Anda di halaman 1dari 2

RESUME

EKOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Ekologi telah berkembang maju selama sejarah perkembangan manusia. Berbagai tulisan ilmuan
sejak Hipocrates, Aristoteles, hingga filosof lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi
rujukan tentang masalah-masalah ekologi, walaupun pada waktu itu belum diberikan nama ekologi.

Kata ”ekologi” mula-mula diusulkan oleh biologiwan bangsa Jerman, Ernest Haeckel dalam tahun
1869. Sebelumnya banyak biologiwan terkenal di abad ke-18 dan ke-19 telah memberikan
sumbangan pikiran dalam bidang ini, sekalipun belum menggunakan kata ”ekologi”. Antony van
Leeuwenhoek lebih dikenal sebagai pelopor ahli mikroskop pada tahun 1700-an, memelopori pula
pengkajian rantai makanan dan pengaturan populasi (Egerton, 1968). Tulisan botaniwan bangsa
Inggris Richard Bradley menyatakan bahwa ia memahami betul hal produktivitas biologis (Egerton,
1969). Ketiga bidang tersebut penting dalam ekologi mutakhir.

Ekologi mulai berkembang pesat sekitar tahun 1900 dan berkembang terus dengan cepat sampai
saat ini, apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan. Ekologi merupakan cabang
ilmu yang mendasar dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pada awalnya, ekologi dibedakan
dengan jelas ke dalam ekologi tumbuhan dan ekologi hewan.

Namun dengan adanya faham komunitas biotik yang dikemukakan oleh F.E Clements dan
V.E.Shelford, faham rantai makanan dan siklus materi oleh Raymond Lindeman dan G.E. Hutchinson
serta pengkajian sistem danau secara keseluruhan oleh E.A. Birge dan Chauncy Juday, maka semua
konsep tersebut telah meletakkan dasar-dasar teori untuk perkembangan ekologi secara umum.

Saat ini tampaknya semua orang wajib mengetahui ekologi, sehingga ilmu ini menjadi bintang
diantara cabang ilmu, dimana selama ini hanya menjadi penunjang. Prinsip-prinsip dalam ekologi
dapat menerangkan dan memberikan pemahaman dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan
yang lebih layak. Timbulnya gerakan kesadaran lingkungan terutama pada tahun 1968 dan 1970,
semua orang ikut memikirkan masalah polusi, pelestarian alam, kependudukan dan konsumsi
pangan dan energi. Peningkatan perhatian masyarakat terhadap permasalahan lingkungan hidup
memberi pengaruh yang kuat terhadap perkembangan ekologi dan ilmu pengetahuan. Sebelum
tahun 1970-an, ekologi dipandang sebagai bagian dari biologi. Ekologi telah berkembang menjadi
bagian biologi yang sangat penting dan merupakan disiplin ilmu baru yang mempertanyakan proses-
proses fisis dan biologis dan menjembatani ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial (Odum 1971).
Sementara ruang lingkup ekologi semakin luas, pengkajian tentang bagaimana individu dan spesies
berinteraksi serta menggunakan sumber daya alam semakin diintensifkan.

Ekologi mempelajari rumah tangga mahluk hidup (oikos), istilah yang digunakan oleh Ernst Haeckel
sejak tahun 1869 (Odum 1983:2). Dalam ekologi, dikenal istilah sinekologi yaitu ekologi yang
ditujukan pada lebih dari satu jenis organisme hidup, misalnya ekologi hutan dimana terdapat
berbagai jenis tumbuhan dan hewan, dan autekologi yaitu ekologi tentang satu jenis mahluk hidup
misalnya ekologi Anoa, ekologi burung Maleo, hingga ekologi manusia.

Ekologi merupakan studi keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya, baik lingkungan
abiotik maupun biotik. Lingkungan abiotik tediri dari atmosfer, cahaya, air, tanah dan unsur mineral.
Tetapi perlu diketahui apa yang dimaksud dengan organisme. Ini penting karena pada hakikatnya
organisme dibangun dari sistem-sistem biologik yang berjenjang sejak dari molekul-molekul biologi
yang paling rendah meningkat ke organel-organel sub seluler, sel-sel, jaringan-jaringan, organ-organ,
sistem-sistem organ, organisme-organisme, populasi, komunitas, dan ekosistem. Interaksi yang
terjadi pada setiap jenjang sistem biologik dengan lingkungannya tidak boleh diabaikan, karena hasil
interaksi jenjang biologik sebelumnya akan mempengaruhi proses interaksi jenjang selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai