Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“DASAR – DASAR EKOLOGI”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi

Dosen Pengampu: Rina Rahayu, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

M. Ali Aziz (1710303024)

Indah Lestari (1710303062)

Adinda Permatasari Putri Effendi (1710303064)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2019

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar untuk ilmu lingkungan.
Berbicara ekologi pasti berbicara mengenai semua makhluk hidup dan
benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk tanah, air, udara dan lain
- lain. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup
tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu dengan yang lainnya.
Makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dari
bantuan makhluk hidup lain, contohnya makhluk hidup membutuhkan
pelepas dahaga yaitu air, manusia membutuhkan energi yaitu makanan baik
sumber makanannya dari tumbuhan-tumbuhan maupun hewan, dan
sebagainya. Adanya interaksi dan hubungan antara manusia dengan
lingkungannya disebut ekologi.
Ilmu lingkungan dapat juga dianggap sebagai titik pertemuan “ilmu
murni” dan “ilmu terapan”. Ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi (ilmu
murni yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup),
yang menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih
luas, yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya.
Secara umum ekologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya baik
secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi tersebut berpengaruh
terhadap kehidupan makhluk hidup. Ekologi juga berkaitan dengan
lingkungan. Lingkungan disini diartikan sebagai segala sesuatu yang ada
disekitar makhluk hidup yaitu lingkungan biotik maupun abiotik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan sejarah ekologi?
2. Bagaimana ruang lingkup dan perkembangan ekologi?
3. Apakah manfaat dan jenis jenis dari ekologi?
4. Bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu lainnya yang terkait?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah ekologi.

1
2. Mengetahui ruang lingkup dan perkembangan ekologi.
3. Mengetahui manfaat dan jenis-jenis dari ekologi.
4. Mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu lainnya yang terkait.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Secara umum, pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan
lingkungan hidupnya. Ada juga yang menjelaskan pengertian ekologi
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi
mahluk hidup atau kelompok makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dengan kata lain, ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang ekosistem mahluk hidup. (Utomo, 2014)
Secara etimologis, istilah “Ekologi” berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “Oikos” yang artinya habitat dan “Logos” yang artinya “Ilmu”.
Sehingga secara bahasa, definisi ekologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang hubungan antara sesama organisme dan juga antara organisme
dengan lingkungannya.
Selain pengertian diatas juga terdapat pengertian ekologi dari
beberapa ahli :
1. Ernest Haeckel
Menurut Ernest Haeckel (1866), pengertian ekologi adalah ilmu
pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap
lingkungan hidupnya.
2. C. J. Krebs
Menurut C. J. Krebs (1972), pengertian ekologi adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi yang menentukan
distribusi dan kelimpahan organisme.
3. E. P. Odum
Menurut E. P. Odum (1963), pengertian ekologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the
structure and function of nature”.
4. Charles Elton
Menurut Charles Elton (1927), pengertian ekologi adalah sejarah
alam yang sifatnya ilmiah “Scientific natural history”.

3
5. G. Tyler Miller
Menurut G. Tyler Miller (1975), definisi ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan
organisme lain dan dengan lingkungannya.
6. C. Elton
Menurut C. Elton, ekologi adalah ilmu yang mengkaji kehidupan
alam secara ilmiah atau dapat di singkat ilmu yang mempelajari
sejarah alam.
B. Sejarah
Ekologi diturunkan melalui tradisi sejarah secara alami dari jaman
dahulu. Apa yang disebut dengan protoecology dalam Carolus Linnaeus
(seorang ahli tumbuhan Swedia yang hidup pada abad ke-18), ia menulis
tentanng interaksi antara tanaman dan binatang yang kemudian ia sebut
sebagai The Economy Nature.
Pada awal abad ke-19 seorang biogeographer jerman, Alexander von
Humboldt, menstimulasikan penelitian tentang distribusi tumbuh tumbuhan
sevagai komunitas dari suatu lingkungan yang kemudian disusul sampai
abad ke-20 oleh beberapa ahli tumbuhan eropa seperti Oscar Drude dan
Eugene Hangat. Edward Forbes seorang ahli biologi laut berasal dari inggris
mempelajari ekosistem laut pada awal abad ke-19 dan merupakan orang
pertama yang menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur hubungan
antara kedelaman air dengan jumlah individu organisme. (Soerdjani,2014)
Nama ekologi diusulkan pertama kali pada tahun 1866 oleh ahli
biologi jerman bernama Ernest Hackel, seorang pengikut terkemuka
Darwinisme. Pada tahun 1870, Heackel menulis “ekologi adalah kajian
interaksi yang kompleks yang disebut oleh Darwin sebagai kajian tentang
syarat-syarat dari perjuangan suatu makhluk hidup untuk bertahan hidup”.
Darwin menggambarkan dirinya secara menyolok di dalam protoecology.
Ekologi dikenal sebagai sebuah ilmu pengetahuan pada 1890-an dan
awal 1900-an dikenal sebagai sebuah ilmu tentang campuran antara
samudra dengan air tawar (limnology) dan antara tumbuhan dengan hewan.
Pada akhir tahun 1900-an kemudian penekanan beralih kepenelitian

4
laboratorium terutama dalam bidang ilmu faal (fisiologi) dan genetika
kemudian disarankan untuk kembali kebidang kepenekanan bidang sejarah
alam.ahli ekologi hewan Inggris Charles Elton mendefinisikan ekologi
sebagai sejarah alam yang ilmiah.
Clements dan Cowles, adalah dua orang yang melakukan penelitian
lebih maju dalam ekologi, mereka menguji perubahan populasi spesies
produsen (tanaman), komunitas dan kondisi lingkungannya dari waktu
kewaktu, satu proses yang mereka sebut sebagai rangkaian perubahan dan
adanya konsep superorganisme. Konsep rangkaian perubahan Clements ini
mendominasi konsep ekologi sampai 1950-an. Ekologi menjadi melembaga
di inggris dan masyarakat ekologi di Amerika secara berturut-turut pada
tahun 1913 dan 1915.(Soerdjani,2014)
C. Ruang Lingkup
Secara umum, ekologi mempelajari mengenai interaksi organisme
dengan lingkungan hidupnya. Adapun batasan pokok bahasan atau ruang
lingkup ekologi adalah sebagai berikut:
1. Individu
Individu adalah satuan organisme dari setiap jenis atau species tertentu.
Misalnya; seorang manusia, seekor gajah, seekor burung, seekor ikan,
dan sebagainya.
2. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang berada di suatu
tempat dan waktu tertentu. Misalnya populasi manusia, populasi
burung, populasi rumput, dan sebagainya.
3. Komunitas
Komunitas adalah suatu kelompok mahluk hidup yang terdiri atas
beberapa populasi dan saling berinteraksi satu sama lainnya pada suatu
tempat dan waktu tertentu. Misalnya komunitas padang rumput yang di
dalamnya terdapat populasi rumput, populasi belalang, populasi burung,
populasi ular, dan lainnya.

5
4. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu kondisi dimana terjadi hubungan timbal balik
dan saling ketergantungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.
Misalnya ekosistem hutan, ekosistem air laut, dan lainnya.
5. Biosfer
Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang paling besar dimana di
dalamnya terdapat semua kehidupan yang ada di bumi dan terdapat
interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan. (Utomo,2014)
D. Perkembangan Ekologi
Sebagai bagian dari ilmu biologi maka ekologi merupakan bagian
ilmu dasar yang cakupannya lebih besar menyangkut interaksi
antarorganisme hidup dan organisme mati. Ekologi sejajar dengan bagian-
bagian dasar yang lain yang membahas biologi molekuler, biologi
perkembangan, genetika, fisiologi, morfologi, dan lain-lain. Ilmu biologi
dapat pula dikaji pada tataran taksonomis (menurut kelompok organisme
yang dipelajari), yaitu botani dan zoology. Selanjutnya zoology (ilmu
tentang hewan) dapat dibagi menjadi ornithology (ilmu tentang burung),
entomologi (ilmu tentang serangga), mammalogi (ilmu tentang hewan
menyusui). Sedangkan botani dapat dibagi menjadi orchidology (ilmu
tentang anggrek), dendrology (ilmu tentang pohon), dan sebagainya.
(Utomo,2014)
Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan
ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi mempengaruhi ilmu yang lain,
demikian juga perkembangan ilmu yang lain yang juga dapat
mempengaruhi ilmu ekologi. Mula-mula para pakar ekologi mempelajari
saling keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya. Studi ekologi
berawal dari mempelajari geografi tumbuhan, kemudian berkembang pada
aspek lain, yaitu komunitas tumbuhan, kemudian menjadi ekologi
komunitas.
Pada waktu yang hampir bersamaan juga berkembang studi-studi
lain mengenai dinamika populasi atau ekologi populasi. Studi ini juga
berkembang menjadi ekologi perilaku hingga beberapa tahun, kemudian

6
dinamika populasi dan ekologi komunitas menjadi perhatian besar bagi
pakar-pakar ekologi. Selanjutnya dengan adanya perhatian yang besar
terhadap faktor-faktor fisik lingkungan maka muncul kemudian ilmu-ilmu
mengenai ekoklimatologi (ilmu tentang iklim lingkungan), fisioekologi
(ilmu tentang lingkungan fisik), dan ilmu ekoenergetika (ilmu tentang
energi lingkungan).
Ekologi modern, kemudian memusatkan perhatiannya pada konsep
ekosistem yang lebih kompleks, yaitu menyangkut beberapa asas-asas
mendasar yang akan diuraikan pada kegiatan belajar berikutnya.
Penggunaan konsep ekosistem ini menuju kepada pendekatan baru, yaitu
pendekatan sistem. Pendekatan ini meliputi penggunaan model-model
matematika. Model-model ini, antara lain digunakan untuk menjelaskan
secara lebih sederhana tentang suatu ekosistem atau dapat pula untuk
meramal dan menduga perubahan-perubahan yang akan terjadi pada masa
yang akan datang.
E. Manfaat Ekologi Bagi Manusia
Ada banyak manfaat ekologi yang bisa diberikan kepada manusia dan
lingkungan hidupnya. Sesuai dengan pengertian ekologi, adapun beberapa
manfaat ekologi adalah sebagai berikut:
1. Mengenal Keberagaman Hayati
Dengan adanya ekologi, maka manusia dapat memahami berbagai
makhluk hidup dan hubungannya dengan tempat tinggalnya.
Contohnya, bagaimana seekor unta dapat bertahan hidup pada tempat
yang bersuhu tinggi sedangkan penguin bertahan hidup di tempat
bersuhu dingin.
2. Mengenal Perilaku Mahluk Hidup
Ekologi juga dapat membantu manusia mengenal perilaku mahluk hidup
lainnya yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya, sistem sonar kapal
selam yang diadaptasi dari hewan kelelawar dan lumba-lumba ternyata
bermanfaat bagi manusia untuk menentukan suatu lokasi.
3. Mengetahui Peran Manusia Terhadap Lingkungan

7
Ekologi dapat membantu manusia untuk mengetahui dampak produk
yang dihasilkan manusia terhadap lingkungan. Misalnya, produk DDT
yang ditujukan untuk memberantas hama ternyata mencemari
lingkungan manusia dan organisme lainnya.
4. Memetakan Konsumsi Pangan
Dengan adanya ekologi maka manusia dapat mengetahui struktur dan
skala pangan setiap mahluk hidup. Misalnya, tumbuhan sebagai
produsen, hewan herbivora sebagai konsumen tingkat 1, hewan
karnivora sebagai konsumen tingkat 2, manusia sebagai konsumen
tingkat 3, hewan pengurai, dan hasil pengurai tersebut dikonsumsi oleh
produsen sebagai sumber energi.
5. Memecahkan Masalah Pertanian
Ekologi juga dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah
pertanian yang dihadapi oleh manusia. Misalnya, untuk menjaga
kesuburan tanah dibutuhkan beberapa mikroba yang dapat
menghasilkan nitrat dan ammonium.
6. Memecahkan Masalah Energi
Ekologi dapat membantu manusia dalam memastikan ketersediaan
energi untuk menunjang kehidupannya. Misalnya, penggunaan energi
alternatif dari tenaga surya untuk menghasilkan energi listrik.
7. Memecahkan Masalah Kesehatan
Ekologi juga dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah
kesehatan yang dihadapi. Misalnya, mengetahui bahwa nyamuk Aedes
Aegypti adalah penyebab demam berdarah yang dapat diatasi dengan
penanganan tertentu, seperti menguras atau membuat genangan air
bersih tempat nyamuk bertelur. (Hanum,2009)
F. Jenis-Jenis Ekologi
Pada dasarnya istilah ekologi digunakan pada beberapa bidang
kehidupan manusia. Adapun beberapa jenis ekologi adalah sebagai berikut:
1. Ekologi manusia, yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang
keadaan lingkungan hidup manusia.

8
2. Ekologi tumbuhan, yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang
tumbuhan sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan hewan.
3. Ekologi hewan, yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang hewan
sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan tumbuhan.
4. Ekologi habitat, yaitu cabang ekologi yang fokus mempelajari dan
membahas tentang sifat dari suatu habitat.
5. Ekologi populasi, yaitu cabang ekologi yang fokus mempelajari tentang
hubungan antara kelompok organisme, jumlah individu, dan faktor
penentu besar populasi dan penyebarannya.
6. Ekologi sosial, yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang
hubungan antara manusia dengan lingkungan alam dan teknologi.
7. Ekologi bahasa, yaitu cabang ekologi yang mempelajari dan
menyelidiki tentang hubungan antara bahasa dan lingkungan manusia.
8. Ekologi antariksa, yaitu cabang ekologi yang mempelajari tentang
ekosistem yang dapat menopang kehidupan manusia selama
penerbangan antariksa. (Irwan,1992)
G. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lainnya
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang
besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana
makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan
hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat
hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya
saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal
bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang
menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Untuk sementara, perhatikan pembagian “biologi kehidupan”.
Secara tradisional kita memotong “kue lapis” biologi ke dalam potongan-
potongan kecil dalam dua cara yang berbeda, seperti diperlihatkan pada
Gambar 1. Kita dapat membaginya secara “mendatar” ke dalam apa yang
kita sebut pembagian “dasar” sebab kita memperhatikan dasar-dasar yang
biasa terdapat pada seluruh kehidupan, atau paling sedikit tidak terbatas

9
pada satu organisme tertentu. Morfologi, fisiologi, genetika, ekologi,
evolusi, biologi molecular dan biologi perkembangan adalah contoh-contoh
dari pembagian seperti itu. (Odum,1998)

Gambar 1. Biologi “kue lapis”, menggambarkan pembagian-pembagian “dasar”


(mendatar) dan “taksonomi” (tegak).

Kita dapat juga membagi kue itu secara “tegak” menjadi apa yang
kita namakan pembagian “taksonomi”, yang membicarakan morfologi,
fisiologi, ekologi dan seterusnya dari jenis-jenis organisme-organisme
tertentu. Zoology, botani dan bakteriologi adalah pembagian-pembagian
besar dari tipe tersebut itu, dan fikologi, protozoology, mikrologi,
entomologi, ornithologi dan sebagainya, adalah pembagian-pembagian
yang membahas kelompok-kelompok organisme yang lebih terbatas lagi.
Jadi ekologi adalah pembagian dari biologi dan merupakan juga bagian
internal dari setiap dan semua pembagian taksonomi. (Odum,1998)
Biologi molekuler menjadi dasar bagi perkembangan. Berkat
jasanya, kamu dapat memahami struktur dan fungsi molekul-molekul
penyusun tubuh seperti asam nukleat dan protein, termasuk mekanisme
pewarisan sifat pada semua makhluk hidup. Biologi sel berkaitan erat
dengan biologi molekuler. Sel merupakan unit dasar kehidupan, untuk
mempelajari struktur dan fungsi sel, ahli biologi mempelajari komponen-
komponen sel pada tingkat molekuler. Pemahaman biologi sel diperlukan

10
untuk mempelajari ilmu yang lain seperti fisiologi, biologi perkembangan,
neurofisiologi, sitogenetika, etiologi, dan sebagainya.
Biologi tingkat organisme mempelajari jenis-jenis makhluk hidup
dengan segala aspek kehidupannya. Objek biologi yang dipelajari pada
tingkat organisme semakin banyak, sehingga berkembang disiplin ilmu
yang mempelajari organisme tertentu secara mendalam. Contohnya adalah
ornitologi (mempelajari burung), iktiologi (mempelajari ikan), herpetologi
(mempelajari amfibia dan reptil), protozoologi (mempelajari hewan satu
sel/protozoa), mikologi (mempelajari jamur), entomologi (mempelajari
serangga), antropologi fisik (mempelajari manusia), dan sebagainya.
(Odum,1998)

Tabel 1. Cabang - cabang biologi

Barangkali cara yang paling baik untuk membatasi ekologi mutakhir


adalah dengan menganggap hal itu dipandang dari segi konsep tingkat-
tingkat organisasi yang digambarkan sebagai suatu “spektrum biologi”
seperti diperlihatkan dalam Gambar 2. Komunitas, populasi, organisme,
organ, sel dan gen adalah istilah-istilah yang secara luas digunakan untuk

11
berbagai tingkat biotik utama, yang diperlihatkan dalam susunan hierarki
dari yang besar ke yang kecil. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan
materi) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang
khas. Yang dimaksudkan dengan sistem adalah seperti yang didefinisikan
dalam Webster’s Collegiatte Dictionary yaitu “komponen-komponen yang
secara teratur berinteraksi dan saling tergantung membentuk keseluruhan
yang bersatu”. (Odum,1998)

Gambar 2. Tingkat – tingkat spektrum organisme

Sistem-sistem yang mengandung komponen-komponen hidup (sistem


biologi atau biosistem) dapat disusun pada tingkat mana saja didalam
hierarki. Atau pada kedudukan anatar mana saja yang cocok atau praktis
untuk analisis. Misalnya, kita dapat menganggap tidak saja hanya sistem-
sistem gen, sistem-sistem organ dan seterusnya tetapi juga sistem-sistem
organ inang parasit sebagai tingkat-tingkat diantara populasi dan komunitas.
Ekologi memperhatikan terutama bagian sebelah kanan dari spektrum
ini, yakni : tingkat-tingkat sistem diatas tingkat organisme. Didalam ekologi
istilah populasi, yang asalnya diciptakan untuk menyatakan sekelompok
manusia, diperluas meliputi golongan-golongan, individu-individu dari satu
jenis organisme apa saja. (Odum,1998)
Penting untuk dicatat, bahwa tidak ada garis atau pemisah yang jelas
ditunjukan di dalam “spektrum” diatas, bahkan tidak juga antara organisme

12
dan populasi. Karena didalam membahas manusia dan binatang-binatang
tingkat tinggi kita biasa memikirkan individu sebagai satuan pokok gagasan
tentang suatu spektrum yang kontinu tampak aneh mula-mula. Satu alasan
untuk mencatat tingkat-tingkat organisasi secara mendatar dan bukan secara
vertikal ialah untuk menekankan bahwa, didalam jangka panjang, tiada satu
tingkat pun akan lebih atau kurang penting atau lebih kurang pantas
daripada tingkat lain bagi pengkajian ilmiah. (Odum,1998)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan hidupnya. Ada
juga yang menjelaskan pengertian ekologi adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi mahluk hidup atau
kelompok makhluk hidup dengan lingkungannya. Nama ekologi diusulkan
pertama kali pada tahun 1866 oleh ahli biologi jerman bernama Ernest
Hackel, seorang pengikut terkemuka Darwinisme. Pada tahun 1870, Hackel
menulis “ekologi adalah kajian interaksi yang kompleks yang disebut oleh
Darwin sebagai kajian tentang syarat-syarat dari perjuangan suatu makhluk
hidup untuk bertahan hidup”. Ekologi dikenal sebagai sebuah ilmu
pengetahuan pada 1890-an dan awal 1900-an dikenal sebagai sebuah ilmu
tentang campuran antara samudra dengan air tawar (limnology) dan antara
tumbuhan dengan hewan.
Ruang lingkup ekologi adalah individu, populasi, komunitas,
ekosistem dan biosfer. Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi mempengaruhi
ilmu yang lain, demikian juga perkembangan ilmu yang lain yang juga dapat
mempengaruhi ilmu ekologi. Mula-mula para pakar ekologi mempelajari
saling keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya. Studi ekologi
berawal dari mempelajari geografi tumbuhan, kemudian berkembang pada
aspek lain, yaitu komunitas tumbuhan, kemudian menjadi ekologi
komunitas.
Manfaat dari ekologi adalah dapat mengenal keberagaman hayati,
megenal perilaku makhluk hidup, mengetahui peran manusia terhadap
lingkungan, memetakan konsumsi pangan, memecahkan masalah pertanian,
memecahkan masalah energy dan memecahkan masalah kesehatan. Dan
jenis – jenis ekologi yaitu ekologi manusia, ekologi tumbuhan, ekologi
hewan, ekologi habitat, ekologi populasi, ekologi social, ekologi bahasa dan
ekologi antariksa.

14
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang
besar terhadap cabang biologinya. Untuk mempelajari lebih mudah tentang
ekologi, maka perlu diperhatikan pembagian biologi kehidupan yang
dianalogikan dengan kue lapis. Zoology, botani dan bakteriologi adalah
pembagian-pembagian besar dari tipe tersebut itu, dan fikologi,
protozoology, mikrologi, entomologi, ornithologi dan sebagainya, adalah
pembagian-pembagian yang membahas kelompok-kelompok organisme
yang lebih terbatas lagi. Jadi ekologi adalah pembagian dari biologi dan
merupakan juga bagian internal dari setiap dan semua pembagian
taksonomi.
B. Saran
Masih banyaknya kekurangan pada makalah ini, kurangnya pemahaman
yang jauh lebih dalam lagi dalam materi ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hanum, C. (2009). Ekologi tanaman. USUpress.

Irwan ZD. (1992). Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi ekosistem, komunitas,


dan lingkungan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Odum, E. P. (1998). Dasar-dasar ekologi edisi ke-3. Samingan T, penerjemah.


Yogyakarta (ID): Gajahmada Univ Pr. Terjemahan dari: Fundamentals of
Ecology.

Utomo, S. W., Si, M., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, Ruang Lingkup
Ekologi dan Ekosistem.
Utomo, S. W., & Rizal, R. (2014). Ekologi (Vol. 2, No. 577, pp. 1-31). Universitas
Terbuka.

16

Anda mungkin juga menyukai