Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KRIKERS : Keripik Daun Kelor Kaya akan Nutrisi


dengan Motif Batik sebagai Identitas Budaya

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
Riannisa Azizah Putri (2010512134) Angkatan 2020 Ketua
Della Chintiya Dewi (2010512005) Angkatan 2020 Anggota1
Sarah Yuniza Dewi Anggadinata (2010511135) Angkatan 2020 Anggota2
Nida Zakia Aldina (2010511143) Angkatan 2020 Anggota3
Desi Ratnasari (2110511152) Angkatan 2021 Anggota4

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


VETERAN JAKARTA
JAKARTA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1


BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.5 Kegunaan....................................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................... 3
2.1 Kondisi Umum Lingkungan .......................................................................... 3
2.2 Analisis Produk ............................................................................................. 3
2.3 Analisis Keuangan ....................................................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 5
3.1 Teknik/Cara Pembuatan Produk .................................................................. 5
3.1.1 Teknik/Cara Pembuatan Keripik Daun Kelor ........................................ 5
3.1.2 Teknik/Cara Pembuatan Motif Batik ..................................................... 5
3.1.3 Teknik/Cara Pengemasan ....................................................................... 5
3.2 Tahap Pengerjaan .......................................................................................... 6
3.2.1 Pra Produksi .................................................................................... 6
3.2.2 Produksi .......................................................................................... 7
3.2.3 Pasca Produksi ................................................................................ 8
3.3 Alat dan Bahan .............................................................................................. 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11

i
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keripik merupakan salah satu makanan ringan yang sangat populer.
Beraneka ragam jenis keripik menjadi salah satu alasan mengapa makanan ini
menjadi populer. Salah satu jenis keripik yang banyak diperjual belikan adalah
keripik yang dibuat dari sayur-sayuran. Hal ini meningkatkan inovasi terkait
pemanfaatan sayur-sayuran sebagai bahan untuk membuat keripik. Adapun
salah satu sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi keripik adalah daun
kelor yang memiliki banyak manfaat dari segi kesehatan.
Salah satu makanan ringan yang kaya akan lemak trans ialah keripik.
Lemak trans dapat memicu resistensi insulin dan sindrom metabolik yang
merupakan penyebab diabetes. Pemanfaatan daun kelor dapat menjadi solusi
dalam permasalahan tersebut. Hal ini disebabkan daun kelor memiliki
kandungan yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah yaitu zat
nutrisi berupa, beta karoten yang terdapat di dalam vitamin A, vitamin C yang
membantu penormalan hormon insulin pada penderita diabetes, dan asam
askorbat yang membantu proses sekresi hormon insulin dalam darah pada
penderita diabetes. Daun kelor memiliki sifat anti diabetes karena mengandung
Zinc atau sejenis mineral yang sangat diperlukan dalam produksi insulin.
Tingginya kadar antioksidan pada daun kelor mampu meregenerasi sel tubuh
lebih cepat dan lebih sehat. Dengan kata lain, daun kelor mampu mengurangi
kadar gula dalam darah, dan menjadi insulin alami bagi tubuh.
Nilai ekonomis dari suatu produk makanan menjadi salah satu
pertimbangan pembeli di Indonesia. Daun kelor memiliki nilai ekonomis yang
berpotensi untuk dibudidayakan di Indonesia karena proses penanaman dan
perawatan yang mudah. Oleh karena itu, penulis memilih daun kelor menjadi
opsi untuk pembuatan keripik. Selain nilai ekonomis, nilai estetika dari suatu
produk makanan di Indonesia juga menjadi tren saat ini. Sebab itu, penulis
ingin membawa identitas budaya Indonesia yaitu motif batik sebagai nilai
estetika dari keripik daun kelor, sekaligus menjadikan motif batik semakin
diketahui dari berbagai kalangan dan memperkenalkan lebih dalam mengenai
motif batik yang ada di Indonesia. Karena keripik yang beredar di masyarakat
pada umumnya tidak memiliki motif. Maka dari itu, kami berinovasi
mengangkat kebudayaan Indonesia berupa batik pada sebuah camilan. Yang di
mana keripik bermotif batik belum ada di kalangan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari proposal PKM ini, yaitu :
a. Bagaimana cara memanfaatkan daun kelor sebagai bahan keripik sehingga
menjadi makanan ringan yang berguna untuk menurunkan kadar gula
darah?
2

b. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan sehingga menarik


masyarakat untuk mengkonsumsi produk KRIKERS?
c. Bagaimana inovasi yang diterapkan agar KRIKERS dapat dikonsumsi bagi
semua kalangan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari proposal PKM ini, yaitu :
a. Terciptanya produk keripik daun kelor motif batik sebagai bentuk identitas
budaya dan menurunkan kadar gula darah..
b. Meningkatkan publikasi di berbagai media yang tersedia untuk menarik
minat masyarakat.
c. Memberikan alternatif makanan ringan yang sehat dengan berbagai pilihan
rasa sehingga dapat dikonsumsi semua kalangan.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dari proposal PKM ini, yaitu :
a. KRIKERS menjadi produk yang bermanfaat atau menguntungkan bagi
masyarakat.
b. Peningkatan produksi yang lebih banyak sehingga dapat mempersingkat
waktu pengembalian modal dan memberikan keuntungan.
c. Terciptanya inovasi dalam penggunaan motif batik untuk makanan

1.5 Kegunaan
Adapun kegunaan dari proposal PKM ini, yaitu :
a. Menumbuhkan semangat kewirausahaan serta terwujudnya penerapan cinta
tanah air bagi mahasiswa pelaksana.
b. Terciptanya produk makanan ringan yang memiliki khasiat dan cita rasa
tinggi bagi masyarakat.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Beberapa waktu belakangan ini, di Indonesia sedang marak banyaknya
camilan jajanan yang bervariasi mengikuti tren. berdasarkan (Wijaya, 2020),
makanan yang sedang tren saat tahun 2020 terdapat kopi dalgona, korean garlic
bread yang diperkenalkan dari negara Korea, kemudian terdapat salmon mentai,
odading, pancake sereal, dll. Akan tetapi, tren makanan ringan yang banyak
dijumpai tersebut bukanlah jajanan khas Indonesia, ataupun menggunakan
bahan yang ada di Indonesia, kebanyakan dari tren makanan berasal dari luar
negeri. Berdasarkan hal tersebut, menyebabkan masyarakat Indonesia yang
semakin banyak mengetahui budaya luar melalui makanan, tidak dengan
budaya sendiri yang mengakibatkan camilan atau makanan ringan dari
Indonesia sendiri kalah saing. Selain itu, banyak dari tren camilan tersebut yang
kurang menyehatkan bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan adanya
camilan atau makanan ringan khas Indonesia yang menyehatkan, menggunakan
bahan dari Indonesia dengan disajikan unik dan tidak biasa agar tren camilan
khas Indonesia ini diketahui oleh masayakat Indonesia khususnya para remaja
agar memajukan budaya Indonesia melalui makanan sekaligus menyadarkan
masyarakat Indonesia agar beralih ke camilan atau makanan ringan yang
menyehatkan.

2.2 Analisis Produk


Di era saat ini, berbagi tren camilan yang unik seringkali dijumpai. Akan
tetapi, banyak dari camilan tersebut yang tidak memberikan nilai budaya
Indonesia. Kami membuat sebuah produk yang bernama “KRIKERS”, yaitu
Keripik Daun Kelor Kaya akan Nutrisi dengan Motif Batik sebagai Identitas
Budaya. Keripik ini dibuat karena banyaknya masyarakat yang tertarik dengan
camilan tersebut. Berdasarkan (Millah, 2019), Mondelez International merilis
sebuah hasil survei yang menganalisa wawasan, kebiasaan, dan tren
mengonsumsi camilan konsumen dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Dalam survei tersebut menghasilkan sebuah data yang menunjukkan bahwa
terdapat potensi yang sangat besar terhadap makanan ringan di Indonesia. Sayur
dan buah menjadi camilan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia dengan presentase 11% dan juga dua per tiga dari responden
menyatakan bahwa mereka menginginkan camilan yang lebih bernutrisi
kedepannya. Hal tersebut selaras dengan produk yang akan kami buat. Kami
menambahkan daun kelor di mana tumbuhan tersebut biasanya dijadikan
sebagai obat, kini hadir dalam bentuk camilan sekaligus memperkenalkan
adanya tumbuhan kelor yang dapat dijadikan bahan camilan kepada masyarakat
Indonesia yang tentunya menyehatkan. Selain itu, kami menambahkan unsur
budaya di dalamnya di mana terdapat motif batik pada keripik tersebut. Peluang
bisnis dari produk ini adalah pembeli dapat menikmati keripik yang
4

menyehatkan, sekaligus menambah wawasan mengenai motif batik, dan dapat


dikenal semakin luas oleh khalayak ramai. Motif batik dan penggunaan daun
kelor tersebutlah yang akan menjadi pembeda dari produk kami terhadap
produk keripik lainnya.

