Anda di halaman 1dari 20

BUSNIES PLAN

(RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS)

PRODUKSI DAN PEMASARAN IKAN LELE DENGAN SISTEM


KOLAM TERPAL

Disusun oleh :
Nama :
Pekerjaan
No.HP

KELOMPOK TANI TERNAK MILENIAL GALUH


CIAMIS
Alamat : Dusun…….Rt……Rw……Desa. Mekarjadi Kecamatan. Sadananya
Kabupaten. Ciamis Provinsi. Jawa Barat
2
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan proposal usaha “Produksi Dan Pemasaran Ikan Lele Dengan Sistem Kolam
Terpal“ ini tanpa ada halangan yang berarti.Proposal ini disusun sebagai salah satu Ikhtiar
Kami dalam Menjalankan Usaha di Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan Yang
sedang kami Jalankan.
Proposal ini berisi tentang bagaimana cara usaha dan Pengembangan Usaha dalam
budidaya ikan lele terutama dengan system kolam terpal, ikan ini sangat baik untuk
dibudidayakan di era industri saat ini dimana kebutuhan akan bahan olahan makanan saat
beragam sehingga menjadikan ikan lele semakin banyak variasi olahannya dan diminati oleh
berbagai kalangan mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga pelaku usaha rumah makan.
Penyusunan proposal usaha ini dalam rangka memparkan strategi pengembangan
Bisnis atau Usaha dalam rangka menjalin kerjasama berbasis kemitraan dengan pemilik
modal usaha.
Pada kesempatan kali ini, tak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam penyusuanan proposal ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata kesempurnaan.Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan –
perbaikan selanjutnya, dan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi calon mitra/Pemodal.

Ciamis, Maret 2024


Penyusun

3
Daftar isi
Cover 1
Kata Pengantar 2
Lembar pengesahan 3
Daftar isi 4
BAB I. PENDAHULUAN 5
Latar belakang 5
Visi dan misi 5
Gambaran usaha 6
Target pasar 6
BAB II. ISI 8
Profil usaha 8
Struktur organisasi 8
Produk Yang Diusahakan 8
Target pasar 9

Promosi dan Pemasaran 9

Proses produksi 9

Laporan keuangan 16
BAB III. PENUTUP 19

Kesimpulan 19
Saran 19

Daftar Pustaka 20

4
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Bisnis budidaya atau ternak ikan lele adalah salah satu peluang bisnis yang
dapat memberikan keuntungan besar. Selain jenis ikan yang mudah dalam
perawatannya, ikan lele juga menjadi salah satu ikan yang banyak dicari di Indonesia.
Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan
oleh masyarakat. Ikan lele dikenal sebagai ikan konsumsi yang lezat dan banyak
dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Hal ini karena ikan lele memiliki banyak
keunggulan, yaitu pertumbuhannya yang cepat, mudah beradaptasi dengan lingkungan
yang buruk, misalnya bisa hidup di air dengan kadar oksigen rendah, rasa dagingnya
lezat dan kandungan gizinya tinggi.
Dari sekian banyak jenis ikan lele seperti lele dumbo dan sangkuriang, kali ini
yang akan dibahas sebagai acuan budidaya adalah ikan lele mutiara. – Setelah
melakukan serangkaian penelitian panjang selama 5 tahun sejak tahun 2010 hingga
2014, tim peneliti komoditas ikan lele, berhasil melahirkan strain unggul ikan lele
yang diberi nama “Lele Mutiara“. Nama “Mutiara” yang sematkan bukan tanpa
makna, tetapi nama ini mencerminkan kualitas dan mutu strain lele tersebut, yaitu
MU-tu Ti-nggi tiada ta-RA.
Ikan LELE MUTIARA memiliki daya tahan terhadap serangan penyakit yang
relatif tinggi dan masa pemeliharaan yang sangat singkat. Ikan lele unggul bermutu
tinggi ini dapat dipanen pada umur 40-50 hari setelah tebar benih. Laju pertumbuhan
lele mutiara juga tinggi dibandingkan jenis lele lain.
Ikan lele Mutiara secara resmi dirilis oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan pada tahun 2015 melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 77/KEPMEN-KP/2015.

2. Visi dan Misi

Visi
Visi dari perusahan kami adalah untuk menjadi pemasok utama untuk
memenuhi kebutuhan pasar akan ikan segar terutama lele dan memperoleh laba dari
hasil penjualannya.

Misi
a) Meningkatkan produksi ikan segar dalam negeri dengan peningkatan mutu dan
kuantitas hasil produksi.
b) Menerapkan standar operasional prosedur untuk hasil produksi yang
berkualitas.
c) Bekerja sama dengan berbagai pelaku usaha

5
3. Gambaran usaha
Usaha yang akan kami jalankan adalah usaha di bidang perikanan yaitu budidaya dan
produksi serta pemasaran ikan lele dengan menggunakan system budidaya kolam
terpal. Lokasi usaha direncanakan adalah di Pikatan Temanggung mengingat sumber
air yang tercukupi dan mudah didapat yang menjadi syarat utama dalam budidaya
ikan.
Selain itu juga dipertimbangkan keadaan sosial budaya , ekonomi dan
demografi sekitarnya. Volume usaha yang akan didirikan adalah 5 buah kolam terpal
berukuran diameter 4 meter dengan tinggi 1 meter yang dapat menampung sekitar
5.000 ekor dengan siklus usaha 2,5 bulan dan dapat bertahan hingga 3 tahun.

4. Keadaan pasar
Bisnis budidaya atau ternak ikan lele adalah salah satu peluang bisnis yang
dapat memberikan keuntungan besar. Selain jenis ikan yang mudah dalam
perawatannya, ikan lele juga menjadi salah satu ikan yang banyak dicari di Indonesia.
Meski perawatannya terbilang mudah, pemasaran ikan lele menjadi sedikit lebih sulit.
Jika, bisnis skala kecil, mungkin memasarkan ikan lele akan menjadi lebih mudah,
tapi apabila bisnis yang dilakukan adalah skala besar dengan jumlah panenan yang
banyak tentu butuh melakukan pemasaran.
Pemasaran lele sangat beragam, dapat dijual selagi segar ataupun diolah
setengah jadi bahkan menjadi produk jadi yang siap untuk dikonsumsi yang tentunya
dapat menambah nilai jual. Dibawah ini adalah beberapa bentuk penjualan ikan lele
yang mungkin untuk dilakukan :
a. Pedagang Pecel Lele
Pecel lele adalah salah satu makanan favorit, khususnya di pulau Jawa.
Memasarkan lele kepada pedagang pecel lele menjadi salah satu cara yang dapat
dilakukan. Di sini pebisnis dapat menawarkan kerja sama kepada pedagang
pecel lele dengan menyediakan lele bagi bisnis mereka. Untuk itu, penting bagi
pebisnis untuk membagi kolam sehingga Anda dapat memastikan ada
kesinambungan panen untuk memenuhi permintaan ikan lele.

b. Menjadi Supplier Pasar


Selain sebagai sajian di tempat makan pecel lele, ikan jenis ini juga
banyak digemari rumah tangga. Selain harganya yang lebih murah dengan rasa
yang gurih dan mengandung gizi tinggi, ikan jenis ini juga menjadi salah satu
ikan dengan permintaan tertinggi di pasar. Untuk mengupayakan cara
pemasaran ini, pebisnis harus memiliki strategi khusus untuk mengalahkan
supplier lama atau untuk mendapat bagian dari permintaan yang ada di pasar
tersebut.

6
c. Cari Produsen Makanan Berbahan Dasar Lele
Saat ini banyak sekali pengusaha yang menjalankan bisnis makanan
berbahan dasar lele, mulai dari abon lele, kerupuk kulit lele, dendeng lele,
nugget lele, dan sebagainya. Karena itu, untuk memasarkan ikan lele, pebisnis
harus dapat mencari produsen yang memproduksi makanan-makanan berbahan
dasar lele. Bagi produsen makanan, biasanya kesinambungan suplai bahan baku
adalah salah satu hal penting bagi perkembangan bisnis mereka.

d. Kerja Sama dengan Pengepul


Bekerja sama dengan pengepul adalah salah satu cara memasarkan ikan
lele secara praktis. Biasanya banyak cara bisa bertemu pengepul, bahkan
terkadang ada beberapa pengepul yang mendatangi pebisnis karena telah
mengetahui bahwa Anda menjalankan bisnis ternak lele. Untuk berkerja sama
dengan pengepul, pebisnis harus memerhatikan penawaran harga yang mereka
berikan, bila perlu, Anda dapat mengumpulkan beberapa pengepul untuk
mendapatkan harga lele terbaik.

e. Kerja sama dengan Restoran


Ikan lele tidak hanya disajikan di warung pecel lele pinggir jalan atau di
warung makan kecil, tapi lele juga bisa menjadi sajian favorit di restoran. Ada
banyak restoran yang mengolah lele menjadi salah satu makanan atau menu
favorit. Untuk masuk ke pasar ini, pebisnis harus sangat memerhatikan kualitas
dan ukuran, namun untuk harga Anda tidak perlu khawatir, karena banyak
restoran yang siap membayar lele berkualitas dengan harga yang cukup besar
dibanding warung makan kecil.

7
BAB II. ISI
1. Profil Usaha
Usaha yang kami rencanakan adalah usaha di bidang perikanan yaitu produksi
ikan lele mutiara, berlokasi di Pikatan, Temanggung, Jawa Tengah, dengan volume
usaha 5 kolam terpal dengan diameter 4 m dan dapat menampung 5.000 ekor tiap
kolam. Target pasarnya adalah berbagai rumah makan di daerah Kabupaten
Temanggung dan Magelang.

Nama Perusahaan : UTELE (Usaha Ternak Lele) Lemak Galo


Pemilik : Gandhi Singgih Wicaksono
Jenis Badan Usaha : Perseorangan
Jenis Usaha : Usaha perikanan
Lokasi Usaha : Pikatan, Temanggung, Kab. Temanggung
Produk yang Diusahakan : Ikan lele mutiara segar
Modal Awal : Rp.15.000.000,-
Sistem budidaya : Kolam terpal
Siklus Usaha : 2,5 bulan
Lama Usaha : 3 tahun
Target Pasar : Rumah makan di Kab. Temanggung dan
Magelang
Target Penjualan : 25.000 ekor tiap siklus usaha

2. Struktur Organisasi

Nama perusahaan : UTELE (Usaha Ternak Lele) Lemak Galo


Pemilik : Gandhi Singgih Wicaksono
Karyawan : Satria Aldi Wibowo
Risky Hana Aditya

3. Produk yang Diusahakan

Produk yang kami usahakan adalah dalam bentuk ikan lele segar dengan umur
rawat 2,5 bulan dengan rata – rata jumlah ikan per kilogram adalah 10 ekor. Produk
ikan ini didapat dari benih ikan lele bersertifikat dengan harga benih per ekornya
adalah Rp.200,- dengan ukuran panjang sekitar 8 cm, diberi pakan 4-5 kali sehari
yaitu pada pagi, siang, sore, dan malam hari dengan perkiraan pakan selama 2,5 bulan
adalah 800 Kg.
Ikan lele yang diproduksi dijual di pasaran lokal Temanggung yaitu bekerja
sama dengan mitra kerja berbagai rumah makan di daerah Temanggung yang meliputi
daerah kecamatan Temanggung, Kedu, Parakan, Bulu, Kranggan, dan Kab/Kota
Magelang.
Produk yang siap jual akan dikemas dalam plastik khusus yang dapat
menampung sekitar 100 ekor tiap kemasan kemudian didistribusikan dengan mobil
pick up.

8
4. Target Pasar

Dunia bisnis perikanan di Indonesia terutama ikan lele mempunyai pasar


dagang yang dapat dikatakan mudah dengan banyaknya peminat ikan berkumis ini
menjadikan pemasaran ikan ini tidak terlalu rumit, tetapi seiring berjalannya waktu
semakin banyak pengusaha yang juga membudidayakan ikan ini sehingga persaingan
pun tak dapat dihindarkan.
Untuk memperkuat daya saing produksi ,yaitu komoditas ikan segar di
Indonesia perlu dilakukan peningkatan efektifitas dan efisiensi terutama pada hal
produksi, mutu , pemanfaatan sumber daya, serta peningkatan efektivitas pemasaran.
Untuk itu , perlu dijalankan strategi pemasaran yang mencakup
- Menebus pesanan baru
- Meningkatkan market share
- Membina market share yang sudah ada
- Menyesuaikan pola produksi dengan permintaan pasar
Strategi pemasaran yang akan ditempuh adalah dengan melakukan perjanjian
kerjasama dengan berbagai rumah makan sebagai pemasok bahan olahan segar utama,
targetnya adalah dapat menjual 5.000 ekor ikan tiap kolam/siklus usaha dengan jarak
antar siklusnya 2 minggu sehingga produksi dan pemasaran dapat terus berlanjut dan
berkesinambungan.

5. Promosi dan Pemasaran

Untuk meningkatkan peningkatan produksi guna menyeimbangkan permintaan


dan penawaran ikan segar, maka mulai saat ini pengusaha pengusaha dan pemerintah
Indonesia harus mampu menjalankan strategi pemasaran, tentu saja tujuannya adalah
menjaga agar harga jual tetap stabil.
Perencanaan dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau pendek.
Masalah yang dimaskkan dalam perencanan ini adalah kampanye, periklanan untuk
periode yang akan datang, pembelian pada musim yang akan datang, dll.
Pemasarannya sendiri dilakukan dengan mengirimkan ikan segar yang sudah
dikemas kepada mitra kerja berbagai rumah makan, promosi yaitu dengan media
massa berupa Koran dan majalah dan media social seperti facebook dan instagram.

6. Proses Produksi

Usaha budidaya ikan lele dapat dilakukan di kolam tanah, kolam beton
maupun kolam terpal, bahkan ikan lele juga banyak dipelihara dalam drum. Budidaya
ikan lele di kolam galian konvensional dan kolam permanen (kolam beton) memiliki
banyak kendala, misalnya membutuhkan lahan yang luas dan biaya pembuatannya
tinggi. Untuk menekan biaya dan mengoptimalkan lahan yang sempit, kolam terpal
merupakan alternatif yang bisa dipilih.

9
Keunggulan dan Kelebihan Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Kolam terpal adalah kolam untuk budidaya ikan yang terbuat dari bambu,
kayu atau besi sebagai rangkanya dan dilapisi terpal supaya bisa menampung air. Jika
dibandingkan dengan kolam galian dan kolam beton, kolam terpal memiliki banyak
keunggulan, diantaranya adalah sebagai berikut ;
a). Budidaya lele di kolam terpal bisa dilakukan disegala tempat, dan pada tempat
yang tidak memungkinkan untuk dibuat kolam galian, misalnya pada tanah pasir dan
tempat-tempat yang rawan banjir.
b). Kolam terpal dibuat diatas permukaan tanah sehingga lebih aman dari banjir.
c). Budidaya lele di kolam terpal bisa dilakukan di lahan yang sempit, misalnya
pekarangan atau halaman rumah.
d). Mudah mengatur volume air sesuai dengan usia ikan lele.
e). Pemanenan ikan lele di kolam terpal lebih mudah.
f). Kondisi kolam mudah dikontrol.
g). Lebih aman dari hewan pemangsa (predator).
h). Ikan lele yang dihasilkan lebih bersih dan lebih berkualitas.
i). Lahan yang digunakan tidak berubah karena bukan kolam galian.
j). Biaya ternak lele kolam terpal lebih murah.
Syarat Hidup ikan lele
Meskipun ikan lele dikenal sebagai ikan yang mampu hidup pada berbagai
kondisi lingkungan, namun untuk memperoleh hasil yang maksimal, dalam usaha
budidaya ikan lele kolam yang digunakan harus memiliki syarat-syarat tertentu.
Berikut ini kriteria air kolam yang baik untuk budidaya ikan lele ;
1). Suhu optimal untuk pertumbuhan ikan lele antara 25 sampai 28ºC. Untuk
pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30ºC, untuk pemijahan kisaran
suhu antara 24-28ºC.
2). Air kolam harus bersih, tidak tercemar limbah yang mengandung bahan kimia,
merkuri, minyak atau bahan berbahaya lainnya.
3). Ikan lele menyukai perairan yang tenang dan kedalamannya cukup.
4). Perairan yang baik untuk budidaya ikan lele adalah yang banyak mengandung zat-
zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami.
5). Permukaan air kolam tidak boleh tertutup rapat oleh tanaman air, sampah atau
dedaunan kering.

10
6). pH air kolam yang baik adalah 6.5 – 9, derajat butiran kasar (kesadahan) maksimal
100 ppm dan optimal 50 ppm, kekeruhan bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan
O2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk lele dewasa sampai jenuh
untuk burayak, kandungan CO2 kurang dari 12.8 mg/l, amonium terikat 147,29-
157.56 mg/l.

Cara Pembuatan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Lele ukuran Kecil
Maupun Besar
Hal terpenting yang harus dilakukan ketika ingin menekuni usaha budidaya
iken lele adalah mempersiapkan tempat budidaya, yaitu kolam. Salah satunya adalah
kolam terpal, kolam terpal bisa menjadi salah satu alternatif dalam pemanfaatan lahan
pekarangan untuk memelihara ikan lele. Jika dibandingkan dengan kolam
permanen/kolam beton, biaya pembuatan kolam terpal jauh lebih murah dan mudah
dilakukan. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain terpal, kayu/bambu dan
perlengkapan lainnya.
Langkah-langkah cara pembuatan kolam terpal ukuran kecil maupun besar untuk
budidaya ikan lele ;
1). Menentukan lokasi/lahan yang akan digunakan untuk menempatkan kolam terpal,
2). Mempersiapkan terpal dengan ukuran sesuai kebutuhan, sebagai contoh ukuran
kolam terpal lele untuk 1000 ekor 2,5 x 1 x 1 meter (panjang x lebar x tinggi)
3). Membuat rangka kolam menggunakan besi, kayu atau bambu, ukuran disesuaikan
terpal yang tersedia,
4). Masukkan terpal kedalam rangka yang telah dibuat
5). Bagian tepi terpal diikat atau dipaku dengan rangka supaya terpal tidak terlepas
dari rangka,
6). Pemasangan terpal dilakukan dengan hati-hati supaya tidak bocor,
7). Pastikan posisi kolam tidak miring (harus rata),
8). Kolam diisi air dengan kedalaman yang sesuai,
9). Jika menggunakan air PAM, endapkan terlebih dahulu selama 3-4 hari sebelum
benih ditebar supaya kaporit menguap.

Persiapan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Lele


Yang dimaksud persiapan kolam disini adalah penyediaan air kolam yang baik
untuk budidaya ikan lele. Sumber air yang digunakan boleh dari mana saja, misalnya
air sungai, danau atau air sumur dengan syarat tidak banyak mengandung zat besi (air
dengan kadar besi rendah). Air kolam adalah aspek penting untuk keberhasilan
budidaya ikan lele di kolam terpal. Salah satu penyebab kegagalan, seperti tingginya
angka kematian dan serangan penyakit adalah karena kondisi air kolam yang tidak

11
memenuhi syarat. Sebelum menebar benih ke dalam kolam sebaiknya pH air diukur
menggunakan alat pH meter dan TDS meter untuk mengukur jumlah partikel terlarut
(ppm).
Sebelum kolam diisi air, seluruh permukaan terpal bagian dalam dicuci
terlebih dahulu menggunakan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia
yang bisa membahayakan benih lele. Kemudian dibilas dengan air bersih dan
dikeringkan selama satu hari. Selanjutnya kolam diisi air sedalam 20 cm dan
didiamkan selama 7-10 hari untuk proses pertumbuhan lumut dan fitoplankton.
Pemilihan Bibit Unggul untuk Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Kualitas benih merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan
dalam usaha budidaya ikan lele di kolam terpal. Gunakan benih lele dari jenis yang
disukai pasar dan masyarakat setempat. Jenis-jenis lele yang banyak dibudidayakan di
Indonesia antara lain lele dumbo, lele sangkuriang, lele phyton atau jenis lele lokal.
Ciri-ciri Benih Ikan lLele yang Sehat dan Baik untuk Dibudidayakan di Kolam Terpal
– Gerakannya lincah dan aktif
– Fisik atau tubuhnya tidak terdapat luka atau cacat
– Berasal dari indukan yang sehat dan unggul
– Tidak berpenyakit
– Gerakan renangnya baik dan normal
– Lakukan pengujian gerakan renang dengan menmpatkan benih ikan pada arus air.
Jika benih ikan mampu berenang melawan arus air dan bertahan berarti benih tersebut
baik dan sehat.
Cara Menebar Benih Ikan Lele di Kolam Terpal agar Tidak Stres
Benih ikan lele tidak bisa langsung dimasukkan ke dalam kolam, tetapi harus
dilakukan penyesuaian terlebih dahulu dengan air kolam. Jika langsung di masukkan
ke dalam kolam, benih lele bisa stres dan mati. Berikut ini cara penyesuaian (tahap
peredaman) benih ikan lele di kolam terpal ;
1). Siapkan bak atau wadah
2). Masukkan air kolam kedalam bak/wadah
3). Benih ikan lele yang akan ditebar dimasukkan ke dalam wadah
4). Kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit supaya benih ikan lele
melakukan penyesuaian dengan air di kolam terpal
5). Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau malam hari karena kondisi
air kolam relatif stabil
6). Lakukan penyortiran terhadap benih lele yang ukurannya terlalu kecil atau terlalu
besar. Benih lele yang teralu kecil akan kalah bersaing dalam mendapatkan makanan
dengan benih yang lebih besar

12
Pengaturan Kualitas Air dan Kedalaman Air Kolam Terpal untuk Ikan Lele
Semakin lama air kolam akan menyusut, berkurang karena menguap maka
perlu ditambahkan air sampai pada posisi normal. Pada bulan pertama kedalaman air
kolam terpal 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Warna air kolam
yang baik untuk ikan lele berwarna hijau, ikan lele tidak menyukai air yang jernih.
Warna hijau pada air kolam menunjukkan kualitas air tersebut baik untuk ikan lele.
Air kolam jangan terlalu dangkal karena pada siang hari suhu air menjadi
panas dan akan membuat ikan lele mati. Segera tambahkan air apabila air kolam
terlihat menyusut. Untuk mengurangi panas perlu menambahkan tanaman air sebagai
peneduh, seperti enceng gondok, teratai, kangkung atau talas. Selain berfungsi sebagai
peneduh, tanaman air juga dapat menyerap racun yang terkandung pada air kolam.
Pakan Ikan Lele di Kolam Terpal
Pada budidaya ikan, khusunya ikan lele pakan merupakan aspek terpenting
sebagai sumber gizi agar ikan lele dapat hidup dan berkembang dengan baik. Pakan
ikan lele di kolam terpal terdiri dari pakan utama yang berupa pelet dan pakan
tambahan yang berasal dari alam.
Pakan yang baik harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan
vitamin dalam jumlah yang seimbang. Perhatikan dan baca baik-baik keterangan pada
kemasan saat membeli pakan. Kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele secara
umum adalah protein minimal 30%, lemak 4 – 16%, karbohidrat 15 – 20% serta
vitamin dan mineral yang seimbang. Perhatikan juga tanggal produksi pakan yang
akan dibeli dan jangan membeli pakan yang sudah kadaluarsa.
Pakan ikan lele yang berkualitas harus memiliki rasio FCR lebih kecil dari 1
atau setidaknya sama dengan 1. FCR merupakan singkatan dari Food Convertion
Ratio, yaitu perbandingan jumlah pakan dengan bobot ikan. Semakin kecil rasio FCR-
nya maka semakin baik kualitas pakan tersebut. Dengan kata lain, FCR adalah berapa
jumlah pakan yang diberikan dan berapa kilogram bobot ikan yang dihasilkan.
Sebagai contoh ;
– jika pakan yang diberikan sebanyak 1 kg dan menghasilkan bobot ikan seberat 1 kg,
artinya nilai FCR pakan tersebut adalah 1.
– jika pakan yang diberikan sebanyak 2 kg dan menghasilkan bobot ikan seberat 1 kg,
artinya nilai FCR pakan tersebut adalah 2.
Cara Pemberian Pakan Ikan Lele di Kolam Terpal
1). Pemberian pakan utama ikan lele di kolam terpal
– Pakan utama ikan lele berupa pelet yang banyak beredar dipasaran

13
– Berikan pakan sesuai dengan kebutuhan, jangan berlebih atau kekurangan
– Dalam satu hari ikan lele membutuhkan pakan sebanyak 3 – 6% dari bobot
tubuhnya. Contoh ; ikan lele seberat 100 gram perharinya membutuhkan
pakan sebanyak 5% dari bobot tubuhnya, yaitu sebanyak 5 gram pakan per
ekor.
– Setiap 7 atau 10 hari ambil secara acak 1 ekor ikan lele sebagai sampel.
Kemudian timbang berapa bobot tubuhnya untuk menentukan jumlah pakan
yang akan diberikan.
– 2 minggu sebelum panen jumlah pakan yang diberikan dikurangi sebanyak
3% dari bobot tubuhnya
– Dalam satu hari ikan lele diberi pakan 4 – 5 kali.
– Waktu pemberian pakan yaitu pagi hari, siang, sore dan malam hari.
– Ketika ikan lele masih kecil pakan harus diberikan lebih sering
– Ketika sore dan malam hari pakan diberikan lebih banyak, karena ikan lele
aktif pada malam hari
– Pakan diberikan ketika ikan lele agresif menyantap pakan dan hentikan jika
ikan sudah terlihat kenyang, yaitu ketika ikan lele malas menyantap pakan.
2). Pemberian pakan tambahan ikan lele kolam terpal
Biaya pembelian pakan ikan lele merupakan pengeluaran terbesar
dalam budidaya ikan lele. Nah, untuk menghemat biaya pembelian pakan,
sebaiknya selain pakan utama ikan lele diberi juga pakan tambahan. Pakan
tambahan yang baik diberikan kepada ikan lele antara lain ; keong mas, ikan
rucah atau limbah peternakan ayam. Ikan lele memiliki sifat kanibal atau
saling memakan ketika kelaparan. Untuk itu usahakan jangan sampai telat
dalam memberi pakan.

14
Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Lele Kolam Terpal
Budidaya ikan lele juga tidak lepas dari gangguan berbagai jenis hama dan
penyakit. Beberapa jenis hama berbahaya yang paling sering mengganggu ikan lele
antara lain ; biawak, burung, musang, berang-berang (sero) dan ular. Cara
mengendalikan hama ikan lele tersebut yaitu dilakukan dengan memasang pagar
berupa jaring disekeliling kolam dan diatas permukaan kolam. Pada saluran
pembuangan dan saluran masuknya air juga diberi saringan.
Sedangkan beberapa penyakit ikan lele kolam terpal yang sering ditemukan
pada ikan lele antara lain ; penyakit kembung perut, luka dikepala dan ekor serta
penyakit bintik putih. Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh mikroorganisme
patogen, seperti virus dan bakteri atau protozoa. Cara pengendalian penyakit pada
ikan lele dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut ;
1). Memberi pakan sesuai kebutuhan (tidak lebih dan tidak kurang)
2). Menjaga kebersihan kolam
3). Menjaga kualitas air agar tetap bersih dan sehat
4). Mempertahankan suhu air kolam pada kisaran 28 derajat celcius

Cara Panen Ikan Lele Kolam Terpal dan Ukuran Ikan Lele Siap Panen
Ikan lele bisa dipanen pada umur 2,5 bulan atau 3 bulan setelah tebar benih.
Ukuran atau bobot ikan lele siap panen bervariasi, tergantung permintaan pasar. Jika
untuk dijual ke rumah makan, warung pecel lele atau restoran dan hotel pada umumya
ikan lele dipanen jika bobot per ekornya antara 125 gram – 85 gram atau sekitar 8 –
12 ekor perkilogram. Sedangkan untuk tujuan industri abon misalnya dan tujuan
ekspor ikan lele dipanen ketika memiliki bobot tubuh 500 gram atau lebih.
Agar ikan lele tidak buang kotoran saat diangkut dan supaya ikan dalam
keadaan bersih sampai kepembeli, satu hari sebelum dipanen ikan lele sebaiknya tidak
diberi pakan. Saat panen ikan lele sebaiknya disortir sesuai dengan ukurannya, sebab
setiap ukuran harga jualnya berbeda - beda.

15
7. Laporan Keuangan

Analisis biaya usaha budidaya ikan lele mutiara dengan system kolam terpal

Biaya investasi :
5 buah kolam terpal berukuran diameter 5 m dengan tinggi 1 m
5 x 1.000.000 = Rp.5.000.000,-

Biaya variable :
No Komponen Jumlah Satuan Harga (Rp) Biaya (Rp)
1 Benih ikan 25.000 ekor 150 3.750.000
2 Pakan 3 bulan 800 Kg 5.000 4.000.000
3 Obat – obatan 4 Pack 50.000 200.000
4 Kemasan plastik 250 Pack 500 125.000
5 BBM 20 Liter 7.000 140.000
6 Gaji karyawan 2 Orang 1.500.000 3.000.000
Total biaya 11.215.000

Keterangan tambahan/penjelas :
 1 buah kolam dapat menampung 5.000 ekor ikan lele, jadi 5 buah kolam dapat
menampung 25.000 ekor ikan
 Siklus usaha adalah 2,5 bulan
 Jarak antar siklus adalah 2 minggu
 Perkiraan harga jual FCR (Food Compration Ratio) adalah Rp.25.000 / Kg
 Rata – rata hasil panen tiap siklus adalah 800 Kg
 Pemasukan = 800 x 25.000 = 20.000.000
 Keuntungan = hasil penjualan – biaya produksi
20.000.000 – (5.000.000 +11.210.000) = 3.790.000
 Keuntungan siklus kedua dan seterusnya = pemasukan – biaya variabel
20.000.000 – 11.210.000
= 8.790.000

16
a) BEP (Break Event Point)
Waktu yang diperlukan untuk balik modal
Total biaya : 11.210.000
Pemasukan siklus pertama : 3.790.000
Pemasukan tiap siklus berikutnya : 8.790.000
3.790.000+8.790.000 – 11.210.000
12.580.000 - 11.210.000 = 1.370.000

Jadi, usaha sudah dapat balik modal dan mendaptkan keuntungan mulai dari siklus
kedua (5 bulan usia usaha)

b) R/C Ratio
Revenue / Cost Ratio
20.000.000 / 11.879.000 = 1,690

c) B/C Ratio
Benefit / Cost Ratio
8.121.000 – 11.879.000 = 0,690

Usaha layak dijalankan walaupun keuntungan tidaklebih banyak dari kuntungan.

Analisa SWOT Budidaya ikan lele

Strenghts 》Kekuatan
Weaknesses 》Kelemahan
Opportunities 》Peluang
Treats 》Ancaman

Strenghts (kekuatan) merupakan dimana dalam berpeluang usaha memiliki banyak


kekuatan yang mendukung dalam usahanya tersebut.
Seperti, tempatnya tersedia.

Weaknesses (kelemahan)
Merupakan sebuah kelemahan dalam usaha yang anda jalankan dan sangat
berpengaruh dalam menjalankannya. Seperti, kurangnya kemampuan dalam
mengolahnya.

Opportunities (peluang)
Tak lain ialah dimana usaha yang anda jalankan tersebut terdapat peluang yang dapat
menyakinkan usaha anda akan sukses.
Seperti, belum banyak yang memasarkannya, jadi tidak memiliki saingan dalam satu
tempat.

Treats (ancaman)
Ini merupakan salah satunya yang sangat perlu diperhatikan, yaitu ancaman yang

17
mungkin ada dalam usaha yang anda jalankan.
Seperti, produk yang dipasarkan belum banyak dikenal.

1. Strength : seperti yang kita ketahui bahwa budidaya lele memiliki segmentasi pasar
yang cukup luas dibandingkan usaha lainnya karena usaha kuliner sangat banyak
menggunakan lele sebagai bahan baku. Bahan baku lele dibutuhkan bagi bisnis
kuliner baik bisnis kuliner berkelas resto sampai pedagang kaki lima. Oleh kerena itu
bisnis ternak lele ini sangat berpotensi.

2. Weakness : bagi yang tidak memiliki lahan yang cukup maka bisa
membudidayakan ikan lele dengan menggunakan kolam terpal. Selain itu, lele juga
mudah terserang penyakit apabila kurang baik dalam perawatan.

3. Opportunities : peluang dalam usaha budidaya ikan lele ini adalah kita dapat
menjual hasil ternak lele kepada pemasok atau usaha-usaha dibidang kuliner baik kaki
lima maupun resto. Selain berpeluang meraih keuntungan secara ekonomi usaha ini
juga berpeluang membuka lapangan kerja yang akan berdampak baik bagi
kesejahteraan sosial khususnya bagi masyarakat sekitar tempat usaha. Usaha ini
dikatakan sebagai usaha yang tidak pernah mati pasalnya hanya memerlukan waktu 3
bulan dalam pembudidayaan ikan lele.

4. Threats : dalam usaha budidaya ikan lele harus selalu mengecek kedalaman air
yang jangan sampai kurang dari 70cm dan membutuhkan ketelitian karena lele tidak
tahan dengan cuaca yang tidak stabil.

18
BAB III. PENUTUP
Demikian proposal usaha yang dapat kami susun, telah dijelaskan secara detail
dan jelas mengenai rancangan rencana usaha ikan lele yang mempunyai hasil yang
sangat menjanjikan. Telah dijelaskan mengenai profil usaha, struktur organisasi,
produk yang diusahakan, target pasar, promosi dan pemasaran, proses produksi, dan
laporan keuangan.
Kami berhrap para investor sekalian dapat mnerima proposal usaha yang telah
kami susun dan semoga kegiatan usaha dapat direalisasikan dengan baik.

1. Kesimpulan

Proposal ini dibuat dengan berbagai pertimbangan serta dengan berbagai survey
terutama survei biaya yang telah dilakukan sehinga menjadikan proposal ini sudah
mendekati realistis.
Dari uraian perencanaan usaha budidaya ikan lele mutiara diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan :

 Perencanaan usaha dalam bentuk proposal ini kami susun dalam bentuk yang mudah
dimengerti dan telah dijelaskan rincian kegiatan, permasalahan, keuangan, dll.
 Ditinjau dari R/C Ratio budidaya tanaman ini sangat menjanjikan yaitu mencapai
1.690, jadi usaha ini layak dijalankan.
 Pengeluaran biaya selama satu siklus adalah Rp.11.879.000 (2,5 Bulan) dan
pemasukan tiap siklus adalah Rp.20.000.000,-, jadi keuntungannya adalah
Rp.8.121.000,-.

2. Saran
Saran kami agar para investor sekalian dapat memahami dan lebih
mempertimbangkan usaha dalam bidang ini mengingat prospek kedepannya sangat
baik dan menjajikan, selain itu juga dapat menjadi pemasok utama kebutuhan
masyarakat akan ikan segar.

Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangannya, dan terima kasih atas
perhatiannya.

19
20

Anda mungkin juga menyukai