Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

DIUSULKAN OLEH:
FILEMON, 201370039, 2013
VINA KUSUMA DEWI, 201570003, 2015
IVANA, 201570014, 2015
NADYA KUSUMAWARDHANI, 201570024, 2015
RAISYA FATHIA AZHAR, 201570026, 2015
LILIA, 201570051, 2015

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRISAKTI


BEKASI
2018

1
LAMPIRAN 2 HALAMAN PENGESAHAN
PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : Snacky Duck


2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Filemon
b. NIM : 201370039
c. Jurusan : Akuntansi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Trisakti School of Management
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : JL. Kresna 5 Blok C.13 No.15
f. Alamat email : emondboanergees@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 6 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Bpk Susetya Hadi
b. NIDN : 0301074702
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 087878734654
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp -
b. Sumber lain ( Sendiri ) : Rp6.447.925
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Bekasi, 10 Mai 2017

Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana Kegiatan

( ) (Filemon)

NIP/NIK NIM 201370039

2
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

( ) (Bpk Susetya Hadi)

NIP/NIK NIDN 0301074702

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Masyarakat yang hidup pada zaman sekarang tak lepas dari adanya
globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses berkembangnya era baru dalam
hal kebudayaan masyarakat yang baru. Globalisasi membawa banyak dampak,
terutama untuk Indonesia. Salah satu dampak dari globalisasi bagi Indonesia ialah
masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Masuknya
kebudayaan asing tersebut membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat di
Indonesia. Salah satu contoh dari perubahan tersebut adalah masyarakat yang
lebih memilih untuk memakan dan meminum makanan dan minuman luar negeri
dibanding dengan memakan makanan dari negara sendiri (dalam hal ini
Indonesia).
Makanan dan minuman merupakan hal pokok yang dibutuhkan oleh
masyarakat, karena dengan makanan dan minuman itulah manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Era globalisasi membuat masyarakat Indonesia lebih
cenderung memilih makanan cepat saji. Fast food merupakan makanan yang
berasal dari budaya asing yang telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia dan
menjadi sebuah gaya hidup. Hal ini mempertlihatkan munculnya budaya baru
yaitu, banyaknya masyarakat Indonesia yang beralih ke makanan-makanan fast
food.
Di Indonesia sudah banyak makanan luar negeri yang telah tersebar luas.
Makanan-makanan luar negeri di Indonesia sudah perlahan-lahan mulai
menggeser makanan-makanan Indonesia seperti, sate, bakso, lalapan, rendang,
klepon, kue cucur, bolu kukus, dll. Makanan-makanan tersebut sudah mulai
dilupakan karen masyarakat Indonesia lebih memilih makanan-makanan yang
lebih modern yang berasal dari luar negeri seperti, fried chicken, steak, burger,
pizza, hotdog, French fries, spaghetti, sushi, dan lain sebagainya. Dengan
memakan makanan tersebut orang akan merasa bangga berarti mereka akan
disebut sebagai orang yang modern.

4
Terdapat beberapa dampak positif dan juga dampak negatif yang
ditimbulkan oleh masuknya makanan dan minuman luar negeri ke Indonesia.
Tetapi jika lama kelamaan dampak negatif terus menyebar di kalangan
masyarakat Indonesia sekarang, mungkin makanan-makanan tradisional Indonesia
akan hilang dan digantikan oleh makanan-makanan dan minuman-minuman luar
negeri dan nantinya akan mempengaruhi memudarnya budaya Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Melihat dari latar belakang masalah maka dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang terjadi diantaranya:
1. Bagaiamana membuat makanan dan minuman yang dapat menarik minat anak
muda zaman sekarang?
2. Bagaimana membuat makanan dan minuman yang dapat menjadi market
leader di kalangan anak muda?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai makanan dan minuman yang
dapat menarik minat anak muda zaman sekarang.
2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai makanan dan minuman yang
dapat menjadi market leader di kalangan anak muda.