2.3 Analisis Keuangan


Camilan KRIKERS ini dijual dengan harga Rp30.000,- per jar dengan
ukuran 300 ml, di mana jar tersebut terbuat dari kaca, bukan plastik agar ramah
lingkungan. Penentuan harga Rp30.000 per jar ini ditentukan berdasarkan
perbandingan harga pasar serta perhitungan dengan biaya produksi pembuatan
keripik, sehingga telah diperhitungkan besarnya nilai keuntungan yang akan
diperoleh.
Tabel 2.3.1 Beban Fixed Asset
Fixed Asset Harga Perolehan Umur Depresiasi 4
Ekonomis Bulan

Kompor gas Rp400.000 - Rp400.000

Cetakan Keripik Rp120.000 - Rp120.000

Beban Fix Asset Rp520.000

BEP (Break Even Point) adalah keadaan di mana produk kami tidak
mengalami kerugian maupun keuntungan. Kami menetapkan beban tetap
terdiri dari alokasi depresiasi fixed asset. Adapun harga jual produk kami
adalah sebesar Rp30.000 dan kuantitas produksi sebesar 50 unit per bulannya.
Gambar 2.3.1 Perhitungan Break Even Point (BEP)
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Teknik/Cara Pembuatan Produk
3.1.1 Teknik/Cara Pembuatan Keripik Daun Kelor
Dalam pembuatan keripik daun kelor, kami menyiapkan alat dan bahan
yang steril, sederhana, dan ekonomis. Setelah alat dan bahan sudah
tersedia, kami mulai melakukan pembuatan keripik daun kelor secara
bertahap sesuai dengan resep yang kami buat. Untuk pembuatan keripik
dalam 1 jar, kami menumbuk singkong dengan berat sekitar 80 gr dan
sekitar 50 gr daun kelor secara terpisah. Metode penumbukan singkong
dan daun kelor ini berlangsung sampai adonan halus dan dicampur, serta
siap untuk dicampur dengan bumbu dan rempah-rempah, yaitu bawang
putih, bawang merah, ketumbar, garam, dan bubuk kaldu ayam. Untuk
pembagian rasa, kami membuat 2 rasa, yaitu pedas dan tidak pedas.
Setelah adonan tercampur rata, selanjutnya adonan dibentuk menjadi
lingkaran berdiameter sekitar 3,5 cm dengan tebal sekitar 0,2 cm.
Selanjutnya, kami menggoreng keripik daun kelor ini dengan canola oil
yang dapat menjaga gula darah tetap stabil.

3.1.2 Teknik/Cara Pembuatan Motif Batik


Dalam pembuatan motif batik pada keripik daun kelor KRIKERS,
dibutuhkan alat cetak bermotif batik. Kami langsung mencetak adonan
yang sudah dibentuk menjadi lingkaran dengan cetakan bermotif batik
agar adonan yang sudah jadi tidak mengeras akibat udara. Kami memilih
metode pencetakan dengan alat cetak batik ini karena tergolong
sederhana dalam desain, mudah digunakan, ekonomis, serta jarang
ditemukan pencetakan keripik dengan motif batik.
Gambar 3.1.2.1 Motif Batik pada KRIKERS

3.1.3 Teknik/Cara Pengemasan


Kemasan yang kami pakai untuk mengemas keripik daun kelor adalah
jar yang berukuran 300 ml. Kami memilih jar yang terbuat dari kaca
sebagai pengganti plastik agar ramah lingkungan dan lebih sehat. Pada
kemasan KRIKERS, terdapat sticker label terbuat dari kertas vinyl yang
berisi logo KRIKERS, nama, rasa, dan komposisi dari KRIKERS.
6

Gambar 3.1.3.1 Kemasan KRIKERS dan logo KRIKERS

3.2 Tahap Pengerjaan

Gambar 3.2.1 Tahap Pengerjaan

3.2.1 Pra Produksi


Pra Produksi adalah tahap awal dalam pembuatan KRIKERS
sebelum dilakukannya produksi. Pada tahap ini kami melakukan
sejumlah penyusunan dan aktivitas yang meliputi dua tahap yaitu:
a. Tahap Perencanaan
● Survey Pasar
Adapun survey pasar bertujuan untuk mengetahui
kondisi pasar, minat konsumen, dan inovasi untuk
kedepannya.
● Studi Literatur
Perencanaan yang kedua yaitu melakukan studi
literatur guna mencari dan mengeskplorasi khasiat
dari daun kelor yang dijadikan bahan utama dalam
pembuatan KRIKERS.
b. Tahap Persiapan
● Pada tahap ini dilakukan pencarian tempat
pemesanan bahan baku yang berkualitas dan murah
serta menyuplai bahan baku tersebut secara
berkelanjutan.
● Tahap ini juga dilakukan pencarian tempat-tempat
pemasaran produksi seperti bekerjasama dengan toko
snack dan makanan serta persiapan desain untuk
publikasi dan pemasaran.
7

