DAN EKUITAS
Hello!
Saya Anisa Khoirul Amin
D02.018.005
2
PEMBAHASAN
HUTANG EKUITAS
3
Menurut FASB dlm SFAC No. 6
“Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaa
1 yang mengandung manfaat ekonomi”
Menurut PSAK 57
“Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat
mengakibatkan arus keluar sumberdaya entitas yang mengandung manfaat ekonomi”
KLASIFIKASI
4
KLASIFIKASI
5
HUTANG JANGKA PENDEK Menurut PSAK 1 (Revisi 2013):
1. Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal;
2. Entitas memeliki liabilitas tersebut untuk diperdagangkan
3. liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan sesuadah
tanggal pelaporan; atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan
“Hutang jangka panjang merupakan hutang yang memiliki waktu pembayaran lebih dari satu
tahun atau melebihi siklus operasi perusahaan.”
Terdapat 2 Karakteristik:
TERJADINYA
8
• Kohler (1970) menyatakan kriteria hutang:
a) Terjadi / telah terjadi (current liability)
b) Terjadi pada suatu saat tertentu di masa mendatang (funded debt), hutang yh masih harus dibayar (accrued
liability)
TERJADINYA
c) Terjadi karena tdk dilaksanakannya suatu tindakan di masa yg akan datang, misalnya pendapatan yg
ditangguhkan dan hutang bersyarat (contingent liability)
• Hutang dapat terjadi karena beberapa faktor:
1. Kewajiban legal / kontrak (contractual liabilities), adalah hutang yg timbul karena adanya ketentuan formal
4 berupa peraturan hukum utk membayar kas atau menyerahkan barang (jasa) kepada entitas tertentu.
Contoh: hutang dagang, hutang bank
2. Kewajiban konstruktif (constructive liabilities), kewajiban tsb timbul karena sengaja diciptakan utk
tujuan/kondisi tertentu. Contoh: bous yg akan diberikan kpd karyawan
3. Kewajiban Equitabel (equitable liabilities), hutang yg timbul karena adanya kebijakan yg diambil oleh
perusahaan karena alasan moral/etika dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum. Contoh hutang
garansi
NEXT
9
• Unconditional Right of Offset, suatu transaksi keuangan yg berasal dari transaksi usaha dan menimbulkan
kewajiban utk melakukan pembayaran di masa mendatang, apabila suatu barang dan jasa telah diterima.
• Hutang bisa diakui dgn kriteria sbb:
TERJADINYA
1. Ada kemungkinan bahwa pengorbanan potensi jasa / manfaat ekonomi masa mendatang akan
dilakukan atau akan terjadi
2. Jumlah hutang dapat diukur dgn cukup pasti
• Menurut Kam (1990) dpt diakui berdasar:
4 1. Didasarkan pada hukum
2. Pemakaian prinsip konservatisme
3. Substansi ekonomi suatu transaksi
4. Kemamuan mengukur nilai hutang
PENGUKURAN
DAN
PENGAKUAN
10
• Hutang diakui bila transaksi yang menimbulkan kewajiban telah terjadi APB (APB Statement nomor. 4
DAN PENGAKUAN paragraph 181) dan FASB (SFAC 5 paragraf 67) menyatakan bahwa hutang diukur berdasarkan jumlah uang
PENGUKURAN
pada suatu transaksi. Kewajiban baru dapat diakui bila memenuhi kriteria definisi, dapat diukur, relefan, dan
dapat diandalkan.
• Secara umum saat pengakuan dan pengukuran kewajiban cukup jelas, karena kewajiban timbul dari perjanjian
yang jumlah saat pembayarannya tercantum dalam perjanjian (kontrak).
Dengan demikian, besarnya nilai hutang tersebut harus didiskontokan dengan tingkat bunga tertentu dengan
5 rumus :
PV = F (1+r)-1
PV = Nilai sekarang dari hutang pada tanggal pembelian
F = Aliran kas masa mendatang pada periode t dari tanggal penilaian
r = Tingkat bunga
PENYELESAIAN
11
IAI (1994) dalam SAK menyebutkan bahwa penyelesaian kewajiban masa kinio biasanya melibatkan perusahaan untuk
mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan demi untuk memenuhi tuntutan pihak lain.
• Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan :
PENYELESAIAN
1. Pembayaran kas
2. Penyerahan aktiva
3. Pemberian jasa
4. Penggantian kewajiban dengan kewajiban yang lain
5. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
a. In-Substance Defeseance, adalah suatu rencana perjanjian dimana seorang debitur menempatkan sejumlah tertentu harta
5 moneter secukupnya yg bebas resiko pada kuasa badan perwakilan (trust) tertentu utk digunakan sebagai pembayaran
hutang di masa mendatang
b. Kredit tangguhan (Deferred credit), kredit tersebut apabila sesuai dgn definisi hutang pada akuntansi berterima umum.
Contoh: Deferred Taxes alokasi pajak, Deferred Pension Cost
c. Hutang & Rugi Kontijensi (Contingent Loss / liabilities), adalah suatu kondisi atau situasi yg menimbulkan ketidakpastian
akan timbulnya kemungkinan hutang/rugi suatu perusahaan, dimana timbulnya kemungkinan tersebut tergantung pada
terjadi/tidaknya satu peristiwa atau lebih di masa mendatang
BACK
12
Kerangka dasar Standar Akuntansi Indonesia (2002), Menurut IAI (pasal 49)
“Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.”
Menurut FASB
“ekuitas adalah hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi hutang”
1. Ekuitas sama dgn aktiva netto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan dgn gutang perusahaan
2. Ekuitas dpt bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva netto baik yg berasal dr
sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada
pemilik
KOMPONEN
13
OWNERS’ EQUITY
2. Teori Entitas (kesatuan usaha), Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri
terpisah dari pemilik.
Aktiva = Modal ( Hutang = Modal Pemilik)
3. Teori ekuitas residual, pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas
lainnya, tetapi pemegang tidak dianggap sebagai pemilik
Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual
4. Teori enterprise, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yg dioperasikan dalam rangka
TEORI
HALAMAN
SELESAI
AWAL 15
“ SEKIAN PRESENTASI DARI SAYA, SEMOGA BERMANFAAT TERIMA KASIH
16