BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Permintaan
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa singkong merupakan bahan makanan yang
memiliki kandungan karbohidrat yang baik dan bisa digunakan sebagai bahan pengganti nasi.
Sehingga, dalam menjalankan usaha Kedai Singkong ini kami menggunakan data
perkembangan produksi singkong setiap tahunnya untuk di wilayah Kota Samarinda yang
kami peroleh dari Dinas Pertanian Kota Samarinda sebagai bahan referensi kami dalam
melakukan pengolahan singkong yang dapat dilihar pada Tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perkembangan data produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-2013
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Selain data-data perkembangan produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 20082013 berupa data tabel. Datat-data tersebut juga digambarkan dengan grafik yang dapat
dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kedai Singkong dengan produk yang kami jual yang serba serta khas singkong ini
merupakan salah satu produk makanan inovatif dan belum ada yang sebelumnya baik
perseorangan maupun perusahaan yang mengembangkan usaha kuliner khas singkong ini di
wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kota Samarinda. Hal ini berdasarkan dari
hasil suvey dan wawancara langsung kepada instansi terkait yaitu Dinas Koperasi dan UKM
Samarinda yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Samarinda, kemudian Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur yang berlokasi di Jalan Perjuangan,
Samarinda serta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Samarinda yang beralamat di
Jalan Biola, Samarinda.
Sehingga untuk melakukan peramalan (forecasting) untuk permintaan produk yang akan
kami tawarkan ke konsumen yaitu menggunakan peramalan kualitatif. Hal ini disebabkan
karena produk makanan yang kami tawarkan merupakan pengembangan produk baru yang
ada di wilayah Kota Samarinda. Dimana beberapa metode peramalan kualitatif yang akan
kami gunakan antara lain sebagai berikut:
1. Juri dari Opini Ekseskutif
Metode ini menggunakan opini atau pendapat dari sekelompok pimpinan perusahaan atau
top management dalam hal ini terkait dengan bidang pemasaran, produksi, teknik serta
investor itu sendiri.
2.2 Permintaan
Produk yang akan kami tawarkan di Kedai Singkong dimana kami membagi produk
tersebut menjadi dua produk utama diantaranya makanan dan minuman yaitu sebagai berikut:
1. Makanan
Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
a) Ramen singkong,
b) Kroket singkong,
c) Pilus singkong,
d) Singkong rainbow,
e) Nugget singkong, dan
f) Risoles singkong.
2. Minuman
Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
a) Tape smoothies,
b) Es puter tape singkong,
c) Es tape singkong, dan
d) Wedang tape singkong.
2.3 Harga
Harga bahan baku dari produk yang akan kami olah untuk dijadikan produk olahan singkong
antara lain sebagai berikut:
1. Singkong mentah (Rp. 5.000,-/kg), dan
2. Tape singkong (Rp. 1.500,-/bungkus).
Selain harga bahan baku, harga olahan produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong dibagi
menjadi dua produk utama antara lain sebagai berikut:
a. Makanan
Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Ramen singkong (Rp. 20.000/porsi),
2) Kroket singkong (Rp. 12.000/porsi) 1 porsi isinya 3 kroket,
3) Singkong rainbow (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 tusuk, 1 tusuk isinya 4
singkong rainbow,
4) Pilus singkong (Rp. 8.000/bungkus) 1 bungkus isinya 5 pilus,
5) Nugget singkong (Rp 15.000/porsi) 1 porsi isinya 6 nugget, dan
6) Risoles singkong (Rp 10.000/porsi) 1 porsi isi 4 risoles.
b. Minuman
Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Tape smoothies (Rp. 10.000/gelas),
2) Wedang tape singkong (Rp 15.000/mangkuk),
3) Es puter tape singkong (Rp 10.000/gelas), dan
4) Es tape singkong (Rp 8.000/gelas).
2.4 Distribusi
Alur pendistribusian produk kami dari awal hingga sampai ke tangan konsumen adalah
sebagai berikut:
1. Singkong mentah dan tape singkong diambil dari supplier,
2. Singkong mentah dan tape singkong yang telah diambil dari supplier kemudian diletakkan
di gudang penyimpanan (warehouse),
3. Bahan baku yang telah disimpan dalam gudang kemudian diolah menjadi olahan makanan
sesuai dengan pesanan pengunjung yang datang ke Kedai kami, dan
4. Setelah bahan baku diolah menjadi makanan atau minuman jadi, kemudian disajikan
kepada pengunjung Kedai kami.
2.5 Promosi
Media yang akan kami gunakan untuk promosi adalah dengan menggunakan media cetak
seperti flyer, spanduk atau baliho. Perkiraan biaya untuk membuat flyer adalah sekitar Rp.
200.000,- untuk mencetak 200 flyer dan disebarkan di lingkungan kampus untuk awal
promosi. Promosi dengan menggunakan spanduk atau baliho kemungkinan akan memakan
budget sebesar Rp 22.000,- per meter.
Kemudian, selain media cetak yang kami gunakan dalam mempromosikan produk usaha
Kedai Singkong ini adalah dengan promosi melalui media sosial yaitu diantaranya dengan
Facebook, Twitter, Path, Broadcast BBM dan beberapa media sosial lainnnya.
2.
3.
4.
Segmentasi Geografis
a. Wilayah
b. Jumlah warga
: Samarinda
: 928.644 jiwa (kurang lebih 1 juta)
(sumber: tribunnews.com)
: Perkotaan, pinggiran kota
: Tropis
c. Kepadatan
d. Iklim
Segmentasi Demografis
a. Usia
: Segala usia
b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
c. Pendapatan : < Rp 500.000, Rp 500.000-Rp 2.000.000, >Rp 2.000.000.
PNS, sales, karyawan swasta, pelajar, mahasiswa, dan lain-lain
d. Pendidikan : SD, SMP, SMA, D3. S1
e. Agama
: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.
Segmentasi Psikografis
a. Gaya Hidup : Tradisional, modern, dan lain-lain
b. Kepribadian : Segala macam kepribadian
Segmentasi Perilaku
a. Manfaat
: Kualitas, layanan, ekonomis, cepat
b. Status Pembeli : Pembeli potensial yang menyukai olahan singkong
c. Loyalitas
: Loyal
d. Kesempatan
: Reguler (daily, weekly, monthly), dan lain-lain
e. Pemakaian
: Ringan dan berat.
f. Sikap
(price), tempat (place), dan promosi (promotion). Hal-hal yang dibahas dalam marketing mix
secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut:
Gambar 2.2
Marketing mix
1. Produk (Product)
Beberapa produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong kami bagi menjadi dua produk
utama antara lain sebagai berikut:
a. Makanan
Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Ramen singkong,
2) Kroket singkong,
3) Singkong rainbow,
4) Pilus singkong,
5) Nugget singkong, dan
6) Risoles singkong.
b. Minuman
Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:
1) Tape smoothies,
2) Wedang tape singkong,
3) Es puter tape singkong, dan
4) Es tape singkong.
2. Harga (Price)
Harga-harga produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong yang kamu bagi menjadi dua
produk utama antara lain sebagai berikut:
a. Makanan
Harga menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong antara lain sebagai
berikut:
1) Ramen singkong (Rp. 20.000/porsi),
2) Kroket singkong (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 kroket,
3) Singkong rainbow (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 tusuk, 1 tusuk isinya 4
singkong rainbow,
4) Pilus singkong (Rp. 6.000/bungkus) 1 bungkus isinya 5 pilus,
5) Nugget singkong (Rp 20.000/porsi) 1 porsi isinya 6 nugget, dan
6) Risoles singkong (Rp 10.000/porsi) 1 porsi isi 4 risoles.
b. Minuman
Harga menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong antara lain sebagai
berikut:
1) Tape smoothies (Rp. 10.000/gelas),
2) Wedang tape singkong (Rp 12.000/mangkuk),
3) Es puter tape singkong (Rp 10.000/gelas), dan
4) Es tape singkong (Rp 8.000/gelas).
3. Promosi (Promotion)
Media promosi yang akan kami gunakan yaitu dengan media cetak seperti flyer, spanduk
atau baliho. Perkiraan biaya untuk membuat flyer adalah sekitar Rp. 200.000,- untuk
mencetak 200 flyer dan disebarkan di lingkungan kampus untuk awal promosi. Promosi
dengan menggunakan spanduk atau baliho kemungkinan akan memakan budget sebesar
Rp 22.000,- per meter.
Kemudian, selain media cetak yang kami gunakan dalam mempromosikan produk usaha
Kedai Singkong ini adalah dengan promosi melalui media sosial yaitu diantaranya dengan
Facebook, Twitter, Path, Broadcast BBM dan beberapa media sosial lainnnya.
4. Tempat (Place)
Beberapa alternatif lokasi atau tempat yang kami pilih untuk mendirikan usaha Kedai
Singkong ini antara lain sebagai berikut:
a. Jalan Pelita,
b. Taman Cerdas Jalan S. Parman, dan
c. Taman Tepian Mahakam (Sepanjang Jalan Gajah Mada sampai dari Jalan Slamet
Riyadi).
Strategi bauran pasar adalah bagaimana mengombinasikan variabel-variabel 4P agar dapat
mengoptimalkan laba. Selain itu, bauran pasar ini dapat dikaitkan dengan tahapan dalam
siklus kehidupan produk. Artinya, dalam setiap tahapan pada siklus kehidupan produk,
memerlukan bauran pasar yang berbeda. Secara umum bauran pasar untuk setiap tahapan
siklus hidup dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini sebagai berikut:
Tabel 2.2
Marketing Mix
Product Life Cycle
Perkenalan
Tumbuh
Dewasa
Penurunan
Product
Place
Promotion
Price
1
2
3
4
4
4
4
2
2
1
2
1
3
3
1
3
Tabel 2.3
Skor
Bobot
Total
4
3
4
3
0,2
0,05
0,25
0,05
0,8
0,15
1
0,15
2,1
2
1
2
0,05
0,1
0,04
0,1
0,1
0,08
2
1
0,06
0,2
0,12
0,2
Kekuatan
Total Kekuatan
Kelemahan
Butuh modal yang cukup besar
Peralatan yang belum canggih
Beberapa singkong memiliki kandugan HCN dapat merusak
organ dalam tubuh
Kualitas singkong yang tergantung kualitas tanah
Belum menentukan kualitas standar bahan baku singkong dan
produk jadi
Total Kelemahan
Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan
Tabel 2.4
0,6
1,5
Skor
Bobot
Total
4
2
3
0,25
0,12
0,18
1
0,24
0,54
0,05
1,98
0,2
2
2
0,1
0,05
0,2
0,1
0,2
0,2
Peluang
Total Peluang
Cakupan
Cakupan pemasaran belum luas
Banyak bermunculan pesaing baru dan usaha sejenis dengan
bahan baku singkong selain keripik singkong
Adanya perubahan selera konsumen yang dibarengi dengan
lifestyle dari masa ke masa
Total Cakupan
Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan
0,5
1,48
Berdasarkan hasil perhitungan skor dan bobot dari faktor-faktor internal dan eksternal maka
dilakukan penggambaran pada diagram cartecius yang dijabarkan pada Gambar 2.3 sebagai
berikut:
Gambar 2.3
Berdasarkan Gambar di atas dapat dilihat bahwa usaha Kedai Singkong ini masuk di kuadran
I di mana strategi yang dikembangkan adalah strategi agresif, hal ini dikarenakan sangat
menguntungkan perusahaan. Hal-hal yang bisa dilakukan yaitu memanfaatkan peluang,
mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman yang akan dijabarkan dalam matriks SWOT
yang jabarkan pada Tabel 2.5 sebagai berikut:
Tabel 2.5
Matriks SWOT
STRENGTH
Bahan Baku Melimpah
Produk Turunan Banyak
Produksinya mudah
Mudah di budidayakan
OPPORTUNITY
Produk olahan singkong masih
jarang dikembangkan
Dapat memiliki positioning
yang kuat dimasyarakat
Adanya kebiasaan masyarakat
Samarinda yang suka
berwisata kuliner, terutama
pada produk yang inovasi baru
Dapat menjadi pilihan untuk
nongkrong/berkumpul yang
menarik bagi semua kalangan
THREATS
Cakupan pemasaran belum
luas
Banyak bermunculan pesaing
baru dan usaha sejenis dengan
bahan baku singkong selain
keripik singkong
Adanya perubahan selera
konsumen yang dibarengi
dengan lifestyle dari masa ke
masa
SO
Menghasilkan produk
olahan singkong yang
baru
Melakukan kerjasama
dengan pemasok
singkong
ST
Melakukan inovasi
produk yang
dissesuaikan dengan
selera konsumen
Mengikuti kegiatan
pelatihan untuk
meningkatkan kualitas
produk
WEAKNESS
Butuh modal yang cukup
besar
Peralatan yang belum
canggih
Beberapa singkong memiliki
kandugan HCN dapat
merusak organ dalam tubuh
Kualitas singkong yang
tergantung kualitas tanah
Belum menentukan kualitas
standar bahan baku singkong
dan produk jadi
WO
Menggunakan peralatan
modern untuk mengolah
singkong
Melakukan Standarisasi
bahan baku dan produk
Mengajukan kerja sama
dengan investor
WT
Memilih singkong yang
memiliki kadar HCN rendah
dan kualitas yang baik
2.10
Penilaian Kelayakan
Berdasarkan pemaparan tentang aspek pasar dan pemasaran dari kelayakan bisnis usaha yang
akan dijalankan, penulis menilai kelayakan bisnis usaha yang diberi nama Kedai Singkong
ini LAYAK untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan dari beberapa aspek yang telah dijelaskan
sebelumnya dimana pengembangan produk dari bahan baku singkong ini tergolong
pengembangan usaha bisnis baru dan belum ada sebelumnya dilakukan pengembangan lanjut
dari produk berbahan baku singkong ini baik dilakukan perorangan maupun perusahaan yang
ada di Kota Samarinda. Dimana pengembangan produk singkong ini hanya sebatas kripik dan
gorengan saja.
Oleh karena itu, penulis selaku analis yang akan menjalankan usaha bisnis Kedai Singkong
menilai kami LAYAK untuk menjalankan usaha bisnis ini.