Anda di halaman 1dari 27

BAB1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia termasuk negara kepulauan yang memiliki sumber daya
perikanan yang melimpah, serta kekayaan jenis-jenis ikan yang mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi seperti salah satunya kepiting, ranjungan, dan udang
(Martati 2002).
Hasil perikanan mempunyai kandungan gizi seperti protein dan beberapa
mineral penting yang sangat diperlukan oleh tubuh tetapi mempunyai kandungan
lemak yang rendah. Karena itu lah kenapa sering kali ikan digunakan sebagai
pengganti daging, yang umumnya mengandung lemak dan kolesterol yang
tinggi.(Astawan 1989). Protein ikan sangat diperlukan oleh manusia karena selain
mudah dicerna juga mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama
dengan pola asam amino yang ada didalam tubuh manusia. Ikan segar mempunyai
sifat-sifat yang masih sama dengan ikan hidup, baik mengenai rupa , bau, rasa
maupun tekstur (Alfianto dan Liviawaty 1989).
Untuk meningkatkan nilai usaha dan mengoptimalkan pemamfaatan
produksi hasil penangkapan laut dapat dilakukan dengan cara pengembangan
produk bernilai tambah, baik olahan tradisional maupun modern. Namun produk
bernilai tambah yang diproduksi di indonesia masih kurang padahal ikan yang
bernilai ekonomis tinggi seperti tuna/udang kaleng, tuna steak, udang beku, dan
lain sebagainya yang bernilai jual tinggi meski tanpa dilakukan proses lanjutan.
Sedangkan untuk menjual ikan yang non ekonomis maka salah satu cara yang bisa
ditempuh adalah melalui pengmbangan produk hasil perikanan agar lebih bisa
diterima oleh masyarakat dan sesuai dangan selera pasar dalam rangka memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat yang sehat melalui asupan gizi, protein, vitamin, dari
produk hasil perikanan dan ketahanan pangan.
Udang merupakan hasil laut yang paling tinggi permintaannya dipasar
nasional dan pasar dunia, sehingga udang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Udang biasanya hanya diolah menjadi produkbeku, kerupuk, dan Eby. Sosis
merupakan makanan asing yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat
karena rasanya yang enak. Pada umumnya sosis terbuat dari daging sapi dan
2

ayam yang telah dicincang kemudian dihaluskan dan diberi bumbu-bumbu, Tetapi
sekarang bahan bakunya diganti dengan, udang sehingga akan menghasilkan rasa
yang berbeda dengan sosis sapi atau ayam.
Sosis udang adalah sosis yang mana bahan bakunya dari daging udang
yang sudah dilumat atau sudah jadi surimi. Sosis udang merupakan makanan
ringan yang sudah siap saji hanya tinggal di goreng atau di masak sesuai dengan
selera. Kandungan yang terdapat pada sosis udang berupa protein, vitamin,
mineral, dan lemak yang tak jenuh. Karena kandungan yang kaya gizi sosis udang
banyak peminatnya sehingga kami mengambil pembuatan “sosis udang”.

1.2 Potensi Peluang Usaha


Sosis merupakan salah satu produk siap saji yang banyak peminatnya
kerena mudah didapat dan ditemukan. Melihat banyaknya minat konsumen untuk
mengkonsumsi sosis ini maka daripada itu perlu adanya pengembangan inovasi
yang baru seperti “sosis udang” di Pontianak. Rencana usaha yang nantinya kami
akan kembangkan diberbagai tempat salah satunya dengan dititip di toko-toko
kecil, lingkungan Polnep dan kami promosikan lewat media social. Karena disini
kami menjual produk dengan cara dititipkan dan menerima pemesanan, sehingga
perlu dipromosikan lewat mulut kemulut dan terakhir di promosikan lewat sosial
media.
3

BAB 2ASPEK UMUM DAN ORGANISASI

2.1 Nama Unit Usaha


Nama usaha : raja sosis udang
Jenis usaha : kelompok
Pemilik usaha :
Erdi
Oktapianus heryanto
Rio kurniawan
Aulia heryawan
Aji kurniadi
Putri Imelda
Hiklima sa`adah siregar
Hartin
Endang istiqomah
Novia lisa
Alamat usaha ; Workshop Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Politeknik
Negeri Pontianak
No telepon : 081522699035

2.2 legalitas Usaha


Usaha ini telah memenuhi persyaratan dengan memiliki sertifikasi
produksi pangan industri rumah tangga(SPP-IRT) bedasarkan surat keputusan
kepala badan pengawasan obat dan makanan Republik Indonesia dengan No.
HK.00.05.5.1640. selain itu untuk melengkapi unsur legelitas usaha kami
menyertakan fc diri kami berupa ktp/ktm sebagai berikut :
4
5

2.3 Struktur Organisasi


Adapun stuktur organisasi dari usaha kami ini adalah sebagai berikut :

KETUA
ERDI

SEKRETARIS BENDAHARA
HIKLIMA SA’ADAH S RIO KURNIAWAN

PRODUKSI PEMASARAN
NOVIA LISA AJI KURNIADI
AULIA HERYAWAN OKTAPIANUS H
HARTIN PUTRI IMELDA
ENDANG ISTIQOMAH

a) Ketua
ketua bertugas untuk mengkoordinir anggota yang lain untuk bekerja
sesuai dengan tanggung jawab masing-masing yang telah ditentukan dan
mengetahui apakah semua anggota dalam kelompok telah hadir, apabila ada
kendala yg dihadapi maka ketua bertanggung jawab untuk mengajak semua
anggota untuk berdiskusi dalam mencari solusi terhadap masalah yang ada dan
mengontrol berjalannya proses produksi, pemasaran dan keuangan, namun yang
bertanggung jawab penuh adalah orang-orang yang telah ditunjuk untuk
bertanggung jawab dimasing-masing bidang.
b) Sekretaris
Seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau
pun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaran kegiatan administratife
yang akan menunjang kegiatan managerial seorang pemimpin atau kegiatan
oprasional perusahaan
6

c) Bendahara
Melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan
dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu.
Serta mengatur uang pemasukan dan pengeluaran selama produksi.
d) Produksi
Orang orang yang berada dibagian produksi bertanggung jawab penuh
dalam berjalannya proses produksi, mulai dari persiapan bahan baku yang
diperlukan sampai produk yang dibuat jadi dan siap dipasarkan.
e) Pemasaraan
Merancang kombinasi produk yang memberikan nilai nyata kepada
pelanggan, memotivasi pembelian dan memenuhi kebutuhan nyata pelanggan,
mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga, mendistribusikan, dan
mempromosikan produk itu dengan produktif
7

BAB 3 ASPEK PEMASARAN

3.1 Segmentasi Dan Target


a) Segmentasi
Segmentasi pasar adalah suatu proses mengidentifikasi dan membagi pasar
menjadi beberapa kelompok khusus yang saling berbeda sesuai dengan
kebutuhan, karakteristik dan pola pembeliannya. Segmentasi pasar yang dilakukan
berupaya meningkatkan pemasaran produk agar lebih terarah. Selain itu, sumber
daya dan produk yang dimiliki dapat dipergunakan secara lebih efektif dan
efisien.yang menjadi segmentasi pasar dari usaha sosis udang kami adalah
kalangan menengah ke bawah.
b) Target
Yang menjadi target dasar usaha ini adalah kalangan anak-anak hingga
dewasa. Karena anak-anak yang suka mengkonsumsi jajanan yg menurutnya
asing, karena rata rata sosis terbuat dari sapi, ayam dan ikan. Sedangkan untuk
orang dewasa sosis sering di konsumsi untuk cemilan yang biasa di beli di
pedagang kaki lima.
c) Posisi
Sosis udang merupakan makanan yang digemari oleh kalangan anak-anak
hingga dewasa. Sosis udang memiliki gizi yang baik untuk kesehatan karena
udang memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah untuk mencegah penyakit
kanker, mencegah penyakit jantung, anti depresi dan dapat menambah nafsu
makan.

3.2 Peluang Dan Permintaan Penawaran


Permintaan sosis cukup tinggi, karena biasanya yang dijual di pasaran
adalah udang yang bahan utamanya dari sapi, ayam, dan ikan,saat ini kami
merencanakan pembuatan sosis udang karena melihat kondisi dilapangan udang
goreng masih terbilang sangat kurang bahkan.Jadi kami yakin sosis udang
terbilang sangat laris karena berbeda dengan sosis yang biasanya dijual dipasaran.
Sedangkan untuk permintaan penawaran terdapat faktor yang mempengaruhi
8

penawaran dari produk kami yaitu keterkaitan antara bahan baku pembuatan sosis
udang goreng dan biaya-biaya produksi lainnya.

3.3 Program Pemasaran


a) Lokasi Pasar
lokasi untuk memasarkan produk sosis udang adalah didaerahPontianak
Utara yaitu dijalan Gusti Situt Mahmud, siantan yang bertempat di TK-SD
BRUDER KANISIUS yang berhadapan dengan pasar swalayan. lokasi tersebut
merupakan tempat yang stategis karena pasar swalayan merupakan tempat
keramaian, sedangkan TK-SD adalah konsumen yang memiliki minat tertinggi
terhadap jajanan-jajanan seperti sosis udang.

Gambar. Pasar swalayan

Gambar. Sekolahan
9

b) penetapan harga
“penetapan harga yang kami lakukan berdasarkan tingkat permintaan
penawaran produk yang kami jual, dimana kami akan mengambil keuntungan
yang relatif utuk menciptakan kontinyutas kelangsungan produk.”
c) kegiatan promosi
Promosi yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut : karena ini usaha
baru, promosi pertama yang kami lakukan dengan mempromosikan secara mulut
ke mulut kepada keluarga, dan teman terdekat sehingga mereka akan membantu
menyebarkan kepada orang lain, kami juga akan memasarkan/mempromosikan
sosis udang ini secara online karna pada saat ini banyak masyarakat yang ingin
mendapatkan jajanan secara praktis tanpa harus mencari keluar rumah.
d) kegiatan distribusi
Kami akan menggunakaan sepeda motor sebagai distribusi nya lalu kami
lakukan penjualan dengan menggunakan stand untuk menjual. Karena kami disini
menggunakan stand maka kami tiap hari membawa produk dari tempat produksi
ke stand dan setelah selesai kami kemaskan kembali.
10

BAB 4ASPEK TEKNIS DAN PENGOLAHAN ATAU OPERASI

4.1 Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yang digunakan dalam usaha sosis udang ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
No Nama alat Jumlah
1 Talenan 1
2 Serokan 1
3 Pencetak sosis 1
4 Casing plastic 1
5 Sendok pegaduk 1
6 Pisau 2
7 Silen cutter/ mixer 1
8 Water bath/ panci perebusan 1
9 Kompor 1
10 Longpan 2

b. bahan
bahan yang digunakan untuk membuat sosis udang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
No Nama bahan Jumlah
1 Udang 1000 gr
2 Bawang putih 20 gr
3 Bawang merah 30 gr
4 MSG 2 gr
5 Garam 15 gr
6 Jahe 5 gr
7 Royko sapi 5 gr
8 Tepung tapioca 170 gr
9 Tepung terigu 170 gr
10 Baking soda 2 gr
11

11 Telur 1butir
12 Gula halus 20 gr
13 Plastik 130 pcs

Bahan bahan diatas dapat menghasilkan sosis udang sebanyak kurang lebih 50
batang sosis, dengan udang setelah dikupas sebanyak 1 kg.

4.2 alur proses


Alur proses pengolahan sosis udang yang akan kami lakukan adalah sebagai
berikut:
a) Udang digiling atau dijadikan surimi
b) pelumatan
c) pembuatan adonan (penambahanan garam, sampai adonan menjadi lengket
kemudian tambahkan bumbu-bumbu yang lain).
d) pencetakan (menggunakan casing plastik)
e) perebusan dilakukan setelah air mendidih dan api kompor dimatikan,
kemudian masukan sosis kedalam air yang telah mendidih
f) pendinginan (suhu ruang)
g) pengemasan dan penyimpanan.
12

BAB 5 ASPEK KEUANGAN


5.1 Biaya Tetap
Untuk melakukan biaya tetap maka kami melakukan:
No Nama barang Harga Volume Jumlah harga
satuan
1 Talenan 1 Rp 5.000 Rp 5.000
2 Serokan 1 Rp 15.000 Rp 15.000
3 Pencetak sosis 1 Rp 2.298.000 Rp 2.298.000
4 Casing plastik 1 Rp 10.000 Rp 10.000
5 Sendok pengaduk 1 Rp 5.000 Rp 5.000
6 Pisau 2 Rp 5.000 Rp 10.000
7 Silent cutter/mixer 1 Rp 3.232.000 Rp 3.232.000
8 Waterbath/ panci perebus 1 Rp 80.000 Rp 80.000
9 Kompor 1 Rp 80.000 Rp 80.000
Total Rp 5.735.000

biaya tetap dihitung sebesar Rp.100.000,00 termask sewa semua alat sebagai
bagian dari peminjaman barang-barang dari workshop , dengan demikian jumlah
biaya tetap adalah sebesar Rp.3.333 perproduksi dalam 30 kali produksi dalam 2
bulan.

5.2 Biaya Variabel


Adapun biaya variabel sebagai berikut :
No Nama barang Satuan Harga Volume Jumlah
satuan harga
1 Udang sebelum Kg Rp 55.000 4 kg Rp 220.000
dikupas
2 Bawang putih Kg RP 17.000 60 gr Rp 1020
3 Bawang merah Kg Rp 22.000 90 gr Rp 1.920
4 MSG Bungkus Rp 1.000 6gr Rp 1.000
5 Garam Bungkus Rp 2.000 45 gr Rp 90
6 Jahe Kg Rp 24.000 15 gr Rp 120
7 Royko sapi Sachet Rp 500 15 gr Rp 250
8 Tepung tapioka Kg Rp 12.000 170 gr Rp 2.040
9 Tepung terigu Kg Rp 12.000 170 gr Rp 2.040
10 Baking soda Bungkus Rp 5.000 6 gr Rp 30
11 Telur Butir Rp 1.100 3 butir Rp 3.300
12 Gula halus Kg Rp 11.500 60 gr Rp690
13 Plastik sosis 100 m Rp 30.000 1200 cm Rp 25.000
14 Tabung gas Tabung 3kg Rp 22.000 0,75 kg Rp 5.500
15 Lebel Lembar Rp 312,5 30 lembar Rp 9.375
13

16 Saus cabe Kemasan Rp 166 30 kemasan Rp 4.980


17 Minyak goreng Kg Rp 12.000 1 kg Rp 12.000
Total Rp289.355

Dalam satu kali produksi dengan bahan-bahan diatas dapat menghasilkan sosis
udang sebanyak 150 dengan panjang ukuran 8cm.

Total biaya operasional


Biaya tetap + biaya variabel = Rp.3.333+ Rp289.355
= Rp. 292.688

Harga pokok produksi = total biaya variabel : jumlah produk perproduksi


= Rp289.355 : 30 kemasan
= Rp.9.756
Di produk sosis udang cara penjualan nya dengan dikemas dalam plastik mika
yang mana isi kemasannya 5 batang sosis. Jadi dalam 30 kemasan terdapat 150
batang.
Dari harga pokok produksi kami akan menjual produk dengan menambahakan
keuntungan sebesar (57 % ) dari jumlah perproduksi jadi harga jual perproduksi
adalah.
Harga penjualan = Herga pokok produksi + 54 %
= Rp.9.756 + Rp 5.268
= Rp 15.024
BEP produk = biaya tetap + biaya variabel : harga jual
= Rp.3.333 + Rp.Rp289.355 : Rp. 15.000
= 19,15produk
BEP Harga = biaya tetap + biaya variabel : jumlah
produk
= Rp.3.333+ Rp289.355 : 30
= Rp 9.756

Total pendapatan = harga jual x jumlah produksi


14

= Rp 15.000x 30 kemasan
= Rp 450.000
Dengan demikian kami dapat menjual produk dengan dengan menambahkan
keuntungan sebesar 54% dari harga pokok produksi yang kami tawarkan.

Sehingga kami akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut :


Total pendapatan – total biaya operasional
Rp 450.000 – Rp 292.688= Rp 157.312
Jadi dapat kita ketahui jumlah keuntungan dari yang kita dapatkan yaitu sebesar
Rp 157.312

Lama balik modal = total biaya oprasional : keuntungan


= Rp.292.688: Rp 157.312
= 1,86 kali
Dengan melihat keuntungan yang dapatkan sebesar Rp.157.312,sehingga dapat
ditentukan bahwa untuk mengembalikan modal produksi sebanyak 1,86 kali
produksi. Karena jarak waktu yang di kasih selama 2 bulan, maka akan di
produksi sebanyak 30 kali.
15

BAB.6 HASIL DAN PEMBAHASAN


6.1 Proses Produksi
a. penerimaan bahan baku
udang diterima atau dibeli dari workshop IKP dan di pasar Plamboyan dengan
kondisi yang lumayan segar serta sudah dalam keadaan tanpa kulit dan kepala.
b. penimbangan
udang ditimbang untuk menentukan takaran bumbu sebagai bahan campuran dan
juga untuk mentukan berapa banyak rendemennya. Penimbangan juga dilakukan
untuk mengetahui sebanyak apa nanti jadinya sosis.
c. pengupasan
udang yang masih ada kulitnya dikupas kembali dan isi perutnya dibuang
sehingga tidak ada lagi kotoran yang menepel pada daging udang. Pada saat
proses pengupasan udang harus dilakukan ditempat yang ada esnya untuk
menjaga kesegaran udang.
d.penggilingan atau pelumatan
udang yang telah di kupas lalu giling dengan mesin penggiling daging (mixer)
sebanyak dua kali. Tujuan dari penggiling ini untuk menghancurkan serat-serat
daging, dengan demikian protein daging akan lebih banyak larut dalam bumbu.

Gambar.Penggilingan
e.pengadonan
pengadonan adalah proses pencampuran semua bahan-bahan dan daging didalam
satu tempat dan dilanjutkan dengan menggunakan mesin pengadon agar bahan
semua menyatu dan adonan cepat mengenyal. Pada saat proses mengadon
dimasukkan sedikit air es untuk menstabilkan suhu, dikarenakan pada saat
pengadonan akan timbul panas yang dapat menggangu stabilitas emulsi.
Penambahan air es dan sedikit minyak makan berfungsi sebagai penambah cairan
16

sehingga diperoleh hancuran daging yang berbentuk adonan untuk memudahkan


dalam pengisian adonan kedalam casing sosis.

Gambar.Pengadonan

f.pencetakan
setelah pengadonan selesai maka dilakukan pencetakan dengan cara melakukan
pengisian adonan kedalam casing sosis dengan dibantu alat mesin meat grinder
agar mudah untuk memasukkannya kedalam plastik sosis.

Gambar.pencetakan
g.perebusan
untuk melakukan proses perebusan, air dipanaskan sampai mendidih dan kalau
sudah mendidih maka api gas dikecilkan baru dimasukkan sosis nya agar sosis
tidak pecah ketika di rebus. Perebusan tidak memerlukan waktu yang lama karena
sosis cepat mengembang, kalau udah mengembang sosis dinyatakan sudah masak
dan siap untuk didinginkan.
17

Gambar.Perebusan
h.pengemasan
sosis yang telah dingin dibuka bungkusan plastik nya agar mudah pada saat
pendinginan dan pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan
kantong plastik vacum dengan isi sosisnya sebanyak 6 batang. Setelah itu plastik
kemasan yang telah diisi lalu di vacum dengan mesin vacum sealer.

Gambar.Pengemasan
i.penyimpanan atau pembekuan
sosis yang sudah dikemas maka siap untuk disimpan dalam suhu yang dingin
untuk menjaga kualitas sosis tersebut. Penyimpanan dilakukan dengan mesin
freezer karena fasilitas mesin freezer tahan lama untuk menjaga kualitas suhu
sosis.

6.2 Laba-rugi
Laporan Lasil Laba-Rugi selama 5 kali produksi
Keterangan Tanggal Produksi Total Pendapatan Keuntungan
Produksi 1 22 November 2017 Rp. 405.000 Rp. 109.364
Produksi 2 28 November 2017 Rp. 480.000 Rp. 181.714
Produksi 3 29 November 2017 Rp. 375.000 Rp. 144.301
Produksi 4 8 desember 2017 Rp. 420.000 Rp. 180.384
Produksi 5 10 Desember 2017 Rp. 470.000 Rp. 208.034
Total Keuntungan Rp. 823.797
18

BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Sosis merupakan makanan yang sudah banyak dikenal dan tentunya tidak
asing lagi dikalangan masyarakat sebagai makanan pengganti lauk pauk, karena
pada pembuatan sosis menggunakan bahan dasar daging ayam. Disini bahan dasar
sosis ini diganti menggunakan udang karena selain rasanya enak udang juga
banyak diminati masyarakat, dan belum ada perusahaan pengolahan yang
membuat sosis berbahan dasar udang. Selain mudah didapatkan udang juga
memiliki gizi yang baik untuk kesehatan dan dapat menambah nafsu makan.

6.2 Saran
Saran yang di penulis pada produksi sosis udang adalah:
1. Perlu adanya pemasaran dan promosi yang lebih kreatif agar produk sosis
udang ini dapat laku dipasaran
2. Untuk menjaga kelangsungan produksi dengan biyaya yang relatif rendah
perlu menjalin kerjasama dengan produk pemasok bahan baku.
19

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E dan Evi Liviawaty. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius, Jakarta.

Astawan, M dan Astawan, M. 1989. Teknologi Pengolahan Pangan Tepat Guna.


Akademika Pressindo. Jakarta.

Martati, E. 2006. Efektivitas Madu terhadap Nisbah Kelamin Ikan Gapi (Poecilia
reticulata Peters). [Skripsi]. Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan,
Institut Pertanian Bogor.
20

LEMBAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Biaya Variabel Produksi (tanggal 22 november 2017)

No Nama barang Volume Satuan Harga satuan jumlah harga


1 Udang 4 Kg 55.000/kg 210.000
2 Tepung Tapioka 0,68 Kg 12.000 8.100
3 Tepung Terigu 0,68 Kg 12.000 8.100
4 Garam 60 Gram 1.500/bungkus 600
5 Lada 1 Bungkus 5000/3 1.666
6 Bawang Putih 40 Gram 18000/1000gram 720
7 Baking Soda 8 Gram 2000/50 gram 320
21.000/1000
8 Bawang merah 120 Gram 2.520
gram
9 Telur 4 Butir 1.400 5.600
10 Gas 1 Tabung 22000 5.500
11 Label 27 Pcs 130 3.510
12 Plastik vacum 27 Pcs 1100 29.700
13 Minyak goreng 100 gram 13000/kg 1.300
14 Saos saset 1 Bungkus 4000 4.000
Total Harga 281.636
Jumlah Kemasan 27
21

LAMPIRAN 2. Biaya Variabel Produksi (tanggal 28 november 2017)

No Nama barang Volume Satuan Harga satuan jumlah harga


1 Udang 4 Kg 50.000/kg 200.000
2 Tepung Tapioka 0,80 Kg 12.000 9.600
3 Tepung Terigu 1 Kg 12.000 12.000
4 Garam 60 Gram 1.500/bungkus 600
5 Lada 1 Bungkus 5000/3 1.666
6 Bawang Putih 100 Gram 18000/1000gram 1.800
7 Baking Soda 10 Gram 2000/50 gram 400
21.000/1000
8 Bawang merah 200 Gram 4.200
gram
9 Telur 4 Butir 1.400 5.600
10 Gas 1 Tabung 22000 5.500
11 Label 32 Pcs 130 4.160
12 Plastik vacum 32 Pcs 1100 35.200
13 Minyak goreng 120 Gram 13000/kg 1.560
14 Saos saset 1 Bungkus 4000 4.000
Total Harga 286.286
Jumlah Kemasan 32
22

LAMPIRAN 3. Biaya Variabel Produksi (tanggal 29 november 2017)

No Nama barang Volume Satuan Harga satuan jumlah harga


1 Udang 3 Kg 50.000/kg 150.000
2 Tepung Tapioka 0,60 Kg 12.000 7.200
3 Tepung Terigu 0.80 Kg 12.000 9.600
4 Garam 45 Gram 1.500/bungkus 450
5 Lada 1 Bungkus 5000/3 1.666
6 Bawang Putih 76 Gram 18000/1000gram 1.368
7 Baking Soda 10 Gram 2000/50 gram 400
21.000/1000
8 Bawang merah 165 Gram 3.465
gram
9 Telur 3 Butir 1.400 7.000
10 Gas 1 Tabung 22000 5.500
11 Label 25 Pcs 130 3.250
12 Plastik vacum 25 Pcs 1100 27.500
13 Minyak goreng 100 Gram 13000/kg 1.300
Total Harga 218.699
Jumlah Kemasan 25
23

LAMPIRAN 4. Biaya Variabel Produksi (tanggal 8 desember 2017)

No Nama barang Volume Satuan Harga satuan jumlah harga


1 Ikan malong 5 Kg 27.000/kg 135.000
2 Tepung Tapioka 0,60 Kg 12.000 7.200
3 Tepung Terigu 0.80 Kg 12.000 9.600
4 Garam 65 Gram 1.500/bungkus 650
5 Lada 1 Bungkus 5000/3 1.666
6 Bawang Putih 80 Gram 18000/1000gram 1.440
7 Baking Soda 10 Gram 2000/50 gram 400
21.000/1000
8 Bawang merah 200 Gram 4.200
gram
9 Telur 5 Butir 1.400 7.000
10 Gas 1 Tabung 22000 5.500
11 Label 42 Pcs 130 5.460
12 Plastik vacum 42 Pcs 1100 46.200
13 Minyak goreng 100 Gram 13000/kg 1.300
Total Harga 225.616
Jumlah Kemasan 42
24

LAMPIRAN 5. Biaya Variabel Produksi (tanggal 10 desember 2017)

No Nama barang Volume Satuan Harga satuan jumlah harga


1 Ikan malong 5,6 Kg 27.000/kg 151.200
2 Tepung Tapioka 0,60 Kg 12.000 7.200
3 Tepung Terigu 0.80 Kg 12.000 9.600
4 Garam 65 Gram 1.500/bungkus 650
5 Lada 1 Bungkus 5000/3 1.666
6 Bawang Putih 80 Gram 18000/1000gram 1.440
7 Baking Soda 10 Gram 2000/50 gram 400
21.000/1000
8 Bawang merah 200 Gram 4.200
gram
9 Telur 5 Butir 1.400 7.000
10 Gas 1 Tabung 22000 5.500
11 Label 47 Pcs 130 6.110
12 Plastik vacum 47 Pcs 1100 51.700
13 Minyak goreng 100 Gram 13000/kg 1.300
Total Harga 247.966
Jumlah Kemasan 47
25

LAMPIRAN 6.Laporan Laba Rugi


PENDAPATAN
-Penjualan 27 Pcs x Rp.15.000 Rp. 405.000
Total Penjualan Rp. 405.000
HARGA POKOK PRODUKSI
-Biaya Bahan Baku Rp. 281.636
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 281.636-
Laba/Rugi Kotor Rp. 123.364
BIAYA LAIN-LAIN
-Parkir Rp. 4.000
-Sewa workshop Rp.10.000
Jumlah Biaya Lain-Lain Rp. 14.000-
LABA Rp. 109.364

LAMPIRAN 7.Laporan Laba Rugi


PENDAPATAN
-Penjualan 32 Pcs x Rp.15.000 Rp. 480.000
Total Penjualan Rp. 480.000
HARGA POKOK PRODUKSI
-Biaya Bahan Baku Rp. 286.286
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 286.286-
Laba/Rugi Kotor Rp. 193.714
BIAYA LAIN-LAIN
-Parkir Rp. 2.000
-Sewa workshop Rp.10.000
Jumlah Biaya Lain-Lain Rp. 12.000-
LABA Rp. 181.714
26

LAMPIRAN 8.Laporan Laba Rugi


PENDAPATAN
-Penjualan 25 Pcs x Rp.15.000 Rp. 375.000
Total Penjualan Rp. 375.000
HARGA POKOK PRODUKSI
-Biaya Bahan Baku Rp. 218.699
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 218.699-
Laba/Rugi Kotor Rp. 156.301
BIAYA LAIN-LAIN
-Parkir Rp. 2.000
-Sewa workshop Rp.10.000
Jumlah Biaya Lain-Lain Rp. 12.000-
LABA Rp. 144.301

LAMPIRAN 9.Laporan Laba Rugi


PENDAPATAN
-Penjualan 42 Pcs x Rp.10.000 Rp. 420.000
Total Penjualan Rp. 420.000
HARGA POKOK PRODUKSI
-Biaya Bahan Baku Rp. 225.616
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 225.616-
Laba/Rugi Kotor Rp. 194.384
BIAYA LAIN-LAIN
-Parkir Rp. 4.000
-Sewa workshop Rp.10.000
Jumlah Biaya Lain-Lain Rp. 14.000-
LABA Rp. 180.384
27

LAMPIRAN 10.Laporan Laba Rugi


PENDAPATAN
-Penjualan 47 Pcs x Rp.10.000 Rp. 470.000
Total Penjualan Rp. 470.000
HARGA POKOK PRODUKSI
-Biaya Bahan Baku Rp. 247.966
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 247.966-
Laba/Rugi Kotor Rp. 222.034
BIAYA LAIN-LAIN
-Parkir Rp. 4.000
-Sewa workshop Rp.10.000
Jumlah Biaya Lain-Lain Rp. 14.000-
LABA Rp. 208.034

Anda mungkin juga menyukai