Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL BISNIS PLAN

“ KAMPOENG IWAK ( SOSFISH ) “

“Inovasi Pengembangan Produk Sosis Fungsional Berbahan Baku Ikan


Tinggi Nutrisi”

( Aplikasi Pengawetan Pada Produk Ikan Melalui Pengolahan Sosis


Pada Hasil Perikanan Kerakyatan Kabupaten Lamongan )

Disusun oleh :

Faid Muhammad Al Kafa (08010420011)

Firly Rahmawati (08010420013)

Dwi Karisma Putri (08010420009)

Nabilah Sholihah (08010420026)

Nurul Fadhilah (08010420027)

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 1


BAB I .................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ................................................................................................. 4
2.2 Visi Dan Misi Perusahaan ........................................................................... 4
2.3 Manfaat ...................................................................................................... 4
2.4 Struktur Organisasi ..................................................................................... 5
2.5. SEGMENTASI PASAR (CUSTOMER SEGMENTS)............................... 6
2.6 Peluang....................................................................................................... 6
2.7 Analisa SWOT ........................................................................................... 7
2.8 SUMBER DAYA (KEY RESOURCE)....................................................... 8
2.9 KEY PARTNER......................................................................................... 8
2.11 CUSTOMER RELATIONSHIP.............................................................. 12
2.12 REVENUE STREAM ............................................................................ 13
2.13 Supply Chain .......................................................................................... 14
2.14 ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA...................................... 15
2.15 RENCANA PERLUASAN PASAR ....................................................... 16
2.16 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR .............................................. 17
2.17 Proyeksi Keuangan dan Analisis Laba Rugi ............................................ 18
BAB III ............................................................................................................. 24
PENUTUP ........................................................................................................ 24
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 24

KAMPOENG IWAK 1
Executive Summary (Ringkasan)

Sosis adalah suatu makanan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan,
ternak, rempah, dan bahan-bahan lain. Sosis umumnya dibungkus dalam suatu
pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan, tetapi sekarang
sering kali menggunakan bahan sintetis, serta diawetkan dengan suatu cara,
misalnya dengan pengasapan. Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi
dan pengawetan makanan yang telah dilakukan sejak sangat lama.

Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah regional di Jawa


Timur yang memiliki wilayah perairan yang luas dan salah satu penghasil ikan
terbesar se-indonesia.Dari kekayaan tersebut beberapa sumber daya perikanan
masih belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pangan. Dengan adanya
over capacity produksi ikan di Kabupaten Lamongan menjadi sebuah peluang besar
untuk mengembangkan produk Sosis bernutrisi tinggi dari daging ikan.
Sosfishdibuat dengan bahan baku ikan yang diproses dengan standar terbaik
sehingga menghasilkan sosis dengan cita rasa yang delicious, tidak amis, high
protein dan low cholesterol. Sosfishdikemas dengan dibungkus plastik kedap
udara guna menjaga produk agar tetap terjaga sampai di tangan konsumen. Dalam
pelaksanaan produksi Sosfish, perusahaan kami menjalankan konsep social
entreprise, dimana kami melibatkan ibu–ibu rumah tangga yang tidak memiliki
pekerjaan di Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Dengan sistem social
enterprise, diharapkan angka pengangguran di masyarakat Kecamatan Deket dapat
menurun secara signifikan.

Hasil perhitungan usaha, dengan modal Rp. 54.081.200. Sosfish bisa


menghasilkan keuntungan Rp. 4.000 per kemasan, dari 25 kemasan yang terjual
perhari sebuah profit yang fantastis. Break Event Point (BEP) menunjukkan bahwa
BEP dicapai pada tingkat penjualan Sosfish sebesar2390 unit senilai Rp.
23.900.000. Pada titik tersebut berarti perusahaan tidak akan mengalami kerugian
maupun keuntungan. Hasil perhitungan Payback Period (PP) terjadi pada saat umur
proyek 1,18 tahun.Jangka waktu yang didapatkan ini masih berada di bawah umur
proyek (5 tahun) yaitu sehingga proyek tersebut masih dianggap layak secara
finansial.Berdasarkan faktor–faktor di atas seperti penguasaan bahan baku skill
keilmuan, semangat, serta kreatifitas dapat dikatakan proyek tersebut dianggap
layak secara finansial.

KAMPOENG IWAK 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Oleh karena
itu, bisnis di bidang pangan tak akan lekang hingga akhir zaman. Banyak orang
yang telahmembuktikan bahwa bisnis pangan sangat menjajikan di Indonesia.
Mulai dari warung makan tradisional hingga outlet fast food impor. Adanya
perkembangan gaya hidup masyarakat saat ini turut mempengaruhi cara pandang
mereka terhadap suatu produk pangan. Pangan tidak lagi sekedar memenuhi
kebutuhan pokok saja, lebih dari itu pangan juga berfungsi sebagai pemenuhan
kesehatan dan gengsi.

Masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang konsumtif terhadap


pangan instant. Dikutip dalam sebuah sumber bahwa konsumen Sosis di Indonesia
meningkat di setiap tahunnya. hal tersebut turut dipengaruhi oleh beberapa faktor;
yakni harga terjangkau; serta memberikan efek mengenyangkan.
Ikan memiliki banyak kandungan gizi antara lain Protein, Vitamin A, Vitamin B,
Kalsium, EPA dan DHA, Zat Besi, Fosfor, dan Riboflavin. Dimana kandungan
tersebut baik untuk memperlancar peredaran darah bagi penderita
kolestrol,meningkatkan kekuatan struktur tulang, meningkatkan metabolismbe
tubuh, serta sebagai energi dan nutrsi yang tidak menyebabkan obesitas.

Kabupaten Lamongan merupakan wilayah regional di Jawa Timur yang


memiliki perairan luas. Menurut Data dinas perikanan dan kelautan Kabupaten
Lamongan Tahun 2011 menunjukan bahwa Kabupaten Lamongan memiliki Sungai
sepanjang 885,5 km, rawa seluas 6.877 ha, dan Waduk seluas 2,389 ha. Dari
berbagai jenis biota hasil perairan tersebut telah dapat dimanfaatkan untuk
memunuhi kebutuhan protein dan turut untuk mensejahterakan masyarakat. Namun
perlu diketahui bahwa sumber daya perikan masih belum bisa dimanfaatkan secara
optimal.

Melihat sisi buruk dari mengkonsumsi sosis secara berlebihan, dan peminat
sosis yang kian meningkat pada setiap tahunnya. Sosfish hadir sebagai pelopor sosis
kaya gizi di Indonesia. Produk ini memanfaatkan ikan sebagai bahan baku utama
pembuatan Sosfish yang kaya akan nutrisi, gizi, dan protein.

KAMPOENG IWAK 3
BAB II
PEMBAHASAN

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan


Visi :
Untuk memperkenalkan olahan ikan sebagai sosis kepada
masyarakat.Untuk memanfaatkan surplus hasil perikanan masyarakat Kecamatan
Deket sebagai bahan pangan fungsional guna memperluas lapangan kerja.

Misi :
Dengan mengolah ikan menjadi produk unggulan yang lezat, gurih, bergizi
serta bahannya mudah di dapat, harga bahan pembuatannya murah,
proses pembuatannya tidak memakan waktu yang lama. Menciptakan lapangan
kerja baru bagi masyarakat.

Tujuan :
 Untuk menjadikan sosis ikan fungsional (Sosfish) sebagai produk khas dan
unggulan kabupaten lamongan
 Produk Sosfish mampu bersaing dan berkembang di skala nasional ataupun
internasional
 Menjadi industri yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan
tetap menjaga kualitas dan mempunyai standardisasi dalam produksi, membuka
lapangan usaha baru untuk masyarakat serta meningkatkan nilai jual produk
lokal.
 Meningkatkan kualitas Sosfish yang dibuat tanpa bahan kimia berbahaya,
terutama bahan pengawet, serta memiliki banyak kandungan gizi seperti kitin,
kitosan, kolagen dan lainnya.
 Tujuan Strategis Perusahaan : untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sosis
sehat serta memenuhi kebutuhan konsumsi kalangan umum.
 Tujuan Khusus : Menjadikan bisnis “KAMPOENG IWAK” ciptaan kami
sebagai bisnis makanan bertaraf nasional.

2.3 Manfaat
Perusahaan dihadirkan ditengah tengah masyarakat untuk peningkatan
profit dan inovasi produk yang ada sehingga dapat menyerap tenaga kerja
sebanyak–banyaknya karena berdirinya suatu badan usaha yang dapat menjadi
lapangan usaha baru bagi masyarakat, mampu mengurangi pengangguran, dan
dapat memperbaiki ekonomi penghasilan rumah tangga.

KAMPOENG IWAK 4
Konsumen dapat menikmati Sosfish dengan praktis, enak, dan
menyehatkan, serta bermanfaaat bagi manusia terutama untuk pertumbuhan anak,
karena mengandung banyak protein sehingga baik untuk kecerdasan, tidak
mengandung bahan pengawet sehingga aman bagi tubuh dan masyarakat dapat
menikmati daging ikan tanpa takut akan bau amis ikan dengan olahanSosfishyang
dapat meningkatkan kualitas pangan masyarakat Indonesia sekaligus dapat
menambah pendapatan masyarakat.

 Bagi petani ikan : Dengan adanya unit usaha Sosfish maka tumbuh alternatif
untuk menjual produk mereka.

 Bagi Masyarakat Lamongan : Unit usaha Sosfish memberikan angin segar,


munculnya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat khususnya ibu rumah
tangga, dan juga menjadi produk unggulan dan kebangaan warga Lamongan.

 Bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan : Adanya unit usaha Sosfish dapat


menjadi tolak ukur keberhasilan kewirausahaan rakyat dan menjadi unit usaha
percontohan, dan Sosfish menjadi produk unggulan Kabupaten Lamongan.

 Bagi pedagang lokal : Dengan adanya produk baru di kabupaten Lamongan


yakni Sosfish maka muncul alternatif baru produk yang dijual, dengan adanya
minat dan daya tarik pengunjung maka secara tidak langsung akan menambah
pendapatan pedagang.

2.4 Struktur Organisasi


 Jabatan
Direktur : Faid Muhammad Al Kafa
Manajer Produksi : Ahmad Four Dihansa
Manajer Pemasaran : Firly Rahmawati
Manajer Keuangan : Nabilah Sholihah
Manajer SDM : Dwi Karisma Putri
 Uraian Tugas dan Penggajian
Jabatan Uraian Tugas Pengajian
Direktur Memantau dan bertanggung 5% dari omset
jawab terhadap seluruh
kegiatan perusahaan
Manajer Memasarkan dan menjual 4% dari omset
Pemasaran produk kepada konsumen

KAMPOENG IWAK 5
Manajer Membuat produk sesuai 3% dari Omset
Produksi permintaan konsumen dengan
SOP
Manajer Mengelola keuangan 3% dari omset
Keuangan perusahaan
Manajer Mengelola SDM perusahaan 3% dari Omset
SDM sesuai peraturan yang
ditetapkan
Bagian Menjaga ketersediaan bahan 2% dari Omset
Penyedia baku terutama bahan baku
Bahan Baku utama

2.5. SEGMENTASI PASAR (CUSTOMER SEGMENTS)

Segmen Pasar Harga jual Pangsa Pasar Persentase


No (diurutkan (Rp) (persentase Kumulatif Keterangan
berdasarkan pangsa dari Total (%)
pasar) Penjualan)
1. Anak – Anak Rp.10.000 50% 50% Pcs
2. Pelajar/Mahasiswa Rp.10.000 30% 30% Pcs
3. Masyarakat Rp.10.000 20% 20%
Pcs
TOTAL 100 % 100%

Berdasarkan segmentasi pasar yang telah kami tentukan maka yang menjadi
target pasar utama produk kami yaitu anak – anak, pelajar mahasiswa, dan
masyarakat yang biasanya menyukai sosis dengan rasa unggulan yang lezat, gurih,
dan bergizi .Melalui peluang ini kami akan memperdagangkan produk kami secara
maksimal sehingga diharapkan akan memperoleh laba maksimum.


Anak-anak
Anak-anak umumnya suka produk yang namanya sosis karena itu, anak-
anak kami jadikan target pasar terbesar yaitu sebesar 50%. Dan juga untuk
meningkatkan gizi pada anak-anak

2.6 Peluang

a. Satu–satunya produk sosis yang mengandung protein tinggi.

KAMPOENG IWAK 6
b. Menjadi pilihan konsumen yang menyukai hal–hal baru.
c. Menjadi pilihan makanan untuk meningkatkan gizi anak
“SIAPA YANG GAK SUKA SOSIS?”

2.7 Analisa SWOT

STRENGHTS WEAKNESSES
a. Produk yang dihasilkan dari ide a. Kelemahan produk Sosfish adalah
putra daerah yang ingin kurangnya fasilitas produksi dan
mengangkat perekonomian daerah kekuatan finansial.
dan produk yang mudah diterima b. Keilmuan teknologi pangan yang
di masyarakat. sangat minim, dan produk belum
b. Bahan baku melimpah yang 100% sempurna.
disuplai langsung dari petani
tambak Kabupaten Lamongan.
c. Memiliki banyak waktu untuk
melakukan penambahan ide baru
yang tumbuh sesuai dengan
perubahan yang ada di masyarakat
OPPORTUNITIES THREATS
Satu–satunya produk sosis yang Setiap usaha tentu memiliki ancaman
mengandung protein tinggi. sebagai resiko bisnis, termasuk usaha
Menjadi pilihan konsumen yang Sosfishini. Kecenderungan munculnya
menyukai hal–hal baru. usaha sejenis ketika permintaan pasar
Menjadi pilihan makanan untuk sangat besar menjadi tantangan
meningkatkan gizi anak. tersendiri. Dan saat ditunjang dengan
keilmuan pangan yang tinggi maka
kami yakin produk kami akan tetap
bertahan.

KAMPOENG IWAK 7
2.8 SUMBER DAYA (KEY RESOURCE)
Pembangunan kepemudaan merupakan salah satu pilar penting upaya
pembangunan ketahanan nasional dari Kementrian Pemuda dan Olah Raga.
Didaerah daerah khususnya kecamatan DEKET pemuda memiliki populasi
tertinggi dengan angka pengangguran yang cukup tinggi. Rata-rata mereka tidak
mau mengikuti profesi orang tuanya yakni petambak. Akibatnya banyak dari
mereka yang tidak memiliki pekerjaan pasti. Namun melalui penanganan dan
pendekatan yang tepat pemuda bisa menjadi motor penggerak perekonomian daerah
melalui program dan momen yang tepat.

1. Pemuda
Dengan adanya usaha pembinaan dan pendekatan bersifat pemberdayaan
berbasis komunitas maka akan tumbuh kekompakan karena pemuda memiliki
rasa pertemanan yang setia.

2. Manager Produksi Terpilih / R&D


Manager produksi harus mampu menerapkan Good Manufactuing Practice,
HACCP, kehalalan pangan dan mampu menerapkan SOP perusahaan dengan
baik. Untuk melaksanakan tujuan jangka panjang yakni go nasional dan ekspor
maka kualitas dan jaminan mutu harus lebih ditingkatkan sesuai dengan
permintaan pasar.

3. Manager Marketing
Marketing merupakan ujung tombak usaha, pelatihan dan juga pendidikan
tentang ilmu marketing sangat dibutuhkan untuk membangunperusahaan yang
kuat ditengah persaingan yang ketat. Marketing harus memiliki kemampuan
jelajah secara offline maupun online untuk membuka lahan pasar baru.

2.9 KEY PARTNER


2.9.1 Kelompok-kelompok

a. Kelompok Tani penghasil Ikan air tawar


Kelompok masyarakat pemilik tambak dan pelaksana program bendung
sungai merupakan partner kunci dimana mereka merupakan penghasil
utama ikan mujahir, dari tangan pertama, dan kami mendapatkan harga
murah saat panen raya

b. Kelompok Pengasap
Kelompok ini merupakan key partner dimana ditangan merekalah ciri khas
produk terjaga dan teknik pengasapan yang menjadi ciri khas bertahun
tahun dengan konsep tradisional ciri khas Kabupaten Lamongan.

KAMPOENG IWAK 8
c. Paguyupan Keramba Ikan Air Tawar Desa
Kecamatan Deketsebagai pelaku utama penggerak produksi Sosis Ikan,
kekuatan sumber daya yang melimpah serta tenaga kerja yang banyak dan
terampil membuat bisnis Sosis Ikan cepat berkembang.

d. Toko dan Pusat Oleh oleh


Dalam memasarkan dan menjual produk Sosis Ikan sebagai produk khas
Lamongan, toko pusat oleh2 memiliki peranan penting dalam berbagai
sistem penjualan diantaranya sistem konsinyasi maupun reseller.

2.9.2 Kelompok Yang Dilibatkan

Kelompok Ikan masyarakat pemilik tambak dan pelaksana program bendung


sungai merupakan partner kunci dimana mereka merupakan penyedia
bahanbaku Kelompok Pengasap Kelompok ini merupakan kunci dimana
ditangan merekalah ciri khas produk terjaga dan teknik pengasapan yang
menjadi ciri khas bertahun tahun dengan konsep tradisional Ibu-ibu PKK
Desa Dlanggu sebagai pelaku utama penggerak produksi sosis tenaga kerja
yang banyak dan terampil membuat bisnis sosfish cepat berkembang. Santri
Pecinta Scooter Sebagai Pelaku utama dalam pendistribusian sosis ikan asap,
SPS diharpkan mampu mengantar produk sosfish tepat dan tetap menjaga
kualitas produk, sehingga dapat menunjang kepercayaan teehadap konsumen.
Toko dan Pusat Oleh oleh.

2.9.3 Rencana Pengembangan Usaha


 Rencana jangka pendek
Mengenalkan produk kepada masyarakat penikmat makanan yang
berbahan dasar dari ikan.
 Rencana jangka panjang
Membangun perusahaan nasional yang memproduksi produk baik sosis
maupun produk olahan lain berbasis mina atau ikan yang memiliki 1000
tenaga kerja lokal.

2.9.4 Bahan Baku


Kelompok Ikan masyarakat pemilik tambak dan pelaksana program bendung
sungai merupakan partner kunci dimana mereka merupakan penyedia
bahanbaku Kelompok Pengasap Kelompok ini merupakan kunci dimana
ditangan merekalah ciri khas produk terjaga dan teknik pengasapan yang
menjadi ciri khas bertahun tahun dengan konsep tradisional Ibu-ibu PKK
Desa Dlanggu sebagai pelaku utama penggerak produksi sosis tenaga kerja
yang banyak dan terampil membuat bisnis sosfish cepat berkembang. Santri

KAMPOENG IWAK 9
Pecinta Scooter Sebagai Pelaku utama dalam pendistribusian sosis ikan asap,
SPS diharpkan mampu mengantar produk sosfish tepat dan tetap menjaga
kualitas produk, sehingga dapat menunjang kepercayaan teehadap konsumen.

2.9.5 Potensi Usaha

 Sebagai upaya mencegah kerusakan dan overload ikan di pasar


Lamongan adalah salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia. Karena
itu di pasar sering terjadi overload. Jika ikan yang sudah dipanen dan pasar
sudah dalam keadaan overload maka ikan harus segera didistribusikan
keluar kota. Jika hal ini tidak segera dilakukan maka ikan akan mengalami
kerusakan. sehingga harga ikan akan jatuh. Maka diperlukan upaya untuk
menekan harga. Dan upayanya adalah unit usaha sosfish. Sosfish
memberikan alternatif baru untuk menekan harga supaya tidak jatuh..

 Membuka lapangan pekerjaan


Unit usaha Sosfish memberikan angin segar. munculnya lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat.

Dalam proses pengadaan bahan baku yang berupa Ikan kami lakukan
pemberdayaan masyarakat sekitar. Selain itu, kami menggunakan alternatif lain
yaitu dengan menyediakan lahan untuk pembudidayaan ikan sebagai bahan baku
kami. Hal ini kami terapkan dengan harapan, kami dapat membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat di sekitar tempat tinggal kami dan dapat menambah
penghasilan mereka.

Ada 4 kelompok yang kami ajak berkolaborasi :


a. Paguyupan Ikan
Ada beberapa permasalahan pada kelompok ini namun yang paling signifikan
terjadi yakni adanya panen raya membuat kelompok ini “bingung” mau
dikemanakan ikannya Maka adanya perusahaan ini membantu mereka dalam
penampungan hasil produk ikan.
b. Paguyupan Pengasapan
Masalah kelompok ini tidak jauh berhubungan dengan masalah paguyupan ikan
diatas. Sebaliknya pada saat panen raya berakhir, maka kelompok ini “bingung”
mau asap apa?. Maka adanya perusahaan ini membantu mereka dalam
penyediaan ikan dari paguypan diatas.
c. Ibu-ibu PKK
Masalah kelompok ini hanya satu yakni “nganggur”. Maka adanya perusahaan
ini membantu mereka dalam mengatasi “nganggurnya” dan mendapat kegiatan
yang bermanfaat yakni dalam rangka produksi ikan.
d. Santri Pecinta Scooter

KAMPOENG IWAK 10
Anak muda pasti punya hobi, namun kelompok ini terkadang bingung mencari
kegiatan. Maka adanya perusahaan ini membantu mereka mengisi kekosongan
kegiatan dan bisa memiliki kegiatan yang positif yakni dalam hal pendistribusian
produk sosfish.
"Dari Desa Membangun Desa Untuk Bangsa"

2.10 METODE PLAKSANAAN


2.10.1 Aktifitas Usaha

Di kecamatan deket kabupaten Lamongan terdapat kelompok petani


tambak. Biasanya mereka menjual hasil panennya kepada penjual borong dan
kelompok pengasap. Kami membelinya baik dari penjual borong dan juga
kelompok pengasap dan kami mengolahnya menjadi sosis ikan. Sosis ikan ini kami
pasarkan secara grosir dan marketing yaitu order via online, penjualan di pusat oleh-
oleh, penjualan lewat pameran, dll.

2.10.2 Skema Proses Pengolahan Sosis Ikan Sosfish

KAMPOENG IWAK 11
2.11 CUSTOMER RELATIONSHIP
Untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan serta menarik minat
para konsumen kami melalukan berbagai macam cara untuk menjalankan
bisnis Sosis Ikan dengan:
 Menerapkan Sistem 3S
Di dalam melakukan promosi dan menjalankan suatu usaha kami
menerapkan sistem 3S yang terdiri dari Sapa, Senyum, dan Salam sehingga
membuat customer dari kami merasakan kenyamanan dalam melakukan
jual-beli.
 Melayani Dengan Sepenuh Hati
Dalam melakukan sales promotion kami mulai dari offline marketing
hingga online marketing bisnis Sosis ikan kami akan melakukan dengan
sepenuh hati.
 Memberikan Giveaway dan Potongan Harga
Pada Event-event tertentu, kami akan melakukan pemberian giveaway atau
melakukan pemotongan harga pada produk Sosis Ikan pada pembelian
tertentu dan pada event-event tertentu.
 Satisfaction
Untuk menjaga hubungan kami dengan para customer, perusahaan akan
memberikan suatu yang berbeda sehingga customer akan merasakan
kepuasaan tersendiri.

KAMPOENG IWAK 12
 Service
Untuk menarik minat Customer dan menjaga kesetiaan Customer kami
akan menerapkan sistem 3S pada perusahaan kami yakni Sapa, Senyum,
Salam. Sehingga membuat customer puas.
 Reliability
Kami menciptakan produk yang kualitasnya terjamin dari segi fisik, hingga
rasa produk Sosis Ikan sendiri. Hal tersebut guna untuk menjaga
kepercayaan customer kepada produk Sosis Ikan.
 Improvement
Untuk mengembangkan suatu perusahaan, maka kami selalu melakukan
evaluasi pada setiap hal yang terdapat pada perusahaan agar dari situ kita
bisa melakukan evaluasi pada hal-hal yang salah dan menciptkan kemajuan
kemajuan pada perusahaan.
 Marketing
Kami menerapakan dua sistem marketing pada perusahaan yakni Offline
marketing dan Online marketing. Yang mana kami mencoba untuk
memudahkan customer dalam mendapatkan produk kami yakni Sosis Ikan.
 Quality
Untuk mendapatkan dan menjaga para customer, kami membuat produk
Sosis Ikan semenarik mungkin, dan terjamin higienis agar para customer
merasa puas dan mempercayakannya dengan produk Sosis Ikan.
 Support
Untuk mengembangkan usaha Sosis Ikan, kami akan membuka suatu
layanan customer service untuk dapat mengetahui keluhan ataupun
masukan dari para customer untuk perusahaan Sosis Ikan agar dapat
semakin berkembang.

2.12 REVENUE STREAM


Hasil dari penjualan produk Revenue Stream yang berada di luar penjualan
produk Sosis Ikan akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan sosial
pemberdayaan, pemenuhan kualitas, gaji karyawan, dan berbagai macam
kegiatan sosial yang lain.

a. Limbah Kepala Ikan


Untuk mengatasi serta menanggulangi terjadinya penumpukan pada limbah
yang dihasilkan dari bahan baku pembuatan Sosis Ikan, maka kami mencoba
untuk menginovasikannya menjadi Produk Tepung Ikan, Tepung high
calsium.
b. Limbah Kulit Ikan

KAMPOENG IWAK 13
Untuk mengatasi serta menanggulangi terjadinya penumpukan pada limbah
yang dihasilkan dari bahan baku pembuatan Sosis Ikan, maka kami mencoba
untuk menginovasikannya menjadi Produk Keripik Kulit Ikan Berbagai
rasa.
c. Limbah Sisik Ikan
Untuk mengatasi serta menanggulangi terjadinya penumpukan pada limbah
yang dihasilkan dari bahan baku pembuatan Sosis Ikan, maka kami mencoba
untuk menginovasikannya menjadi Penyedap Rasa High Calsium
d. Limbah Duri Ikan
Untuk mengatasi serta menanggulangi terjadinya penumpukan pada limbah
yang dihasilkan dari bahan baku pembuatan Sosis Ikan, maka kami mencoba
untuk menginovasikannya menjadi maka kami mencoba untuk
menginovasikannya menjadi produk Abon Duri Ikan.
e. Limbah Cucian Ikan
Untuk mengatasi serta menanggulangi terjadinya penumpukan pada limbah
yang dihasilkan dari bahan baku pembuatan Sosis Ika, maka kami mencoba
untuk menginovasikannya menjadi maka kami mencoba untuk
menginovasikannya menjadi Bahan Baku Pembuatan Pupuk Cair Ramah
Lingkungan.

f. Limbah Jerohan Ikan


Untuk mengatasi serta menanggulangi terjadinya penumpukan dari limbah
bahan baku yang perusahaan kami gunakan yakni ikan asap, maka kami
mencoba untuk menginovasikannya menjadi Pakan Ternak Lemak High
Protein.

2.13 Supply Chain

SOSFISH

PROSES
PRODUKSI

KABAG OPERASI

KABAG
PENYEDIA
SUPPLIER BAHAN BAKU
(PETANI SEKITAR)

KAMPOENG IWAK 14
Dalam proses pengadaan bahan baku yang berupa, Ikan kami
melakukan pemberdayaan petani di sekitar rumah produksi. Hasil ikannya
dapat dikumpulkan yang selanjutnya dijual ke bagian penyedia bahan baku
perusahaan. Selain itu, kami menggunakan alternatif lain yaitu dengan
menyediakan lahan untuk pembudidayaan Ikan sebagai bahan baku kami.
Hal ini kami terapkan dengan harapan, kami dapat membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat di sekitar tempat tinggal kami dan dapat
menambah penghasilan mereka.

Aplikasi Teknologi
Proses produksi dari Sosfish ini menerapkan cara modern namun tetap
mengutamakan cita rasa kelezatan Indonesia, dalam proses produksi
kami menerapkan aplikasi teknologi utama yaitu teknologi teknik
pengemasan produk sosis(vacuum sealer). Berikut ini merupakan
penjelasan dari masing-masing teknologi tersebut.
 Teknologi Pengemasan Produk

Kami mengemas produk kami ini dengan cara dibungkus


menggunakan Vacum Sealer. Cara untuk mengemas produk sosis
ini adalah yang pertama masukan sosis yang telah matang ke dalam
plastik lalu masukan plastik yang berisi sosis tersebut ke dalam
mesin vacum sealer kemudian nyalakan mesin vacum sealernya.
Proses ini bertujuan untuk menjaga kondisi Sosfish tahan lama.
Kemudian kami menempelkan kertas ap 210 laminasi glossy yang
berlebel nama sosfish. Pengemasan dengan pemasangan lebel di
Plastik produk ini, diharapkan agar masyarakat dapat mengenal
produk kami ini sehingga mempermudah proses pemasaran.

2.14 ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA


2.14.1 Tujuan dan Implementasi
Tujuan dan implementasi dari usaha Sosfish adalah:
1. Sebagai upaya mencegah kerusakan dan overload ikan di pasar
Lamongan adalah salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia.
Karena itu di pasar sering terjadi overload. Jika ikan yang sudah
dipanen dan pasar sudah dalam keadaan overload maka ikan harus
segera didistribusikan keluar kota. Jika hal ini tidak segera dilakukan
maka ikan akan mengalami kerusakan. sehingga harga ikan akan
jatuh. Maka diperlukan upaya untuk menekan harga. Dan salah satu
upayanya adalah unit usaha sosfish. Unit usaha sosfish memberikan
alternatif baru untuk menekan harga supaya tidak jatuh..
2. Membuka lapangan pekerjaan

KAMPOENG IWAK 15
Unit usaha Sosfish memberikan angin segar. munculnya lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga, dan juga
menjadi produk unggulan dan kebanggaan warga Lamongan
khususnya pada daerah kecamatan deket.
3. Pemberdayaan masyarakat
Dalam proses pengadaan bahan baku yang berupa Ikan kami
lakukan pemberdayaan masyarakat sekitar. Selain itu, kami
menggunakan alternatif lain yaitu dengan menyediakan lahan untuk
pembudidayaan ikan sebagai bahan baku kami. Hal ini kami terapkan
dengan harapan, kami dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat di sekitar tempat tinggal kami dan dapat menambah
penghasilan mereka.

2.14.2 Critical Risk

Setiap bentuk usaha memiliki resiko yang selalu ada baik hambatan
maupun larangan yang dapat mengancam kelangsungan usaha,
bahkan adanya kasus hutang piutang yang menyebebkan usaha
gulung tikar. Begitu juga dengan bisnis Sosfish, hal – hal yang
beresiko terhadap kelangsungan bisnis ini yaitu :

1. Keamanan Pangan
Keamanan pangan adalah hal yang utama mengenai bisnis
dibidang pangan, dalam hal ini penggunaan bahan tambahan
makanan yang tidak dianjurkan adalah hal yang harus
diperhatikan untuk menjaga keamanan dan mutu produk.
2. Target Pejualan
Dalam hal ini Produsen Sosfishharus merencanakan berapa
barang yang terjual dan berapa barang yang tersisa, dan
bagaimana cara menutupi biaya produksi barang yang tersisa.
Atau pemanfaatan produk sisa menjadi produk baru yang
bermanfaat.
3. Adanya pihak lain yang memodifikasi produk Sosfish

R&D dalam suatu usaha sangat diperlukan, pengembangan


produk harus dijalankan untuk mengatasi kebosanan terhadap
barang lama. Konsumen akan senantiasa senang pada produk
baru. Sehingga jika R&D tidak dijalankan maka konsumen akan
pindah ke produk lain yang lebih inovatif

2.15 RENCANA PERLUASAN PASAR


Jika sebuah bisnis baru itu sudah berjalan maka yang harus dilakukan
selanjutnya adalah Perluasan Pasar Pengguna, Ada beberapa rencana :

KAMPOENG IWAK 16
 Berinovasi
Inovasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang pebisnis baik
dari segi rasa ataupun penambahan produk baru namu tidak keluar dari
garis lurus pergerakan perusahaan. Kami akan berinovasi rasa sesuai
perkembangan zaman dan rencana selanjutnya kami akan menambahkan
produk olahan ikan yang baru seperti keripik ikan dan produk olahan ikan
yang lainnya.
 Identifikasi Pasar
Kami akan selalu melakukan riset dan mencari hal baru apa yang
dibutuhkan oleh konsumen dan produk sosfish dapat diterima oleh seluruh
kalangan.
 Menjual ke Daerah baru
Dalam era industri ini memudahkan kami dalam meluaskan pasar kami ke
daerah baru baik dari wilayah nasional ataupun internasional. sehingga
caria ini merupakan cara yang pas.

2.16 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR


Tentunya dalam rencana pengembangan sistem pemasaran harus selalu
mengikuti perkembangan zaman.

1. Sistem Marketing online


Dalam era industri 4.0 sistem marketing online akan sangat mampu
meninglkatkan profir perusahaan ini.

2. Peran Teknologi
Pengembangan teknologi sangat pesat, juga dibidang pemasaran contoh
kecil adalah seakarang pembayaran pembelian barang bisa dilakukan secara
online atupun bisa dilakukan dengan hanya men scan kode QR yang ada
ditoko yang lebih dikenal dengan Dompet Digital. alhamdulillah Kami
sudah menerapkannya yakni kami sudah terdaftar aplikasi LA PAY yang
ada di Kabupaten Lamongan

3. Update
Terus melakukan pembaruan sistem marketing sesuai perkembanagn zaman
dengan cara terus menggali informasi yang ada di dunia ini. atau istilahnya
UP TO DATE.

KAMPOENG IWAK 17
2.17 Proyeksi Keuangan dan Analisis Laba Rugi
2.17.1 Biaya Investasi

No. Kebutuhan Satuan Harga


a. Sewa Rumah Produksi 1 tahun 1.200.000
b. Peralatan
Timbangan 1 set 100.000
kompor gas 1 set 250.000
Tabung gas 1 set 125.000
Panci 2 set 400.000
Pisau 3 set 45.000
c. Kendaraan
Tossa bekas 1 set 10.000.000
d. Komputer,printer dll. 1 set 2.000.000
Total Inventasi 14.120.000

2.17.2 Biaya Penyusutan

Jenis Biaya (Rp)


Peralatan produksi

Vacuum Sealer 750.000

Alat Sosis 1.500.000

Wajan 40.000
Telenan 5.000
Pisau 5.000
Timbangan 225.000

Table Mat/kain lap 30.000


Blender 300.000
Kompor gas+Tabung 500.000

Peralatan Kantor

alat tulis (set) 50.000

Stempel 10.000

KAMPOENG IWAK 18
Kalkulator 30.000

Rombong/outlet 500.000

Total 3.945.000

2.17.3 Biaya Tetap

No. Kebutuhan Satuan Harga


a. Alat tulis kantor 1 tahun 240.000
b. Pembayaran listrik 1 tahun 720.000
(Rp. 60.000/bulan)
c. Transportasi (bensin dan servis): 1 tahun 3.600.000
d. Biaya Marketing dan Iklan 1 tahun 5.000.000
Total Biaya Tetap Rp. 9.560.000

2.17.4 Biaya Variabel

No. Kebutuhan Satuan Harga


a. Ikan
1 tahun 2.340.000
(Rp. 5000/kg x 39 kg/bulan x 12 bulan)
b. Bahan pembantu
1 tahun
(Rp. 33.500/kg x 30kg/bulan x 12 bulan) 12.060.000
c. Bumbu 1 tahun
2.400.000
(Rp. 200.000/bulan x 12 bulan )
d. Selongsong collagen
1 tahun
(Rp.3267/m x 300 m/bulan x 12 bulan) 11.761.200
e. Plastik pengemasan
(Rp. 100/lembar x 25 lembar x 30 hari x 1 tahun 900.000
12 bulan)
f. Kertas pengemasan
(Rp. 88/lembar x 25 lembar/hari x 30 hari 1 tahun 792.000
x 12 bulan)
g. Gaji pegawai produksi 1 tahun
14.400.000
(2 orang, Rp600.000/bulan)
h. Isi ulang LPG
(Rp. 16.000/tabung x 4 tabung x 12 1 tahun 768.000
bulan)

KAMPOENG IWAK 19
Total Biaya Variabel Rp. 44.521.200

2.17.5 Analisa Keutungan

Biaya tetap + biaya produksi = Rp 9.560.000 +Rp. 44.521.200

= Rp. 54.081.200

Omset = Rp 10.000 x 25pcs x 30hri x 12 bln

= Rp 90.000.000

Perhitungan harga pokok produksi (HPP) dan harga jual.

Harga pokok produksi


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
HPP =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 1 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛

54.081.200
HPP = 9.000

= Rp.6.000

Harga jual = 10.000/Pcs

Laba = Harga jual – Hpp

= 10.000 – 6.000

=Rp 4.000

Laba per hari = 4.000 x 25

= Rp 100.000

Laba per bulan = 100.000 x 30

= Rp 3.000.000

Laba per tahun = Rp. 3.000.000x 12

= Rp 36.000.000

2.17.6 Kelayakan investasi


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP (unit) = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑗𝑢𝑎𝑙−𝐻𝑃𝑃

KAMPOENG IWAK 20
9.560.000
= 10.000 –6.000

= 2390 unit

BEP (Rupiah) = BEP (unit) x harga jual

= 2390 x 10.000

= Rp 23.900.000

Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa titik impas usaha Sosfish pada suatu
perusahaan dicapai pada jumlah produksi sebanyak 2390 unit dengan harga jual
produk Rp. 10.000 / bungkus setara dengan Rp.23.900.000

Laba
ROI(Return of investment) = × 100%
Modal
36.000.000
=54.081.200 × 100%

= 66.56%

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
POT (Pay Out Time) = 𝐿𝑎𝑏𝑎

9.560.000
=36.000.000

=0,3 tahun

2.17.7 Proyeksi Laba Rugi Unit Usaha Sosfish Selama 5 Tahun

No Jenis Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Jumlah produksi (pcs) 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000

2 Jumlah produkyang 8.550 8.550 8.550 8.550 8.550


terjual

95% dari jumlah


produksi

3 HPP(Rp/pcs) 6.000 6.360 6.741,6 7.146,096 7.574,86176

4 Harga jual 10.000 10.600 11.236 11.910,16 12.624,7696


(Rp/kemasan)

KAMPOENG IWAK 21
5 Pendapatan penjualan 90.000.000 95.400.000 101.124.000 107.191.440 113.622.926,4
(Rp)

6 Total 44.521.200 47.192.472 50.024.020,32 53.025.461,54 56.206.989,23


pengeluaran(Rp)

7 Pendapatan bersih 45.478.800 48.207.528 51.099.979,68 54.165.978,46 57.415.937,17

8 Depresiasi (Rp) 394.500 418.170 443.260,2 469.855,812 498.047,1607

9 Laba kotor EBT (Rp) 45.084.300 47.789.358 50.656.719,48 53.696.122,65 56.917.890,01

10 Pajak badan 1% 450.843 477.893,58 506.567,1948 536.961,2265 569.178,9001


omset

11 EAT 44.633.457 47.311.464,4 50.150.152,29 53.159.161,42 56.348.711,11

12 Net cash (Rp) 45.027.957 47.729.634,4 50.593.412,49 53.629.017,23 56.846.758,27

Perhitungan PP

Tahun
Ke Net Cash Kumulatif
1 45.027.957 45.027.957
2 47.729.634,40 92.757.591
3 50.593.412,49 143.351.004
4 53.629.017,23 196.980.021
5 56.846.758,27 253.826.779

Perhitungan PP

B  C
PP  T 
D  C

Dimana : T =tahun terakhir dimana kumulatif dari net cash belum menutupi
initial investment

B = initial investment

C = kumulatif net cash pada tahun ke-t

D = jumlah kumulatif net cash inflow pada tahun ke-t+1

PP = Pengembalian Investmen

KAMPOENG IWAK 22
PP = 1 +(78.637.591–50.593.412)

(50.593.412,49+ 50.593.412)

PP= 1,18 Tahun

Hasil perhitungan Break Event Point (BEP) menunjukkan bahwa BEP


dicapai pada tingkat penjualan Sosis Ikansebesar2390 Unit senilai = Rp.23.900.000
Pada titik tersebut berarti perusahaan tidak akan mengalami kerugian maupun
keuntungan. Hasil perhitungan Payback Period (PP) terjadi pada saat umur proyek
1,18 tahun.Jangka waktu yang didapatkan ini masih berada di bawah umur proyek
(5 tahun) yaitu sehingga proyek tersebut masih dianggap layak secara finansial.

Kesimpulan Analisis Kauangan

Hasil perhitungan usaha, dengan modal Rp. 54.081.200. Sosfish bisa menghasilkan
keuntungan Rp.4.000per kemasan, dari 25 kemasan yang terjual perhari sebuah
profit yang fantastis. Break Event Point (BEP) menunjukkan bahwa BEP dicapai
pada tingkat penjualan Sosfish sebesar 2390 unit senilaiRp. 23.900.000. Pada titik
tersebut berarti perusahaan tidak akan mengalami kerugian maupun keuntungan.
Hasil perhitungan Payback Period (PP) terjadi pada saat umur proyek 1,18
tahun.Jangka waktu yang didapatkan ini masih berada di bawah umur proyek (5
tahun) yaitu sehingga proyek tersebut masih dianggap layak secara
finansial.Berdasarkan faktor–faktor di atas seperti penguasaan bahan baku skill
keilmuan, semangat, serta kreatifitas dapat dikatakan proyek tersebut dianggap
layak secara finansial.

KAMPOENG IWAK 23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini kami dapat menyimpulkan bahwa KAMPOENG IWAK
dapat memberikan solusi bagi masyarakat sekitar Sosis adalah suatu makanan yang
terbuat dari daging cincang, lemak hewan, ternak, rempah, dan bahan-bahan lain.
Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi dan pengawetan makanan yang
telah dilakukan sejak sangat lama.
Kabupaten Lamongan merupakan salah satu penghasil ikan terbesar se-
indonesia. Dengan adanya over capacity produksi ikan di Kabupaten Lamongan
menjadi sebuah peluang besar untuk mengembangkan produk Sosis bernutrisi
tinggi dari daging ikan. Sosfish dibuat dengan prosesr standar terbaik sehingga
menghasilkan sosis dengan cita rasa yang delicious, tidak amis, high protein dan
low cholesterol. Sosfish dikemas dengan dibungkus plastik kedap udara . Dalam
pelaksanaan produksi Sosfish, perusahaan kami menjalankan konsep social
entreprise, dimana kami melibatkan ibu–ibu yang tidak memiliki pekerjaan, juga
Berkerja Sama dengan paguyupan Di Desa Dlanggu Seperti : Paguyupan Ikan,
Paguypan Pengasapan, Santri Pecinta Scooter, PKK Desa Dlanggu di Kecamatan
Deket Kabupaten Lamongan. 50% Laba perusahaan juga akan diarahkan kepada
komunitas diatas untuk menunjang kegiatan social enterprise. Dengan sistem ini ,
diharapkan angka pengangguran di masyarakat Kecamatan Deket dapat menurun..
Hasil perhitungan usaha, dengan modal Rp. 54.081.200. Sosfish bisa
menghasilkan keuntungan Rp. 4.000 per kemasan, dari 25 kemasan yang terjual
perhari sebuah profit yang fantastis. Break Event Point (BEP) menunjukkan bahwa
BEP dicapai pada tingkat penjualan Sosfish sebesar2390 unit senilai Rp.
23.900.000. Pada titik tersebut berarti perusahaan tidak akan mengalami kerugian
maupun keuntungan. Hasil perhitungan Payback Period (PP) terjadi pada saat umur
proyek 1,18 tahun.Jangka waktu yang didapatkan ini masih berada di bawah umur
proyek (5 tahun) yaitu sehingga proyek tersebut masih dianggap layak secara
finansial.

KAMPOENG IWAK 24
LAMPIRAN

KAMPOENG IWAK 25
KAMPOENG IWAK 26

Anda mungkin juga menyukai