Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

BUDIDAYA IKAN GURAME

LAPORAN PRAKTEK PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

AGUNG SUSILA (192134)

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

AKADEMI PETERNAKAN KARANGANYAR

2021
HALAMAN PENGESAHANLAPORAN PRAKTEK PERUSAHAAN

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN BUDIDAYA IKAN GURAMI

Disusun Oleh :

Agung Susila (192134)

Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada

Hari :

Tanggal :

DosenPembimbing :

Dimas Fajar Nugorho, S.Pt, M.Sc

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

AKADEMI PETERNAKAN KARANGANYAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan
taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menghadirkan makalah ini sebagai
penambah wawasan ilmu pengetahuan.

Tidak lupa, pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen pembimbing yang telah mendidik kami sehingga dapat membuat
makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua orang.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
sebagai penyusun mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing.

Sekian dari kami, mohon maaf jika ada salah kata yang kurang berkenan.

Terima kasih.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang

           Banyak sekali macam ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan
merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain ikan gurame
(Osphronemusgouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah
menyebar ke wilayah Asia. Dan termasuk family Osphronemidae. Ikan gurameadalah
salah satukomoditas yang banyakdikembangkan oleh para petani,
halinidikarenakanpermintaan pasar cukuptinggi.
Ikan inimerupakan salah satujenis ikan konsumsi yang sudahcukupdikenal dan
banyakdiminati di Indonesia. Hal inikarena ikan guramememilikikelebihanyaitu rasa
daging yang enak, pemeliharaanmudahsertahargarelatifstabil. Ikan inisudah lama
dikenal orang dan telahbanyakdibudidayakan. Namunusaha-usaha yang
dilakukanbelumbegitustabil dan budidaya yang intensifbelumbanyakdilaksanakan.
  Seiringdenganperkembanganwaktu dan meningkatnyapertambahanpenduduk
yang diiringidengansemakinmeningkatnyakebutuhan protein hewani oleh
masyarakatsetiaptahunnyamaka, perluadanyapeningkatanproduksi dan
adanyaperluasanpembudidayaan ikan guramedenganpeningkatanproduksi ikan
guramiyang dilakukansecaramassal, baiksecarakuantitasmaupunkualitasnya,
sehinggadapatdijadikansebagaikomoditasbaruterhadap ikan lain yang
biasadipasarkan.
Denganadanyapeningkatankebutuhan ikan gurami
untukkonsumsimasyarakatsebagaikebutuhan protein,
kamimencobauntukmembuatusahabudidaya ikan guramidi Desa Doplang,
KecamatanJati,
KabaputenBlora,pendirianbudidayainibertujuanuntukmendapatpengalamanmembudid
ayakan ikan gurami dan diharapkan juga meningkatkanperekonomian di
lingkungansekitar, sertamengangkatperekonomian di daerahKecamatanJati.
Dalampembuatanbudidaya ikan gurami harusdisertaipersiapan yang matang,
diantaranyatempat yang memadai, alat-alatpembuatankolam, dan benih yang juga
harusbaikuntukmenghindarikerugianakibatbanyaknyabenih yang
matisaatmemindahkandaritempatpembelianbenihkekolampembudidayaanhinggasaatta
hapawaal-awalpembudidayaan. Karena tahapawalpembudidayaanadalahtahap yang
sangat rawankehilangankeuntungankarenabanyaknyabenihygmati.
B. Tujuan

a) Dapatmelakukanusahapemeliharaan ikan gurami denganbaik dan


memberikanmanfaat yang besarbagi para pemuda desakhususnya pemuda
DesaDoplang.
b) Dapatmenjagakelangsunganpemeliharaan ikan gurami dan
mengembangkannya.
c) Dapatmembukalapangankerjabagi orang lain.
d) Denganusahainidapatmemilikipengalaman.
BAB 2
ASPEK PEMASARAN

a) Segmen Pasar
Segmen pasar yang ditujukan untuk hasil budidaya ikan gurami yang di lakukan
cukup luas seperti sektor perdagangan pasar, para pengepul ikan-ikan konsumsi, dan
pemilik warung makan olahan ikan.
b) Target Pasar
Konsumen yang lebih potensial untuk dijadikan target pemasaran hasil budidaya ikan
gurami, lebih ke para pedagang individu di pasar rakyat, pedagang di pasar khusus
ikan, ke rumah makan sekitar daerah tempat budidaya ikan gurami. Jika lebih
memungkinkan bisa sampai di pasarkan/dijual ke luar daerah.
1 Menjadi supplier pasar
Dengan menjadi supplier di pasar kita harus mempunyai strategi agar para
pedagang di pasar mau untuk bekerjasama dengan kami dan menjadi konsumen
bagi kami. Dengan begitu kami memiliki pelanggan tetap dan dapat bersaing
dengan supplier yang lainnya.
2 Bekerjasama dengan rumah makan atau resto
Selain menjadi supllier di pasar, kami juga memasarkan produk ikan gurami
langsung ke pemilik warung makan olahan ikan seperti warteg, rumah makan
padang atau ke warung makan lamongan. Pemasaran dilakukan dengan cara
langsung mendatangi pemilik-pemilik warung dan menawarkan untuk membeli
ikan dari kami. Untuk memikat para pemilik warung agar membeli bahan baku
dari kami, biasanya kami menawarkan harga yang lebih murah dari harga di pasar.
3 Penjualan kepada pengepul
Strategi pemasaran yang lainnya yaitu kami menjual kepada pengepul. Jika
menjual ke pengepul biasanya beberapa hari sebelum panen kami akan
menghubungi para pengepul untuk menginformasikan bahwa beberapa hari
kedepan akan melakukan panen. Dengan begitu pengepul bisa langsung
melakukan pemesanan terlebih dahulu.
c) Positioning
Kami sebagai pembudidaya ikan gurami mengetahui bahwa tidak hanya kami yang
melakukan pembudidayaan ikan gurami. Dengan menyadari kondisi seperti itu tentu
wajar pasti akan ada persaingan antar pembudidaya ikan gurami. Tetapi kami tidak
khawatir karena dalam persaingan antar pembudidaya ini kita hanya perlu menyusun
strategi untuk mengungguli pembudidaya lain. Salah satunya dengan bersaing harga
dan memberikan diskon kepada pelanggan tetap. Atau kita malah bisa bekerjasama
dengan pengepul lain karena terkadang pembudidaya berskala besar kekurangan
produksi ikan gurame dalam mencukupi pesanan para konsumen. Dengan melakukan
strategi seperti itu kita bisa memikat pedagang atau pemilik usaha warung makan atau
resto.
d) Rencana Penjualan
Dalam menyusun rencana penjualan kami juga harus mempertimbangkan beberapa
faktor yaitu faktor ekonomi dan aspek minat masyarakat terhadap ikan konsumsi
termasuk ikan gurame. Kami juga menganalisa apakah masyarakat dapat menunjang
dalam penjualan ikan gurame yang kami budidayakan. Setelah melakukan survei dan
analisa dalam hal ini kami menemukan minat masyarakat terhadap ikan gurame cukup
banyak. Perencanaan yang kami buat selanjutnya yaitu dengan menyesuaikan
produksi ikan dengan permintaan pasar. Seperti untuk menjual ikan gurame dengan
ukuran yang tidak terlalu besar agar harga juga dapat menyesaikan ukuran. Agar
konsumen kami juga dapat menjual kembali ikan dengan harga yang tidak terlau
mahal dalam keadaan mentah ataupun sudah menjadi makanan siap saji. Dan kami
juga memperhatikan produksi ikan kami agar menjual ikan yang segar dan sehat.
e) Pangsa Pasar
Untuk pangsa pasar yang kami tuju yaitu terutama di daerah sekitar kecamatan
kecamatan Jati, kami menargetkan 50% dari penjualan kami. Tapi pada data yang
kami dapat dari hasil panen yang mencapai 450 Kg ikan gurame dan habis terjual,
daerah kecamatan Jati sendiri hanya mampu mendapatkan hasil penjualan sekitar 170
Kg ikan gurame saja. Sedangkan sisanya 280 Kg ikan gurame rata-rata terjual di luar
daerah kecamatan Jati. Rata-rata penjualan kami langsung ke pengepul-pengepul kecil
dan dijual kembali di luar daerah kecamatan Jati. Sedangkan di daerah kecamatan Jati
sendiri terjual di pedagang pasar dan pemilik warung makan olahan ikan gurame.
Dapat disimpulkan untuk penjualan ikan di daerah Kecamatan Jati masih belum
memenuhi target penjulan kami. Jika dihitung dalam prosentase yang terjual di daerah
kecamatan Jati hanya 37,8% kurang dari target yang kami inginkan yaitu 50% dari
hasi panen kami.
f) Strategi Pemasaran
Dalam proses pemasaran kami juga melakukan beberapa strategi pemasaranuntuk
memaksimalkan penjualan. Proses tersebut dilakukan dengan berbagai strategi dan
metode. Salah satunya yang paling umum dilakukan dakam pemasaran yaitu dengan
cara menawarkan langsung ke pedagang-pedagang di pasar atau ke pemilik warung
makan olahan ikan. Selain ke pasar dan pemilik warung makan olahan ikan, penjualan
dilakukan langsung ke pengepul skala kecil untuk dijual lagi keluar daerah kecamatan
Jati. Selain metode penawaran langsung, metode lainnya yang digunakan adalah
dengan memasang iklan banner kecil berukuran 40x30 cm di tempat-tempat strategi,
seperti di depan area pasar, di warung-warung makan dan tempat keramaian yang
sekiranya dapat dilihat langsung saat orang melintas atau melewatinya. Tentu
pemasangan banner dilakukan dengan izin dari pihak pengelola pasar dan pemilik
warung. Dan cara terakhir yang sering dipakai adalah dengan mengiklankan di media
sosial. Dengan perkembangan media sosial yang semakin pesat, dapat dimanfaatkan
pula sebagai tempat untuk memasarkan produk budidaya ikan gurame. Contohnya
dengan memsasang iklan status di aplikasi Whatsapp, Facebook, atau Instagram.
Kedepannya juga akan di agendakan membuat grup whatsapp yang berisi para
konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Dengan begitu penjualan akan semakin
mudah karena saat panen pemesanan bisa di lakukan melalui frup whatsapp atau
pesan pribadi di whatsapp. Itula beberapa cara yang kami gunakan dalam memasarkan
produk agar memaksimalkan penjualan budidaya ikan gurame kami.
BAB 3
ASPEK PRODUKSI

A. Proses Produksi
Proses produksi dalam pembudidayaan ikan gurame melalui banyak proses yang
harus di lakukan. Diantaranya adalah pembuatan kolam hingga kolam siap digunakan,
lalu proses pemindahan ikan gurame ke kolam baru hingga proses pemeliharaan, dan
proses pemanenan ikan setelah melalui semua proses diatas. Untuk lebih detailnya
saya akan menjelaskan sedikit pengalaman saya dalam melakukan proses produksi
budidaya ikan gurame.
1. Pembuatan Kolam
Budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal dirasa memiliki
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan budidaya ikan gurame secara
konvensional. Kolam terpal dipilih karena dirasa:

 Lebihpraktis, mudahdikeringkan, dibersihkan, dan dipanen.


 Lebihawet, karenakolamterpaltidakmudah bocor, lebihmurah, memiliki masa
pakaihingga 5 tahun.

 Hasil panenlebihdisukaipedagangmaupunkonsumenkarena ikan yang


dihasilkantidakberbaulumpur.

 Budidaya ikan gurami


dikolamterpalbisamenggunakandindingtanahmaupundindingkerangkabesi,
sesuaikeinginananda.

Dalam budidaya ikan gurame hal pertama yang dilakukan adalah pembuatan
kolam di lahan yang sudah disiapkan untuk budidaya ikan gurame. Buatlah kolam
dengan ukuran yang sesuai dengan kapasitas ikan yang akan di budidayakan.
Untuk kolam yang akan dibuat adalah kolam dengan ukuran 5 x 5 meter dan
kedalaman kolam 1 meter dengan menggunakan terpal sebagai media pembuatan
kolamnya. Lalu isi kolam menggunakan air dan biarkan kolam yang berisi air tadi
selama 1 sampai 2 minggu. Jika sudah muncul jentik nyamuk atau larva berarti
kolam sudah siap untuk di isi bibit ikan gurame.
Alat dan bahan-bahan untukpembuatan kolam:
 Terpal kokoh berukuran tebal
 Cangkul
 Pasak dan bambu
 Meteran

Kemudian, lanjut ke pembuatan kolam dengan terpal di tanah:

a. Anda harusmenentukanukurankolamterpalterlebihdahulu. Ukuran yang


biasadigunakanadalah 2 x 3 x 1 meter atau 5 x 5 x 1 meter. Pilih yang
sesuaidengankebutuhan Anda
b. Tancapkanpasak pada lahan yang
telahdiukurmenggunakanmeteranuntukmembuatkerangkakolam.
c. Lakukan proses pencangkulantanahkolamuntukmembuatlubangsesuaiukuran
yang telahdiukursebelumnya.
d. Untuksaluranpembuangan, Anda dapatmenggalisebuahlubang. Pasangkan pipa
pembuanganditempat yang Anda pilih.
e. Sekarang Anda tinggalmemasukkanterpal yang
telahdiukursesuaiukurankolam.
Itulahdiacaramembuatkolamterpal yang dapat Anda coba. Budidaya ikan
merupakan salah satubisnis yang sedangtren dan menghasilkan.
Untukmemulaibudidaya ikan, sepertiikan gurame, Anda tidakmembutuhkan
modal yang terlalubanyak. Anda dapatmemulaibudidaya ikan dengan modal
kecilsepertidenganmenggunakankolamterpalsebagaitempatbudidayaterlebihdahulu
.

2. Pemindahan Bibit Ikan dan Pemeliharaan Pembesaran


Setelah kolam sudah jadi dan siap, yang selanjutnya dilakukan adalah
pemindahan ikan ke kolam yang sudah di siapkan. Lakukan pemindahan bibit
gurame pada pagi hari pada pukul antara jam 07.00 – 09.00. Bibit ikan gurame
yang di pindahkan ke kolam yaitu bibit yang sudah seukuran silet, karena saya
membudidayakan untuk pembesaran ikan gurame saja.Karena tidak terlalu banyak
memakan waktu. Setelah ikan dipindahkan ke kolam biarkan ikan selama 2
sampai 3 hari, jangan langsung memberi makan ikan yang baru dipindahkan ke
kolam. Biarkan ikan agar ikan dapat beradaptasi terhadap kolam terlebih dahulu.
Setelah 3 hari baru mulai di berikan makan pelet. Untuk bibit yang saya akan
besarkan sendiri berjumlah 1000 ekor dalam 2 kolam.
Proses pemindahan bibit ke kolam:
a. Siapkan bibit berukuran 2-4 cm (seukuran silet) yang sudah dibeli dari petani
ikan gurame.
b. Lakukan pemindahan dengan cara buka plastik bibit ikan gurame
c. Lalu masukan setengah plastik ke kolam air lalu tuangkan bibit ikan gurame
perlahan ke kolam.

Untuk setiap kolam berisi 500 bibit ekor ikan gurame. Pemeliharaan dilakukan
dengan pemberian pakan pelet setiap pagi hari dan sore hari. Disamping pakan
pelet, ikan juga di berikan pakan dari tumbuhan hijau berupa daun talas atau daun
pepaya. Pemberian pakan tumbuhan hijau dilakukan agar irit pakan pelet juga.
Untuk pakan pelet saja dari awal pembesaran hingga panen (10 bulan) bisa
menghabiskan 10-15 sak pakan pelet. Jadi pemberian pakan hijau sangat
membantu mengurangi pakan pelet. Kembali ke pakan hijau yang berupa daun
talas dan daun pepaya,untuk daun pepaya sendiri harus dijemur dahulu selama 2
hari hingga agak layu. Karena daun pepaya kandungan getahnya lumayan tinggi
jadi harus dijemur terlebih dahulu sebelum di jadikan pakan ikan.
Tidak lupa pula untuk menjaga ikan tetap sehat, pertumbuhan cepat dan tidak
mudah terserang penyakit pada pemeliharan juga di berikan suplemen cair GDM.
Untuk pemeliharaan ikan pada umur 1 – 3 bulan yang rawan ikan mati karena
penyakit diberikan suplemen lebih banyak dari pada saat ikan berumur di atas 3
bulan. Untuk ikan berumur di atas 3 bulan dosis suplemen cair dikurangi. Karena
di atas umur 3 bulan ikan sudah lumayan kuat, pemberian suplemen hanya untuk
vitamin dan nafsu makan. Agar pertumbuhan ikan menjadi maksimal.
Lalu selain pakan dan suplemen untuk ikan, yang harus diperhatikan juga
adalah air. Suhu air rata-rata untuk biasanya berkisar 24-30°C dan Ph berkisar 7-
8. Dan jika kolam sudah terlihat keruh atau sudah berwarna gelap karena kotoran
ikan gurame, Air harus di ganti 1 - 2minggu sekali tergantung tingkat kekeruhan
air. Pada umumnya pergantian air efektifnya sebaiknya dilakukan sebanyak 40%
dari air yang ada dikolam. Selain kolam jadi tidak kotor, juga agar ikan gurame
terhindar dari penyakit dan pertumbuhan ikan tidak terhambat. Bahkan air yg
bersih juga dapat mempercepat pertumbuhan ikan gurame, maka dari itu menjaga
air tetap bersih dan suhunya tetap sangat penting dalam budidaya ikan gurame.
3. Proses Pemanenan
Proses selanjutnya adalah proses terakhir dan sangat ditunggu-tunggu para
petani ikan gurame, yaitu proses pemanenan ikan gurame. Pemanenan ikan
gurame sangat tergantung pada ukuran yang diminta konsumen. Umumnya
pemanenan ikan gurame sendiri dilakukan setelah ikan gurame berumur 10-12
bulan. Akan tetapi untuk pemanenan yang saya lakukan berkisar di umur 9 - 10
bulan dari waktu pemindahan bibit ke kolam. Saya sendiri lebih cepat dalam
pemanenan ikan gurame karena mengikuti permintaan para konsumen yang rata-
rata meminta ikan gurame dalam ukuran beratberkisar4-6ons. Atau untuk 1Kg-nya
berisi 2 ekor ikan gurame.
Proses Pemanenan:
a. Pertama air dalam kolam disurutkan agar membatasi ikan berenang
b. Tebar jaring kelambu dari sisi kanan kolam sampai sisi kiri kolam
c. Giring jaring hingga ke salah satu sisi kolam untuk mengumpukan ikan jadi
satu.
d. Setelah itu ambil ikan gurame menggunakan serokan.
e. Pindahkan ikan gurame ke box container untuk pemisahan ikan siap jual.

B. Sumber Daya Manusia


Dalam budidaya ikan gurame dari proses awal hingga akhir budidaya saya hanya
dibantu istri untuk untuk merawat ikan-ikan di kolam. Kecuali untuk pembuatan
kolam saya memperkejakan 2 orang untuk menggali lubang kolam dan memasang
terpal. Tapi saat tahap pemeliharaan hanya saya dan dibantu istri saja. Dari pengisisan
air sampai pemindahan bibit ikan ke kolam juga saya lakukan sendiri.
Saat pemeliharaan, pemberian pakan biasanya saya lakukan bergantian dengan
istri. Saat saya di pagi hari tidak bisa memberi pakan ke kolam biasanya pemberian
pakan digantikan oleh istri saya. Pakan saya kasihkan pada pagi hari jam setengah 6
dan di sore hari pada jam 5 sore. Sesekali juga saya memberi pakan pada malam hari.
Sama halnya pemberian pakan, untuk pakan hijau seperti daun talas dan daun pepaya
saya mengambil sendiri di lingkungan sekitar rumah.
Saya juga mempekerjakan orang lagi saat proses panen. saya membutuhkan 2
orang lagi untuk membantu saya. Karena untuk panen sendiri harus menguras air dan
saat penggiringan ikan ke sisi tepi kolam dengan jaring harus di lakukan dengan 2
orang. Selain itu juga mempercepat saat pemisahaan dan penimbangan ikan gurame.
Jadi proses panen jadi lebih cepat. Lalu lanjut lagi ke proses pemisahan dari kolam ke
wadah pemisahan untuk mempermudah penimbangan saat penjualan. Untuk rata-rata
isi ikan gurame dalam 1Kg berkisar 2 ekor. Dan perlu diketahui, dari 1000 ekor yang
ditebar di kolam saat pemanenan tidak utuh 1000 lagi yang dipanen. Dari 1000 ekor
ikan gurame, diantaranya mati sebanyak sekitar 100ekor. Jadi dari panen didapatkan
ikan sebanyak 900 ekor. Jika di hitung per Kg dari panen didapat 450 Kg ikan
gurame.
BAB 4
ASPEK KEUANGAN
Dalam pembudidayaan ikan gurame seperti yang telah dijabarkan diatas
dengan kapasitas 2 kolam berukuran 5x5x1 dibutuhkan modal kira-kira Rp.
6.115.000. Modal tersebut sudah total dari awal pembuatan kolam sampai proses
pemanenan. Dengan perincian sebagai berikut dibawah ini.
Rincian alat, bahan dan bibit ikan gurame:
o Terpal : @terpal Rp. 250.000 x 2 = Rp. 500.000
o Paralon : = Rp. 100.000
o Box containe : @box Rp. 85.000 x 6 = Rp. 510.000
o Tukang (kolam) : @tukang Rp. 100.000 x 2 = Rp. 200.000
o Tukang (panen) : @tukang Rp. 100.000 x 2 = Rp. 200.000
o Suplemen GDM : @Jrg 5L Rp. 135.000 x 2 = Rp. 405.000
o Bibit ikan gurame : @ekor Rp. 1.500 x 1000 = Rp. 1.500.000
o Pelet : @karung Rp. 180.000 x 15 = Rp. 2.700.000
+
= Rp. 6.115.000

Dengan modal diatas yang sudah dirincikan kita bisa menjalankan budidaya
ikan gurame dan bisa meraup keuntungan yang lumayan besar dalam 10 bulan
budidaya. Hasil budidaya ikan gurame sudah dapat kita perhitungkan. Dari panen
sudah didapat 850 ekor ikan dengan berat berkisar 4 – 6 Ons. Dengan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa hasil panen ikan gurame periode pertama mencapai 450Kg.
Rincian keuntungan:
o Hasil penjuala : @Kg Rp. 32.000 x 450 = Rp. 14.400.000
o Total modal : Rp. 6.900.000 = Rp. 6.115.000
= Rp. 8.285.000
+

Dari hasil data diatas kita bisa menarik kesimpulan untuk satu periode
pemanenan kita dapat meraup keuntungan sampai dengan Rp.8.285.000. Tapi dengan
catatan kita tidak memperkerjakan karyawan untuk pemeliharaan budidaya ikan
gurame. Melainkan kita lakukan pribadi. Beda lagi jika kita mempunyai banyak
kolam dan kita tidak bisa menangani sendiri, baru kita bisa memperkerjakan
karyawan agar dapat membantu atau menggantikan pekerjaan pemeliharaan budidaya
ikan gurame.
BAB 5

ANALISA USAHA

Ikan gurame merupakan salah satu ikan konsumsi yang banyak peminatnya di
negara Indonesia ini. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, dan orang-orang tua juga
suka dengan ikan yang satu ini. Untuk ikan gurame sendiri banyak di jual di pasar-
pasar tradisional, pasar ikan, pasar modern [swalayan, super market]. Meskipun
banyak peminatnya, tapi rata-rata yang banyak peminatnya dari kalangan menengah
keataas. Karena harga ikan gurame yang lumayan lebih mahal di bandingkan ikan
konsumsi lainnya. Di beberapa tempat wisata yang pernah saya kunjungi sendiri ikan
gurame bakar di jual dengan harga 40 - 45 ribu untuk ukuran sedang dan untuk yang
berukurran besar bisa sampai harga 65 - 70 ribu.

faktor tersebut yang banyak dijadikan beberapa orang menjadi peluang usaha,
dengan cara membuat budidaya ikan gurame. Karena ikan gurame dapat dikatan ikan
yang mudah untuk di budidayakan dari segi perawatan dan pemberian pakannya pun
tidak terlalu mahal dan sulit, serta harga jualnya yang lumayan mahal. Penjualannya
pun terbilang mudah mencari pembeli.

Meskipun terbilang cukup mudah untuk membudidayakan ikan gurame tapi


tidak serta merta membudidayakan ikan gurame tanpa risiko dan banyak yang
mengalami kegagalan. Umumnya kegagalan tersebut di karenakan :

 Kurang memperhatikan aturan kolam


 Umumnya para pemula yang terburu buru ingin mendapatkan hasil yang besar
tanpa ada memperhitungkan resiko
 Minimnya pengalaman dan informasi tentang cara budidaya ikan gurame

Risiko lain yang bisa menjadi hambatan kita adalah karena mudah dalam
membudidayakan ikan gurame akan banyak muncul para pesaing. Hal tersebut dapat
di minimalisir dengan kita bisa memberikan harga terbaik kepada para pengepul atau
konsumen kita. Tapi ada beberapa kasus yang bisa dijadikan contoh yaitu, beberapa
pembudidaya yang terbilang sudah berskala besar akan mencari pembudidaya lainnya
untuk untuk membeli hasil panennya karena kekurangan produksi ikan gurame. Jadi
bisa disimpulkan sesama pembudidaya tidak harus bersaing, bahkan kita bisa
bekerjasama. Dan hal tersebut menjadi target pasar tersendiri bagi pemilik budidaya
yang masih berskala kecil.

ANALISA KEUNTUNGAN BUDIDAYA IKAN GURAME

Modal awal :

o Terpal : @terpal Rp. 250.000 x 2 = Rp. 500.000


o Paralon : = Rp. 100.000
o Box container : @box Rp. 85.000 x 6 = Rp. 510.000
o Tukang (kolam) : @tukang Rp. 100.000 x 2 = Rp. 200.000
o Tukang (panen) : @tukang Rp. 100.000 x 2 = Rp. 200.000
o Suplemen GDM : @Jrg 5L Rp. 135.000 x 2 = Rp. 405.000
o Bibit ikan gurame : @ekor Rp. 1.500 x 1000 = Rp. 1.500.000
o Pelet : @karung Rp. 180.000 x 15 = Rp. 2.700.000
+
= Rp. 6.115.000

Keuntungan :

Harga jual ikan gurame per Kg Rp. 32.000

Hasil panen dalam 10 bulan 900 ekor dengan perkiraan per Kg berisi 2 ekor, berarti
hasil panen mencapai 450 Kg, dikalikan harga jual Rp. 32.000/Kg = Rp. 14.400.000

Rincian keuntungan:
o Hasil penjuala : @Kg Rp. 32.000 x 450 = Rp. 14.400.000
o Total modal : Rp. 6.900.000 = Rp. 6.115.000
= Rp. 8.285.000
+

Hasil itu di peroleh saat hasil panen pertama dengan memperhitungkan modal
awal yang meliputi terpal, paralon, box container, tukang saat membuat kolam yang
tidak akan dihitung kembali pada panen kedua. Jadi pada saat panen kedua bisa
disimpulkan keuntungan akan dapat bertambah karena hanya mengeluarkan modal
untuk beli bibit ikan gurame, pakan pelet, suplemen GDM dan tenaga kerja saat
panen.
Untuk kedepannya kami juga berencana menambah kolam ikan gurame agar
dapat menambah periode pemanenan menjadi paling tidak setahun 2 kali. Hal itu juga
agar bisa menambah omset keuntungan budidaya ikan gurame.

Anda mungkin juga menyukai