1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN


Dalam luaran yang kami inginkan disini yaitu kami berharap produk yang
kami hasilkan ini akan menjadi produk unggulan dalam bidang kuliner serta dapat
dikenal oleh seluruh masyarakat yang berada di wilayah Bekasi. Konsep dan
nama produk yang kami tawarkan disini sangatlah unik serta mengundang
keingintahuan masyarakat yang melihat untuk mencobanya. Dengan selalu
melakukan inovasi serta meningkatkan kualitas rasa produk kami.

1.5 KEGUNAAN
Kegunaan yang dapat diambil dalam mengikuti mata kuliah ini adalah:
1. Selalu berfikir inovatif dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang
kewirausahaan, sehingga memunculkan suatu ide atau gagasan baru yang bisa
menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
2. Dengan dibukanya usaha ini, diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat
pengangguran di sekitar lokasi usaha.

5
3. Mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya bekerja dalam suatu
teamwork dibandingkan bekerja secara individual.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PROFIL USAHA


Nama Usaha : Snacky Duck
Bidang Usaha : Produk makanan
Tempat Usaha : Jl. H. Jampang,

2.1.1. Visi dan Misi


Visi
“Menciptakan makanan cepat saji yang berinovasi dan menggunakan bahan-
bahan berkualitas tinggi”

Misi
 Selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas bahan yang digunakan
 Selalu berinovasi untuk meningkatkan daya tarik atas produk

2.1.2. Tujuan
Adapun tujuan untuk menjalankan usaha ini antara lain seperti berikut :
1. Untuk memberikan penghasilan tambahan terhadap anggota.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu berwirausaha sedini mungkin.
3. Untuk menyediakan makanan cepat saji yang sehat dan bergizi untuk
masyarakat

2.1.3. Identifikasi Usaha


Kami menjalankan usaha dibidang makanan ringan dengan beberapa
macam produk, diantaranya adalah trigget yang berbahan dasar tempe dan

6
sayuran; upal yang berbahan dasar ubi ungu; sobu yang berbahan dasar sosis;
serta minuman bernama daruli yang berbahan dasasr soda dan
sirup .Pertimbangan kami dalam memilih bahan dasar produk adalah bahan
tersebut mudah untuk didapat dan diproses menjadi produk baru. Kami mencoba
mengkreasikan suatu bahan yang biasa menjadi produk baru yang inovatif.

2.2 PERENCANAAN PASAR

2.2.1. Forecasting Demand

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki kebutuhan yang mendasar, salah


satunya adalah makanan. Oleh karena itu permintaan akan makanan tidak akan
pernah ada habisnya, sehingga membuka peluang bagi kami untuk melakukan
bisnis di bidang usaha makanan. Empat jenis produk yang kami tawarkan
memiliki bahan-bahan yang mudah didapat dengan harga terjangkau serta mudah
untuk diolah

Berdasarkan data pengeluaran per kapita untuk makanan/ minuman jadi


non alkohol menunjukan konsumsi tertinggi di kota Bekasi, sehingga hal tersebut
menjadi sebuah peluang untuk menggeluti usaha dibidang makanan.

2.2.2. Analisa Pasar

Berdasarkan hasil Susenas 2016, pada golongan pengeluaran Rp. 200.000 - Rp.
299.999 persentase pengeluaran untuk makanan sebesar 53% dan untuk non
makanan sebesar 46,45%. Sementara pada golongan pengeluaran di atas Rp.
1.000.000 persentase pengeluaran untuk makanan sebesar 36 persen dan untuk
non makanan sebesar 63%. Tabel 2.1 menunjukan Persentase Rata-rata
pengeluaran per-Kapita Sebulan menurut jenis pengeluaran dan golongan
pengeluaran di Kota Bekasi, sebagai berikut :

Golongan pengeluaran Makanan Non-makanan


200.000-300.000 53% 46%
300.000-500.000 57% 42%
500.000-750.000 54% 45%

7
750.000-1000.000 47% 52%
1000.000 + 36% 63%
Rata-Rata per Kapita 40% 59%

2.2.3. Analisis SWOT

Kekuatan, kami memiliki kekuatan sebagai first mover pada produk trigget,
karena kami yang pertama menjual produk spesifik dalam bentuk nugget yang
terbuat dari tempe dengan campuran sayuran, serta melakukan inovasi terhadap
produk upal, sobu dan daruli.

