Anda di halaman 1dari 14

BAB III

KAJIAN-KAJIAN

3.1 Aspek Teknis dan Teknologi (Produksi)


3.1.1 Lokasi Usaha
Usaha budidaya pembesaran ikan nila berada di desa Tri Tunggal jaya Kec. Gunung
Agung Kab. Tulang Bawang Barat.

3.1.2 Bangunan dan layuot


Luas tanah yang dibeli seluas 2500 m2. Tanah tersebut dibeli dengan uang tunai sebesar
Rp 30.000.000,- . Untuk status pemilikan lahan yaitu milik sendiri. Tanah digunakan
untuk proses budidaya ikan nila dibuat kolam dengan ukuran 9m X 8m dengan jarak
kolam 1 dengan kolam lain yaitu 1m , dengan bentu k bangunan kolam menggunakan
terpal tambak.
3.1.3 Sarana produksi

  a.Bibit ikan 100000 250 50000000


  b.Pakan Ikan 500 15000 7500000
  c.Bensin 20 8000 1920000
  d.Obat-obatan 12 15000 2160000
  e.Vitamin 10 150000 3000000
  f.Listrik 1 150000 1800000
Jumlah     66380000

3.1.4 Tenaga penggerak


Dalam produksi pembudidayaan ikan nila kami sebagian menggunakan tenaga mesin dan
sebagian tenaga manusia agar tercipta produksi yang terus menerus (kontinyue) dan
dapat kondusif.
3.1.5 Tenaga kerja
Pembudidayaan ini memiliki 4 tenaga kerja tetap,dan ada 5 tenaga kerja tidak tetap yang
ditempatkan pada bidang pengangkutan hasil produksi yang hanya dibutuhkan pada saat
panen saja,sedangkan 4 tenaga kerja tetap ditempatkan pada bidang pemeliharaan kolam
karena tenaga kerja ini dibutuhkaan setiap hari untuk menjaga kolam, memberi makan
ikan, memberikan obat-obatan apabila ikan ada yang sakit, memberikan vitamin ikan,
membersihkan kolam.
3.1.6 Peralatan dan teknologi yang digunakan

Mesin dan Peralatan Jumlah


a. Selang 10
b. Mesin Pompa

Air 1

c. Cangkul 2
d. Ember 4
e. Timbangan 1
f. Jerigen 5
g. Pisau 1 
h. Jaring 3 
i. Terpal 4

j. Diesel Air 1
k. Drum Plastik 5 
l. Tabung

Oksigen 1

m. Sabit 2
n. Sechi disc 2 

Kegunaan:

a. Selang : untuk mengalirkan air dari bak penampungan air kekolam


pembesaran ikan.
b. Mesin Pompa air : digunakan untuk menyerap dari sumber air menuju kolam-
kolam pembesaran ikan nila atau sebagai pendorong air.
c. Cangkul : digunakan untuk menggali tanah dalam proses pembuatan kolam
ikan.
d. Ember : digunakan untuk menaruh pakan ikan sebelum diberikan kepada ikan.
e. Timbangan : digunakan untuk menimbang ikan setelah pemanenan untuk
dijual kepada konsumen.
f. Jerigen : digunakan sebagai wadah pengangkutan ikan segar ke pada
konsumen, jerigen terbuka ini sangat dibutuhkan karena ikan akan tetap
bernafas walaupun dalam wadah. Pengangkutan dengan system ini lebih
cocok untuk pengangkutan ikan dengan jarak dekat.
g. Pisau : untuk mebuka karung pakan atau hal lainnya.
h. Jaring : digunakan untuk menangkap ikan dalam jumlah yang besar.
i. Terpal : digunakan untuk pemilahan ikan pada saat pemanenan (sortir)
j. Diesel air : digunakan untuk menyedot air, apabila panen air yang ada
dikolam akan disedot keluar agar pemanenan lebih mudah dilakukan.
k. Drum plastik : digunakan untuk pengangkutan ikan dengan jumlah yang
besar, agar ikan lebih banyak yang terangkut dan lebih praktis
l. Tabung Oksigen : digunakan untuk alat bantu Pernapasan ikan apabila
terdapat pengiriman jauh dengan menggunakan plastic, agar ikan tetap hidup.
m. Sabit : digunakan untuk menghilangkat atau menyabit rerumputan saat akan
proses pembuatan kolam.
n. Sechi disc : digunakan untuk mengukur kekeruhan air pada kolam.
3.1.7 Alat pengangkutan
Dalam proses produksi budidaya ikan nila ini menggunakan mobil pick up milik pembeli
atau pengepul sendiri untuk mempermudah mereka dalam pengangkutan ikan tersebut.
3.1.8 Alat komunikasi
Agar terciptanya usaha yang kontinyue/terus-menerus kami menggunakan alat
komunikasi handphone untuk memudahkan komunikasi antar konsumen kami dan
pemasok barang di perusahaan kami.
3.1.9 Lingkungan
Ada dampak positif dan negatif dalam proses pembudidayaan ikan nila di lingkungan
masyarakat, tetapi dalam dampak negatif kami dapat menanggulanginya sehingga tidak
menyebabkan terganggunya masyarakat dengan adanya pembudidayaan ikan nila.

