EKOLOGI
Dosen Pengampu :
Dr. Agung Purwanto , M.Si
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Ekologi”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan
Hidup di Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Penulis
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa sejarah dari ekologi?
2. Apa pengertian dari ekologi?
3. Apa itu ruang lingkup ekologi?
4. Apa hubungan ekologi dengan ilmu – ilmu lain?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu Oikos dan
Logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan Logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Semula ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari organisme di
tempat tinggalnya. Namun bersamaan dengan proses perkembangan ilmu pengetahuan,
sampai saat ini ekologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme dengan organisme lainnya atau mempelajari hubungan timbal balik
antarkelompok organisme dengan lingkungannya. Berdasarkan penelusuran terhadap
beberapa tulisan karya ilmiah dari para ahli, dapat pula disimpulkan bahwa ekologi lebih
dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan fungsi dari
komponen-komponen ekosistem alami.
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah
tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata
ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”.
Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini
6
ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”.
Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi
Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah
mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi.
Misalnya Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan
mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi populasi.
Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf Yunani telah menulis
beberapa materi yang sekarang termasuk dalam bidang ekologi.
Ekoligi sebagai ilmu terus berkembang, terutama setelah tahun 1900. Perkembangan
ini akhirnya membawa kita pada Ilmu Lingkungan Hidup (Enviromental Sciences) dan
Biologi Lingkungan (Environmental Biology) yang sesungguhnya merupakan ilmu
tersendiri.
Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Sebagai sebuah ilmu biologi pada dasarnya
dapat dibagi dua, yaitu pembagian berdasarkan lapisan vertikal, dan pembagian
berdasarkan lapisan horisontal.
a. Lapisan Vertical
Lapisan vertical di antaranya :
1) Morfologi, ilmu tentang bentuk luar makhluk hidup
2) Anatomi, ilmu tentang bagian – bagian dalam makhluk hidup
3) Histologi, ilmu tentang jaringan mikroskopis
4) Fisiologi, ilmu tentang proses kerja organ makhluk hidup
5) Genetika, ilmu tentang sifat keturunan
b. Lapisan Horizontal
Lapisan horizontal di antaranya :
1) Mikologi, ilmu tentang jamur
2) Mikrobiologi, ilmu tentang jasad renik
3) Entomologi, ilmu tentang serangga
4) Ornitologi, ilmu tentang burung
5) Botani, ilmu tentang tumbuhan
7
Untuk memudahkan pemahaman, hal tersebut dapa dilukiskan sebagai kue lapis tiga
dimensi, yang disajikan dengan gambar sebagai berikut.
Ilmu ekologi merupakan bagian dari ilmu hayati atau ilmu biologi. Ruang lingkup
ekologi dapat dijelaskan dengan melihat spektrum ilmu biologi yang menggambarkan
aras-aras atau tingkatan organisasi kehidupan biota seperti bagan berikut.
1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang
kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah
dari satuan dasar lainnya.
8
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya
jaringan otot.
4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai
fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada
tumbuhan.
5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti kerja
sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan
tangan.
6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu
daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung
Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati
suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan
lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau
Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup
maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi.
10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira
9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan
beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
9
Pada mulanya ekologi berkembang menurut dua jalur ilmu hayati, yaitu ekologi
tumbuhan dan ekologi hewan. Pakar-pakar ekologi tumbuhan menaruh perhatian terhadap
hubungan antartumbuhan, sedangkan pakar-pakar ekologi hewan mempelajari dinamika
populasi dan perilaku hewan.
Studi ekologi tumbuhan dan ekologi hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
Autekologi dan Sinekologi. Autekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hubungan timbal balik suatu jenis organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya
bersifat eksperimental dan induktif. Sedangkan sinekologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari kelompok-kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang lebih
bersifat deskriptif, deduktif dan filosofis. Contoh studi autekologi dapat kita lihat pada
telaah ekologi tikus atau hewan - hewan yang hanya terdapat pada lingkungan tertentu
saja, sedangkan contoh sinekologi adalah telaah ekologi hutan tropika humida yang
ternyata isinya tidak hanya didiami oleh satu jenis makhluk hidup.
Sinekologi dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi
daratan, (terestrial), dan ekologi lautan. Ekologi daratan membahas aspek-aspek
mikroklimat, kimia tanah, unsur hara, daur hidrologi, dan produktivitas. Ekologi daratan
relatif “lebih sulit” dipelajari dibandingkan dengan ekologi perairan karena ekosistem
daratan memiliki faktor kendali yang sangat banyak, seperti faktor biologis masing -
masing organisme maupun faktor fisik lingkungan. Sedangkan pada ekosistem perairan
kondisi lingkungan kehidupan organisme lebih stabil dan hanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor fisik dan kimiawi.
Ekologi adalah bagian kecil dari biologi, dan biologi juga merupakan bagian kecil dari
ilmu secara umum. Oleh karena itu ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu – ilmu
lainnya.
10
b. Ilmu kimia, ilmu kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti :
pH, kandungan oksigen terlarut, kandungan unsur – unsur C, N, P merupakan
bagian yang penting.
c. Ilmu bumi dan antariksa, ekologi berkaitan dengan berbagai proses yang
dipengaruhi oleh hal – hal atau peristiwa – peristiwa misalnya : siang – malam,
musim kemarau dan musim hujan gravitasi, endapan aluvial, vulkanik eorsi,
abrasi, sedimentasi, posisi lokasi tertentu yang menjadi kajian terhadap peta
bumi, kemiringan lahan.
2. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Sosial dan Humaniora.
Ilmu sosial dan humonaria sangat penting bila komponen manusia
dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem
terhadap kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan pangan, sandang dan
papan terus meningkat baik dalam hal macam maupun jumlah maka kondisi ini
dapat berakibat pada kualitas lingkungan. Untuk menjaga atau melindungi
lingkungan agar tetap terjaga homeostatis, maka diperlukan perangkat peraturan.
Dengan demikian ilmu sosial dan humaniora seperti ekonomi, hukum, sosial
politik memiliki peran penting misalnya dalam hal konservasi atau upaya
pelestarian alam (lingkungan).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah
tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata
ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
semula ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”.
Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini
ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”.
Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.
Sebagai bagian dari biologi, ekologi merupakan bagian dasar. Ekologi sejajar dengan
bagian dasar yang lain, misalnya biologi molekuler, biologi perkembangan, genetika,
fisiologi, dan morfologi. Ekologi mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan
ilmu dan teknologi. Perkembangan ekologi mempengaruhi ilmu yang lain, demikian juga
perkembangan ilmu yang lain mempengaruhi ekologi.
Ilmu ekologi pada awalnya merupakan suatu pengetahuan umum dan hanya
mempelajari hubungan lingkungan secara individual atas dasar fisiologi. Pada waktu itu
para cendekiawan, khususnya dari kalangan ilmu alam, kurang menaruh perhatian pada
berbagai ilmu yang sifatnya umum, tetapi orang lebih banyak mengarahkan perkembangan
ilmu-ilmu ke arah spesialisasi. Walaupun perhatian orang terhadap ilmu ekologi jika
dibandingkan dengan ilmu lain, terutama ekonomi dan politik kurang memadai, namun
ekologi terus berkembang. Sebagai bukti bahwa ilmu ekologi dapat terus berkembang dan
melebarkan sayapnya ke bidang-bidang lain seperti botani, dan zoologi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Utomo, Suyud Warno and Sutriyono, and Rizal, Reda (2014) Ekologi. In: Pengertian, Ruang
Lingkup Ekologi dan Ekosistem. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-31. ISBN
9789790113251
Utomo, Suyud Warno (2012) Ekologi. In: Sejarah, Ruang Lingkup Ekologi, dan Ekosistem.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-66. ISBN 9796898322
Utina, Ramli dan Dewi Wahyuni K. Baderan. 2009. EKOLOGI dan LINGKUNGAN HIDUP.
Gorontalo.
13