Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN SOLUSI PADA

TEMPAT PENGASAPAN IKAN DI WILAYAH PANTAI


KENJERAN

KELOMPOK 1

1.Fauzan Ariq S. 0414040012

2. Rendik Bintoro 0414040014

3.Fandi Achmad 0414040017

4. Darwis A. Ilham 0414040023

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang sangat dibutuhkan


olehmanusia karena banyak mengandung protein.Dengan kandungan protein dan
air yangcukup tinggi, ikan termasuk komoditi yangsangat mudah busuk. Oleh
karena itu,diperlukan upaya untuk menghambat prosespembusukan dengan cara
pengawetan danpengolahan. Salah satu cara pengolahan Ialahdengan pengasapan
(Afrianto dan Liviawaty,1989).

Pengasapan merupakan suatu carapengolahan atau pengawetan


denganmemanfaatkan kombinasi perlakuan pengeringan dan pemberian senyawa
kimiadari hasil pembakaran bahan bakar alami (Wibowo, 2000). Winarno (1993),
menyatakan bahwa pengasapan ikan adalahteknik melekatnya dan memasukkan
berbagaisenyawa kimia ke dalam tubuh ikan. Wibowo (2000), menyatakan
bahwapada dasarnya ada dua tujuan pengasapanikan yaitu : pertama, untuk
mendapatkan dayaawet yang dihasilkan asap; dan kedua, untukmemberikan aroma
yang khas tanpamemperdulikan kemampuan daya awetnya. Menurut Moeljanto
(1987), tujuan pokok daripengasapan ialah mengawetkan ikan, memberikan rasa
yang khas pada ikan olahan,memberikan warna tersendiri yang khas padakulit
ikan, sehingga lebih menarik bagikonsumen dan membunuh mikroba-
mikrobapembusuk.

Di wilayah kenjeran ikan yang biasanya di asapkan ialah ikan manyung dan
ikan patin. Pengasapan menggunakan batok kelapa karena dianggap lebih
ekonomis dan dapat di jual kembali. Proses pengasapan di wilayah kenjeran
dilakukan dengan teknologi peralatan yang kurang memadai. Pada tempat-tempat
pengasapan biasanya memiliki jumlah blower yang terbatas sehingga asap yang di
timbulkan mengganggu warga yang tinggal di sekitar lokasi pengasapan ikan
1.2 Masalah Utama
Dari ulasan latar belakang masalah di atas, masih ada beberapa
permasalahan lain yaitu proses pengasapan yang masih dibilang sederhana.
Proses pengasapan ini tidak dapat bekerja secara merata sehingga ikan yang
harusnya matang dalam artian sudah terasapi dengan baik tidak bisa seperti
itu. Sehingga user atau pengasap ikan memindahkan ikan secara terus menerus
dengan tangan pada titik dimana asap yang baik itu berada. Sehingga dari segi
produksi membutuhakan waktu yang lama dan kualitasnya pun tidak sangat
baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut kami menghadirkan sebuah rancang
bangun sistem pengasapan berbasis teknologi pada tempat pengasapan ikan
pada daerah pengasapan tradisional wilayah pasar ikan bulak pantai kenjeran.
Rancang bangun ini merupakan salah satu bentuk inovasi mahasiswa untuk
membantu mengatasi permasalahan di masyarakat. Dalam membuat rancang
bangun ini akan dilakukan beberapa strategi. Salah satunya observasi
bagaimana proses pengasapan ikan yang dilakukan. Observasi ini akan
memberi gambaran bagaimana alat yang dibutuhkan masyarakat khususnya
tukang asap ikan.
Observasi yang akan dilakukan dengan mencari beberapa informasi
dengan beberapa parameter atau data seperti jumlah kilogram ikan yang
diasapi perhari, lama waktu pengasapan, jenis ikan, dan proses pembuangan
asap keluar cerobong karena mempengaruhi kondisi dan kesehatan masyarakat
sekitar.

1.3 Solusi yang akan diterapkan

Kami akan membuat sebuah rancang bangun pengasapan ikan berbasis


teknologi yang dapat digunakan dengan mudah oleh user. Rancang bangun ini
nanti seperti oven tetapi tetap menggunakan asap karena ada beberapa
pertimbangan bahwa lebih baik menggunakan asap dari pembakaran batok
(cangkang) kelapa karena mengandung minyak sehingga ikan asap terlihat
lebih menawan atau fresh. Rancang bangun akan berputar secara otomastis
agar ikan dapat terasapi secara merata. Dan dari segi kesehatan setiap cerobong
pembuangan akan dipasang blower yang akan membuang langsung asap keatas
seingga asap pembungan tidak menyebar langsung ke pemukiman penduduk.