.
3.1.10 Rencana produksi
Kami merencanakan usaha budidaya pembesaran ikan nila ini akan dilakukan 2 kali
dalam satu tahun , karena pembesaran ikan nila memerlukan waktu 5-6 bulan untuk siap
dipanen.
3.1.11 Kualitas Produk
Kami menawarkan produk dengan kwalitas terbaik sehingga konsumen akan merasa puas
akan produk yang dibelinya, sehingga konsumen akan membeli produk yang kami jual
secara terus menerus.

3.2 Aspek pasar dan pemasaran


3.2.1 Marketing Mix
 Produk
Produk yang kami tawarkan yaitu Ikan nila, yang dijamin kualitas ikannya. Ikan
yang ditawarkan pun masih dalam keadaan segar.
 Harga
Harga adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan
harga penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk. Tujuan penentuan
harga yakni bedasarkan mutu produk, hal ini untuk memberikan kesan bahwa
produk memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Harga
ikan yang kami jual seharga Rp.25.000 per Kilogram. Penetapan harga untuk ikan
nila ini yaitu harga produk ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa
produk memiliki kualitas tinggi (Market Skimming Princing).
 Distribusi
Cara pendistibusian produk ikan nila ini para pengepul atau pembeli dating secara
langsung ketempat budidaya ikan nila kami.
3.2.2 Segmentasi,Targeting dan Positioning
a. Permintaan pasar
Dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhanya,
dalam melihat permintaan pasar diperlukan segmentasi dalam hal ini. Adapun dengan
dilakukan segmentasi pasar ini berusaha untuk membagi pasar yang luas dan heterogen
ke segmen yang lebih kecil yang dapat dilayani lebih efesien dengan produk/jasa yang
pas dengan kebutuhan spesifik konsumen. Beberapa dasar segmentasi pasar yaitu
segmentasi geografi, demografi,dan psikografi.
 Segmentasi Geografi

Dari segmentasi pasar secara geografi ikan nila ini di wilayah Menggala c, dengan
ukuran desa yang tidak begitu luas namun memiliki penduduk yang lumayan
banyak,sehingga dalam penyaluran produk dapat berjalan dengan lancar.

 Segmentasi Demografi

Segmentasi pasar secara demografi usia pengguna produk ini dapat dikonsumsi
mulai anak kecil hingga orang tua, dapat dikonsumsi oleh laki-laki maupun
perempuan (tidak memandang jenis kelamin). Adapun ikan nila ini dapat
dinikmati oleh konsumen baik dari konsumen yang berpenghasilan rendah,
pekerjaan, pendidikan, ras, agama, generasi, kewarganegaraan, maupun kelas
sosial. Sehingga produk ini dapat dikonsumsi oleh semua konsumen, tanpa ada
pengkhususan konsumen.

 Segmentasi Psikografi

Segmentasi pasar secara psikografi konsumen ikan ini gaya hidup konsumen
dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen yang sering mengkonsumsi ikan, baik
digunakan untuk lauk pauk, maupun berbagai makanan lainya.
3.3 Aspek Managemen/SDM

3.3.1 Struktur Organisasi

PEMILIK

DANIATUR ROHMAH

KEUAGAN PRODUKSI

ZAHRA IQBAL

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN

GHOFUR HANAFI TONI ZAENAL

3.3.2 Model Manajemen


Model majanemen yang kami miliki yaitu sama seperti strukur organisasi yaitu
manjemen terpimpin yang dikuasai oleh satu pemilik.
 Bentuk Implementasi POSDC/POAC
a. Planning
Kami mempunyai planning bahwa dalam budidaya ikan nila dengan skala ¼ ha
akan menghasilkan 6 ton ikan nila dengan kualitas terbaik dalam 1 tahun 2 kali
produksi.
b. Organizing
Kami menggunakan organisasi dari 4 pekerja itu memegang jabatan sebagai
pengatur segala yang dibutuhkan dalam budidaya,adapun ada 2 keluarga sendiri
yang dijadikan sebagai pemegang keuangan dan produksi.
c. Actuating
Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat
mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama
secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu kegiatan budidaya
khususnya untuk budidaya ikan nila. Efektifitas kepemimpinan seseorang
tergantung pada kemampuannya membaca situasi yang dihadapi dan
menyesuaikan gaya kempemimpinannya dengan situasi tersebut sedemikian rupa
sehinggat efektif dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya.
d. Controlling
Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas
memastikan agar ikan nila yang akan dipanenkan tersebut sudah sesuai dengan
standar yang berlaku di pasaran dan telah ditentukan dengan waktu yang tepat
juga. Ketua tidak hanya memperhatikan produknya tetapi juga memperhatikan
anggota yang terlibat pada usaha tersebut. Tugasnya ialah mengingatkan jika ada
yang menyimpang dari produksi ikan nila yang seharusnya dapat dicapai sesuai
target.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum malaksanakan fungsi pengawasan
(controlling) ini. Tahapan tersebut yaitu:

1. Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan usaha budidaya.


2. Menetukan pengukuran pelaksanaan kegiatan usaha tersebut.
3. Menganalisa penyimpangan yang terjadi.
4. Mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki
penyimpangan.
5. Manajemen pengawasan ini erat kaitannya dengan manajemen
kualitas yang mana manajemen kualitas termasuk manajemen pengawasan
(controlling) juga.

Selanjutnya membuat prosedur controlling yang efektif  merupakan langkah-


langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun
administrative guna menjamin terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan
secara ekonomis dan efisien. Manajemen berkewajiban menciptakan prosedur
yang baik sehingga menjamin terciptanya system pengendalian manajemen yang
efektif dalam meningkatkan usaha budidaya ikan nila . Contoh penerapan sistem
POAC dalam menjalankan usaha anda, sistem POAC ini sangat perlu dalam
suatu organisasi atau pun dalam mejalankan Usaha yaitu guna memantapkan
kinerja dalam usaha.

3.3.3 Perencanaan SDM,Job Analisis,Job Description,Jenjang Karir


Kami merancang dalam mencari pekerja yang kami lakukan merekrut pekerja yang
mampu bekerja dalam kondisi apapun dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya tanpa
ada jejang karir tetapi sudah pernah ada pengalaman dalam berbudidaya ikan.
3.3.4 Recruetment dan Pengukuran Kinerja
Kami dapat mengukur pekerja dari kinerja,pengalaman dan kejujuran dalam dmereka
bekerja.
3.3.5 Renumerasi dan Kompensasi
Kami memberikan kompensasi apabila para buruh bekerja lembur untuk membersihkan
kolam dan sebagainya.

3.4 Aspek Finansial

Tujuan dilakukannya aspek finansial dari analisis kelayakan usaha adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersedian dana,biaya
modal,kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam jangka waktu yang
telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan dapat berkembang terus (Umar,2001).
Perhitungan rugi laba dan arus kas memberikan gambaran mengenai keuntungan dan
biaya operasional selama periode tertentu. Laporan laba rugi adalah suatu laporan
keuangan yang menggambarkan keuntungan suatu perusahaan selama periode waktu
tertentu, dimana aspek aspek yang termasuk didalam laporan laba rugi adalah aspek
pendapatan dan aspek pengeluaran.
Arus Kas (Cash Flow) adalah aliran kas perusahaan yang secara nyata diterima dan
dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan operasi,pendanaan,dan investasi. Aliran kas
yang masuk ke perusahaan disebut juga dengan cash in flow, sedangkan aliran kas yang
keluar adalah cash out flow.
Dari analisis finansial yang diproleh informasi mengenai aliran kas dan kelayakan usaha.
Analisis dan penentu tingkat finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria net present
value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (NET B/C), dan payback
period (PP).

3.4.1 Inflow
Inflow adalah aliran kas masuk bagi suatu usaha. Arus penerimaan pada usaha kami
terdiri dari penerimaan susu kambing, kototran kambing, anak/bibit kambing dan nilai
sisa.
 Penerimaan Ikan Nila
Ikan Nila merupakan ikan yang sering dan sangat dicari oleh masyarakat karena
vitamin yang terdapat pada ikan ini cukup bagus untuk dikonsumsi tubuh. Setiap
1 tahun sekali ikan nila ini dapat memproduksi 6 ton .

Tahu Produks
n i Harga per kg Total penjualan
0 - Rp.25000 -
1 6000 Rp.25000 Rp.150000000
2 6000 Rp.25000 Rp.150000000
3 6000 Rp.25000 Rp.150000000
4 6000 Rp.25000 Rp.150000000
5 6000 Rp.25000 Rp.150000000
6 6000 Rp.25000 Rp.150000000
7 6000 Rp.25000 Rp.150000000
8 6000 Rp.25000 Rp.150000000
9 6000 Rp.25000 Rp.150000000
10 6000 Rp.25000 Rp.150000000
=Rp.1500000000
Total 0
3.4.2 Outflow
Outflow adalah aliran khas yang di keluarkan oleh suatu usaha. Komponennya terdiri
dari dua komponen biaya yaitu biaya investasi dan biaya operasional.

N
o Jenis Unit Harga Jumlah
II Investasi      
1 Tanah 2500m² 2500 12,000 30000000
2 Kolam      
  terpal tambak 1200 12000 14400000
  Bata 1000 500 500000
  Semen 10 50000 500000
  Pasir 2 750000 1500000
  tenaga kerja 4 1500000 6000000
Jumlah 22900000
3 Gudang      
  a.pasir 1 3,500,000 3500000
  b.semen 8 50000 400000
  c.esbes 3 350,000 1050000
  d.kayu balok 15 100,000 1500000
  e.besi 4 35,000 140000
  f.tenaga kerja 4 400,000 1600000
  g.paku 2 15,000 30000
Jumlah     8220000
II Mesin dan Peralatan      
  a.mesin pompa air 1 2,500,000 2500000
  b.jaring 3 150,000 450000
  c.ember 4 25,000 100000
  d.timbangan 1 3,500,000 3500000
  e.sechi disc 2 1,200,000 2400000
  f.cangkul 2 80,000 160000
  g.sabit 2 65,000 130000
  h.selang 10 6,000 60000
  i.terpal 4 15,000 60000
  j.jerigen 5 45,000 225000
  k.pisau 1 15,000 15000
  l.diesel air 1 2,000,000 2000000
  m.drum plastic 5 150,000 750000
  n.tabung oksigen 1 1200000 1200000
Jumlah     13550000
III Biaya Operasional      
  a.Bibit ikan 100000 250 50000000
  b.Pakan Ikan 500 15,000 7500000
  c.Bensin 20 8000 1920000
  d.Obat-obatan 12 15000 2160000
  e.Vitamin 10 150000 3000000
  f.Listrik 1 150000 1800000
Jumlah     66380000
IV Tenaga Keja      
  a.Kuli angkut panen 5 250000 2500000
b.Pemeliharaan
  kolam 2 200000 4800000
  c.Pemberian pakan 2 150000 3600000
Jumlah     10900000
14105000
Total     0

3.4.3 Analisis Kelayakan Financial

Dalam menentukan kelayakan suatu usaha perlu dilakukan analisis jangka panjang
yang meliputi Net Present Value (NPV), Net B/C, IRR, dll.

No Kriteria Investasi Hasil


1 NPV Rp.169242950.5

2 Net B/C -2.11


3 IRR 46%

1. Net Persent Value (NPV)


Pada tingkat diskon faktor 15% usaha budidaya ikan nila diperoleh
Rp.200178287.7 .-
2. Net B/C

Net B/C = Jumlah total NPV+


Jumlah Total NPV-

= 321192950.5
-151950000
= -2.113806848

Dari perhitungan normal diperoleh nilai Net B/C untuk usaha budidaya ikan nila
ini sebesar -2.11.-

3. IRR
Dari perhitungan normal diketahui nilai IRR untuk usaha budidaya ikan nila
sebesar 46%.-

df 17,5 1
PVR 0
PV Ct 151950000
NPV -151950000
-151950000
NPV 169242950.5
686269424.4
PV R
517026473.8
PV Ct
NPV 17,5 169242950.5
-2075817.322

NPV 46
16924295.05
NPV per tahun
IRR 46%
169242950.5
Gross B/C
-2.113806848
Net B/C
-151950000
Net PV-
321192950.5
Net PV+

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan dari pengamatan Analisis Aspek-aspek Studi Kelayakan Agribisnis yang


terdiri dari 2 analisis aspek yaitu aspek non financial dan analisis aspek financial. Analisis aspek
non financial meliputi dari aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek manajeman,
sedangkan aspek financial meliputi inflow, outflow, NPV, NET B/C, dan IRR.

Dari semua anlisis aspek-aspek yang terdapat pada study kelayakan agribisnis
menunjukan bahwa analisis aspek tersebut menunjukan usaha budidaya ikan nila bahwa layak
untuk di jalankan. Dan dilihat dari minta permintaan konsumen kerjasama dengan pengepul
merupakan hal yang sangat baik untuk mengurangi hasil panen yang tidak terjual.

Dari hasil perhitungan criteria investasi yang menggukan beberapa metode antara lain NPV,
NET B/C, Gross B/C, IRR yang menunjukan bahwa usaha layak. Maka dapat disimpulkan
bahwa usaha budidaya ikan nila ini layak untuk di jalankan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai