Anda di halaman 1dari 11

STUDI KELAYAKAN BISNIS

MANAJEMEN STRATEGIK DAN PERENCANAAN

BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN GURAME

“TANI GURAME”

Disusun :

ARIP DARMAWAN
NIM. 82342223003

MANAJEMEN PEMERINTAHAN

PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH

2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembesaran gurame merupakan salah satu usaha budidaya perikanan yang
memiliki potensi dalam menumbuhkembangkan industri kecil dan menengah. Usaha
pembesaran gurame dinilai sebagai salah satu usaha yang sangat prospektif, mengingat
tingginya permintaan pasar terhadap gurame konsumsi. Hal ini juga terkait dengan
peningkatan perekonomian masyarakat yang berakibat pada peningkatan konsumsi
protein, yang salah satunya bersumber dari daging ikan. Fenomena ini terlihat
terutama di kota-kota besar yang ditandai dengan semakin banyaknya pusat-pusat
kuliner berbahan dasar ikan. Berdasarkan persentase produksi ikan gurame, sampai
saat ini tercatat lima provinsi penghasil ikan gurame terbesar di Indonesia, yaitu Jawa
Barat (34,04%), Jawa Tengah (18,67%), Sumatera Barat (15,44%), Jawa Timur (14,98%),
dan Nusa Tenggara Barat (2,7%) (Khairuman, 2011). Desa Petir Kecamatan Dramaga
Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra produksi ikan gurame di provinsi Jawa
Barat. Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat yang didukung dengan adanya
program germani (gemar makan ikan) merupakan peluang bagi Tani Gurame sebagai
salah satu usaha pembudidaya ikan gurame. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi
peluang tersebut Tani Gurame berencana untuk menambah skala usahanya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengembangan usaha ikan gurame
Tani Gurame layak atau tidak untuk dijalankan.
1.2 Ikhtiar
a. Objek Penelitian
Budidaya Ikan Gurame
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Juni 2023 di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten
Cilacap - Jawa Tengah
c. Resume Penelitian
Peluang usaha budidaya Pembesaran Ikan Gurame cukup menjanjikan apalagi
dengan harga jual yang relatif mahal membuat peneliti mencoba membuat usaha
Tani Gurame.

2
d. Rekomendasi
Dari semua aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek ekonomi, sosial dan politik,
aspek yuridis dan lingkungan dan aspek antisipasi resiko.

3
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Bentuk Pasar


Bentuk pasar untuk tujuan menjual hasil panen ikan gurame yaitu:
a. Pasar Tradisional
b. Melalui Pengepul Ikan
c. Tempat Makan/ Restoran
d. Penjualan dari rumah ke rumah/ keliling
2.2 Mengukur dan Meramal Permintaan
Di asumsikan untuk 1 kolam :
Ukuran kolam tanah 50 M persegi dapat menampung 1.000 ekor gurame
Pada saat panen (4 bulan) bobot ikan berkisar 0,5 Kg
Dengan harga per Kg Rp. 70.000,-
Maka 1 kolam sekali panen : 1.000 x 0,5 kg x 70.000 = Rp. 3.500.000,-
Maka setiap permintaan pasar dari 1 kolam mendapatkan omzet Rp. 3.500.000,-
2.3 Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar
a. Segmentasi
Berdasarkan segmentasi pasar untuk target pembeli di wilayah cimanggu dan
sekitarnya dan berpotensi keluar wilayah.
b. Target
Setelah menentukan segmentasi pasar, maka ditentukan target pembeli yaitu
kalangan ibu rumah tangga, pemilik restoran dan pedagang keliling atau pedagang
ikan dipasar.
c. Posisi
Dengan bobot ikan gurami 0,5 Kg adalah ukuran yang pas untuk di konsumsi cocok
untuk porsi rumahan atau pun porsi restoran yang menyajikan olahan ikan gurami
yang bervariatif, bisa di bakar, digoreng atau pun di buat sop gurame. Hal ini
menjadikan ikan gurami menjadikan posisi pertama yang diburu oleh penikmat ikan
air tawar.

4
2.4 Sikap, Perilaku dan Keputusan Konsumen
Survei yang dilakukan melalui wawancara 50 orang yang terdiri dari pedagang dan
pembeli ikan gurame, mereka memilih ikan tersebut karena tekstur daging yang lembut
dan tidak banyak duri serta daging yang empuk membuat konsumen memburu dan
menjadi pilihan utama dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.
2.5 Analisis SWOT
a. Strength
 Produk yang baik dan segar
 Usia konsumsi sesuai standar panen dengan bobot 500 gr
 Makanan ikan terjamin dan tidak ada bahan kimia karena menggunakan pellet dan
makanan alami seperti ikan teri, keong dll
 Bisa dimasak dengan berbagai macam olahan masakan
 Pembudidayaan yang cukup mudah hanya 2 kali diberi makan per hari yaitu pagi
dan sore hari
 Usia panen yang relative singkat yaitu sekitar 4 bulan
b. Weak
 Ikan gurame tidak cukup kuat bertahan di air yang keruh/ kotor, sehingga penjual
harus mengganti air setiap waktu jika jualannya ingin tetap segar
c. Oportunity
 Potensi keuntungan yang besar akan menjadi daya tarik sendiri oleh stakeholder
ikan gurame apalagi ini selaras dengan program pemerintah gemar makan ikan.
d. Threat
 Ancaman pada saat pembesaran ikan gurame di kolam yaitu dari predatornya
sendiri seperti ular ataupun biyawak
 Munculnya pedagang ikan lain yang menjadi pesaing
2.6 Bauran Pemasaran
a. Faktor Harga
Harga Ikan Gurame Rp. 70.000,- per Kg jika dibandingkan dengan daging sapi sebagai
pengganti protein ini lebih murah dan menjadi pilihan alternatif.
b. Faktor Produk
Ikan gurame adalah makanan sesuai dengan lindah masyarakat dan target produk
tentunya ibu rumah tangga dan pemilik restoran.

