PENDAHULUAN
Banyak definisi tentang lingkungan, antara lain yang dikemukakan oleh Mc.
Naughton dan Larry L Wolf (1990), lingkungan berarti semua factor eksternal yang
sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar organisme termasuk tanaman, hewan,
mikroorganisme atau segala sesuatu yang ada di alam ini, baik hayati maupun non
hayati atau lingkungan termasuk alam berserta isinya yang ada di sekitar organisme.
dan Wolf ( 1990), lingkungan berarti semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan
reproduksi organisme atau suatu kombinasi khusus dari keadaan luar yang
segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia baik biotik maupun abiotik yang
1
lingkungan adalah tempat pemukiman dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya
beserta segala keadaan dan kondisinya yang secara langsung maupun tidak, ikut
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Definisi lain
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah, maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
tersebut. Berdasarkan pada berbagai pengertian yang telah dikemukakan maka secara
umum dan lebih mudah difahami kita dapat memberikan pengertian dasar tentang
lingkungan, yakni segala sesuatu yang berada di sekitar organisme, baik natural
maupun man made yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan makhluk hidup
termasuk manusia.
biotik. Komponen abiotik adalah bagian alam yang tidak hidup seperti: tanah, udara,
air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, geologi, pestisida, logam berbahaya dan
beracun, dan bahan-bahan kimia lainnya yang bermanfaat maupun tidak bermanfaat
bagi makhluk hidup. Selain itu juga buatan manusia misalnya, bangku, meja, rumah,
bangunan, industri dari skala kecil sampai skala besar dan sebagainya juga termasuk
bahagian dari suatu lingkungan. Selain itu dalam kelompok lingkungan tak hidup
2
dikenal lingkungan sosial budaya, meliputi misalnya: pendidikan, kesadaran hukum,
kebudayaan, adat istiadat, perilaku dan kebiasaan hidup bersih, membuang sampah,
segala sesuatu yang hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Habitat merupakan suatu
keadaan yang lebih umum yaitu merupakan tempat di mana organism terbentuk
terbentuk dari keadaan luar yang ada di situ, baik secara langsung maupun tidak
pengetahuan yang mempelajari hubungan antara jasad hidup termasuk manusia dan
matematika, hukum, ilmu agama dan lain-lain. Selanjutnya dijelasakan bahwa Ilmu
lingkungan diibaratkan suatu poros tempat berbagai asas dan konsep ilmu yang
untuk mengatasi masalah yang menyangkut hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya. Ini berarti Ilmu lingkungan termasuk bidang ilmu yang bersifat
interdisipliner. Kalau demikian Ilmu lingkungan juga dapat dianggap sebagai titik
pertemuan antara ilmu murni dan ilmu terapan. Ilmu lingkungan sebenarnya ialah
Ekologi (ilmu murni yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad
3
hidup) yang menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih
nampaknya bahwa dalam ilmu lingkungan, perbedaan antara ilmu murni dengan
ilmu terapan hanyalah dibatasi oleh batas yang terlalu dibuat-buat. Di dalam ilmu
lingkungan, jelas bahwa asas dan konsep ilmu murni seperti ekologi, ternyata dipakai
untuk menanggulangi masalah yang praktis dan sebaliknya, banyak masalah teknologi
dan sosio-ekonomi ternyata merupakan data yang berharga bagi para akhli ilmu
maka ilmu lingkungan juga menggunakan pendekatan sistem yang disebut ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh adanya hubungan
fungsional secara timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya. Ilmu
lingkungan merupakan ilmu yang sudah diakui keberadaannya sebagai salah satu
disiplin ilmu untuk menanggulangi atau mengatasi berbagai masalah yang timbul
Ilmu lingkungan pada dewasa ini bertujuan membantu mengawasi perbuatan atau
tindakan manusia untuk menghindari timbulnya kerusakan di bumi baik pada kondisi
masih bisa kembali pada keadaan semula atau pada kondisi yang tidak dapat
diperbaiki lagi. Dengan demikian semakin jelas bahwa ilmu lingkungan sangat
penting artinya bagi kehidupan manusia dan organisme lainya bahkan terhadap
4
keberlangsungan kehidupan di permukaan bumi ini. Tidak hanya menjadi tanggung
jawab salah satu cabang ilmu pengetahuan saja tetapi merupakan tanggung jawab dari
berbagai cabang ilmu yang tunjang menunjang dalam memberikan kontribusi berupa
konsep dalam memecahkan masalah lingkungan. Hal ini berarti bahwa penyelesaian
masalah lingkungan juga menjadi tanggung jawab bagi para ilmuwan dari berbagai
cabang ilmu, misalnya akhli ilmu kimia, biologi, fisika dan para akhli disiplin ilmu
lain meliputi sosiologi, klimatologi, anthropologi, ilmu kehutanan, ilmu pertanian dan
ilmu-ilmu lainnya. Berbagai konsep ilmu ini terintegrasi mengarah ke satu tujuan
meningkatnya kejahatan.
titik pertemuan antara ilmu murni dan ilmu terapan. Ilmu lingkungan sebenarnya
termasuk manusia yang menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah
yang lebih luas, menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam ilmu
tidak dengan menggunakan asas dan konsep ilmu murni. Misalnya dengan asas dan
konsep ekologi sebagai ilmu murni dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
lingkungan, demikian juga konsep ilmu lain misalnya ilmu kimia, ilmu fisika, hukum,
5
lainnya juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan. Lanjut
dijelaskan, bahwa kalau istilah ilmu murni dan ilmu terapan akan tetap
dipertahankan, maka ilmu lingkungan menjadi titik temunya. Ilmu lingkungan dapat
menunjukkan hubungan antara berbagai macam ilmu dan dapat menjadi wadah bagi
B. PERMASALAHAN LINGKUNGAN
menjadi problema yang serius bagi masyarakat dan pemerintah, mulai dari masalah
merupakan hal yang biasa. Pemukiman kumuh terdapat di berbagai sudut kota,
pemanfaatan air sungai sebagai air untuk mandi, cuci dan kakus oleh masyarakat
masih berlaku di mana-mana dan tidak jarang menjadi pemandangan menarik bagi
masyarakat di se kitarnya. Semua ini menjadi bukti masih rendahnya kesadaran, dan
bersih dan sehat. Di sisi lain faktor lain, seperti kemajuan teknologi untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat juga terus berkembang, berbagai industri mulai dari skala
6
industri rumah tangga di Indonesia yang semakin pesat. Kondisi ini semakin
daya alam, baik terhadap udara, sumber daya perairan dan lahan termasuk makhluk
Permasalahan lingkungan tidak hanya ada pada saat sekarang ketika teknologi
mengalami perkembangan yang luar biasa, melainkan sudah ada sejak manusia ada,
bahkan sejak adanya makhluk hidup di permukaan bumi ini, namun pada saat itu
masalah lingkungan muncul sebagai akibat dari alam itu sendiri, misalnya banjir,
gempa bumi, angin topan, letusan gunung berapi, erosi dan peristiwa alam lainnya.
Manusia pada mulanya memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan dan
tempat tinggal masih sangat sederhana dan diperoleh dari lingkungan tempat
tinggalnya. Makanan diperoleh melalui berburu binatang liar dan mencari buah-
buahan di sekitarnya. Namun pola hidup sederhana seperti itu tidak dapat bertahan
lama, manusia dengan kemapuan intelektualnya dapat merubah pola hidupnya dari
pola hidup sederhana ke pola hidup lebih maju. Sedikit demi sedikit manusia beralih
dari berburu binatang liar dan mencari buah2an di lingkungan sekitarnya ke usaha-
usaha pertanian dan peternakan dimulai dari skala kecil sampai skala besar, bahkan
tidak hanya untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, bahkan dalam perjalanan
lingkungan. Pembukaan lahan untuk bercocok tanam, berarti mempersempit hutan dan
7
jenis hewan dan tumbuhan karena tempat tumbuh, berlindung dan mengembara serta
mencari makanan dan kebutuhan hidup lainnya menjadi lebih sempit. Akibatnya
banyak fauna dan flora yang mati bahkan punah, keanekaragaman, produktifvitas dan
biomassa sebagai sumber materi dan energi juga menurun. Bahkan energi yang
tersimpan banyak dihabiskan untuk melawan kondisi ekosistem yang tidak stabil.
Cadangan makanan semakin menipis dan pada kondisi yang tidak bisa ditolerir lagi
organisme akan mati dan bahkan jenis fauna dan flora tertentu akan punah atau hilang
dari muka bumi ini karena tidak mampu beradaptasi untuk mendapatkan kebutuhan
tidak berhumus, berdampak pada menurunnya daya tahan tanah terhadap air hujan,
aliran permukaan meningkat, banjir dan erosi besar-besaran terjadi pada musim hujan
dan kekeringan yang berkepanjangan pada musim kemarau, tata guna lahan bergeser,
wabah penyakit yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan manusia dan
organism lainnya.
meluasnya tanah kritis yang timbul sebagai akibat ulah manusia seperti tersebut di
atas, berlangsung tanpa disadari. Sementara itu jumlah manusia semakin meningkat.
perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup. Jika pada awal perkembangannya
usaha manusia telah mencapai tahap mengolah tanah untuk pertanian dan menjinakkan
8
biogenik seperti batu bara, minyak bumi dan bahkan ke bahan nuklir. Kemajuan ilmu
dan besar, bahkan di berbagai belahan bumi muncul industri raksasa. Semua itu
kehidupan di muka bumi ini. Pencemaran terjadi di mana-mana, di perairan, udara dan
tanah baik fisika, kimia dan mikrobiologi. Kualitas kesehatan lingkungan menurun,
mana-mana, sumber daya manusia lemah dan tidak berdaya dalam mendukung
sebagai akibat dari peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, berdampak pada
dan tanah. Jika dalam limbah tersebut terkandung unsur kimia berbahaya dan beracun,
peningkatan kompleksitas sistem sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Apalagi jika
peningkatan jumlah penduduk yang besar dan usaha-usaha di bidang industri tidak
9
perampokan merajalela, kasus bunuh diri akibat setres, pelanggaran hukum,
menyudutkan sesama, dan jika hal ini terjadi perlu waktu yang lama dan sumber daya
yang cukup besar untuk mengatasinya, agar kondisi, sifat dan karakter yang jelek ini
tidak menjadi warisan bagi generasi kita di masa datang. Kondisi seperti ini akan
menyedot dana dan perhatian pemerintah yang lebih besar dari pemerintah dan
sehingga sumber dana yang dapat diarahkan ke pembangunan dan kesejahteraan umat
manusia menjadi terbatas dan jika tidak segera ada terobosan baru dari pihak
pengambil kebijakan, maka kondisinya akan semakin parah yang pada akhirnya
nanati akan semakin merepotkan dan menjadi faktor pembatas bagi laju
pembangunan.
moral, etika dan masalah lingkungan lainnya, dapat menekan laju munculnya
harapan bagi setiap negara di permukaan bumi ini. Di sisi lain peningkatan
kesejahteraan melalui kemajuan industri tidak mungkin dapat dihindari oleh negara
manapun di dunia ini. Di lain pihak kemajuan industri tidak mungkin dapat terwujud
tanpa bahan bakar minyak untuk menggerakkan mesin industri dari skala kecil sampai
10
Penggunaan bahan bakar minyak berakibat pada menurunnya kualitas
lingkungan udara, daratan dan air, karena mendapat suplai bahan pencemar dari
industri tersebut. Apalagi jika industri yang bersangkutan tidak disertai dengan proses
pengolahan limbah yang baik, maka kerusakan lingkungan di mana-mana akan terjadi
dan pada akhirnya manusia dan organisme lainnya jugalah yang akan menanggung
risikonya.
antara lain: populasi, konsumsi perkapita, kebijakan politik, psikologi, kultur daerah,
pencemaran lingkungan, perubahan iklim global, penipisan sumber daya alam, ketidak
dan sosial, minimnya pelayanan kesehatan, perang nuklir, dan peningkatan kejahatan.
Sementara menurut Sotang Manik (2002), pada umumnya masalah lingkungan hidup
pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, industrialisasi dan transportasi dan
sampah yang dihasilkan oleh semua aktivitas masyarakat, swasta dan pemerintah.
Penyebab lainnya berupa sampah dan limbah bahan berbaha dan limbah bahan
penduduk yang tidak diimbangi pertambahan lapangan kerja, penggalian sumber daya
limbah yang dihasilkan. Sikap masa bodoh, kemelaratan, gaya hidup orang-orang
11
berada yang kurang serasi dan pola hidup boros menjadi penyebab timbulnya
permasalahan lingkungan.
lainnya baik hewan maupun tumbuhan membentuk komunitas yang secara fungsional
permukaan bumi ini. Tidak satupun organisme bisa hidup tanpa dukungan, baik
secara langsung maupun tidak langsung dari lingkungan tempat tinggalnya, baik
dukungan itu bersumber dari lingkungan abiotik maupun dari lingkungan abiotik.
Lingkungan biotik dan abiotik ini akan membentuk suatu ekosistem. Jika ekosistem ini
diurai lebih jauh tersusun dari tumbuhan hijau sebagai produsen, hewan sebagai
konsumen, bakteri dan jamur sebagai pengurai dan lingkungan abiotik, termasuk di
Dalam ekosistem alam kedudukan manusia sama dengan posisi hewan, yakni
manusia tergolong sebagai omnivora. Dari segi lain manusia sebagai makhluk sosial
sebatas untuk bertahan hidup, sama dengan organisme lainnya, tetapi tidak dapat
budaya di atas segala-galanya untuk meraih harga diri dan status sosial di mata
masyarakat. Sebagai akibat dari sikap hidup seperti itu, manusia kadang-kadang
12
menghalalkan semua cara untuk mengksploitasi sumber daya alam dan lingkungan
yang ada di sekitarnya, tanpa mempertimbangkan risiko yang dapat terjadi akibat
perbuatannya. Di sisi lain tidak dapat dibantah kalau di lingkungan masyarakat juga
muncul pandangan lain, bahwa hidup sejahtera manusia tidak hanya ditentukan oleh
materi dan kekayaan semata, melainkan juga ditentukan oleh tingkat kesehatan
lingkungan sebagai tempat tinggalnya. Pandangan ini lahir dari para ilmuawan
ini sebaiknya diperlakukan dengan ramah dan bersahabat, tidak secara semena-mena
memperhatikan kelestariannya.
mempunyai sejumlah dampak negaif, misalnya terjadinya pencemaran udara, air dan
lahan yang menjadi tempat tinggal manusia. Menurunnya populasi tumbuhan dan
hewan, berakibat pada timbulnya berbagai bencana alam misalnya banjir, wabah
akibat dari curah hujan tinggi dan lain-lain yang pada akhirnya manusialah yang akan
merasakan akibatnya.
alam ini berbeda-beda. Perbedaan pandangan tentu saja tidak berlangsung secara tiba-
tiba tanpa penyebab, melainkan melalui proses panjang dengan berbagai kodisi yang
pandangan terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Adat istiadat
13
manusia yang terbentuk sejak kecil melalui interaksi sosialnya baik dalam lingkungan
maupun non formal selama manusia menjalani hidupnya. Melalui interaksi sosial,
karakter, adat istiadat, kebiasaan-kebiasan hidup akan terkeristal pada diri seseorang
yang selanjutnya akan mewarnai sikap dan perilakunya sehari-hari terhadap segala
sesuatu yang ada di sekitarnya selama hidupnya, termasuk pandangan terhadap alam
terhadap alam ini atau terhadap sumber daya alam antara lain: antroposentris,
a. Antroposentris
alam ini diciptakan untuk kepentingan manusia bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk
hewan dan bukan untuk tumbuhan. Sebagai implikasi dari pandangan antroposentris
ini, seseorang memandang alam ini merupakan sumber daya alam dapat dieksploitasi
tanpa harus mempertimbangkan akibat negatif yang timbul akibat dari perilakuanya.
melalakukan apa saja terhadap alam semesta. Mereka lupa bahwa eksploitasi sumber
daya alam melewati ambang batas akan berdampak negatif terhadap alam termasuk
14
terhadap manusia, dan yang lebih parah dapat mengancam keberadaan berbagai
tumbuhan dan hewan termasuk manusia dari permukaan bumi ini. Pandangan
antroposentris memandang alam ini sebagai sumber daya yang tak terbatas untuk
digunakan oleh manusia bukan untuk berbagi dengan makhluk hidup lainnya. Jadi
alam ini diciptakan untuk kepentingan manusia. Selain itu aliran antroposentris, juga
memandang manusia bukan bagian dari alam . Alam dipandangnya sebagai sesuatu
yang harus dikuasai, ditaklukan dan dieksploitasi tanpa batas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, dengan alasan alam ini beserta isinya diciptakan oleh Tuhan
bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk manusia, sehingga dapat dieksploitasi tanpa
batas dan tanpa etika dan perlakuan moral terhadap mereka sesuai kepentingan dan
b. Ekosentrisme
hidup mereka dan menempatkan lingkungan sebagai bagian dari hidupnya. Antara
manusi dan lingkungan baik biotik maupun lingkungan abiotik terjalin hubungan
ketergantungan satu sama lain. Oleh karenanya, pemanfaatan sumber daya alam
Aliran ini memandang perlunya etika, moral dan perlakuan yang baik dan bijaksana
terhadap alam ini, tidak hanya terhadap makhluk hidup semata tetapi berlaku terhadap
permukaan bumi ini. Berbeda dengan pandangan kaum biosentris yang memandang
etika lingkungan lebih memusatkan perhatian terhadap makhluk hidup, tidak terhadap
15
sumber daya alam yang tidak hidup. Juga berbeda dengan pandangan antroposentris
yang memandang bahwa etika dan moral hanya berlaku bagi manusia, tidak terhadap
kiomunitas lainnya baik tumbuhan dan hewan maupun terhadap makhluk yang tidak
hidup.
kesehatan manusia akan menurun, ketika kualitas lingkungan juga menurun. Misalnya
saja ketika lingkungan tidak sehat karena berkembangnya wabah penyakit sebagai
akibat kondisi lingkungan yang kotor, maka manusia menjadi rentan terhadap
penyakit dan sebaliknya tingkat kerentanan manusia terhadap timbulnya penyakit akan
menurun ketika kualitas lingkungan tempat tinggal mereka menjadi lebih baik.
c. Biosentrisme
Biosentrisme memandang etika dan moral tidak hanya berlaku bagi komunitas
manusia tetapi juga terhadap komunitas hewan dan tumbuhan. Mereka memandang
hewan dan tumbuhan sama dengan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan,
sehingga kepadanya juga berhak mendapat perlakuan yang arif dan bijaksana dan
kepadanya juga melekat hak asasi yang harus dihormati demi kelangsungan hidupnya.
Keraf (2002) menyebutkan, bahwa inti dari teori biosentrisme pada umumnya adalah
komunitas biotis dan seluruh kehidupan di dalamnya, diberi bobot dan pertimbangan
moral yang sama. Hewan, tumbuhan dan manusia berada pada posisi yang sama,
sehingga ketika manusia memerlukan perlakuan etis dan bermoral, maka hewan dan
16
bahwa, pokok-pokok pandangan biosentrisme antara lain. Pertama, alam mempunyai
nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Kedua, alam diperlakukan
BAB II
A. PENDAHULUAN
Istilah ekologi pada tahun 1869 diperkenalkan oleh seorang akhli biologi
berkebangsaan Jerman pada tahun 1869. Ekologi diartikan Oicos berarti rumah atau
tempat tinggal dan logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Ekologi berarti ilmu yang
mempelajari rumah tangga mahluk hidup, atau lebih spesifik lagi ekologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dipertegas oleh Ernes Haeckel (1966) bahwa dalam ekologi, tidak hanya hubungan
timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungan abiotiknya, tetapi juga hubungan
antara organisme yang satu dengan organisme lain yang ada di sekitarnya. Selanjutnya
17
dikatakan bahwa ekologi memusatkan pengkajiannya pada hubungan interaksi dan
Menurut Miller (1979) ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
Dalam tulisan ini digunakan pendekatan ekosistem. Oleh karena itu pembahasan akan
Ekologi secara tersirat sebenarnya telah ada sejak awal peradaban manusia.
Pada tulisan –tulisan akhli filsafat Yunani kuno seperti Hipokrates dan Aristoteles
sudah mengandung bahan-bahan yang jelas menyangkut ekologi, hanya pada waktu
itu istilah, ekologi belum dikenal. Istilah ekologi mula-mula diusulkan oleh
biologiwan bangsa Jerman yang bernama Ernst Haeckel pada tahun 1869. Tetapi
sebagai bidang ilmu yang jelas dan diakui baru dimulai sekitar tahun 1900. Dengan
timbulnya kesadaran lingkungan terutama pada tahun 1968 dan 1970 maka ekologi
semakin berkembang. Meskipun ekologi tetap merupakan cabang dari biologi, tetapi
telah berkembang menjadi disiplin ilmu yang baru yang mempertanyakan proses fisik
dan biologis dan menjembatani ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial, yang sekarang
merupakan cabang ekologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara satu
18
timbal balik antara kelompok mahluk hidup dengan lingkungannya. Sinekologi dapat
dibedakan atas ekologi populasi, ekologi komunitas dan ekologi ekosistem. Populasi
adalah kumpulan indivudu sejenis yang terdapat pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Sedang komunitas adalah kumpulan dari semua populasi yang saling berkaitan yang
terdapat pada suatu daerah. Ekologi dapat juga dibagi berdasarkan kelompok makhluk
yang dipelajari, misalnya : ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi insekta, ekologi
mikroba dan lain-lain. Pembagian lain ekologi berdasarkan atas habitat atau
lingkungannya antara lain : ekologi laut, ekologi perairan tawar, ekologi sungai,
ekologi padang rumput, ekologi hutan hujan tropis dan lain-lain. Habitat adalah tempat
Seperti telah diketahui bahwa ekologi merupaka dasar ilmu lingkungan. Sebagai
unsur-unsur dalam lingkungan hidup, tidak berdiri secara tersendiri, melainkan secara
terintegrasi sebagai komponen yang berkaitan satu sama lain dalam suatu sistem.
Pendektan ini disebut juga pendekatan holistik. Dengan kata lain bahwa dalam
antara semua komponen yang saling berkaitan dalam satu kesatuan yang teratur.
penyusun suatu sistem bukan merupakan totalitas dan bukan kesatuan fungsional
19
Dengan demikian ekologi tidak saja memerlukan biologi, tetapi juga ilmu pengetahuan
dari disiplin lain, seperti : fisika, kimia, klimatologi, geologi, hidrologi, ilmu tanah,
hukum ilmu agama, ekonomi, biologi, kehutanan, pertanian dan lain-lain. Karena itu
bahan mineral, bahan pernafasan dan sebagainya, semuanya hanya dapat diperoleh
dari lingkungan tempat mereka tinggal. Setiap makhluk hidup perlu makan, perlu
bernafas dan sebagainya. Ketika kebutuhan akan makanan dan bernafas tidak
terpenuhi berarti organisme tersebut akan terancam mati dan bahkan punah. Sebagai
contoh seekor kerbau, rusa, perlu makan tapi kebutuhan hidupnya hanya terpenuhi
sebagian kecil saja, maka kerbau dan rusa tersebut akan menjadi kurus, mobilitas dan
reproduksi kerbau dan rusa juga ikut menurun. Artinya adaptasi kerbau dan rusa
tersebut menurun yang pada tingkat tertentu akan mati karena kebutuhan akan energi
untuk kelangsungan hidupnya tidak terpenuhi. Sama saja dengan organisme lain
termasuk tumbuhan dan manusia, pasti akan mengalami nasib yang sama, akan mati
ketika kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, sampai pada batas-batas toleransi yang
Menurut Miller (1979), untuk mempelajari ekologi ada dua pendekatan yang
dapat digunakan yakni pendekatan ekosistem dan pendekatan evolusi biologis. Dalam
pembahasan selanjutnya kita akan menggunakan pendekatan sistem, oleh karena itu
maka pembahasan kita akan terfokus pada populasi, komunitas dan ekosistem.
20
Populasi adalah suatu kelompok kolektif individu sejenis yang menempati satu
area tertentu. Kelompok kolektif kerbau yang hidup pada suatu tempat merupakan
suatu populasi, demikian juga kelompok kuda yang hidup pada suatu tempat tertentu
karakteristik yang unik. Yang perlu kita fahami untuk kepentingan mempelajari
produktivity.
Populasi size atau ukuran populasi , dinyatakan dengan menyebut jumlah individu
atau berat biomasa per unit ruang sedang population density atau kepadatan populasi
dinyatakan dengan menyebut jumlah individu per unit luas. Kepadatan populasi
berubah-ubah menurut perjalanan waktu, bisa naik dan bisa turun. Naiknya kepadatan
masalah daya dukung lingkungan, sumber daya, dan ruang hidup. Naiknya kepadatan
populasi akan menimbulkan kompetisi antar individu dalam populasi itu yang dalam
Pertumbuhan populasi ditentukan oleh faktor fecundity atau daya biak populasi.
Daya biak populasi dapat menurun karena pengaruh dua faktor, yaitu: density
dependent factors, seperti kurangnya sumber makanan dan kurangnya ruang tempat
populasi), standing crop (jumlah individu) atau berat biomassa populasi pada suatu
21
satuan waktu. Produktivitinya adalah jumlah jaringan hidup yang dihasilkan oleh
Komunitas adalah suatu himpunan dari semua populasi baik hewan maupun
tumbuhan, yang hidup di suatu area tertentu dan berinteraksi satu sama lain dan
dengan lingkungannya. Stabilitas komunitas tergantung pada arus energi melalui strata
1. Produsen, yaitu spesies tumbuhan dan fitoplankton yang melalui fotosintesis dapat
jaringan tubuhnya;
2. Konsumen, yaitu : konsumen tingkat pertama yakni jenis herbivora yang memakan
tumbuhan atau fitoplankton. Konsumen tingkat kedua yaitu semua karnivora yang
memakan semua herbivore. Konsumen tingkat ketiga yaitu karnivora yang memakan
karnivora
4. Scavangers yaitu hewan yang mendapatkann makanannya dari tinja, bangkai, atau
5. Dekompuser atau pengurai yaitu bakteri, mikroba lain yang dapat menguraikan
serpih organik menjadi bahan kimia asal dan melepaskannya kembali kelingkungan.
