Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat -Nya sehingga penyusunan proposal kewirausahaan dalam rangka lomba National
Business Plan yang diadakan oleh Universitas Ahmad Dahlan dengan judul usaha yang kami
buat yaitu “Nugget Lobster dari Lobsea (Love Seafood)” dapat kami selesaikan dengan tepat
waktu.
Proposal ini berisi tentang bagaimana cara untuk membuka suatu usaha di bidang
kuliner yang terdiri dari strategi usaha yang diperlukan hingga rencana pembiayaan secara
detail.
Kami harap proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang cara
dalam membuka suatu usaha kuliner. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melindungi dan memberkahi kita dari segala usaha yang sedang kita kerjakan.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................ 3
BAB IV .................................................................................................................................... 21
1
yang tidak hanya menjadikan nugget sebagai sumber energi saja, tetapi juga sebagai sumber zat
gizi lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain untuk memaksimalkan potensi kelautan
yang telah disebutkan sebelumnya, inovasi ini juga hadir sebagai sebuah upaya nyata dalam
mensukseskan program global Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, lebih tepatnya
pada tujuan untuk menciptakan kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Oleh karena itu, inovasi
berdirinya “Lobsea” atau Love Seafood sebagai pelopor pertama nugget berbahan dasar lobster
menjadi sebuah solusi untuk masyarakat khususnya menengah ke bawah agar dapat merasakan
kenikmatan dan tingginya kandungan gizi yang terdapat pada lobster dengan harga yang lebih
terjangkau. Dengan tetap menjaga kualitas kandungan gizi yang terdapat pada lobster ,
“Lobsea” berkomitmen untuk mengolah nugget tersebut tanpa menggunakan pengawet dan
mengemasnya secara modern agar kualitas nugget tetap terjaga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
o Mengadakan kerjasama dengan berbagai macam minimarket lokal agar produk dapat
dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat
• Rencana Jangka Panjang
o Menghidupkan perekonomian masyarakat di lingkungan sekitar serta menjaga
pasokan bahan baku dengan membuat tambak pembudidayaan lobster.
o Melakukan sosialisasi dan mengadakan pelatihan pengolahan lobster ke masyarakat
agar semakin banyak UMKM yang muncul dan mengelola komoditas lobster
tersebut.
o Melakukan ekspansi pemasaran di lingkup nasional melalui kerjasama dengan para
influencer nasional dan mengikuti event kuliner nasional.
o Melakukan ekspansi pemasaran di lingkup internasional dengan memanfaatkan
peran perusahaan eksportir dan media sosial serta dengan mengikuti event kuliner di
luar negeri.
4
o Pendapatan
Sesuai dengan tagline UMKM Lobsea yaitu “Mewah yang Merakyat”, Lobsea hadir
dengan memberikan sebuah kualitas produk gizi yang tinggi namun dengan harga yang
sangat terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
• Perilaku
Segmentasi perilaku dilakukan dibuat berdasarkan asumsi perilaku konsumen terhadap
produk Lobsea dengan variabel sebagai berikut.
o Kesempatan
Nugget Lobsea hadir secara eksklusif dengan peluang yang sangat besar untuk
dipasarkan dikarenakan belum adanya produk olahan yang menggunakan bahan dasar
lobster ini.
o Manfaat
Dengan harga yang sangat terjangkau, produk Nugget Lobsea hadir dengan
memberikan manfaat berupa kandungan gizi yang sangat tinggi untuk kesehatan
masyarakat, seperti kandungan protein dan kalsium tinggi serta menurunkan risiko
terkena serangan jantung.
o Status Pengguna
Nugget Lobsea hadir dengan tujuan untuk memberikan pengalaman bagi konsumen
agar dapat merasakan manfaat kandungan gizi yang tinggi pada lobster dalam bentuk
produk olahan nugget dengan harga yang terjangkau.
o Status Loyalitas
Pemasaran produk pada Nugget Lobsea memanfaatkan segala potensi yang ada
seperti kerjasama dengan minimarket, media sosial, hingga pemesanan online berbasis
aplikasi . Selain itu, Nugget Lobsea juga secara konsisten akan terus menetapkan harga
produk yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
• Targeting
Merupakan sasaran untuk pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan melalui
berbagai macam pertimbangan dan analisis dari segmen pasar dengan cara menarik
konsumen agar tertarik pada produk yang ditawarkan. Dalam hal ini, Lobsea membidik
seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kalangan umur dengan menawarkan produk
olahan nugget yang berbahan dasar lobster mewah dan bergizi tinggi namun bisa didapatkan
dengan harga yang terjangkau
5
• Positioning
Merupakan sebuah perencanaan pemasaran yang dibuat dengan tujuan untuk
membangun kesan baik produk di mata konsumen. Dalam hal ini, Lobsea hadir sebagai
pelopor nugget pertama di Indonesia yang memanfaatkan bahan baku lobster. Tidak adanya
pesaing yang mirip, menjadikan Lobsea sebagai sebuah UMKM yang inovatif dan unik.
Selain itu kandungan yang sangat tinggi seperti protein dan kalsium pada lobster pun
dikemas secara baik di dalam produk olahan berbentuk nugget sebagai pemenuhan gizi
masyarakat. Meski terdapat banyak manfaat yang bisa diambil, Lobsea tetap muncul dengan
mematok harga yang sangat terjangkau. Harapannya, produk Lobsea nantinya dapat
menjadi sebuah solusi bagi masyarakat untuk tetap mendapatkan sebuah makanan dengan
gizi tinggi dan bisa didapatkan dengan harga yang murah.
6
tepung, pelumuran tepung roti, penggorengan awal dan pembekuan (Aswar, 1995). Alur
produksi pembuatan Nugget Lobsea ditampilkan pada gambar sebagai berikut.
Gambar 1. Alur Produksi Nugget Lobsea
7
2.2.4 Logo Usaha
Gambar 3. Logo Lobsea
Lobsea merupakan gabungan kata dari “Love” dan “Seafood” dimana menggambarkan
sebuah usaha yang menciptakan produk olahan berbahan dasar hewan laut. Adapun makna
elemen yang terdapat pada logo Lobsea adalah sebagai berikut.
1. Huruf O pada tulisan “LOB” dimodifikasi menjadi bentuk dua capit lobster yang saling
berhadapan mencirikan produk Lobsea yang menggunakan bahan dasar lobster di setiap
produknya.
2. Dua capit lobster yang membentuk huruf love mencirikan bahwa produk Lobsea
diharapkan dapat dicintai dan diterima di seluruh lapisan masyarakat.
3. Tagline “Mewah yang Merakyat” mendefinisikan secara utuh tujuan Lobsea didirikan
yaitu membuat sebuah produk olahan dengan gizi tinggi dan bisa didapatkan dengan
harga yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
8
Tabel 1. Bahan Baku per Produksi
Bahan Gramasi (gr)
Lobster Mutiara 3000
Merica 60
Ajinomoto/Totole 510
Gula 150
Garam 330
Telur 45 butir (2250)
Bawang Putih 1500
Tepung terigu Protein Tinggi 10500
Tepung roti 900
Total 19200 gr
Setelah mendapatkan adonan nugget yang diakumulasikan dari tabel di atas, dilanjut tahap
pembuatan Nugget Lobsea, yakni
1. Bawang putih dihaluskan menggunakan blender
2. Daging Lobster digiling sampai halus, dicampur dengan bahan-bahan lainnya.
Dicampur menggunakan mixer sampai membentuk adonan. Diberi sedikit air bila
adonan terlalu kental
3. Disiapkan loyang, olesi dengan sedikit minyak goreng. Adonan dikukus selama 40
menit hingga matang, kemudian diangkat dan adonan yang panas didinginkan
sementara.
4. Setelah dingin, adonan dicetak dengan bentuk bulat dengan gramasi 25 gram, dan di
tekan sampai pipih
5. Adonan yang sudah tercetak, dibalut dengan adonan tepung cair
6. Dilumuri adonan dengan remahan tepung roti
7. Disimpan ke dalam lemari pendingin selama 12 jam sampai beku.
8. Dibungkus nugget ke dalam bungkusan Nugget lobster usaha Lobsea
9
kemasan yang telah di cetak, dan di press menggunakan mesin press untuk kemasan. Dilakukan
hal serupa sampai potongan nugget lobster yang didinginkan habis. Berikut adalah tampilan
pengemasan Nugget Lobsea.
Gambar 4. Tampilan Kemasan Produk Nugget Lobsea
10
• Public Relation
Kolaborasi, yaitu dengan cara mengadakan kolaborasi dengan perusahaan atau bisnis
lain yang bergerak di bidang FnB.
Opportunity Threat
• Perkembangan ke arah positif mengenai • Kompetitor dengan perusahaan
pengolahan industri perikanan dalam negeri, besar seperti Fiesta
terutama Lobster Mutiara. • Fluktuasi harga bahan baku
• Perilaku (behavior) calon konsumen dan • Munculnya kompetitor baru
masyarakat yang mempertimbangkan yang memiliki produk serupa
kepraktisan dalam menggunakan produk • Tren yang berubah seiring
berjalannya waktu
11
• Perkembangan media sosial yang berdampak
baik dan terus berkembang yang kemudian
kami gunakan untuk promosi (advertising)
dan engagement kepada calom konsumen
• Kesempatan ekspansi usaha besar (market
value)
12
2.4.5 Saluran Distribusi
Strategi saluran distribusi yang digunakan pada produk Nugget Lobsea yaitu Strategi
Struktur Saluran Distribusi dimana strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara
yang digunakan untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Alternatif yang
dipilih dapat berupa distribusi langsung atau distribusi tidak langsung.
Pada distribusi langsung, Nugget Lobsea dipasarkan dengan meletakkan nomor
pemesanan di media sosial agar konsumen dapat menghubungi produsen dan membeli produk
Nugget Lobsea tanpa melalui perantara. Pengantaran akan langsung dilakukan dari rumah
produksi ke konsumen dengan memanfaatkan jasa pengiriman online seperti Go-jek, Grab, dan
semacamnya. Sedangkan apabila menggunakan distribusi tidak langsung, produk nantinya akan
diedarkan dulu ke agen - agen terdekat dan nantinya konsumen bisa membeli produk Nugget
Lobsea tanpa terkendala waktu dan jarak dengan mendatangi agen terdekat.
13
BAB III
RENCANA PEMBIAYAAN
Berdasarkan total biaya peralatan diatas, didaptkan harga penyusutan alat menggunakan
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method) dengan rumus sebagai berikut
(Harga Perolehan ― Nilai Residu) ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan
Hasil dari perhitungan diatas menggunakan asumsi masa pakai selama 2 tahun dan dengan nilai
residu sebesar setengah dari harga perolehan yaitu Rp. 253.000. Berikut detail biaya tetap (fixed
cost) usaha Lobsea.
Tabel 3.2 Biaya Operasional Lobsea
Uraian Per Bulan Per Tahun
Depresiasi Rp 253.333 Rp 3.040.000
Air Rp 30.000 Rp 360.000
14
Listrik Rp 600.000 Rp 7.200.000
Sewa Tempat Rp 1.000.000 Rp 12.000.000
Total Biaya Tetap Rp 1.883.333 Rp 22.600.000
Selanjutnya, menentukan harga sumber daya manusia untuk membantu proses produksi dan
pemasaran.
Tabel 3.3 Biaya Pekerja
Harga Total
Uraian SDM Harga (Rp)
Per Bulan Per Tahun
Pekerja Produksi 2 1.000.000 2.000.000 24.000.000
Pekerja Pemasaran 1 1.000.000 1.000.000 12.000.000
Pekerja Administrasi 1 1.000.000 1.000.000 12.000.000
Total Sumber Daya Manusia 4.000.000 36.000.000
Selanjutnya, menentukan harga per produksi dengan melihat harga jual bahan baku di kota
Balikpapan.
Tabel 3.4 Harga Pokok Bahan di kota Balikpapan, Kalimantan Timur
Daftar Bahan Unit Harga (Rp)
Lobster Mutiara kg 150.000-200.000
Merica kg 100.000
Ajinomoto/Totole kg 45.000
Gula kg 15.000
Garam kg 12.000
Telur piring (30 butir) 40.000
Bawang Putih kg 25.000
Tepung terigu Protein Tinggi kg 15.000
Tepung roti kg 15.000
Selanjutnya ditentukan harga per produksi produk Lobster Nugget dari usaha Lobsea.
Tabel 3.5 Harga per Produksi Nugget lobster selama satu hari dan satu bulan
Harga/gramasi
Bahan Gramasi (gr)
Per hari Per bulan
Lobster Mutiara 3000 600.000 18000000
15
Merica 60 6.000 180000
Ajinomoto/Totole 510 22.950 688500
Gula 150 2.250 67500
Garam 330 3.960 118800
Telur 45 butir (2250) 63.000 1890000
Bawang Putih 1500 37.500 1125000
Tepung terigu Protein Tinggi 10500 157.500 4725000
Tepung roti 900 13.500 405000
Total Harga per Produksi 19200 gr Rp 906.660 Rp 27.199.800
Bahan baku per produksi didapat dari hasil wawancara dan diskusi dengan pelaku UMKM Stik
Ikan Pipih Trisna di Samarinda, yang dipimpin oleh Pak Arie dan pemilik usaha Lobster dan
hasil laut CV. Anugerah Alam di Balikpapan, Pak Makmur. Berikut keterangan tambahan
produksi Lobsea dapat dilihat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Produksi dan biaya bahan baku
Per hari 51 kemasan
Biaya Bahan Baku 51 Kemasan Rp. 906.660
Per Bulan 1530 kemasan
Biaya Bahan Baku 1530 Kemasan Rp. 27.199.800
Satu kemasan Nugget Lobsea berisi 15 potong nugget dengan berat masing-masing nugget
yaitu 25gr. Berikutnya, ditentukan harga kemasan Nugget lobster sebagai berikut :
Tabel 3.7 Harga kemasan
Uraian Kuantitas per bulan Harga (Rp) Total Harga Kemasan
Kemasan 1540 1.000 1.540.000
Selanjutnya, dihimpun biaya tetap dengan dijumlahkan total biaya peralatan dan total biaya
tetap, dan biaya variabel dengan dijumlahkan total harga per produksi dan total biaya kemasan
Tabel 3.8 Total Biaya Produksi
No Keterangan Biaya
1 Biaya Tetap
Biaya Peralatan Rp 6.080.000
Biaya Penyusutan Rp 253.333
16
Biaya Operasional Rp 1.883.333
Biaya SDM Rp 4.000.000
2 Biaya Variabel
Produksi Rp 27.199.800
Biaya Kemasan Rp 1.540.000
Total Biaya Variabel Rp 40.956.467
Penetapan harga jual juga dipertimbangkan harga produk per kemasan dari kompetitor yang
ada di pasar. Dari hasil survei di lapangan, didapat :
1. So Good Fish Nugget : Rp. 35.000
2. Cedea Crab Nugget : Rp. 34.500
3. Figo Golden Seafood Nugget : Rp. 65.500
4. Fura Fish Nugget : Rp. 35.500
17
Didapat rata-rata harga produk per kemasan dari 4 brand yang tersebar di kota Balikpapan ialah
Rp. 42.625 ( menjadi patokan harga maksimal produk Nugget Lobsea)
1 Income Rp 42.822.302
2 Biaya Tetap Rp 34.623.133
Total Profit Rp 8.199.169
18
3.5.1 Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value
of money). Metode yang dipergunakan adalah Payback Period (PBP) Method, dengan formula
umum sebagai berikut :
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
Pay Back Period = × 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
Dari rumus diatas, didapat hasil Payback Period yaitu 5 bulan. Jadi, modal akan terbayarkan
jika usaha dijalankan selama 5 bulan
Dari hasil perhitungan diatas, didapat nilai R/C sebesar 1,24. Nilai 1,24 > 1, sehingga
usaha pembuatan Nugget Lobsea layak untuk diusahakan karena nilai 1,24 dapat
diartikan jika setiap biaya yang dikorbankan oleh pelaku usaha sebesar Rp 1 maka
pelaku usaha akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 1,24.
19
3.6 Analisis BEP
Perhitungan Break Event Point digunakan untuk menentukan batas minimum volume
penjualan dimana pada titik tersebut proyek tidak untung dan tidak rugi (total revenue = total
cost). Selama proyek/perusahaan masih berada di bawah titik BEP, selama itu juga perusahaan
tersebut masih mengalami kerugian. Untuk menghitung BEP Unit dapat digunakan rumus
dibawah ini:
BEP Unit = Biaya Tetap : (harga/unit - biaya variabel/unit)
Dari rumus diatas, didapat hasil Break Event Point Unit (BEP Unit) yaitu 639. Jadi, untuk
mencapai titik impas usaha Lobsea harus menjual 639 kemasan.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari proposal business plan diatas adalah
sebagai berikut.
1. Lobsea hadir sebagai UMKM pertama di Indonesia yang mengolah daging lobster
ke dalam produk olahan berbentuk nugget
2. Lobsea dengan tagline “Mewah yang Merakyat” hadir sebagai solusi masyarakat
dalam memberikan sebuah produk olahan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan
bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau.
3. Berdasarkan rencana pembiayaan, harga produk Nugget Lobsea bisa didapatkan
dengan harga Rp.27.998 per kemasan dengan total income usaha yang bisa
didapatkan perbulan mencapai Rp.42.822.302 dan laba bersih yang bisa didapatkan
yaitu sebesar Rp.8.199.169
4. Dengan menggunakan metode PayBack Period (PBP), didapatkan waktu yang
dibutuhkan untuk pengembalian modal usaha yaitu selama 5 bulan.
5. Dengan menggunakan analisis Net Present Value (NPV), didapatkan nilai sebesar
Rp. 48.742.343 yang mengindikasikan bahwa investasi usaha akan menguntungkan
atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai, karena nilai yang
didapat bernilai + (positif).
6. Dengan menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C), didapatkan nilai sebesar
1,24 dimana nilai 1,24 > 1 menandakan bahwa usaha pembuatan Nugget Lobsea
layak untuk diusahakan karena nilai 1,24 dapat diartikan jika setiap biaya yang
dikorbankan oleh pelaku usaha sebesar Rp 1 maka pelaku usaha akan mendapatkan
penerimaan sebesar Rp 1,24.
7. Dengan menggunakan analisis BEP (Break Even Point), didapatkan nilai BEP Unit
sebesar 639 kemasan, BEP Rupiah sebesar Rp. 22.338.446, BEP Laba yaitu
sebesar 1.074 kemasan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arumugam. A, et.al. 2020. Biochemical Profile of Spiny Lobsters P.homarus and P.ornatus.
The Journal of Agricultural Science Digest. 40 (4):411-417.
Aswar. 1995. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila Merah (Oreochromis Sp.). Skripsi.
Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Feightbaum, Armand V. 1991. Total Quality Control. Edisi ke-3. McGraw-Hill. New York.
USA.
Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
22