Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS USAHA BUDIDAYA MENTIMUN

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Agroindustri

Oleh :
Mukhlis Mustofa
18210034

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)


DHARMA WACANA METRO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan segala kuasa-Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan Proposal yang berjudul
“Budidaya Tanaman Timun”, ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Rasa terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Bigi Undadraja, MSi. selaku dosen
Mata Kuliah Ekonomi Agroidustri yang telah memberikan banyak masukan serta saran yang
sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian Proposal ini. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut serta membantu menyumbangkan pikirannya yang
tidak bisa saya sebutkan satu-per satu.

Kami berharap semoga Proposal ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa Proposal ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya proposal selanjutnya yang lebih baik lagi.

Metro, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
BAB I Pendahuluan...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM.............................................................................................................2
2.1 Bentuk Usaha.........................................................................................................................2
2.2 Bahan baku utama, bahan pendukung dan lainnya.................................................................2
2.3 Bentuk Produk.......................................................................................................................3
2.4 Kegunaan Produk...................................................................................................................3
2.5 Pengguna Produk...................................................................................................................3
2.6 Prospek Pasar.........................................................................................................................3
2.7 Proses pembuatan Produk......................................................................................................4
2.8 Peralatan Yang Digunakan....................................................................................................6
2.9 Kebutuhan Dana dalam pembuatan produk...........................................................................7
BAB III Kajian- kajian..........................................................................................................................9
3.1 Kajian Aspek Pasar Dan Pemasaran......................................................................................9
3.2 Aspek Produksi/Operasi.......................................................................................................10
3.3 Aspek manajemen / SDM....................................................................................................11
IV KESIMPULAN..............................................................................................................................13

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mentimun merupakan tumbuhan yang biasa dimakan oleh masyarakat secara mentah
(lalap). Mentimun alias timun dapat pula dimakan sebagai teman nasi. Buah mentimun
ternyata banyak kandungan gizi yang mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.

Budidaya tanaman mentimun di Indonesia masih rendah, banyak cara dan teknik


budidaya mentimun agar Indonesia dalam bidang pertanian produksi mentimun melimpah.

Mentimun berasal dari Cina bagian tengah dan barat. Mentimun juga ditemukan juga
di India timur laut dan Myanmar. Mentimun atau biasa disingkat dengan sebutan timun itu
dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Oleh karena itu didataran rendah
orang masih banyak bertanam mentimun.

Mentimun alias timun dikenal memiliki banyak manfaat lain selain sebagai lalapan
dan bahan acar. Karena mentimun banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.
Karenanya, bisa pula digunakan sebagai obat sariawan, merawat kulit dan wajah,
melancarkan buang air seni, menurunkan tekanan darah tinggi, obat jerawat, dan obat
demam. Jadi, tidak salah kalau banyak orang yang menyukainya.

1.2 Tujuan

1
1. Mengetahui biaya produksi dan pendapatan usaha mentimun
2. Mengetahui layak atau tidaknya usaha budidaya timun ini untuk di lakukan.

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 BENTUK USAHA

Keluarga (famili) Cucurbitaceaea ini sekurang-kurangnya ada 96 generatif dan 750


spesies tanaman labu-labuan yang tumbuh di dunia, terutama di daerah (panas) tropis.
Meskipun demikian hanya beberapa jenis atau spesies saja yang ditanam di Indonesia, di
antaranya, Baligo atau Kundur (Benincasa hispida Thumb. Cogn), Semangka
(Citrullusvulgaris Schard), Waluh (Cucurbita moschata Dutch. ex. Poir), Oyong atau Kimput
(Luffa acutalangula L.  Roxb), paria atau pare (Momordica charantia L.), Labu siam
(Sechium edule Sw.), dan Melon (cucumis melo L).

Variasi bentuk dan warna buah mentimun disebabkan oleh varietas mentimun yang
berbeda. Varietas buah mentimun terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan
kebutuhan akan benih mentimun yang disesuaikan dengan kondisi geografis suatu tempat.

Menurut Wahyudi (2010) mentimun memiliki beberapa varietas, ada tiga contoh
varietas yaitu mayapada F-1, misano F-1, dan venus yang namanya diganti menjadi vanesa.

Mentimun dapat dibudidayakan di sawah, ladang, kebun, dalam media polybeg


dengan menggunakan lanjaran atau para-para atau dibiarkan merambat di tanah, karena
mentimun adalah tanaman semusim yang bersifat menjalar atau merambat dengan perantara
alat pemegang seperti ajir. Cara budidaya mentimun pada dasarnya sama dengan budidaya
sayuran konvesional lainnya.

2.2 Bahan baku utama, bahan pendukung dan lainnya

2
a. Bahan baku utama
Usaha budidaya timun ini saya menggunakan bibit timun berkualitas unggul
agar hasil panen nya berkualitas dan tahan terhadap hama dan penyakit
b. Bahan pendukung
Bahan pendukung dalam usaha budidaya timun seperti : Pupuk , Fungisida ,
Insektisida,dan alat-alat pertanian

2.3 BENTUK PRODUK

Bentuk dan ukuran buah timun bermacam-macam, tetapi umumnya bulat panjang atau
bulat pendek. Kulit buah ada yang berbintil, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara
hijau keputih-putihan, hijau muda, dan hijau gelap.

Daging buah ketimun mengandung banyak air dan berwarna putih. Di dalam buah
terdapat banyak biji, biji mentimun berjumlah banyak dengan bentuk lonjong meruncing
(pipih), kulitnya berwarna putih. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman. 

2.4 KEGUNAAN PRODUK

Bagi masyarakat Indonesia, timun adalah buah yang umumnya tersedia sebagai
pelengkap di dalam lalapan, acar atau salad. Meski dianggap sebagai pelengkap, buah yang
memiliki nama latin Cucumis sativus ini menyimpan banyak manfaat untuk tubuh, Salah
satunya : Jika Anda memiliki kulit berjerawat, sepertinya Anda bisa menggunakan masker
mentimun. Manfaat mentimun bisa berguna bagi kulit karena mengandung vitamin B5 yang
sering digunakan untuk menghilangkan jerawat.

2.5 PENGGUNA PRODUK

Konsumen metimun memang tidaklah sulit, konsumen budidaya ketimun cukup besar
dimana timun menjadi sayuran segar yang disukai dari berbagai kalangan usia.

2.6 PROSPEK PASAR

Peluang usaha budidaya ketimun terbilang sangat menjanjikan. Dimana cara


pembudidayaan dari buah ketimun memang terbilang sangat mudah dan masa tanamnya pun
cukup singkat. Cara pemasaran budidaya ketimun sendiri terbilang sangat mudah. Di jual di
pasarpun sudah banyak pedagang sayuran yang siap menampung hasil panen mentimun kita.

3
Sehingga jika Anda menjalankan budidaya ketimun ini tentunya akan sangat mengutungkan
dan menjanjikan.

Strategi pemasaran :

1. Produk
Produk atau timun yang kami hasilkan ini sudah siap

konsumsi,produk ini sangat berkualitas karna kami menggunakan bibit timun yang
berkualitas sangat baik.

2. Harga: Harga jual timun ini kepada pengepul seharga Rp.3.500,-/kg


3. Distribusi : Saluran disrtibusi merupakan alur peyaluran produk dari produsen sampai
pada ke konsumen , Saluran yang kami gunakan adalah menjual produk ke pengepul
lalu pengepul yang menjualnya kepasar.

2.7 PROSES PEMBUATAN PRODUK


 Persiapan lahan budidaya mentimun

Hal pertama yang dilakukan dalam budidaya mentimun adalah pengolahan lahan. Lahan
dibersihkan dari rumput liar dan gulma pengganggu. Kemudian digemburkan dengan cara
dibajak. Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi 20-30 cm, dengan jarak
antara bedengan 50 – 60 cm. Taburkan dolomit biarkan tersiram air hujan (-/+ 1 minggu).
Kemudian taburkan pupuk kandang sebanyak 85 karung pada lahan 1600m2. Tambahkan
pupuk TSP, dan Kcl kemudian di aduk hingga rata atau segera ditutup dengan tanah supaya
pupuk tidak menguap. Setelah 10 – 15 kemudian, tutup bedengan dengan mulsa plastik.
Buatlah lubang tanam dengan diameter 10 cm dengan jarak

 Pemilihan bibit metimun

4
Memilih bibit yang baik itu sangat penting, Kami memilih bibit mentimun jenis F1 karna
berkualitas baik dan sesuai dengan iklim dan cuaca, Tujuan pemilihan bibit mentimun yang
baik ini agar memudahkan perawatan dan mendapat hasil yang memuaskan

 Pemasangan lanjaran

Lanjaran atau ajir segera dipasang setelah selesai proses penanaman. Lanjaran dibuat
dengan bahan kayu/bambu, tali plastik dan benang. Lanjaran dipasang disisi batang tanaman
(usahakan tidak merusak akar tanaman), setiap satu tanaman dipasangi satu lanjaran.

 Pemeliharaan dan perawatan tanaman mentimun

Lakukan penyulaman segera setelah terlihat adanya benih yang tidak tumbuh atau
dimakan serangga. jaga kondisi kelembaban tanah dengan menyiram secara rutin. Tanaman
mentimun sangat membutuhkan banyak air dan sensitif terhadap kekeringan. Jika tanaman
mentimun kekurangan air otomatis pertumbuhan tanaman terganggu, buah bengkok / tidak
sempurna dan tanaman lebih cepat menua dan mati. Sebaliknya jika kebutuhan air dan unsur
hara tercukupi mentimun bisa menghasilkan buah yang lebat dan tahan lama serta berumur
panjang.
Penyiangan dilakukan jika ada rumput liar yang tumbuh di lubang tanam dan parit bedengan.

Pada usia 2 minggu HST lakukan pemupukan susulan dengan cara dikocor. Dosis pada
awal pemupukan adalah 3 kg/1400 tanaman dengan pupuk NPK. Selanjutnya pemupukan
dilakukan setiap 1 minggu. Pemupukan terus dilakukan sampai tanaman berusia 50 HST. Jika
pada umur 50+ tanaman masih terlihat segar dan bakal buah masih banyak, pemupukan bisa
dilanjutkan. Gunakan pupuk yang mengandung unsur N, P dan K secara seimbang agar
tanaman mentimun berbuah lebat sesuai harapan.

 Pengendalian hama dan penyakit mentimun

a. Hama pada tanaman mentimun diantaranya ;


– Oteng-oteng ; adalah penggerek daun yang memakan daun pada usia awal pertumbuhan.
– Ulat ; hama ulat menyerang batang muda dan daun dengan cara memakannya.

5
– Bekicot ; hama ini lebih suka menyerang pada awal pertumbuhan tanaman dengan
memakan batang dan daun muda.
– Aphids ; jenis kutu daun berwarna hijau menyerang dengan cara menghisap cairan daun.
– Lalat buah ; menyerang buah dengan cara menyuntikkan telor kedalam daging buah dan
menyebabkan buah membusuk. Hama tersebut bisa dikendalikan dengan menyemprotkan
insektisida.

b. Penyakit pada tanaman mentimun ;


– Antraknosa
–Busuk daun
–Bercak daun
–Busuk buah
– Penyakit Mozaik (mozaik virus)

Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan yang dapat dikendalikan dengan


penyemprotan fungisida.

 Panen mentimun

Buah mentimun sudah bisa dipanen pada usia 35-40 HST. Buah siap panen adalah yang
sudah berukuran berat kira-kira 250 gram. Selanjutnya pemanenan dilakukan setiap 1-2 hari.
Jika dibudidayakan dengan teknik yang tepat, tanaman mentimun dapat dipanen hingga 25 –
30 kali terhitung sejak awal panen atau panen pertama. Kemudian buah timun yang sudah
dipanen disortir dan kemas menggunakan karung goni untuk dipasarkan.

2.8 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

 Mesin bajak
 Tali gawer
 Tali plastik
 Tali rafia
 Selang Drip

6
 Ember Plastik
 Handsprayer
 Golok
 Cangkul
 Linggis
 Pompa Air
 Angkong
 Garuk Tanah
 Pipa paralon
 Sambungan Paralon
 Timbangan
 Pisau
 Mulsa

2.9 KEBUTUHAN DANA DALAM PROSES PEMBUATAN PRODUK

Investasi  
Beli tanah 1600m2 Rp 35.000.000
Buka lahan  
sewa bajak Rp 250.000
Pengolahan lahan Rp 140.000
Peralatan  
Bambu Rp 500.000
Tali Strap Rp 240.000
Tali gawer Rp 90.000
Tali plastik Rp 180.000
Tali rafia Rp 50.000
Selang Drip Rp 375.000

7
Ember Plastik Rp 80.000
Handsprayer Rp 460.000
Golok Rp 125.000
Cangkul Rp 150.000
Linggis Rp 110.000
Pompa Air Rp 360.000
Angkong Rp 340.000
Garuk Tanah Rp 65.000
Pipa paralon Rp 420.000
Sambungan Paralon Rp 75.000
Timbangan Rp 150.000
Pisau Rp 40.000
Mulsa Rp 500.000
Kebutuhan operasional  
Bibit Timun Rp 120.000
Pupuk kandang Rp 1.020.000
Pupuk TSP Rp 250.000
Pupuk Kcl Rp 250.000
Pupuk Kno3 Rp 250.000
Pupuk NPK Phonska Rp 120.000
Kapur Pertanian Rp 200.000
Em4 Rp 50.000
Java Green Rp 80.000
Jimmy hantu Rp 150.000
Leily2000 Rp 100.000
Boom Flower Rp 120.000
Demolish Rp 300.000
Metindo Rp 70.000
Antracol Rp 80.000
Upah tenaga kerja  
Pemasangan mulsa dan lanjaran Rp 420.000
Upah tanam Rp 100.000
Penyiraman Rp 2.340.000
Pemupukan Rp 140.000
Penyemprotan Rp 140.000
Pemanenan Rp 2.200.000
jumlah Rp 48.200.000

8
BAB III

KAJIAN-KAJIAN

3.1 KAJIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Bentuk pasar

9
Dalam berjualan budidaya ketimun, Anda bisha memasarkannya dengan cara
menjualnya ke pasar, rumah makan, restoran atau hotel. Juga dapat memasarkannya
timun segar ke berbagai swalayan ataupun di supermarket.

 Segmenting – Targeting – Positioning

Prediksi dari permintaan timun setiap tahun tidak akan pernah turun ,karna timun
merupakan sayuran dan tanaman yang mengandung bayak manfaat untuk tubuh

- Segmenting

Segmentasi adalah proses mengelompokkan individu-individu berdasarkan perilaku


ataupun kebutuhan kelompok tersebut. Segmentasi biasanya dilakukan dengan menggunakan
metode riset pasar dan juga analisis data pelanggan. Beberapa aspek yang sering digunakan
dalam segmentasi pasar antara lain: Gaya hidup,Tahapan Hidup, manfaat

- Targeting

Setelah mengetahui sasaran pasar tahap berikutnya ada pentargetan terhadap konsumen
mana yang akan kita tuju

- Positioning

Langkah terakhir dalam metode STP adalah positioning  – yang merupakan tindakan


perusahaan untuk merancang produk dan strategi pemasaran agar tercipta kesan atau persepsi
tertentu di benak konsumen. Melakukan positioning memerlukan pemetaan perseptual untuk
mengetahui persaingan brand yang sudah ada sebelumnya, dengan harapan kita dapat masuk
ke segmen pasar yang belum memiliki banyak pemain.

