Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL

Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha

PENGOLAHAN NUGGET SEHAT BAHAN DASAR LAMALE SEBAGAI


UPAYA PENGUATAN KEARIFAN LOKAL DI KOTA PALU

Disusun Oleh :
1. Delavonnia Peraru (C20119074)
2. Zulfana Tasya R (C20119052)
3. Nur Fadila (C20119087)
4. Aditya Dwipayana (C20119062)
5. Satria Bagus Prakoso (C20119090)

PRODI S1-MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2022

1
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I LATAR BELAKANG ........................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Usaha.......................................................................................... 3
1.2 Profil Usaha ......................................................................................................... 6
1.3 Struktur organisasi usaha .................................................................................... 6
BAB II DESKRIPSI USAHA ......................................................................................... 10
2.1 Noble Purpose ................................................................................................... 10
2.2 Konsumen Potensial .......................................................................................... 10
a. Karakteristik Calon Konsumen Potensial ......................................................... 10
b. Problem Atau Masalah Calon Konsumen Potensial ......................................... 11
c. Potensi Pasar ..................................................................................................... 12
2.3 Produk ............................................................................................................... 12
a. Keunikan Produk .............................................................................................. 12
b. Diferensi produk .............................................................................................. 14
c. Permasalahan .................................................................................................... 14
d. Kebutuhan konsumen........................................................................................ 14
2.4 Sumber Daya ..................................................................................................... 15
a. Keahlian masing-masing anggota tim ............................................................... 15
b. Sumber daya fisik dan Non fisik ....................................................................... 16
c. Strategi Pemasaran Produk ............................................................................... 16
d. Keuangan Usaha ............................................................................................... 19
BAB III RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN ................. 20
a. Pengembangan pasar dan saluran distribusi ...................................................... 20
b. Pengembangan Produk ...................................................................................... 22
c. Produksi ............................................................................................................. 22
d. Pengembangan Sumber Daya ............................................................................ 23
e. Legalitas, Perizinan, Sertifikasi, dan Standarisasi ............................................. 25
f. Belanja ATK dan peralatan penunjang maksimal 5% ....................................... 26
PENUTUP ........................................................................................................................ 28
RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN. ............................... 29
LAMPIRAN BUSINNES MODEL CANVAS .............................................................. 37
LAMPIRAN..................................................................................................................... 38
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... 41

2
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang Usaha
Pola konsumsi masyarakat yang kebarat-baratan (western style) atau yang
dikenal sebagai “makanan siap saji” dan “makanan jadi” semakin popular.
Makanan siap santap ini sudah banyak terdapat di pasaran seperti sosis, bakso dan
nugget. Nugget dikenal sebagai makanan siap saji yang dapat diterima
oleh masyarakat terutama anak-anak yang identik dengan makanan yang
cepat dikonsumsi dan mudah didapatkan (Sumantri dkk, 2015).
Nugget merupakan olahan makanan yang terbuat dari campuran daging
dan tepung. Daging yang dapat digunakan untuk membuat nugget sangat banyak
diantaranya daging ayam, daging sapi, dan ikan. Cara pembuatan nugget ini
terbuat dari adonan daging yang digiling kemudian dibentuk dengan ukuran kecil-
kecil lalu ditaburi dengan tepung roti. Nugget yang sering kita temui biasanya
dijual di swalayan dan dibekukan di dalam freezer. Proses ini dijual dalam
keadaan beku supaya hasil produksi nugget tidak cepat rusak dan bisa tahan lama.
Karena produksi nugget terbuat dari bahan baku dasar dari daging dan biasanya
tidak menggunakan bahan pengawet dan MSG. Kandungan gizi yang terdapat
pada nugget ini sangat banyak sekali seperti karbohidrat, protein, lemak dan
vitamin. Jadi tidak heran lagi jika nugget menjadi produk yang bisa dimanfaatkan
khususnya bagi ibu rumah tangga dan nugget bisa menjadi peluang usaha yang
dapat bersaing.
Berdasarkan uraian diatas, mahasiswa dapat menjadikan sebuah peluang
berwirausaha dengan melakukan berbagai inovasi salah satunya bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan produk dengan memanfaatkan kearifan lokal / bahan
lokal di daerah sendiri salah satunya di Kota Palu. Inovasi bahan dasar pembuatan
nugget pada program pengembangan kewirausahaan ini menggunakan bahan
dasar “Lamale Kodi” (sejenis udang ukuran kecil).
Nugget pada sekarang ini sudah mempunyai berbagai variasi rasa dan
bentuk yang unik. Sehingga konsumen nugget pasti akan memilih produk yang
mempunyai rasa yang enak dan mempunyai bentuk yang disukai. Nugget juga

3
bisa dijadikan sebagai makanan yang bisa diolah untuk dijadikan sebagai
hidangan. Olahan nugget memang mempunyai rasa yang sangat nikmat sehingga
tidak heran jika banyak kalangan masyarakat yang menyukai nugget. Bahkan
anak-anak juga banyak yang menyukai nugget. Jika kita mengenal nugget sebagai
olahan yang menggunakan daging ayam dan ikan namun untuk saat ini
pengolahan nugget tidak hanya dibuat dengan menggunakan daging ayam dan
ikan saja, tetapi juga bisa menggunakan udang yang berukuran kecil atau yang
biasa disebut “Lamale Kodi”. “Lamale Kodi” merupakan bahasa daerah Kota Palu
yang artinya udang berukuran kecil.
Berdasarkan data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan melalui Badan
Pusat Statistik tahun 2021 bahwa potensi lestari hasil perikanan perairan Sulawesi
Tengah baru dimanfaatkan mencapai 54,88% atau sebanyak 45,12% belum
dimanfaatkan. Potensi perikanan tersebut meliputi berbagai jenis ikan laut
ekonomis seperti ikan pelagis besar (tuna, cakalang dan tongkol), ikan pelagis
kecil (layang, selar, teri, tembang dan kembung) dan non ikan seperti udang
windu, rajungan, jenis udang lain, tiram, cumi-cumi, sotong dan teripang. Potensi
perikanan budidaya di Provinsi Sulawesi Tengah cukup besar diantaranya untuk
tambak, rumput laut dan perairan umum. Areal potensi pengembangan udang
Provinsi Sulawesi Tengah sekitar 42.095 Ha. Hingga kini, pemanfaatan potensi
tersebut baru berkisar 10.339 ha dengan produktifitas tahun 2007 berkisar
5.381,65 ton.
Luasan tersebut didominasi oleh tambak ekstensif (tradisional) yang
tersebar di 9 Kabupaten, sedangkan tambak semi intensif dan intensif berada di
Kabupaten Banggai dengan jumlah lsejenis udang ukuran kecilh kurang 10%.
Komoditas yang paling banyak dibudidayakan oleh pembudidaya ekstensif adalah
udang windu, sedangkan udang vaname baru beberapa tahun tahun terakhir
dikembangkan.
Dari data tersebut, mengacu pada data BPS pemilik usaha melakukan
survey langsung kepada beberapa nelayan khususnya penghasil non ikan seperti
“Lamale Kodi” (sejenis udang ukuran kecil) masih kurang dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk dijadikan sebuah produk yang memiliki nilai tambah atau harga

4
yang cukup mahal. Hasil wawancara yang dilakukan beberapa penghasil “Lamale
Kodi” mereka hanya menjual dalam bentuk keadaan basah dan dalam bentuk
keadaan kering. Untuk saat ini harga “Lamale Kodi” dalam keadaan basah
nelayan menjual seharga Rp 10.000,- sebanyak ≤ ½ kg, sedangkan “Lamale Kodi”
dalam bentuk kering dihargai sekitar Rp 80.000,- /kg dan dijual kembali dalam
bentuk ecer/bahan mentah tidak diolah menjadi produk setengah jadi maupun
produk jadi. Menyikapi hal tersebut, melihat kondisi nelayan yang memiliki
perekonomian dibawah rata-rata upah minimum masyarakat, memberikan kondisi
ekonomi yang sangat memprihatinkan. Melalui pengembangan kewirausahaan ini,
pemilik usaha melakukan inovasi dengan membuat produk nugget dengan bahan
dasar “Lamale Kodi”.
Pada produk nugget ini bahan dasar kearifan lokal penguatan selanjutnya
menambah bahan dasar tersebut dengan menambah daun kelor. Daun kelor saat
ini memiliki khasiat yang cukup banyak baik dibidang kecantikan, kesehatan,
maupun makanan. “Lamale Kodi” ini merupakan sejenis udang ukuran kecil
mengandung nutrisi yaitu kalori, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi,
vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Sedangkan daun kelor sendiri juga
memiliki beragam nutrisi. Sehingga nantinya produk olahan nugget berbahan
dasar udang kecil dan daun kelor ini akan menjadi makanan sehat yang bergizi
tinggi, melalui kegiatan kewirausahaan makanan nugget berbahan dasar “Lamale
Kodi” dapat dipromosikan kepada masyarakat dan memiliki nilai tambah dari
bahan dasar yang digunakan, selain itu diharapkan dari usaha ini dapat
memanfaatkan peluang kerja sama dengan para nelayan udang yang ada di Kota
Palu.
Usaha industri makanan nugget sehat ini merupakan jenis usaha industri
rumahan berskala kecil. Sasaran konsumen yang dituju adalah mahasiswa, ibu
rumah tangga, wisatawan dan pegawai. Pemasaran dilakukan secara langsung
(direct selling) dan media sosial seperti Instagram, Facebook, Whatsapp dan
Tiktok.

5
1.2 Profil Usaha
1. Nama Usaha : NuGet Lamale Kodi
2. Alamat : Jalan Juanda
3. Tanggal Berdiri : 20 Mei 2022
4. Jenis Usaha : Kuliner (Frozen Food)
5. Jumlah Karyawan : 4 Orang
6. Produk : NuGet Lamale Kodi
7. Instagram : NuGet_LamaleKodi
8. Logo usaha :

Adapun arti logo yang disajikan dalam produk ini yaitu sebagai berikut:
1. Gambar lamale atau udang kecil di dalam logo merupakan bahan dasar
dalam produk NuGet Lamale Kodi.
2. Gambar kelor mencerminkan bahan tambahan dari produk ini, karena
daun kelor mengandung nutrisi yang sangat baik untuk Kesehatan.
3. Tulisan “Lamale Kodi” merupakan Bahasa kaili yakni artinya udang
kecil.

6
1.3 Struktur organisasi usaha

Adapun peran masing-masing anggota yang terlibat dalam proyek


kewirausahaan ini yaitu sebagai berikut:
No Status Jabatan Fungsi/Peran
1 Pemilik 1. Memiliki peran penting dalam
menjalankan usaha terutama pengelolaan
manajemen.
2. Menentukan visi dan misi baik jangka
pendek maupun jangka panjang
perusahaan. Mengawasi aktifitas usaha
yang dijalankan oleh tim dalam bekerja.
3. Mengembangkan rencana bisnis yang
lebih baik.
4. Mengelola manajemen dari aspek
keseluruhan seperti pemasaran, keuangan,
produksi, dan sumber daya manusia.
5. Mengkoordinasikan tugas dari masing-
masing manajemen.
6. Memastikan keamanan, kenyamanan dan

7
No Status Jabatan Fungsi/Peran
keselamatan para anggotanya, mengambil
keputusan.
2 Keuangan 1. Menyusun perancanaan pengeluaran untuk
produksi produk.
2. Menyusun perencanaan pendapatan dari
hasil penjualan produk.
3. Menyusun perencanaan keuangan secara
keseluruhan setiap bidang.
4. Saling koordinasi setiap lini pada saat
melaksanakn proses produksi.
5. Menghitung kebutuhan keuangan secara
efektif dan efisien.
6. Melakukan pengambilan keutusan
terutama terkait dengan investasi baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
7. Membuat proyeksi keuangan jangka
pendek maupun jangka panjang.
3 Pemasaran 1. Melakukan koordinasi pada setiap tim
dalam melakukan proses pemasaran.
2. Pengambilan keputusan terkait pemasaran
yang dilakukan.
3. Melakukan perumusan yang baik dalam
melakukan strategi pemasaran.
4. Menghitung biaya pemasaran dalam
proses pemasaran produk.
5. Mampu membaca target pasar yang
dibutuhkan perusahaan.
4 Produksi 1. Menentukan dan menetapkan sumber daya
sesuai dengan keahlian

8
No Status Jabatan Fungsi/Peran
2. Mengelolah sumber bahan baku yang
dibutuhkan dalam proses produksi.
3. Menghitung anggaran terkait bahan baku,
bahan produksi, serta proses kemasan
sampai siklus akhir produk.
4. Menjaga proses kebersihan pada proses
produksi.
5. Membuat laporan keuangan pada saat
proses produksi.
6. Menjaga siklus proses produksi.
7. Melakukan pegawasan pada sdm dalam
proses produksi.
5 SDM 1. Menganalisa kebutuhan sumber daya
manusia yang dibutuhkan.
2. Pengadaan tenaga sumber daya manusia.
3. Melakukan pengemuman perekrutan
tenaga kerja perusahaan.
4. Pengelolaan kontrak kerja.
5. Mengembangkan kemampuan serta
orientasi tenaga kerja.

9
BAB II
DESKRIPSI USAHA
2.1 Noble Purpose 10%
Noble Purpose dalam kegiatan kewirausahaan ini adalah lamale, sebagai
bahan dasar pembuatan nugget memiliki manfaat salah satunya meningkatkan nilai
tambah dari lamale itu sendiri, dimana lamale saat ini hanya digunakan sebagai
bahan pembuatan terasi hingga dikonsumsi sebagai lauk (bahan pelengkap), baik
bahan dasar basah maupun dalam keadaan kering (ebi). Sehingga untuk saat ini
harga daripada lamale tersebut sangat murah. Harga ini tidak menjamin
kesejahteraan para nelayan dari konsep pendapatan mereka.
Pengolahan nugget berbahan dasar lamale merupakan salah satu inovasi
pengembangan produk makanan berbasis kearifan lokal, yang bertujuan untuk
memperkenalkan lamale sebagai salah satu bahan makanan lokal khas Kota Palu
yang memiliki kandungan kalsium, protein, zat besi dan fosfor yang cukup tinggi
dan dapat dikonsumsi dalam bentuk produk olahan makanan yang berbeda dari
biasanya. Dari inovasi ini diharapkan dapat mempunyai prospek yang baik dimasa
yang akan datang dalam memajukan taraf hidup para nelayan disekitar pesisir laut
serta menjadi sumber gizi bagi masyarakat.

2.2 Konsumen Potensial 30%


Karakteristik Calon Karaketristik calon konsumen potensi dapat di lihat
Konsumen pada kondisi segmentasi produk yakni demografis
dan segmentasi pekerjaan konsumen. Konsumen
potensial yakni mahasiswa, ibu rumah tangga, dan
pegawai, karena ketiga calon konsumen ini memiliki
aktivitas yang padat sehingga kurang memiliki
waktu untuk menyiapkan makanan/mengolah
makanan secara langsung, sehingga produk nugget
ini merupakan makanan siap saji yaitu berupa frozen
food yang tidak membutuhkan waktu lama untuk

10
disajikan yakni hanya digoreng sebentar dan
makanan dapat di santap.
Problem Atau Masalah Calon Pada bagian problem solving ini, Pemilik usaha dan
Konsumen Potensial rekan yakin untuk membuka dan menjalankan usaha
dengan memperkenalkan inovasi baru (new-to-the-
world products) dari produk nugget, di mana inovasi
ini dapat memberikan jawaban atas permasalahan
yang dirasakan oleh pembeli seperti kejenuhan
terhadap bahan dasar produk nugget yang biasanya
sering menggunakan bahan dasar daging ayam dan
ikan saja. Selain itu, produk nugget saat ini belum
ada yang menggunakan sayur kelor sebagai bahan
campuran tambahan pembuatan nugget sehingga
produk tersebut walapun makanan instan tetap
mengandung nutrisi dan protein yang memenuhi
kebutuhan bagi tubuh manusia.
“NuGet “Lamale Kodi”” hadir menjadi
solusi untuk menjawab permasalahan yang ada.
Tidak hanya itu harga yang ditawarkan sangat
terjangkau dan sesuai dengan target market yang
sudah ditentukan sebelumnya yaitu Rp 25.000 .
Harga yang terjangkau dari harga nugget pada
umumnya membuat konsumen antusias dengan
produk yang ditawarkan. Cara pemesanan “NuGet
“Lamale Kodi”” mengedepankan sistem
customization yang menjadikan pembeli dapat
memilih varian nugget (Rasa Sejenis udang ukuran
kecil / Rasa Kelor / Rasa Sejenis udang ukuran kecil
dan Kelor) sesuai dengan keinginannya. Dengan
demikian, pemilik usaha dan rekan memanfaatkan

11
harga yang terjangkau dan pemesanan sesuai
keinginan konsumen dalam menyajikan produk
sebagai salah satu strategi pemasaran.
Potensial Pasar Yang Besar Pangsa pasar produk frozen food saat ini cukup
tinggi sehingga menjadikan bisnis frozen food yaitu
nugget begitu diminati para pengusaha, terbukti dari
banyaknya produk yang beredar hingga usaha
makanan siap saji yang menggunakan bahan dasar
frozen food diberbagai kota terus menerus yang
berinovasi, hal itu menujukan bahwa konsumsi
masyarakat Indonesia terhadap frozen food terus
meningkat. Nugget merupakan salah satu makanan
yang berjenis frozen food dimana menjadikan
NuGet “Lamale Kodi” mempunyai ide
memproduksi nugget dengan bahan baku utama
yang berbeda dari kebanyakan produk nugget yang
telah beredar di pasaran. Tantangan besar para
pelaku bisnis frozen food saat ini adalah
menciptakan suatu produk yang memiliki
kandungan nilai gizi yang tinggi, praktis, inovatif,
dengan harga yang terjangkau.
Inovasi memiliki peran penting dalam bisnis frozen
food, karena pola konsumsi dan selera konsumen
yang selalu berubah-ubah sehingga harus selalu
menyesuaikan keinginan dan selera pelanggan.

2.3 Produk 30%


Keunikan Produk 1. Berbahan dasar kearifan lokal
Produk yang di jual adalah NuGet “Lamale
Kodi” yang terbuat dari bahan dasar lamale atau

12
sejenis udang kecil dan kelor sebagai campuran
tambahan
2. Produk yang praktis
Produk ini gampang dibawa kemana saja dan
dapat dijadikan oleh-oleh khas kota palu, dengan
kemasan yang kecil ukuran 250 gram/pcs yang
dapat dikemas dalam plastik vakum maupun box
plastik,sehingga konsumen memudahkan mereka
memilih untuk membeli produk tersebut.
3. Higienis
Makanan ini termasuk makanan paling higienis
karena dalam proses pembuatan menggunakan
standar proses pengelolaan produk, seperti
menggunakan handskun dalam memotong
adonan dan menggunakan mesin vakum
plastic/kedap udara agar produk yang akan
difrozen tidak mudah berjamur.
4. Frozen Food
Makanan ini termasuk makanan instan dengan
jenis produk frozen food atau makanan beku,
walaupun makanan ini beku nutrisi dan protein
yang terdapat di dalamnya dapat terjamin karena
bahan dasar lamale sebagai bahan dan dasar
produk dan kelor sebagai bahan dasar tambahan.
5. Makanan Tahan Lama
Produk ini mampu bertahan sekitar 1-3 bulan
dalam proses pembekuan makanan atau jika
makanan tersebut tersimpan dalam tingkat
kebekuan -17 derajat celcius.
6. Harga Yang Terjangkau
Produk ini memiiki harga yang terjangkau baik

13
di kalangan mahasiswa, ibu rumah tangga
maupun karyawan yang telah bekerja. Pada
produk ini harga yang diberikan berkisar Rp.
25.000,- dengan kapasitas 250 gram. Apabila
dibandingkan dengan produk lain dengan harga
yang berkisar Rp. 35.000,- s/d Rp. 45.000,-.
Gambar dapat di lihat pada Lampiran 1.
Diferensi produk Diferensi produk pada proyek kewirausahaan
ini dapat dilihat dari bahan dasar produk yaitu
nugget yang terbuat dari kearifan lokal berupa
udang kecil, pada umumnya bahan dasar nugget
terbuat dari bahan dasar ayam, sapi, atau ikan.
Produk ini memilih bahan dasar produk ini dengan
tujuan memperkenalkan kearifan lokal tersebut.
Permasalahan Permasalahan yang mungkin di hadapi untuk saat ini
bagaimana merintis wirausaha yang inovatif dan
kreatif melalui usaha bisnis pembuatan nugget
sejenis udang ukuran kecil dengan berbagai macam
rasa dan juga upaya yang harus dilakukan dalam
menjalin kerjasama pada para produsen sejenis
khususnya yang menjual makanan frozen food di
Kota Palu.
Kebutuhan Konsumen Produk nugget ini dengan tujuan agar konsumen
yang berada di daerah kota Palu ini bisa mengenal
atau mengekspor sejenis udang ukuran kecil
mengenai sejenis udang ukuran kecil(udang kecil)
yang terbilang masih sebagian kecil orang
mengetahuinya, padahal konsumen bisa juga
mengolahnya jadi berbagai macam produk selain
nugget.

14
2.4 Sumber Daya 30%
Keahlian Masing-Masing Anggota Tim
Owner : Delavonnia Peraru
Seorang owner harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam organisasi, agar mampu
mengakomodir jalannya aktifitas dalam usaha tersebut, selain itu adanya jiwa
kepemimpinan yang baik tentunya akan mampu mengkoordinasi tanggung jawab
dan tugas dari masing- masing tim, sehingga proses mulai dari perencanaan,
pengelolaan, pengorganisasian serta pengawasan berjalan dengan baik. Owner ini
memiliki tanggung jawab yang besar karena dalam penentuan keputusan berasal
dari keputusan pimpinan. Pemimpin tentunya harus memiliki jiwa yang
entrepreneur.
Bidang Produksi : Aditya Dwipayana
Dalam bidang produksi sebaiknya manajer produksi harus memiliki kemampuan
perencanaan dengan baik khususnya di bidang produksi, hal yang paling krusial
adalah jumlah bahan baku yang digunakan, jumlah biaya yang dibutuhkan, dan
jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi, sehingga pada proses
produksi manager harus memperhitungkan secara pasti. Manajer produksi
tentunya memiliki tanggung jawab yang besar agar penggunaan anggaran dapat
dimaksimalkan secara efektif.
Bidang Pemasaran: Satria Bagus Prakoso
Dalam bidang pemasaran sebaiknya manajer di bagian pemasaran harus
memperhitungkan matang-matang terkait bidang pemasaran, seperti market place
yang digunakan jika melakukan pemasaran online dan penjulan yang dilakukan
dalam proses offline, agar dapat menjangkau pasar konsumen yang lebih luas.
SDM yang dibutuhkan tentunya memiliki pengalaman di bidang marketing.
Bidang Keuangan : Zulfana Tasya
Bidang keuangan ini sebaiknya manajer harus mampu memiliki jiwa wirausaha,
agar dapat menghitung biaya yang digunakan pada setiap lini produksi,
pemasaran, dan sumber daya manusia. Selain itu manajer harus memiliki

15
kreativitas dan pengetahuan pengelolaan keuangan untuk menyelesaikan masalah
bagi perusahaan. SDM yang dibutuhkan tentunya paham terkait pembuatan
laporan keuangan.
Bidang SDM: Nur Fadila
Manajer SDM harus memiliki kualitas kepemimpinan dan kemampuan melakukan
pendampingan/advokasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Dapat
menganalisa dengan baik karyawan memiliki potensi apa yang dapat
dikembangkan. Harus mampu memberikan keputusan yang tepat dan terlibat
dalam keputusan-keputusan penting di sejumlah bagian dalam perusahaan.
Manajer SDM harus mampu menciptakan kondisi bagi terjalinnya hubungan
berbagai pihak dalam perusahaan demi meraih tujuan bersama.
Sumber Daya Fisik Dan Non Fisik
Usaha NuGet “Lamale Kodi” ini merupakan salah satu kegiatan usaha yang
bergerak dibidang kuliner khususnya pada jenis makanan sehat. Sumber daya fisik
tentunya berkaitan dengan sarana dan prasarana yang digunakan dan memiliki
rumah produksi untuk melakukan produksi produk. Selanjutnya usaha ini
memiliki data yang dapat dikumpulkan konsumen melalui kuisioner dan google
form agar dapat mengetahui kekurangan dari produk yang dihasilkan.
Sumber daya non fisik dapat diperoleh dari membangun mitra yang
berkompeten dan sesuai di bidang produk ini, salah satunya mitra adalah yang
menjual makanan frozen food, seperti CeCe Shop, Toko Oleh-Oleh Palu seperti
(Mbo Sri, Sumber Rejeki, Zalhan, Sofie Lokal Food). Market Place seperti (Grab
Food, Shopee Food, Go Food, Maxim) dan Supermarket seperti BNS dan reseller
lainnya. Selain itu mitra tambahan dari produk ini adalah perguruan tinggi sebagai
penyedia sarana dan prasarana seperti proses pengemasan dan pembuatan logo
dana Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UMKM Kota dan Provinsi, Balai Pom
sebagai legalitas halal dari produk tersebut.
Strategi Pemasaran Produk
1. Product
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa produk NuGet “Lamale

16
Kodi” ini memiliki keunggulan dari bahan dasar yang memiliki kandungan
gizi yang tinggi, serta cita rasa yang berbeda dari nugget sebelumnya yaitu
lebih menujukan cita rasa dari lamale sendiri yang pada umumnya nugget
hanya menggunakan bahan dasar ayam, daging dan ikan.
2. Price
Harga nugget yang di tawarkan adalah sebesar Rp 25.000 tiap bungkus dengan
berat 250 Gram. Harga tersebut diperkirakan dijangkau oleh masyarakat dan
harga tersebut cukup bersaing bila dibandingkan dengan pesaing nugget
lainnya.
3. Place
Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen atau melalui
pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer
(pedagang kecil). Reatiler akan menawarkan produk kepada target pasar
dengan memberikan katalog produk yang dapat menjaring target pasar yang
dituju sesuai sasaran. Kegitan distribusi strategis yaitu di jalan juanda,palu
timur yang berada ditengah kota. Kemudian produk ini akan di pasarkan di
toko-toko oleh di kota palu. Kota palu memiliki tempat destinasi wisata yang
beragam sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan,hal ini diharapkan
mampu menjaring pembeli dari produk ini.
4. People
Karyawan dari pengembangan usaha ini dituntut untuk selalu ramah, sopan,
rapih dan mampu bekerja sesuai dengan tugas yang telah dibagi sehingga
dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen. Karyawan yang ramah dan
sopan, dan rapih sangat diperlukan dalam melayani konsumen, karena
karyawan dapat secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen untuk
kembali. Selain itu ketelitian dalam melayani konsumen juga sangat dituntut
kepada karyawan NuGet “Lamale Kodi” dan mereka juga harus selalu siap
siaga dalam melayani dan menanggapi segala keluhan konsumen yang ada.
Selain itu, karyawan NuGet “Lamale Kodi” juga selalu dituntut untuk
berusaha mengetahui nama-nama pelanggan serta kebiasaan dalam menu yang
dipesan dengan berbagai cara. Ini dilakukan dengan tujuan agar terjalin

17
keakraban antara penjual dan pembeli dan agar pelanggan.
5. Promotion
Promosi yang akan lakukan supaya banyak diminati antara lain adalah:
a. Menggunakan media sosial dalam melakukan pemasaran
b. Memberikan tester/uji coba makanan pada pelanggan pertama
c. Menyampaikan informasi kepada pelanggan jika produk tersebut dicicpi
terasa enak maka mereka akan memberikan review di media sosial
masing-masing konsumen.
Saluran dan Tempat Pemasaran NuGet “Lamale Kodi” akan jual melalui :
a. Penjualan langsung di tempat Lokasi
b. Penjualan NuGet “Lamale Kodi” akan bertempat di depan rumah, dipajang
dalam etalase kulkas, dan dengan penataan ruangan yang dirancang
sedemikian rupa agar menarik konsumen yang dilengkapi dengan papan
nama.
c. Pemesanan melalui media social, market place dan Reseller
Para calon konsumen dapat memesan nugget melalui social media baik
lewat whatsaap, facebook, Instagram sedangkan market place yang
digunakan adalah grab food, go food, maxim food, Tiktok shop dan
shoppe, serta reseller seperti toko oleh-oleh Palu, Cecec Shop, Sofie Lokal
Food.
6. Process
Pembelian dan pembuatan bahan baku nugget dilakukan setiap 3x seminggu
atau setiap melakukan kegiatan produksi. Pada proses pemesanan, karyawan
telah dibagi tugaskan untuk bagian yang melayani konsumen dengan produk
yang dibeli di tempat dan bagian yang dibeli konsumen secara online. Untuk
proses pemesanan pada konsumen yang memilih produk dikonsumsi di
tempat, karyawan yang bertugas dituntut selalu dapat melayani proses
pemesanan dengan cepat.
Prosedur pemesanan yang dilakukan secara online yaitu:
1. Memberi salam melalui direct message.
2. Menanyakan konsumen apa yang ingin dipesan.

18
3. Memberikan format order yang berisi tentang nama pembeli, alamat
pembeli, dan nomor telepon pembeli.
4. Memberitahu konsumen bahwa pesanan akan segera diantarkan atau
dikirim
7. Physical Avidance
Fisik dari NuGet “Lamale Kodi” terdiri atas sebuah tempat penjualan, yang
terdiri atas bagian dapur kecil, bagian pemesanan dan penyajian. Diluar
interior tempat penjualan, diberikan identitas usaha berupa spanduk,plang
nama toko,X-banner. Sedangkan pada kemasan produk dilengkapi berupa
identitas usaha seperti logo usaha, kontak person, sosial media, dan komposisi
makanan.

2.5 Keuangan Usaha


LAPORAN LABA/RUGI
NUGET “LAMALE KODI”
PERBULAN
Kebutuhan Modal Bahan Baku
No Jenis Belanja Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Bahan Baku
1 Ebi 1 kg 40.000 40.000
2 Kelor 50 gram 50 2.500
3 Telur 8 buah 2.000 16.000
4 Bawang Putih 100 gram 36 3.600
5 Bawang merah 100 gram 36 3.600
6 Wortel 500 gram 10 5.000
7 Merica 1 bungkus 2.000 2.000
8 bumbu penyedap 1 bungkus 2.000 2.000
9 Tepung Terigu 48 gram 15 720
10 Tepung Panir 1 kg 15.000 15.000
11 Tepung sagu 32 gram 26 832
12 Garam 1 gram 15 15
13 Daun bawang 250 gram 20 5.000
Total Belanja Bahan Baku 96.267
Pengemasan
1 Biaya Pengemasan Plastik 16 Pcs 1.000 16.000
Total HPP 112.267
1 Biaya Modal/250 Gram 16 Pcs 7.017

19
2 Harga Jual/Pcs/250 gram 16 Pcs 25.000 400.000
Laba/Rugi Per Produksi 1 Produksi 287.733
Asumsi Produksi (2 seminggu)
3 (16 pcs x 8 kali/bulan) 128 Pcs 25.000 3.200.000
4 Biaya Modal/Bulan 128 Pcs 898.176
5 Laba Perbulan 8 Kali 2.301.864

20
BAB III
RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN
Pengembangan Pasar dan Saluran Distribusi

Kualitas
Mitra Layanan
Strategi Kerja
Promosi
1. Strategi promosi merupakan hal yang akan diterapkan dalam pengembangan
pemasaran produk NuGet “Lamale Kodi”. Industri rumah tangga NuGet
“Lamale Kodi” belum banyak dikenal secara umum oleh masyarakat luas
sehingga perlu dilakukannya strategi promosi. Hal yang dapat dilakukan
dalam strategi promosi yaitu dengan memaksimalkan teknologi digital sebagai
media iklan dan pemasaran, seperti melakukan pemasaran dan memasang
iklan melalui platform, website dan akun sosial media (Instagram, Twitter,
Facebook dan WhatsApp). Salah satu strategi promosi lain yang dapat
dilakukan yaitu pemberian diskon berupa cash back, contohnya pembelian
produk NuGet “Lamale Kodi” sebanyak Rp. 150.000 maka akan mendapat
cash back sebesar Rp. 5.000.-
2. Mendaftarkan produk NuGet “Lamale Kodi” pada aplikasi Gofood dan
Grabfood merupakan salah satu strategi dalam pengembangan pasar, hal ini
dimaksudkan agar para konsumen sejenis udang ukuran kecil mudah
menjangkau produk yang kami tawarkan, dimanapun dan kapanpun
komsumen inginkan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan, setelah melakukan penjualan kami meminta
kepada konsumen untuk memberikan kritik dan saran pada produk NuGet
“Lamale Kodi”. Kritik dan saran dapat dilakukan melalui akun media sosial
NuGet “Lamale Kodi”. Maka kami akan meningkatkan kualitas dan tingkat

21
rasa untuk memuaskan konsumen.
4. Dalam strategi pengembangan saluran distribusi NuGet “Lamale Kodi”
menggunakan strategi distribusi tidak langsung, yang mana dalam hal ini
menggunakan pihak reseller sebagai perantaranya. Agar dapat menjaga
kualitas dari produk NuGet “Lamale Kodi”, maka akan dilakukan pengecekan
setiap 3 hari sekali ke tempat reseller. Strategi dalam pengembangan saluran
distribusi yaitu menjalin kerjasama dengan semua gerai frozen food yang ada
di Kota Palu

Pengembangan Produk

Pengembangan
NuGet Lamale
Variasi Bentuk Variasi Rasa Kemasan
Produk Kodi

1. Membuat variasi baru dalam produk NuGet “Lamale Kodi”, dengan melihat
target konsumen kami yaitu mahasiswa dan juga ibu rumah tangga maka
strategi yang digunakan yaitu, mengembangkan produk dalam varian rasa
pedas. Pengembangan produk dengan berfokus pada konsumen anak-anak,
yaitu dengan membuat varian NuGet “Lamale Kodi” dalam beberapa bentuk
karakter seperti bintang, bulan, dsb. Hal ini bertujuan untuk menarik minat
konsumen anak-anak dalam mencicipi produk yang kami tawarkan.
2. Mengembangkan kemasan produk yang sejenis udang ukuran kecil baik lagi
dengan tujuan menjaga dan mempertahankan kehigienisan, kualitas dan daya
tahan produk.
3. Membuat desain produk yang sejenis udang ukuran kecil menarik dan unik,
baik dari segi desain kemasan maupun logo pada produk NuGet “Lamale
Kodi”.

22
Tahap Produk

Pra Produksi Proses Proses Proses


Pengolahan Penyajian Pengemasan

A. Tahapan pertama (Pra-produksi)


1. Pembelian bahan baku yaitu lamale, telur, bawang putih, bawang
merah,wortel, merica, bumbu penyedap, tepung terigu, tepung
panir,tepung sagu,garam,daun bawang.
2. ““Lamale Kodi”” dibersihkan dengan cara disiram dengan air panas
kemudian ditiriskan.
3. Daun kelor dipisahkan dari tangkainya.
B. Tahapan kedua (Proses pengolahan)
1. “Lamale Kodi” yang tadi ditiriskan diberi perasan jeruk nipis agar
menetralisir bau amis.
2. Daun kelor direbus selama ± 10 menit.
3. Wortel dipotong kecil-kecil.
4. “Lamale Kodi” kelor yang sudah direbus, wortel yang sudah dipotong,
bawang merah, bawang putih,bubuk penyedap, lada dan tepung terigu
dimasukkan ke dalam blender.
5. Setelah proses blender, adonan nugget dipindahkan ke dalam wadah.
6. Adonan dikukus selama ± 30 menit.
7. Setelah proses pengukusan, adonan didinginkan terlebih dahulu di

23
suhu ruang kemudian adonan nugget dimasukkan ke dalam kulkas
selama ± 15 menit.
C. Tahapan ketiga (Proses penyajian)
1. Adonan nugget dipotong berbentuk kotak.
2. Siapkan wadah dan kocok telur sebagai bahan perekat tepung panir
yang akan dilumuri di adonan yang telah siap sebelumnya.
3. Lumuri adonan nugget dengan tepung panir sebagai kulit dari nugget
dengan menggunakan telur yang sudah dikocok.
4. Masukkan potongan-potongan nugget yang sudah jadi ke dalam plastik
ziplock sebagai kemasan nugget kemudian tutup kemasan dengan rapat
dan rapi.
D. Tahap Keempat (Proses Pengemasan)
1. Nugget yang telah dipotong dimasukkan ke dalam kemasan plastik,
agar nugget tidak mudah rusak dan dapat bertahan lama maka
dilakukan vakum kedap udara.
2. Produk yang telah dikemas ditempelkan stiker logo dan komposisi
pada produk tersebut.
3. Simpan nugget yang sudah siap ke dalam kulkas.
4. Nugget siap diantarkan dan disajikan kepada konsumen

Pengembangan Sumber Daya

Man Money Material Mechine Method Market

1. Man (Manusia)
Dalam sumber daya manusia dibutuhkan pihak-pihak yang terkait untuk

24
kelancaran dalam berwirausaha seperti, owner/leader, pihak administrasi
keuangan, pemasaran, bagian produksi, dan bagian pendistribusian. Untuk
meningkatkan keterampilan SDM, dibutuhkan program pelatihan khusus
sesuai posisi jabatan masing-masing, serta mengikuti seminar dan workshop
marketing guna mengembangkan skill dan menambah pengetahuan tentang
strategi pemasaran yang dapat meningkatkan angka penjualan produk.
2. Money (Uang)
Uang merupakan modal yang dibutuhkan dalam berbagai pembiyaan
produksi. Dalam hal ini modal tersebut digunakan untuk membeli bahan
baku, biaya alat penunjang produksi, biaya ATK, serta pembelian bukti fisik
identitas usaha. Agar usaha terus berkembang maka uang sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan pembelian bahan baku jika terjadi kenaikan penjualan
serta memperbaharui alat-alat penunjang produksi setiap tahunnya.
3. Material (Bahan baku)
Material yaitu berupa bahan baku utama seperti lamale dan bahan pelengkap
yaitu kelor, bahan baku penunjang (telur, bawang putih,bawang
merah,wortel, merica, bumbu penyedap, tepung terigu, tepung panir, tepung
sagu, garam, daun bawang.), bahan baku yang digunakan dipilih bukan
hanya berdasarkan dari segi harga yang murah melainkan dari kualitas.
4. Mechine (Mesin)
Mesin yang digunakan sebagai penunjang produksi yaitu, kompor 1 unit,
lemari pendingin 1 unit,alat press serta vakum kemasan.
5. Method (metode atau cara kerja)
Proses kegiatan kewirausahaan ini dapat berjalan dengan baik maka
diperlukan penyusunan cara kerja seperti pembagian tugas pada masing-
masing anggota dan mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan,
dalam proses produksi produk dilakukan survei bahan baku yang berkualitas,
yang mana dalam hal ini bahan baku utama yaitu ““Lamale Kodi”” di
dapatkan langsung dari para nelayan yang berada di Kota Palu.
6. Market (Pasar)

25
Target pasar pada usaha NuGet “Lamale Kodi” adalah mahasiswa, ibu rumah
tangga, pegawai serta wisatawan. Kegiatan promosi yang digunakan yaitu
dengan memanfaatkan media sosial yang ada seperti Instagram, Facebook,
Whatsapp, marketplace, serta direct selling. Harga yang ditetapkan pada
produk NuGet “Lamale Kodi” yaitu Rp 25.000 .

Legalitas, Perizinan, Sertifikasi, dan Standarisasi

Standarisasi
Makanan
Pendirian Perizinan Sertifikasi Uji Kelayakan
dan
Usaha Usaha (P-IRT) Halal (BPJPH) Minuman Usaha
(Balai POM)

1. Legalitas/Pendirian Usaha
a. Penetapan Merek Dagang
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
c. Pengurusan NPWP Usaha
d. Surat Keterangan Domisili Perusahaan pada daerah setempat
e. Tanda Daftar Perusahaan
2. Perizinan Usaha P-IRT
a. Fotocopi KTP untuk pemilik Usaha
b. Melampirkan pas foto 3x4 pemilik
c. Melampirkan surat keterangan domisili
d. Melampirkan denah lokasi dan denah bangunan
e. Melampirkan surat keterangan puskesmas atau dokter setempat
f. Melampirkan surat permohonan ijin produksi makanan
g. Melampirkan label/logo yang akan digunakan pada produk makanan yang
diproduksi
h. Menyertakan hasil uji laboratorium yang disarankan oleh Dinas Kesehatan

26
i. Mengikuti penyuluhan keamanan pangan untuk mendapatkan SPP-IRT
3. Sertifikat Halal
a. Memahami persyaratan sertifikasi halal dan mengikuti pelatihan SJH.
b. Menerapkan sistem jaminan halal (SJH).
c. Menyiapkan dokumen untuk sertifikasi halal.
d. Melakukan pendaftaran sertifikasi halal (upload ata melalui laman www.e-
lppommui.org )
e. Melakukan monitoring Pre audit dan pembayaran akad sertifikasi.
f. Pelaksanaan audit.
g. Melakukan monitoring pasca audit.
h. Memperoleh sertifikasi alat.
4. Standarisasi Makanan (Balai Pom)
a. Fotocopy surat izin industri dari Departemen Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) atau Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM).
b. Hasil Analisa laboratorium yang asli dari Dinas Kesehatan (berlaku 6
bulan setelah tanggal pengujian), berkaitan dengan produk zat gizi, zat
yang diklaim sesuai dengan label, uji kimia, cemaran mikro biologi, dan
cemaran logam.
c. Rancangan label sesuai dengan yang akan diedarkan dan contoh produk.
d. Formulir pendaftaran yang telah di isi.

Belanja ATK dan Peralatan Penunjang Maksimal 5%


Harga
No Jenis Belanja Jumlah Satuan Total
Satuan
1 Kwitansi 3 buah 4.000 12.000
2 Pulpen 3 Pcs 2.000 6.000
3 Stiker logo 18 Pcs 350 6.300
4 Tipe-x 1 Pcs 5.000 5.000
5 Lakban 3 Buah 10.000 30.000
6 Bubble wrap 10 Meter 8.000 80.000
7 Kardus Packing 10 Pcs 1000 10.000
8 Nota 2 Buah 3000 6.000

27
Harga
No Jenis Belanja Jumlah Satuan Total
Satuan
9 Gunting 1 Buah 6000 6.000
10 Stapler 1 Buah 20000 20.000
11 Isi stapler 1 Box 5000 5.000
12 Stempel 1 Buah 15000 15.000
13 Bantalan Stempel 1 Buah 58700 58.700
14 Kertas HVS 1 Rim 40000 40.000
Total Biaya Alat Tulis Kantor 300.000
1 Panci kukusan 1 unit 100.000 100.000
2 Kompor 1 mata 1 unit 100.000 100.000
3 Set peralatan dapur 1 unit 120.000 120.000
4 Vakum kemasan 1 unit 105.000 105.000
5 Talenan 1 unit 25.000 25.000
6 Tabung gas 3 kg 1 unit 150.000 150.000
7 Alat press 1 unit 100.000 100.000
Biaya Penunjang Lainnya 700.000
Total Biaya 1.000.000

5. Penutup
Demikian proposal pengajuan kewirausahaan ini kami buat, semoga program ini
tetap berlanjut dan menajdi ajak menyalurkan ide – ide kreatif mahasiswa dan
sebagai support system bagi mahasiswa teruntuk perguruan tinggi yang mampu
membimbing dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar salah satunya memajukan
kearifan lokal khususnya di Kota Palu. Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada para dosen khususnya di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen atas
bimbinganya sehingga penyusunan proposal ini tersusun dengan baik dan kepada
rekan-rekan yang sudah membantu dalam penyelesaian proposal ini. Kami juga
berterimakasih kepada para pihak yang berkenan membaca proposal ini, semoga
proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima dan bermanfaat
bagi semua.

28
RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN

Kegiatan Utama RENCANA Penanggung


Jawab

Kegiatan Jenis Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp) Target


(Rp) Capaian

A B C D E= C x D F= Output A

Pengembangan 1. Melakukan 1.Biaya Instagram 30 kali Rp. 50.000 Rp. 1.500.000 1. Adanya
pasar dan saluran promosi di ads. peningkatan
distribusi media sosial penjualan
2. Melakukan 2. Biaya facebook 30 kali Rp. 50.000 Rp. 1.500.000 produk
Promosi ads
menggunakan
influencer 3. Biaya 4 kali Rp. 250.000 Rp.1.000.000 2. Adanya MANAJER
3. Melakukan endorse peningkatan PEMASARAN
promosi di influencer jumlah
marketplace followers
4. Melakukan 4. Biaya iklan 4 kali Rp. 50.000 Rp. 200.000
penjualan shopee
secara
langsung 5. Biaya 8 kali Rp. 5.000 Rp. 40.000
memasukan
produk ke

29
reseller dan
supplier

6. Biaya paid 30 kali Rp. 50.000


promote

Pengembangan 1. Melakukan 1. Biaya 2 kali Rp.500.000 Rp 1.000.000 1. Terciptanya


Produk modifikasi varian pengemban varian rasa
rasa dan bentuk gan Produk dan bentuk
produk. Baru Produk Baru

2. Melakukan 2. Biaya desain 2 kali Rp. 300.000 Rp. 600.000 2. Adanya


desain kemasan kemasan kemasan
produk produk yang terbuat
dari jenis MANAJER
pengemasan PRODUKSI
yg aman
untuk pangan

30
serta label
kemasan
menyedikan
informasi
yang cukup
bagi
pembaca.
Produksi 1.Pembelian 1. Udang 1 kg Rp. 40.000 Rp. 40.000 1. Tersedianya
bahan baku Ukuran Kecil bahan yang
(Lamale) akan di
2. Kelor 50 gram Rp. 50 Rp. 2.500 gunakan
3. Telur 8 buah Rp. 2.000 Rp. 16.000 dalam
4. Bawang Putih 100 gram Rp. 36 Rp. 3.600 produksi
5. Bawang Merah 100 gram Rp. 36 Rp. 3.600 2. Adanya
6. Wortel 500 gram Rp. 10 Rp. 5.000 produk
7. Merica 1 bungkus Rp. 2.000 Rp. 2.000 untuk
8. Bumbu 1 bungkus Rp. 2.000 Rp. 2.000 dipasarkan
Penyedap
9. Tepung Terigu 48 gram Rp. 15 Rp. 720
10. Tepung Panir 1 kg Rp. 15.000 Rp. 15.000
11. Tepung Sagu 32 gram Rp. 26 Rp. 832
12. Garam 1 gram Rp. 15 Rp. 15

31
13. Daun Bawang 250 gram Rp. 20 Rp. 5.000 MANAJER
PRODUKSI

2. Proses 14. Panci 1 Unit Rp. 100.000 Rp. 100.000


pengolaha 15. Kompor 1 mata 1 Unit Rp. 100.000 Rp. 100.000
n produk 16. Set peralatan 1 Unit Rp. 120.000 Rp. 120.000
dapur
17. Tabung Gas 1 Unit Rp. 150.000 Rp. 150.000
3kg

3. Penyajian 18. Kemasan 16 Pcs Rp. 1.000 Rp. 16.000


produk plastik
19. Talenan 1 Unit Rp. 25.000 Rp. 25.000

4. Pengemasan 20. Vakum 1 Unit Rp. 105.000 Rp. 105.000


produk kemasan
21. Alat Press 1 Unit Rp 100.000 Rp. 100.000

32
Pengembangan 1. Mengikuti 1. Biaya 2 kali Rp.400.000 Rp 800.000 1. Mampu MANAJER
sumber daya pelatihan mengikuti mengelola SDM
program sesuai program serta
jabatan SDM pelatihan menganalisis
yang ada. manajemen informasi
keuangan keuangan
secara efektif
2. Mengikuti 2. Biaya 2 kali Rp. 400.000 Rp 800.000 dan efisien
seminar mengikuti untuk
pemasaran program memaksimalka
pelatihan n keuntungan.
3. Mengikuti manajemen
workshop produksi 2. Mampu
marketing mengukur biaya
3. Biaya 2 kali Rp 330.000 Rp. 660.000 untuk kegiatan
mengikuti produksi guna
seminar meminimalisirka
peningkatan n penggunaan
kemampuan anggaran
manajemen
pemasaran
3. Mampu
mengetahui
4. Biaya 2 kali Rp.200.000 Rp.400.000 tolak ukur
mengikuti keberhasilan

33
workshop
proses produksi

4. Mampu
mengetahui
keputusan
strategi
dan keputusan
taktis yang harus
disusun guna
mendapatkan
kualitas produk
yang baik.

5. Meningkatkan
skill serta
mendapatkan
informasi strategi
bisnis untuk
mengoptimalkan
promosi

34
Legalitas, Perizinan, 1.Pendaftaran 1. Biaya 1 kali Rp.2.500.000 Rp. 2.500.000 1. Terbitnya PEMILIK
Sertifikasi, dan surat izin Pendaftar Surat USAHA
Standarisasi pendirian an Surat Izin
usaha Izin Pendafta
Pendaftar ran
an Perdaga
Perdagan ngan
gan (SIUP)
(SIUP)
2. Terbitnya
2. Permohon 1 kali Rp. 300.000 Rp. 300.000 sertifikasi
an halal
Sertifikasi
Halal 3. Terbitnya P-
IRT
3. P-IRT 1 kali Rp. 200.000 Rp. 200.000
4. Pengurusan 1 kali Rp. 500.000 Rp. 500.000 4. Terbitnya
BPOM Sertifikasi
BPOM

Lainnya 1. Pembelian 1. Kwitansi 3 buah Rp. 4000 Rp. 12.000 1. Adanya MANAJER
ATK 2. Pulpen 3 pcs Rp. 2.000 Rp. 6.000 kelengkapan KEUANGAN
3. Stiker logo 18 pcs Rp. 350 Rp. 6.300 ATK

35
4. Tipe-X 1 pcs Rp. 5.000 Rp. 5.000
5. Lakban 3 buah Rp. 10.000 Rp. 30.000
6. Bubble wrap 10 meter Rp. 8.000 Rp. 80.000 2. Adanya bukti
7. Kardus 10 pcs Rp. 1.000 Rp. 10.000 fisik identitas
Packing usaha.
8. Nota 2 buah Rp. 3.000 Rp. 6.000
9. Gunting 1 buah Rp. 6.000 Rp. 6.000
10. Stapler 1 buah Rp. 20.000 Rp. 20.000
11. Isi stapler 1 box Rp. 5.000 Rp. 5.000
12. Stampel 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
13. Bantalan 1 buah Rp. 58.700 Rp. 58.700
Stampel
14. Kertas HVS 1 Rim Rp. 40.000 Rp. 40.000
2.Pembelian
15. X- Bannner 1 Unit Rp. 100.000 Rp. 200.000
bukti fisik
16. Spanduk 1 Unit Rp. 60.000 Rp. 200.000
identitas
17. Plang nama 1 Unit Rp. 200.000 Rp. 200.000
usaha
toko

Rp. 15.212.267
Total

36
LAMPIRAN
BUSINESS MODEL CANVAS

KEY ACTIVITIES VALUE COSTUMER COSTUMER


KEY PARTNERS PROPOSITIONS RELATIONSHIP SEGMENTS
 Membeli  Tanpa bahan  Menanggapi  Wisatawan
bahan untuk pengawet saran  Ibu rumah
 Supermarket pembuatan  Lamale konsumen tangga.
 Reseller nugget (udang kecil)  Pelayanan
 Toko oleh-  Mahasiswa
 Membuat mengandung setelah
oleh nugget dan
protein tinggi pembelian
berkualitas pegawai
 NuGet  Cash back
tinggi dan Lamale pembelian
bercita rasa Terdiri dari 2  Bebas biaya
nikmat varian rasa pengiriman
 Persiapan yaitu nugget daerah kota
penyajian lamale dan Palu.
 Pelayanan nugget lamale
 pengiklanan kelor.
 Menggunakan
bahan baku
KEY yang terjamin CHANNELS
RESOURCES kehalalannya  Media sosial
 Supplier  Kemasan (Instagram,
Lamale yang higenis Facebook,
 Supplier  Harga Tiktok,
packaging terjangkau Whatsapp)
 Direct
Selling

COST STRUCTURE REVENUE STREAMS

 Biaya Bahan Baku  Pendapatan penjualan nugget


 Biaya Produksi
 Biaya Peralatan dan Perlengkapan
 Biaya pemasaran

37
LAMPIRAN
Bahan Baku dan Bahan Tambahan Produk NuGet Lamale

Lamale Bahan Dasar Nuget Lamale Yang Hanya Dikeringkan

Bahan Tambahan Dari Produk Nuget Daun Kelor Bahan Tambahan Produk Nuget

Proses Produksi Pembuatan Nuget Lamale

Pemotongan Bahan Tambahan Takaran Adonan


Nuget

Pencampuran Adonan Proses Penggilingan Nugget

38
Proses Bahan Mentah Menjadi Bahan Jadi Produk Lamale

Adonan Yang Telah Dikukus Adonan Yang Diberikan Tepung Panir

Produk Dalam Kemasan Penyertaan Logo Dalam Kemasan

Penjualan Produk Melalui Marketplace

39
PROYEKSI BISNIS NUGET “LAMALE KODI”
3 TAHUN YANG AKAN DATANG
No Kategori Aktivitas Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
1 Saldo Awal 1,200,000 14,252,000 14,252,000
2 Penerimaan
- Penjualan Nuget Lamale (8 kali
Produksi x 12 Bulan) 38,400,000 38,400,000 38,400,000
Total Penerimaan 38,400,000 38,400,000 38,400,000
3 Pengeluaran
Biaya Variabel
- Biaya Bahan Baku (Rp.
113.000/Produksi x 8 Kali Produksi/bulan
x 12 Bulan) 10,848,000 10,848,000 10,848,000
- Biaya ATK 300,000 300,000 300,000
- Biaya Tenaga Kerja RP. 100.000/Produk 9,600,000 9,600,000 9,600,000
- Biaya Penyusutan 300,000 300,000 300,000
- Biaya Pelengkap (Alat Masak) 700,000 500,000 300,000
Total Biaya Variabel 21,748,000 21,548,000 21,348,000
- Biaya Tetap
- Biaya Listrik (Rp. 150.000 x 12 Bulan) 1,800,000 1,800,000 1,800,000
- Biaya Air (Rp. 50.000 x 12 Bulan) 600,000 600,000 600,000
- Biaya Internet (Rp. 100.000 x 12 Bulan 1,200,000 1,200,000 1,200,000
Total Biaya Tetap 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Total Pengeluaran 25,348,000 25,148,000 24,948,000
4 Laba Bersih 13,052,000 13,252,000 13,452,000
5 Total Saldo 14,252,000 27,504,000 27,704,000

40

Anda mungkin juga menyukai