Konsep nisia ekologi sangat berguna bagi orang yang berurusan dengan tugas
22
tumbuhan dan hewan apa yang dapat dijumpai pada lingkungan yang menjadi sasaran
studi
relatifnya.
perkembangan batu karang (Coral dune) menjadi hutan pantai. Batu karang pantai
merupakan sere pioner. Organisme pioner sperti ganggang dan lumut kerak
menginvasi batu karang, sehingga batu karang itu berkembang menjadi komunitas
pioner. Interaksi antara komunitas pioner dengan lingkungannya merubah batu karang
menjadi substrat potensial bagi jenis organisme lain, sehingga pada perkembangan
berikutnya muncul berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Kompetisi antar populasi
untuk memperoleh ruang hidup dan sumber daya mulai terjadi. Kompetisi antar
populasi ini lama kelamaan menghasilkan populasi dominan. Populasi tumbuhan yang
dominan ini tampak menonjol, mandiri dan stabil, sehingga menjadi identitas
komunitas klimaksnya. Suksesi yang berasal dari stadium pioner ini disebut suksesi
23
primer. Suksesi yang diawali dari akibat perusakan lingkungan seperti pembabatan
B. KONSEP EKOSISTEM
1. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem diartikan sebagai suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh adanya
hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya, baik biotik
maupun abiotik. Seperti diketahui suatu sistem terdiri dari komponen-komponen atau
subsistem yang bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan. Secara alami ekosistem
Bumi tersusun dari banyak ekosistem . Antara ekosistem satu dan ekosistem
lainnya ada saling ketergantungan. Salah satu contoh yang dapat dijumpai dalam
ekosistem adalah vegetasi, tanah dan air. Tanah dan air saling berinteraksi secara
mempunyai struktur dan fungsi tertentu. Interaksi tumbuhan, tanah dan air sangat
kompleks dan sangat mendasar bagi kelangsungan hidup organisme autotrof. Interaksi
ini berlangsung pada suatu titik pada sisitem perakaran dalam tanah. Pada titik ini
unsur hara esensial dari lingkungan abiotik memasuki mata rantai makanan (food
chain). Bersama dengan air menjadi bahan mentah yang perlukan untuk membentuk
karbohidrat melalui proses fotosintesis. Tanah juga menjadi medium untuk rantai
makanan detritus, dimana unsur hara dilepas ke dalam detritus, diuraikan, kemudian
24
Bumi kita sebagai suatu ekosistem dapat dibagi dalam sub ekosistem utama
yaitu lautan, daratan, sungai, danau dan hutan. Lebih lanjut sub ekosistem daratan
padang rumput dan padang pasir. Masing-masing ekosistem utama ini saling
berinteraksi satu sama lainnya. Sebagai contoh kehidupan ikan di muara sungai yang
berhubungan langsung dengan pantai sangat dipengaruhi oleh flulktuasi dan aliran air
sungai. Fluktuasi ini terkait dengan neraca air di alam yang siklusnya sangat
ditentukan oleh kondisi hutan. Dengan adanya hutan, maka hujan akan turun dan hujan
yang jatuh ke bumi sebagian masuk ke dalam tanah ditahan oleh akar tanaman
sehingga air hujan tidak segera mengalir ke sungai dan dengan cepat menuju ke laut,
melainkan mengalir sedikit demi sedikit sehingga kebutuhan air tawar di daerah pantai
akan terpenuhi setiap saat sehingga kehidupan ikan pada muara sungai dapat tetap
berlangsung.
Pengertian lain ekosistem menurut Chiras (1990) ekosistem adalah satu sistem
yang dinamis antara sistem biologi, fisika dan sistem kimia. Ekosistem tersusun dari
komponen abiotik dan biotik. Sementora menurut Supardi (1985), ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya di mana manusia adalah
bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya. Lanjut dikatakan bahwa di alam
biota (kumpulan populasi yang menghuni suatu daerah). Komunitas ini dan
25
ekosistem merupakan unit yang berperan sebagai fungsional dasar dalam ekologi ,
karena meliputi komunitas biotik dan lingkungan abiotik yang masing-masing saling
a. BIOSFER. Bagian bumi yang mendukung kehidupan disebut biosfer atau ekosfer.
Biosfer mulai dari dasar laut sampai sekitar 11.000 m atau 36.000 kaki di bawah
dasar laut sampai ke puncak gunung tertinggi sekitar 9.000 m (30.000 kaki). Jika
bumi ini digambarkan sebagai buah apel maka biosfernya hanya bagian kulitnya
pegunungan yang tinggi hanya ditemukan bakteri dan jamur dan pada dasar laut
Kebanyakan organisme berada pada lithosfer, atmosfer dan hidrosfer karena pada
daerah tersebut terdapat banyak mineral-mineral yang berasal dari tanah. Oksigen
dan karbon dioksida dari udara dan air yang berasal dari laut dan danau sebagai
bagian planet bumi yang memungkinkan organisme dapat hidup. Kehidupan dapat
dari lingkungan tempat ttinggal mereka misalnya dari sumber daya tanah, air,
tanaman dan hewan serta bakteri dan jamur. Kebutuhan akan mineral-mineral
tersedia di dalam air. Mineral tersebut bersama dengan air masuk ke dalam tubuh
tanaman untuk disintesis menjadi bahan organik. Air dari dalam tanah bersama
dengan karbon dioksida, dengan bantuan energi sinar matahari, melalui proses
26
fotosentesis akan membentuk C6H12O6 yang kemudian di konsumsi oleh hewan
herbivora sebagai sumber energi. Jika tanaman dan hewan mati maka akan terurai
dan hewan untuk di sintesis kembali menjadi bahan organik, baik berupa lemak,
protein, vitamin-vitamin atau zat lain yang bermanfaat bagi tubuh oraginisme. Dari
berlangsungnya kehidupan harus ditunjang oleh adanya siklus materi dan energi
melalui proses fotosintesis pada tanaman hijau. Selain dihasilkan bahan makanan
juga dihasilkan oksigen yang juga dikenal sebagai zat asam atau zat pembakar
tenaga yang diperlukan untuk berbagai aktivitas organisme. Selain itu proses
oksidasi terhadap gula akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Selanjutnya air
dan karbon dioksida masuk ke dalam tumbuhan hijau dan melalui proses
fotosintesis dengan bantuan energi sinar matahari akan menghasilkan lagi gula dan
oksigen dan seterusnya. Gula (C6H12O6) merupakan sumber energi dan sebagai
bahan pernafasan bagi mahluk hidup. Dari uraian diatas menunjukkan kepada kita
bahwa di alam ini terjadi siklus materi dan energi yang tidak pernah terputus.
organisme dapat terus berjalan. Siklus ini berjalan kompleks dan terus-menerus
b. BIOMA. Bagian teresterial dari biosfer terbagi menjadi bioma-bioma dengan tipe
dan ciri iklim dan vegetasi serta hewan yang berbeda-beda. Misalnya daerah hutan
hujan tropis, hutan tropik daun rontok, hutan tropik tanaman berduri, savana,
27
padang pasir (gurun), padang rumput, taiga, tundra, pegunungan, daerah kutub.
Tiap bioma mempunyai iklim yang berbeda. Perbedaan tersebut berakibat pada
perbedaan jenis tanaman dan hewan yang menghuni bioma tersebut. Selain itu
kondisi iklim yang berbeda menyebabkan adaptasi kehidupan juga berbeda dan
yang paling penting kondisi iklim yang dimaksud adalah presipitasi dan
temperatur.
Selain zona teresterial, pada bioma juga terdapat zona aquatik, misalnya laut.
Laut juga dapat dibagi beberapa zona antara lain batu karang, estuaria, laut dalam
dan laut dangkal (daerah pantai). Pada zona yang berbeda juga akan ditemukan
tanaman dan hewan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan nutrien,
temperatur, tingkat penetrasi energi sinar matahari dan faktor lingkungan lainnya.
Zona Aquatic sangat luas dan terdapat keanekaragaman hidup yang tinggi. Zona
ini pada umumnya merupakan bagian dari daerah laut, yang merupakan daerah
pertemuan daratan dan air laut dan ini disebut estuaria. Estuaria berada pada
mulut sungai. Pada daerah ini, air asin bercampur air tawar. Selain estuaria yang
termasuk zona aquatic antara lain mangrove, rawa, dan lagon. Pada zona estuaria,
nutrien berasal dari erosi tanah yang kaya mineral. Di daerah ini banyak terdapat
mikroorganisme insekta dan ikan, pada zona ini seringkali ditemukan pada daerah
c. HABITAT DAN NISIA. Habitat adalah daerah tertentu atau suatu lingkungan
eksternal tempat tinggal tanaman dan hewan. Habitat merupakan suatu keadaan
yang lebih umum yang merupakan tempat organisme terbentuk dari keadaan luar
dan dipengaruhi oleh keadaan luar yang ada di situ baik secara langsung maupun
28
tidak langsung mempengaruhi organisme tersebut. Habitat utama yang ada di alam
ini adalah habitat perairan dan habitat teresterial. Antara kedua habitat tadi ada
perbedaan yang mendasar yang terletak pada sifat air dan sifat udara. Secara alami
dua organisme tidak mungkin menempati suatu tempat yang persis sama dalam
habitat tetentu dan mempunyai cara hidup (fungsi) yang sama, apabila kedua
organisme tersebut berbeda spesies, dalam hal ini akan terjadi kompetisi dalam
terdesak dan kemungkinan akan punah atau pindah ke habitat yang lain. Apabila
kedua organisme tersebut adalah satu spesies, maka terjadi persaingan berebut
materi dan energi, tetapi antara spesies itu sendiri. Jika organisme tersebut
jumlahnya menjadi besar, maka persaingan dalam kelompok tersebut makin besar
dan lebih intensif, organisme yang kalah akan terdesak ke nisia yang lebih
marginal. Selain itu, nisia tersebut akan lebih besar, dalam hal ini organisme dalam
spesies tersebut cenderung bersifat generalis yang berarti sumber energi atau
Mahluk hidup yang menghuni suatu habitat tertentu, akan bertahan hidup dan
sesuai dengan habitat yang dihuni. Konsep hubungan antara fungsi dan habitat ini
disebut dengan nisia (relung). Dengan kata lain organisme tersebut dapat
oleh kemampuan adaptasi dari organisme tersebut terhadap habitat yang ditempati.
Beberapa cara adaptasi mahluk hidup antara lain adalah adaptasi fisiologis,
29
adaptasi morfologis, adaptasi perilaku, maupun adaptasi kultural khususnya pada
manusia.
Aliran air yang deras cenderung memiliki kandungan oksigen yang lebih banyak
dari pada yang lambat, hanya saja bahan makanan (materi) pada aliran deras tidak
berada untuk waktu yang cukup lama. Nisia bukanlah hak milik yang melekat pada
satu spesies. Sebab nisia ini ditentukan oleh banyak faktor, selain faktor genetik,
faktor sosial dan kondisi lingkungan memberi pilihan terhadap nisia. Sementara
Dua jenis spesies tidak dapat hidup dalam nisia yang sama, setiap spesies
mempunyai nisia sendiri-sendiri, tetapi nisia ini mempunyai daerah yang saling
melengkapi atau tumpang tindih dengan nisia lain, sehingga bisa terjadi jika dua
spesies ada pada nisia yang sama akan terjadi persaingan satu sama lain atau salah
satu dominan dari yang lain atau salah satu beradaptasi dengan yang lainnya.
Misalnya, habitat ikan mas ialah perairan tawar dan habitat ikan hiu ialah perairan
air asin di laut. Habitat dalam batas tertentu sesuai dengan persyaratan hidup
makhluk yang menghuninya. Batas bawah persyaratan hidup itu disebut titik
minimum dan batas atas disebut titik maksimum.Antara dua kisaran itu terdapat
titik optimum. Ketiga titik itu, yaitu minimum, maksimum dan optimum,disebut
titik kardinal. Sebenarnya masing-masing titik kardinal itu merupakan pula kisaran.
30
Apabila sifat habitat berubah sampai di luar titik minimum atau maksimum, maka
makhluk itu akan mati atau harus pindah ke tempat lain. Apabila perubahannya
lambat, misalnya terjadi selama beberapa generasi, makhluk itu umumnya dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi baru di luar batas semula. Melalui proses
adaptasi itu sebenarnya telah terjadi makhluk yang mempunyai sifat yang lain,yang
Habitat makhluk dapat lebih dari satu, misalnya, burung pipit. Habitat untuk
mencari makanannya ialah di sawah dan habitat untuk bertelur adalah pohon-
Utara,waktu dewasa mempunyai habitat di laut. Waktu akan bertelur ikan itu
berenang ke sungai sampai ke hulu. Anak ikan untuk beberapa tahun tinggal di
sungai, kemudian kembali ke laut untuk menjadi dewasa, sampai saatnya ikan akan
Di dalam habitatnya makhluk mempunyai cara tertentu untuk hidup. Burung yang
hidup di sawah ada yang memakan serangga, ada yang memakan buah padi,dan ada
pula yang memakan katak dan ikan. Cara hidup itu disebut nisia. Nisia itu ada yang
bersifat umum, ada pula yang bersifat khusus. Makhluk yang mempunyai nisia
Makhluk yang hanya makan dengan sedikit jenis makanan disebut spesialis.
Spesialis ada yang oligofag, artinya makan sedikit jenis. Ada yang disebut
31
monofag, yaitu yang makan satu jenis saja. Wereng misalnya, adalah monofag
menunjukkan fungsi makhluk itu pada habitatnya. Habitat itu dapatlah disebut
alamat organisme. Berjenis makhluk dapat hidup bersama dalam satu habitat. Akan
tetapi apabila dua jenis makhluk mempunyai nisia yang sama akan terjadi
persaingan. Makin besar tumpang tindih nisia kedua jenis makhluk itu, semakin
lebih spesialis, yaitu nisianya menyempit. Jadi efek persaingan antara sejenis akan
spesialisasi.
Apabila populasi suatu jenis menjadi besar, terjadi pula persaingan antar individu
dalam jenis tersebut. Dalam persaingan ini individu yang lemah akan terdesak ke
bagian nisia yang marginal. Efek persaingan antar-individu dalam satu jenis adalah
monofag dan hidup dari tanaman padi, populasinya kecil setelah masa panen dan
populasinya meningkat lagi, setelah sawah ditanami dengan padi. Populasi yang
kecil setelah panen menanggung risiko kepunahan. Sebaliknya jenis mahluk yang
32
Pada manusia kita dapatkan hal yang serupa. Bangsa yang makanan pokoknya
hanya beras, hidupnya amat rentan. Apabila produksi beras menurun, misalnya
karena iklim yang buruk, kehidupannya mengalami goncangan. Hal ini berlaku juga
untuk sumber pendapatan. Orang yang hanya hidup dari hasil kebun cengkeh, akan
2. KOMPONEN EKOSISTEM
pengertian sistem. Sistem adalah kumpulan, atau kesatuan komponen atau subsistem
yang secara fungsional bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian suatu sistem tersusun dari subsistem yang mempunyai
fungsi dan tugas tertentu, masing-masing subsistem bekerja sesuai fungsi dan tugasnya
masing-masing dan ini berlaku pada sistem apa saja, tidak hanya pada sistem
lingkungan tetapi juga pada sistem sosial dan sistem lainnya yang menyangkut aspek
kehidupan bermasyarakat, baik dalam sekala kecil maupun dalam skala besar. Bahkan
dalam tubuh organisme juga terdapat sistem, misalnya sistem pernafasan dapat
hormon dan segala suatu yang diperlukan dalam proses pernafasan berada dalam
masing-masing subsistem yang ikut terlibat. Jika salah satu komponen terganggu maka
pernafasan juga terganggu atau tidak berjalan secara optimal dan akan dirasakan oleh
subsistem bahkan oleh sistem lainnya yang ada pada tubuh manusia. Contoh seseorang
33
yang terkena flu, maka semua bagian tubuh kita akan merasakannya walaupun sebagai
penyebabnya berada dalam saluran pernafasan, demikian juga dalam sistem yang ada
di alam, justru yang terganggu pada tempat tertentu, namun yang akan merasakan
dampaknya bukan hanya pada daerah tersebut tapi juga pada daerah lain, walaupun
berada pada jarak yang jauh. Sebagai contoh, jika hutan dibabat secara besar-besaran,
yang merasakan dampaknya tidak hanya organisme dan manusia di sekitar hutan itu,
tapi juga akan dirasakan oleh organisme termasuk manusia yang tinggal pada jarak
yang lebih jauh. Misalnya saja terjadi banjir pada musim hujan sebagai akibat dari
penebangan hutan, dampaknya tidak hanya terasa oleh masyarakat di sekitar hutan,
akan tetapi yang tinggal jauh dari hutan bahkan yang berdomisili di perkotaan juga
ikut merasakannya.
zat organik, protein, gula, lemak, dan zat anorganik misalnya H2O, CO2 dan
bantuan energy sinar matahari CO2 dari udara dan H2O dari dalam tanah dengan
bantuan energy sinar matahari akan menghasilkan C6H12O6 dan H2O. C6H12O6
dan berfungsi sebagai bahan pembakar, menguraikan gula menjadi CO2, H2O dan
tenaga. Pada manusia oksigen masuk melalui hidung terus ke paru-paru, dari paru-
paru diteruskan ke jantung kemudian melalui pembuluh darah arteri bersama dalam
34
darah dalam bentuk HbO2 akan diteruskan ke seluruh bagian tubuh. Selanjutnya
masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses oksidasi. Hasil
oksidasi berupa CO2, H2O dan tenaga. CO2 kemudian dikeluarkan melalui hidung
menuju udara bebas, diserap lagi oleh tanaman hijau bersama H2O disintesis
kembali menjadi gula melalui proses fotosintesis. Sementara, H2O hasil proses
oksidasi keluar melalui penguapan, melalui keringat, air seni dan sebagainya, yang
pada akhirnya bergabung kembali dengan air di perairan yang selanjutnya diserap
kembali oleh tumbuhan hijau sebagai bahan baku fotosintesis lagi dan seterusnya.
dibentuk oleh produsen menjadi sumber energi dan bahan pembentuk tubuhnya.
Termasuk dalam komponen ini yakni hewan dan manusia. Dalam piramida
kedua dan konsumen puncak disebut karnivora atau pemakan daging. Sedangkan
c. Pengurai, biasa juga disebut dekompuser, misalnya bakteri dan jamur, fungsinya
proses pembusukan bahan organik akan terurai menjadi mineral yang selanjutnya
d. Komponen abiotik. Komponen abiotik atau komponen tidak hidup yakni segala
sesuatu yang tidak hidup, meliputi komponen fisik meliputi bahan kimia misalnya
pH, CO2, H2SO4, logam berat, mineral-mineral, dan bahan kimia lainnya, baik
35
yang berbahaya maupun yang bermanfaat, komponen fisika misalnya curah hujan,
temperatur, cahaya matahari, dan lain-lain. Tiap organisme di alam ini memiliki
toleransi pada daerah kisaran tertentu untuk beradaptasi terhadap kondisi fisika
maupun kondisi kimia suatu lingkungan. Batas toleransi meliputi batas maksimum
dan minimum. Pada batas ini, organisme bersangkutan masih bisa hidup namun
akan mati jika dibiarkan beberapa saat berada pada lingkungan tersebut. Selain
batas maksimum dan minimum ada kondisi optimum yakni kondisi yang paling
maksimum dan minimum pada kondisi lingkungan tertentu tetapi organisme lain
minimum bagi organisme lain. Bisa juga toleransi minimum bagi organisme
tertentu tetapi merupakan kondisi maksimum dan optimum bagi organisme lain. Di
sisi lain dikenal zona stresfisiologis. Pada kondisi ini organisme tidak survival.
Sebagai contoh ikan pada umumnya mempunyai kisaran daya toleransi yang sempit
terhadap temperatur air, apabila suhu air melewati batas toleransi terendah atau
batas toleransi tertinggi, mereka akan mati atau menyelamatkan diri dengan
mencari air yang lebih hangat, untuk mempertahankan hidupnya. Batas toleransi
organisme juga terjadi pada kondisi kimia suatu lingkungan, sama halnya dengan
36
Di alam ini kita mengenal organisme prudusen dan organisme konsumen.
proses fotosintesis. Tanaman hijau merupakan penghasil bahan organik yang kaya
autotrof dapat melakukan fotosintesis dengan menggunakan energi sinar matahari , air
dari dalam tanah dan karbon dioksida di udara, akan menghasilkan glukosa dan
konsumen tingkat dua yakni karnivora tingkat pertama. Selanjutnya karnivora tingkat
pertama dikonsumsi oleh karnivora tingkat ke dua dan seterusnyta. Proses makan
memakan antara organisme disebut rantai makanan dan prosese makan memakan lebih
dari dua rantai disebut jaring-jaring makanan. Untuk lebih jelasnya rantai makanan
37
Gambar 2.1. Rantai makanan
38
Gambar 2.2. Jaring-jaring makanan.
4. PIRMIDA EKOLOGI
Piramida Ekologi adalah diagram dari data – data yang menunjukkan hasil
bawaan ( standing crop ) dari setiap tingkatan tropik. Data – data itu dapat disusun
menurut jumlah dari organsime, besarnya biomasa atau besarnya aliran energi pada
setiap tingkatan tropik pada waktu tertentu. Hasil diagram itu cenderung mempunyai
bentuk piramida dengan dasar yang lebar dan menyempit ke arah puncak. Dikenal tiga
macam piramida ekologi yaitu piramida jumlah, piramida biomasa, dan piramida
energi.
Secara umum Elton pada tahun 1927 ( Colinvaux, 1973 ), telah menunjukkan
bahwa organisme pada tingkatan tropik yang rendah biasanya jumlah relatif banyak,
makin tinggi tingkatan tropiknya makin sedikit jumlah individunya dalam suatu
ekosistem. Kalau jumlah individu persatuan luas untuk tiap tingkatan tropik
piramida jumlah yang semakin kecil (gambar 2.2). Informasi yang diperoleh dari
piramida jumlah ini adalah berupa kenyataan berapa herbivora ( konsumen 1 ) yang
39
dapat disokong hidupnya oleh sejumlah tumbuhan dalam areal tertentu, berapa jumlah
K3 = 3
K2 = 354.904
K1 = 708.624
Produsen 5.842.424
Gambar 2.3. Piramid jumlah dari suatu padang rumput ( blue grass field
40
Kalau kita akan membandingkan dua ekosistem yang kebetulan serupa,
misalnya danau dengan danau lainnya, piramida jumlah dapat dibandingkan banyak
berbeda, misalnya danau dengan hutan maka jumlah individu dari tiap –tiap tingkatan
tropiknya, tidak dapat dibandingkan karena produsen di danau yang terutama berupa
berupa pohon dengan ukuran yang besar. Kesukaran tadi sebagian dapat diatasi kalau
satuan piramida yang dipakai adalah jumlah berat organisme persatuan luas, atau
biomasa yang biasanya dinyatakan dalam berat kering, yang kalau digambarkan akan
(a) (b)
KP = 1,5 Zooplankton
K = 11 dan
H = 37 Fauna dasar
Produsen 809 Phytoplankton
41
Penjelasan gambar 2.3. Piramida biomasa dari dua ekosistem akuatik : a.
Dari piramida ini dapat diartikan bahwa makin rendah tingkat tropiknya makin
besar biomasanya, meskipun dalam hal jumlah individunya makin sedikit. Keadaan ini
mudah dipahami karena suatu biomasa produsen yang besar dapat menyokong
yang didapat bentuknya terbalik; biomasa tumbuhan kecil dari pada biomasa
yang biomasanya lebih besar? Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : biomasa dari
masing – masing tingkatan tropik dinyatakan dalam satuan berat kering (gram)
menetukan biomasanya dilakukan dalam waktu yang singkat. Jadi piramida biomasa
hanya menunjukkan jumlah bahan materi dari suatu populasi yang ada pada saat
tertentu dikenal sebagai hasil bawaan (standing crop), tidak memberi penjelasan
tentang kecepatan dari produksi bahan materi tadi. Pada perairan English Channel
bahan materi yang besar. Sedangkan zooplankton yang hasil bawaannya lebih besar,
42
tetapi reproduksi dan pertumbuhannya lebih lambat dari phytoplankton, produksi
bahan materi dalam satuan waktu yang sama lebih kecil dari phytoplankton. Macam
piramida ekologi yang ketiga ini, yang dapat memberikan informasi tentang kecepatan
dari proses pembentukan bahan materi atau kecepatan aliran energi dalam suatu
KP = 21
(6)
K = 383
5060
D = (67)
H = 3368
(460)
(1478)
20.810
43
Produsen (8.833)
Gambar 2.5. Piramida energi dari silver springs, Florida. Satuan dalam
(Odum, 1959)
5. HOMEOSTASIS
teknis untuk keseimbangan alam. Dalam arti luas, ia tidak saja menunjukkan
keseimbangan pada spesies saja, seperti keseimbangan predator dan mangsanya atau
antara parasit dengan inangnya, tetapi juga keseimbangan antara daur nutrisi dan aliran
energi di dalam suatu ekosistem. Suatu ekosistem dalam keadaan homeostasis, berarti
keseimbangan antara produsen, konsumen dan pengurai, begitu pula antara semua
Konsep homeostasis pada tingkat individu merupakan hal sangat penting pada
bidang ilmu faal. Ia memberi pengertian yang lebih besar terhadap peranan
pengawasan syaraf dan endokrin pada pengaturan dan proses – proses metabolisme
dalam tubuh. Konsep Homeostasis pada tingkat ekosistem, dalam beberapa hal
44
komunitas tumbuhan dan hewan. Konsep pengaturan dan intrisik, atau sibernatik
adalah sangat penting dalam memahami homeostasis. Sebagai contoh pada ilmu faal
diketahui bahwa aktivitas otot akan menaikkan konsentrasi karbon dioksida di dalam
darah dan menurunkan konsentrasi oksigen di dalam darah. Keadaan ini akan
merangsang denyut jantung dan pernafasan menjadi lebih cepat, membantu lebih
banyak karbon dioksida yang dibuang dan lebih banyak oksigen yang masuk ke dalam
tubuh. Apabila tingkat kadar karbon dioksida dan oksigen telah kembali pada keadaan
normal. Dengan demikian sistem tetap dalam keadaan seimbang untuk mencapai
Dalam suatu ekosistem akuatik yang berjalan mantap, walaupun tidak begitu
cermat seperti di atas, namun pengaturan homeostasis yang analog yang melibatkan
karbon dioksida dan oksigen juga dijumpai. Sebagai contoh misalnya, kenaikan suhu
pada musim panas, akan menaikkan metabolisme dan respirasi tumbuhan dan hewan
air, dan ini akan menaikkan kadar karbon dioksida dalam air. Tinggi tingkat karbon
dioksida bebas dan naiknya suhu air itu akan merangsang bertambah cepatnya proses
fotosintesis dan pertumbuhan tanaman air, dan ini selanjutnya akan mempergunakan
CO2 dan menghasilkan O2 lebih banyak. Dengan demikian kadar CO2 dan O2
mempunyai kecenderungan untuk kembali pada batas normal. Apabila suhu dan
kecepatan metabolisme menurun dan CO2 bebas di dalam air telah dipergunakan,
maka pertumbuhan tanaman air akan terhenti sampai terjadi kembali penambahan CO2
– batas tertentu. Bila batas ini dilampaui, maka mereka tidak dapat berfungsi kembali
45
sebagai semula dan akan mengalami berbagai perubahan, kerusakan, atau kehancuran.
Pada teori ekologi, setiap ekosistem yang tidak homeostasis atau ekosistem binaan,
mempunyai sifat yang tidak stabil, dan harus selalu diawasi oleh tindakan langsung
dari manusia. Hal ini misalnya dapat dilihat pada ekosistem pertanian, gulma dan
hama harus diawasi dengan penyiangan, anti hama atau pengawasan bentuk lain dan
tanpa pengawasan dan perhatian manusia secara terus menerus maka harapan untuk
mempertahankan hasil produksi suatu sistem pertanian yang maksimal tidak mungkin
dapat terwujud.
