Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
dalam aspek budaya, aspek kehidupan sosial, kerjasama dengan negara lain, dan
sebagainya. Salah satunya adalah Malaysia.Malaysia merupakan sebuah negara yang
berkembang pesat belakangan ini, baik dalam bidang ekonomi, teknologi maupun
penyebaran seni budayanya di luar negeri. Indonesia merupakan salah satu dari
banyak negara yang ikut merasakan dampak kemajuan tersebut. Korean wave atau
demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan entertainment namun juga
dunia kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di Indonesia. Tidak hanya
dikenal, tapi segala hal dan segala bentuk tentang Korea kini begitu trend. Hal ini
ditandai dengan semakin banyaknya gaya korea yang merebak dikalangan muda
Indonesia.
Setelah booming dengan drama Korea yang mengharu biru dan bintang K-pop
yang sedang digandrungi remaja, ditambah dengan tarian Gangnam style yang telah
mendunia membuat semua orang melirik ke Negeri Gingseng itu, bahkan tak jarang
menjadikannya sebagai kiblat dunia fashion dan music. Selain itu, masyarakat dunia
pun mulai tertarik pada kuliner khas Korea yang sering mereka lihat di drama Korea.
Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka saya membuka usaha
berupa jajanan kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama Tteokbokki.
Banyaknya permintaan yang berkaitan dengan Korea, mulai dari musik dan drama
telah menjadi peluang bisnis bagi sebagian pengusaha. Mungkin juga dapat dengan
mudah kita temui restoran-restoran yang bertemakan makanan Korea, untuk
memenuhi rasa ingin tahu masyarakat akan kuliner Negara Ginseng ini. Restoranrestoran yang ada di Indonesia saat ini telah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
memuaskan rasa ingin tahu akan cita rasa yang khas dari masakan Korea. Hanya saja,
rata-rata restoran Korea memiliki harga yang mahal. Oleh karena itu, bisnis ini dibuat
1

untuk kalangan menengah kebawah. Bahkan kalangan menengah ke atas juga dapat
menikmatinya.
B. Tujuan
Tujuan dari Keropok Lekor sebagai usaha jajanan ini mengusung juga bumbu
buatan sendiri yang mnyerupai sehingga menghasilkan rasa yang unik dan tetap
bersahabat di lidah masyarakat Indonesia dengan harga yang bersahabat pula.
C. Ruang Lingkup Bisnis
Keropok Lekor merupakan usaha yang menyajikan makanan berupa street food
(jajanan) yang terlihat sangat menarik dan berkualitas dalam hal rasa. Keropok Lekor
ini menjual makanan jajanan khas Malaysia. Makanan ini disajikan dengan tata cara
penyajian yang sederhana namun berkualitas dan bersih. Tata cara penyajian mulai
dari gerai yang dibuat sedemikian rupa dengan nuansa Malaysia dan menarik.
Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian Kerpok Lekor agar
pengunjung atau pelanggan dapat merasa nyaman dan tertarik lagi untuk kembali
membeli. Namun, disisi lain juga tidak melupakan rasa dan kualitas makanan yang
disediakan. Bahanbahan yang digunakan dalam pembuatan Keropok Lekor ini
menggunakan bahanbahan alami dan dijamin halal 100%.

BAB II
BUSINESS PLAN
A. Ringkasan Usaha
Sektor Industri usaha Keropok Lekor yang memiliki arti Keropok Ikan adalah
bisnis jajanan dengan jumlah anggota 11 orang (pemilik). Perkembangan bisnis
makanan sangat beraneka ragam Bidang usaha makanan khas Malaysia khususnya di
Samarinda, merupakan salah satu jenis usaha yang belum ada pesaingnya. Hal ini
dikarenakan bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang masuk di
bidang ini. Usaha lain yang serupa dengan bidang ini yaitu bidang usaha makanan
tradisional Malaysia, namun berada di kota lain. Seperti berada di Surabaya,
Bandung, dan Jakarta. Oleh karena itu, dengan melihat latar belakang kota Samarinda
dan belum ada usaha lain seperti usaha ini, usaha ini memiliki prospek yang baik.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini,
yaitu (Ali Sadiqin, 2010):
1. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini
merupakan usaha baru dan relatif mudah untuk ditiru
2.

Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau

tidak
3. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu
memciptakan perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan
4.

Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan

bisnis baru di bidangnya


5. Variasi menu makanan karena dengan bahan utama sayur dan buah diperlukan
menu makanan yang variatif untuk menarik konsumen

6. Tata cara penyajian menu makanan, hal ini dapat mendukung variasi menu
makanan
7. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan
sebagai media promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke
mulut, jika pelanggan puas dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan
pelayanan yang memuaskan maka cenderung untuk mengajak relasi lainnya.