c. Tahap Pembuatan Sampel


● Pembuatan sampel produk merupakan kegiatan awal
yang dilakukan untuk mengetahui produk KRIKERS
yang kami buat siap untuk diproduksi dari segi rasa,
bentuk, khasiat dan kualitas produk.

3.2.2 Produksi
Tahap produksi merupakan aktivitas yang menjadi kunci dari
kewirausahaan pada ide produk yang kami buat yaitu KRIKERS.
Dalam produksi kami membagi menjadi dua tahapan yaitu tahap
pembuatan produk, tahap publikasi dan pemasaran.
a. Tahap Pembuatan Produk
Pada tahap ini berupa pengimplementasian dari bab 3.1
tentang teknik/cara pembuatan produk
Gambar 3.2.2.1 Gambar Tahap Pembuatan Produk

b. Publikasi dan Pemasaran


Tahap ini berupa penyampaian dan pengenalan KRIKERS
kepada masyarakat luas. Kami membagi aktivitas ini
menjadi tiga tahap yaitu secara langsung, secara tidak
langsung serta sarana dan teknologi informasi
● Publikasi dan Pemasaran Secara Langsung
Tahap ini dilakukan strategi Word Of Mouth (WOM)
yaitu mempromosikan produk KRIKERS dari satu
orang ke orang lainnya. Strategi tersebut dirasa
paling efektif karena menghemat waktu dan biaya
serta memanfaatkan kepercayaan pelanggan.
Pelanggan yang kami targetkan mulai dari
lingkungan keluarga dan teman-teman.
● Publikasi dan Pemasaran Secara Tidak Langsung
Tahap ini dilakukan publikasi dan pemasaran dengan
membuat brosur dan poster. Sasaran brosur dan
poster yaitu pada tempat-tempat umum yang
potensial seperti tempat wisata budaya karena
KRIKERS sendiri terinspirasi dari batik Indonesia,
pada lembaga pendidikan, dan pasar.
● Sarana Teknologi dan Informasi
Tahap ini dilakukan dengan cara memanfaatkan
sarana teknologi dan informasi yang sudah
berkembang pada saat ini yang terbagi melalui media
8

sosial, website dan e-commerce. Media sosial


tersebut berupa instagram, tiktok, facebook dan
twitter. Website kami membua nya sendiri dengan
nama KRIKERS. Serta pada e-commerce kami
menggunakan Shopee, Lazada dan Tokopedia.

3.2.3 Pasca Produksi


Pasca produksi adalah tahap akhir setelah melakukan kegiatan
produksi. Pada tahap ini berupa monitoring dan evaluasi yang
dilakukan setiap 2–4 minggu sekali dalam bentuk laporan rangkaian
kegiatan usaha dan keuntungan.
a. Monitoring yaitu melihat seberapa proses yang telah
dilakukan sesuai dengan rencana dan harapan yang
kemudian dapat memberikan informasi keberlangsungan
produk menuju ke arah perbaikan dan inovasi selanjutnya.
b. Tahap evaluasi terbagi menjadi sistem produksi, produksi
dan pemasaran. Evaluasi sistem produksi untuk mengetahui
sistem produksi yang paling efektif dan efisien. Evaluasi
produk untuk mengetahui produk yang optimal dan cocok
sesuai dengan keinginan dan penerimaan pelanggan yang
telah membeli KRIKERS. Evaluasi pemasaran untuk
mengetahui apakah target penjualan tercapai sesuai yang
telah direncanakan.

3.3 Alat dan Bahan


Tabel 3.3.1 Alat dan Bahan
Alat

Kompor gas Wajan Parutan Cetakan Keripik Tampah

Tabung gas 3 kg Package jar Tumbukan Pita Package jar Baskom

Bahan

Singkong Daun Kelor Ketumbar Bawang Putih Garam

Kaldu Bubuk Lada Cabai Bawang Merah Canola Oil

Cetak Stiker Penutup Mulut Sarung Tangan


9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 3.230.000

2. Bahan habis pakai 2.413.000

3. Perjalanan 150.000

4. Lain-lain 1.040.000

Jumlah 6.833.000

*Rincian anggaran terdapat pada laman lampiran

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2.1 Format Jadwal Kegiatan
No Jenis kegiatan Bulan Person penanggung-
jawab
1 2 3 4

1. Produksi tahap Riannisa Azizah Putri


awal

2. Analisa usaha Sarah Yuniza Dewi


Anggadinata

3. Tahap Nida Zakia Aldina


monitoring dan
evaluasi

4. Penyusunan Della Chintiya Dewi


laporan
kemajuan
10

DAFTAR PUSTAKA
Millah, S. (2019) Survei : Orang Indonesia Lebih Banyak Makan Camilan
Ketimbang Makan Berat, Bisnis.com. Available at:
https://traveling.bisnis.com/read/20191203/223/1177360/survei-orang-indonesia-
lebih-banyak-makan-camilan-ketimbang-makan-berat (Accessed: 10 September
2021).
Wijaya, Y. G. (2020) 15 Makanan yang Jadi Trend Tahun Ini, Rewind 2020,
Kompas. Available at:
https://www.kompas.com/food/read/2020/12/30/200600375/15-makanan-yang-
jadi-tren-tahun-ini-rewind-2020?page=all (Accessed: 10 September 2021).
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Biodata Ketua
12

Biodata Anggota Tim 1


13

Biodata Anggota Tim 2


14
15

Biodata Anggota Tim 3


16
17

Biodata Anggota Tim 4


18

Biodata Dosen Pendamping


19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis pengeluaran

1. Perlengkapan yang Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


diperlukan (Rp)

a. Kompor gas 1 buah - 400.000

b. Tabung gas 3 kg 2 buah 200.000 400.000

c. Parutan 2 buah 30.000 60.000

d. Wajan 3 buah 100.000 300.000

e. Tampah 3 buah 35.000 105.000

f. Spatula 5 buah 30.000 150.000

g. Package jar 200 buah 7.000 1.400.000

h. Pita Package jar 4 meter 5.000 20.000

i. Baskom 5 buah 15.000 75.000

j. Tumbukan 2 buah 50.000 100.000

k. Cetakan keripik 3 buah 40.000 120.000

l. Lainnya - - 100.000

SUB TOTAL (Rp) 3.230.000

2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

a. Singkong 8 kg 15.000 120.000


21

b. Daun kelor 5 kg 40.000 200.000

c. Bawang putih 2 kg 32.000 64.000

d. Bawang merah 5 kg 28.000 140.000

e. Ketumbar 1 kg 2.000 (20 g) 100.000

f. Garam 2 kg 2.000(100 g) 40.000

g. Kaldu bubuk 500 gr 12.000(250 gr) 24.000

h. Lada 30 saset 1.000(4 gr) 30.000

i. Cabai 5 kg 38.000 190.000

j. Canola oil 6 liter 55.000 330.000

k. Cetak stiker 25 lembar 38.000 950.000


kertas A3

l. Sarung tangan 100 pcs - 25.000

m. Penutup mulut 10 pcs 10.000 100.000

n. Lainnya - - 100.000

SUB TOTAL (Rp) 2.413.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan


(Rp) Nilai (Rp)

a. Transport lokal 1 50.000 50.000

b. Lainnya - - 100.000

SUB TOTAL (Rp) 150.000


22

4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

a. Biaya 4 bulan 115.000 460.000


berlangganan
internet

b. Biaya pemakaian 4 bulan 120.000 480.000


pulsa

c. Lainnya - - 100.000

SUB TOTAL (Rp) 1.040.000

TOTAL 1 +2+3+4 (Rp) 6.833.000

(Terbilang Enam Juta Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah)
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)

1. Riannisa S1 Sistem Ilmu Kegiatan


Azizah Putri / Informasi Komputer 23 jam Manajerial,
2010512134 2020 Koordinator Tim

. Della Chintiya S1 Sistem Ilmu 22 jam Penanggung


Dewi / Informasi Komputer Jawab
2010512005 2020 Pra Produksi dan
Pasca Produksi

3. Sarah Yuniza S1 Ilmu Penanggung


Dewi Informatika Komputer 22 jam jawab Produksi
Anggadinata / 2020
2010511135

4. Nida Zakia S1 Ilmu Penanggung


Aldina / Informatika Komputer 22 jam Jawab Analisis
2010511143 2020 Usaha

5. Desi Ratnasari S1 Ilmu Penanggung


/ 2110511152 Informatika Komputer 22 jam Jawab Bahan
2021 Produksi
24

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai