Anda di halaman 1dari 11

Pengantar

1. Pengertian
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu aikos yang berarti rumah atau tempat hidup
dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari
organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme dengan lingkungan. 1 Berikut adalah definisi ekologi menurut para
ahli:
a. Ernst Heackel (1866)
Ekologi adalah ilmu komprehensif yang mempelajari hubungan antara organisme
dan lingkungannya
b. Burdon-Sanderson (1893)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari relasi/hubungan eksternal antara tanaman
dan hewan satu sama lain, serta keberadaannya pada masa lampau dan saat ini.
Relasi eksternal tersebut untuk membedakan dengan fisiologi (relasi internal) dan
morfologi struktur)
c. Tansley, 1940 (Pure Science)
Hubungan tanaman dengan lingkungannya dan dengan tanaman lain dimana secara
langsung dipengaruhi oleh perbedaan habitat diantara tanaman (struktur dan
fungsi)
d. Elton, 1927 (Apllied Science)
Ilmu yang mempelajari organisme (hewan) dengan kacamata sosiologi dan ekonomi
(bukan dilihat dari stru ktur dan adaptasi saja)
e. Andrewarta (1961)
Pengetahuan ilmiah mengenai distribusi dan kelimpahan suatu organisme
f. Krebs (1927)
Ekologi yaitu pengetahuan ilmiah mengenai interaksi yang menentukan distribusi
dan kelimpahan suatu organisme, dengan kata lain ekologi adalah mengenai dimana
organisme ditemukan, berapa jumlahnya dan mengapa
g. Ricklefs (1973)
Ekologi sebagai ilmu lingkungan alam, terutama mempelajari hubungan mendalam
antara organisme dengan lingkungan sekitarnya 2

Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya. Saat ini
ekologi lebih dikenal sebagai “ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam. Bahkan,
ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup. 3

2. Sejarah
Ekologi memiliki perkembangan yang berangsur sepanjang sejarah. Sejarah dari
ekologi ditandai pada masa sebelum masehi, dimana istilah ekologi masih belum populer
namun perhatian manusia terhadap lingkungan telah ada.

1
Campbell, Reece. 2012. Biologi Edisi 8: Jilid 3. Jakarta: Erlangga
2
http://www.repository.ipb.ac.id/HO_Ekologi_pdf Diunduh pada 23 Januari 2018. Pukul 16.00
3
Rizal Reda, Sutriyono, Utomo Warno. Modul 1 Pengertian Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem
http://www.repository.usu.ac.id. Diunduh pada 23 Januari 2018. Pukul 16.16
a. Sebelum Masehi-tahun 1700-an
Adanya sejumlah naskah karya Hipocrates, Aristoteles, dan filsuf lainnya yang berisi
mengenai rujukan tentang ekologi meskipun istilah tersebut belum digunakan,
namun, perhatian manusia terhadap lingkungannya telah ada.
b. Pada Abad Ke-16 sampai 17
Ekologi lahir sebagai akibat dari perkembangan ilmu Natural History (ilmu sejarah
alam) yaitu mengenai keterkaitan organisme dengan lingkungannya dari waktu ke
waktu kian sistematik, kian analitik, dan objektif.
c. Tahun 1769-1859
Alexander von Humbolt yakni seorang biogeosphere dan juga seorang pionir dalam
pemikiran ekologis. Humbolt menyinggung tentang ekologi modern mengenai
spesies hubungan daerah.
d. Pada Abad Ke-18
Anthony van Leeuwenhoek yang terkenal sebagai pioner penggunaan mikroskop,
juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi. 3
berdasarkan penemuan Darwin (1859) dan Mendel (1806) berkembang bidang
genetika populasi, evolusi, dan adaptasi. Leibig (1840) mengawali kajian lingkungan
nonbiotis dari organisme yang kemudian berkembang menjadi ekoklimatologi dan
ekofisiologi.
e. Tahun 1866
Ernest Heackel seorang ahli biologi asal Jerman, yang tercatat dalam sejarah sebagai
orang yang pertama kali menggunakan istilah ekologi dalam bukunya yang berjudul
“Generelle Organismen der Morphologie”. Heackel menulis bahwa Ekologi adalah
kajian interaksi yang kompleks yang disebut Darwin sebagai kajian tentang syarat-
syarat dari perjuangan suatu makhluk hidup untuk bertahan hidup.
f. Tahun 1867
Pfefer dan Sacs mengemukakan pendapat mengenai fisiologi tumbuhan yang
bersinggungan dengsn ekologi tumbuhan yang membahas hubungan struktur,
fungsi, dan distribusi vegetasi.
g. Tahun 1870
Doknchagev, ahli dalam ilmu tanah menyatakan bahwa tanah sebagai bagian yang
mandiri sebagai hasil akhir kerjasama antar iklim, organisme, bahan induk, bentuk
permukaan dan waktu.
h. Tahun 1890-an sampai awal 1990-an
Edward A Bridge mempelopori penelitian tumbuh-tumbuhan di di Universitas
Nebraska dengan ide-ide yang merumuskan tentang ekologi komunitas. Henry C.
Cowles dari Universitas Chicago mempelajari tumbuh-tumbuhan di bukit pasir di
wilayah Danau Michigan.
i. Tahun 1891
Warning mengemukakan uraian klasik hubungan suksesi di bukit-bukit pasir.
Shumker (Swedia) berdasarkan konsep Warningh, Clowles, dan Clements
menerbitkan tulisan tentang bukit pasir di Michigan sehingga hal tersebut
merupakan sebuah permulaan pemikiran ekologi pada abad ke-20.

Melihat sejarah ekologi dari sebelum masehi sampai pada memasuki abad ke-19
kian mantab. Hal ini dikarenakan salah satu faktornya adalah pesatnya gerakan yang
bertujuan untuk memelihara peradaban, yang salah satunya adalah lingkungan hidup.
Namun pada tahun 1900-an, ekologi belum mencapai hasil yang maksimal karena terjadi
Perang Dunia II. Meskipun terjadi PD II yang mengakibatkan kekacauan dunia pada saat itu,
ilmuwan tetap melakukan penyelidikan tentang ekologi. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan gagasan-gagasan ilmuwan yang didemokan pada kurun waktu awal abad ke-19
sampai akhir abad ke-19. Kemudian pada awal abad 20 sampai akhir abad 20 ilmu ekologi
telah memperoleh perhatian:

a. Tahun 1920
Beberapa kajian di lingkungan perairan berkembang menjadi ekologi energetik,
seperti oleh Thinemann yang memperkenalkan tingkat tropik. Perhatian terhadap
dinamika populasi juga banyak dikembangkan para ahli, yaitu pendekatan secara
teoritis yang dipelopori oleh Lotka (1925) dan pendekatan secara eksperimental oleh
Voltera (1926).
b. Tahun 1935
Gause menemukan interaksi antara hewan pemangsa dengan mangsanya dan
hubungan kompetitif diantara spesies. Serta, Nicholas mempelajari kompetitif
intraspesies.
c. Tahun 1940
Juday menguraikan bidget energi dalam danau (produksi primer) yang berkembang
sebagai konsep ekologi tentang dinamika tingkat tropik. Konsep tersebut
diperkenalkan sebagai konsep dasar dalam ekologi modern oleh Lindemann (1942)
serta diperluas oleh Hutchunson dan Odum (1950an) sebagai pelopor dalam aliran
budget energi.
d. Tahun 1950-an
Andrewartha dan Birch serta Lack menemukan dasar-dasar yang luas untuk kajian
regulasi populasi (1954). Studi awal mengenai siklus materi atau nutrisi dilakukan
oleh Ovington (1957) di Inggris dan Basillevic dan Rodin (1967) di Rusia.
e. Tahun 1992
Eugene Odum meneruskan dan memperjelas definisi dan konsep ekologi, serta
mengkompilasinya dalam daftar 20 prinsip ekologi dalam artikelnya, yaitu “Great
Ideas in Ecology for the 1990s (1992). Aldho Leopold dan Rachel Carson mulai
menyadari perlunya konservasi ekosistem dan untuk mengeksplorasi hubungan
antara manusia dan pengguna lahan sebagai hal yang penting.
f. Tahun 1993
Pollan dan Orr mengeksplorasi bidang ekologi di kehidupan kita sehari-hari, pertama
yaitu bagaimana manusia dan tumbuhan berevolusi dan membentuk hubungan satu
sama lain. Kedua, mendiskusikan prinsip ekologi dalam konteks perkebunan modern
dalam bukunya “Second Nature: A Gardener’s Education” (Pollan, 1993). Orr
memfokuskan pada sistem pendidikan adalah menghubungkan kembali generasi
muda ke dalam habitat dan komunitas mereka.
g. Tahun 1996
Green et all mendefinisikan ekologi manusia sebagai hubungan antara manusia dan
lingkungan.
h. Tahun 1998
Cultural Ekologi mempelajari hubungan alam, manusia dan kaitannya dengan
tanah. Morris (1998) mengatakan bahwa tipe ekologi ini, menekankan budaya dan
telah memberikan
i. Akhir 1900-an
Penekanan beralih ke penelitian laboratorium terutama dalam bidang ilmu faal
(fisiologi) dan genetika dan kemudian disarankan untuk kembali ke penekanan ilmu
sejarah alam. Ahli ekologi hewan Inggris Charles Elton mendefinisikan ekologi
sebagai sejarah alam ilmiah.
j. Pada awal abad ke-20
Istilah ekologi dikenal sebagai bentuk sejarah alam pada masa Aristoteles meneliti
interaksi organisme dengan baik di lingkungan dan komunitas mereka. Ahli sejarah
alam pada masa ini, termasuk James Hutton, Jean Babtis Lamarck.
k. Abad ke-20
Para ahli tumbuhan eropa seperti Oscar drude dan Eugene Hangat, Edward Forbes,
seorang ahli Biologi laut berasal dari Inggris mempelajari ekosistem di laut pada awal
abad ke-19 dan merupakan orang pertama yang menggunakan metode kuantitatif
dalam mengukur hubungan antara kedalaman air dengan jumlah individu organisme.
l. Setelah abad ke-20
Buku ekologi Amerika pertama kali dipublikasi pada tahun 1905 oleh Frederick
Clements dengan ide mengenai komunitas tanaman sebagai superorganisme.
Ekologi juga berkembang berbagai Negara termasuk Russia oleh Vladimir Vernadsky
dengan temuannya mengenai konsep biosfer di tahun 1920-an dan di Jepang oleh
Kinji Imanishi dengan konsep “Harmony in Nature and Habitat Segregation” di tahun
1950-an
3. Ruang Lingkup
Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Untuk mempelajari gambaran yang cukup
jelas tentang batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat kiranya dipergunakan konsep
model dari Miller. Konsep tersebut beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan
suatu ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan. Konsep tersebut
dapat dilihat pada Tabel 1.1

Gambar 1.1

Konsep Model Miller

Menurut konsep tersebut bagian-bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom
akan membentuk satuan molekul, dan satuan-satuan molekul seterusnya akan
membentuk satuan protoplasma, demikian proses pembentukan satuan lainnya.

Dalam konsep model tersebut ditetapkan selanjutnya batas-batas wilayah kerja dari
berbagai pengetahuan. Kita melihat batas-batas dari:

(1) daerah mati atau daerah tanpa adanya jasad-jasad hidup

(2) daerah hidup atau daerah yang dihuni oleh jasad-jasad hidup

(3) daerah yang masih merupakan tanda tanya.


Dipaparkan pula batas-batas yang dinamakan:

(1) daerah dari benda-benda submikroskopis

(2) daerah dengan benda dan jasad mikroskopis

(3) daerah makroskopis

(4) daerah kosmis.

Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas terbawah
adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat biosfer.

1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks,
seperti lemak, protein, dan karbohidrat.

2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari
satuan dasar lainnya.

3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya jaringan
otot.

4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi
tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada tumbuhan.

5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja
sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.

6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.

7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu
daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon,
populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.

8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu
daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan lainnya.
Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau Sumatra atau
populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.

9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik
yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak
hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu
sistem ekologi.

10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000
m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu
meter di bawah permukaan laut
Gambar 1.2

Gambar 1.2
Konsep model tentang batas-batas kesatuan lingkungan yang terdapat di alam

Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu autekologi
dan sinekologi. Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis organisme
dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat eksperimental dan induktif. Sinekologi
merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih bersifat
filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.
Contoh studi autekologi adalah ekologi tikus yang diberi perlakuan tertentu, misalnya
sebagian ruang geraknya terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur
perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu sama lain. Contoh
studi sinekologi adalah ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji berbagai jenis tumbuhan
yang ada, populasi masing-masing jenis, kerapatan persatuan luas, fungsi berbagai
tumbuhan yang ada, kondisi hutan atau tingkat kerusakan, hubungannya dengan tanah, air,
atau komponen fisik lainnya. Mengacu kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan
sangat berbeda. Pada perkembangannya autekologi telah mempelajari berbagai jenis hewan
maupun tumbuhan. Demikian pula sinekologi yang kemudian dapat dibedakan lagi, antara
lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi daratan (terestrial), dan ekologi lautan.
Sinekologi juga telah berkembang ke berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Perkembangan ekologi jelas sangat diharapkan dalam dunia ilmu pengetahuan terutama
dalam menunjang pembangunan.
Di samping pengelompokan tersebut, ada pengamat lingkungan yang membuat
kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh
karena itu ada istilah ekologi bahari atau kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat atau
terestrial, ekologi estuaria (muara sungai ke laut), ekologi padang rumput, dan lain-lain.
Pengelompokan yang lain adalah menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika
makhluk hidup, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan (ekologi serangga, ekologi
burung, ekologi kerbau, dan lain sebagainya), serta ekologi mikroba atau jasad renik.

4. Perkembangan Ekologi

Ilmu ekologi pada awalnya merupakan suatu pengetahuan umum dan hanya
mempelajari hubungan lingkungan secara individual atas dasar fisiologi. Pada waktu itu para
cendekiawan, khususnya dari kalangan ilmu alam, kurang menaruh perhatian pada berbagai
ilmu yang sifatnya umum, tetapi orang lebih banyak mengarahkan perkembangan ilmu-ilmu
ke arah spesialisasi. Walaupun perhatian orang terhadap ilmu ekologi jika dibandingkan
dengan ilmu lain, terutama ekonomi dan politik kurang memadai, namun ekologi terus
berkembang. Sebagai bukti bahwa ilmu ekologi dapat terus berkembang dan melebarkan
sayapnya ke bidang-bidang lain seperti botani, dan zoologi. Belakangan ini kebijakan
pemerintah dan berbagai organisasi lain dalam “perlindungan alam dan lingkungan
permukiman” serta “pemeliharaan dan pelestarian lingkungan” didasarkan atas hasil
penelitian dan ajaran ilmu ekologi. Sebagai langkah lebih lanjut dari ilmu ekologi yang patut
disinggung adalah diperkenalkannya “ekologi landscape”. Perhatian orang terhadap ilmu
ekologi yang pada mulanya kurang, secara mendadak berubah. Perubahan sikap para
cendekiawan dan politisi atas ilmu ekologi terjadi setelah dunia dilanda “krisis lingkungan
hidup manusia”.
Pada dasawarsa 1970-an setelah diadakannya konferensi PBB tentang lingkungan
hidup “Stockholm” (1972), perhatian cendekiawan, politisi, dan pemerintah dari negara-
negara maju dan negara berkembang terhadap permasalahan lingkungan hidup berubah,
termasuk dalam dunia ilmu pengetahuan dan penelitian lingkungan. Salah satu resolusi yang
dihasilkan oleh konferensi Stockholm adalah didirikannya badan khusus dalam PBB yang
memperoleh tugas untuk mengurus permasalahan lingkungan. Nama badan itu ialah UNEP
(United Nations Environmental Program) yang berkedudukan di Nairobi (Kenya). Pada
setiap tanggal 5 Juni (hari pembukaan konferensi di Stockholm) oleh banyak negara,
termasuk di Indonesia dijadikan sebagai hari lingkungan hidup untuk memperingatkan dunia
atas bahaya yang terus-menerus mengancam lingkungan hidup kita. Hal tersebut merupakan
wujud dari perkembangan ilmu ekologi.
Sementara itu, para pakar ekologi pada awalnya mempelajari ekologi berawal dari geografi
tumbuhan yang berkembang ke aspek lain yaitu komunitas tumbuhan yang kemudian
berkembang menjadi ekologi komunitas. Pada waktu yang hampir bersamaan juga
berkembang berbagai studi mengenai dinamika populasi atau ekologi populasi. Studi ini
kemudian berkembang menjadi ekologi perilaku. Perkembangan ini tentunya akan terus
berlanjut sejalan dengan berjalannya waktu.
Hingga beberapa tahun, dinamika populasi dan ekologi komunitas menjadi perhatian besar
bagi para pakar ekologi. Dengan adanya perhatian yang besar terhadap berbagai faktor fisik
lingkungan, kemudian timbul beberapa cabang ilmu ekologi seperti ekoklimatologi,
fisioekologi, dan ekoenergetika.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa ekologi adalah bagian dari biologi, tetapi
ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu fisika, kimia, serta ilmu
bumi dan antariksa. Ilmu fisika berperan penting dalam ekologi karena berbagai faktor fisik
seperti suhu, kelembaban, cahaya, hujan, dan faktor fisik lainnya banyak terkait dalam studi
ekologi. Ilmu kimia menduduki peran penting dalam ekologi karena proses kimia merupakan
proses yang mendukung studi ekologi. Misalnya dalam siklus C, P, N, K merupakan bagian
penting dari ekologi.
Ekologi modern memusatkan perhatian pada konsep ekosistem. Konsep ini menyangkut
beberapa asas dasar yang nanti akan diuraikan pada kegiatan belajar atau modul-modul
berikutnya. Penggunaan konsep ekosistem menuju kepada pendekatan baru yaitu
pendekatan sistem. Pendekatan ini meliputi penggunaan model-model matematika, yang
antara lain digunakan untuk menjelaskan secara lebih sederhana suatu ekosistem atau dapat
pula untuk meramal/menduga perubahan-perubahan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang. Bahkan dalam perencanaan pembangunan, dapat diperkirakan dampak-
dampak yang akan terjadi pada suatu ekosistem sehingga dapat direncanakan pula
bagaimana mengeliminir dampak negatif yang akan terjadi.

Kaitan Ekologi dengan Ilmu Lain


a. Ekologi Dalam Sejarah
Terkait pengertian ekologi, berdasarkan kajian sejarah, tokoh yang sangat berperan
adalah Ernest Haeckel. Ia adalah seorang ilmuan Biologi yang berasal dai Jerman. Ia
merumuskan bahwa dalam kajian ilmiah, ekologi sebagai ilmu telah diaplikasikan sejak
dahulu kala dan semakin berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan juga selaras
dengan evolusi akal manusia. Jika didasarkan pada perkembangan tersebut, maka ekologi
dibagi ke dalam dua kategori yakni Enviromental Science dan juga Enviromental
Biology. Dalam lingkup pengertian ekologi, kita bisa menyimpulkan bahwa ia dalah dasar
dari semua pokok ilmu lingkungan, karena itu ia sering juga disebut dengan istilah Ilmu
Lingkungan. Meski demikian, ekologi sebenarnya memiliki cakupan yang lebih sempit
ketimbang ilmu lingkungan. 
b. Ekologi dan Ilmu Sosial Budaya.
Ilmu sosial budaya sangat penting bila komponen manusia dimasukkan dalam cakupan
ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem dalam kehidupan manusia.
Lingkungan sosial budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan
pembangunan berkelanjutan. Sebab pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia
yang hidup di dalam kondisi sosial-budaya dan ekonomi tertentu. Dalam pembangunan
faktor ekonomi mendapat perhatian yang seperlunya, karena semua orang sadar bahwa
pembangunan tak akan dapat berkelanjutan, apabila ekonomi tidak mendukungnya. Akan
tetapi faktor sosial-budaya sering diabaikan. Namun sejarah menunjukkan, faktor sosial-
budaya telah menyebabkan tak berkelanjutannya pembangunan dibanyak negara.
Misalnya, pembangunan oleh Shah Iran tidak berkelanjutan, karena faktor sosial budaya
tidak dapat mendukungnya.
c. Ekologi dalam Fisika dan Kimia
Ekologi dengan ilmu alam seperti fisika. Sebab ekologi juga mencakup faktor fisik seperti
misalnya suhu, cahaya dan hal lain yang juga dipelajari dalam Fisika. Ekologi juga tertaut
dengan ilmu Kimia. Dalam kaitannya dengan ilmu kimia, ekologi menganalisa proses
sintesis juga peristiwa kimia yang terjadi dalam tubuh organisme.
d. Ekologi dalam Ilmu Bumi dan Antariksa
berperan karena ekologi berkaitan dengan berbagai proses yang dipengaruhi peristiwa-
peristiwa siang dan malam, musim kemarau dan musim hujan, gravitasi, endapan aluvial,
vulkanik, erosi dan lain-lain.
e. Ekologi dalam Politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk
gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan, dan ekologi.  Saat semuanya digabungkan
dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil
kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti
jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih
baik. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik. Beberapa
telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam
kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat
melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-
argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.

f. Ekologi dalam Ekonomi


Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
 Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat
kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
 Mike Nickerson mengatakan bahwa "ekonomi tiga perlima ekologi"
sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi
menganggap dilakukan "untuk bebas".
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan
pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru
saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. "Modal alam" ialah 1
contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.
Struktur Organisasi Kehidupan dalam Kajian Ekologi

1. Ekologi Organismal
Mencakup subdisiplin ekologi fisiologi, ekologi nevolusi, dan ekologi perilaku,
mempelajari bagaimana struktur, fisiologi, dan perilaku organisme memenuhi
tantangan dari lingkungan
2. Ekologi Polpulasi
Suatu kelompok individu dari spesies yang sama, yang hidup dalam suatu wilayah.
Ekologi populasi menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ukuran populasi serta
bagaimana dan mengapa pupulasi berubah seiring waktu
3. Ekologi Komunitas
Suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di suartu wilayah. Ekologi
ini mengkaji bagaimana interaksi antarspesies, seperti predasi dan kompetisi,
memengaruhi struktur dan organisasi komunitas
4. Ekologi Ekosistem
Komunitas organisme di suatu wilayah beserta faktor-faktor fisik yang berinteraksi
dengan organisme-organisme tersebut. Ekologi ekosistem menekankan pada aliran
energi dan siklus kimiawi antara organisme dan lingkungan
5. Ekologi Bentang Alam
Mosaik ekosistem-ekosistem yang saling terkait. Riset dan ekologi bentang alam
berfokus pada faktor-faktor yang mengontrol pertukaran energi, material, dan
organisme di berbagai ekosistem.
6. Ekologi Global
Ekologi global atau biosphere adalah ekosistem global total dari semua ekosistem dan
bentang alam di planet ini. Ekologi globsl mengkaji bagimana pertukaran regional energi
dan material memengaruhi fungsi dan distribusi organisme di seluruh biosfer.

Daftar Pustaka

Campbell, Reece. 2012. Biologi Edisi 8: Jilid 3. Jakarta: Erlangga

http://www.repository.ipb.ac.id/HO_Ekologi_pdf Diunduh pada 23 Januari 2018. Pukul 16.00


Rizal Reda, Sutriyono, Utomo Warno. Modul 1 Pengertian Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem
http://www.repository.usu.ac.id. Diunduh pada 23 Januari 2018. Pukul 16.16

Anda mungkin juga menyukai