Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT


MENGELOLAHHASIL LIMBAH KULIT IKAN GABUS

DISUSUN OLEH :

Joshua (2018512005)
Salta Anita Handayani (2018512008)
Dewa Gede Agung R.A (2018512010)

FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2020
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................................................
......i
Daftar
isi.............................................................................................................................................ii

BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
Latar
Belakang..................................................................................................................................1
Rumusan
Masalah...........................................................................................................................2
Luaran Yang
Diharapkan.................................................................................................................2
Manfaat
Kegiatan ............................................................................................................................2

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT


SASARAN..................................................................3
2.1. Gambaran
Umum......................................................................................................................3
BAB 3 METODE
PELAKSANAAN.......................................................................................................4
3.1. Waktu Dan
Tempat...................................................................................................................4
3.2. Bahan Dan
Alat.........................................................................................................................4
3.3. Metode
Pelaksanaan................................................................................................................5

BAB 4
PENUTUP...............................................................................................................................6
KESIMPULAN........................................................................................................................6

DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Palembang sebagai salah satu destinasi pariwisata Indonesia yang terkenal dengan
jembatan Ampera juga memiliki potensi kuliner. Bisnis dibidang penjualan makanan adalah
salah satu bisnis yang sedang berkembang dengan pesat baik dari skala kecil dan menengah,
khususnya untuk makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah usaha
kuliner yang tercatat di website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang tahun
2014 sebanyak 411 usaha kuliner. Menurut buku Kuliner Sumatera Selatan yang dibuat oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2014, Kota Palembang memiliki 130 jenis
kuliner (Suherlan & Hidayah, 2015). Sebagai kota kaya akan kulinernya, Kota Palembang
memiliki potensi wisata kuliner yang sangat baik untuk terus dikembangkan sehingga dapat
menarik para wisatawan domestik maupun internasional untuk berkunjung. Menjadi lengkap
bila para wisatawan yang berkunjung ke kota ini dapat mencicipi makanan khas dari kota
Palembang (Fajriansyah, 2011). Dengan begitu Kota Palembang dijuluki sebagai “Kota
Sejuta Kuliner”. Sungai Musi yang menjadi ikon kota Palembang juga merupakan penghasil
sumber daya alam yang melimpah terutama ikan. Oleh karena itu, kuliner khas Kota
Palembang sebagian besar terbuat dari ikan air tawar yang memiliki kandungan protein dan
nilai gizi yang sangat tinggi (Palembang, Kota Sejuta Kuliner). Tidak heran jika palembang
mempunyai potensi kuliner yang cukup besar dalam hasil perikanan dan menjadi salah satu
daya tarik yang memikat sekaligus diharapkan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat Sumatera Selatan.
Palembang terkenal dengan kuliner tradisional berbasiskan hasil perikanan, seperti pempek,
kemplang, kerupuk, tekwan, laksan, burgo, otak-otak dan jenis makanan lainnya. Jenis-jenis
makananan tradisional tersebut bahan baku utamanya berasal dari filet daging ikan, yang
persentasenya hanya sekitar 40 persen dari ikan utuh. Sedangkan sisanya 60 persen (tulang,
kulit, jeroan, sirip, kepala) merupakan limbah yang biasanya terbuang saja (Haris, H., 2014).
Sisa 60 persen dari ikan tersebut biasanya dibuang begitu saja diperairan sungai atau
dianggap sebagai bagian limbah yang tidak memiliki harga dan bernilai ekonomis lagi.
Limbah kulit ikan gabus tersebut masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, yang bila
diolah dapat menghasilkan produk makanan ringan seperti keripik.
Gabus bukalah ikan asing bagi masyarakat Sumatera Selatan. Menjelang hari Raya, harga
bahan baku pempek ini melambung tinggi di pasar - pasar tradisional Palembang, bahkan
menjadi penyebab inflasi ke - 15 setelah semen berdasarkan penelitian Bank Indonesia dan
BPS Sumsel 2008. Budidayanya kerap terjanggal masalah pengelolaan dan pakan, sehingga
masih sulit berkembang (KKP, 2008). Limbah kulut ikan gabus disekitar wilayah pasar
serbang ulu 1 biasanya dibuang begitu saja oleh pedagang ikan.Akibat banyaknya limbah
kulit ikan gabus yang tidak dimanfaatkan, padahal kulit ikan gabus memiliki kandungan
giziyang cukup tinggi bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, saya (mahasiswa Unviersitas
PGRI Palembang) memiliki ide untuk mengelola limbah kulit ikan gabus menjadi olahan
makanan yang mempunyai nilai harga jual yang tinggi dan bisa diproduksi ke pasaran
diwilayah Seberang Ulu 1 dan sekitarnya
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dan memanfaatkan
limbah kulit ikan gabus yang menumpuk disekitar pasar Seberang Ulu 1 menjadi olahan
makanan ringan yang bernilai ekonomis dan memenuhi standar mutu sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI), serta untuk menentukan rekomendasi apakah layak atau didirikan
pabrik pengolahan crispy dari kulit ikan gabus dalam skala rumah tangga.

1.2 Rumusan Masalah


(1) Banyaknya Limbah kulit ikan gabus yang tidak dimanfaatkan sehingga menumpuk
disekitar pasar. (2)Menciptakan atau membuka lapangan kerja pembuatan keripikcrispy dari
kulit ikan gabus yang diolah dari industi rumah tangga.
(3) Mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam membuat inovasi untuk mengelolah
limbah yang tidak dipakai menjadi barang bernilai ekonomis.

1.3 Luaran Yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Dengan melakukan penyuluhan dan mengajarkan kepada masyarakat tentang
pembuatankeripikcrispydari kulit ikan gabus.
(2) Sebanyak satu Artikel yang dipublikasikan pada media masa.
(3) peningkatan keterampilan/ pemahaman masyarakat dalam pembuatan keripik crispy dari
kulit ikan gabus.

1.4 Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
(1)Bertambahnya pengetahuan ibu-ibu akan manfaat kulit ikan gabus menjadi olahan
makanan ringan.
(2) Berkurangnya limbah kulit ikan gabus yang menumpuk atau dibuang di sekitar pasar yang
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
(3) Membuat produk makanan ringan yang bernilai ekonomis tinggi.
(4) Terbentukan kelompok yang peduli terhadap pencemaran limbah yang merusak
pencemaran lingkungan.
(5) Menambah rasa kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat dan membantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

1.2 Gambaran Umum

Lokasi gang Kelurahan 7 Ulu kertapati. Jarak antara Universitas PGRI Palembang ke
lokasi gang pulau ± 1,3km dapat ditempuh dalam waktu 10 menit menggunakan kendaraan
bermotor. Sedangkan, jarak antara pusat kota Palembang ke lokasi gangpulau ± 1,5km dapat
ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan kendaraan umum. Keberadaan lokasi
gangpulau berada di TuguKB Kelurahan 7 Ulu Palembang memiliki jumlah penduduk
mencapai 26.571 jiwa. Mata pencarian masyarakat kelurahan 7 Ulu diantaranya pegawai
negeri, pedagang, wiraswasta, wirausaha dan lain - lain.

Gabus bukalah ikan asing bagi masyarakat Sumatera Selatan. Menjelang hari Raya, harga
bahan baku pempek ini melambung tinggi di pasar - pasar tradisional Palembang, bahkan
menjadi penyebab inflasi ke - 15 setelah semen berdasarkan penelitian Bank Indonesia dan
BPS Sumsel 2008. Budidayanya kerap terjanggal masalah pengelolaan dan pakan, sehingga
masih sulit berkembang (KKP, 2008). Limbah kulut ikan gabus disekitar wilayah pasar
serbang ulu 1 biasanya dibuang begitu saja oleh pedagang ikan.Akibat banyaknya limbah
kulit ikan gabus yang tidak dimanfaatkan, padahal kulit ikan gabus memiliki kandungan
giziyang cukup tinggi bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, saya (mahasiswa Unviersitas
PGRI Palembang) memiliki ide untuk mengelola limbah kulit ikan gabus menjadi olahan
makanan yang mempunyai nilai harga jual yang tinggi dan bisa diproduksi ke pasaran
diwilayah Seberang Ulu 1 dan sekitarnya
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa dan memanfaatkan
limbah kulit ikan gabus yang menumpuk disekitar pasar Seberang Ulu 1 menjadi olahan
makanan ringan yang bernilai ekonomis dan memenuhi standar mutu sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI), serta untuk menentukan rekomendasi apakah layak atau didirikan
pabrik pengolahan crispy dari kulit ikan gabus dalam skala rumah tangga.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan kesepakatan antara pengusul dan di gang Pulau maka program ini akan
dilaksanakan dalam bentuk pendampingan bagi masyarakat Kelurahan 7 Ulu yang berjumlah
20 orang. Program ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 minggu. Sasaran dari
program ini adalah masyarakat Kelurahan 7 Ulu yang diharapkan masyarakat tersebut dapat
membuat olahan limbah kulit ikan gabus yang terbuang sia-sia menjadi makanan ringan
seperti keripik crispy. Adapun metode pelaksanaan pendampingan tersebut akan dilaksanakan
dalam 12 tahapan seperti berikut.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Penyusunan
3. Tahap Sosialisasi
4. Tahap Pelatihan
5. Tahap Produksi Produk
6. Tahap Promosi
7. Tahap Pemasaran Produk
8. Tahap Pemanfaatan Usaha
9. Tahap Monov Interval
10. Tahap Laporan Kegiatan
11. Tahap Monov Eksternal
12. Tahap Pelaporan Akhir

1.2 Waktu dan Tempat


Waktu: Jam 08.00 wib sampai 11.00 wib
Tempat : kecematan serbang ulu 1 palembang

1.3. Metode Pelaksanaan


Adapun maksud dari metode pelaksanaan kegiatan diatas, yaitu:
1. Pada Tahap persiapan. Tim pelaksana akan mempersiapkan segala sesuatu untuk
kegiatan. Selain itu, tim juga akan mengkoordinasi ke gang pulau dalam rangka
persiapan untuk pelaksanaan kegiatan baik jadwal maupun persiapan alat dan bahan.
2. Pada Tahap Penyusunan. Tim Pelaksana akan mengatur semua kegiatan baik jadwal
maupun penyusunan kegiatan.
3. Pada Tahap Sosialisasi. Tim pelaksana akan menjelaskan dan memberitahukan
kepada masyarakat apa itu keripikcrispy dan pemanfaatan kulit ikan gabus.
4. Pada Tahap Pelatihan. Tim pelaksana akan mengadakan pelatihan terhadap
masyarakat yaitu bagaimana cara pemanfaatan limbah kulit ikan gabus dan
pembuatan keripikcrispy.
5. Pada Tahap Produksi Produk. Tim pelaksana akan melakukan bimbingan kelompok
kepada ibu-ibu dan terjun langsung ke lapangan dan mulai membuat keripikcrispy
dari kulit ikan gabus sesuai prosedur yang sudah dirancang.
6. Pada Tahap Promosi. Tim pelaksana akan mempromosikan produk dengan tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
7. Pada Tahap Pemasaran Produk. Tim pelaksana akan memasarkan produk bertujuan
untuk menjual dan memperkenalkan produk secara lebih luas pada masyarakat.
8. Pada Tahap Pemanfaatan Usaha. Tim Pelaksana akan menghadapi sebuah peluang
melalui ide-ide dan akan menjadi peluang apabila terdapat dapat ide yang dihasilkan
dalam bentuk produk.
9. Pada Tahap Monov Interval. Tim pelaksana akan mengharapkan kontribusi dalam
jaminan mutu kegiatan masyarakat yang dilakukan baik masyarakat itu sendiri.
10. Pada Tahap Laporan Kegiatan. Tim Pelaksana akan melaporkan kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat dalam pengelolahan.
11. Pada Tahap Monov Eksternal. Tim Pelaksana akan mengharapkan masyarakat
membantu untuk pengelolahan.
12. Pada Tahap Pelaporan Akhir. Setelah proses pembuatan crispyKeripik Kulit ikan
gabus dapat dijual dan menambah penghasilan masyarakat Kelurahan 7 Ulu.
Berdasarkan metode diatas, materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut yaitu
mengenai pelatihan pembuatan “Pengolahan kerikCrispyKulit Ikan Gabus Yang
Bernilai Ekonomis Di Kecamatan 7 Ulu”. Pembuatan keripikcrispykulit ikan gabus
dapat menambah wawasan serta menambah penghasilan ibu-ibu di kelurahan 7 Ulu.
BAB IV
KERIPIK KRISPY Ikan Gabus adalah makanan ringan yang berasal dibuat dengan cara
menggoreng campuran adonan yang berbahan utama kulit ikan gabus i atau tapioka.
Makanan ringan ini bentuk dan variasi rasa. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari
(1)Bertambahnya pengetahuan ibu-ibu akan manfaat kulit ikan gabus menjadi olahan
makanan ringan.
(2) Berkurangnya limbah kulit ikan gabus yang menumpuk atau dibuang di sekitar pasar yang
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
(3) Membuat produk makanan ringan yang bernilai ekonomis tinggi.
(4) Terbentukan kelompok yang peduli terhadap pencemaran limbah yang merusak
pencemaran lingkungan.
(5) Menambah rasa kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat dan membantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Ainun, Nindri. Mei 23, 2014. Palembang Kota Sejuta Kuliner. Koko Cici Palembang.
Palembang.
Dipetik Desember 13, 2019, dari Wisata Kuliner:
http://kokocicipalembang.weebly.com/wisata-kuliner.html

Badan Pusat Statistik Palembang. 2020 Kecamatan Ulu I Dalam Angka Tahun 2020. BPS
Kota
Palembang

Badan Riset Sumber Daya Perikanan. 2008. Gabus Si Penyumbang Inflasi Sumatera Selatan.
Badan
Riset Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan. Palembang.
http://kkp.go.id/gabus-si-penyumbang-inflasi-sumatera-selatan.html
Buku Putih Sanitasi Palembang. 2019. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Kota
Palembang Tahun 2010. Palembang

Fajriansyah, A. (2010, November 26). Wisata Kuliner Hemat Di Palembang (Harga Kaki
Lima, Rasa
Bintang Lima). Dipetik Agustus 24, 2017, dari Pesona Palembang:
http//adrian10fajri.wordpress.com/2011/11/26/wisata-kuliner-hemat-di-palembang-harga-
kaki-lima-rasanya-bintang-lima/

Haris, H. 2014. Prospek pengembangan CrispyTulang Ikan Putak. Laporan Hasil Survey
Lapang
Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Palembang.

Suherlan, H., & Hidayah, N. (2015). SIKAP WISATAWAN NUSANTARA TERHADAP


PRODUK WISATA
KULINER DI KOTA PALEMBANG. Ilmiah Pariwisata-STP Trisaksti, VOL 20, NO 2,2.

Anda mungkin juga menyukai