Anda di halaman 1dari 12

INDOCEMENT AWARDS

STR WRITING COMPETITION

BASEMENT OF WATER TANK


WRT-14-075
oleh:
BAMBANG JOKO SUTONO

UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Jl. Pupuk kel.Gn.Bahagia

(BALIKPAPAN)
(2014)

ABSTRAK

Rumah merupakan kebutuhan utama manusia, rumah berfungsi sebagai tempat


berlindung untuk memenuhi rasa aman bagi penghuninya. Pada dasarnya rumah
difungsikan dari dasar pondasi hingga bagian atap, sedangkan bagian bawah pondasi
tidak difungsikan. Apabila bagian bawah pondasi difungsikan sebagai bak
penampungan air, maka rumah berfungsi lebih maksimal.
Dalam pembuatan bak penampungan air bawah rumah perlu memperhatikan halhal yang dapat mempengaruhi kinerja bak penampungan itu sendiri, seperti kondisi
tanah, pondasi yang akan digunakan, dan juga luas bak penampungan air yang akan
dibuat.
Bak penampungan air bawah rumah ini memilik kegunaan sebagai penyedia air
untuk kebutuhan rumah tangga dan juga berfungsi sebagai pengendali debit air
permukaan yang menjadi penyebab utama banjir. Selain itu, masyarakat dapat
mengurangi konsumsi air PDAM dan mengurangi penurunan muka air tanah akibat
konsumsi air tanah secara berlebihan.
Penampungan air bawah rumah ini dilengkapi juga dengan pipa pembuangan
limpasan air (overflow) yang dihubungan langsung dengan sumur resapan, sehingga
selain sebagai bak penampung air, berfungsi juga sebagai daerah resapan air hujan.
Peresapan air hujan juga dapat membantu mengisi air tanah, sehingga kita dapat minum
air tanah dengan kualitas yang lebih baik. Pemanfaatan air hujan akhirnya mengarah
pada penyelesaian menyeluruh masalah sumber daya air dan masalah lingkungan di
wilayah perkotaan maupun di pedesaan.

DAFTAR ISI
BASEMENT OF WATER TANK

halaman

Abstrak ......................................................................................... 2
Daftar Isi ...................................................................................... 3
Daftar Gambar ............................................................................. 4
PENDAHULUAN
A.
B.

................................................................................................ 5

Latar Belakang ....................................................................................... 5


Tujuan ..................................................................................................... 5

ISI UTAMA .............................................................................................................. 6


A.

Metode dan Hasil ................................................................................... 6

PENUTUP................................................................................................................. 11
A.
B.

Kesimpulan ............................................................................................. 11
Saran ....................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 12

DAFTAR GAMBAR

BASEMENT OF WATER TANK

Gambar

1.
2.
3.

halaman

Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton .................................................. 7


Pondasi konstruksi bak penampungan air bawah rumah ............................ 8
Contoh bak penampungan air bawah rumah ............................................... 9

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BASEMENT OF WATER TANK

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain berfungsi untuk
bertempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai tempat berlindung dari panas maupun
hujan. Zaman sekarang rumah dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari
rumah sederhana sampai rumah mewah dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemilik
rumah. Oleh karena itu, banyak dibangun perumahan diberbagai tempat untuk
memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat. Banyak ruang terbuka hijau yang dialih
fungsikan sebagai tempat membuat rumah atau perumahan, sehingga banyak hutan yang
seharusnya menjadi tempat resapan air semakin berkurang luasnya. Akibatnya
berpengaruh pada bertambahnya jumlah titik-titik rawan banijr.
Saat ini, kekurangan air di musim panas, banjir di musim hujan, dan minimnya air
bersih inilah sejumlah permasalahan yang kerap dihadapi saat ini baik oleh kota-kota
besar maupun daerah pedesaan.
Air hujan atau air langit adalah sumber air yang belum dimanfaatkan secara
penuh oleh banyak penduduk di perkotaan maupun pedesaan. Hal ini tentunya sangat
disayangkan, sebab air hujan bisa diperoleh siapa pun dan tanpa harus mengeluarkan
biaya. Air hujan dapat dimanfaatkan secara efektif saat darurat, untuk air minum atau
non minum seperti memadamkan api, menyiram toilet, mencuci, membersihkan barang,
atau menyirami tanaman.
Di sisi lain dengan pertumbuhan jumlah penduduk, maka kebutuhan air bersih
meningkat, diperkirakan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan penduduk
sebesar 100 liter/ hari/orang. Pemanfaatan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan
dampak negatif antara lain: intrusi air laut, penurunan muka air tanah, amblesan tanah
(land subsidence) yang menyebabkan genangan banjir dimusim penghujan. Sementara
itu alih fungsi lahan pada daerah resapan akan menurunkan resapan air hujan, sehingga
terganggunya ketersedian air bersih.
Disini pembuatan bak penampuangan air hujan dibawah rumah dapat menjadi
solusi jitu pemanfaatan rumah secara maksimal dan meningkatkan jumlah pemanfaatan
air hujan oleh masyarakat. Selama ini, Bak Penampung Air Hujan atau yang biasa
disingkat dengan sebutan Bak PAH dipandang sebagai pilihan teknologi penyediaan air
minum yang tidak seksi atau tidak populer dibandingkan pilihan teknologi lainnya,
misalnya apabila dibandingkan dengan sarana air minum sistem perpipaan. Hal ini
timbul karena beberapa alasan, seperti penampung air hujan memiliki keterbatasan
kapasitas tampungan sehingga tidak mencukupi seluruh kebutuhan rumah tangga pada
saat puncak musim kemarau. Selain itu, terdapat juga pemikiran bahwa air dalam bak
PAH tidak higienis dan dari sisi teknis konstruksi, bak penampung hujan dianggap tidak
dapat bertahan lama. Tidak heran, apabila masyarakat pedesaan maupun perkotaan
lebih senang memilih opsi teknologi lainnya.

B. TUJUAN
karya ilmiah ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan fungsi rumah secara
maksimal,
2. Mengurangi jumlah konsumsi air PDAM dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memanfaatkan air hujan yang telah ditampung didalam bak
penampungan air bawah rumah, dan
3. Mengurangi dampak banjir karena air hujan yang biasanya menjadi penyebab utama
terjadinya banjir.

ISI UTAMA

BASEMENT OF WATER TANK

Kebutuhan perumahan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan


perumahan Indonesia diperkirakan sebanyak 2,6 juta pertahun dan diperkirakan akan
terus meningkat hingga seiring pertambahan jumlah penduduk. Bertambahnya jumlah
penduduk, maka makin bertambahlah jumlah rumah yang dibutuhkan, sehingga banyak
inovasi-inovasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut, mulai dari
membuat rumah bertingkat sampai dengan membuat rumah susun, dan bisnis
perumahan pun menjadi semakin subur dengan bertambahnya jumlah permintaan akan
rumah. Lahan yang seharusnya menjadi tempat peresapan air hujan dan juga sebagai
ruang terbuka hijau berubah menjadi perumahan-perumahan, mulai dari perumahan
elite atau real estate, sampai dengan perumahan sederhana atau yang lebih dikenal
dengan istilah RSS. Kurangnya lahan peresapan air karena banyak dialihfungsikan
menyebabkan sering terjadi banjir didaerah rawan banjir meskipun hujan dalam
itensitas sedang.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan hingga saat ini, rumah hanya berfungsi
sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung, model yang digunakan biasanya adalah
minimalis dan modern, bagian rumah yang digunakan pun hanya bagian pondasi sampai
keatap, sedangkan bagian bawah rumah belum difungsikan secara maksimal. Bagian
bawah rumah dapat lebih difungsikan yaitu dengan membuat tangki penampungan air
dibawah rumah. Tangki air bawah tanah ini dibuat mengikuti luas rumah yang ada
diatasnya, sehingga dapat menampung air hujan lebih banyak. Air yang telah ditampung
dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan air pemilik rumah, sehingga pemilik
rumah tidak perlu lagi menggunakan air PDAM. Air hujan tersebut diolah dengan
menambahkan bahan kimia air atau dengan menggunakan tangki filter air, air sudah
dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan air sehari-hari. Air yang dapat ditampung
jumlahnya tidak sedikit, dengan menggunakan ukuran rumah tipe 36 dapat membuat
tangki air sedalam 1,5 m atau sekitar 54 m. Jumlah air sekitar 54 m ini dihasilkan dari
satu unit rumah, misalkan saja setiap rumah disetiap perumahan membuat tangki air
untuk menampung air hujan, sehingga banyak jumlah air yang dapat ditampung sebagai
pengganti fungsi peresapan air.
Fungsi awal ruang terbuka hijau adalah sebagai salah satu wilayah peresapan air
untuk mengurangi aliran air permukaan (run off) yang sering menyebabkan banjir. Salah
satu syarat yang diharuskan oleh pemerintah untuk membuat perumahan ialah dengan
membuat sumur resapan disetiap rumah yang akan dibangun. Namun sumur resapan
hanya berfungsi sebagai tempat pengalihan air yang masuk kedalam tanah. Air yang
masuk kedalam tanah juga tidak dapat difungsikan, karena air masuk kedalam tanah
harus ditampung terlebih dahulu. Tangki air yang dibuat dibawah rumah memiliki
fungsi sebagai penyedia kebutuhan air gratis, karena air berasal dari air hujan. Tangki
air bawah rumah juga dapat digunakan sebagai sumur resapan dengan cara membuat
pipa pembuangan dibagian tepi bak penampungan untuk membuang limpahan air (over
flow).Selain sebagai bak penampungan air dan sumur resapan,bak penampungan air
bawah rumah ini pun berfungsi sebagai pencegah banjir. Banjir yang biasanya
disebabkan oleh jumlah air hujan yang melebihi kapasitas drainase yang disediakan
karena jumlah debit aliran permukaan air hujan (run off) meningkat seiring dengan
banyaknya pembukaan lahan yang digunakan untuk pembuatan perumahan.
Peresapan air hujan juga dapat membantu mengisi air tanah, sehingga kita dapat
minum air tanah dengan kualitas yang lebih baik. Pemanfaatan air hujan akhirnya
mengarah pada penyelesaian menyeluruh masalah sumber daya air dan masalah
lingkungan di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

Metode Pengerjaan dan Konstruksi Ground Tank


BASEMENT OF WATER TANK

Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang memadai
menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan, salah satunya adalah
dengan menara tangki air (tower water tank) dan tangki bawah tanah (ground tank).
Untuk alasan estetika atau keindahan dan biaya, biasanya banyak orang lebih memilih
menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah
tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika dibandingkan tower water
tank, karena tidak perlu struktur kolom dan balok.
Metode pembuatan bak penampungan air bawah rumah (ground tank) ialah seperti
membuat basement untuk parkir kendaran pada sebuah gedung bertingkat. Mekanisme
kerjanya adalah sumber air dari air hujan ditampung, kemudian disimpan di ground
tank. Dari ground tank ini air hujan akan diberi campuran zat kimia dan dialirkan
melewati tabung filter air untuk meningkatkan kualitas air hujan, kemudian dipompa
lagi ke water tank di atap (ukuran kecil), setelah itu diedarkan ke saluran-saluran air di
bawahnya atau air hujan langsung dapat dimanfatkan. Campuran beton yang dipakai
dalam pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof). Langkahlangkah kerja pembuatan bak penampungan air (ground tank ) adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Galian Tanah untuk Bak Penampungan Air
Teknik pembuatan galian seperti membuat galian pada sebuah sumur. Luas galian
dibuat mengikuti bentuk dan luas pondasi rumah yang akan dibangun. Kedalaman
galian ditentukan sesuai dengan kebutuhan bak penampungan air yang diinginkan.

Gambar 1.

Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton

2. Pembuatan Pondasi
Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi
pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan
baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.
Pondasi adalah bagian bangunan yang berada di bawah permukaan tanah,
(Struktur Bawah/Sub Struktur). Berfungsi meneruskan beban dari struktur atas ke
lapisan tanah bagian bawah, tanpa mengakibatkan keruntuhan, geser tanah dan
penurunan tanah (settlement) yang berlebihan.
Pondasi yang digunakan adalah pondasi pelat beton lajur, karena pondasi ini yang
paling sesuai digunakan untuk membuat bak penampung air bawah tanah luas
penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.
Pondasi ini lebih kuat jika dibanding dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini
disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang.

BASEMENT OF WATER TANK

Gambar 2.

Pondasi kontruksi bak penampungan air bawah rumah

Kelebihan:
a.
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari segi biaya, dan
b.
Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi batu
belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa,
angin, ledakan dan lain-lain.
Kekurangan:
a.
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (persiapan lebih lama),
b.

Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering atau
sesuai umur beton), dan

c.

Galian tanah lebih banyak karena galian harus mengikuti luas bangunan yang
akan dibangun.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi:


a.
Jenis struktur di atasnya (beban-beban yang bekerja).
b.
Struktur ringan dan lapisan permukaan tanah baik, memilih jenis pondasi
dangkal telah cukup memadai, dan
c.
Jenis tanah (daya dukung tanah) yaitu daya dukung yang mampu memikul beban
sehingga pondasi mengalami penurunan yang masih berada dalam batas toleransi.
Syarat pekerjaan pondasi untuk bak penampungan air bawah rumah, adalah
sebagai berikut:
1.
Dasar pondasi harus cukup lebar dan diletakkan pada lapisan tanah keras,
2.

Tidak boleh dipasang sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah
lembek,

3.

Dipasang menerus dibawah dinding dan dibawah kolom-kolom,

4.

Pondasi setempat harus dirangkaikan dengan balok pengikat (sloof),

5.

Pondasi harus dibuat dari bahan yang dan kuat, dan

BASEMENT OF WATER TANK

6.

Seluruh panjang pondasi harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama

Gambar 3.

Contoh bak penampungan air bawah rumah

1. Karakteristik Lokasi
Bak penampungan air bawah rumah ini diperuntukkan bagi lokasi yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
a. Daerah bebas banjir,
b.

Muka air tanah dangkal > 2 m,

c.

Keterbatasan ruang di atas tanah, dan/atau

d.

Daerah dengan ketinggian permukaan tanah minimal diatas 10 m diatas


permukaan laut dengan luas lahan terbatas.

2. Konstruksi
Pekerjaan-pekerjaan konstruksi bak penampungan air bawah tanah adalah sebagai
berikut:
a. Membuat saluran air (PVC) dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul
air hujan,
b.

Membuat kolam pengumpul air hujan dari beton dilengkapi dengan saluran
pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan. Apabila kolam pengumpul
tersebut dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari maka dapat dilengkapi dengan
pompa air yang diletakkan pada permukaan tanah,

c.

Membuat saringan air dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul air
hujan, dan
d. Membuat akses masuk kedalam bak penampungan air (manhole).
BASEMENT OF WATER TANK

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Bak penampungan air hujan dibawah rumah memiliki banyak kegunaan, selain
tempat menampung air hujan, bak penampung air dibawah rumah ini juga memilik
dampak positif terhadap aspek sosial seperti meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya mengelola apa yang telah disediakan oleh alam dan
memanfaatkannya secara maksimal. Dampak positif terhadap aspek ekonomi yaitu
mengurangi jumlah konsumsi air PDAM dengan memanfaatkan air yang telah
ditampung didalam bak penampungan air bawah rumah, sehingga mengurangi biayabiaya yang dikeluarkan untuk membeli air PDAM dengan mengelola air gratis yang
berasal dari langit. Selain itu dampak positif terhadap aspek lingkungan adalah
mengurangi penurunan muka tanah yang disebabkan oleh masyarakat yang melakukan
penyedotan air tanah secara berlebihan.
Selain mempunyai banyak kegunaan, bak penampungan air bawah rumah ini juga
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah:
1. Karena bak penampungan air berada di dalam tanah, maka diharuskan melakukan
penggalian terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan pembuatan bak
penampungan air bawah rumah, karena ukuran dan dalam bak penampung air cukup
besar, maka tanah buangan sisa penggalian pun cukup banyak,
2. Karena bak penampungan air berada dalam tanah, sehingga untuk melakukan
perawatan cukup sulit, dan
3. Karena struktur bak penampungan air seluruhnya menggunakan beton, maka biaya
yang dikeluarkan untuk pembuatan bak penampungan air ini pun cukup besar.

BASEMENT OF WATER TANK

10

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, dengan memanfaatkan
fungsi rumah secara maksimal, rumah dapat menghasilkan nilai lebih. Salah satunya
adalah dengan membuat bak penampungan air bawah rumah yang dapat dijadikan
penyedia air bagi rumah tangga maupun sebagai pengurang debit air permukaan (run
off) yang mengalir karena pembukaan lahan untuk membangun perumahan yang
menjadi penyebab banjir. Selain sebagai bak penampungn air, fungsi lain dari bak
penampungan air bawah rumah ini juga sebagai sumur reasapan.
Bak penampungan air bawah rumah memiliki banyak dampak positif, seperti
dampak sosial budaya, dampak ekonomi, dan dampak lingkungan. Bak penampungan
air bawah rumah ini juga dapat merubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya
pemanfaatan air hujan dan dapat mengurangi tingkat konsumsi air PDAM oleh
masyarakat.
B. SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan sebelum
maupun setelah membuat bak penampungan air bawah rumah yaitu:
1. Membuat kolom pondasi ataupun plat lantai dengan menggunakan lapisan kedap air
(waterproof) agar air yang disimpan tidak mempengaruhi struktur rumah diatasnya,
2. Melakukan pemeliharaan rutin terhadap bak penampungan air bawah rumah dengan
melakukan pembersihan terhadap endapan air maupun terhadap kotoran yang
melewati pipa masuk menuju bak penampungan air,
3. Membuat pipa limpahan air (over flow) dari dalam bak penampungan air menuju
sumur resapan untuk mengontrol volume air yang ada didalam bak penampungan air,
4. Memberikan zat kimia penjernih air dan filter air agar kualitas air yang dihasilkan
dari bak penampungan air bawah rumah lebih brkualitas,
5. Membuat akses masuk kedalam bak penampungan air (manhole), dan
6. Melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam
pengumpul air (bila perlu).

BASEMENT OF WATER TANK

11

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

www.rezahendrawan.com
www.ampl.or.id
http://m.kaskus.co.id
http://djavanesse.blogspot.com
http://bebasbanjir2025.wordpress.com
http://danikamalia.blogspot.com
www.bpbatam.go.id

BASEMENT OF WATER TANK

12

Anda mungkin juga menyukai