UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Jl. Pupuk kel.Gn.Bahagia
(BALIKPAPAN)
(2014)
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BASEMENT OF WATER TANK
halaman
Abstrak ......................................................................................... 2
Daftar Isi ...................................................................................... 3
Daftar Gambar ............................................................................. 4
PENDAHULUAN
A.
B.
................................................................................................ 5
PENUTUP................................................................................................................. 11
A.
B.
Kesimpulan ............................................................................................. 11
Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
2.
3.
halaman
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BASEMENT OF WATER TANK
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain berfungsi untuk
bertempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai tempat berlindung dari panas maupun
hujan. Zaman sekarang rumah dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari
rumah sederhana sampai rumah mewah dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemilik
rumah. Oleh karena itu, banyak dibangun perumahan diberbagai tempat untuk
memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat. Banyak ruang terbuka hijau yang dialih
fungsikan sebagai tempat membuat rumah atau perumahan, sehingga banyak hutan yang
seharusnya menjadi tempat resapan air semakin berkurang luasnya. Akibatnya
berpengaruh pada bertambahnya jumlah titik-titik rawan banijr.
Saat ini, kekurangan air di musim panas, banjir di musim hujan, dan minimnya air
bersih inilah sejumlah permasalahan yang kerap dihadapi saat ini baik oleh kota-kota
besar maupun daerah pedesaan.
Air hujan atau air langit adalah sumber air yang belum dimanfaatkan secara
penuh oleh banyak penduduk di perkotaan maupun pedesaan. Hal ini tentunya sangat
disayangkan, sebab air hujan bisa diperoleh siapa pun dan tanpa harus mengeluarkan
biaya. Air hujan dapat dimanfaatkan secara efektif saat darurat, untuk air minum atau
non minum seperti memadamkan api, menyiram toilet, mencuci, membersihkan barang,
atau menyirami tanaman.
Di sisi lain dengan pertumbuhan jumlah penduduk, maka kebutuhan air bersih
meningkat, diperkirakan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan penduduk
sebesar 100 liter/ hari/orang. Pemanfaatan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan
dampak negatif antara lain: intrusi air laut, penurunan muka air tanah, amblesan tanah
(land subsidence) yang menyebabkan genangan banjir dimusim penghujan. Sementara
itu alih fungsi lahan pada daerah resapan akan menurunkan resapan air hujan, sehingga
terganggunya ketersedian air bersih.
Disini pembuatan bak penampuangan air hujan dibawah rumah dapat menjadi
solusi jitu pemanfaatan rumah secara maksimal dan meningkatkan jumlah pemanfaatan
air hujan oleh masyarakat. Selama ini, Bak Penampung Air Hujan atau yang biasa
disingkat dengan sebutan Bak PAH dipandang sebagai pilihan teknologi penyediaan air
minum yang tidak seksi atau tidak populer dibandingkan pilihan teknologi lainnya,
misalnya apabila dibandingkan dengan sarana air minum sistem perpipaan. Hal ini
timbul karena beberapa alasan, seperti penampung air hujan memiliki keterbatasan
kapasitas tampungan sehingga tidak mencukupi seluruh kebutuhan rumah tangga pada
saat puncak musim kemarau. Selain itu, terdapat juga pemikiran bahwa air dalam bak
PAH tidak higienis dan dari sisi teknis konstruksi, bak penampung hujan dianggap tidak
dapat bertahan lama. Tidak heran, apabila masyarakat pedesaan maupun perkotaan
lebih senang memilih opsi teknologi lainnya.
B. TUJUAN
karya ilmiah ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan fungsi rumah secara
maksimal,
2. Mengurangi jumlah konsumsi air PDAM dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memanfaatkan air hujan yang telah ditampung didalam bak
penampungan air bawah rumah, dan
3. Mengurangi dampak banjir karena air hujan yang biasanya menjadi penyebab utama
terjadinya banjir.
ISI UTAMA
Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang memadai
menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan, salah satunya adalah
dengan menara tangki air (tower water tank) dan tangki bawah tanah (ground tank).
Untuk alasan estetika atau keindahan dan biaya, biasanya banyak orang lebih memilih
menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah
tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika dibandingkan tower water
tank, karena tidak perlu struktur kolom dan balok.
Metode pembuatan bak penampungan air bawah rumah (ground tank) ialah seperti
membuat basement untuk parkir kendaran pada sebuah gedung bertingkat. Mekanisme
kerjanya adalah sumber air dari air hujan ditampung, kemudian disimpan di ground
tank. Dari ground tank ini air hujan akan diberi campuran zat kimia dan dialirkan
melewati tabung filter air untuk meningkatkan kualitas air hujan, kemudian dipompa
lagi ke water tank di atap (ukuran kecil), setelah itu diedarkan ke saluran-saluran air di
bawahnya atau air hujan langsung dapat dimanfatkan. Campuran beton yang dipakai
dalam pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof). Langkahlangkah kerja pembuatan bak penampungan air (ground tank ) adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Galian Tanah untuk Bak Penampungan Air
Teknik pembuatan galian seperti membuat galian pada sebuah sumur. Luas galian
dibuat mengikuti bentuk dan luas pondasi rumah yang akan dibangun. Kedalaman
galian ditentukan sesuai dengan kebutuhan bak penampungan air yang diinginkan.
Gambar 1.
2. Pembuatan Pondasi
Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi
pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan
baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.
Pondasi adalah bagian bangunan yang berada di bawah permukaan tanah,
(Struktur Bawah/Sub Struktur). Berfungsi meneruskan beban dari struktur atas ke
lapisan tanah bagian bawah, tanpa mengakibatkan keruntuhan, geser tanah dan
penurunan tanah (settlement) yang berlebihan.
Pondasi yang digunakan adalah pondasi pelat beton lajur, karena pondasi ini yang
paling sesuai digunakan untuk membuat bak penampung air bawah tanah luas
penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.
Pondasi ini lebih kuat jika dibanding dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini
disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang.
Gambar 2.
Kelebihan:
a.
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari segi biaya, dan
b.
Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi batu
belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa,
angin, ledakan dan lain-lain.
Kekurangan:
a.
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (persiapan lebih lama),
b.
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering atau
sesuai umur beton), dan
c.
Galian tanah lebih banyak karena galian harus mengikuti luas bangunan yang
akan dibangun.
Tidak boleh dipasang sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah
lembek,
3.
4.
5.
6.
Seluruh panjang pondasi harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama
Gambar 3.
1. Karakteristik Lokasi
Bak penampungan air bawah rumah ini diperuntukkan bagi lokasi yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. Daerah bebas banjir,
b.
c.
d.
2. Konstruksi
Pekerjaan-pekerjaan konstruksi bak penampungan air bawah tanah adalah sebagai
berikut:
a. Membuat saluran air (PVC) dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul
air hujan,
b.
Membuat kolam pengumpul air hujan dari beton dilengkapi dengan saluran
pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan. Apabila kolam pengumpul
tersebut dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari maka dapat dilengkapi dengan
pompa air yang diletakkan pada permukaan tanah,
c.
Membuat saringan air dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul air
hujan, dan
d. Membuat akses masuk kedalam bak penampungan air (manhole).
BASEMENT OF WATER TANK
10
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, dengan memanfaatkan
fungsi rumah secara maksimal, rumah dapat menghasilkan nilai lebih. Salah satunya
adalah dengan membuat bak penampungan air bawah rumah yang dapat dijadikan
penyedia air bagi rumah tangga maupun sebagai pengurang debit air permukaan (run
off) yang mengalir karena pembukaan lahan untuk membangun perumahan yang
menjadi penyebab banjir. Selain sebagai bak penampungn air, fungsi lain dari bak
penampungan air bawah rumah ini juga sebagai sumur reasapan.
Bak penampungan air bawah rumah memiliki banyak dampak positif, seperti
dampak sosial budaya, dampak ekonomi, dan dampak lingkungan. Bak penampungan
air bawah rumah ini juga dapat merubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya
pemanfaatan air hujan dan dapat mengurangi tingkat konsumsi air PDAM oleh
masyarakat.
B. SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan sebelum
maupun setelah membuat bak penampungan air bawah rumah yaitu:
1. Membuat kolom pondasi ataupun plat lantai dengan menggunakan lapisan kedap air
(waterproof) agar air yang disimpan tidak mempengaruhi struktur rumah diatasnya,
2. Melakukan pemeliharaan rutin terhadap bak penampungan air bawah rumah dengan
melakukan pembersihan terhadap endapan air maupun terhadap kotoran yang
melewati pipa masuk menuju bak penampungan air,
3. Membuat pipa limpahan air (over flow) dari dalam bak penampungan air menuju
sumur resapan untuk mengontrol volume air yang ada didalam bak penampungan air,
4. Memberikan zat kimia penjernih air dan filter air agar kualitas air yang dihasilkan
dari bak penampungan air bawah rumah lebih brkualitas,
5. Membuat akses masuk kedalam bak penampungan air (manhole), dan
6. Melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam
pengumpul air (bila perlu).
11
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
www.rezahendrawan.com
www.ampl.or.id
http://m.kaskus.co.id
http://djavanesse.blogspot.com
http://bebasbanjir2025.wordpress.com
http://danikamalia.blogspot.com
www.bpbatam.go.id
12