6. DAYA LENTING
pendek masa pulihnya, dan makin besar gangguan yang dapat ditanggungnya, makin
tinggi daya lenting sistem tersebut. Misalnya hutan yang terbakar atau peladangan
yang berpindah, setelah dibiarkan kembali maka dalam waktu yang relatif singkat
telah kembali menjadi hutan, karena hutan mempunyai daya lenting yang cukup
tinggi. Suata ekosistem dengan potensi daya lenting yang tinggi seperti cagar alam,
dapat kembali pulih walaupun selalu mendapat gangguan secara alamiah maupun
oleh gangguan manusia, misalnya tanah longsor, angin puyuh, kebakaran, penebangan
dan perburuan. Sebaliknya bagi ekosistem yang daya lentingnya terbatas masa
Pentingnya konsep daya lenting itu terletak pada pengertian adanya kemampuan
sistem untuk menerima gangguan dan belajar dari gangguan itu. Belajar dari
46
digunakan untuk penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan yang baru. Dengan
kemampuan untuk mengadaptasikan diri terhadap gangguan dan dengan sifatnya yang
diketahui bahwa setiap ekosistem, betapapun besar daya lenting yang dimiliki, pada
saatnya nanti akan sampai pada suatu “ titik-tak-kembali”. Artinya apabila suatu
ekosistem terdorong sampai batas tertentu melampaui ambang batas, di mana faktor
pembatas bekerja demikian keras, maka pemulihan dalam periode skala waktu yang
berarti bagi manusia, menjadi tidak mungkin lagi. Contoh, erosi pada tanah tebing
gunung dapat mencapai suatu titik di mana batuan akan terbuka. Jika hal ini terjadi,
hanyalah proses primer suksesi biota yang belangsung sangat lamban bahkan berabad-
abad atau berjuta – juta tahun, yang dapat membangun kembali tanah dan vegetasi
Demikian juga halnya dengan eksploitasi suatu spesies secara berlebihan yang
terus menerus dapat memperkecil jumlah individu dalam suatu populasi sampai pada
tingkat yang tidak memungkinkan untuk pemulihan kembali, misalnya sampai pada
suatu kondisa yang tidak memungkinkan terjadinya pembiakan yang efektif, maka
beberapa individu masih dapat hidup untuk beberapa waktu. Demikian juga halnya
dengan tumbuhan yang keberadaannya di suatu habitat sangat minim, maka sulit
menjamin keberadaan tumbuhan tersebut pada habitat bersangkutan dalam waktu yang
relatif lama, akan tetapi pada satnya nanti mereka akan mati semua, kecuali jika ada
47
campur tangan manusia melalui berbagai upaya pelestarian terhadap organism
bersangkutan.
7. ADAPTASI
tempat tinggalnya, agar dapat bertahan hidup. Dapat juga adaptasi berarti penyesuaian
diri organisme terhadap faktor lingkungan tempat tinggalnya, baik terhadap faktor
fisik, kimia atau biologi. Faktor fisik misalnya suhu, kelembapan, salinitas, tingkat
keasaman dan lain-lain. Faktor kimia misalnya konsentrasi dari bahan kimia tertentu
yang masih berada pada batas toleransi untuk hidupnya. Pengertian lain
mampu hidup lebih baik pada lingkungan hidup tertentu dan sifat genetik yang
membuat organisme menjadi lebih mampu untuk bertahan hidup. Dalam beradaptasi
ada dua kemungkinan dapat terjadi, gagal atau berhasil. Apabila batas toleransi
melampaui ambang batas maksimum dan minimumnya, maka organisme tersebut akan
maksimum dan minimum berjalan sedikit demi sedikit, maka organisme bersangkutan
akan beradaptasi sedikit demi sedikit dan mereka masih bertahan hidup dan menurut
teori evolusi akan berubah menjadi varietas lain berbeda dengan bentuk asalnya.
Makin besar kemampuan adaptasi suatu jenis makin besar peluang untuk
48
adaptasi tingkah laku dan bagi manusia dapat terjadi adaptasi kultural akibat
bentuk menjadi bentuk duri, sisik, atau bahkan tidak mempunyai daun, maksudnya
tubuhnya termasuk daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin. Batangnya
tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air. Selain itu akarnya panjang
Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap, yakni : mempunyai daun yang
tipis dan lebar, permukaan daun mempunyai banyak stomata sehingga dapat
tumbuhan yang hidup di air, yakni: hidupnya terapung di air, mempunyai rongga
antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan
tangkai daun menggembung berisi udara, contoh: eceng gondok, kiambang. Pada
tumbuhan yang mengapung di permukaan air, mempunyai dinding sel yang kuat dan
tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga
udara dalam batang atau tangkai daun, sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun
muncul ke permukaan air. Contoh teratai dan kangkung. Tumbuhan yang hidup di
daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang kuat dan lebat, sehingga tidak mudah
49
Adaptasi morfologi pada hewan , antara lain: berbagai bentuk paruh burung
sesuai dengan jenis makanannya. Paruh pada pangkal paruh bebek terdapat bentuk
seperti sisir, berguna menyaring makanan dari air dan lumpur. Paruh burung pipit
tebal, pendek dan runcing untuk memecah biji-bijian. Kaki bebek berselaput untuk
berenang dan berjalan di atas lumpur. Burung yang mempunyai bentuk kaki yang
dimakannya. Kaki ayam yang mempunyai kuku yang keras dan tajam digunakan untuk
mengais makanaan di tanah. Bentuk pengisap dari mulut kupu-kupu seperti belalai
yang dapat digulung dan dijulurkan, digunakan untuk mengisap madu dari bunga.
Nyamuk dengan tipe mulut pengisap digunakan untuk menusuk dan menghisap darah
manusia. Lebah yang bentuk mulutnya penjilat terdapat lidah yang panjang,
digunakan untuk menjilat makanan berupa nektar bunga. Serangga dengan tipe mulut
penyerap ,misalnya lalat, berguna untuk menyerap makanan yang berbentuk cair. Gigi
hewan karnivora beradaptasi menjadi empat gigi taring dan runcing gunanya untuk
menangkap mangsa serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri fungsi atau kerja alat-alat tubuh
terhadap lingkungan. Adaptasi fisiologi pada manusia misalnya, bagi yang tinggal di
tinggal di di dataran rendah yang darahnya memiliki eritrosit yang rendah. Contoh lain
pada saat udara dingin orang cendrung mengeluarkan banyak air seni. Orang yang
jumlah eritrositnya normal pindah ke dataran tinggi yang kadar oksigennya rendah,
50
darah akan meningkat jumlah eritrositnya, agar pengikatan oksigen di dalam alat
Adaptasi fisiologi pada hewan misalnya pada sapi, kambing dan kerbau,
mempunyai saluran pencernaan panjang dan menghasilkan enzim selulase. Enzim ini
Ikan laut yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air
laut. Agar ikan tidak mati kekeringan, karena air di dalam sel tubuh ikan akan habis
tertarik oleh air laut, makan ikan air laut beradaptasi dengan cara banyak minum dan
sedikit mengeluarkan urine. Tujuannya untuk menjaga jumlah cairan di dalam sel
tubuh ikan.. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan ke air
laut melalui insangnya secara aktif. Berbeda denga ikan air tawar, tekanan osmosisnya
di dalam tubuhnya lebih tinggi dari tekanan osmosis air pada habitatnya, akibatnya
secara osmosis air akan masuk ke tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air maka
ikan air tawar sedikit minum dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan
insantgnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air. Onta yang dapat
bertahan lama tidak minum di padang pasir, dilengkapi dengan kantung air di
pundaknya. Anjing laut dapat bertahan di daerah dingin karena pada kulitnya memiliki
lapisan lemak.
Adaptasi bisa terjadi untuk waktu singkat maupun lama. Adaptasi untuk jangka
waktu yang lebih lama dianggap sebagai sikap yang normal. Misalnya padi gogo yang
dianggap normal untuk tumbuh di lahan kering. Kondisi lingkungan selalu berubah
baik secara cepat maupun perlahan. Perubahan dasar secara cepat mudah terlihat dari
usaha makhluk hidup menyesuaikan dirinya terhadap perubahan itu. Tetapi tidak
51
selalu adaptasi itu berhasil. Kemampuan untuk mengadaptasikan diri harus selalu
dijaga. Kita harus dapat belajar dari gangguan, sehingga kita dapatkan informasi dari
gangguan itu. Informasi itu kita gunakan untuk adaptasi. Sistem yang dapat mengubah
adaptasi pada tumbuhan, hewan mudah bergerak dari tempat yang satu ke tempat lain,
sehingga ketika lingkungan tempat tinggalnya menjadi tidak sesuai, maka ia dapat
mencari tempat lain yang sesuai untuk kelansungan hidupnya. Misalnya saja ikan
diperairan diperhadapkan kondisi di bawah ambang batas, maka ikan dengan cepat
mencari alternatif perairan yang lebih sesuai. Demikian juga pada hewan lain
dengan tumbuhan dengan tingkat adaptasi yang relatif sangat terbatas. Tumbuhan
tidak dapat bergerak secara aktif, melainkan hanya pasrah pada lingkungan, tetapi
tidak berarti bahwa tumbuhan tidak beradaptasi. Misalnya saja pohon jati pada musim
karena pada musim panas cadangan air di dalam tanah relatif terbatas. Nanti setelah
musim hujan, daunnya diperbanyak lagi, maksudnya agar tingkat penguapan juga
meningkat, agar tanaman tidak kelebihan air dan bisa menjadi penyakit pada
tumbuhan. Masih banyak contoh-contoh lain yang tidak sempat dikemukakan pada
tulisan ini. Adaptasi tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan, juga pada
52
adaptasinya, hal ini disebabkan oleh kemapuan berpikir, dapat mengolah informasi
dengan baik dan dengan akalnya dapat mengolah lingkungan agar sesuai dengan
kebutuhan hidupnya.
8. EVOLUSI
Evolusi ialah perubahan sifat jenis secara perlahan–lahan perubahan itu bersifat
terarah dan sifat yang berubah itu dapat diturunkan. Evolusi menghasilkan jenis baru.
Evolusi sifatnya tidak terbalikan. Menurut teori Darwin mekanisme utama dalam
evolusi ialah seleksi alam. Tetapi akibat tindakan manusia juga dapat terjadi seleksi
Akibat seleksi alam, maka individu yang mempunyai sifat yang paling sesuai
dengan kondisi lingkungan, memiliki kesempatan lebih baik untuk berkembang biak
dan pada kondisi yang lebih parah lagi makhluk hidup tersebut pada saatnya nanti
akan punah. Evolusi dan seleksi alam berjalan secara bersama-sama. Seleksi alam
tersebut melalui berbagai bentuk adaptasi, baik berupa adaptasi morfologi, adaptasi
fisiologi, adaptasi perilaku maupun adaptasi budaya khususnya pada manusia. Dalam
proses adaptasi tersebut akan terjadi perubahan-perubahan pada tubuh makhluk hidup
secara perlahan-lahan sesui jenis dan tingkat gangguan faktor lingkungan yang
menimpanya.
53
9. PRINSIP YANG BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR PEMBATAS.
dan bervariasi, faktor lingkungan berinteraksi dan berjalan secara simultan selama
perjalanan hidup organisme, walaupun interaksi antara keduanya sering tidak terjadi
sama sekali. Hal ini tidak saja tergantung pada besaran intensitas faktor itu dan faktor
– faktor lainnya dari lingkungan, tetapi juga kondisi organisme, baik tumbuhan
maupun hewan
membutuhkan sejumlah bahan esensial dan besaran faktor – faktor lain dari
lingkungan, yang sesuai. Kebutuhan tersebut berbeda – beda, tergantung dari jenis
dan kondisi spesies hewan atau tumbuhan yang bersangkutan. Justus Van Liebieq (
pengaruh berbagai faktor lingkungan, terutama unsur – unsur kimia di dalam tanah,
sering ditentukan oleh bahan nutrisi dalam jumlah banyak, seperti air atau CO2
misalnya, karena bahan – bahan ini terdapat dalam jumlah yang banyak di lingkungan,
melainkan ditentekan oleh berbagai zat, misalnya boron, yang diperlukan oleh
tumbuhan dalam lingkungan dan dalam jumlah yang kecil. Unsr boron dalam hal ini
merupakan unsur esensial yang tersedia dalam jumlah yang mendekati tingkatan
minimu kritis, bersifat membatasi atau menentukan. Prinsip minimum ini dikenal
sebagai hukum minimum dari Liebieq dan setelah ditambah dengan hasil penelitian –
54
penelitian lainnya diformulasikan sebagai berikut : “Dalam kondisi yang mantap,
maka bahan esensial yang tersedia di lingkungan dalam jumlah yang mendekati
Kondisi lingkungan yang mantap adalah suatu kondisi apabila masukan dan
hasil dari energi atau materi terdapat dalam keseimbangan. Hukum minimum ini
berlaku bagi kondisi lingkungan yang keadaannya kurang mantap, seperti terjadinya
eutrofikasi atau polusi air. Dalam kondisi lingkungan demikian, terjadi secara
dengan terjadinya pengikatan dan pelepasan bahan nutrisi. Di sini unsur – unsur P, dan
N serta CO2 dan bahan – bahan lainnya secara silih berganti berperan sebagai faktor
pembatas.
suatu tempat, bergantung pada dapat tidaknya organisme tersebut menyesuaikan diri
dalam jumlah yang minimum seperti yang dikemukakan oleh Liebieq, melainkan
karena dibatasi oleh kebutuhan minimum dan maksimum. Konsep yang menyatakan
bahwa daya toleransi suatu organisme dibatasi oleh kebutuhan minimum dan
55
Bagi setiap organisme, misalnya ada suatu nilai ambang, berupa besaran
minimum dari suatu faktor yang masih dapat diterima dan memberi efek pada
organisme itu. Misalnya nilai ambang berupa suhu terendah yang menyebabkan
organisme tetap aktif atau misalnya intensitas cahaya terendah yang masih dapat
ditangkap oleh fotoreseptor. Di atas nilai ambang tadi sesuatu fungsi akan bertambah
naik, sejalan dengan makin naiknya intensitas faktor lingkungan, hingga tercapai suatu
maka dapat dikatakan bahwa setiap kondisi yang mendekati batas toleransi suatu
organisme, akan menjadi faktor pembatas. Sebelum batas toleransi ini tercapai,
biasanya organisme berada dalam suatu daerah tegangan fisiologis ( gambar 2.6.)
individu yang sedang berbiak termasuk biji, kecambah, telur, embrio dan larva,
biasanya mempunyai kisaran toleransi yang relatif sempit untuk sejumlah faktor
lingkungan. Selain faktor fisik sebagai salah satu persyaratan hidup dan penyebaran
bagi suatu organisme, maka faktor hubungan antara sesama organisme misalnya
interaksi individu atau populasi berupa kompetisi, predasi, kompetisi atau parasituisme
juga menjadi faktor yang menentukan. Suatu spesies mungkin saja tidak berhasil
terpenuhi, namun dia tidak dapat melanjutkan hidupnya karena hubungan biotik
56
57
Gambar 2.6. Hubungan toleransi, penyebaran dan populasi.
populasi yang bersangkutan. Makin tinggi potensi boiotiknya, makin tinggi pula
kelahiran maksimum dan kematian minimum. Faktor pembatas yang berasal dari
pertumbuhan pada potensi biotiknya. Faktor pembatas dari lingkungan yang dimaksud
dasarnya dapat dibedakan atas dua model yaitu : model Malthus atau pertumbuhan
irupsi ( irruptive growth ), lihat gambar 2.7.a, dan model pertumbuhan logistik
eksponensial sesuai dengan potensi biotiknya, sampai mencapai jumlah tertentu dan
58
sudah jauh melampaui daya dukung lingkungan, di mana pada saat itu akan terjadi
meningkatnya kematian. Akibat kematian yang tinggi, populasi akan turun secara
terus sesuai dengan potensi biotiknya, tetapi akan terhambat oleh daya dukung
lingkungan (K), hal tersebut lebih jelas terlihat pada gambar 2.7.b. Organisme
Berdasarkan gambar 2.7 b. dapat diartikan bahwa daya dukung adalah suatu
ukuran jumlah individu dari suatu spesies yang dapat didukung oleh lingkungan
yang dapat ditampung disebut daya dukung maksimum. Pada titik belok dimana
kecepatan pertumbuhan paling tinggi disebut dengan daya dukung optimum atau hasil
lestari maksimum, di mana secara teoritis pada titik itu biomassa yang dipanen akan
cepat bergenerasi.
59
60
Gambar 2. 7 a dan b.
merupakan titik awal dari semua rantai makanan. Tanaman hijau merupakan
merupakan sumber energi bagi semua komponen ekosistem. Walaupun jumlah energi
yang dapat ditangkat oleh tanaman hijau sangat kecil yakni 1-2% dari energi matahari
yang masuk ke bumi, namun energi sinar matahari ini sangat penting artinya bagi
Sebelum membahas aliran energi dan materi akan dibahas secara singkat
tentang energi. Apa yang dimaksud dengan energi?. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha. Secara umum energi dapat dibagi menjadi energi kinetik dan energi
potensial. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh materi. Contoh pohon yang
jatuh , motor bergerak dan lain-lain. Energi potensial adalah energi yang tersimpan
dalam suatu benda yang dapat dilepaskan dan dikonversi menjadi energi kinetik.
Energi kimia adalah energi potensial yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia contoh
energi yang tersimpan dalam bahan bakar, bahan peledak dan energi yang tersimpan
61
dalam makanan (karbohidrat, protein dan lemak). Energi dapat berasal dari berbagai
sumber misalnya energi panas, cahaya, bunyi, listrik, batu bara, minyak bumi, gas
alam, energi mekanik, energi geotermal, angin, tenaga nuklir, tenaga hidroelekterik
dan energi magnetic. Energi dapat didefinisikan juga sebagi kapasitas untuk
yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan
tetapi hanya dapat berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Misalnya motor dapat bergerak karena bensin sebagai energi potensial dikonversi
menjadi energi mekanik yang dapat menggerakkan motor. Sebagian energi itu menjadi
limbah panas. Limbah panas yang kemudian bergabung dengan panas yang ada di
atmosfir. Contoh lain gula yang ada dalam tubuh merupakan energi potensial dan
melaului proses oksidasi terhadap gula sebagai energi potensial akan di konversi
menjadi energi mekanik yang dapat digunakan organisme lain termasuk manusia
oksidasi berupa CO2, H2O dan panas akan dilepaskan ke lingkungan yang selanjutnya
CO2 dan H2O akan bermanfaat dalam proses fotosintesis pada tanaman hijau, dan
menghasilkan gula dan oksigen yang kemudian digunakan oleh organisme termasuk
62
manusia sebagai bahan makanan dan bahan pernafasan. C6H12O6 kemudian menjadi
sumber energy bagi hewan termasuk manusia setelah melalui proses oksidasi.
dari yang berkualitas tinggi ke kualitas rendah. Energi potensial yang tersimpan dalam
bensin dan batu bara merupakan energi berkualitas tinggi karena energi tersebut
terkonsentrasi, maka mampu untuk melakukan usaha. Sebaliknya energi yang tidak
terkonsentrasi (energi panas dalam suhu rendah) mempunyai kemampuan yang kecil
untuk melakukan usaha). Energi selalu terdegredasi menjadi bentuk yang lebih
terdispersi sebagai panas pada suhu yang rendah ke lingkungan. Contoh di dalam
mesin mobil hanya sekitar 20% energi kimia dengan kualitas tinggi yang terdapat
dalam bensin yang akan dikonversi menjadi energi mekanik yang dapat digunakan
kualitas rendah dan dilepas ke lingkungan. Contoh lain konversi energi surya menjadi
energi kimia dalam makanan. Fotosintesis mengkonversi energi cahaya dari matahari
ke dalam energi kimia kualitas tinggi yang tersimpan dalam tanaman berupa energi
dalam bentuk molekul gula . Jika makanan tersebut dikonsumsi maka energi kimia
kualitas tinggi akan bertransformasi ke dalam tubuh untuk menggerakan otot, untuk
proses metabolisme sementara energi panas yang berkualitas rendah akan dilepaskan
cenderung mengalir atau berubah secara spontan dari bentuk terkonsentrasi menjadi
bentuk terdispresi contoh, jika pewarna dilepaskan ke air maka secara spontan kristal
akan terlarut di alam air dan memancarkan warnanya ke segala penjuru. Ini
63
membuktikan bahwa molekul zat pewarna secara spontan cenderung terdispresi di
dalam air.
mengalami penyusutan pada saat terjadi perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lain dan konsentrasi lebih besar menjadi konsentrasi yang lebih kecil, artinya
tidak ada penggunaan energi yang betul-betul efisien, misalnya ketika terjadi
pembakaran bensin pada mobil, akan berubah dari konsentrasi yang lebih besar ke
gangguan. Hal ini disebabkan kualitas energi yang tinggi akan dikonversi menjadi
panas. Konversi ini juga tertinggi pada zat yang mengalami perubahan signifikan.
Aepoting batu bara yang ketika dibakar banyak menghasilkan karbon dioksida dan
terdispresi ke udara secara acak disebut entropy, Entropy ini berlaku secara umum.
Bahan yang keluar bumi akan mengalami peningkatan, tetapi CO2 yang ke atmosfer
sangat penting artinya bagi diri kita dan bagi organisme lainnya. Tanaman hijau akan
mengolah CO2 dari atmosfer dan merubahnya menjadi bahan organik sebagai bahan
makanan. Proses entropy dapat kembali tetapi bukan hanya dapat kembali tetapi dapat
juga menghasilkan energi setelah melalui proses oksidasi di dalam tubuh organisme.
CO2 diserap oleh klorofil dan bersama dengan air (H2O) dari dalam tanah dengan
bantuan energi sinar matahari akan terbentuk C6H12O6 dan O2. .C6H12O6 adalah
glukosa yang merupakan sumber energi. Energi ini berasal dari sinar matahari dan
kemudian dapat berubah menjadi energi kinetik yang dapat digunakan organisme
64
dalam melaksanakan aktivitas hidupnya. Hukum termodinamika kedua mengatakan
bahwa energi adalah berdegradasi ketika terjadi konversi dari satu bentuk ke bentuk
lain.
Pengertian lain entropy adalah sebagai bagian energi yang tidak dapat dipakai
untuk melaksanakan kerja. Pada proses penggunaan energi yang tidak dapat terbalikan
maka entropi alam raya bertambah. Dalam rantai makanan, energi mengalir dari
makhluk yang dimakan ke makhluk yang memakan. Arus energi bersifat satu arah
sementara materi merupakan suatu siklus atau berupa daur. Energi dari sinar matahari
Ada hubungan antara tingkat entropi dengan keteraturan sistem. Ketika kondisi
sistem teratur, maka tingkat entropy tinggi. Ini berarti pada sistem yang teratur terjadi
beraturan dan secara bersama-sama, sehingga ketika ada gangguan atau tekanan faktor
luar yang akan mengganggu stabilitas sistem tetap dapat teratasi . Berbeda dengan
dalam kondisi ekosistem alam yang tidak stabil, sumber daya yang ada pada ekosistem
bersangkutan, sehingga memerlukan energi yang besar. Ini berarti materi atau sumber
daya yang ada akan terkuras secara habis-habisan untuk melawan gangguan itu agar
ekosistem dapat bertahan. Dalam kondisi seperti ini, peningkatan populasi dan
65
Menurut hukum termodinamika tentang jumlah energi di alam ini adalah tetap,
boleh saja energi bertambah pada suatu tempat dengan mengurangi jumlah energi di
tempat lain. Hal ini merupakan informasi yang bermanfaat agar manusia lebih
berhati-hati. Kalau demikian keadaannya maka tidak ada alternatif lain kecuali
penghematan energi harus dilakukan pada semua sektor kehidupan dari bentuk
kehidupan, baik untuk kepentingan manusia maupun untuk kepentingan hewan dan
tanaman dipermukaan bumi ini. Apabila kita kehabisan energi, tak ada jalan lain harus
mengimpor dari luar negeri atau mengganti dengan sumber energi lain misalnya batu
bara, energi angin, energi surya, air dan bahkan dengan bioenergi, dan energi nuklir.
Penggunaan tenaga PLTA, tenaga surya dan nuklir sebagai sumber energi
harus lebih hati-hati karena memerlukan teknologi tinggi dan teknologi tersebut harus
dijaga dengan ketat, dengan alasan keamanan, sehingga ketergantungan teknologi dari
negara asing tidak dapat terhindarkan. Bahaya lain terjadinya radiasi karena
mendapat pertimbangan dan kajian yang sangat mendalam. Sama halnya dengan
penggunaan tenaga surya sebagai tulang punggung, juga perlu dipertimbangkan mau
tidak mau ketergantungan kita kepada negara maju untuk mewujudkannya juga tidak
66
Hukum termodinamika kedua, juga menyatakan secara universal entropy akan
selalu bertambah. Energi dapat saja menurunkan entropy disuatu tempat, tapi bersama
itu akan terjadi peningkatan entropy pada tempat lain. Dapat juga dikatakan bahwa
dengan melakukan kerja, keteraturan dapat dinaikkan secara lokal di suatu tempat,
limbah dari rumah tangga dan pabrik adalah contoh menurunnya entropy di rumah
tangga dan pabrik tetapi sebaliknya terjadi peningkatan entropy pada tempat
pembuangan sampah atau lingkungan yang menerima limbah tersebut. Alat pendingin
Dalam skala yang besar entropy di bumi dapat terjaga pada tingkat rendah dan
keteraturan pada tingkat tinggi dengan menggunakan energi matahari melalui proses
fotosintesis oleh tumbuhan hijau. Karena itu sering pula dikatakan fotosintesis
67
BAB III
SIKLUS BIOGEOKIMIA
Berikut ini akan diuraikan siklus biogeokimia dari karbon, oksigen, nitrogen,
a. Siklus Karbon
Ada dua sumber utama karbon yaitu atmosfer dan hidosfer. Secara alamiah
keduanya berada dalam bentuk CO2, pertukaran dapat melalui disfusi, ovaporasi dan
prospitasi. CO2 diatmosfer diikat dalam biomassa melalui fotosintesis terutama oleh
tanaman. Kemudian karbon bergerak melalui berbagai tingkat tropik dan akhirnya
dilepaskan lagi ke sumbernya sebagai CO2 melaui aktivitas respirasi baik oleh
tanaman dan hewan, pengolahan limbah dan proses dekomposisi. Beberapa karbon
diikat dalam endapan-endapan dari tanaman dan hewan menjadi gambut, batu bara,
beberapa dalam cangkang organisme akuatik dan batuan karbonat di laut. Pelapukan
68
batuan dan pembakaran minyak dan batu bara akan melepaskan karbon-karbon yang
Siklus oksigen terpelihara karena adanya dua proses yang melibatkan komponen
biotic. Proses respirasi organisme memerlukan oksigen bebas. Oksigen ini diambil dari
udara, sebaliknya proses fotesintesis pada tumbuhan hijau menghasilkan oksigen yang
kemudian dilepaskan ke lingkungan udara. Pola siklus inilah yang mengatur keajegan
dan air disintesis menjadi karbohidrat. Melalui assimilasi dan proses metabolisme
karbohidrat yang terbentuk dapat dijadikan lemak dan protein, sehingga kandungan
makanan, karbon yang terkandung dalam karbohidrat, lemak dan protein tumbuhan
ditransfer ke dalam tubuh herbivora, karnivora. Melalui proses respirasi karbon dari
senyawa kompleks bahan organik yang terdapat pada jasad tumbuhan, herbivora dan
karnivora yang telah mati menjadi senyawa sederhana. Karbon organik yang
tersimpan di kerak bumi, seperti batu bara dan minyak bumi. Melalui pembakaran (
69
70
Gambar 3.1. Siklus karbon
b. Siklus Oksigen
71
Gabar 3.2. Siklus oksigen
yang dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk gas. Pertama-tama nitrogen harus
diikat dalam senyawaan organik untuk dimanfaatkan produsen dalam proses biologi.
