Anda di halaman 1dari 3

Anisa Khoirul Amin

D02.018.005
Akuntansi

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Fakultas / Prodi : Ekonomi/Akuntansi Hari/Tanggal : Selasa/ 15 Juni 2021

Mata Kuliah : Teori Akuntansi Waktu : 1 Minggu


SKS : 3 Ruang :-

Dosen Pengampu : Melisa Anggraini, SE., M. Si Sifat : Online

1. Jelaskan mengenai teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif menurut anda.

2. Jelaskan berbagai hipotesa dalam teori akuntansi positif .

3. Berikan gambaran mengenai pengaplikasian dari penelitian akuntansi yang berkaitan dengan
teori akuntansi positif beserta contohnya.
4. Jelaskan secara singkat mengenai dasar dari teori akuntansi normatif.

5. Jelaskan mengenai berbagai pendekatan yang ada dalam teori akuntansi normative.
Anisa Khoirul Amin
D02.018.005
Akuntansi
JAWAB:

1. Teori akutansi normatif (kategori art)

Merupakan sebuah seni dari sebuah praktek teori akuntansi yang telah sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan (sesuai norma yang ada). Aturan-aturan yang berlaku sering disebut
Praktik Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau GAAP. Merupakan salah satu bagian kecil dari
SAK/PSAK. Konsentrasi sebuah teori akutansi normatif lebih ke arah penciptaan laba sesungguhnya
dan pengambilan keputusan.

Teori akuntansi positif (kategori sains)

Merupakan studi lanjutan teori akutansi normatif yang gagal dalam menjabarkan fenomena
praktek secara riil. Pendapat akutansi dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan yang objektif.
Membahas teori akutansi yang menjelaskan suatu proses dengan menggunakan pemahaman serta
pengetahuan akuntansi di masa yang akan datang. Tujuan dari teori akutansi ini memprediksi dan
menjelaskan.

2. Hipotesa dalam teori akutansi positif menurut Watts dan Zimmerman (1990) terdapat 3:

 Hipotesis Rencana Bonus

Manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih prosedur


akuntansi dengan perubahan keuntungan yang dilaporkan dari periode dimasa depan ke
periode saat ini.

 Hipotesis Kontrak Hutang

Hipotesis Kontrak Hutang ini seluruh hal yang lain dalam keadaan tetap. Semakin
dekat sebuah perusahaan terhadap pelanggaran prinsip akuntansi yang didasari atas
sebuah kesepatakan hutang, maka ada kecenderungan semakin besar
kemungkinan manajemen perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang melaporkan
perubahan laba dari periode masa depan ke periode saat ini.

 Hipotesis Biaya Politik

Semakin besar ongkos politik yang ditanggung oleh perusahaan, maka manajer
akan cenderung untuk menggunakan prosedur akuntansi yang menyerah terhadap laba
yang dilaporkan pada masa saat ini menuju masa mendatang.

3. Contoh teori akutansi positif adalah praktik akutansi positif adalah praktik akutansi yang saat ini
sering kita dengar antara lain creative accounting, earning management, big bath, and income
smoothing. Pada dasarnya praktik akutansi ini sudah berlangsung cukup lama, tetapi praktik ini
semakin mencuat diantaranya pada kasus ENRON, dan Worldcom yang terjadi pada tahun 2000.
Kasus ini mengakibatkan krisis kepercayaan publik terhadap auditor. Kasus ini meruntuhkan KAP
Anisa Khoirul Amin
D02.018.005
Akuntansi
Arthur Andersen, tidak saja keluar dari The big five, bahkan hingga pencabutan izin usahanya.

4. Dasar teori akutansi normative

 Penciptaan Laba Sesungguhnya

Teori yang berkonsentrasi pada penciptaan pengukuran tunggal yang unik dan benar untuk
aktiva dan laba. Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan apa yang dimaksud dengan
pengukuran nilai dan laba yang benar.

 Pengambilan Keputusan

Untuk membantu mengambil keputusan dengan cara menyediakan data akutansi yang
relevan atau bermanfaat.

5. Watt and Zimmerman (1986) mengungkapkan bahwa terdapat tiga alasan mendasar terjadinya
pergeseran pendekatan normatif ke positif, yaitu

 Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena


didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya
secara empiris,

 Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual
daripada kemakmuran masyarakat luas,

 Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya
ekonomi secara optimal di pasar modal

Anda mungkin juga menyukai