B. Visi dan Misi


Visi :
1.

Menjadikan Keropok Lekor sebagai leader untuk usaha jajanan khas

Malaysia pertama di Samarinda


2. Untuk memberikan inovasi baru pada produk Keropok Lekor yang telah ada serta
memuaskan keinginan konsumen.
Misi :
1. Mengedepankan pelayanan, kualitas dan kebersihan produk
2. Berfikir untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovatif demi kelangsungan usaha
3. Menambah pengetahuan atau wawasan mengenai cara berwirausaha khusunya
mengenai usaha jajanan Malaysia
4. Memperhatikan perilaku konsumen terhadap produk yang disajikan

C. Identifikasi Usaha
Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh:
Nama Usaha

: Keropok Lekor

Alamat Usaha

: Jl. Sempaja dan kampus

D. Jenis Usaha
Jenis usaha kuliner khas Malaysia yang menjual makanan berupa jajanan yang
lezat, yaitu :
1. Nasi + Keropok Lekor + Sop
2. Keropok Lekor + Nasi
3. Keropok Lekor

E. Prospek Pengembangan Usaha


Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pangsa pasar dan berdasarkan
lokasi pemasaran yang telah ditargetkan, didukung dengan persaingan terhadap usaha
sejenis yang belum ada, serta rasa yang ditawarkan dengan harga terjangkau namun
tetap menjamin mutu dan kualitas. Peluang kemajuan usaha ini cukup besar dan
memiliki prospek yang cukup menjanjikan.

BAB III
RENCANA PRODUKSI

A. Bahan Baku dan Penggunaannya


Bahan-bahan untuk membuat Keropok Lekor :
Bahan Baku :
1.
2.
3.
4.
5.

Tepung Beras
Ikan Layang
Air
Minyak goring
Gula Merah

Bumbu-bumbu :
1. Bawang Merah
2. Cabe rawit
Bahan Baku Sop
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kol
Wortel
Kentang
Bawang Merah
Bawang Putih
Daun Sop
Daun Prey

B. Proses Produksi
1. Cara membuat Keropok Lekoradalah :
- Siapkan Ikan Layang
- Bersihkan Ikan layang terlebih dahulu, Kemudin Pisahkan daging ikan dengan
tulang ikan layang
- Blender Ikan layang sampai halus
- Blender bawang merah sampai halus tambahkan bumbu penyedap
- Pindahkan ikan ke wadah yang sudah disiapkan
- Tambahkan tepung beras kanji, aduk sampai membentuk adonan
Kemudian adonan dibentuk bulat memanjang lalu di kukus hingga adonan
matang, tiriskan
6

adonan tersebut dapat di potong-potong panjang


kemudian di goreng diatas minyak panas sampai matang dan siap disajikan

2. Cara Membuat Sambel


- Bersihkan cabe rawit
- kemudian cabe rawit diblender sampai halus
- masukan cabe rawit keatas wajan, kemudian dipanaskan sampai mendidih
- Tambahkan gula merah di sambel tersebut
- Tambahkan Bumbu kaldu sampai menimbulkan rasa yang enak
- sambel tersebut siap disajikan

3. Cara Membuat Sop


- bersihkan kol, wortel dan kentang
- potong kecil-kecil bahan baku
- Bersihkan bawang merah dan bawang putih
- blender bawang merah dan putih sampai halus
- Tumis campuran bawang merah dan bawang putih yang sudah diblender sampai
matang
- panaskan air diatas kompor sampai mendidih dan tambakan bumbu kaldu
- Naikkan campuran bahan baku diatas air sop sampai matang
- siap untuk disajikan

BAB IV
PENENTU STRATEGI PEMASARAN

A. Analisis Permintaan
Melihat pada kebutuhan akan makanan, khususnya makanan berupa jajanan
Korea dikalangan masyarakat dengan batasan umur 12 sampai 55 tahun, maka
diperkirakan kebutuhan akan jenis makanan tersebut akan meningkat. Minat
terhadap jenis makanan tersebut sekitar 40 % dari seluruh jenis makanan. Sedangkan
60 % lagi minat terhadap jenis makanan lain seperti fastfood, traditional food, dan
lainnya ( Hans P, 2011)
B. Analisis Pesaing
Karena di Kota Samarinda jajanan tradisional Malaysia ini belum ada, maka
usaha ini belum memiliki pesaing. Namun, di beberapa kota, seperti Surabaya,
Bandung, dan Jakarta, restauran gaya Malaysia yang menyajikan jajanan ini sudah
ada.
C. Analisis Pasar
Segmentasi dan pengelompokkan pasar :
1. Geografi

Target pangsa pasar usaha ini adalah konsumen yang berdomisili di kota
Samarinda
2. Demografi
Target pangsa pasar Keropok Lekor adalah:

Pelajar Sekolah Menengah Pertama dan mahasiswa, serta karyawan

kantoran dengan rentang usia dari 12 tahun sampai 27 tahun


Laki-laki dan perempuan dari semua agama
Dari semua kalangan masyarakat
D. Analisis Persaingan
1. Strenght (Kekuatan)
Sebagai usaha jajanan khas Malaysia, usaha Keropok Lekor memiliki
potensi yang kuat di mata pangsa pasar karena belum banyak yang membuka
usaha jenis ini sebelumnya, sehingga usaha ini berpeluang untuk cukup
sukses.. Selain itu juga bahan usaha ini terjamin bersih dan berkualitas dengan
cita rasa khas Malaysia yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan bisnis ini adalah karena usaha jenis ini jarang di jumpai
jadi belum terlalu dikenal oleh masyarakat juga selera masyarakat yang
cenderung rendah terhadap makanan khas Malaysia karena tidak cocok di
lidah.
3. Opportunities (Peluang)
Lokasi usaha yang strategis akan menjadi salah satu peluang untuk
mengundang banyak pengunjung untuk datang dan membeli produk ini.
Selain itu, faktor lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti
kedekatan dengan sekolah, kampus, perkantoran.
4. Threats (Ancaman)
Hambatan untuk usaha jenis makanan Malaysia adalah adanya
kemungkinan munculnya pesaing baru dalam industri ini karena industri

berada dalam tahap growth yang berarti pertumbuhan untuk memasuki


industri ini masih terbuka.

E. Marketing Mix
1. Produk
Terdapat 2 menu yang ditawarkan oleh Keropok Lekor yang disesuaikan
dengan lidah orang Samarinda tetapi tanpa menghilangkan ciri khas Malaysianya.
2. Price
Untuk 3 menu diatas, Keropok Lekor mematok harga Rp. 15.000,00 per
porsi Nasi + Keropok Lekor + Nasi. Harga Rp10.000,00 per porsi Nasi + Keropok
Lekor dan Rp8.000,00 perporsi Keropok Lekor dengan sasaran remaja hingga
dewasa.
3. Promosi
Promosi yang dilakukan usaha ini adalah dengan cara :
a) Personal Selling : Pemasaran untuk awal produk ini hanya melalui mulut ke
mulut (kepada kerabat, teman, kenalan) yang kemudian terus berkembang.
b)

Media Online (Jejaring Sosial) : Menawarkan atau memasarkan produk


melalui social media seperti facebook, bbm, path dan instagram.

4. Place
Lokasi yang dipilih yaitu di Jl. Sempaja karena letaknya yang cukup strategis
dan mudah dijangkau pengunjung atau konsumen.

10

BAB V
ANALISIS FINANSIAL

Modal awal Rp 151.000,00


a) Ikan layang
b) Tepung Kanji
c) Bawang merah
d) Bumbu kaldu
e) Cabe merah
f) Minyak goreng
g) Mika
h) Gula Merah
i) Beras
j) Kol
k) Kentang
l) Wortel
m) Buncis
Penjualan Pertama
a) Lekor +Nasi + Sop = Rp15.000,00 x 7 = Rp105.000,00
b) Lekor + Nasi
= Rp10.000,00 x 15= Rp150.000,00
c) Lekor
= Rp8.000,00
x 3 = Rp
24.000,00
Jumlah

+
Rp279.000,00

(33 Porsi)

Modal Penjualan Pertama


a) Hasil Penjualan Pertama Rp279.000,00
b) Modal awal
Rp151.000,00 -

11

Jumlah

Rp128.000,00 (Untung

Penjualan 1)
Pengeluaran Kedua
a) Bahan adonan Rp108.000,00
b) Bahan Bumbu Rp 70.000,00 +
Jumlah
Rp178.000,00
Penjualan Kedua
a) Lekor Rp10.000,00 x 51 = Rp510.000,00
Modal Penjualan Kedua
a) Hasil Penjualan Kedua Rp510.000,00
b) Modal Kedua
Rp178.000,00 Jumlah
Rp332.000,00 (untung
Penjualan II)
Uraian Hasil Penjualan
a) Modal Pertama Rp128.000,00
b) Modal Kedua
Rp332.000,00 +
Jumlah
Rp460.000,00 (untung Penjualan)

BAB VI
PENUTUP
Demikianlah penyajian proposal Business Plan yang telah kami susun ini,
mohon maaf apabila banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam
penyusunan proposal ini. Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat
12

bagi semua pembaca dan penulis untuk menumbuhkan motivasi dalam


membuka usaha.
Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun
berasal dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam
menjalankannya adalah suatu keharusan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa
yang akan datang, terima kasih.

13

Anda mungkin juga menyukai