Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, Allah swt oleh
karena berkat rahmat, taufiq dan hidayahnyalah sehingga Makalah sederhana ini dapat selesai
tepat pada waktunya dengan judul Makalah Operasi Bisnis. Makalah ini disusun sebagai tugas
akhir dari dosen pengajar mata kuliah Operasi Bisnis C1.
Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisannya,
baik dari teknik penulisan, metodologi, maupun substansinya, sehingga penulis menghimbau
masukan dan kritikanya yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini. Atas
perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
TUJUAN…………………………………………………………………………………………..5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
PENGERTIAN OPERASI BISNIS.................................................................................................5
DESAIN TATA LETAK DAN DESAIN PEKERJAAN................................................................6
MANAJEMEN PERSEDIAAN....................................................................................................17
MANAJEMEN MANAJERIAL....................................................................................................18
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUP.....................................................................................................................................18
KESIMPULAN……………………………………………….………………………………….18
SARAN……..................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………19
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Era globalisasi yang begitu cepat ditandai dengan perkembangan teknologi dan arus
informasi yang begitu cepat. Perkembangan perekonomian dunia menjadi Tanpa Batas dengan
adanya era globalisasi perdagangan bebas dunia. Saat ini dunia Telah menghadapi krisis Global
yang masih berkelanjutan, yang memaksa perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya
agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, kelangsungan hidup dalam suatu
perusahaan selalu dipandang searah dengan kemampuan manajemen dalam melakukan
pengelolaan perusahaan agar bertahan hidup secara berkelanjutan
Hal ini menyebabkan perusahaan sangat perlu di dalam memahami strategi operasi untuk
meningkatkan keunggulan bersaing dalam upaya mencapai kinerja terbaik perusahaan. Strategi
operasi berhubungan luas dengan pengambilalihan kebijaksanaan dan rencana untuk
menggunakan sumber daya terbaik perusahaan yang mendukung strategi bersaing dalam jangka
panjang strategi operasi perusahaan menembus luas keseluruhan dengan strategi kerja sama
strategi operasi terdiri dari misi kemampuan objektivitas dan kebijakan perusahaan strategi
operasi memasukkan strategi bisnis analisis eksternal dan analisis internal.
RUMUSAN MASALAH
1.2 TUJUAN
Dengan adanya penulisan ini, penyusun makalah dapat mempelajari lebih mendalam
mengenai materi Operasi Bisnis, dan berikut tujuannya :
PEMBAHASAN
Manajemen operasi adalah praktik administrasi bisnis untuk menciptakan tingkat efisiensi
setinggi mungkin dalam suatu organisasi. Hal ini berkaitan dengan pengubahan bahan dan tenaga
menjadi barang dan jasa seefisien mungkin untuk memaksimalkan laba dari suatu organisasi.
Tim manajemen operasi berusaha menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk mencapai
laba operasional yang lebih tinggi.
Layout merupakan pengolahan dari pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersil,
dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Selain
untuk menambah nilai estetis, Layout juga dapat berupa informasi produk, jasa, atau gagasan
baru yang ingin disampaikan dalam upaya untuk peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra
maupun publikasi program pemerintah.
Menurut Heizer, Render, & Munson (2017), tata letak dibagi menjadi beberapa tipe
antara lain :
Office Layout, menentukan posisi pekerja, peralatan bekerja, dan ruang kerja yang
disediakan untuk pergerakan informasi.
Retail Layout, mengalokasikan ruang display dan tanggapan untuk kebiasaan pelanggan.
Warehouse Layout, menentukan ruang penyimpanan dan antar material handling.
Fixed-Position Layout, menentukan persyaratan tata letak untuk proyek besar seperti
kapal dan bangunan.
Process-oriented Layout, berurusan dengan produksi yang bervolume rendah dan
bervariasi tinggi.
Work-cell Layout, mengatur mesin dan peralatan untuk fokus pada produksi dari produk
tunggal atau produk yang berkelompok.
Product-oriented Layout, mencari penggunaan tenaga dan mesin terbaik dalam produksi
berulang atau berkelanjutan.
Penggunaan Grid
Grid adalah yang memberi urutan pada desain grafis. Dengan adanya grid, pekerjaan
perancang bisa menjadi lebih mudah, terutama dalam hal penentuan tempat suatu konten, agar
tampilannya menjadi proporsional.
Untuk membuatnya terlihat jelas didalam gambar dan memperlihatkan bahwa itu adalah
objek utamanya. Maka, Anda dapat memberikan penekanan dengan cara mengaburkan latar
belakang atau membuatnya menonjol dengan menggunakan warna yang cerah.
Keseimbangan
Dalam membuat desain web ini menyeimbangkan elemen berukuran berbeda dengan
sempurna dengan mendukungnya dengan ruang putih yang sama, dapat membantu untuk
membuat keseimbangan.
Aturan Ketiga tidak bisa dihindari dalam desain. Ini adalah pedoman mendasar yang
sangat sederhana dan efektif, sering terasa seperti cheat: bagilah desain Anda menjadi tiga baris
dan tiga kolom.
Desain logo yang menggunakan Aturan Peluang untuk menarik perhatian ke titik fokus.
Via Freshinnet.
Layout memainkan peran penting dalam desain grafis. Ini mengacu pada penataan
elemen pada desain yang terkait dengan citra dan gaya merek. Jika tata letak tidak cocok, pesan
Anda tidak akan disampaikan secara efektif, terutama di bidang periklanan. Dalam desain,
terutama desain grafis untuk iklan, tata letak dianggap sebagai solusi standar atau standar. Itu
selalu mengikuti persyaratan dan bertujuan untuk mencapai hasil terbaik dalam menarik
pelanggan.
Keberhasilan desain grafis tergantung pada pengaturan potongan-potongan pada posisi dan
urutan yang benar melalui hubungan mereka satu sama lain. Oleh karena itu, desainer grafis
selalu harus memahami tata letak saat merancang iklan, publikasi media, atau dokumen
perusahaan, dll.
Layout penting dalam desain grafis karena itu harus memenuhi beberapa persyaratan
tentang proporsi, urutan, penekanan, konsistensi elemen, dll pada tujuan di bawah ini:
Membantu tata letak halaman menjadi harmonis dari font, warna, latar belakang, dll.
Membantu merampingkan pemikiran keseluruhan situs, sehingga memudahkan pembaca
menerima informasi.
Membantu pembaca untuk memahami esensi artikel dan fokus pada konten utama.
Membuat penyatuan elemen pada halaman Anda untuk menyampaikan informasi secara
akurat tanpa merusak segmen.
Karena kelebihan yang disebutkan, tata letak akan membantu situs web Anda menjadi
terorganisir dengan baik dan melibatkan lebih banyak pelanggan.
Desain pekerjaan atau job design merupakan salah satu faktor pendorong keberhasilan
produktivitas organisasi dan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen
operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Tujuan dari desain pekerjaan yaitu mengatur
pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, dan digunakan untuk memotivasi dan
menciptakan peluang kepada individu pemegang jabatan untuk mencapai kinerja yang lebih baik
dan memperoleh kepuasan kerja.
Teknik Desain Pekerjaan Menurut Simamora (2004) dalam Bramantyo dkk (2015) teknik-teknik
desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara :
Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yang mengarah kepada
pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah
menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi.
Job Rotation
Job rotation merupakan bentuk awal dari perancangan kerja (job design). Perputaran kerja
(job rotation ) merupakan perubahan kerja secara berkala, dari satu tugas yang sederhana, ke
tugas – tugas yang lain.
a Kelebihan job rotation : Kelebihan dari job rotation antara lain adalah mengurangi rasa
kebosanan dan kemotononan bagi pekerja dalam mengerjakan tugas – tugasnya.
Dalam penerapannya, job rotation dinilai masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
(1) Kemampuan setiap pekerja berbeda. Seorang pekerja hanya bisa menguasai satu jenis
pekerjaan saja pada saat itu saja.
(2) Apabila ada kekosongan pekerja pada suatu pekerjaan, pekerja lain tidak bisa mengganti,
dikarenakan pekerja lainnya hanya menguasai satu jenis pekerjaan di waktu tersebut, akibatnya
proses produksi terputus di tengah jalan.
Perluasan pekerjaan dapat diartikan memberikan tugas tambahan kepada pekerja pada
tingkat yang sama, jadi meningkatkan jumlah pekerjaan yang mereka lakukan.
Kelebihan job enlargement antara lain adalah dapat meningkatkan perputaran waktu kerja juga
mengurangi pengulangan dan kemotononan bagi pekerja dalam mengerjakan tugas – tugasnya.
Dalam penerapannya, job enlargement dinilai masih memiliki beberapa kekurangan, diantara
kekurangan tersebut adalah:
1) Pekerja tidak paham tentang arti dari pekerjaannya serta manfaat dan tujuan dia
melakukan pekerjaan tersebut.
2) Pekerja tidak bisa ikut serta dalam merencanakan, mengatur, dan mengontrol tugas –
tugas yang dia lakukan.
3) Banyak karyawan yang tidak merasakan pemekaran pekerjaan sebagai menambah
keragaman pekerjaan, namun malahan sebagai tambahan pekerjaan yang harus mereka
selesaikan.
Teori motivasi Herzberg dalam menjelaskan bahwa untuk memotivasi karyawan, jabatan
perlu diperkaya (enriched) sehingga memberi kesempatan untuk: penghargaan (achievement),
pengakuan (recognition), tanggung jawab (responsibility), kemajuan (advancement), dan
pertumbuhan. Job enrichment merupakan kombinasi beberapa aktifitas dari penampang vertikal
dari organisasi menjadi satu pekerjaan untuk memfasilitasi karyawan dengan tanggung jawab
dan otonomi lebih, serta peningkatan kerja yang lebih mendalam.
Ada beberapa elemen keperilakuan yang perlu dipertimbangkan dalam desain pekerjaan, yaitu:
1. Otonomi
Yang berarti mempunyai tanggung jawab atas apa yang dilakukan. Pekerjaan-pekerjaan
yang memberikan kepada para karyawan wewenang untuk mengambil keputusan-keputusan,
berarti menambah tanggung jawab, akan cenderung meningkatkan perasaan dipercaya dan
dihargai.
2. Variasi
3. Identitas Tugas
Bila pekerjaan-pekerjaan tidak mempunyai identitas, para karyawan tidak akan atau kurang
merasa bertanggung-jawab dan mungkin kurang bangga dengan hasil-hasilnya.
d. Umpan Balik
Bila pekerjaan-pekerjaan memberikan umpan-balik tentang seberapa baik pelaksanaan
pekerjaan, maka karyawan akan mempunyai pedoman atau motivasi untuk melaksanakan dengan
lebih baik.
Menurut Sunarto (dalam Irnanda, 2011) desain pekerjaan memiliki tujuan agar : ·
Efisiensi operasional,
Di sisi lain, produksi dapat berhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika Sebuah barang
tidak tersedia. Tujuan manajemen persediaan adalah menentukan Keseimbangan antara investasi
persediaan dengan pelayanan pelanggan. Anda Tidak akan pernah mencapai sebuah strategi
berbiaya rendah tanpa manajemen Persediaan yang baik (Heizer & Render, 2014:512)
Jadi Persediaan bahan baku Persediaan bahan baku dalam perusahaan ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu :
Tingkat produksi
Fluktuasi karena faktor musim
Kelancaran Pasokan Bahan Baku
Efisiensi skedul pembelian
Pola proses produksi
Barang dalam proses adalah barang yang belum selesai dikerjakan yang masih
Membutuhkan waktu untuk penyelesaian. Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat
Persediaan barang jadi adalah barang yang sudah selesai dan siap ntuk dipaarkan. Faktor
Formula yang digunakan untuk menentukan Economical Order Quantity adalah sebagai
berikut :
EOQ = Kuantitas pemesanan yang paling ekonomis
Biaya pesan Biaya yang diperlukan dari pemesanan sampai barang itu tiba di gudang
dan siap untuk digunakan biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu
yang ada umumnya akan meningkat dengan meningkatnya persediaan yang disimpan
Stockout Cost yaitu biaya yang timbul karena tidak tersedianya bahan yang cukup
Formula tersebut dapat diterapkan jika dipenuhi empat asumsi dasar sebagai berikut :
Dalam kondisi kepastian, asumsi bahwa pemesanan dapat dilakukan seketika juga pengiriman
bahan, maka reorder pointnya akan sama dengan nol. Tetapi apabila pemesanan tidak dapat
dilakukan seketika maka dapat ditentukan reorder Pointnya :
Pengadaan Material.
Pengadaan adalah segala kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan
barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya
belum ada menjadi ada (Subagya, 1996). Dalam fungsi pengadaan ini dilakukan proses
pelaksanaan rencana pengadaan dari fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan material, serta
rencana pembiayaan dari fungsi penganggaran. Pekerjaan kontrol dimulai di lapangan. Barang
yang tiba dicek dengan Surat jalan ( delivery note) baik mengenai jumlah maupun kualitasnya.
Jika barang yang dikirimdalam keadaan yang t idak memuaskan, maka barang akan dikirim
kembali ke tempat asalnya , dengan disertai surat penolakan dari bagian penerimaan barang. Jika
barang yang diterima sudah tepat, barang tersebut akan dimasukkan ke gudang dan menunggu
pengambilan untuk digunakan.
Pada waktu yang bersamaan, catatan persediaan barang harus diperbaharui, disesuaikan
dengan keadaan terakhir untuk menunjukkan penambahan barang yang baru tiba daam simpanan
sediaan. Jika barang ini dipesan untuk sediaan produksi yang berulang, akan terjadi pengurangan
secara bertahap selama dipakai, sampai suatu saat catatan persediaan menunjukkan adanya
keharusan untuk memesan kembali.
Pemakaian Material
Petugas gudang harus menjamin bahwa material yang keluar dari gudang digunakan untu k
kepentingan pelaksanaan proyek. Administrasi harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat
dijadikan sarana umpan balik yang tepat dari semua sengambilan material kepada bagian
pengendalian sediaan dan biaya. Pengendalian sediaan akan bertumpu pada infor masi ini untuk
memperbaharui catatan mereka sendiri, serta untuk melaporkan pesanan yang baru lewat bagian
pembelian. Di samping itu, petugas gudang juga berperan dalam pengaturan untuk meletakkan
material dengan urutan prioritas penggunaannya, supaya tidak terjadi pemindahan material
secara berulang. Ada dua kondisi ekstrim yang dapat terjadi pada masalah persediaan barang,
yaitu:
a. Over Stocking, yaitu kondisi dimana jumlah barang yang disimpan terdapat jumlah yang besar
untuk memenuhi pe rmintaan dalam jangka waktu yang panjang.
b. Under Stocking, yaitu persediaan barang dalam jumlah yang terbatas untuk memenuhi dalam
jangka waktu pendek.
Manajemen persediaan mempunyai dua fungsi yang saling berhubungan, yaitu masalah
perencanaan persediaan dan pengendalian persediaan. Pada erencanaan persediaan aspek yang
harus dicakup meliputi apa yang harus disediakan, berapa jumlah kebutuhannya dan dimana
sumber terbaik untuk mendapatkannya. Sedangkan pada pengendalian persediaan, aspek yang
harus diicakupadalah kapan dan berapa kali pesanan dilakukan, berapa banyak setiap kali
dilakukan pemesanan barang.
Manajemen material mempunyai tujuan yang dikelompokkan dalam dua garis besar, yaitu
sebagai berikut:
Jika perusahaan mampu menjaga persediaan produk jadi dalam jumlah rendah, maka bisa
dipastikan modal yang tertahan dalam persediaan juga akan lebih sedikit.
Manajemen material dan persediaan yang efisien dan ekonomis menurunkan biaya perolehan dan
kepemilikan sehingga mengurangi biaya riil.
Pasokan Lancar
Kesinambungan pasokan bahan sangat penting untuk menghilangkan gangguan dalam proses
produksi. Dengan tidak adanya pasokan bahan yang teratur, biaya produksi naik.
Manajemen material harus bertanggung jawab untuk memastikan kualitas bahan dari pemasok
luar. Oleh karena itu, kualitas menjadi satu-satunya tujuan dalam pengadaan bahan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Yang berhak memperoleh Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah Pendesain atau
yang menerima hak tersebut dari pendesain. Dalam hal pendesain terdiri atas beberapa
orang secara bersama, Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada mereka
secara bersama, kecuali jika diperjanjikan lain.
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang dan
perusahaan industri serta perusahaan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan
memberikan waktu pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu perusahaan tidak
dapat memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat
teranggu karena sumber utama pendapatan perusahaan yang berasal dari penjualan
persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
Birchfield, J. C. (2008). Design and layout of foodservice facilities. New Jersey: John Wiley
and Sons.
T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, BFE Yogyakata, 1984.