Kelemahan, mudah ditiru oleh pesaing sejenis dan pesaing baru mudah untuk
masuk kedalam pasar yang sama, dan membutuhkan biaya promosi yang besar
untuk memperkenalkan produk ke pasar.

Peluang, produk yang diunggulkan yaitu trigget merupakan first mover di daerah
Bekasi, sehingga menjadi produk yang baru dan berbeda dengan yang ada di
pasaran, menjadikan produk ini dapat memenuhi keinginan pasar dan memenuhi
pergeseran gaya hidup yang menginginkan hal-hal serba cepat menjadi peluang
kami untuk menciptakan penjualan.

2.2.4. Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Segmentasi, sesuai dengan hasil analisis data, pasar potensial bisnis ini adalah
konsumen yang memiliki pengeluaran sebesar Rp200.000-Rp300.000 karena
memiliki persentase paling tinggi untuk pengeluaran makanan sebesar 53%,
sedangkan yang tidak potensial adalah yang memiliki pendapatan > Rp1.000.000,
karena memiliki persentase paling rendah untuk pengeluaran makanan sebesar
36%.

8
Targeting, sasaran dari bisnis ini adalah para pekerja dari wilayah bekasi.
Menurut hasil investigasi, mereka memiliki kecenderungan memiliki gaya hidup
serba cepat. Melihat kebutuhan tersebut, maka kami mengambil kesempatan untuk
menyediakan produk-produk kami yang merupakan makanan cepat saji.

Positioning, karena pasar yang dituju adalah para pekerja produk ini memberikan
harga dan kualitas sebagai bentuk strategi positioning produk selain menggunakan
promosi yang spesifik. Hal ini dimaksudkan agar konsumen merasakan bahwa
barang yang diterima memiliki kualitas premium.

2.3. PERENCANAAN PEMASARAN

2.3.1. Faktor Produk

2.3.1.1. Trigget

Trigget yang akan diproduksi menggunakan bahan dasar tempe yang dihaluskan
kemudian dicampur dengan sayuran seperti wortel dan brokoli. Daftar bahan baku
yang dibutuhkan diantaranya adalah:

Bahan-bahan:
1. Kornet
2. Tempe
3. Brokoli
4. Wortel
5. Garam
6. Penyedap
7. Tepung terigu
8. Tepung tapioca
9. Tepung maizena
10. Telur
11. Bawang putih
12. Bawang merah
13. Merica bubuk

Bahan pencelup:
1. Telur
2. Tepung panir

9
3. Mentega
Cara pembuatan:
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
2. Kukus tempe selama 10 menit.
3. Rebus brokoli ± 2 menit
4. Parut brokoli dan wortel agar menjadi halus.
5. Masukan parutan brokoli, wortel, dan kornet ke dalam wadah, lalu aduk
hingga merata.
6. Haluskan tempe
7. Uleg bawang merah, bawang putih dan garam hingga halus
8. Campurkan adonan parutan brokoli, wortel, dan kornet serta hasil ulegan
bawang merah, bawang putih dan garam dan campurkan tempe yang telah
halus ke dalam wadah.
9. Aduk hingga merata.
10. Siapkan Loyang yang telah diolesi oleh mentega dan tepung terigu.
11. Masukan adonan triget ke dalam Loyang.
12. Kukus adonan selama ± 25 menit.
13. Setelah sudah ± 25 menit, potong adonan nya menjadi kotak-kotak.
14. Lalu siapkan tepur panir dan telur dengan terpisah.
15. Setelah itu balurkan adonan tersebut ke telur dan ke tepung panir secara
berkala hingga adonan Triget sudah habis.
16. Siapkan dan panaskan minyak goreng didalam wajan
17. Lalu goreng Triget tersebut hingga kecoklatan
18. Setelah matang, angkat dan tiriskan
19. Siap dihidangkan

2.3.1.2. Sobu
Sosis Bungkus adalah kepanjangan dari Sobu. Sobu adalah sosis yang
dibungkus dengan kulit pangsit sehingga rasa sosis yang lembut dapat menjadi
lebih renyah karena dibumbui dengan kulit pangsit, dan kulit pangsit juga
memberikan rasa asin alami.
Bahan-bahan:
1. Sosis Sapi
2. Kulit Pangsit

Cara pembuatan:

10
1. Potong 1 sosis sapi menjadi 4 bagian.
2. Potong 1 lembar kulit pangsit menjadi 4 bagian.
3. Gulung sosis sapi yang sudah dipotong menjadi 4 bagian dengan kulit
pangsit.
4. Setelah digulung, tusuk sosis sapi tersebut ke tusukan sate.
5. 1 tusuk sate berisi 4 potongan sosis yang telah dibungkus kulit pangsit.
6. Kemudian setelah tersedia, siapkan wajan yang berisi minyak.
7. Setelah minyak panas, goreng sosis yang sudah di bungkus tersebut sampai
kecoklatan kemudian angkat dan tiriskan.
8. Sosis siap disajikan.

2.3.1.3. Upal
Bahan-bahan:
1. Ubi Ungu
2. Tepung terigu
3. Susu Bubuk
4. Gula Pasir
5. Fermipan
6. Mentega

Bahan isi Upal:


1. Coklat batangan
2. Keju

Bahan Saus Upal:


1. Susu Milo
2. Susu Kental Manis Coklat
3. Air Mineral panas
Cara pembuatan:
1. Siapkan bahan-bahan yang sudah disiapkan.
2. Kupas ubi, kemudian kukus ± 30 menit.
3. Haluskan ubi yang sudah di kukus.
4. Siapkan wadah, lalu campurkan fermipan dengan air.
5. Aduk campuran fermipan, kemudian diamkan selama 10 menit.

11
6. Ubi yang sudah dihaluskan dicampur dengan tepung terigu, gula pasir, susu
bubuk, mentega, dan fermipan yang sudah disiapkan
7. campurkan semua bahan kemudian aduk sampai adonan menjadi kalis.
8. Diamkan ± 1 jam, kemudian setelah didiamkan adonan akan mengembang.
Dan buat adonan menjadi bulatan- bulatan kecil.
9. Ambil satu per satu adonan kecil tersebut, kemudian isi adonan dengan
topping keju/coklat.
10. Siapkan wadah untuk membuat saus milo.
11. Tuang milo kedalam wadah kemudian campurkan dengan susu kental manis
dan air panas. Lalu aduk hingga mengental.
12. Goreng upal sampai kecoklatan kemudian angkat dan masukkan ke dalam
wadah.
13. Upal siap disajikan dengan saus milo.
2.3.1.4. Daruli
Bahan-Bahan:
1. Sirup Marjan Melon
2. Sirup Marjan Coco Pandan
3. Agar-agar
4. Biji Selasih
5. Cincau hitam
6. Es Batu

Cara pembuatan:
1. Siapkan gelas.
2. Tuangkan sirup sebanyak 1 tutup botol.
3. Masukkan topping yang diinginkan.
4. Masukkan es baru.
5. Tuangkan soda secukupnya.
6. Daruli siap disajikan.

2.3.2 Faktor Harga


Konsumen, sesuai dengan kualitas yang kami berikan dan daya beli pasar
potensial produk kami.
Pesaing, harga pesaing berada dikisaran Rp 12.000-Rp 18.000.
Biaya produksi;bahan baku, bahan pelengkap, upah tenaga kerja, penyusutan,
biaya promosi, pajak.

12
2.3.3. Faktor Tempat
Lokasi usaha direncanakan di tempat yang strategis yaitu dekat dengan lokasi
supplier (pasar) dan dekat dengan pintu tol (distribusi), tepatnya di Jl. Mustika sari
raya komplek pertokoan Puri Kencana No 3A, Bekasi Timur

2.3.4. Faktor Promosi

Langkah-langkah promosi yang akan dilakukan:

 Menggunkan media sosial dengan mengunggah foto-foto yang


menunjukkan keunggulan produk.
 Memanfaatkan kekuatan dari word of mouth.
 Mengikuti event seperti bazar dan sejenisnya.

2.4. Perencanaan Teknis dan Teknologis


2.4.1. Bahan Baku
2.4.1.1. Trigget
Bahan-bahan:
14. Kornet 120 gr
15. Tempe 1 papan
16. Brokoli 1 kuntum
17. Wortel 2 buah
18. Garam 1 sendok teh
19. Penyedap 1 sachet
20. Tepung terigu 4 sendok makan
21. Tepung tapioca 2 sendok makan
22. Tepung maizena 2 sendok makan
23. Telur 2 butir
24. Bawang putih 3 siung
25. Bawang merah 1 siung
26. Merica bubuk 1 sendok teh

Bahan pencelup:

13
1. Telur 1 butir
2. Tepung panir ½ Kg
3. Mentega 1 sendok teh

2.4.1.2. Sobu
Bahan-bahan:
1. Sosis Sapi 100 buah
2. Kulit Pangsit 2 bungkus

2.4.1.3. Upal
Bahan-bahan:
1. Ubi Ungu 2 Kg
2. Tepung terigu 1 Kg
3. Susu Bubuk 2 bungkus
4. Gula Pasir ¼ kg
5. Fermipan 1 bungkus
6. Mentega 250 gr

Bahan isi Upal:


1. Coklat batangan 1 Kg
2. Keju 250 gr

Bahan Saus Upal:


1. Susu Milo 650 gr
2. Susu Kental Manis Coklat 1 Kaleng
3. Air Mineral panas 200 ml

2.4.1.4. Daruli
Bahan-Bahan:
1. Sirup Marjan Melon 1 Botol
2. Sirup Marjan Coco Pandan 1 Botol
3. Agar-agar 1 Bungkus
1
4. Biji Selasih 1 Bungkus
2
5. Cincau hitam 1 Bungkus

14
6. Es Batu 20 Kg

2.4.2. Kualitas Produk


Kualitas produk dari usaha kami yaitu SNACKY DUCK bergantung pada
kualitas bahan bakunya. Kebutuhan bahan baku dari SNACKY DUCK dipenuhi
dengan cara melibatkan pemasok bahan baku untuk melakukan proses awal, yaitu
memilih bahan baku untuk masing-masing produk yang akan digunakan untuk
proses produksi dimana pemasok berasal dari pasar tradisional yang lokasinya
dekat dengan tempat produksi SNACKY DUCK.

2.4.3. Pengawasan kualitas produk

Kami fokus dalam hal pengawasan di 2 bagian yaitu :

 Pengawasan kualitas bahan baku,


Kualitas bahan yang digunakan adalah bahan yang baik dan dibeli sebelum
proses produksi dimulai sehingga bahan yang digunakan adalah bahan
yang segar dan berkualitas baik.
 Pengawasan proses produksi,

Dalam proses ini kami melakukannya dengan 2 cara yaitu :

1. Pengawasan kualitas produksi, memastikan seluruh prosedur produksi


di laksanakan dan mencegah hal yang menurunkan kualitas produksi.

2. Pengawasan target produksi, memastikan seluruh target produksi


tercapai dan mencegah hal yang membuat target tidak tercapai.

2.4.4. LOKASI DAN TATA LETAK


Lokasi usaha direncanakan di tempat yang strategis yaitu dekat dengan lokasi
supplier (pasar) dan dekat dengan pintu tol (distribusi), tepatnya di Jl. Jampang
No.65. Rt/Rw 04/06 Jatimulya, Bekasi – Jawa Barat.

2.5. Perencanaan Yuridis

15
Badan usaha yang akan melakukan bisnis di kabupaten Bekasi yang termasuk
kedalam wilayah bekasi timur ini kami rencanakan berbentuk perusahaan
perseorangan. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
perseorangan antara lain surat ijin tempat usaha dari pemda setempat, dalam hal
ini adalah ijin dari Bupati Bekasi selaku kepala pemerintahan di wilayah Bekasi.

Untuk memperoleh surat izin usaha dari pemda Bekasi, badan usaha harus
mengajukan permohonan tertulis kepada pemda dengan dilengkapi:

 Surat rekomendasi RW setempat


 Surat rekomendasi kelurahan setempat
 Surat rekomendasi kecamatan setempat
 Surat tanda pengenal diri

2.6. PERENCANAAN MANAJEMEN DAN SDM


2.6.1. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan bisnisnya, maka Vegetable Nugget Shop membutuhkan 6
orang tenaga kerja agar dapat beroperasi

Pemilik

Koki Distribusi

2.6.2. Job Spesification & Job Description

Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi


Vegetable Nugget, maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut :

16
A. Pemilik Dana
Job Description
 Membuat perencanaan produksi
 Menyusun program kerja
 Menjamin operasional SNACKY DUCK secara hukum
 Melakukan kontrol secara keseluruhan
 Memegang kendali atas segala keputusan

B. Bagian Koki (2 karyawan)


Job Description
 Membuat produk sesuai dengan takaran
 Menjaga kualitas produk termasuk kebersihan
 Menjaga kualitas bahan baku mulai dari pembelian hingga penyimpanan

C. Bagian Distributor
Job Description
 Melakukan promosi atas semua produk SNACKY DUCK
 Bertanggung jawab atas pelayanan dan distribusi dalam kegiatan normal
operasi usaha.

2.7. Aspek Keuangan

Dalam 1 periode (harian) produk-produk di Snacky Duck menggunakan


bahan-bahan yang sudah terlampir dengan menghasilkan, Triget sebanyak 10
porsi, Sobu sebanyak 25 porsi, Upal sebanyak 20 porsi dan Daruli sebanyak 25
gelas.
Harga untuk 1 porsi Triget adalah Rp 8.000,- sehingga akan diperoleh
pendapatan kotor disetiap periode adalah sebesar 10 porsi x Rp 8.000,- = Rp
80.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 80.000,-

17
Pengeluaran per produksi = Rp 56.675,-
Keuntungan per produksi = Rp 23.325,-
a. BEP
BEP volume produksi = 56.675,- / 8.000 = 7 porsi.
Maka modal akan kembali setelah produksi triget sebanyak 7 porsi.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 10 porsi triget maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 10 porsi – 7 porsi = 3 porsi.

BEP Harga Produksi = 56.675,- / 10 porsi = Rp 5.668,-


Jadi harga untuk 1 porsi triget sebesar Rp 5.668,- merupakan harga
dimana biaya/modal produksi kembali sehingga mendapatkan keuntungan
harga per unit harus diatas Rp 5.668,- . Jadi dengan harga per porsi Rp
8.000,- maka akan diperoleh keuntungan per porsi sebesar Rp 8.000 – Rp
5.668 = Rp 2.332,-

b. B/C Ratio
B/C Ratio = 23.325,- / 56.675,- = 0,41

c. R/CRatio
R/C Ratio = 80.000,- / 56.675,- = 1,4
Harga untuk 1 porsi Sobu adalah Rp 5.000,- sehingga akan diperoleh
pendapatan kotor disetiap periode adalah sebesar 25 porsi x Rp 5.000,- = Rp
125.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 125.000,-
Pengeluaran per produksi = Rp 75.000,-
Keuntungan per produksi = Rp 50.000,-
a. BEP
BEP volume produksi = 75.000,- / 5.000 = 15 porsi.
Maka modal akan kembali setelah produksi Sobu sebanyak 15 porsi.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 15 porsi Sobu maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 25 porsi – 15 porsi = 10 porsi.

BEP Harga Produksi = 75.000,- / 25 porsi = Rp 3.000,-


Jadi harga untuk 1 porsi sobu sebesar Rp 3.000,- merupakan harga dimana
biaya/modal produksi kembali sehingga mendapatkan keuntungan harga
per unit harus diatas Rp 3.000,- . Jadi dengan harga per porsi Rp 5.000,-

18
maka akan diperoleh keuntungan per porsi sebesar Rp 5.000 – Rp 3.000 =
Rp 2.000,-

b. B/C Ratio
B/C Ratio = 50.000,- / 75.000,- = 0,67

c. R/CRatio
R/C Ratio = 125.000,- / 75.000,- = 1,67
Harga untuk 1 porsi Upal adalah Rp 8,000,- sehingga akan diperoleh
pendapatan kotor disetiap periode adalah sebesar 20 porsi x Rp 8.000,- = Rp
160.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 160.000,-
Pengeluaran per produksi = Rp 101.250,-
Keuntungan per produksi = Rp 58.750,-
a. BEP
BEP volume produksi = 101.250,- / 8.000 = 13 porsi.
Maka modal akan kembali setelah produksi Upal sebanyak 13 bungkus.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 13 porsi Upal maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 20 porsi – 13 porsi = 7 porsi.

BEP Harga Produksi = 101.250,- / 20 porsi = Rp 5.063,-


Jadi harga untuk 1 porsi Upal sebesar Rp 5.063,- merupakan harga
dimana biaya/modal produksi kembali sehingga mendapatkan keuntungan
harga per unit harus diatas Rp 5.063,- . Jadi dengan harga per porsi Rp
8.000,- maka akan diperoleh keuntungan per porsi sebesar Rp 8.000 – Rp
5.063 = Rp 2.937,-

b. B/C Ratio
B/C Ratio = 58.750,- / 101.250,- = 0,58

c. R/CRatio
R/C Ratio = 160.000,- / 101.250,- = 1,58

Harga untuk 1 gelas Daruli adalah Rp 5.000,- sehingga akan diperoleh


pendapatan kotor disetiap periode adalah sebesar 25 gelas x Rp 5.000,- = Rp
125.000,-
Pendapatan per produksi = Rp 125.000,-

19
Pengeluaran per produksi = Rp 70.000,-
Keuntungan per produksi = Rp 55.000,-
a. BEP
BEP volume produksi = 70.000,- / 5.000 = 14 gelas.
Maka modal akan kembali setelah produksi Daruli sebanyak 14 gelas.
Jadi apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 14 gelas maka akan
diperoleh keuntungan sebanyak 25 gelas – 14 gelas = 11 gelas.

BEP Harga Produksi = 70.000,- / 25 gelas = Rp 2.800,-


Jadi harga untuk 1 gelas Daruli sebesar Rp 2.800,- merupakan harga
dimana biaya/modal produksi kembali sehingga mendapatkan keuntungan
harga per unit harus diatas Rp 2.800,- . Jadi dengan harga per gelas Rp
5.000,- maka akan diperoleh keuntungan per gelas sebesar Rp 5.000 – Rp
2.800 = Rp 2.200,-

b. B/C Ratio
B/C Ratio = 55.000,- / 70.000,- = 0,79

c. R/CRatio
R/C Ratio = 125.000,- / 70.000,- = 1,79

2.7.1. ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan penunjang (20%-30%) Rp 5.745.000
2. Bahan Habis Pakai (40%-50%) Rp 302.925
3. Perjalanan, ke tempat penjualan (10%) Rp 200.000
4. Lain-lain (10%) Rp 200.000
Jumlah Rp 6.447.925

No Uraian Satuan Jlh Harga Total


I Bahan Habis Pakai
1.1 Trigget
1 Kornet Gr 120 Rp 11.000 Rp 11.000
2 Tempe Papan 1 Rp 5.000 Rp 5.000
3 Brokoli Kuntum 1 Rp 10.000 Rp 10.000
4 Wortel Buah 2 Rp 10.000 Rp 10.000
5 Garam Gr 10 Rp 2.500 Rp 100
6 Penyedap Sachet 1 Rp 500 Rp 500
7 Tepung Terigu Gr 200 Rp 12.000 Rp 2.400

20
8 Tepung Tapioca Gr 100 Rp 7.000 Rp 700
9 Tepung Maizena Gr 100 Rp 6.000 Rp 600
10 Telur Kg 0, 125 Rp 25.000 Rp 3.125
11 Bawang Putih Siung 3 Rp 500 Rp 1.500
12 Bawang Merah Siung 1 Rp 500 Rp 500
13 Merica Bubuk Gr 3 Rp 1000 Rp 1000
14 Tepung Panir Kg 0,5 Rp 8.500 Rp 4.250
15 Mentega Gr 200 Rp 6.000 Rp 6.000
Subtotal Rp56.675
1.2 SOBU
1 Sosis Sapi Bungkus 5 Rp 13.000 Rp 65.000
2 Kulit Pangsit Bungkus 2 Rp 5.000 Rp 10.000
Subtotal Rp 75.000
1.3 UPAL
1 Ubi Ungu Kg 2 Rp 6.000 Rp 12.000
2 Tepung Terigu Kg 1 Rp 12.000 Rp 12.000
3 Susu Bubuk Gr 54 Rp 3.500 Rp 7.000
4 Gula Pasir Kg ¼ Rp 15.000 Rp 3.750
5 Fermipan Gr 11 Rp 3.000 Rp 3.000
6 Mentega Gr 200 Rp 6.000 Rp 6.000
7 Coklat Batangan Kg 1 Rp 15.000 Rp 15.000
8 Keju Gr 180 Rp 15.000 Rp 15.000
9 Susu Milo Gr 180 Rp 15.000 Rp 15.000
10 Susu Kental Manis Gr 370 Rp 12.000 Rp 12.000
11 Air Mineral ml 200 Rp 500 Rp 500
Subtotal Rp 101.250
1.4 Daruli
Sirup Marjan ml 500 Rp 15.000 Rp 15.000
(Melon)
Sirup Marjan ml 500 Rp 15.000 Rp 15.000
(Pandan)
Agar-agar Bungkus 1 Rp 7.000 Rp 7.000
Biji Selasih Gr 250 Rp 8.000 Rp 8.000
Cincau Hitam Bungkus 1 Rp 5.000 Rp 5.000
Es Batu Pac Pac Rp 20.000 Rp 20.000
Subtotal
II Bahan Operasional/ Variabel
1 Kompor Gas Unit 1 Rp 230.000 Rp 230.000
2 Tabung Gas Unit 2 Rp 120.000 Rp 240.000
3 Hand Mixer Unit 1 Rp 50.000 Rp 50.000
4 Mangkok Besar Unit 3 Rp 20.000 Rp 60.000
5 Spatulla Unit 2 Rp 35.000 Rp 70.000
6 Etalase Unit 1 Rp 1.100.000 Rp1.100.000
7 Freezer Unit 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
8 Meja Kompor Unit 1 Rp 200.000 Rp 200.000

21
9 Rak Unit 1 Rp 250.000 Rp 250.000
10 Meja Unit 4 Rp 200.000 Rp 800.000
11 Kursi Unit 16 Rp 50.000 Rp 800.000
12 Toples Unit 6 Rp 10.000 Rp 60.000
13 Talenan Unit 1 Rp 15.000 Rp 15.000
14 Pisau Unit 2 Rp 10.000 Rp 20.000
15 Wajan Unit 2 Rp 50.000 Rp 50.000
16 Kipas Angin Unit 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Subtotal Rp 5.745.000
III Biaya Lain-lain
1 Transportasi Rp 200.000
2 Laporan dan Rp 50.000
Pengadaan
3 Promosi Rp 150.000
Subtotal Rp 400.000
TOTAL I+II+III Rp 6.447.925

22

Anda mungkin juga menyukai