1.4 Profil Masyarakat


A. Pengasapan ikan di perkampungan
Nama : Ibu Mutiana & Ibu Asma
Alamat : Kejawan lor gang 3 Jl. Pantai
Kenjeran
Pekerjaan : Pengasap Ikan
Jenis Ikan :a. Ikan Keting/ Patin
b. Ikan Manyung
Alasan memakai ikan manyung : Harga
lebih terjangkau
Bahan Bakar : Batok kelapa
Jumlah batok kelapa : 5-6 karung/hari
Alasan memakai batok kelapa : lebih lama dan ada kandungan
minyak dibatok kelapa, Selain itu arang dari batok kelapa tersebut laku
untuk dijual kembali sebagai arang.
Lama pengasapan : 5 jam / hari
Jumlah ikan : 50kg - 100kg / hari
Masa pengawetan : 3-5 hari di kulkas
Harga beli/ jual : Rp. 10.000 // Rp.25.000
Alasan pengasapan : Hanya ikan yang besar ( yang kecil dikeringkan)
Proses pengasapan : a. Ikan mentah dipotong-potong kecil
b. Setelah pemotongan ikan dicuci
c. Lalu, ikan ditusuk setelah pencucian
d. Proses terakhir yaitu pengasapan ikan
B. Pengasapan di Sentra Ikan Bulak
Nama : Pak Burhan
Alamat : Sentra Ikan Bulak
Pekerjaan : Pengasap Ikan (mantan
nelayan,karena banyak saingan nelayan)
Jenis Ikan : a. Ikan Manyung
b. Ikan Patin
Alasan memakai ikan manyung : Harga
lebih terjangkau
Bahan Bakar : Batok
kelapa
Alasan memakai batok kelapa : lebih
lama dan ada kandungan minyak dibatok
kelapala, selain itu arang dari batok kelapa tersebut laku untuk dijual
kembali
Jumlah batok kelapa : 5-6 karung/hari
Lama pengasapan : 5-6 jam / hari
Jumlah ikan : 50kg - 80kg / hari
Masa pengawetan : 3-7 hari di kulkas
Harga beli/jual : a. Daging Rp.17.000/kg // Rp. 2.000/ tusuk
b. Kepala Rp. 20.000/kg
Alasan pengasapan : karena kalo pengeringan membtuhkan
waktu seharian (cuaca cerah)
Proses pengasapan : a. Ikan mentah dipotong-potong kecil
b. Setelah pemotongan ikan dicuci
c. Lalu, ikan ditusuk setelah pencucian
d. Proses terakhir yaitu pengasapan ikan

Identifikasi Permaslahan : a. Membutuhkan waktu yang cukup lama


b. Jumlah produksi sedikit
c. Ikan harus dipindah-pindah agar matang
merata
d.Pembungan asap menyebar kepemukiman
penduduk.
BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target dan Luaran

Akhir dari Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan menhasilkan luaran


berupa:

1. Pemebuatan dan Sosialisasi penggunaan Rancang bangun


pengasapan berbasis teknlogi yang dapat dioperasikan dengan
mudah oleh user yang nantinya dapat di kembangkan pada seluruh
kawansan atau komunitas pengasapan ikan yang memiliki
karakteristik dan masalah yang sama
2. Publikasi IlmiahPopular di media massa nasional
3. Rekomendasi kepada Kementrian Kelautan Dan Perikanan RI.
4. Modul Penyuluhan untuk para pengasap ikan.
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Strategi
Strategi yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah sebagai berikut :
a. Studi terkait alokasi biaya rancang bangun pengasapan ikan berbasis
teknologi
b. Melakukan monitoring pengasapan ikan dengan alat ini agar kualitas
kematangannya ikan bisa merata.
c. Melakukan monitoring saat pembuangan asap tidak menyebar agar
kesehatan masyarakat disekitar tetep aman dan terjaga.
d. Kordinasi dengan pemilik pengasapan ikan secara tradiosional,apakah
dengan adanya alat pengasapan ikan berbasis teknologi ini lebih efisien
atau tidak.

3.2 Rencana Kegiatan

Kegiatan pegabdian masyarakat ini akan dilaksanakan dalam bentuk Pengasap Ikan
sebagai berikut :
Kein
Melakukan pengasapan ikan secara
a. Pembuatan rancang bangun alat pengasapan ikan secara otomatis.
b. Melakukan sosialisasi dan pengarahan alat ini ke pemilik pengasapan
ikan agar nantinya alat berkerja semestinya dan bisa menghasilkan
ikan asap yang memuaskan dan kualitas tinggi.
c. Monitoring ikan saat pengasapan alat berbasis teknologi dan
Masalah
pembuangan asapnya.
3.3 Solusi yang ditawarkan Tingkat kematangan tergantung cuaca d

Berdasarkan analisis masalah pada kelompok pengasap ikan di Kejawan


lor maka sangat perlu untuk di bekali tentang :

Sosialisasi Dan Pembuatan Rancang


1. Bagaimana Bangun Pengasapan
memanfaatkan Berbasis
teknologi rancang bangunTeknologi Padaikan
alat pengasapan Pengasapan Ikan
yang berbasis teknologi
2. Bagaimana agar ikan asap tetap dengan kualitas tinggi
3. Bagaimana agar asap dari pengasapan tidak tercemar di lingkungan

Mengerti pemasangan
Gambar 3.1 Target luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini.

3.4 Model Prototype


Gambar 3.2 Contoh model prototype pengasap ikan

Prinsip kerja dari alat ini adalah jadi saat pengasapan ikan,rak ini akan berputar
terus agar tingkat kematangan pada ikan bisa merata dan timer disini berfungsi
sebagai indikitator saat ikan asap sudah matang dan timer bisa disetting dengan
keinginan kita.Saat pengasapan alat ini harus tertutup semua dan ada blower
diletakan diatap agar asap dari pengasapan ikan terbuang dengan baik atau tidak
tercemar di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai