Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

EKOLOGI

Dosen Pengampu :
Dr. Agung Purwanto , M.Si

DISUSUN OLEH :

Mutia Pratiwi (1303620007)


Rahma Nurmalita (1303620018)
Ulya Khalisah (1303620054)

Juan Christian (1303620077)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA B


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Ekologi”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan
Hidup di Universitas Negeri Jakarta.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada


pihak-pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Jakarta, 15 Maret 2021

Penulis

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


Daftar Isi.............................................................................................................................. 3
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 5
BAB II.................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 6
2.1 Sejarah Ekologi .......................................................................................................... 6
2.2 Pengertian Ekologi ..................................................................................................... 6
2.3 Ruang Lingkup Ekologi ............................................................................................. 8
2.4 Hubungan Ekologi dengan Ilmu – Ilmu Lain ......................................................... 10
BAB III .............................................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ekologi telah berkembang maju selama sejarah perkembangan manusia. Berbagai


tulisan ilmuan sejak Hipocrates, Aristoteles, hingga filosof lainnya merupakan
naskahnaskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, walaupun pada
waktu itu belum diberikan nama ekologi.
Kata ”ekologi” mula-mula diusulkan oleh biologiwan bangsa Jerman, Ernest Haeckel
dalam tahun 1869. Sebelumnya banyak biologiwan terkenal di abad ke-18 dan ke-19 telah
memberikan sumbangan pikiran dalam bidang ini, sekalipun belum menggunakan kata
”ekologi”. Antony van Leeuwenhoek lebih dikenal sebagai pelopor ahli mikroskop pada
tahun 1700-an, memelopori pula pengkajian rantai makanan dan pengaturan populasi
(Egerton, 1968). Tulisan botaniwan bangsa Inggris Richard Bradley menyatakan bahwa ia
memahami betul hal produktivitas biologis (Egerton, 1969). Ketiga bidang tersebut penting
dalam ekologi mutakhir.
Ekologi mulai berkembang pesat sekitar tahun 1900 dan berkembang terus dengan
cepat sampai saat ini, apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan. Ekologi
merupakan cabang ilmu yang mendasar dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pada
awalnya, ekologi dibedakan dengan jelas ke dalam ekologi tumbuhan dan ekologi hewan.
Namun dengan adanya faham komunitas biotik yang dikemukakan oleh F.E Clements dan
V.E.Shelford, faham rantai makanan dan siklus materi oleh Raymond Lindeman dan G.E.
Hutchinson serta pengkajian sistem danau secara keseluruhan oleh E.A. Birge dan Chauncy
Juday, maka semua konsep tersebut telah meletakkan dasar-dasar teori untuk
perkembangan ekologi secara umum.
Saat ini tampaknya semua orang wajib mengetahui ekologi, sehingga ilmu ini menjadi
bintang diantara cabang ilmu, dimana selama ini hanya menjadi penunjang. Prinsip -
prinsip dalam ekologi dapat menerangkan dan memberikan pemahaman dalam mencari
jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Timbulnya gerakan kesadaran
lingkungan terutama pada tahun 1968 dan 1970, semua orang ikut memikirkan masalah
polusi, pelestarian alam, kependudukan dan konsumsi pangan dan energi. Peningkatan
perhatian masyarakat terhadap permasalahan lingkungan hidup memberi pengaruh yang
kuat terhadap perkembangan ekologi dan ilmu pengetahuan.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa sejarah dari ekologi?
2. Apa pengertian dari ekologi?
3. Apa itu ruang lingkup ekologi?
4. Apa hubungan ekologi dengan ilmu – ilmu lain?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah dari ekologi


2. Untuk mengetahui pengertian dari ekologi
3. Untuk menjelaskan ruang lingkup ekologi
4. Untuk mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu – ilmu lain

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ekologi

Hasil studi beberapa pakar terhadap ekologi menyebutkan bahwa Hippocrates,


Aristoteles, dan para filsuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sesungguhnya
termasuk dalam bidang ekologi, namun demikian istilah ekologi belum dikenal pada saat
itu. Kemudian, Anthony Van Leeuwenhoek, pakar biologi, selain dikenal sebagai pakar
bidang studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi, juga dikenal sebagai pionir
pengguna alat mikroskop. Akhirnya Ernst Haeckel, pakar biologi Jerman memperkenalkan
istilah ekologi untuk pertama kalinya pada tahun 1869.

Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu Oikos dan
Logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan Logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Semula ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari organisme di
tempat tinggalnya. Namun bersamaan dengan proses perkembangan ilmu pengetahuan,
sampai saat ini ekologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme dengan organisme lainnya atau mempelajari hubungan timbal balik
antarkelompok organisme dengan lingkungannya. Berdasarkan penelusuran terhadap
beberapa tulisan karya ilmiah dari para ahli, dapat pula disimpulkan bahwa ekologi lebih
dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan fungsi dari
komponen-komponen ekosistem alami.

2.2 Pengertian Ekologi

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah
tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata
ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”.
Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini

6
ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”.
Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah
mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi.
Misalnya Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan
mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi.
Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf Yunani telah menulis
beberapa materi yang sekarang termasuk dalam bidang ekologi.

Ekoligi sebagai ilmu terus berkembang, terutama setelah tahun 1900. Perkembangan
ini akhirnya membawa kita pada Ilmu Lingkungan Hidup (Enviromental Sciences) dan
Biologi Lingkungan (Environmental Biology) yang sesungguhnya merupakan ilmu
tersendiri.

Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Sebagai sebuah ilmu biologi pada dasarnya
dapat dibagi dua, yaitu pembagian berdasarkan lapisan vertikal, dan pembagian
berdasarkan lapisan horisontal.

a. Lapisan Vertical
Lapisan vertical di antaranya :
1) Morfologi, ilmu tentang bentuk luar makhluk hidup
2) Anatomi, ilmu tentang bagian – bagian dalam makhluk hidup
3) Histologi, ilmu tentang jaringan mikroskopis
4) Fisiologi, ilmu tentang proses kerja organ makhluk hidup
5) Genetika, ilmu tentang sifat keturunan
b. Lapisan Horizontal
Lapisan horizontal di antaranya :
1) Mikologi, ilmu tentang jamur
2) Mikrobiologi, ilmu tentang jasad renik
3) Entomologi, ilmu tentang serangga
4) Ornitologi, ilmu tentang burung
5) Botani, ilmu tentang tumbuhan

7
Untuk memudahkan pemahaman, hal tersebut dapa dilukiskan sebagai kue lapis tiga
dimensi, yang disajikan dengan gambar sebagai berikut.

2.3 Ruang Lingkup Ekologi

Ilmu ekologi merupakan bagian dari ilmu hayati atau ilmu biologi. Ruang lingkup
ekologi dapat dijelaskan dengan melihat spektrum ilmu biologi yang menggambarkan
aras-aras atau tingkatan organisasi kehidupan biota seperti bagan berikut.

1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang
kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah
dari satuan dasar lainnya.

8
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya
jaringan otot.
4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai
fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada
tumbuhan.
5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja
sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan
tangan.
6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu
daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung
Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati
suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan
lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau
Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup
maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi.
10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira
9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan
beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.

Ekosistem terbentuk berawal dari terbentuknya makromolekul, kemudian menjadi


protoplasma, sel, jaringan, organ tubuh, sampai kemudian menjadi organisme atau
makhluk hidup. Kumpulan dari organisme yang sama, kemudian menjadi suatu populasi,
dan selanjutnya kumpulan berbagai populasi akan membentuk komunitas, misalnya
komunitas manusia, komunitas hewan dan tumbuh-tumbuhan. Gabungan kerja sama dan
interaksi antara komunitas satu dengan komunitas lainnya akan membentuk suatu
ekosistem. Ilmu ekologi pada dasarnya mempunyai cakupan atau ruang lingkup studi pada
aras atau tingkatan organisme-organisme tertentu, yaitu mulai dari populasi, komunitas
hingga biosfer.

9
Pada mulanya ekologi berkembang menurut dua jalur ilmu hayati, yaitu ekologi
tumbuhan dan ekologi hewan. Pakar-pakar ekologi tumbuhan menaruh perhatian terhadap
hubungan antartumbuhan, sedangkan pakar-pakar ekologi hewan mempelajari dinamika
populasi dan perilaku hewan.

Studi ekologi tumbuhan dan ekologi hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
Autekologi dan Sinekologi. Autekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya
bersifat eksperimental dan induktif. Sedangkan sinekologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari kelompok-kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih
bersifat deskriptif, deduktif dan filosofis. Contoh studi autekologi dapat kita lihat pada
telaah ekologi tikus atau hewan - hewan yang hanya terdapat pada lingkungan tertentu
saja, sedangkan contoh sinekologi adalah telaah ekologi hutan tropika humida yang
ternyata isinya tidak hanya didiami oleh satu jenis makhluk hidup.

Sinekologi dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi
daratan, (terestrial), dan ekologi lautan. Ekologi daratan membahas aspek-aspek
mikroklimat, kimia tanah, unsur hara, daur hidrologi, dan produktivitas. Ekologi daratan
relatif “lebih sulit” dipelajari dibandingkan dengan ekologi perairan karena ekosistem
daratan memiliki faktor kendali yang sangat banyak, seperti faktor biologis masing -
masing organisme maupun faktor fisik lingkungan. Sedangkan pada ekosistem perairan
kondisi lingkungan kehidupan organisme lebih stabil dan hanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor fisik dan kimiawi.

2.4 Hubungan Ekologi dengan Ilmu – Ilmu Lain

Ekologi adalah bagian kecil dari biologi, dan biologi juga merupakan bagian kecil dari
ilmu secara umum. Oleh karena itu ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu – ilmu
lainnya.

1. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Alam Lainnya


a. Ilmu fisika, ilmu fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik seperti :
sinar matahari, perubahan suhu, daya serap tanah, hujan selalu terlibat.

10
b. Ilmu kimia, ilmu kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti :
pH, kandungan oksigen terlarut, kandungan unsur – unsur C, N, P merupakan
bagian yang penting.
c. Ilmu bumi dan antariksa, ekologi berkaitan dengan berbagai proses yang
dipengaruhi oleh hal – hal atau peristiwa – peristiwa misalnya : siang – malam,
musim kemarau dan musim hujan gravitasi, endapan aluvial, vulkanik eorsi,
abrasi, sedimentasi, posisi lokasi tertentu yang menjadi kajian terhadap peta
bumi, kemiringan lahan.
2. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Sosial dan Humaniora.
Ilmu sosial dan humonaria sangat penting bila komponen manusia
dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem
terhadap kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan pangan, sandang dan
papan terus meningkat baik dalam hal macam maupun jumlah maka kondisi ini
dapat berakibat pada kualitas lingkungan. Untuk menjaga atau melindungi
lingkungan agar tetap terjaga homeostatis, maka diperlukan perangkat peraturan.
Dengan demikian ilmu sosial dan humaniora seperti ekonomi, hukum, sosial
politik memiliki peran penting misalnya dalam hal konservasi atau upaya
pelestarian alam (lingkungan).

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah
tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata
ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”.
Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini
ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”.
Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.

Sebagai bagian dari biologi, ekologi merupakan bagian dasar. Ekologi sejajar dengan
bagian dasar yang lain, misalnya biologi molekuler, biologi perkembangan, genetika,
fisiologi, dan morfologi. Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan
ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi mempengaruhi ilmu yang lain, demikian juga
perkembangan ilmu yang lain mempengaruhi ekologi.

Ilmu ekologi pada awalnya merupakan suatu pengetahuan umum dan hanya
mempelajari hubungan lingkungan secara individual atas dasar fisiologi. Pada waktu itu
para cendekiawan, khususnya dari kalangan ilmu alam, kurang menaruh perhatian pada
berbagai ilmu yang sifatnya umum, tetapi orang lebih banyak mengarahkan perkembangan
ilmu-ilmu ke arah spesialisasi. Walaupun perhatian orang terhadap ilmu ekologi jika
dibandingkan dengan ilmu lain, terutama ekonomi dan politik kurang memadai, namun
ekologi terus berkembang. Sebagai bukti bahwa ilmu ekologi dapat terus berkembang dan
melebarkan sayapnya ke bidang-bidang lain seperti botani, dan zoologi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, Suyud Warno and Sutriyono, and Rizal, Reda (2014) Ekologi. In: Pengertian, Ruang
Lingkup Ekologi dan Ekosistem. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-31. ISBN
9789790113251

Utomo, Suyud Warno (2012) Ekologi. In: Sejarah, Ruang Lingkup Ekologi, dan Ekosistem.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-66. ISBN 9796898322

Utina, Ramli dan Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI dan LINGKUNGAN HIDUP.
Gorontalo.

Susanto, Susanto (2017) Ekologi: Konservasi Sumberdaya Hayati. UM Purwokerto Press.


ISBN 978-602-61047-0-0

13

Anda mungkin juga menyukai