5
c. Faktor Promosi
Sebelum dikenal maka perlu adanya promosi produk misal melalui social media
ataupun dari door to door.
d. Faktor Distribusi
Pendistribusian produk untuk dipasarkan menggunakan alat transportasi
standar seperti motor ataupun mobil

6
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGi

3.1 Pemilihan dan Perencanaan Produk


Benih ikan Gurame dipilih dengan ukuran sebesar bungkus rokok untuk dapat dipanen
sekitar 4 bulan kedepan dam mencapapai bobot 500 gr. Pemilihan benih harus benar2
diperhatikan dari bentuk sirip, kelincahan ikan dan jenis kelamin Jantan supaya cepat
besar.
3.2 Pemilihan Teknologi
Tidak ada teknologi khusus untuk budidaya ikan gurame, hanya dengan mesin sedot air
untuk mengganti air kolam secara rutin agar tidak tercemar virus yang mengancam
kehidupan ikan Gurame
3.3 Perencanaan Jumlah Produksi
Menyesuaikan lahan dengan asumsi 1 kolam ikan gurame dengan ukuran 50 meter
persegi bisa dibudidayakan 1.000 ekor ikan gurami, semakin luas lahan untuk dijadikan
kolam semakin banyak keuntungan yang akan dihasilkan
3.4 Pengawasan Kualitas
Pengawasan dilakukan setiap hari agar dapat mengantisipasi bibit ikan yang sehat
dan yang sakit. Setiap bulan juga harus dipilah dengan memisahkan ikan yang tingkat
pertumbuhannya cepat dengan ikan yang kecil agar pada saat pembagian makan
yang kecil tidak berebut dengan ikan yang besar.

7
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

Perencanaan yang matang dapat menjamin keberhasilan budidaya pembesaran ikan


gurami, mulai dari pembuatan kolam ikan, memupukan tanah agar subur, kualitas air yang
sehat serta pemilihan bibit ikan gurami yang berkualitas dan cepat besar. Perencanaan
makanan juga perlu diperhatikan mulai dari makanan buatan seperti pellet serta makanan
alami seperti mikroba yang ada di dalam kolam ikan.
Pada saat pembesaran ikan gurami juga perlu diperhatikan pemberian makan misal pagi
hari dan sore hari, serta selalu memperhatikan debit air didalam kolam agar suhu air tetap
terjaga dan stabil. Hal ini perlu diperhatikan sampai usia ikan gurame siap panen sekitar 4
bulan kedepan.

8
BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Perlu diperhatikan untuk pegawai yang diberi tugas mengelola budidaya pembesaran ikan
gurame harus yang mempunyai keuletan tinggi. Setiap hari harus memperhatikan kualitas
kolam dan ikan agar selalu terjaga keberlangsungan budidaya pembesaran ikan tersebut.
Untuk 1 pegawai dapat mengelola 3 sampai dengan 5 kolam ikan karena pemeliharaan ini
sangat sederhana dan tidak memerlukan waktu lama.

9
BAB VI
ASPEK FINANSIAL

Analisis keuangan dari budidaya pembesaran ikan gurame yaitu :


Investasi :
- 1 Kolam dengan ukuran 50 M persegi : 50.000.000
Operasional :
- Bibit ikan gurami 1.000 x Rp. 10.000,- : 10.000.000
- Pemenuhan makanan pellet 4 bl x 16 dus x 200.000 : 12.800.000
- BBM mesin sedot air untuk penggantian air : 200.000
Pemanenan ikan (dengan asumsi tidak ada kematian ikan)
- Bobot standar 0,5 Kg x 1.000 x 70.000 : 35.000.000
Keuntungan atau laba bersih :
- Pemanenan ikan/Omzet : 35.000.000
- Operasional : 23.000.000
- Laba bersih : 12.000.000

10
BAB VII
KESIMPULAN

Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa budidaya pembesaran ikan gurame :
1. Usaha yang sangat menjanjikan
2. Perawatan selama pembesaran sangat sederhana
3. Potensi keuntungan yang tinggi
4. Pemasaran produk yang mudah

11

Anda mungkin juga menyukai