 Sikap , perilaku dan kepuasan konsumen di industri

Masyakat pasti punya tingkat kepuasan yang berbeda, jadi kami harus slalu meningkakan
kualitas timun yang kami poduksi agar kosumen merasa puas dengan produk kami

10
 Analisa persaingan

Sebelum melakukan budidaya timun ini kita harus tau berapa banyak pesaing produk kita
yang ada di sekitar kita , Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing
lainnya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan
datang, sebelum membuat usaha ada baiknya membua kajian terlebih dahulu

 Rencana Pemasaran

Setelah dilakukan pemanenan, buah mentimun di jual langsung ke pedagang pengumpul


(tengkulak) kami menjualnya langsung ke pengepul yang dating ke kebun, kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kerugian.

3.2 Aspek Produksi/Operasi


 Rencana produksi

Untuk usaha budidaya timun ini kami merencanakan untuk membudidayakanya 3 kali
panen dalam setahun sesuai dengan umur hidup tanaman timun.

 Kualitas Produk

Kami menyediakan kualitas produk yang bermutu agar mudah di terima oleh
konsumen/pengepul dengan harga yang terjangkau.

 Teknik yang Digunakan

Kami menggunakan dua teknik yaitu teknik manual dan mesin, untuk penanaman dan
perawatan hingga pemanenan kami menggunakan teknik manual, sedangkan untuk
pembukaan lahannya kami menggunakan mesin bajak.

 Lokasi dan tata letak

Lokasi budidaya timun ini berada di Desa Agung dalam Rt 03 Rk 01, Kecamatan Banjar
Margo Kab Tulang Bawang

 Kapasitas produksi

11
Jumlah produksi yang kami hasilkan dalam satu kali masa tanam timun ini mencapai 8
ton, maka dalam satu tahun kami mampu memproduksi 24 ton timun.

 Manajemen persedian

3.3 Aspek manajemen / SDM


 Sruktur organisasi

Dalam usaha budidaya timun ini kami menggunakan struktur organisasi satu orang karena
faktor modal yang digunakan tidak terlalu besar, dan usahanya perorangan.

 Model manajeman

Model majanemen yang kami miliki dalam menjalankan usaha budidaya timun sama
seperti strukur organisasi yaitu manajemen terpimpim yang dikuasai oleh satu pemilik.

 Bentuk implementasi/POAC

1. Planning

Planing ini sangatlah pentig dalam fungsi manajemen ,karna jika tidak memiliki
perencanaan yang matang akan mengalami kesulitan untuk menjalankan nya. Kami
mempunyai planning dalam budidaya timun dengan menanam 1400 bibit timun pada lahan
1600m2 akan menghasilkan 8 ton dalam satu kali panen dan 24 ton dalam satu tahun.

2. Organizing

Organizing ini dapat meliputi pembagian pekerjaan kedalam penugasan yang spesifik.
Kami menggunakan organisasi satu pihak dimana pekerja hanya buruh lepas tanpa
memegang jabatan.

12
3. Actuating

Actuating adalah tindakan yang dilakukan dalam rangka upaya agar seluruh perencanaan
dan tujuan dapat tercapai sesuai rencana yang diharapkan ,terutama pada budidaya timun ini
seluruh tahapan pelaksanaan ini membutuhka kerja keras dan disiplin.

4. Controlling

Semua fungsi sebelumnya tidak akan berjalan dangan baik jika tidak ada kontrol atau
pengawasan(controlling). Selanjutnya membuat prosedur controlling yang efektif  merupakan
langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun
administrative guna menjamin tercapainya ke efektifan dan keefisienan.

 Perencanaan SDM

Kami menggukan perancangan SDM, kami melakukan perekrutan pekerja berdasarkan


mereka yang mampu bekerja dan mau bekerja tanpa melihat pendidikan terahkirnya.

 Recruetment dan pengukuran kinerja

Kami merecruet pekerja yang mau dan mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang ada,
dan selalu memantau pekerjaan yang mereka kerjakan sehingga dapat menyimpulkan
bagaimana kinerja dari pekerja tersebut.

 Renumerasi dan kompensasi

Kami memberikan kompensasi kepada pekerja buruh. Apabila si pekerja bekerja


dengan baik kami akan memberikan bonus atau menambah gaji si pekerja buruh
supaya pekerja semakiin semangat dan bisa mengelola usaha produk kami dengan
sebaik mungkin.

13
IV

KESIMPULAN

1. Dari semua analisis aspek-aspek yang terdapat pada Proposal menunjukkan bahwa
analisis aspek-aspek tersebut menunjukkan usaha budidaya timun layak untuk di
jalankan

2. Dari hasil perhitungan kriteria investesi yang menggunakan beberapa metode antara
lain NPV, IRR yang menunjukan bahwa usaha bisa berjalan dengan baik.

3. Maka dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya timun ini menguntungkan untuk
dijalankan.

14
Tahun
NO URAIAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Investasi
Beli Tanah 1600m2 Rp 35.000.000
Buka lahan Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 390.000,00

2 Biaya Operasional
Bibit Timun 2pcs @60000 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00
Pupuk kandang 85 karung @12000 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00 Rp 3.060.000,00
Pupuk TSP 1 karung @250000 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00
Pupuk Kcl 1 karung @250000 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00
Pupuk Kno3 5 karung 50000 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00 Rp 750.000,00
Pupuk NPK Phonska 1 karung @120000 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00
Kapur Pertanian 4 @50000 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 Rp 600.000,00
Em4 2 botol @25000 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
Java Green 1 bungkus @80000 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00
Jimmy hantu 1 botol @150000 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00 Rp 450.000,00
Leily2000 4 botol @25000 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Boom Flower 1 botol @120000 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00 Rp 360.000,00
Demolish 2 botol @150000 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00 Rp 900.000,00
Metindo 1bugkus @70000 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00 Rp 210.000,00
Antracol 1bungkus @80000 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00 Rp 240.000,00

3 Peralatan
Bambu 100 @5000 Rp 500.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 500.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 500.000,00
Tali Strap 3 @80000 Rp 240.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 240.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 240.000,00 Rp - Rp -
Tali gawer 2 @45000 Rp 90.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 90.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 90.000,00 Rp - Rp -
Tali plastik 2 @90000 Rp 180.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 180.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 180.000,00 Rp - Rp -
Tali rafia 2 @25000 Rp 50.000,00 Rp - Rp - Rp 50.000,00 Rp - Rp - Rp 50.000,00 Rp - Rp - Rp 50.000,00 Rp -
Selang Drip 5 @75000 Rp 375.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 375.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp -
Ember Plastik 4 @20000 Rp 80.000,00 Rp - Rp - Rp 80.000,00 Rp - Rp - Rp 80.000,00 Rp - Rp - Rp 80.000,00 Rp -
Handsprayer 1 @460000 Rp 460.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 460.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 460.000,00
Golok 1 @125000 Rp 125.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 125.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 125.000,00
Cangkul 2 @75000 Rp 150.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 150.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 150.000,00
Linggis 1 @110000 Rp 110.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 110.000,00 Rp -
Pompa Air 1 @360000 Rp 360.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 360.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp -
Angkong 1 @340000 Rp 340.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 340.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 340.000,00
Garuk Tanah 1 @65000 Rp 65.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 65.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 65.000,00
Pipa paralon 7 @60000 Rp 420.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 420.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp -
Sambungan Paralon 15 @5000 Rp 75.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 75.000,00 Rp - Rp - Rp -
Timbangan 1 @150000 Rp 150.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 150.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp -
Pisau 2 @20000 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00
Mulsa 1 @500000 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

4 Biaya tenaga kerja


Pemasangan mulsa dan lanjaran Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.260.000,00
Upah tanam Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Penyiraman Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00 Rp 7.020.000,00
Pemupukan Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00
Penyemprotan Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00 Rp 420.000,00
Pemanenan Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00 Rp 6.600.000,00
Total biaya produksi Rp 65.200.000,00 Rp 26.390.000,00 Rp 26.430.000,00 Rp 26.520.000,00 Rp 26.940.000,00 Rp 27.905.000,00 Rp 27.865.000,00 Rp 26.465.000,00 Rp 26.940.000,00 Rp 26.630.000,00 Rp 28.070.000,00

Produksi
Timun/Kg 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000
Harga/Kg Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00 Rp 3.500,00
5 Total Penerimaan Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp 84.000.000,00

Asumsi bunga pinjaman 18% 1 0,847457627 0,71818443 0,608630873 0,515788875 0,437109216 0,370431539 0,313925033 0,266038164 0,225456071 0,191064467
PVR 0 71186441 60327492 51124993 43326266 36717174 31116249 26369703 22347206 18938310 16049415
PV CT 65200000 22364407 18981614 16140891 13895352 12197533 10322075 8308026 7167068 6003895 5363180
NPV -65200000 48822034 41345878 34984103 29430913 24519641 20794174 18061677 15180138 12934415 10686236
Arus kas -65200000 57610000 57570000 57480000 57060000 56095000 56135000 57535000 57060000 57370000 55930000

Total Investasi = 65200000


Total Biaya Operasional = Rp 9.480.000,00
Laba Bersih Investor = 439445000
Total Penerimaan = Rp 840.000.000,00

IRR = 88%
NPV = 504645000
R/C = 88,60759494
Asumsi Bunga Pinjaman = 18%
Return On Investment (ROI) = 674%

15
Buka lahan unit harga jumlah
sewa bajak 1 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Pengolahan lahan 2 Rp 70.000,00 Rp 140.000,00
jumlah Rp 390.000,00

Rincian Unit Harga Panen(tahun) Jumlah


Bibit Timun 2 Rp 60.000,00 3 Rp 360.000,00
Pupuk kandang 85 Rp 12.000,00 3 Rp 3.060.000,00
Pupuk TSP 1 Rp 250.000,00 3 Rp 750.000,00
Pupuk Kcl 1 Rp 250.000,00 3 Rp 750.000,00
Pupuk Kno3 5 Rp 50.000,00 3 Rp 750.000,00
Pupuk NPK Phonska 1 Rp 120.000,00 3 Rp 360.000,00
Kapur Pertanian 4 Rp 50.000,00 3 Rp 600.000,00
Em4 2 Rp 25.000,00 3 Rp 150.000,00
Java Green 1 Rp 80.000,00 3 Rp 240.000,00
Jimmy hantu 1 Rp 150.000,00 3 Rp 450.000,00
Leily2000 4 Rp 25.000,00 3 Rp 300.000,00
Boom Flower 1 Rp 120.000,00 3 Rp 360.000,00
Demolish 2 Rp 150.000,00 3 Rp 900.000,00
Metindo 1 Rp 70.000,00 3 Rp 210.000,00
Antracol 1 Rp 80.000,00 3 Rp 240.000,00

Upah tenaga kerja


Rincian Jumlah tenaga kerja hari upah/hari Upah/tahun jumlah
Pemasangan mulsa dan lanjaran 2 3 Rp 70.000,00 3 Rp 1.260.000,00
Upah tanam 2 1 Rp 50.000,00 3 Rp 300.000,00
Penyiraman 1 117 Rp 20.000,00 3 Rp 7.020.000,00
Pemupukan 2 1 Rp 70.000,00 3 Rp 420.000,00
Penyemprotan 1 2 Rp 70.000,00 3 Rp 420.000,00
Pemanenan 2 22 Rp 50.000,00 3 Rp 6.600.000,00
Jumlah upah/tahun Rp 16.020.000,00

Hasil Penerimaan per panen Penerimaan Pertahun


Hasil Produksi kg 8000 24000
Harga Rp 3.500 Rp 3.500
Penerimaan Rp 28.000.000 Rp 84.000.000,00

16

Anda mungkin juga menyukai