Beberapa kelompok mikroba aerobik dan anaerobik yang hidup bebas terutama bakteri
serta mikroba yang bersimbiosa, dapat mengikat nitrogen dari atmosfer. Nitrogen yang
terkandung dalam tubuh hewan dan tanaman, ion ammonium atau senyawa amino,
seperti protein dan asam nukleid. Mineralisasi nitrogen melalui proses ammonifikasi
dan nitrifikasi. Dalam proses ammonifikasi beberapa mikroba aerobik dan anaerobik
nitrat (NO3 ) dikenal dengan nitrifikasi. Proses ini terdiri atas dua tingkat yaitu :
Oksidasi ammonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit dan konversi nitrit menjadi nitrat
oleh bakteri nitrat. Pada kondisi anaerob total atau sebagian dalam tanah, beberapa
mikroba mengkonversi nitrat menjadi nitrit, dan beberapa nitrogen oksida sperti N2
dan NH3 yang dikenal dengan nitrifikasi. Beberapa produk ini berada dalam tanah dan
72
sebagian dilepaskan ke atmosfer. Beberapa nitrogen terikat dalam sedimen laut dan
Nitrogen udara yang kadarnya mencapai 81% juga beredar melalui siklus
biogeokimia. Prosesnya lebih komplek bila dibandingkan dengan siklus oksigen dan
aktivitas bakteri pengikat nitrogen yang banyak terdapat di tanah, seperti Azotobacter,
bakteri tanah. Oleh tumbuhan nitrogen disintesis menjadi protein. Protein tumbuhan
dimanfaatkan oleh herbivora dan karnivora melalui rantai makanan. Jasad tumbuhan,
herbivora dan karnivora yang telah mati dan hasil ekskresinya yang mengandung
senyawa nitrogen organik melalui aktivitas bakteri diuraikan kembali menjadi nitrogen
73
Gambar 3.3. Siklus nitrogen.
c. Siklus sulfur
Elemen sulfur tak dimanfaatkan oleh organisme produsen. Bentuk sulfur yang
dipakai dalam sistem biologi adalah sulfat anorganik. Walaupun beberapa organismen
mineralisasi ikatan sulfur dalam biomassa. Dalam kondisi aerob, beberapa bakteri
dapat mereduksi sulfat untuk menghasilkan sulfida sebagai elemen sulfur. Sedangkan
dalam lingkungan aerobik mikroba akan mengoksidasi H2S menjadi sulfat atau elemen
sulfur. Sulfur dapat dihilangkan dari siklus aktif presipitasi air netral atau basa
74
Gambar 3.4. Siklus sulfur
d. Siklus hidrologi
Peredaran air dalam ekosistem berdaur ulang. Ada dua proses yang terjadi,
yaitu evaporasi dan persipitasi. Air menguap dari permukaan air (sungai, danau, laut
). Uap air pada ketinggian tertentu membentuk awan. Oleh pengaruh atmosfir yang
dingin awan mengembun, kemudian jatuh kepermukaan air berupa air hujan. Siklus
sederhana ini dikategorikan sebagai siklus hidrologik kecil. Bila awan terbawa angin
berupa hujan di pegunungan, air akan tertahan di tanah hutan atau mengalami run off
mengalir ke badan air. Siklus ini disebut siklus hidrologik sedang. Dalam skala lebih
besar uap air dapat terbawa naik ke ketinggian yang menyebabkan awannya berubah
menjadi salju, dan mengalami persipitasi dalam bentuk hujan salju. Siklus ini disebut
75
76
Gambar 3.5. Suklus hidrologi
e. Siklus fosfor
Sebahagian mineral, seperti fosfor dan kalsium (gambar 3.6 ), mengalami siklus
biogeokimiawi juga. Fososfor dan kalsium yang terlarut mengendap melalui proses
sedimentasi. Proses ini menghasilkan deposit mineral yang dapat tersimpan dalam
tanah. Melalui proses mineralisasi deposit mineral itu diuraikan kembali menjadi
unsur hara yang siap untuk diserap oleh tumbuhan. Melalui mata rantai makanan
mineral itu pindah ke tubuh herbivora dan karnivora. Mineral yang terkandung dalam
lingkungan. Fosfor didapatkan pada organisme dalam bentuk fosfat (PO4). Fosfor
merupakan bagian penting dari DNA dan RNA dan komponen membran sel tulang
dan gigi.
77
78
Gambar 3.6. Siklus fosfor
BAB IV
Asas 1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi atau ekosistem
dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat dihancurkan
atau diciptakan.
Asas ini maknanya sesuai dengan hukum termodinamika pertama dalam ilmu fisika.
Asas ini disebut juga hukum konservasi energi yang menyebutkan , bahwa energi
dapat diubah-ubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Semua energi yang memasuki
jasad hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan
atau terlepaskan. Energi dari sinar mata hari melalui proses fotosintesis akan tersimpan
79
di dalam glukosa yang dihasilkan oleh proses fotosintesis pada tanaman hijau sebagai
oleh karnivora tingkat II dan seterusnya dimakan oleh karnivora puncak. Selanjutnya
tanaman, herbivora dan karnivora mati akan membusuk dan terjadi proses
perpindahan materi dan energi dari organisme yang satu ke organisme lainnya.
Selanjutnya mineral-mineral bersama dengan air diserap kembali oleh tanaman huijau
untuk disintesis lagi menjadi bahan organik melalui fotosintesis dan menghasilkan lagi
gula sebagai sumber energi oleh herbivora dan karnivora.. melalui energi dan materi
dan seterusnya. Jadi nampaknya ekosistem merupak sistem pengubah energi dan
merupakan jalur materi dan energi. Arus materi berbeda dengan arus energi, karena
materi merupakan suatus siklus, jadi tidak berujung, sementara energi hanya sampai
energi berakhir sampai di situ, sementara siklus materi masih terus bersama dengan air
diserap kembali untuk disintesa menjadi bahan kimia organik lagi. Berkaitan dengan
Makna asas ini sesuai dengan hukum termodinamika kedua yang menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada energi yang hilang di alam raya ini. Sesungguhnya jika tidak
80
ditemukan energi, sebenarnya energi seolah-olah hilang hanya berubah menjadi
bentuk yang kurang bermanfaat. Umpamanya energi yang dimakan oleh hewan, itu
tidak seluruhnya dapat digunakan untuk keperluan hidupnya akan tetapi sebahagian
energi (energi panas) dari hasil metabolisme untuk berbagai aktivitas misalnya lari,
terbang dan lain-lain ternyata terbuang tanpa guna dan beradiasi lepas mempengaruhi
suhu lingkungan. Jadi pada dasarnya semua sistem biologi kurang efisien dalam
penggunaan energi. Dengan kata lain di alam ini tidak ada penggunaan energi yang
benar-benar efisien. Hanya sebahagian saja dari input energi yang masuk dapat
digunakan atau dipindahkan. Pada piramida makanan terlihat penggunaan energi yang
tidak efisien, banyak energi yang hilang pada tingkat trofi tanaman hijau
menunjukkan adanya energi yang terbuang dari tumbuhan hijau ke herbivora dan
seterusnya, sehingga makin naik tingkat makanannya, makin kurang biomassanya dan
yang paling ujung atau puncak menerima energi paling sedikit padahal oerganisme
yang berada paling puncak seharusnya menerima energi yang paling besar untuk
yang kuat akan dan dapat melanjutkan hidupnya. Pada herbivora memperoleh
makanan tidak terlalu sukar karena jenis dan populasi tanaman lebih besar, sehingga
Ruang dan waktu juga termasuk sumber alam. Ruang yang sempit dapat
mengganggu proses pembiakan bagi hewan dan tumbuhan. Bagi hewan, yang jantan
akan memperebutkan betina, selain itu ruang terbatas berakibat pada meningkatnya
81
kepadatan populasi, dan semakin ketatnya persaingan untuk kebutuhan hidup dari
luas berakibat pada jarak individu dalam suatu populasi sangat jauh, sehingga
kemungkinan pertemuan antara jantan dan betina dalam proses pembiakan lebih kecil.
Selain itu ruang juga dapat memisahkan jasad hidup dengan sumber makanannya dan
hal ini sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan individu dan populasi
hewan yang bersangkutan. Oleh sebab itu pengaruh ruang terhadap individu, populasi
atau ekosistem beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam.
Soeriaatmaja (1997) menyebutkan bahwa waktu sebagai sumber alam tidak berdiri
sendiri, dicontohkan pada musim kering dan persediaan air kurang, hewan mamalia di
padang pasir pindah ke tempat yang ada sumber air. Berhasil tidaknya hewan tersebut
bermigrasi tergantung adanya waktu dan energi untuk menempuh jarak dari tempat
semula dan tempat tujuan. Di alam ini, soal waktu sangat penting artinya bagi
makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Seekor harimau sering harus menahan
lapar yang cukup lama untuk mengintai, sebelum yakin bahwa ia dapat berhasil
menerkam mangsanya.
Selain materi, energi, ruang dan waktu, juga keanekaragaman, merupakan sumber
makanan saja mudah terancam kelaparan dan bahkan berakibat pada menurunnya
populasi. Asas 3 ini juga mempunyai implikasi penting bagi masa depan kesejahtraan
hidup manusia. Pada awalnya manusia secara langsung atau tidak langsung
82
bergantung pada matahari sebagai sumber enrgi. Kemudian ketergantungan dialihkan
kepada minyak dan gas bumi sebagai sumber enrgi. Kapasitas sumber energi akan
segera menurun dengan sangat tragis apabila ketersediaan gas habis di dalam tanah. Di
prediksi ketergantungan manusia pada minyak tidak akan berlangsung lama. Dalam
hal ini waktu adalah sumber alam yang berharga bagi manusia untuk mencari sumber
alam pengganti misalnya, sumber energi nuklir, angin, pemanfaatan sinar matahari
sebagai sumber enrgi langsung, sampah dll. Untuk mencapai maksud itu diperlukan
apakah tersedia waktu untuk itu. Bagi negara yang sedang berkembang termasuk
Indonesia ini merupakan tantangan di satu pihak negara yang sedang berkembang
berusaha meningkatkan kesejahtraan energi dan materi banyak yang disedot untuk
menyokong populasi manusia yang tinggi dan penyebarannya di kota, desa dan pulau
yang tidak merata, juga jarak merupakan faktor yang turut menentukan pembagian
sumber daya alam ini. Di pihak lain negar – negara tersebut dikejar oleh waktu demi
Asas 4. Eksploitasi sumber daya alam kecuali keaneka ragaman dan waktu hanya
melampaui batas ini justru akan menurunkan nilai sumbernya sampai pada
Asas ini mempunyai makna bahwa pempanfaatan sumber daya alam dilakukan
agar tidak cepat habis, terutama terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaharui, misalnya batubara dan minyak bumi perlu mendapat perhatian khusus.
83
Bahkan perlu menciptakan teknologi baru untuk mendapatkan sumber enrgi baru,
untuk mengimbangi sumber enrgi yang sudah ada. Selain itu eksploitasi sumberdaya
alam minyak bumi dan batubara secara besar-besaran berakibat pada peningkatan
pencemaran terhadap lingkunga, baik pencemaran pada air, udara dan lahan. Kualitas
Asas 5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya
Salah satu contoh jenis kepompong serangga meningkat secara drastis penggunaannya
kepompong tersebut sebagai sumber alam. Tetapi kalau kepadatan tikus tersebut
diperhadapkan pada sejenis makanan lain, maka daya guna kepompong oleh tikus tadi
tidak mempunyai kesan merangsang pendayagunaan lagi. Contoh lain kalau ada suatu
jenis hewan sedang mencari berbagai bahan sumber makanan. Kalau kemudian
diketahui, bahwa suatu jenis makanan tiba – tiba menjadi sangat banyak jumlahnya
yang tersedia di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan perhatiannya kepada
penggunaan jenis makanan itu. Bearti, kenaikan pengadaan sumber alam, merangsang
memakan jenis makanan tersebut, artinya daya guna makanan ini mengalami
peningkatan dan bahkan monyet-monyet lain pun akan datang ikut mengkonsumsinya.
84
Asas 6. Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada
Asas ini sebenarnya adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Apabila pada jasad
hidup terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor
lingkungan fisik atau biologi dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya
sehingga timbul persaingan, maka jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi yang
akan kalah. Dapat juga diartikan bahwa jasad hidup yang adaptiflah yang akan
dibanding dengan yang non adaptif. Individu yang lebih adaptif itu mempunyai kesan
yang lebih banyak merusak kepada yang lain daripada kesan merusak individu lain
yang kurang adaptif kepadanya, hal ini memberi peluang kepada jasad adaptif untuk
Pada umumnya, suatu spesies atau komunitas yang dapat bertahan dalam suatu
keadaan lingkungan tertentu, ialah yang mempunyai daya pembiakan lebih tinggi.
mungkin akan lebih adaptif daripada spesies yang sudah ada sebelumnya. Sebagai
contoh kalau mula- mula di tepi pantai atau di atas batu, lava masuk tumbuhan
lingkungan. Selanjutnya muncul spesies lain yang lebih adaptif sehingga tumbuhan
pelopor kemudian tersisihkan. Proses penggantian spesies secara berurutan inilah yang
dikenal sebagai proses suksesi. Organisme yang adaptif dan daya reproduksi yang
85
Asas 7. Kemantapan keaneka ragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
Mudah diramal artinya ada keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam
suatu periode yang relatif lama. Pada suatu lingkungan yang stabil tingkat keaneka
ragaman tinggi dengan kata lain terdapat banyak spesies dari umum hingga yang
jarang dijumpai. Sedangkan lingkungan yang tidak stabil hanya dihuni spesies yang
relatif sedikit jumlahnya dengan kepadatan populasi yang relatif sama. Makin lama
lingkungan yang berada pada kondisi yang stabil makin banyak spesies organisme
yang muncul sebagai akibat berlangsungnya proses evolusi. Keadaan iklim yang stabil
sepanjang waktu yang lama sekali tidak saja hanya meningkatkan keaneka ragaman
Asas 8. Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keaneka ragaman takson,
tersebut.
Asas ini menjelaskan bahwa setiap spesies mempunyai nisia tertentu. Dengan
demikian, spesies itu dapat saja hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa
persaingan. Hal ini dapat terjadi karena masing – masing spesies mempunyai
keperluan dan fungsi yang berbeda di alam. Akan tetapi, seandainya ada suatu
kelompok taksonomi lain yang terdiri atas spesies dengan cara makan yang sama dan
toleransinya terhadap lingkungan beragam dan meluas, maka jelas alam lingkungan itu
86
Asas 9. Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitas.
Asas ini mengandung pengertian adanya hubungan antara biomasa, aliran energi, dan
keanekaragaman dalam suatu sistem biologi. Jika dalam suatu perjalanan waktu
Asas 10. Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan
𝐵
produktivitas ( 𝑃
) dalam perjalan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Asas ini mempunyai makna bahwa sistem biologi selalu mengalami perubahan ke arah
ekosistem yang mantap (stabil), karena dalam ekosistem alam yang stabil akan terjadi
sudah mencapai maksimum yang berupa energi matahari masuk ke dalam ekosistem,
perjalanan waktu, maka jumlah ( quantum) energi yang tersedia dalam ekosistem itu
dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih besar melalui peningkatan
Asas 11. Sistem yang sudah mantap ( dewasa ) mengeksploitasi sistem yang belum
Asas ini mempunya makna adanya aliran materi dan energi dari ekosistem yang
mantap ke ekosistem yang belum mantap. Ini berlaku baik pada sistem alam maupun
pada sistem sosial, ekonomi dan budaya di seluruh aspak kehidupan. Salah satu contoh
87
negara-negara maju selalu mengeksploitasi negara sedang berkembang atau negara
belum maju, walaupun alasannya untuk membantu negara baru berkembang namun
pada akhirnya keuntungan itu tetap buat negara maju. Contoh lain orang desa banyak
yang masuk kota untuk mengadu nasib di kota, karena tingkat kompleksitas kota lebih
tinggi, banyak lapangan kerja, sehingga mereka nekad melakukan urbanisasi ke kota.
Juga terjadi di alam, hewan-hewan yang tadinya menempati suatu ekosistem hutan,
namun karena sesuatu hal, hutan tersebut mengalami kerusakan dan tidak sesuai lagi
habitat mereka, akhirnya bermigrasi ke ekosistem atau habitat baru yang sesuai.
Contok lain orang desa yang sekolah di kota, jarang sekali ada yang mau kembali
mengabdi pada tempat asalnya di desa, mereka lebih senang mencari pekerjaan di
kota.
Asas 12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada
adanya perbaikan dalam sikap adaptasi terhadap lingkunganya. Pada ekosistem yang
mantap sifat responsif terhadap fluktuasi faktor lingkungan yang tidak terduga, tidak
dan biologi dalam habitat itu. Sebagai kesimpulan dari asas ini ialah bahwa populasi
dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan
dalam lingkungan yang mantap fisikokimia yang cukup lama tidak perlu berevolusi
88
Ekosistem yang stabil lebih sensitif dan kaku terhadap perubahan lingkungan.
Perubahan faktor lingkungan yang ekstrim menyebabkan ekosistem stabil ini lebih
sehingga kondisi yang terjadi pada ekosistem tersebut sangat sulit bahkan tidak dapat
Asas 13. Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
Salah satu asas sebelumnya mendukung asas ini adalah asas 7 mengemukakan bahwa
Maksudnya terjadi jumlah kenaikan spesies dan varietas pada rantai makanan dalam
komunitas dengan kata lain bahwa dalam komunitas yang mantap jumlah jalur energi
yang masuk melalui ekosistem meningkat. Sehingga kalau terjadi sesuatu terhadap
ekosistem yang mengakibatkan salah satu jalur energi terganggu maka kemungkinan
adanya jalur lain yang dapat menutupi adanya kerusakan, lebih besar kemungkinannya
jika dibandingkan dengan pada komunitas yang lebih mantap. Pada ekosistem yang
mantap risiko dibagi secara merata, sehingga kemantapan lebih terjaga. Kalau
organisasi dan keanekaragaman biologi maka kemantapan faktor fisik itu akan
bahwa pada komunitas yang mantap, maka adaptasi yang peka dan kompleks, akan
berevolusi sebagai suatu tanggapan terhadap lingkungan biologi dan sosial, ikut
mendukung asas 13 ini. Selain itu asas 9 juga menyokong hal yang berkaitan
89
hubungan antara kemantapan yang tinggi dengan efisiensi penggunaan energi, jika
produktivitas juga meningkat. Pada ekosistem yang belum mantap terjadi pemborosan
energi, sehingga produktivitas dan biomasa juga menurun. Hal itu disebabkan karena
materi dan energi yang ada, digunakan untuk melawan ketidakstabilan ekosistem
Asas 14. Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi tergantung kepada jumlah
Jumlah populasi di alam ini mengalami fluktuasi dan berbeda untuk setiap jenis
90
91
Gambar 4.1. Hubungan logis di antara 14 asas dasar ilmu lingkunga
BAB V
A. Pendahuluan
Polusi adalah perubahan yang tidak diinginkan pada udara, daratan dan air
secara fisik, kimiawi ataupun biologi yang mungkin atau akan merupakan bahaya bagi
kehidupan manusia atau jenis-jenis penting, proses industry, lingkungan hidup dan
nilai-nilai kebudayaan; atau yang mungkin akan menyia-nyiakan dan merusak sumber
daya bahan mentah. Penyebab polusi sebenarnya adalah sisa-sisa benda yang dibuat,
dipakai dan dibuang oleh manusia. Polusi meningkat bukan hanya disebabkan oleh
meningkatnya pemakaian lahan yang tersedia untuk setiap manusia semakin sempit,
tetapi juga disebabkan oleh tuntutan setiap manusia yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun. Bumi semakin padat sehingga tidak ada lagi tempat lowong. Tempat
sampah seseorang adalah ruang hidup bagi orang lain ( Odum, 1993)
Polusi udara adalah terdapatnya satu atau lebih kontaminan atau kombinasinya
di atmosfer dalam bentuk debu, uap air, bau, asap dan berbagai jenis gas lainnya, yang
kesehatan, kerusakan pada kualitas barang (benda tertentu, atau kenyamanan makhluk
hidup di sekitarnya (Kozak dan Sudarmo 1992) ). Lutgens dan Tarbuch (1982)
92
menyatakan bahwa udara tidak akan pernah bersih karena senantiasa ada sumber
polusi alami seperti asap dari letusan gunung api, spora dari tanaman, asap dari
kebakaran hutan dan sampah, gas – gas yang dihasilkan oleh pembusukan sampah dan
debu dari erosi tanah. Berdasarkan pergerakannya sumber polusi dibagi menjadi dua
atmosfer sebagai berikut: kabut asam, nitrogen oksida, karbon monoksida, sulfur
dioksida, amoniak, chlorin, chlorida, timah hitam, air raksa, seng, partikel padat, dan
gas – gas lainnya. Dalam hal ini sumber polutan yang tidak bergerak antara lain
Menurut Kozak dan Sudarmo (1982) ada dua bentuk emisi dari unsur – unsur
atau senyawa polutan udara adalah : Polutan udara primer yaitu emisi unsur polutan
udara langsung ke atmosfir dari sumber statik dan bergerak seperti CO, NO, SO, HC
dan partikel. Polutan sekunder yaitu polutan udara dari hasil proses fisik dan kimia
atmosfir dalam bentuk fotokimia yang umumnya bersifat reaktif dan mengalami
transformasi fisika kimia menjadi unsur atau senyawa lainnya seperti : Ozon,
Aldehida, PAN (Peroxy acetyl nitrat), hujan asam dan lain – lain. Gas SO2 pada
umumnya merupakan gas buangan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak dan
batu bara serta gas buangan dari proses produksi industri yang menggunakan bahan
baku yang mengandung sulfur. Senyawa sulfur yang banyak menjadi polutan adalah
SO2, H2S dan Sulfat. SO2 juga berasal dari H2S yang dihasilkan oleh aktivitas
93
2 H2S + 3 O2 2 SO2 + 2H2O
Sulfur dioksida terhadap kesehatan, gangguan terhadap saluran pernafasan dan iritasi
pada mata. Pencemaran sulfur dioksida pada kosentrasi yang tinggi dapat
sebesar 38 ppm mengakibatkan 60 orang meninggal dan ratusan sapi dan ternak
lainnya mati. Di atmosfer SO2 diubah menjadi asam dengan reaksi sbb:
bintik pada daun. Sementara dampak SO2 terhadap tanaman adalah merusak jaringan
dan tulang daun, daun berwarna kuning dan bintik-bintik. Gas NOx (NO dan NO2)
dihasilkan dari proses pembakaran pada temperatur yang sangat tinggi seperti mesin –
mesin kendaraan bermotor dan generator listrik. Nitrit oksida, tidak berwarna dan
tidak berbau. Sebagian besar NOx masuk ke udara sebagai NO karena pada suhu yang
N2 + O2 2 NO
94
Kebutuhan energi yang sangat diperlukan bagi jalannya roda pembangunan akan
bakar minyak juga meningkat. Adanya kecenderungan tersebut pada akhirnya akan
mengakibatkan meningkatnya jumlah gas SO2 dan NOx yang masuk ke udara.
Bersamaan dengan itu jumlah gas SO2 dan NOx yang bereaksi dengan uap air akan
meningkat dan membentuk uap asam sulfat dan uap asam nitrit. Meningkatnya jumlah
gas SO2 dan NOx yang masuk ke udara akan mengakibatkan jumlah kedua gas tersebut
yang larut ke dalam air hujan membentuk asam sulfat dan asam nitrit akan meningkat.
Kedua proses terakhir akan mengakibatkan peningkatan keasaman air hujan. Air hujan
yang memilki tingkat keaasaman yang tinggi atau air hujan dengan pH kurang dari
5,60 dan berlangsung pada periode yang relatif lama akan mengakibatkan kerusakan
lingkungan. Dalam proses peningkatan keasaman air hujan beberapa faktor iklim
misalnya tingkat kelembaban udara, pola angin dan pola curah hujan merupakan faktor
yang mempunyai peranan penting. Ke tiga unsur iklim tersebut dapat memperkecil
Selain unsur – unsur iklim tersebut di atas ada beberapa faktor lain seperti daya
absorpsi oleh tanah dan tanaman dan sifat kimia atmosfer dapat mempengaruhi
konsentrasi SO2 dan NOx di udara. Perubahan konsentrasi gas pencemar tersebut di
udara pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat keasaman air hujan. Konsentrasi SO2
dan gas NOx, di udara sangat dipengaruhi oleh jumlah gas pencemar tersebut yang
diemisikan ke atmosfir. Jumlah emisi SO2 dan NOx ke udara antara lain tergantung
95
pada jumlah bahan bakar minyak dan batu bara yang digunakan dalam berbagai
Dampak polusi udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh
negara – negara sedang berkembang dan negara industri. Akibat yang ditimbulkannya
oleh polusi udara ternyata sangat merugikan. Polusi udara tidak hanya mempunyai
akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak
kematian yang disebabkan oleh polusi udara mencapai kurang lebih 51. 000 orang.
Angka tersebut cukup mengerikan, karena sangat bersaing dengan angka kematian
yang disebabkan oleh penyakit lainnya. Selama 20 tahun angka kematian yang
disebabkan oleh polusi udara naik mendekati 14 % atau mendekati 0,7 % per tahun.
industri dan teknologi serta lalu lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih
lagi. Udara di daerah industri kotor terkena bermacam – macam pencemar. Dari
beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak berpengaruh
lain.
Komponen pencemar udara tersebut di atas bisa mencemari udara secara sendiri
– sendiri, atau dapat pula mencemari udara secara bersama – sama. Jumlah komponen
96
pada saat ini masih terus diteliti. Akan tetapi kalau dilihat persentase komponen
pencemar udara dari sumber pencemaran transfortasi, seperti dilihat pada tabel 5.1,
mungkin data pada tabel tersebut dapat menjadi dasar untuk menentukan data
Perkiraan prosentase tersebut di atas dengan anggapan bahwa gas buangan dari
hasil pembakaran yang keluar dari corong knalpot kendaraan transfortasi memenuhi
persyaratan teknis pembakaran yang benar. Apabila gas buangan yang keluar dari
knalpot kendaraan berupa asap tebal berwarna hitam tentu saja prosentase HC dan
partikelnya akan jauh lebih besar dari perkiraan data tersebut di atas. Pencemaran
udara seringkali tidak dapat ditangkap oleh panca indra kita. Walaupun tidak dapat
ditangkap panca indra, namun potensi bahayanya tetap saja ada. Kalau panca indra
kita dapat menangkap bentuk pencemar udara maka tentu bentuk pencemar udara yang
terjadi sangat “mengerikan” atau sudah sangat parah. Sebagai contoh, misalnya
dengan mata, kita dapat melihat gas buangan hasil pembakaran berbentuk asap tebal
berwarna hitam, berarti komponen partikel di dalam asap tersebut sangatlah banyak.
Seandainya indra penciuman kita dapat mencium bau pencemar atau bahkan merasa
sesak pada dada akibat mencium bau gas tersebut, maka hal itu berarti tingkat
pencemaran udara sudah sangat tinggi dan mungkin saja sudah menjadi racun yang
dapat mematikan.
97
Kalau indra perasa ( tangan ) dapat merasakan pencemaran udara, misalnya
terasa adanya butir – butir minyak atau bentuk partikel lain, maka hal itu berarti
padat.
pembakaran bahan bakar fosil. Persentase komponen pencemar udara yang keluar dari
hasil pembakaran tersebut tergantung dari sumber bahan bakarnya. Bahan bakar
tergantung asal minyak tersebut, akan tetapi yang paling banyak terkandung di dalam
bahan bakar minyak adalah hidro karbon jenuh. Belerang juga terdapat dalam bahan
bakar minyak.
Gas alam saat ini juga banyak digunakan sebagai bahan bakar yang dianggap
relatif lebih bersih dibandingkan dengan batu bara atau minyak. Gas alam merupakan
campuran senyawa alifatik ringan yang sebagian besar berupa metana ( CH4 ), sekitar
lain – lainnya.
98
Gas CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan juga tidak
berasa. Gas CO dapat berbentu cairan pada suhu di bawah – 192o C. Gas CO sebagian
besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil di udara, berupa gas buangan. Kota
besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO, kadar CO dalam
udara relatif tinggi di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
pedesaan. Selain dari itu gas CO juga dapat terbentuk dari proses industri. Secara
alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas
Nitrogen Oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen mempunyai
dua macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2
adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau.
Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.
Kadar NOx di udara daerah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih
tinggi dari pada di daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan
karena berbagai macam kegiatan yang menunjang kehidupan manusia akan menambah
sampah dan lain – lain. Pencemaran gas NOx di udara terutama berasal dari gas
buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik stasioner atau
Sulfur dioksida
99
Sulfur dioksida ( SO2 ) yang berasal dari proses pembakaran bahan bakar fosil (
batu bara, minyak bumi, dan gas bumi ) dan oksida nitrogen (NO2) hasil buangan
SO2 dapat membentuk asam sulfat yang sifatnya sangat korosif pada berbagai benda –
benda logam. Gas – gas polutan ini dapat bereaksi dengan uap air maupun air hujan
pencemar udara baik dalam skala lokal, regional maupun skala global ( Miller, 1979 ).
konsentrasi polutan di atmosfir. Dari beberapa bahan pencemar udara terdapat dua
jenis bahan pencemar yang paling dominan menyebabkan terjadinya hujan asam yaitu
SOx dan NOx. Di samping membentuk hujan asam NOx dan SOx dapat pula bereaksi
dengan oksigen di udara yang kemudian membentuk aerosol dan jatuh ke permukaan
bumi sebagai defosit padat. Strahler ( 1973 ) mengemukakan bahwa emisi komponen
kali lebih banyk larut dalam air hujan sebagai mekanisme pembersih dibanding
Hidrokarbon (HC)
dapat berupa gas, cairan maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena penyusun
100
utamanya adalah atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat ( tersusun ) secara
ikatan lurus ( ikatan rantai ) seperti kelompok senyawa alkana atau terikat secara
ikatan cincin ( ikatan tertutup ) seperti Benzena. Jumlah atom karbon ( atom C )
dalam senyawa hidrokarbon akan menentukan bentuknya, apakah akan berbentuk gas,
cairan ataukah padatan. Pada suhu kamar umumnya hidrokarbon suku rendah ( jumlah
atom C sedikit ) akan berbentuk gas, hidrokarbon suku menengah ( jumlah atom C
sedang ) akan berbentuk cairan dan hidrokarbon suku tinggi ( jumlah atom C banyak )
akan berbentuk padatan. Sumber utama hidrokarbon adalah asap kendaraan bermotor.
Kebanyakan hidrokarbon yang di dapat adalah metan dan selain itu di dapat senyawa
hidrokarbon lainnya.
Partikel
Partikel adalah pencemar udara yang dapat bersama – sama dengan bahan atau
bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai
bahan pencemar udara yang membentuk padatan. Namun dalam pengertian yang lebih
dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk yang sederhana sampai
dengan bentuk yang rumit atau kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk
pencemaran udara.
menyatakan bahwa partikel maupun aerosol adalah suatu bentuk pencemaran udara
yang berasal dari zarah – zarah kecil yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan,
cairan ataupun padatan dan cairan secara bersama – sama yang dapat mencemari
101
lingkungan. Dengan demikian maka pengertian partikel maupun aerosol hampir sama.
antara 0,0002𝜇 - 500𝜇. Aerosol mempunyai ukuran yang relatif lebih besar dari
ukuran partikel.
Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga
berasal dari ulah manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Pencemaran partikel yang berasal dari alam contohnya adalah : debu tanah/pasir halus
yang terbang terbawa oleh angin kencang, abu dan bahan – bahan vulkanik yang
terlempar ke udara akibat letusan gunung berapi, semburan uap air panas di sekitar
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh
tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi
secara metabolis dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO mudah bereaksi
dengan darah ( Hemoglobin ). CO dapat menggeser oksigen yang terikat pada Hb dan
berikut :
O2Hb + CO COHb + O2
102
Hal ini disebabkan karena afinitas CO terhadap Hb adalah 210 kali daripada
afinitas O2 terhadap Hb. Reaksi ini akan mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah
untuk menyalurkan O2 kepada jaringan tubuh. Kadar COHb akan bertambah dengan
terdapat 2 % COHb dalam darah seimbang. Gejala yang terasa pusing – pusing bila
terjadi kelainan fungsi susunan syaraf pusat, perubahan fungsi paru – paru dan
jantung, terjadi sesak nafas pingsan pada 250 ppm dan akhirnya dapat menyebabkan
Bagi manusia yang telah mengidap penyakit lain maka CO dalam dosis
rendah dapat menimbulkan keracunan/ gangguan. Hal ini terjadi misalnya pada
penderita paru – paru, jantung ataupun pada perokok yang hemoglobinnya sudah
terikat oleh CO, dapat menimbulkan efek terhadap kesehatannya yaitu penyakit
bahwa konsentrasi gas CO sampai 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak
hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm jika terhisap oleh manusia selama 8 jam
akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Konsentrasi CO sebanyak 1000 ppm dan
waktu kontak selama 1 jam menyebabkan pusing dan kulit berubah menjadi kemerah –
merahan. Untuk kontak yang sama dengan konsentrasi CO pada 1300 ppm, kulit akan
langsung berubah menjadi merah tua disertai rasa pusing yang hebat. Untuk keadaan
Pengaruh CO terhadap tubuh manusia tidak sama antara yang satu dengan
lainnya. Daya tahan tubuh manusia ikut menentukan toleransi tubuh terhadap
pengaruh CO. Pada olahragawan, umumnya mempunyai toleransi yang tinggi terhadap
103
CO. Keracunan gas CO dapat ditandai dari keadaan yang ringan berupa pusing, sakit
kepala, dan mual dan pada keadaan yang lebih berat berakibat pada menurunnya
kemampuan gerak tubuh, gangguan pada sistem kardiovaskular, serangan jantung dan
bahkan kematian. Pertolongan bagi orang yang keracunan gas CO pada tingkat yang
relatif masih ringan dapat dilakukan dengan membawa korban ke tempat yang segar
COHb + O2 _ O2Hb + CO
namun apabila udara yang masuk ke dalam tubuh cukup banyak maka pada akhirnya
reaksi akan bergeser terus ke kanan sampai semua karbon monoksida hemoglobin
keracunan gas CO tidak bersifat kumulatif. Kerusakan permanen hanya terjadi apabila
ada sel vital misalnya sel – sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dalam waktu
konsentrasi CO di udara tetap, maka konsentrasi COHb di dalam darah akan mencapai
keseimbangan tertentu dan akan tetap bertahan selama tidak ada perubahan pada
104
COHb sebanyak 0,5 % yang berasal dari proses metabolisme dalam tubuh dan
minggu pada konsentrasi sampai 100 ppm, tidak memberikan pengaruh yang nyata
pada tanaman tingkat tinggi. Akan tetapi kemampuan untuk fiksasi nitrogen oleh
bakteri bebas akan terhambat dengan pemberian CO pada konsentrasi 2000 ppm
selama kontak 35 jam. Demikian juga kemampuan untuk fiksasi nitrogen oleh bakteri
yang terdapat pada akar tanaman juga akan terhambat dengan pemberian CO sebesar
Hujan asam yang jatuh ke permukaan tanah akan mempengaruhi semua benda
dan lingkungan yang secara langsung terkena air hujan asam . Tingkat pengaruh yang
timbul tergantung pada kapasitas penyangga yang dimiliki oleh masing – masing
reseptor. Secara umum dampak yang dapat ditimbulkan oleh hujan asam menurut
Hehanusa (1986) antara lain : sumber daya air permukaan dan tanah, sumber perairan
biotik dan abiotik, sumber daya hutan , pertanian, kesehatan, benda –benda logam di
Cooling dan linthurst ( 1981 ) mengemukakan efek biologis dari hujan asam
terhadap tanaman diantaranya : Gejala luka bakar pada daun, nekrosis, dan klorosis
pada daun. Menghilangkan bahan makanan karena peluruhan daun dan organ lain,
kecenderungan tanaman terserang infeksi oleh bakteri dan jamur, mempercepat erosi
105
lapisan lilin permukaan daun, menurunkan proses fiksasi nitrogen oleh bakteri
proses mineralisasi.
Hujan asam yang jatuh di suatu daerah aliran sungai dengan lahan yang miskin
kalsium, lahan podzolic asam, lahan granitik atau lahan bersilikat dapat menimbulkan
dampak air permukaan maupun air tanah. Kennedy ( 1986 ) mengemukakan bahwa
hujan asam akan meningkatkan keasaman tanah dan air tanah dan selanjutnya
berakibat pada meningkatnya kelarutan unsur Al yang merupakan racun bagi tanaman
serta tercucinya unsur – unsur Mg2+, Ca2+, Na+, dan K+ yang bermanfaat bagi tanaman.
ekosistem akuatik hujan asam akan menetralisasi basa dari danau dan aliran sungai
dari kondisi yang menguntungkan bagi organisme akuatik menjadi kondisi yang
menghambat produksi dan populasi ikan serta organisme makanan ikan. Pada danau
atau perairan yang telah dipengaruhi oleh hujan asam, maka ikanlah yang paling akhir
terkena dampak. Sebelum ikan mati oleh pH air yang rendah mula – mula bakteri –
bakteri perombak di dasar perairan akan mati terlebih dahulu jika pH air telah
mencapai 5,5. Dengan matinya bakteri – bakteri perombak maka serasa dan bahan
organik akan terakumulasi di dasar perairan, dan selanjutnya diikuti oleh kematian
fitoplankton.
Jika pH perairan berkisar antara 4,5 hingga 5,5 maka perairan tersebut mulai
terancam dan berbahaya bagi kehidupan biotik akuatik. Pada pH air 4,5 jenis ikan,
katak, dan beberapa jenis serangga air akan mati. Semakin rendah pH air maka
106
semakin banyak logam beracun antara lain Al, Cd, Pb, Ni, Hg, Cr, dan lain – lain yang
terdapat pada padatan tersuspensi maupun sedimen dasar perairan yang akan larut
dalam air.
Dampak hujan asam yang telah diraskan di bagian Eropa dan Amerika dengan
munculnya danau – danau mati. Kematian danau- danau ini disebabkan oleh
akumulasi asam. Mula – mula beberapa tumbuhan air yang tahan asam akan tumbuh
dengan pesat dan menutupi seluruh permukaan danau sehingga mengganggu proses
aerasi dan penetrasi cahaya, sebaliknya organisme yang peka terhadap perubahan air
akan mati.
Ada kolerasi antara kandungan sulfat dalam kolam atau danau dengan kematian
ikan. Semakin tinggi kandungan sulfat maka kematian ikan juga semakin meningkat.
Banyak bukti – bukti yang menunjukkan adanya korelasi tersebut. Pada perairan yang
dipengaruhi oleh hujan asam, semula di duga kematian ikan disebabkan oleh
keasaman, namun sebenarnya disebabkan oleh aluminium yang terlarut akibat pH air
yang rendah.
Hasil penelitian di Kanada dan Amerika serikat bagian timur menunjukkan pada
daerah yang menunjukkan air hujan dengan pH lebih besar dari 4,7 atau dengan
1986 ).
107
Hujan asam dapat merusak bangunan melalui kandungan sulfat yang terdapat
dalam air hujan. Asam sulfat mudah bereaksi dengan bahan – bahan bangunan yang
mengandung kapur seperti porselen. Dalam reaksi yang terjadi karbonat akan
digantikan oleh sulfat membentuk kalsium sulfat ( gips ) yang larut dalam air. Gips
yang terbentuk
tersebut akan tercuci, sehingga menyebabkan benda yang terkena hujan asam
akan berlubang – lubang dan menjadi buram. Selain itu sulfat juga bersifat korosif
Limited, 1983 ) mengemukakan adanya korelasi linier antara kandungan SO2 di udara
Adanya unsur – unsur logam berat seperti timah hitam, tembaga dalam hujan
asam akan menurunkan kualitas air minum dan mempengaruhi kesehatan manusia.
Larutnya gas – gas asam dalam air hujan asam dapat menimbulkan rasa gatal pada
kulit. Rasa gatal ini disebabkan kulit yang terkena air dengan pH yang rendah akan
mengeluarkan asam amino histamin. Hujan asam dapat membawa dampak positif
terhadap lingkungan yaitu dapat meningkatkan kesuburan tanah pada lahan yang
108
Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar
yang mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terjadinya zat pencemar pada
waktu pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan
dari sumber yang sekarang ada di Amerika Serikat bagian timur akan memerlukan
biaya $ 5 milyar/tahun. Jika bersamaan dengan itu emisi NOx juga ingin dikurangi,
biaya totalnya akan sebesar $ 6 milyar/tahun. Untuk mengurangi emisi SO2 di negara
anggota masyarakat Eropa dengan 55 – 65% akan diperlukan biaya $ 4,6 – 6,7 milyar/
tahun. Bagi negara yang belum maju ekonominya, biaya tambahan untuk desulfurisasi
sebesar itu tentulah tidak terpikul. Karena itu negara maju haruslah bersedia untuk
minyak yang besar di dunia, yaitu di Timur Tengah yang mempunyai cadangan
mengandung kandungan belerang yang tinggi antara 1,4 – 1,6 %. Dengan demikian,
dunia sebagian besar tergantung pada minyak yang mengandung kadar belerang yang
tinggi.
Cadangan batu bara yang mengandung belerang rendah, yaitu 1 % atau kurang,
jumlahnya lebih banyak. Cadangan batu bara demikian itu terdapat di Amerika
Serikat, Australia, dan Afrika Selatan. Akan tetapi, penyebaran geografisnya tidak
109
merata dan tempat depositnya tidak selalu sesuai dengan penggunaannya. Di Amerika
Serikat, konsumsi batu bara terbesar terdapat di bagian timur negara itu. Dengan
demikian perubahan dari batu bara dengan kadar belerang tinggi ke batu bara dengan
kadar belerang yang rendah akan memerlukan tambahan biaya angkutan. Selain itu,
tungku pembakaran telah disesuaikan untuk pembakaran batu bara dengan kandungan
belerang tinggi sehingga perubahan ke batu bara dengan belerang rendah akan
Penggunaan gas alam akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi
kebocoran gas ini melalui pipa dan tempat lain menambah emisi metan, sebagai gas
rumah kaca yang kuat. Usaha lain lagi ialah untuk menggunakan bahan bakar
alternatif yang tidak mengandung belerang dan nitrogen, antara lain metanol, etanol,
dan hidrogen. Akan tetapi, penggantian haruslah dilakukan dengan hati – hati, karena
penggantian itu dapat memecahkan suatu masalah, tetapi menimbulkan masalah lain.
Contohnya ialah metanol yang pada pembakaran menghasilkan dua sampai lima kali
lebih banyak formaldehide daripada pembakaran bensin. Zat ini diketahui mempunyai
sifat karsinogenik ( penyebab kanker ). Apabila metanol itu diproduksi dari batu bara,
proses produksi dan pembakaran metanol menghasilkan 20 – 160 % lebih banyak CO2
daripada bensin.
teknologi tertentu. Dalam proses produksi, batu bara biasa dicuci. Proses pencucian
110
itu, yang bertujuan untuk membersihkan batu bara dari pasir, tanah dan kotoran lain,
juga mengurangi kadar belerang yang berupa pirit ( belerang dalam bentuk besi sulfida
) sampai 50 – 90 %. Untuk mengurangi kadar belerang organik dalam batu bara lebih
sulit dan memerlukan teknologi yang lebih canggih. Namun, telah dikembangkan
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisis SO2 dan NOx pada waktu
pembakaran telah dikembangkan. Salah satu teknologi ialah lime injection in multiple
khusus. Kapur akan bereaksi dengan belerang membentuk gipsum ( kalsium sulfat
nitrogen yang ada dalam bahan bakar maupun dari nitrogen udara.
Zat pencemar dapat pula dikurangi dari gas limbah hasil pembakaran.
Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah flue- gas desulfurization ( FGD ). Prinsip
teknologi ini ialah untuk mengikat SO2 di dalam gas limbah di cerobong asap dengan
absorben, yaitu yang disebut scrubbing. Dengan cara ini, 70 – 95 % SO2 yang
terbentuk dapat diikat. Kerugian cara ini ialah terbentuknya limbah. Akan tetapi,
limbah itu dapat pula diubah menjadi gipsum yang dapat digunakan dalam berbagai
111
industri. Suatu cara lain ialah untuk menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya
pada pembangkit listrik dengan total kapasitas 62.000 MW. Akan tetapi pada Januari
1987 ini hanya merupakan 20 % kapasitas terpasang total, sedangkan di Jerman Barat
Cara khusus untuk mengurangi emisi NOx ialah dengan reduksi katalik efektif (
menjadi nitrogen elementer yang dapat dilepas ke udara dengan tidak menimbulkan
masalah. Akan tetapi, SCR lebih mahal daripada penggunaan pembakar khusus
dengan suhu rendah. Namun, SCR telah banyak dipakai di Jepang. Pada akhir 1986,
Jepang telah mengoperasikan 61 unit SCR. Demikian pula, beberapa negara di Eropa
mempunyai pembangunan SCR. Pada umumnya dapat dikatakan, instalasi baru yang
yang masih menjadi masalah ialah untuk memasang peralatan itu pada instalasi yang
transfortasi, karena transfortasi merupakan 35% – 50% dari pencemaran total. Metode
yang paling banyak digunkan ialah pengubah katalitik ( catalylitic converter ). Akan
tetapi, alat ini hanya berguna pada kendaraan dengan bahan bakar bensin dan tidak
pada mesin diesel. Alat ini juga tidak dapat digunakan pada bensin yang mengandung
112
bensin ini, seperti di Indonesia. Namun, karena timbal merupakan zat pencemar yang
beracun, oleh negara maju kendala ini justru dimanfaatkan untuk mengurangi
melarang penggunaan bensin dengan Pb. Pengubah katalitik yang dipasang pada
ini mengubah CO dan HC menjadi CO2 dan air serta mereduksi NOx menjadi
nitrogen. Dengan alat ini emisi CO, HC, dan NOx dapat dikurangi hingga 90%.
Kelemahan pengubah ini ialah alat itu rumit dan memerlukan pengendalian dengan
baik campuran udara/bahan bakar pada pembakaran. Alat itu juga cukup mahal. Biaya
5. Penghematan Energi
kelemahan hanya mempunyai efek terhadap SO2 dan NO2 dan tidak terhadap CO2
yang merupakan gas rumah kaca yang penting. Bahkan, dapat terjadi emisi CO2 justru
efeknya juga mengurangi emisi CO2. Biayanya sangat bervariasi dari yang murah
sampai yang mahal sehingga terdapat pilihan yang luas yang dapat dilakukan oleh
rakyat kecil, melarat sampai yang kaya. Pilihan tertentu bahkan sangat
pengembangan transfor massal umum dengan bus dan kereta api serta transfor sepeda
dan jalan kaki untuk jarak yang dekat. Oleh karena itu, penghematan energi untuk
113
menanggulangi pencemaran merupakan pilihan yang baik untuk negara yang sedang
melainkan menaikkan efisiensi energi sehingga per unit energi di dapatkan pelayanan
114
BAB VI
atmosfir, samudra, daratan dan aneka ragam bentuk kehidupan termasuk manusia yang
saling berkaitan secara fungsional satu sama lain. Perubahan pada salah satu
lainnya.
tidak menguntungkan bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Kualitas
lingkungan ( udara, air dan tanah ) menurun sampai ke tingkat yang tidak dapat lagi
Atmosfir bumi sebagai salah satu komponen sistem bumi merupakan lapisan
gas yang menyelimuti bumi dan berpengaruh terhadap iklim dunia. Ketika radiasi
matahari memasuki atmosfir, beberapa bagian direfleksikan kembali oleh awan, debu
115
dan bagian lainnya diteruskan ke arah permukaan daratan. Sebagian dari radiasi yang
langsung diserap oleh bumi dan bagian lainnya direfleksikan kembali ke angkasa oleh
es, salju, air dan permukaan reflektif lainnya. Sinar infra merah yang dipantulkan oleh
bumi ke angkasa terserap oleh gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfir misalnya uap
air, karbondioksida (CO2), klorofluorokarbon (CFC), nitrat oksida (N2O), ozon (O3),
methan dan secara perlahan-lahan dilepaskan kembali ke bumi, sehingga suhu bumi
mengalami kenaikan. Fenomena ini berlangsung sepanjang sejarah bumi yang dikenal
sebagai efek rumah kaca. Jika efek rumah kaca berlangsung melampaui batas
toleransinya, dapat berakibat naiknya suhu bumi melampaui batas normal dan
meningkatnya permukaan air laut karena mencairnya es di daerah kutub. Namun dilain
pihak efek rumah kaca dapat mempertahankan suhu bumi agar tidak mencapai titik
beku. Tanpa bantuan atmosfir dan efek rumah kaca permukaan bumi akan membeku
Peningkatan eksploitasi bahan bakar minyak bumi dan gas alam sebagai
dalam skala besar berdampak pada meningkatnya kadar CO2 dan produksi bahan
kimia CFC, Suatu fenomena yang memungkinkan terjadinya efek rumah kaca
Penggundulan dan kebakaran dalam skala besar berakibat pada menurunnya populasi
tumbuhan hijau sebagai satu-satunya makhluk hidup yang mampu menyerap CO2 di
116
B. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca pada dasarnya terjadi karena pengaruh meningkatnya kadar
gas efek rumah kaca pada atmosfir bumi, terutama CO2 dan CFC. Sejarah
tidak tetap, bahkan mengalami peningkatan sejak permulaan revolusi industri yaitu
sekitar tahun 1800. Pada saat itu konsentrasi CO2 di atmosfir sekitar 290 ppm ( 0,29%
). Dalam tahun 1958 menjadi 315 ppm ( 0,315% ) dan dalam tahun 1980 meningkat
menjadi 335 ppm ( 0,335% ). Jika peningkatan gas ini berlangsung terus, diperkirakan
pada pertengahan abad yang akan datang kandungan CO2 meningkat dua kali lipat,
sehingga keadaan iklim dunia akan menjadi panas. Kenaikan suhu bumi akan diikuti
oleh naiknya permukaan air laut sebagai akibat mencairnya es di daerah kutub dan
Menurut Dr. Irvin Mintser, bahwa jika tidak ada kebijakan global, maka pada
tahun 2030 suhu bumi meningkat 1,6-4,7oC dan tahun 2075 meningkat 2,9-8,6oC.
Akan tetapi jika ada pembatasan-pembatasan maka pada tahun 2030 diperkirakan
hanya meningkat antara 1,1-3,2oC dan pada tahun 2075 meningkat 1,4-4,2oC.
CO2 di atmosfir dapat diabaikan. Namun penggunaan bahan bakar fosil semakin
meningkat dan berlangsung cepat dapat mengubah kadar CO2 di atmosfir. Sebagian
CO2 digunakan oleh tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis dan sebagian diserap
117
oleh air yang kemudian diendapkan dalam bentuk garam. Hal ini mencegah kadar CO2
kali lipat dari CO2 yang berasal dari pernapasan organisme. Oleh sebab itu jika tidak
ada proses fotosintesis yang menggunakan CO2 sebagai salah satu bahan dasar untuk
berlangsungnya proses tersebut, maka dalam waktu 500 tahun saja kadar CO2 dapat
menjadi dua kali lipat. Pada tahun 1973 jumlah CO2 ditaksir sekitar 2,3 x 1012.
Selama permulaan zaman industri sampai 1949 telah dihasilkan 0,33x1012 ton atau
14% lebih kecil dari tahun 1973, dan sejak 1950 dihasilkan 9x109 ton pertahun atau
rata-rata bertambah 1,6% per tahun. Jika proses itu berlangsung terus dan cepat, maka
kadar CO2 di atmosfir akan terus mengalami peningkaran dan pada suatu saat
Gas CO2 mempunyai sifat tembus sinar ultra violet sebagai sinar bergelombang
pendek yang berasal dari matahari. Sebaliknya karbondioksida menyerap sinar infra
merah bergelombang panjang yang berasal dari bumi dan memantulkannya kembaali
sinar infra merah tersebut ke bumi. Sifat menyerap dan memantulkan sinar infra merah
inilah menjadi penyebab naiknya suhu bumi bagaikan rumah kaca yang terus-menerus
akan bertambah panas. Keadaan ini sering disebut efek rumah kaca atau “greenhouse
effect”. Selain itu karbondioksida sukar bereaksi dengan zat lain, sehingga ia dapat
bertahan lama dan terakumulasi dalam jumlah besar di udara, tetapi sebaliknya mudah
bereaksi dengan ozon ( O3 ) menjadi sumber menipis dan rusaknya lapisan ozon
tersebut.
118
Selain CO2, CFC juga salah satu gas utama penyebab efek rumah kaca. Gas ini
merupakan bahan kimia yang berbentuk gas buatan manusia. CFC sifatnya sama
dengan gas CO2 sukar bereaksi dengan gas lain di angkasa, sebaliknya mudah bereaksi
dengan O3 (ozon). Sifat sukar bereaksi dengan zat lain menyebabkan umur CFC lebih
panjang sehingga kemungkinan terakumulasi di udara lebih besar. CFC juga mudah
bereaksi dengan ozon, dan berakibat pada menipisnya atau bolongnya lapisan ozon.
Sel.ain itu juga sifat CFC tembus sinar ultra violet dari matahari dilewatkan, sementara
sinar infra merah yang berasal dari permukaan bumi tertahan oleh CFC dan CO 2
bahkan diserap dan kemudian dipantulkan kembali sedikit demi sedikit ke bumi dan
berakibat pada naiknya suhu yang dikenal dengan efek rumah kaca.
CFC mulai diproduksi pada tahun 1920 dan digunakan dalam kegiatan industri
sejak tahun 1930. Bahan ini pertama kali ditemukan di Amerika Serikat untuk
menggantikan bahan lain yang dianggap tidak aman untuk mesin pendingin. CFC
bersifat sangat stabil dan murah harganya. Karena stabil, maka gas ini dapat bertahan
sampai 100 tahun. Perombakan CFC yang dipercepat oleh adanya sinar matahari
menyebabkan atom chlor zat itu lepas dan kemudian bereaksi dengan ozon (O3).
CFC sangat penting artinya dalam dunia industri, misalnya industri kimia,
pabrik mobil dan jenis usaha lainnya. Gas ini dipakai pada tabung-tabung aerosol,
misalnya pada tabung insektisida, parfum ruangan, hair spray. Juga digunakan pada
kulkas, air condition dan keperluan lainnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Gas
ini kemudian akan lepas ke udara dan menjadi polutan yang sangat berbahaya.
119
Baik gas CO2 maupun CFC, keduanya mempercepat efek rumah kaca. Efek ini
digambarkan bumi dan atmosfir sebagai rumah kaca raksasa, dimana gas CFC dan
CO2 berkumpul pada permukaan atmosfir bumi dan menjadi perangkap bagi panas
yang dipantulkan oleh bumi karena kedua gas tersebut diserap dan kemudian
dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya bumi bagaikan rumah kaca dengan suhu
Peningkatan suhu bumi menyebabkan lahan subur menjadi gundul dan lahan
gurun pasir semakin luas, areal hutan dan vegetasi lainnya semakin berkurang.
Kondisi seperti itu berdampak pada meningkatnya kadar CO2 di udara sebagai akibat
menurunnya populasi tumbuhan hijau yang dapat menyerap CO2 melalui proses
hewan tertentu akan mati dan bahkan akan hilang dari permukaan bumi. Bongkahan es
di daerah kutub akan meleleh sehingga permukaan air laut naik, akibatnya ekosistem
pantai, bahkan berbagai ekosistem baik aquatik maupun terestrial dapat terganggu.
Kota-kota yang terletak ditepi pantai bakal terendam air, berbagai aktivitas
malapetaka sebagai akibat dari efek rumah kaca mungkin akan terjadi sekitar tahun
2039, yakni ketika suhu bumi meningkat antara 1,5 sampai 4,5oC. Malapetaka tersebut
tidak dapat dihindari, hanya dapt diperlambat waktunya, itupun jika ada kemampuan
120
C. Penanggulangan efek rumah kaca
penanggulangan terhadap meningkatnya kadar gas yang tergolong gas efek rumah
Revelle pada tahun 1965 telah meramalkan bakal ada penambahan gas CO2
25% pada tahun 2000 dan 170% ketika semua bahan bakar fosil habis dikonsumsi, jika
tidak ada upaya penanggulangan yang dilakukan secara global. Penanggulangan mana
dimaksud berkaitan dengan efisiensi penanggulangan energi dari bahan bakar fosil
bahan bakar minyak, maka peningkatan populasi tumbuhan hijau melalui berbagai
murni dan konsekuen. Semua itu menjadi tanggung jawab semua kelompok
masyarakat dan pemerintah, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau
dilaksanakan secara global di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia atau di negara
tertentu saja. Peningkatan populsi dan variabilitas tanaman hijau, penting dalam upaya
menghambat efek rumah kaca. Sebab CO2 di udara akan diserap oleh tumbuhan hijau
dan dengan bantuan energi sinar matahari akan bersenyawa dengan air ( H2O )
membentuk gula sebagai bahan makanan bagi hewan dan oksigen sebagai bahan
121
fotosintesis dan kadar fotosintesis menentukan banyaknya CO2 yang diserap tanaman
mungkin ditawar lagi terutama teknologi untuk mendapatkan alternatif sumber energi
yang relatif kurang menghasilkan CO2 dan CO. Pemanfaatan tenaga surya sebagai
sumber tenaga untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berbagai hal dan
kepentingan, merupakan upaya yang positif untuk menghambat terjadinya efek rumah
kaca. Namun pengalihan sumber energi dari bahan bakar minyak dan gas bumi ke
sumber energi lain merupkan tantangan berat bagi negara berkembang, sebab selain
kesulitan dana, juga keterbatasan sumber daya manusia yang belum mampu bersaing
dengan negara-negara maju. Hal tersebut menjadi kendala untuk lahirnya teknologi
ketidakpastian dan bersedia membayar mahal hasil teknologi dari negara maju.
2. Penanggulangan CFC
Tidak ada alternatif lain dapat dilakukan untuk mengurangi kadar CFC di
atmosfir, kecuali menghentikan sama sekali penggunaan zat tersebut untuk keperluan
industri. Untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan CFC dalam dunia industri
merupakan hal yang mudah jika alternatif pengganti bahan tersebut sudah ada. Sebab
kalau hal itu dipaksakan, risikonya sangat berat terhadap dunia perindustrian sekaligus
CFC yang relatif terjangkau dan murah berpengaruh langsung pada rendahnya biaya
produksi bagi suatu perusahaan industri yang menggunakan bahan tersebut. Ini berarti
122
bahwa dengan modal yang relatif kecil produksi dapat terus ditingkatlkan dalam
banyaknya.
Dalam menanggulangi CFC ini, telah dilakukan oleh berbagai negara antara lain
adanya upaya dari 27 negara industri pada awal maret 1987, mengirim delegasinya ke
Wina untuk mencari rumusan bagaimana mengurangi penggunaan dan produksi gas
CFC. Semua negara maju termasuk Unisoviet menyadari bahwa CFC, selain amat
bagi lingkungan dunia. Amerika Serikat, Kanada, dan Skandinavia sepakat untuk
Eropah yang hanya mau mengurangi penggunaan CFC dalam jumlah yang lebih kecil,
sampai hasil penelitian baru sebagai alternatif pengganti gas tersebut ditemukan.
Pada tahun yang sama (1987), 31 negara maju di Montreal Kanada berunding dan
jika hasil teknologi alternatif sebagai pengganti CFC telah ditemukan. Pada bulan
Maret 1989 para akhli lingkungan hidup dari 123 negara di London berkumpul
membicarakan hal yang sama menyangkut bolong dan menipisnya lapisan ozon yang
disebabkan oleh Gas CO2 dan CFC. Dan terakhir pertemuan di Den Haag Juga pada
Maret 1989 di hadiri oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, juga membahas hal
yang sama. Namun pada kenyataannya penggunaan CFC untuk keperluan industri
pasca 2000 bahkan sampai sekarang masih ramai di pasaran, utamanya di negara-
upaya yang ada, namu jika upaya itu tidak didasarkan pada rasa kemanusiaan dan
123
kesadaran akan pentingnya kehidupan di bumi ini, maka tekad untuk mengurangi CFC
ke angkasa untuk memperlambat terjadinya efek rumah kaca akan sia-sia. Bumi ini
akan semakin panas dan bencana besar semakin dekat untuk merenggut kehidupan
BAB VII
PERUBAHAN LINGKUNGAN
A. Pendahuluan
Pembusukan pada sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang sudah mati dapat
mempertahankan komposisi tanah untuk tetap subur sebagai tempat tumbuh tanaman.
124
Adaptasi genetik, terjadi variasi yang terus menerus ( dari gen individu yang
Contohnya pada anjing dan kucing belajar terhadap respon untuk bercanda dengan
induknya. Juga manusia yang mempunyai kultur yang paling tinggi mengembangkan
adaptasi dengan belajar dengan luar biasa, yaitu menggunakan sumber daya alam
seperti air, tanah dan udara dengan tidak merusak susunan ekosistem.
Penurunan sifat orang tua kepada anak-anaknya sudah sejak lama diakui oleh
para ilmuwan. Salah seorang ilmuan adalah Gregor Mendel (1822-1884) di Eropa
Faktor-faktor pembawa sifat keturunan disebut gen. Ada gen dominan dan ada gen
resesif. Selanjutnya pada abad 19, para akhli di bidang biologi mengobservasi
kromosom dalam nukleus, yang dapat dipisahkan selama proses pembuahan dan pada
saat pembelahan sel. Pada tahun 1902 aktivitas kromosom ini dihubungkan dengan
pasangan gen dari Mendel, dan sejak 60 tahun kemudian dipelajari tentang penurunan
dibentuk oleh deoxyribonucleic acid (DNA), yang susunannya dobel helix. DNA ini
125
sangat panjang dan molekulnya sangat kompleks. Tiap untaian DNA dibentuk oleh
utama DNA yaitu: adenin, guanin, thynine dan cytosine, jadi secara skematis
A G C A
Tiap molekul terdiri dari 2 untaian, dimana pada pasangan untaian itu basanya tidak
selalu sama, hanya A – T dan G – C yang konstan, sehingga akan dilihat skema
sebagai berikut :
T C G A
A G C T
126
DNA adalah molekul pembawa gen, oleh karena itu bila gen adalah DNA maka DNA
harus membawa informasi, oleh karena itu harus diketahui apa yang terjadi pada DNA
pada fungsi sel yang normal. DNA dipergunakan oleh sel untuk mensintesis protein,
yang hampir sama dengan DNA yang disebut ribonucleic acid (RNA).
RNA yang dibentuk ini langsung mensintesis protein. Sekarang baru bisa dijawab
bagaiamana DNA membawa informasi? Jawabannya adalah ada pasangan basa yang
khusus pada DNA yang menentukan pasangan basa pada RNA yang menentukan
perubahan pasangan spesifik asam amino dalam molekul protein. Sebagai contoh –
Informasi yang berisi informasi basa spesifik DNA dipergunakan oleh sel untuk
membentuk asam amino spesifik dalam protein, sehingga akibatnya bahasa basa dari
DNA dan RNA diterjemahkan oleh sel ke dalam bahasa asam amino protein. Jadi
secara sederhana gen adalan DNA yang direntangkan dimana langsung mensintesis
(melalui RNA intermediate) satu rantai protein yang komplit.
Mutasi
Ada dua penyebab utama terjadinya mutasi yakni, pengaruh radiasi dan kimia.
Protein mutan yang baru (protein ini dibentuk oleh translasi dari gen yang mengalami
mutasi
Kondisi berhubungan dengan gen yang mengalami mutasi dominan atau resesif
127
Bila gen dominan maka penotipe juga dipengaruhi, tetapi bila gen resesif maka
penotipnya tidak bisa diobservasi. Bila mutasi yang resesif ini terjadi pada sel seks,
informasi akan menurun dan penotip akan tampak pada generasi selanjutnya.
Dwarfisma akondroplastik
Penderita ini cebol, kaki dan tangan pendek sedangkan badan dan kepala normal,
Sickle cell anemia (anemia sel sabit) penderita ini eritrositnya berbentuk sabit, kurang
afinitasnya terhadap oksigen dan rapuh eritrositnya mengandung HbS -- . Untai asam
amino No 6 diganti dengan valine (HbS) denga kode gen GUG sedangkan asam amino
Sistem golongan darah ABO. Butir darah merah manusia pada permukaannya
sederhana. Satu dari grup tersebut membentuk sistem ABO golongan darah. Butir
darah merah dapat dibedakan menjadai tipe A, B, AB, dan O tergantung dari sel
mengandung substansi A, B, keduanya A dan B dan tidak keduanya. Pada sel darah
merah dikontrol oleh 3 grup dari 3 gen , umumnya Ia, Ib, Io. Untuk jelasnya sebagai
berikut :
Genotipe : Io Io Io Ia , Ia Ia I o Ib , Ib Ib Ia Ib
Phenotipe : O A B AB
128
Pengaruh lingkungan terhadap gene pool
Secara nyata individu yang banyak membuat keturunan akan lebih besar kontribusinya
pada gene pool dibanding dengan yang keturunannya sedikit. Individu yang
mempunyai kesempatan bereproduksi lebih besar dari yang lain akan memberikan
keturunan yang lebih besar. Pengaruh lingkungan terhadap spesies disebut seleksi
alam yang oleh Darwin disebut teori evolosi, walaupun Darwin sendiri tidak
mengetahui tentang variasi dan mutasi genetik namun menurutnya seleksi alam terjadi
Ada dua mekanisme untuk mempengaruhi spesies, yaitu variasi genetik dan hence
individuality. khromosom didapatkan dari kombinasi dari sifat keturunan dan mutasi
pada sel kelamin. Contoh seleksi alam antara lain pada abad pertengahan 19 kupu-
kupu hitam jarang terlihat tetapi pada akhir abad 19 mulai banyak kupu-kupu yang
berwarna hitam. Mungkin hal ini disebabkan oleh adanya polusi udara pada era
industrilisasi. Terjadi pada perubahan gen menjadi gen yang berwarna. Pada analisa
genetik dari variasi yasng gelap berasal dari gen dominan tunggal yang tadinya
normal. Pada seleksi alam dapat dihasilkan sifat keturunan yang menguntungkan pada
elminasi pada populasi tersebut tetapi ada juga gen yang merugikan dengan adanya
mutasi maka gen-gen yang jelek ini akan nampak lagi pada sel seks dan akan muncul
129
pada pasangan yang homosigot. Ternyata heterosygot lebih baik dari homosygot.
dibuat “ game – park “ yang diberi pagar dan dihuni oleh beberapa binatang termasuk
singa. Singa tersebut oleh karena keadaan tempat akan menyesuaikan diri, dan belajar
dari pengalaman untuk tidak memburu binatang lain , tetapi karena respon memori
singa tersebut dapat menjadi pemangsa lagi apabila dilepas ke lingkungan. Dalam hal
berkomunikasi, tidak hanya manusia saja, tetapi hewan lain misalnya singa, kucing,
kuda, laba-laba, anjing, harimau, gaja dan lain-lain dapat berkomunikasi dengan
sesamanya. . Singa dapat berbicara dengan singa lainnya, koloni lebah juga
berkomonikasi sesama mereka di sekitar sarang lebah untuk mencari sumber makanan.
Burung bernyanyi tidak untuk bersair, tapi untuk menyampaikan keadaan bahaya atau
ada makanan pada teman-temannya. Jadi komunikasi dilakukan melalui perilaku dan
gerakan –gerakan tertentu dari hewan yang bersangkutan dan bisa ditangkap oleh
hewan lainnya. Mereka ada kerja sama dalam kehidupan sosial hewan yang
bersangkutan. Namun semua itu merupakan instin yang dibawa sejak lahir. Dari sisi
lain komonikasi bisa juga berlangsung antara hewan yang berbeda, misalnya seekor
anjing yang marah dan mau menerkam seekor kucing, maka kucing tersebut
menangkap perilaku anjing tadi sebagai sikap mau marah dan menerkam dirinya
130
Adaptasi kultural lebih dominan dari adaptasi genetik, semua ini disebabkan karena
jumlah dari pengalaman belajar mengajar lebih banyak berasal dari lingkungannya dan
hususnya kepada manusia sangat mudah beradaptasi dengan budaya karena potensi
berfikir yang mereka miliki sangat mendukung. Astronot bisa ke bulan bukan karena
faktor genetik tetapi faktor ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki.
Adaptasi kultural. Dalam banyak hal adaptasi ini berjalan lebih pleksibel dan kuat dari
adaptasi genetik.
Adaptasi genetik. Adapatasi ini memerlukan waktu yang lama dari adaptasi kultural ,
sebagai contoh kehidupan manusia penuh dengan tantangan. Respon terhadap malaria,
Seperti telah dijelaskan sebelumnya antara adapatasi genetik dan daptasi kultural
seolah-olah tak ada hubungan, pada hal mungkin ada hubungan yang tertutup .
Adaptasi kultural ini merupakan hasil repleksi dari adaptasi genetik yang anatomis,
fisiologi dan sistem saraf sebagai dasarnya. Salah satu alasan adanya hubungan faktor
genetik dan kultur misalnya organ tubuh manusia misalnya seperti jantung, ginjal dan
gonad, berkembang pada saat manusia masih dalam kandungan yang semuanya
ditentukan oleh organ seks yang belum jelas dan belum banyak diketahui misalnya
sistem saraf .Walaupun gen dapat dikatakan memperngaruhi kultur tapi juga mungkin
131
sebaliknya kultur mempengruhi gen dan mungkin ada hubungan yang belum
diketahui.
“fitnes” hanya merupaka reproduksi lanjutan misalnya tinggi badan, berat badan dan
sebagainya. Jadi pada masyarakat modern sangat sulit bila hanya ditentukan oleh
pola, resistensi manusia terhadap penyakit yang ada hubungannya dengan genetik.
Orang Yahudi dan orang Eropa merupakan urban yang dominan. Sedangkan penyakit
TBC merupakan penyakit infeksi yang dominan pada orang urban, tetapi hal ini
menguntungkan pada masa sekarang. Justru orang Yahudi sudah resisten terhadap
penyakit TBC sementara etnis lainnya tidak resisten terhadap penyalkit TBC.
Adaptasi juga disebabkan oleh modifikasi dari ilmu pengetahun dan teknologi pada
masyarakat modern hal ini terjadi pada pengobatan penyakit. Contoh pada diabet
sebelum diketemukan insulin banyak anak-anak yang kena diabet, angka kematian
tinggi pada periode sebelum reproduksi. namun angka kematian menurun akibat
diabet, setelah insulin ditemukan, tetapi diabetes pada orang dewasa meningkat.
ADAPTASI GENETIK
INDIVIDU
Lingkungan Spesies
132
POPULASI
ADAPTASI KULTUR
Gambar : ……
BAB VIII
KEPUNAHAN SPESIES
menghadapi tekanan ini beberapa individu berhasil selamat sampai usia reproduksi,
baik terhadap lingkungannya akan membuat usia hidup organisme menjadi lebih
panjang.
133
Perubahan genetik hanya dapat menjelaskan bagaimana suatu spesies berevolusi,
namun tidak dapat menjelaskan bagaimana “spesies yang baru” diciptakan. Untuk
membuat dua spesies menjadi berbeda, populasi harus diisolasi ( secara reproduktif )
selama periode waktu yang amat panjang, katakanlah 2000 sampai 100.000 generasi.
Selama isolasi ini, perubahan genetik pada masing-masing populasi terjadi dengan
saling tidak tergantung satu sama lain, serta karena faktor lingkungan yang
mempengaruhinya berbeda, maka spesies yang terpisah akan berbeda dengan spesies
asalnya.
Punahnya suatu spesies juga cocok dengan gambaran evolusi ini. Apa yang tampak
pada catatan fosil tentang kepunahan ini seringkali ditunjukkan adanya perkembangan
suatu spesies dari generasi ke generasi. Contoh : Dari generasi kuda kecil ‘Dawn
horse’ berkembang menuju kuda besar seperti sekarang ini, tentu saja kuda kecil telah
Pada kasus lain, kepunahan terjadi dengan pergantian secara ekologi, satu spesies
tertentu digantikan oleh spesies lain yang ukurannya mirip dan sama kebutuhannya.
menghilang dan digantikan dengan beberapa spesies herbivora dengan ukuran yang
hampir sama, seperti antasaurus dan triceratop. Jadi punahnya suatu spesies dapat
digolongkan menjadi dua yaitu punah dengan adanya perkembangan dan punah
Selain itu menurut sejarah geologi, beberapa spesies tertentu tumbuh secara bertahap,
berkembang dengan subur, kemudian punah dengan begitu saja dengan meninggalkan
134
Dinosaurus berjaya selama 100 juta tahun, mereka secara pelan berkembang dan
bertambah banyak dan bervariasi sampai mereka menguasai dunia, namun kemudian
semuanya mati. Dimana pada saat itu ekosistem yang ada dan jaring-jaring makanan
collaps. Kepunahan dinosaurus ini mengingatkan kita bahwa sistem biologi yang
Apa penyebab kepunahan ini?. Banyak sekali ketidak pastian dalam menjawab ini.
Mungkin perubahan iklim, kita tahu pada saat itu lapisan es mencair dan
dengan yang punah saat itu ada yang selamat dan mendapat keuntungan dari peristiwa
itu.
ini. Contohnya beberapa herbivora yang punah saat ini juga disebabkan oleh aktivitas
perburuan orang purba. Namun jika benar herbivora punah karena perburuan,
Namun kita sekarang sampai pada pertanyaan yang amat penting. Bagaimana manusia
purba, meskipun 200 generasi yang menyebabkan rusaknya 200 generasi binatang
diseluruh permukaan bumi, yang disebabkan oleh persoalan kecil saja mungkin hanya
melalui berburu, manusia masih dapat hidup walaupun mangsanya telah punah ?
Salah satu penjelasan yang masuk akal adalah kemampuan yang amat kuat dari
populasi tersebut untuk melakukan adaptasi kultur terhadap situasi yang baru di
lingkungannya.
135
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN SPESIES
Ada beberapa faktor penyebab kerusakan spesies pada zaman sekarang antara
1. Kerusakan Habitat
Penyabab utama dan terbesar dari kepunahan suatu spesies pada peradaban dunia ini
adalah perusakan ekosistem alami yang dibuat oleh manusia. Hal ini dapat terjadi
Kosumsi bahan bakar dan penggunaan energi yang semakin meningkat mengganggu
Insektisida dan herbisida pada gilirannya membuat air, udara, dan persediaan makanan
Apabila ditelusuri lebih lanjut ternyata kepunahan suatu spesies tanaman atau hewan
2. Perburuan
Perburuan untuk olah raga maupun untuk gaya hidup, ikut memiliki andil dalam
kerusakan lingkungan. Kerbau liar, para pemburu menembaki dan membawa pulang
sebagai oleh-oleh. Bagi para pemburu atau turis yang tak mampu atau tidak ingin
menembak, mereka membeli dari pemburu setempat untuk dijadikan sebagi hiasan
136
dinding yang mewah. Dengan demikian harapan untuk hidup dari spesies-spesies
tertentu ini sangat tipis. Misalnya leopard salju, predator besar di kawasan Himalaya,
kulit binatang tersebut digunakan sebagai mantel hangat dan merupakan barang yang
mewah.
Dari contoh-contoh tersebut nyatalah bahwa perburuan untuk olah raga atau mode
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kepunahan dan kerusakan Ekosistem.
keseimbangan ekologis dengan mangsa atau buruannya. Akan tetapi saat ini beberapa
hidup berdampingan dengan suku pemburu di Amerika Tengah, akan tetapi dengan
sehingga banyak yang mati. Pada akhirnya binatang ini menjadi buruan sehingga
3. Kepunahan Predator
Kepunahan predator juga merupakan mata rantai dari kerusakan ekosistem. Dengan
Sebagai catatan dalam hubungan manusia dengan predator, ternyata alligator tidak
pernah menyerang ,manusia bila tidak terpojok, Singa pada umumnya menghindari
manusia, harimau tidak pernah menyerang kecuali jika diburu, Beruang kutub jarang
137
Disamping kehawatiran manusia terhadap kebuasan hewan ini, ternyata konflik antara
maupun petani.
Kebun binatang dan perdagangan hewan piaraan mempunyai peran dalam kepunahan
spesies. Sebagi contoh populasi orang hutan yang sangat menurun akibat desakan
pertanian, ditambah lagi komunitas yang kecil ini terus saja diburu. Sejak orang hutan
ini sukar dijerat dan yang dewasa sukar dipisahkan dengan anaknya, perburuan
dilakukan dengan menembak induknya dan mengambil anaknya. Harapan hidup anak
orang hutan ini tanpa dipelihara induknya hanya 15%, sedangkan orang hutan yang
Selain itu hal-hal di atas, masih ada mekanisme pelengkap penyebab kepunahan ini.
Ada beberapa cara yang aneh dalam kepunahan spesies, misalnya kepunahan badak
Jawa bercula satu yang selalu diburu akibat dipercayainya oleh sebagian orang asia
bahwa bubuk tanduk/cula berhasiat sebagi obat perangsang. Satu cula badak ini
138
Demikian pula dengan kepunahan rusa Florida yang setelah PD II hampir punah,
namun kemudian dapat ditangkarkan. Akan tetapi bahaya baru dan serius makin
meningkat akibat asap tembakau dan asap mobil, serta dengan keberadaan jalan dan
bahkan dengan semakin majunya transfortasi hewan-hewan bisa mati karena tertabrak
oleh kendaraan.
populasi, akan tetapi jarang sekali membahas hilangnya beberapa individu terakhir
yang masih selamat. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan terakhir dari
suatu spesies.
Pada kasus Passenger pigeon (sejenis burung dara), pada akhir tahun 1800, kira-kira 2
juta burung dara ini terbang melintasi daratan Amerika Utara bergerombol sampai
gerombolan itu dengan tanpa pandang bulu, baik untuk dimakan maupun hanya
sekedar bersenang-senang, mereka tidak berpikir bahwa burung dara itu bisa punah.
Perburuan pun semakin meningkat sehingga populasi burung tersebut menjadi sangat
Pada awal tahun 1900, pasar perburuan sudah tidak menguntungkan lagi, beberapa
ribu burung dara terselamtkan. Kemudian secara tiba-tiba burung dara ini lenyap
begitu saja, hal ini disebabkan populasi burung dara itu berkurang sampai di bawah
“tingkat kritis”, sehingga populasi ini tidak bisa bertahan, walaupun beberapa pasang
139
Untuk mengerti bagaimana cara kerja ‘tingkat kritis’ itu dan mengapa ‘tingkat kritis’
ini berbeda-beda pada masing-masng spesies, beberapa aspek dibawah ini perlu
diketahui :
bereproduksi secara normal. Pengetahuan kita tentang perilaku binatang sangat kurang
tertentu, tetapi kita tahu bahwa kasus perusakan ataupun perburuan akan mengubah
potensi reproduksi dari binatang yang tersisa. Penurunan kecepatan reproduksi yang
tiba-tiba waktu menghadapi stres tertentu akan menyebabkan penurunan populasi yang
cepat.
misalnya, harus didukung oleh predator yang besar pula. Sewaktu pemburu
menembaki burung itu, ia tidak menembaki predator dengan proporsi yang sama. Hal
inilah yang menyebabkan burung dara itu lenyap karena perbandingan predator dan
c. Kepadatan populasi akan turun sampai pada titik dimana lawan jenis kesulitan untuk
dan betina menurun yang berakibat menurunnya juga tingkat kelahiran sampai pada
140
d. Jika populasi suatu spesies menjadi berkurang , berarti populasi itu menjadi tidak
hubungan keluarga dekat misalnuya saudara laki-laki kawin denga saudara permpuan
dan antar kemenakan, akan mengurangi vitalitas populasi. Perkawinan antar keluarga
dekat biasanya terjadi pada populasi yang sangat kecil dalam hal ini lebih besar
Binatang atau tanaman yang mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan tidak
bergerak adalah spesies yang rentan terhadap kepunahan. Sulit untuk mengetahui
berapa jumlah invertabrata yang telah punah, namun pasti besar jumlahnya. Spesies
crustasea air tawar telah ditemukan sekitar 30 tahun yang lalu hidup di sebuah danau
kecil di Ohio. Para ahli biologi ingin mempelajari ulang binatang tersebut pada
beberapa tahun belakangan ini, namun yang ditemukan danau kecil itu telah kering
dan binatang tersebut telah lenyap. Pada organisme yang dapat bergerak dan dapat
beradaptasi maka ternyata mahluk yang besar lebih banyak mengahadapi risiko
Pertama.
141
Tekanan perburuan secara umum lebih berat pada binatang yang besar dari pada
binatang yang kecil. Binatang besar menjadi sasaran yang dinginkan oleh semua
pemburu juga binatang pengembara kecil seperti rusa selalu melarikan diri dari
predator, sedangkan rusa besar yang dewasa atau bison cukup kuat untuk melawan
serigala atau singa gunung. Oleh Karena itu jika manusia dengan senjata moderen
dapat menemukan bison yang tubuhnya lebih besar lebih mudah membunuhnya. Jika
menemukan rusa yang tubuhnya lebih kecil, akibatnya binatang seperti bison akan
Kedua.
Binatang kecil seperti tikus dan serangga mempunya tingkat reproduksi yang tinggi
dibanding dengan binatang yang lebih besar, sehingga jika terjadi kondisi yang
ekstrim tidak menguntungkan, binatang yang lebih besar akan lebih cepat populasinya
menurun dibanding dengan binatang yang lebih kecil, artinya peluang binatnag besar
untuk punah lebih besar dibanding kepunahan yang dapat terjadi pada binatang kecil.
Kondisi seperti ini bisa juga terjadi pada binatang dan tumbuhan lainnya.
Ekosistem biasanya dipisahkan satu sama lainnya oleh batas – batas seperti sungai ,
air terjun, padang pasir, gunung dan lautan. Akan tetapi saat sekarang ini telah banyak
berpindah ke tempat lain dengan perantaraan mobil, kerata api, kapal laut dan kapal
terbang untuk memasuki ekosistem yang baru. Pada satu sisi yang ekstrim di antara
142
organisme tersebut tidak dapat berkompetisi atau beradaptasi pada ekosistem yang
baru sehingga mereka tidak berhasil untuk melanjutkan hidupnya, namun di sisi lain
Invasi ekologi yang sukses juga menimbulkan problem langsung pada manusia. Pada
banyak kasus organisme pendatang ini secara cepat menjadi hama pada organisme lain
yang bermanfaat bagi manusia bahkan dapat menimbulkan penyakit pada manusia
akibatnya banyak dana yang harus dikeluarkan untuk menghambat serangan hama
tersebut.
Ekosistem dan rantai makanan akan mejadi semakin sederhana akan tetapi pola
konsumsi primer, sekunder dan tersier akan tetap berlanjut. Jika rusa menjadi binatang
pengembara yang paling besar dan anjing hutan adalah predator terbesar selain
manusia, binatang pengembara dan pemangsa berlanjut lalu kenapa hawatir terhadap
kepunahan?
Ada beberapa alasan sehingga harus hawatir salah satunya dari segi keindahahn dan
kepercayaan.
Manusia tidak ada hak untuk memusnahkan apa yang telah diciptkan Tuhan
Dengan demukian dengan alasan keindahan dan kepercayaan ini dapat kita yakini
143
Alasan kedua adalah perkembangan tidak biologi dan ilmu kesehatan telah banyak
luas. Thomas Hun Morgan mengawali penelitian kromosom dari lalat dua (drosophila)
Misalnya menciptkabn bibit unggul. Konsekuensinya bibit tanaman yang tidak unggul
Alasan ketiga adalah kerusakan alam. Khusus pada kerusakan tanaman hiju akan
menurun akibatnya sebagian dari herbivora akan mati karena kekurangan makanan.
Alasan ke empat. Kepunahan yang terjadi bukan karena katastropi, tetapi akibat
Amerika Utara sampai 95% pada 8 ribu sampai 10 ribu tahun yang lalu. Akan tetapi
kepunahan, kerusakan dan evolusi pada kompenen ekosistem tidak ubahnya seperti
proses adaptasi terhadap lingkungan, oleh sebab itu sebagai manusia yang punya
mahluk hidup selain manusia , juga mempunyai hak asasi seperti halnya hak asasi
144
BAB IX
A. PENDAHULUAN
Selama jaman prasejarah jumlah penduduk dunia berfluktuasi cukup lebar. Sedangka
pada abad pertama sesudah masehi jumlah tersebut menjadi mantap dan pola
pertumbuhannya tidak menjadi berfluktuasi lagi. Pada tahun 1650 jumlah penduduk
dunia sebesar setengah milyar dua kali lipat dari juumlah penduduk saat benua
145
Amerika ditemukan yaitu seperempat milyar saja maka pada tahun 1970 sudah
data yang kurang sempurna kemudian peningkatannya berubah menjadi sangat curam.
limbah dan populasi akan terjadi secara otomatis sesuai dengan meningkatnya jumlah
meningkat secara tetap tersebut bukannya tanpa batas, karena kalau hal itu terjadi
maka untuk setiap panduduk dunia hanya tersedia lahan satu kaki persegi, sehingga
tempat tinggal pada 700 tahun kemudian. Pada kenyataannya pertumbuhan penduduk
tersebut dibatasi oleh beberapa hal yaitu tersedianya lahan (ruang), bahan makanan
kesadaran membatasi jumlah anggota keluarga, kelaparan dan timbulnya penyakit atau
musibah maupun kejadian-kejadian sosial yang saling berkaitan dan kompleks. Jadi
untuk melakukan estimasi perencanaan masa depan dunia. Berapa banyak bahan
makanan yang harus disediakan 10 tahun yang akan datang, berapa banyak sekolah
yang harus di bangun, berapa panjang jalan raya yang harus dibuat, taman-taman dan
lain sebagainya.
146
penduduk, dan sebaliknya jumlah penduduk menentukan situasi sosial dan ekonomi.
Misalnya masyarakat terpelajar dan cukup makanan cenderung tumbuh secara perlahan
tumbuh perlahan tersebut akan menjadi masyarakat yang berkecukupan. Tetapi hal itu
penduduk persatuan waktu dan menjelaskan ke arah mana kurva itu seterusnya.
Ekstrapolasi adalah suatu seni yang menuntut kemampuan dan bakat . Setelah kita
tahu cara membuat kurva penduduk, pengetahuan sejarah akan membantu kita
membuat beberapa kurva tersebut. Populasi tanpa batas dan negatif tidaklah mungkin
terjadi, populasi nol berlaku beberapa tahun, dan jarang sekali terjadi fluktuasi yang
besar. Di sisi lain bila kita mempunyai teori pertumbuhan penduduk berarti kita telah
tahun 1798 oleh Reverrend Thomas Robert Malthus dia mencatat bahwa jumlah
penduduk , bila tidak dikontrol akan tumbuh meningkat menurut skla geometris.
Sebagai contoh bila ada x manusia /penduduk pada tahun ke nol dan ax penduduk
pada tahun ke 1 (dimana a >1)maka akan ada a (ax) atau a2x pada tahun ke 2, a3 x pada
147
bahwa penyajian bahan makanan meningkat seperti deret hitung. Contoh bila ada y
pound makanan pada tahun ke nol, maka ada (y+a) pound untuk tahun ke 1, (y+2a)
pound untuk tahun ke 2 dan (y+na) pada tahun ke n. Pertumbuhan geometris secara
berkala akan lebih cepat dari pertumbuhan aritmatk (deret hitung). Dengan demikian
Malthus meramalkan bahwa kependudukan yang tidak terkendali suatu saat akan
tumbuh terlalu besar dibandingkan penyediaan bahan makanan. Dalam hukum ini
menjelaskan bahwa secara alamiah makananan selalu dibutuhkan umat manusia, efek
dari 2 hal yang tidak sama harus dibuat sama, hal ini memerlukan pengawasan yang
ketat dan terus menerus berkaitan dengan kesulitan yang mungklin timbul. Penigkatan
populasi manusia tidak bisa lepas dari hukum ini. Efek terhadap tumbuhan dan
binatang adalah pemborosan bahan makanan, sakit maupun kematian yang prematur,
juga merupakan malapetaka bagi umat manusia. Teori Malthus tidak terbukti benar
secara historis: Pertama, karena peningkatan teknologi pertanian tumbuh lebih cepat
dari perkiraan. Kedua, kurva pertumbuhan secara geometris tidak memadai dapat
inti dari argumentasi Malthus tidak dapat diabaikan. Untuk itu batasan-batasan jumlah
manusia yang dapat ditampung oleh bumi kecuali jika pertumbuhannya dikendalikan
Mengingat bahwa besarnya populasi semua spesies harus dibatasi maka ahli
seperti dibawah ini. Terdapat bukti nyata bahwa pada bagian kecil tempat yang
148
keturunan, yang walaupun faktor-faktor tersebut tidak mengahancurkan penduduk
secara total tetapi hal itu akan membatasi angka paertumbuhannya, sehingga dengan
layak. Bila jumlah penduduk menjadi besar karena suplay pangan yang cukup dan
kecilnya gangguan predator, maka pada suatu saat ketika wabah penyakit menyerang
seperti hurup S dan disebut ‘Sigmoid’. Walaupun kurva sigmoid cocok untuk beberapa
spesies tetapi tidak dapat dikatakan mewakili semua populasi tepatnya populasi yang
mengalami kepunahan kurvanya seperti sepatu salju atau seperti tikus. Kurva tersebut
tetapi pengujian pada kurva tersebut tidak memberikan kemungkinan kapan puncak
dari bentuk S mulai terbentuk. Masih banyak lagi metode untuk meramal jumlah
perubahan ‘rates’. Bagimana perubahan angka kelahiran dan kematian dan bagaimana
PENGANTAR DEMOGRAFI
149
Letak geografis yang paling sesuai untuk kehiduapnnya
Pluktuasi iklim
Spesies pemangsa
Peristiwa peperangan
Bila populasi hewan tumbuh terlalu pesat , mereka akan mati kelaparan. Over
dai sosiologi atau anthropologi. Aspek yang dipelajari adalah statistik populasi
manusia yang meliputi jumlah , kepadatan, angka kesakitan, kelahiran dan kematian,
penekanan pada demografi tertutama pada sejarah suatu daerah, kecenderungan dan
data vital antara lain kelahiran, kematian, perkawinan dan perpindahan penduduk. Bila
jumlah populasi pada tahun 1924 sebasar 732 orang dan pada tahun berikutnya terjadi
kelahiran 28 dan kematian 15 orang pendatang 4 orang dan 1 orang pindah ke luar dari
daerah tersebut maka pada tahun 1926 jumlah populasi penduduk diperkirakan 732 +
28-15+4-1 = 748 orang. Indikator demografi yang sering dipakai ialah angka ‘vital’
150
(‘vital rate’) yang berarti peristiwa vital yang terjadi selama kurun waktu dibagi
jumlah populasinya. Biasanya jumlah populasi yang dipakai adalah jumlah yang
dicapai pada pertengahan tahun. Pertumhuhan populasi analog dengan bunga bank.
Tetapi pengurangan satu satuan uang dari bank tidak memberi pengaruh yang berarti
terhadap sisanya.
bervariasi :
Bila kematian terjadi pada bayi, tidak akan mempengaruhi kelahiran pada tahun
tersebut
Bila kematian terjadi pada ibu yang seharusnya dapat merlahirkan pada tahun itu ,
Ada 3 pemahaman yang perlu untuk pendekatan terhadap aspek pertumbuhan populasi
yaitu :
Peluang untuk mati dan memberi kelahiran dalam 1 tahun berbeda menurut
umur dan jenis kelamin. Komposisi umur dan jenis kelamin dalam populasi
pertumbuhan populasi. Ada 3 ukuran dasar pada pertumbuhan populasi , yaitu :Crude
Bird Rate (CBR), Crud Death Rate (CDR), Rate of Natal increase = Crude
/jumlah populasi pertengahan tahun. (CBR) pertahun sama dengan jumlah kematian
151
setahun berjumlah populasi pertengahan tahun. Rate of Natural Increase (CRR) =
(CBR-CDR) .
Migrasi penduduk mulai berarti jika jumlah yang bermigrasi besar. Kususnya
bila ada dominasi jenis kelamin dalam migrasi , misalnya sebagian besar laki-laki,
masih muda dan fisiknya kuat akibatnya banyak wanita tidak beranak di daerah yang
PENGUKURAN MORTALITAS
Analisis terhadap data angka kematian pada suatu negara akan memberikan
gambaran yang keliru. Sebagai contoh , Taiwan pada 1970 angka kematian kasarnyua
sebesar 5,1. Jepang ekonominy yang lebih maju angka kematian kasar 6,9. Di daerah
selat Panama yang dihuni oleh orang Panama dan Amerika Serikat, angka kematian
kasarnya pada 1970 sebesar 1,7 sedang di Panama sebesar 8 dan di Amerika Serikat
9,4. Swedia sebagai salah satu negara yang pelayanan kesehatannya terbaik , angka
kematian kasarnya pada 1970 sebesar 9,9 dan di Skotlandian dengan pelayanan
kesehatan gratis diberikan kepada seluruh rakyat angka kematian pada tahun 1970
sebesar 12,3, hal ini menunjukkan bahwa angka kematian kasar tidak hanya
umur dari populasi. Populasi di swedia dan skotlandia rata-rata usianya jauh lebih tua
dari populasi di jepang dan populasi di Jepang lebih tua dari populasi di Taiwan.
Sedang daerah Selat Panama terutama terdiri dari instalasi militer sehingga sebagian
besar dihuni oleh orang usia muda. Oleh karena itu studi tentang pertumbuhan
152
populasi tidak menggunakan angka kematian kasar tetapi berdasarkan usia dan jenis
kelamin secara spesifik (age and sex specifik rate) yakni jumlah penduduk pada suatu
usia dan jenis kelamin tertentu dibagi jumlah penduduk pada usia dan jenis kelamin
tertentu. Secara umum angka tersebut tinggi pada bayi, mencapai nilai terendah pada
usia sekitar 10 tahun dan perlahan-lahan meningkat setelah usia 60 tahun angka
pola tingkat kematian misalnya kematian ibu melahirkan sangat tinggi pada
masayarakat primitif, orang usia muda akan memiliki tingkat kematian tinggi pada
peperangan. Swedia yang sistem kesehatannya sangat baik memiliki angka kematian
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik maka angka kematian bayinya lebih
tinggi dibandingkan Kanada, Taiwan, Jepang, australia dan sebagian negara Eropa
barat.
berapa banyak bayi yang lahir pada suatu tahun tertentu (birth cohort) akan dapat
bertahan hingga 10 tahun. Informasi tersebut dapat dihitung dari angka kematian
berdasarkan usia dan jenis kelamin dengan menghitung fungsi survival yakni proporsi
dari (birth cohort) yang dapat bertahan selama jangka waktu tertentu setelah kelahiran.
suatu waktu. hal ini merupakan suatu contoh pengukuran pada suatu periode (periode
measures) dan tidak menunjukkan kadaan cohort pada suatu keadaan atau secara
historikal, pengukuran pada suatu periode menunjukkan profil dari beberapa cohort
153
pada suatu waktu. Namun ternyata gambaran statis mengenai kesehatan secara umum
pada suatu populasi sebagaimana dinyatakan pada angka mortalitas merupakan suatu
yang tidak praktis maka itu digunakan angka harapan hidup(expectation of life).
Angka harapan hidup merupakan angka rata-rata dalam tahun dimana bayi yang baru
dilahirkan akan dapat hidup, karena itu angka harapan hidup jauh lebih berguna
atau angka kelahiran pada area dan periode waktu tertentu.ukuran yang paling
sederhana adalah angka kelahiran kasar (CBR). Ukuran ini mudah dihitung seperti
(CDR) ukuran ini menggambarkan distribusi populasi yang sedang berlangsung, bila
probabilitas seorang wanita yang memberikan kelahiran maka indikator yang lebih
berguna adalah angka kelahiran spesifik menurut umur atau (age-specifik birt rate)
atau (ASBR) yaitu rasio kelahiran terhadap wanita dalam kelompok umur
angka kelahiran yang independent dari distribusi populasi. Dalam hal ini angka yang
digunakan secara luas adalah angka Vertilitas total (total fertility rate) (TFR), yang
diinterfrentasikan sebagai rata-rata jumlah bayi yang dilahirkan oleh seorang wanita
bila dia hidup sampai umur 49 tahun, dan bila (ASBR) constant untuk generasinya.
154
Oleh karena (TFR) didasarkan oleh hanya angka spesifik dan bukan pada distribusi
populasi, maka angka ini berguna untuk membandingkan anak yang pernah dilahirkan
secara internasional.di negara-negara maju (TFR) sebesar 2,1. (TFR) ini disebut juga
tahun 1970 terdapat 550 juta penduduk, dan pada tahun 1950 ditemukan hanya 358
juta. Jadi dalam kurun waktu 20 tahun telah bertambah 192 juta penduduk.Angka
Angka rata-rata diatas tidak berarti bahwa penduduk India bertambah 2,4% / tahun, karena
angka tersebut kompleks. Jadi pada tahun kedua misalnya (average growth) adalah 2,4
Pada umumnya untuk menghitung perkembangan penduduk menggunakan ‘doubling time’ (t),
yaitu lamanya waktu suatu populasi yang diambil dua kali lipat banyaknya bila annual
155
td =0,693 / r
Penggunaan doubling time ini sifatnya suatau proyeksi sehingga sangat kasar.untuk proyeksi
and death rate’, tetapi cara ini dapat juga salah bila age-specific vital rate tidak
konstan meskipun birth rate lebih stabil dibandingkan dengan death rate.
Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu daerah di masa yang akan datang dapat
Bentuk dari age-sex distribution tidak terlalu simetris,dan bila keadaan simetris (hypothetical
Tiap orang pada saat lahir mempunyai peluang yang sama untuk mati sepanjang tahun
selama hayat.
Namun dalam posisi manusia yang sesungguhnya,106 anak laki-laki dilahirkan pada
setiap 100 anak perempuan dan kemungkinan untuk mati sepanjang hayat tidak
sama.
Banyak orang mati dalam usia muda dibandingkan pada orang usia antara 10 tahun
cepat.Perempuan dapat bertahan hidup lebih lama, mulai dari umur 1 tahun
masa-masa melahirkan.
156
Dengan adanya data bahwa perempuan lebih bertahan hidup lebih lama daripada laki-
laki, walaupun angka kelahiran laki-laki lebih tinggi, maka ratio perempuan
banyak orang pergi dari rumah pada usia subur, maju perang dan tidak
akan menurun.
Age distribution India pada tahun 1951 terlihat seperti segitiga dengan alas lebar. Dari
mendatang alas segitiganya akan melebar.Dan ternyata pada tahun 1961, alas
25%, terutama pada kelompok usia dibawah 10 tahun meningkat antara 25-
30%. Dari populasi distribusi tahun 1961 dapat diramalkan akan terjadi
Pertumbuhan yang cepat mempunyai alas yang lebar. Populasi yang tetap
konstan mempunyai alas yang relatif sempit, atau sama dengan kelompok usia
157
AKURASI DATA
Bila kita memerlukan suatu data, misalnya data kependudukan yang masih berllaku dari suatu
negara, maka yang kita ambil mungkin lebih banyakdan bervariasi daripada hanya
sekedar apa yang kita butuhkan. Misalnya yang kita butuhkan adalah perkiraan angka
kelahiran, maka yang kita perlukan adalah dua perangkat informasi, yakni jumlah
Sistem registrasi penting diperlukan juga dalam penyusunan data. Misalnya untuk melaporkan
kelahiran, harus mengetahui juga umur ibunya, sementara orang yang melaporkan
timbulnya kesalahan seperti informasi yang sedang dilaporkan, kesalahan dapat juga
ditemukan pada prosedur tabulasi data atau informasinya sendiri yang tidak tepat.
Teknik pengumpulan data selain dengan sistem registrasi, dapat pula dengan teknik
survei, tetapi teknik survei ini cukup mahal dan memerlukan keahlian. Walaupun data
yang kita dapatkan tampak dapat dipercaya, kita harus tetap berhati-hati dan juga perlu
ditegaskan apakah data ini masih berlaku atau tidak.sebagai contoh:menurut sensus
dibulatkan 10 tahunan daripada umur yang berikutnya. Juga dari sensus tersebut
penduduk dengan umur yang berakhiran tujuh. Mengapa hal itu terjadi, jawabannya
tentu saja adalah pada penduduk yang cenderung melaporkan umur mereka yang telah
dibulatkan misalnya ke angka lima atau ke angka yang mendekati umur mereka yang
sebenarnya.
158
Kesalahan lain yang mungkin ditemukan dalam mendapatkan data selain diatas antara lain
mengenai definisi dari lahir hidup, imigran dan emigran dari negara satu ke negara
yang lain. Demikian juga kesalahan dalam menghitung jumlah penduduk yang dapat
dihitung dua kali karena adannya masalah politik, klaim wilayah dan lain-lain.
Kesulitan lain timbul misalnya kelompok pengembara (nomaden) yang terkenal sulit
didata. Oleh karena itu, dalam mendapatkan data kita harus selalu berhati-hati supaya
Adanya kepadatan penduduk dari suatau negara membuat setiap orang akan
menggunakan bahan persediaan yang ada seperti tanah , air, bahan bakar, kayu,
dan daerah liar akan hilang dan akan diganti dengan lingkungan perkotaan dan
perumahan.
Beberapa individu dapat menerima perubahan ini, sedang sebagian lainnya akan
dirugikan.Dan apa yang akan terjadi terhadap masyarakat secara keseluruhan sebagai
159
kekerasan,perpecahan, kehebohan politik dan kesedihan, dan ini merupakan gambaran
kepadatan penduduk dalam hal meningkatkan sifat antisosial tidak dapat diketahui
dengan pasti.
Salah satu kesulitan dalam mempelajari pengaruh kepadatan penduduk pada manusia
adalah bahwa kebutuhan ruang pada individu harus ditetapkan dengan budaya masing-
masing. Untuk itu diperlukan banyak penelitian sosial untuk menyelami faktor-faktor
yang menyebabkan anggota masyarakat dari berbagai tingkat sosial merasa padat atau
berdesakan.
penduduk berkaitan dengan macam binatang buruan. Bila mangsa tersebut adalah
binatang yang besar maka memerlukan banyak orang, membuat kelompok, sedang bila
dari ’mangsa’ ini hanyalah satu faktor dari berbagai faktor yang menetukan cara
hidupnya.
Perubahan kepadatan penduduk tidak selalu merupakan tolok ukur dalam menilai efek
dari bertambahnya penduduk. Pada negara yang tanahnya luas dengan teknik pertanian
160
yang maju dapat menunjang lebih banyak penduduk per unit area dibandingkan
Negara industri yang dapat mengimpor makanan dapat menunjang penduduknya yang
padat. Dikatakan bahwa dampak sosial ekonomi akibat pertumbuhan penduduk jauh
lebih penting daripada pengaruhsosial dan ekonomi terhadap kepadatan penduduk itu
sendiri.
TRANSISI DEMOGRAFI
Menurut sejarah, ledakan populasi banyak disebabkan oleh penurunan kematian bayi
Di Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Rusia, dan Jepang, angka kelahiran dan
angka kematian pada abad yang lalu keduanya lebih lambat. Di negara-negara Asia,
Afrika dan Amerika Latin angka kematian berubah dibandingkan dengan angka
Pada suatu periode ditunjukkan angka kelahiran yang tinggi tetapi angka kematiannya
Apabila angka kematian rendah dan angka kematian juga rendah, maka ini merupakan
161
Penurunan angka kelahiran tidak selalu terjadi secara sederhana, sebab tidak
tersedianya secara tetap alat kontrol kelahiran, kebijakan propaganda atau pendapat
umum.
Untuk negara yang sudah berkembang angka kematian sudah dapat diturunkan kira-
Dalam beberapa tahun ini mereka telah memberikan bentuk pola fertilitas dan
teknologi dan ekonomi menyebabkan banyak wanita yang bekerja, dan ini
berkembang saat ini masih dalam masa transisi. Dengan bantuan para misioneris dan
lain-lain angka kematian dapat diturunkan dalam beberapa dekade ini.Tetapi negara-
negara ini hanya mempunyai dana yang sedikit untuk membangun pola sosial secara
Dikarenakan adanya perbedaan yang menyolok pada pola mortalitas dan fertilitas
antara negara berkembang dan belum berkembang, dan disebabkan oleh kurang
berkembang, perkiraan masa depan dari populasi penduduk dunia sangat sulit disusun
rendahnya mortalitas dan fertilitas. Oleh karena itu pada umumnya pola ini tetap untuk
162
beberapa tahun kemudian,perkembangan populasi penduduk diperkirakan lambat apda
abad yang akan datang.Total populasi dari negara berkembang ialah 1,1 milyar orang
pada tahun 1970. Apabila (TFR) menurun 2,1 pada 1975, populasi penduduk dunia
akan stabil pada angka 1,3 milyar pada tahun 2050. Beberapa perhitungan proyeksi
diproyeksikan bila dapat diasumsikan bahwa (TFR) akan stabil sebesar 3,3 pada tahun
2000. Pada beberapa kasus total populasi negara yang berkembang dapat mencapai 1,8
milyar pada yahun 2050. Variasi antara angka harapan maksimum dan minimum
rendah, apabila diasumsikan tidak ada perang nuklir atau bencana yang lain, maka
estimasi populasi ialah 1,3-1,8 milyar orang, angka ini dapat digunakan sebagai acuan
yang bermanfaat.
Pada negara yang belum berkembang,perhitungan proyeksi ini sangatlah tidak jelas.
Pada keadaan yang tidak dikehendaki misalnya (TFR) turun sampai pada perhitungan
tahun 1975, maka populasi pada negara yang berkembang akan meningkat tajam dari
2,5 milyar pada tahun 1970 menjadi 4,0 milyar pada 2050 dan akan terus menerus
meningkat secara cepat setelah itu. Beberapa kondisi yang dapat menghambat
peningkatan tersebut ialah apabila fertilitas rendah,hal ini merupakan hal yang
memungkinkan pada periode kedua dari transisi demografi, pada saat itu angka
kematian yang rendah dan tingginya tingkat fertilitas akan mengakibatkan negara
berkembang penuh dengan orang-orang muda. Perbedaan angka sering kali tidak
realistik, seringkali karena kurangnya data yang menunjang seperti misalnya RRC dan
Afrika, oleh karena itu penyebaran penduduk pada negara berkembang harus menjadi
163
Dapat disimpulkan bahwa keterbatasan penyebaran penduduk karen alam perang,
terutama pada negara berkembang akan meningkat cepat pada abad yang akan
datang,tanpa adanya emigrasi. Sekarang 70% dari populasi penduduk tinggal di negara
belum berkembang,gambaran ini dapat akan meningkat menjadi 80% pada tahun
sehingga yang miskin akan menjadi lebih miskin dan akan merupakan jumlah yang
terbesar.
US$600.Angka kelahiran diatas 30 per seribu atau mungkin lebih dari 40 per seribu
saran pendidikan sangat diperlukan, karena kelompok usia 15 tahun tinggi. Untuk hal
tersebut juga diperlukan pencapaian tingkat gizi yang cukup, dan berbagai usaha
164
Problem yang diakibatkan urbanisasi yang cepat merupakan perubahan yang
intelektual. Perpindahan penduduk di Barat dari desa ke kota hanyalah akan mengubah
gaya hidup saja. Berbeda dengan negara berkembang pada umumnya dikaitkan dengan
produktifitas.
payah tetapi dapat pula tercapai. Misalnya Ghana, jika tanpa investasi luar, dan bila
tingkat fertilitas konstan maka pendapatan perkapita akan turun 8%. Tetapi jika tingkat
Kekuatiran terpusat pada kemungkinan dampaknya pada ekonomi dan problem yang
berkaitan dengan mengelompoknya usia pada suatu saat. Pada tahun 1970 menjawab
Contoh yang lain ialah Rumania dilakukan aborsi dibawah 12 minggu usia kehamilan
untuk menjawab kondisi angka kelahiran sebesar 24,2 per 1000 ibu. Pada tahun 1958
didapatkan aborsi legal 29 untuk setiap 100 kelahiran hidup, tahun 1966, 400 aborsi
165
setiap 100 kelahiran hidup. Pada saat itu aborsi merupakan satu-satunya cara
aborsi dicabut, tetapi ternyata jumlah kelahiran sudah menurun sehingga dapat
Semakin miskin kelompok etnis atau bangsa dapat diukur dengan stabilisasi populasi.
standar hidup secara nyata. Di lain pihak bangsa yang miskin mempunyai kesulitan
yang besar untuk mempertahankan taraf subsistence untuk mendukung semua warga
negaranya yang akibatnya akan meningkatkan tekanan ekonomi. Keadaan ini akan
menjadi kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin, sebagai contoh bahwa orang
kulit putih angka kelahirannya rendah sedang orang kulit hitam cenderung tinggi, hal-
lain dengan makin banyaknya wanita bekerja diluar rumah yang secara tidak langsung
166
Aborsi: Menghentikan kehamilan dengan sengaja
Sterilisasi dan aborsi merupakan cara yang lebih alami dan efektif sebagai
negara ke negara lain yang memberikan legalisasi terhadap cara yang akan
legal dan sanitasi yang jelek akan memberikan akibat kematian. Oleh karena
hak-hak asasi manusia. Oleh karena itu PBB menghimbau negara-negara agar
167
• Ilegal aborsi akan mengakibatkan peningkatan kematian ibu terutama bila
Namun deklarasi PBB ini tidak mempunyai kekuatan hukum yang memaksa
yang rendah dan pemilihan yang kurang tepat akan mengakibatkan program
tersebut gagal. Dan kenyataannya setiap negara memilih caranya sendiri yang
Tak seorang pun tahu secara pasti apa yang akan membatasi kehidupan
antara oksigen dat zat asam.Atau kemungkinan terjadi kanibalisme pada tikus-
168
berorientasi dan mengaitkan pada species yang lain. Tetapi apabila kita akan
harus menjadi pokok perhatian,antara lain kecukupan sumber air, udara, dan
BAB IX
MANUSIA
Salah satu kendala yang dihadapi dibidang pertanian untuk meningkatkan produksi
ialah masalah mengatasi pemberantasan hama dan rumput liar yang banyak
kecil. Herbivora besar dapat di halau misalnya burung, babi dan sebagainya. Berbeda
dengan herbivora kecil berupa insekta, tikus, fungi nematoda pemakan akar.
pemangsa kuat. Selain sifat rakus, hama tersebut juga membawa penyakit. Sebagai
169
contoh hama penyebab penyakit pes oleh tikus, nyamuk penyebab penyakit malaria
pada manusia. Namun demikian tidak semua insekta rodensia, fungi dan nematoda
merupakan hama. Banyak juga yang tidak mengganggu manusia, bahkan banyak yang
berguna ribuan nematoda hidup pada tanah yang berperan dalam proses pembusukan.
Dengan fungsinya ini berarti ia dapat mendaur ulang makanan. Fungi juga penting
dalam proses dalam pembusukan pada semua ekosistem di alam ini. Beberapa jenis
jamur dapat digunakan untuk menghasilkan obat antibiotika, membuat roti, keju.
Beberapa rodentio berperan juga dalam skosistem. Tupai misalnya membantu dalam
penyebaran biji pinus. Insekta memegang peran penting di dalam biosfer, membantu
penyerbukan, sewaktu lebah mencari serbuk sari untuk makanannya, tanpa disengaja
ia memindahkannya serbuk sari kebunga lain, sehingga juga berperan dalam proses
Insekta juga banyak dimangsa oleh hewan dan hal lain membantu keseimbangan di
alam. Contoh burung pemakan buah dan pemakan insekta. Biji buah akan disebarkan
memegang peranan penting untuk kelestarian. Pada burung yang berperan dalam
siklus hidup pada pohon-pohonan liar yang dapat menunjang kehidupan suaka
margasatwa.
Sebenarnya beberapa jenis hama hidup berdampingan dengan manusia, terutama jika
jumlah populasi manusia dan kebutuhannya tidak tinggi. Jika kontrol alam ini terhadap
insekta tidak berjalan dengan baik, berakibat meningkatnya jumlah hama berlipat
ganda dan menyebabkan bencana kelaparan bagi manusia. Hal ini mungkin
170
disebabkan karena jumlah penduduk meningkat dan kebutuhan akan pangan yang
bertambah.
INSEKTISIDA
jauh. Meskipun demikian, hingga awal abad 20 belum dilakukan penyemprotan yang
sistematik. Wal tahun 1900 banyak dipakai rotenone, pyrethrum, nikotine, kerosene,
fish oil, dan senyawa timah, arsen, dan HG. Formula tersebut tidak berubah hingga
tahun 1940. Terobosan penting terjadi pada awal PD II, waktu DDT ditemukan. DDT
lebih murah dan lebih efektif untuk sebagian besar insekta, lebih daripada insektisida
sebelumnya. Kegunaan DDT amat sukses, antara lain untuk membasmi epidemitipus
yang melanda tentara sekutu di Italia, untuk pemberantasan nyamuk malaria dan
deman kuning, untuk pestisida yang meningkatkan penen diseluruh dunia dan
Pendukung pengguna DDT meramalkan terberantasnya hama insekta secara total. Ahli
kimia penemu DDT mendapat hadiah nobel. Tetapi sesudah 30 tahun, ramalan dan
keharuman khasiat DDT hilang. Pada bulan januari 1993 semua pengangkutan,
penjualan DDT dilarang kecuali untuk keadaan darurat yang bisa menyebabkan
kematian.
Dalam bab ini akan ditinjau tentang masa transisi tersebut, suatu contoh klasik
interaksi aktivitas teknokrat dengan kekuatan dinamis yang dimiliki lingkungan yang
171
dicoba untuk dikendalikan. Kurang lengkap bila yang dibahas hanya DDT sebab
masih banyak insektisida lain yang digunakan dalam jangka waktu 20 tahun, seperti
Zat kimia yang berpegaruh terhadap sel makhluk hidup dapat diketahui dari susunan
organochlorid mempunyai efek sama terhadap sel hidup, dan sama sifat kelarutannya
diatas tidak diproduksi oleh mahluk hidup tetapi dibuat secara sintetis dilaboratorium
dan pabrik kimia. Insektisida yang diproduksi mahluk hidup ialah nikotin, pyrethrum,
PENGARUH INSEKTISIDA
Mula-mula insektisida amat digemari sebab murah harganya, mudah dipakai, bereaksi
cepat dan efektif terhadap macam-macam hama. Waktu itu para petani beranggapan
bahwa bula terjadi serangan hama misalnua pada tanaman tomat sebelum buah
dipanen, mereka dapat segera membeli insektisida tanpa meneliti lebih dahulu jenis
insekta penyebabnya, kemudian hanya dalam 2-3 hari sekitar 90% hama yang ada
dapat terbasmi.
Tampaknya masalah yang ada demikian sederhana dan mudah teratasi, padahal
kenyataannya tidak demikian. Sebab dalam masalah ini bukan hanya ada 2 pihak yang
172
saling terkait. Tanaman tomat dan hama yang adas merupakan anggota kelompok
beribu-ribu sepesies antara lain insekta predator, bakteria, parasit, hewan penggali
Sebab itu meskipun program penggunaan insektisida ini selama 25 tahun mencapai
sukses, masih nterasa perlu untuk meneliti seluk beluk masalah ini.
Kontrol alami dapat rusak karena penggunaan insektisida yang non selektif.
pedesaan di Peru. Dalam jangka waktu 4 tahun produksi kapasnya meningkat dari 440
pound ke 650 pound per are. Tetapi satu tahun sesudahnya terjadi penurunan sebanyak
100 pond. Hasil penyelidikan mengatakan bahwa insekta predator ikut terbunuh
bersama dengan burung dan hama, dan dengan terganggunya kontrol alami ini, hama
Apa sebab hamanya berkembang biak lagi ? Mengapa bukan predatornya ? Mengapa
para petani tidak dapat membasmi hama tersebut dengan penyemprotan insektisida ?
Masalahnya adalah banyak insekta yang kemudian menjadi resisten terhadap racun
insektisida, dengan perkataan lain suatu insektisida yang diberikan dalam dosis
akan berkurang khasiatnya padahal komposisinya tidak berubah. Suatu mutant dapat
bertahan hidup karena adanya mutasi yang dapat melindunginya dari lingkungan yang
beradaptasi terhadap lingkungan dalam waktu jutaan tahun, dan hal ini pula yang
173
melindunginya dari pestisida. Suatu Strain insekta akan berevolusi dalam suatu areal
yang mendapat penyemprotan berat. Dan hal ini merupakan kejadian yang harus
mendapat perhatian. Pada tahun 1945 ada 12 species insekta yang resisten terhadap
DDT. Tahun 1967 ada 165 species, diantaranya 30 species pembawa penyakit, 75
hama tanaman. Disatu pihak induk insekta menurunkan sifat resistennya kepada
insektisida dapat dibuktikan dengan meletakkan bedbugs yang resisten DDT pada
sehelai kain yang ditaburi DDT. Bedbugs tersebut tumbuh, kawin, bertelur, beranak
normal.
Jadi bila ada upaya mengganti insektisida, upaya tersebut hanya akan menghasilkan
insekta yang resisten terhadap lebih dari satu insektisida. Insekta reisten sudah
merupakan masalah dan akan bertambah lagi bila predatornya tidak resisten sehingga
hama insekta akan mendapat keuntungan biologis dan akan berkembang biak dengan
cepat.
Hama insekta relatif kecil dan membiak lebih cepat dibanding predator. Karena
cepat berkembang biak, maka kemungkinan mutasi juga lebih besar. Dan
karena dapat berada pada Niche ekologisnya lebih daripada species yang lebih
besar yang kurang cepat pembiakannya, maka insekta resisten akan lebih cepat
174
beracun. Dan kadarnya akan ditambah lewat kontak langsung dengan
insektisida atau lewat daun yang disemprot. Bila insekta ini tidak segera mati,
misalnya insekta). Suatu species yang kecil populasinya lebih mudah punah
suatu populasi hama yang baru. Sebagai contoh masalah spider mite yang ada
di hutan di united states sebelah barat. Spider mite adalah pemakan klorofil
yang ada di daun-daunan evergreen needles. Jumlah spider mite tersebut tidak
menjadikan masalah sebab dalam hutan ada predator dan ada kompetisi. U.S
Sehingga dalam waktu satu tahun sesudahnya spider mite amat meningkat
harus diingat pula insektisida telah menyelamatkan jutaan orang dari bencana
kelaparan dan penyakit. Selain itu telah ditentukan pula batas penggunaannya
sehingga tidak menjadikan racun pada bahan makanan. Juga dianjurkan untuk
175
makanan yang terkontaminasi insektisida. Tetapi hewan liar dan ternak tak
dapat terlindungi, sehingga banyak populasi hewan vertebrata yang mati akibat
DDT . Contoh kejadian seperti ini di Illinois Timur tahun 1954, dimana
Bugs ke daerah barat. Yang ikut mati adalah burung sehingga tampak hampir
milik petani mati, demikian pula beberapa domba, tikus dan ayam teracuni.
Meskipun suatu program semacam itu berhasil, orang akan berfikir apakah
keberhasilan dalam bidang ekonomi dan sosial itu, lebih besar harganya
insektisida kimia bersifat sintetis dan baru akhir-akhir ini muncul dalamm
lingkungan. Ada insektisida yang serupa dengan yang ada di alam, jadi bersifat
biodegredable. Ada yang dirombak karena bereaksi dengan air, oksigen, zat
176
Umumnya Organofosfat, Carbamat, dan Insektisida Organik lain tidak
dirombak dalam beberapa minggu, sedang hanya sedikit dari sisanya dirombak
waktu tahunan. DDT dan Endrin bisa didapatkan 15 tahun dalam tanah sesudah
tetapi juga dapat menetap dalam biosfer sesudah diangkut baik secara biologis
sifat fisiknya. Organochlorid mempunyai sifat tidak larut dalam air, lambat
menguap, mudah menempel pada partikel kecil debu, kotoran gas dan
Marilah kita simak apa yang terjadi pada DDT dan sejenisnya yang
tertentu, dan hal ini tergantung juga pada tipe insektisida dan tipe tanaman
yang dipanen. Tidak semua penyemprotan mencapai target, hal ini tergantung
177
beberapa faktor, misalnya keterampilan pilot, banyaknya dan posisi kawat
listrik dan pohon yang harus dihindarinya, arah angin, turbulensi, dan
yang berdekatan, jalan, sungai, danau, hutan dan sebagian ada di udara dalam
bentuk gas atau menempel pada partikel debu, atau embun. Jumlah yang
diudara cenderung sama banyak dengan yang di darat, tetapi keadaan ini tidak
bagaimanapun juga semua organisme yang ada di bumi akan terpapar zat kimia
ini tiap hari, dan air hujan sebagian besar mengandung Organochlorid yang
terukur kadarnya, demikian pula racun terbawa arus angin dan akan beredar di
SPESIES NONTARGET
Makhluk hidup yang ada di dalam tanah amat banyak, sehingga racun dengan
konsentrasi tinggi yang berada dalam tanah amat berbahaya. Dalam satu pound
tanah pertanian terkandung sekitar 1 triliun bakteri, 200 juta fungi, 25 juta alga,
15 juta protozoa, ada pula insekta, cacing dan semut. Organisme tersebut
178
memberi aerasi dalam tanah, membantu pembusukan. Tanpa organisme
tersebut tanaman akan mati. Yang belum banyak diketahui adalah efek
nitrifikasi yang dilakukan oleh bakteri yang hidup dalam tanah. Rayap tidak
dapat hidup di tanah yang sudah yang disemprot dengan Endrin 10 tahun
polongan dan jagung yang tumbuh di tanah yang diberi endrin berbeda dengan
yang tumbuh di tanah tanpa endrin, karena beberapa mineral bertambah dan
menjadi kebal terhadap akumulasi insektisida. Tetapi hal ini riskan dikerjakan
sebab bila suatu ketika organisme tanah mati, tanaman pun akan mati.
Pestisida tidaklah semuanya terikat pada tanah, ada pula yang merembes
masuk ke air tanah sehingga berada di air minum. Kejadian ini nampak pada
179
Fraksi tanah yang mengandung insektisida akan terbawa bersama berton-ton
di U.S. mengandung insektisida dalam ppb. Dalam air sungai yang bersuhu 72
derajat C, yang merupakan suhu normal untuk ikan trout 1,4 ppb Endrin akan
menyebabkan kematian separoh dari jumlah ikan rainbow dalam waktu 3 hari.
Sama halnya dengan ikan-ikan lain, juga tidak tahan berada dalam air dengan
konsentrasi insektisida lebih dari 1-10% ppb. Sekarang di U.S. ikan Trout
hanya dapat dijumpai di mata air daerah pegunungan yang bebas polusi tidak
lagi dapat dijumpai di Great Lake Water System dimana ikan tersebut pernah
ada, juga tidak ada di hulu sungai Missouri. Keadaan yang lebih parah terjadi
pada tahun 1950 di daerah selatan pada waktu hujan lebat terjadi sesudah
beberapa kali lipat, dan menyebabkan matinya hampir semua ikan yang ada di
Bila Insektisida berada di sungai-sungai yang besar, maka mau tidak mau air
muara sungai dan teluk laut. Yang merupakan masalah yang berat ialah
10% aktivitas dan 100 ppb mereduksi 40% aktivitas fotosintesis yang
180
seluruh biosfer (air – tanah – udara – jaringan tanaman) maka tidaklah
lemak, senyawa ini mudah terangkut secara biologis dan disimpan dalam
jaringan lemak.
Senyawa beracun tersebut tidak pula dapat dikeluarkan dari tubuh melalui
media air di darah dan urine. Jadi mekanisme ini tidak dapat menanggulangi
(1950) dengan DDT. Setelah proyek selesai, dalam air terkandung DDT 0,02
ppm. Tetapi DDT dalam plankton sebesar 5 ppm. Pada ikan pemakan tanaman
bahwa ikan dan burung-burung akan keracunan insektisida, padahal DDT yang
insektisida tak lagi ada di air di Clearlake dan di perairan lainnya, tetapi
Pengaruh Insektisida pada ikan dan burung karnivor cukup besar. Dalam
181
kematian dalam jangka waktu panjang atau penurunan dalam pertumbuhan
populasinya. Sebagai contoh ikan pemakan insekta seperti Salmon fry bukan
mangsanya banyak yang mati. Trout dan Salmon yang terinfekster tidak
menyukai air dingin dan meletakkan telurnya di air yang lebih panas sehingga
anaknya akan mati sebab tidak tahan hidup. Pestisida juga berbahaya bagi
dingin. Trout akan mengumpulkan cadangan lemak pada musim panas dengan
Dalam musim dingin cadangan lemak dipakai untuk energi. DDT yang terbawa
ke aliran darah akan mematikan hewan tersebut. Telur ikan juga mengandung
lemak yang menjadi makanan anaknya. Dan dalam suatu kasus ada 700.000
salmon yang keracunan racun yang berada dalam telurnya sendiri. Dan hal
yang terelakkan adalah DDT menjadi penyebab pula bagi penurunan drastis
dihasilkan mempunyai cangkang yang tipis. Akibatnya telur mudah pecah dan
anaknya prenatal dan mati. Burung yang dipelihara di laboratorium dan diberi
makan ber- DDT juga akan menghasilkan telur yang tipis dengan cangkang
Falcon, Pelican, dan beberapa jenis elang, demikian cepat menyusut jumlahnya
182
PENGARUH INSEKTISIDA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
sekitar 1 per 1 juta pertahun. Lebih dari separuhnya, kini adalah kanak-kanak
yang akrab dengan zat kimia di pabrik atau di daerah pertanian. Bila tidak ada
dengan DDT yang bersifat kurang beracun, maka jumlah korban kematian akut
Efek lainnya dari insektisida adalah efek kronis, yang berlangsung dalam
jangka waktu lama. Dalam hal ini kita batasi hanya pada efek kronis akibat
DDT, sebab pengetahuan yang ada tentang efek kronis akibat insektisida
kemungkinan kerusakan jangka waktu lama pada manusia. Kita rinci tentang
menjadi perhatian, sejak Rachel Carson di Silent Spring menduga bahwa orang
183
Pemberian DDT langsung ke subjek manusia.
Pengamatan pada orang-orang yang terpapar DDT dalam jangka waktu yang
lama.
Bukti adanya efek toksik tidak tampak pada orang yang terpapar sejumlah 400
kali lebih banyak DDT per harinya dibanding yang normal. Tetapi penyanggah
pendek untuk memberikan kesimpulan yang benar tentang suatu efek seperti
fungsi paru, tetapi disinipun sulit untuk membuktikan apakah efek ini
Dalam dekade akhir diketahui bahwa rodentia yang diberi DDT lebih sering
kesimpulan yang tampak mudah dan sederhana ini memberikan tanda tanya
184
Dosis DDT yang diberikan kepada tikus lebih besar dibanding yang diberikan
kepada manusia
insidens spontan tumor yang sangat tinggi, sehingga mereka tidak dapat
Penyebab tumornya adalah semacam tumor hati. Para ahli tidak setuju bila
tumor ini disebut tipe kanker. Tetapi memang dalam beberapa kasus tumor itu
Karena adanya perbedaan spesies, sulit mengatakan apakah yang terjadi pada
Suatu fakta yang ada adalah bahwa efek kronik DDT pada kesehatan manusia
Namun pada akhir tahun 1960, karena adanya tekanan kelompok lingkungan,
penggunaan domestic dan transfortasi DDT, mulai Januari 1973, kecuali dalam
dengan biosfer seperti yang telah disebutkan di depan, dan juga anggapan
185
picik. Diperdebatkan akan lebih banyak yang dicapai bila penggunaan DDT
berkembang akan serba salah, lagipula harga alternatif DDT jauh lebih mahal.
Yang lain menekankan adanya kekurangan data-data yang bersifat positif, dan
insektisida lain, berpendapat bahwa akan ada anggapan tidak berbahaya bagi
manusia terhadap substansi yang aktif biologis, menetap dan asing terhadap
oleh suatu zat. Asap rokok dan debu asbestos akan memunculkan efek yang
tetapi yang lebih beracun merupakan tindakan yang lebih baik atau buruk
186
dalam jangka waktu yang lama. Dan akhirnya dia mempersalahkan sikap lunak
Akan amat membingungkan awam bila para pakar tidak setuju, sebab mereka
tidak akan tahu keputusan mana yang benar. Tetapi yang lebih penting adalah
Kuntungan dari penggunaan pestisida yang larut dalam air ialah bahwa pestisida
tersebut akan lebih cepat terurai di dalam air melalui reaksi kimiawi. Sebagian
pestisida organik akan terurai (mengalami dekomposisi) secara alami dalam waktu
beberapa minggu dan sebagian lainnya akan terurai dalam waktu beberapa bulan.
Kecepatan penguraian dipengaruhi antara lain oleh suhu, jenis tanah, dan kelembaban.
Selain keuntungan penggunaan pestisida yang larut dalam air juga ada kerugiannya,
karena pestisida yang larut dalam air ini terbawa masuk ke sungai, maka air sungai
akan tercemar oleh pestisida tersebut. Bila air yang mengandung pestisida yang belum
terurai ini kemudian dikonsumsi oleh hewan dan terserap oleh tanaman yang ada di
perairan tersebut akan tercemar oleh pestisida. Sebetulnya hewan dan tumbuhan tadi
akan mati. Yang berakibat pada rusaknya ekosistem sungai, karena tumbuhan dan
Penggunaan pestisida yang mudah larut dalam air lebih praktis bila pestisida tersebut
dapat dengan cepat terurai secara alami menjadi unsur-unsur yang tidak berbahaya lagi
untuk kemudian kembali ke alam. Namun demikian kadar pestisida perlu mendapat
187
perbaikan, karena kemampuan alam untuk menguraikan pestisida juga mempunyai
batas-batas tertentu. Bila kadar pestisida terlalu tinggi, maka proses penguraian akan
Penggunaan DDT sedapat mungkin dihindari. Jika makanan yang telah tercemar DDT
terpaksa harus kita makan, maka cara yang paling efektif untuk mendektesi kadar
insektisida yang bersangkutan ialah dengan dipanggang diatas api orang. Kemudian
kulitnya dikupas agar DDT yang melekat pada partikel orang dapat dikurangi atau
dihilangkan. Alasannya berdasarkan sifat DDT relatif tidak dapat larut dalam air,
lambat menguap cenderung melekat kuat pada partikel-partikel kecil seperti debu,
kotoran atau garam dan dapat larut dalam jaringan lemak organisme. Bila ikan yang
tercemar DDT, maka ada kemungkinan DDT justru akan melekat pada partikel garam.
Jika ikan diasap atau dioven maka DDT juga lambat menguap. Demikian juga bila
ikan direbus, Maka kadar DDT juga sulit kurang , karena DDT relatif tidak larut
dalam air.
Sebenarnya tubuh kita secara alami mempunyai mekanisme untuk zat-zat yang tidak
dilakukan melalui aliran darah dan urine. DDT yang terkandung dalam tubuh ikan
akan dikeluarkan dari tubuh kita. Setelah masuk kedalam tubuh kita akan dikeluarkan
oleh tubuh melalui aliran darah dan akhirnya dialirkan melalui urine setelah melewati
Dampak dari DDT misalnya terhadap telur burung mempunyai cangkang yang tipis,
karena DDT mempengaruhi metabolisme kalsium. Demikian juga pada burung yang
188
dipelihara di laboratorium, jika makanannya tercemar DDT juga cangkang telur tipis,
sehingga mudah pecah dan anaknya prenatal dan mati. Telur tipis, karena DDT
Hasil yang sangat baik dengan beberapa tehnik telah dicapai dalam beberapa
Jepang asli dari orient, yang terbawa oleh tanaman Asia yang diimport lewat
kapal laut, dengan tidak adanya pengendalian alami yang efektif kumbang
tumbuh dengan subur di pantai Timur Amerika Serikat dan secara pelan
mengendalikan hama.
189
Banyak sukses yang sama telah dicatat terhadap hama yang besar. Saat ini
virus yang efektif terhadap “Cotton Bollworm” dan “Corn Earworm” telah
hama adalah suatu organisme hidup yang dapat reproduksi secara alami dan
dapat dipakai untuk beberapa tahun, mereka sangat spesifik dan tidak
musuh insekta ini tidak lebih sering dipakai. Keberatan yang besar untuk
ekonomi.
insek adalah tehnik yang tidak mudah untuk diterapkan. Petani harus tahu
siklus hidup hama dan orbanisme pengendali hama untuk memilih waktu yang
TEHNIK STERILISASI
“Screwworm” adalah hama ternak yang serius dimana telah dilaporkan besar
190
perkawinan naturalnya. Pasangan betina dari jantan yang telah irradiasi tidak
dapat membuat telor yang subur. Didalam 2 tahun sejak dimulai proyek ini,
contoh tehnik lain yang spesifik terhadap hama yang dituju tanpa mengganggu
sebelum meneterapkan tehnik pejantan steril pada hama yang lain. Diantaranya
kesempatan menemukan pasangan. Pada insek betina yang kawin beberapa kali
dengan pasangan yang berbeda tidak mungkin mengurangi efek kontrol dengan
tehnik pasangan tidak subur (pejantan steril). Pada “screwworm” kawin hanya
sekali. Dalam praktik pejantan steril memerlukan usaha yang besar untuk
sebesar 90%.
191
didalam laboratorium. Dalam praktek timbul kesukaran yakni hormon ini
Problem ini dapat diatasi dengan ditemukannya bahan kimia organik yang
mempunyai struktur sama dan lebih stabil dilingkungan hidup. Kesukaran lain
yang timbul adalah saat yang terbaik untuk menyemprot, pada percobaan di
dengan efektif, tetapi carterpillar tidak segera mati, mereka tumbuh menjadi
Problem teknik sudah dapat diatasi, dengan bantuan saat yang tepat maka
Pada banyak spesies insek, apabila perawan betina sudah siap untuk kawin,
mengeluarkan bahan kimia atraksi seks yang spesifik untuk suatu spesies yang
Program ini hanya membutuhkan sangat sedikit bahan kimia natural sehingga
aktraksi seks diantaranya hasil efektifnya hanya 10% dan biaya pemasangan
perangkap mahal. Teknik pengacauan telah dicatat sebagai salah satu yang
192
sukses. Caranya dengan menyebarkan “ cardboard squares ” yang telah diisi
menemukan pasangannya.
tehadap infeksi penyakit biji merah (rust). Walaupun cara ini sangat
membesarkan hati tetapi secara teknik sukar dan dapat terjadi perubahan
genetik sehingga daya tahannya hilang perlu ditumbuhkan varietas baru yang
Uniform adalah tidak tipik (khas) untuk tanah ladang yang perawan. Sistem
pertanian modern berbeda dengan sistem natural, dimana ladang yang luas
ngengat, jamur dan insekta mendapat konsumsi makanan yang tidak terbatas,
tidak ada batas untuk menyebarkan keberadaannya maka hama akan tumbuh
193
dengan cepat tanpa ada kendali. Keuntungan keanekaragaman natural adalah
gandum akan menyebar pelan jika setengah dari dari ladang ditanami bukan
penyakit berjalan lambat ada kesempatan tumbuhnya musuh natural dari jamur
dan kesempatan membentuk turunan yang resisten (punya daya tahan). Oleh
karena itu salah satu solusi untuk problem hama adalah menanam tanaman
diladang yang sempit dan soesies yang berbeda pada ladang yang berdekatan.
melebihi hama.
Burung pipit Mesir pemakan butir padi, datang dengan jumlah yang besar pada
saat musim panen. Pengendalian secara modern tidak bisa sebab tidak mungkin
memberi racun padi sebelum dipanen. Tetapi orang China mempunyai tehnik
194
selama lebih 15 menit, sebab burung pipit akan terbang ke udara jika ada
bunyi atau suara dan akan mati kelelahan bila terbang lebih dari 15 menit.
dengan hama.
Jika belajar dari era pemakaian DDT dan pemberantasan hama kapas dengan
hama harus dilihat dari semua sisi dan terpadu dengan program yang lain.
Maka diperlukan cara kerja yang baik dan teratur walaupun lama dan mahal.
HERBICIDA
195
menghasilkan industri yang nilainya jutaan dolar. Penggunaan herbicida sejajar
dipakai, tetapi yang sangat terkenal adalah 2,4-D dan 2,4,5-T kedua bahan
masih diperdebatkan, telah ada argumen kuat bahwa 2,4,5-T dan bahan limbah
yang dihasilkan pabrik adalah teratogen. Selama ini 2,4,5-T dan bahan limbah
PENGGUNAAN HERBICIDA
PERTANIAN
Pengendalian hama dan rumput liar sangat diperlukan pertanian supaya efisien.
Petani yang berumur tidak bisa menyewa sekelompok orang untuk membajak,
pagar, maka pengendalian dengan bahan kimia tidak bisa dielakkan dan sudah
dalam ekosistem pada musim panas yang kering dan pada musim dingin.
196
Herbicida digunakan secara luas didalam industri dan pemerintah untuk
mengekang pertumbuhan liar dari semak belukar dan hutan yang mengganggu
jalan lintas. Kabel transmisi, jalan kereta api, jalan bebas hambatan, jalan
Jumlah yang besar dari herbicida telah dijual kepada pemilik rumah setiap
Mempertimbangkan dua orang bertetangga, yang satu percaya bahwa dia benar
duduk dihalaman belakang dan menghirup udara segar sore hari dihari minggu,
sedangkan tetangga yang lain dia yakin benar menyemprot bahan kimia ke
alang-alang. Dimana bahan kimia mengalir dari halaman rumah yang satu ke
halaman rumah yang lain, ini suatu persoalan yang tidak mudah baik legal atau
moral.
PEPERANGAN
Selama perang di Asia tenggara banyak areal hutan dan tanah pertanian
digunduli dengan bahan kimia. Banyak ditemukan bayi cacat lahir yang
persediaan makanan di daerah ini. Kerusakan ekosistem natural, erosi dan awal
197
tumbuhan yang berurutan seperti bambu akan merubah sifat tanah sampai abad
mendatang.
yang dibuat dari bahan kimia. Pembaca boleh heran, mengapa beberapa cara
dipasaran.
Misalnya predator, parasit atau patogen tidak dipesan ulang oleh petani seperti
pestisida dari bahan kimia. Bahan kimia baru dapat di hak paten sedangkan
microba atau predator tidak dapat. Pembuatan bahan kimia baru membutuhkan
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207