JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH:
FILEMON, 201370039, 2013
VINA KUSUMA DEWI, 201570003, 2015
IVANA, 201570014, 2015
NADYA KUSUMAWARDHANI, 201570024, 2015
RAISYA FATHIA AZHAR, 201570026, 2015
LILIA, 201570051, 2015
1
LAMPIRAN 2 HALAMAN PENGESAHAN
PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN
( ) (Filemon)
2
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Masyarakat yang hidup pada zaman sekarang tak lepas dari adanya
globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses berkembangnya era baru dalam
hal kebudayaan masyarakat yang baru. Globalisasi membawa banyak dampak,
terutama untuk Indonesia. Salah satu dampak dari globalisasi bagi Indonesia ialah
masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Masuknya
kebudayaan asing tersebut membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di
Indonesia. Salah satu contoh dari perubahan tersebut adalah masyarakat yang
lebih memilih untuk memakan dan meminum makanan dan minuman luar negeri
dibanding dengan memakan makanan dari negara sendiri (dalam hal ini
Indonesia).
Makanan dan minuman merupakan hal pokok yang dibutuhkan oleh
masyarakat, karena dengan makanan dan minuman itulah manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Era globalisasi membuat masyarakat Indonesia lebih
cenderung memilih makanan cepat saji. Fast food merupakan makanan yang
berasal dari budaya asing yang telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia dan
menjadi sebuah gaya hidup. Hal ini mempertlihatkan munculnya budaya baru
yaitu, banyaknya masyarakat Indonesia yang beralih ke makanan-makanan fast
food.
Di Indonesia sudah banyak makanan luar negeri yang telah tersebar luas.
Makanan-makanan luar negeri di Indonesia sudah perlahan-lahan mulai
menggeser makanan-makanan Indonesia seperti, sate, bakso, lalapan, rendang,
klepon, kue cucur, bolu kukus, dll. Makanan-makanan tersebut sudah mulai
dilupakan karen masyarakat Indonesia lebih memilih makanan-makanan yang
lebih modern yang berasal dari luar negeri seperti, fried chicken, steak, burger,
pizza, hotdog, French fries, spaghetti, sushi, dan lain sebagainya. Dengan
memakan makanan tersebut orang akan merasa bangga berarti mereka akan
disebut sebagai orang yang modern.
4
Terdapat beberapa dampak positif dan juga dampak negatif yang
ditimbulkan oleh masuknya makanan dan minuman luar negeri ke Indonesia.
Tetapi jika lama kelamaan dampak negatif terus menyebar di kalangan
masyarakat Indonesia sekarang, mungkin makanan-makanan tradisional Indonesia
akan hilang dan digantikan oleh makanan-makanan dan minuman-minuman luar
negeri dan nantinya akan mempengaruhi memudarnya budaya Indonesia.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai makanan dan minuman yang
dapat menarik minat anak muda zaman sekarang.
2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai makanan dan minuman yang
dapat menjadi market leader di kalangan anak muda.
1.5 KEGUNAAN
Kegunaan yang dapat diambil dalam mengikuti mata kuliah ini adalah:
1. Selalu berfikir inovatif dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang
kewirausahaan, sehingga memunculkan suatu ide atau gagasan baru yang bisa
menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
2. Dengan dibukanya usaha ini, diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat
pengangguran di sekitar lokasi usaha.
5
3. Mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya bekerja dalam suatu
teamwork dibandingkan bekerja secara individual.
BAB II
PEMBAHASAN
Misi
Selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas bahan yang digunakan
Selalu berinovasi untuk meningkatkan daya tarik atas produk
2.1.2. Tujuan
Adapun tujuan untuk menjalankan usaha ini antara lain seperti berikut :
1. Untuk memberikan penghasilan tambahan terhadap anggota.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu berwirausaha sedini mungkin.
3. Untuk menyediakan makanan cepat saji yang sehat dan bergizi untuk
masyarakat
6
sayuran; upal yang berbahan dasar ubi ungu; sobu yang berbahan dasar sosis;
serta minuman bernama daruli yang berbahan dasasr soda dan
sirup .Pertimbangan kami dalam memilih bahan dasar produk adalah bahan
tersebut mudah untuk didapat dan diproses menjadi produk baru. Kami mencoba
mengkreasikan suatu bahan yang biasa menjadi produk baru yang inovatif.
Berdasarkan hasil Susenas 2016, pada golongan pengeluaran Rp. 200.000 - Rp.
299.999 persentase pengeluaran untuk makanan sebesar 53% dan untuk non
makanan sebesar 46,45%. Sementara pada golongan pengeluaran di atas Rp.
1.000.000 persentase pengeluaran untuk makanan sebesar 36 persen dan untuk
non makanan sebesar 63%. Tabel 2.1 menunjukan Persentase Rata-rata
pengeluaran per-Kapita Sebulan menurut jenis pengeluaran dan golongan
pengeluaran di Kota Bekasi, sebagai berikut :
7
750.000-1000.000 47% 52%
1000.000 + 36% 63%
Rata-Rata per Kapita 40% 59%
Kekuatan, kami memiliki kekuatan sebagai first mover pada produk trigget,
karena kami yang pertama menjual produk spesifik dalam bentuk nugget yang
terbuat dari tempe dengan campuran sayuran, serta melakukan inovasi terhadap
produk upal, sobu dan daruli.
Kelemahan, mudah ditiru oleh pesaing sejenis dan pesaing baru mudah untuk
masuk kedalam pasar yang sama, dan membutuhkan biaya promosi yang besar
untuk memperkenalkan produk ke pasar.
Peluang, produk yang diunggulkan yaitu trigget merupakan first mover di daerah
Bekasi, sehingga menjadi produk yang baru dan berbeda dengan yang ada di
pasaran, menjadikan produk ini dapat memenuhi keinginan pasar dan memenuhi
pergeseran gaya hidup yang menginginkan hal-hal serba cepat menjadi peluang
kami untuk menciptakan penjualan.
Segmentasi, sesuai dengan hasil analisis data, pasar potensial bisnis ini adalah
konsumen yang memiliki pengeluaran sebesar Rp200.000-Rp300.000 karena
memiliki persentase paling tinggi untuk pengeluaran makanan sebesar 53%,
sedangkan yang tidak potensial adalah yang memiliki pendapatan > Rp1.000.000,
karena memiliki persentase paling rendah untuk pengeluaran makanan sebesar
36%.
8
Targeting, sasaran dari bisnis ini adalah para pekerja dari wilayah bekasi.
Menurut hasil investigasi, mereka memiliki kecenderungan memiliki gaya hidup
serba cepat. Melihat kebutuhan tersebut, maka kami mengambil kesempatan untuk
menyediakan produk-produk kami yang merupakan makanan cepat saji.
Positioning, karena pasar yang dituju adalah para pekerja produk ini memberikan
harga dan kualitas sebagai bentuk strategi positioning produk selain menggunakan
promosi yang spesifik. Hal ini dimaksudkan agar konsumen merasakan bahwa
barang yang diterima memiliki kualitas premium.
2.3.1.1. Trigget
Trigget yang akan diproduksi menggunakan bahan dasar tempe yang dihaluskan
kemudian dicampur dengan sayuran seperti wortel dan brokoli. Daftar bahan baku
yang dibutuhkan diantaranya adalah:
Bahan-bahan:
1. Kornet
2. Tempe
3. Brokoli
4. Wortel
5. Garam
6. Penyedap
7. Tepung terigu
8. Tepung tapioca
9. Tepung maizena
10. Telur
11. Bawang putih
12. Bawang merah
13. Merica bubuk
Bahan pencelup:
1. Telur
2. Tepung panir
9
3. Mentega
Cara pembuatan:
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
2. Kukus tempe selama 10 menit.
3. Rebus brokoli ± 2 menit
4. Parut brokoli dan wortel agar menjadi halus.
5. Masukan parutan brokoli, wortel, dan kornet ke dalam wadah, lalu aduk
hingga merata.
6. Haluskan tempe
7. Uleg bawang merah, bawang putih dan garam hingga halus
8. Campurkan adonan parutan brokoli, wortel, dan kornet serta hasil ulegan
bawang merah, bawang putih dan garam dan campurkan tempe yang telah
halus ke dalam wadah.
9. Aduk hingga merata.
10. Siapkan Loyang yang telah diolesi oleh mentega dan tepung terigu.
11. Masukan adonan triget ke dalam Loyang.
12. Kukus adonan selama ± 25 menit.
13. Setelah sudah ± 25 menit, potong adonan nya menjadi kotak-kotak.
14. Lalu siapkan tepur panir dan telur dengan terpisah.
15. Setelah itu balurkan adonan tersebut ke telur dan ke tepung panir secara
berkala hingga adonan Triget sudah habis.
16. Siapkan dan panaskan minyak goreng didalam wajan
17. Lalu goreng Triget tersebut hingga kecoklatan
18. Setelah matang, angkat dan tiriskan
19. Siap dihidangkan
2.3.1.2. Sobu
Sosis Bungkus adalah kepanjangan dari Sobu. Sobu adalah sosis yang
dibungkus dengan kulit pangsit sehingga rasa sosis yang lembut dapat menjadi
lebih renyah karena dibumbui dengan kulit pangsit, dan kulit pangsit juga
memberikan rasa asin alami.
Bahan-bahan:
1. Sosis Sapi
2. Kulit Pangsit
Cara pembuatan:
10
1. Potong 1 sosis sapi menjadi 4 bagian.
2. Potong 1 lembar kulit pangsit menjadi 4 bagian.
3. Gulung sosis sapi yang sudah dipotong menjadi 4 bagian dengan kulit
pangsit.
4. Setelah digulung, tusuk sosis sapi tersebut ke tusukan sate.
5. 1 tusuk sate berisi 4 potongan sosis yang telah dibungkus kulit pangsit.
6. Kemudian setelah tersedia, siapkan wajan yang berisi minyak.
7. Setelah minyak panas, goreng sosis yang sudah di bungkus tersebut sampai
kecoklatan kemudian angkat dan tiriskan.
8. Sosis siap disajikan.
2.3.1.3. Upal
Bahan-bahan:
1. Ubi Ungu
2. Tepung terigu
3. Susu Bubuk
4. Gula Pasir
5. Fermipan
6. Mentega
11
6. Ubi yang sudah dihaluskan dicampur dengan tepung terigu, gula pasir, susu
bubuk, mentega, dan fermipan yang sudah disiapkan
7. campurkan semua bahan kemudian aduk sampai adonan menjadi kalis.
8. Diamkan ± 1 jam, kemudian setelah didiamkan adonan akan mengembang.
Dan buat adonan menjadi bulatan- bulatan kecil.
9. Ambil satu per satu adonan kecil tersebut, kemudian isi adonan dengan
topping keju/coklat.
10. Siapkan wadah untuk membuat saus milo.
11. Tuang milo kedalam wadah kemudian campurkan dengan susu kental manis
dan air panas. Lalu aduk hingga mengental.
12. Goreng upal sampai kecoklatan kemudian angkat dan masukkan ke dalam
wadah.
13. Upal siap disajikan dengan saus milo.
2.3.1.4. Daruli
Bahan-Bahan:
1. Sirup Marjan Melon
2. Sirup Marjan Coco Pandan
3. Agar-agar
4. Biji Selasih
5. Cincau hitam
6. Es Batu
Cara pembuatan:
1. Siapkan gelas.
2. Tuangkan sirup sebanyak 1 tutup botol.
3. Masukkan topping yang diinginkan.
4. Masukkan es baru.
5. Tuangkan soda secukupnya.
6. Daruli siap disajikan.
12
2.3.3. Faktor Tempat
Lokasi usaha direncanakan di tempat yang strategis yaitu dekat dengan lokasi
supplier (pasar) dan dekat dengan pintu tol (distribusi), tepatnya di Jl. Mustika sari
raya komplek pertokoan Puri Kencana No 3A, Bekasi Timur
Bahan pencelup:
13
1. Telur 1 butir
2. Tepung panir ½ Kg
3. Mentega 1 sendok teh
2.4.1.2. Sobu
Bahan-bahan:
1. Sosis Sapi 100 buah
2. Kulit Pangsit 2 bungkus
2.4.1.3. Upal
Bahan-bahan:
1. Ubi Ungu 2 Kg
2. Tepung terigu 1 Kg
3. Susu Bubuk 2 bungkus
4. Gula Pasir ¼ kg
5. Fermipan 1 bungkus
6. Mentega 250 gr
2.4.1.4. Daruli
Bahan-Bahan:
1. Sirup Marjan Melon 1 Botol
2. Sirup Marjan Coco Pandan 1 Botol
3. Agar-agar 1 Bungkus
1
4. Biji Selasih 1 Bungkus
2
5. Cincau hitam 1 Bungkus
14
6. Es Batu 20 Kg
15
Badan usaha yang akan melakukan bisnis di kabupaten Bekasi yang termasuk
kedalam wilayah bekasi timur ini kami rencanakan berbentuk perusahaan
perseorangan. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
perseorangan antara lain surat ijin tempat usaha dari pemda setempat, dalam hal
ini adalah ijin dari Bupati Bekasi selaku kepala pemerintahan di wilayah Bekasi.
Untuk memperoleh surat izin usaha dari pemda Bekasi, badan usaha harus
mengajukan permohonan tertulis kepada pemda dengan dilengkapi:
Pemilik
Koki Distribusi
16
A. Pemilik Dana
Job Description
Membuat perencanaan produksi
Menyusun program kerja
Menjamin operasional SNACKY DUCK secara hukum
Melakukan kontrol secara keseluruhan
Memegang kendali atas segala keputusan
C. Bagian Distributor
Job Description
Melakukan promosi atas semua produk SNACKY DUCK
Bertanggung jawab atas pelayanan dan distribusi dalam kegiatan normal
operasi usaha.
17
Pengeluaran per produksi = Rp 56.675,-
Keuntungan per produksi = Rp 23.325,-
a. BEP
BEP volume produksi = 56.675,- / 8.000 = 7 porsi.
Maka modal akan kembali setelah produksi triget sebanyak 7 porsi.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 10 porsi triget maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 10 porsi – 7 porsi = 3 porsi.
b. B/C Ratio
B/C Ratio = 23.325,- / 56.675,- = 0,41
c. R/CRatio
R/C Ratio = 80.000,- / 56.675,- = 1,4
Harga untuk 1 porsi Sobu adalah Rp 5.000,- sehingga akan diperoleh
pendapatan kotor disetiap periode adalah sebesar 25 porsi x Rp 5.000,- = Rp
125.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 125.000,-
Pengeluaran per produksi = Rp 75.000,-
Keuntungan per produksi = Rp 50.000,-
a. BEP
BEP volume produksi = 75.000,- / 5.000 = 15 porsi.
Maka modal akan kembali setelah produksi Sobu sebanyak 15 porsi.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 15 porsi Sobu maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 25 porsi – 15 porsi = 10 porsi.
18
maka akan diperoleh keuntungan per porsi sebesar Rp 5.000 – Rp 3.000 =
Rp 2.000,-
b. B/C Ratio
B/C Ratio = 50.000,- / 75.000,- = 0,67
c. R/CRatio
R/C Ratio = 125.000,- / 75.000,- = 1,67
Harga untuk 1 porsi Upal adalah Rp 8,000,- sehingga akan diperoleh
pendapatan kotor disetiap periode adalah sebesar 20 porsi x Rp 8.000,- = Rp
160.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 160.000,-
Pengeluaran per produksi = Rp 101.250,-
Keuntungan per produksi = Rp 58.750,-
a. BEP
BEP volume produksi = 101.250,- / 8.000 = 13 porsi.
Maka modal akan kembali setelah produksi Upal sebanyak 13 bungkus.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 13 porsi Upal maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 20 porsi – 13 porsi = 7 porsi.
b. B/C Ratio
B/C Ratio = 58.750,- / 101.250,- = 0,58
c. R/CRatio
R/C Ratio = 160.000,- / 101.250,- = 1,58
19
Pengeluaran per produksi = Rp 70.000,-
Keuntungan per produksi = Rp 55.000,-
a. BEP
BEP volume produksi = 70.000,- / 5.000 = 14 gelas.
Maka modal akan kembali setelah produksi Daruli sebanyak 14 gelas.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 14 gelas maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 25 gelas – 14 gelas = 11 gelas.
b. B/C Ratio
B/C Ratio = 55.000,- / 70.000,- = 0,79
c. R/CRatio
R/C Ratio = 125.000,- / 70.000,- = 1,79
20
8 Tepung Tapioca Gr 100 Rp 7.000 Rp 700
9 Tepung Maizena Gr 100 Rp 6.000 Rp 600
10 Telur Kg 0, 125 Rp 25.000 Rp 3.125
11 Bawang Putih Siung 3 Rp 500 Rp 1.500
12 Bawang Merah Siung 1 Rp 500 Rp 500
13 Merica Bubuk Gr 3 Rp 1000 Rp 1000
14 Tepung Panir Kg 0,5 Rp 8.500 Rp 4.250
15 Mentega Gr 200 Rp 6.000 Rp 6.000
Subtotal Rp56.675
1.2 SOBU
1 Sosis Sapi Bungkus 5 Rp 13.000 Rp 65.000
2 Kulit Pangsit Bungkus 2 Rp 5.000 Rp 10.000
Subtotal Rp 75.000
1.3 UPAL
1 Ubi Ungu Kg 2 Rp 6.000 Rp 12.000
2 Tepung Terigu Kg 1 Rp 12.000 Rp 12.000
3 Susu Bubuk Gr 54 Rp 3.500 Rp 7.000
4 Gula Pasir Kg ¼ Rp 15.000 Rp 3.750
5 Fermipan Gr 11 Rp 3.000 Rp 3.000
6 Mentega Gr 200 Rp 6.000 Rp 6.000
7 Coklat Batangan Kg 1 Rp 15.000 Rp 15.000
8 Keju Gr 180 Rp 15.000 Rp 15.000
9 Susu Milo Gr 180 Rp 15.000 Rp 15.000
10 Susu Kental Manis Gr 370 Rp 12.000 Rp 12.000
11 Air Mineral ml 200 Rp 500 Rp 500
Subtotal Rp 101.250
1.4 Daruli
Sirup Marjan ml 500 Rp 15.000 Rp 15.000
(Melon)
Sirup Marjan ml 500 Rp 15.000 Rp 15.000
(Pandan)
Agar-agar Bungkus 1 Rp 7.000 Rp 7.000
Biji Selasih Gr 250 Rp 8.000 Rp 8.000
Cincau Hitam Bungkus 1 Rp 5.000 Rp 5.000
Es Batu Pac Pac Rp 20.000 Rp 20.000
Subtotal
II Bahan Operasional/ Variabel
1 Kompor Gas Unit 1 Rp 230.000 Rp 230.000
2 Tabung Gas Unit 2 Rp 120.000 Rp 240.000
3 Hand Mixer Unit 1 Rp 50.000 Rp 50.000
4 Mangkok Besar Unit 3 Rp 20.000 Rp 60.000
5 Spatulla Unit 2 Rp 35.000 Rp 70.000
6 Etalase Unit 1 Rp 1.100.000 Rp1.100.000
7 Freezer Unit 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
8 Meja Kompor Unit 1 Rp 200.000 Rp 200.000
21
9 Rak Unit 1 Rp 250.000 Rp 250.000
10 Meja Unit 4 Rp 200.000 Rp 800.000
11 Kursi Unit 16 Rp 50.000 Rp 800.000
12 Toples Unit 6 Rp 10.000 Rp 60.000
13 Talenan Unit 1 Rp 15.000 Rp 15.000
14 Pisau Unit 2 Rp 10.000 Rp 20.000
15 Wajan Unit 2 Rp 50.000 Rp 50.000
16 Kipas Angin Unit 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Subtotal Rp 5.745.000
III Biaya Lain-lain
1 Transportasi Rp 200.000
2 Laporan dan Rp 50.000
Pengadaan
3 Promosi Rp 150.000
Subtotal Rp 400.000
TOTAL I+II+III Rp 6.447.925
22