Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH BIAYA TRANSAKSI TERHADAP

KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI


DI KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR

Hardiyanti Sultan1), dan Dwi Rachmina2)


1,2)
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
1)
hardiyantisultan91@gmail.com

ABSTRACT
Transaction cost is one of the characteristics of imperfect market. Transaction cost on soybean
farming will affect the level of profit soybean farming. The purpose of this research were to
analyze the transaction cost structure and the effect of transaction cost on the profitability of
soybean farming. Research method used Transaction Cost Analysis and multiple linear
regression. This research was held in Lamongan, Jawa Timur and interviewed 120 soybean
farmers to derive the data. The results showed that the transaction cost component on soybean
farming consists of (1) information cost; (2) negotiation cost; (3) coordination cost; (4)
enforcement cost; (5) monitoring cost and (6) risk cost. The amount of the transaction cost that
are formed on soybean farming was Rp144.120,86. Negotiation cost was the highest cost of
transaction cost component that was 60,30%, followed by information cost 14,07%,
coordination cost 12,22%, enforcement cost 8,03%, monitoring cost 4,23% and risk cost 1,15%.
Transacion cost have a negative and significant effect on the profitability of soybean farming.
Keyword(s): imperfect market, transaction cost, farming profit

ABSTRAK
Biaya transaksi merupakan salah satu ciri imperfect market. Biaya transaksi pada usahatani
kedelai akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keuntungan usahatani kedelai. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya transaksi dan pengaruh biaya transaksi
terhadap keuntungan usahatani kedelai. Metode penelitian menggunakan Transaction Cost
Analysis dan regresi linear berganda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
dengan jumlah responden 120 petani kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen
biaya transaksi pada usahatani kedelai di Kabupaten Lamongan terdiri dari (1) biaya informasi;
(2) biaya negosiasi; (3) biaya koordinasi; (4) biaya pelaksanaan; (5) biaya monitoring dan (6)
biaya risiko. Jumlah biaya transaksi yang terbentuk pada usahatani kedelai sebesar Rp
144.120,86. Biaya negosiasi merupakan komponen biaya transaksi yang memiliki persentase
tertinggi yaitu 60,30%, selanjutnya biaya informasi 14,07%, biaya koordinasi 12,22%, biaya
pelaksanaan 8,03%, biaya monitoring 4,23% dan biaya risiko 1,15%. Biaya transaksi
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keuntungan usahatani kedelai.
Kata Kunci: imperfect market, transaction cost, keuntungan usahatani

PENDAHULUAN transaksi ini terjadi karena adanya


Biaya transaksi adalah biaya selain informasi yang tidak sempurna (imperfect
harga barang/jasa yang dikeluarkan information) dan keterbatasan dalam
dalam perdagangan barang/jasa. Biaya mengolah informasi tersebut. Biaya
161
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

transaksi dikategorikan sebagai biaya lainnya diluar biaya produksi yang tidak
yang dikeluarkan diluar atau selain dari dipertimbangkan dan tidak dialokasikan
biaya produksi. Keberadaan biaya ini sebelumnya. D’Hondt (2008) mengata-
akan meningkatkan total biaya yang akan kan bahwa biaya transaksi yang rendah
dikeluarkan dalam sebuah usaha. secara otomatis akan meningkatkan
Tingginya biaya yang akan dikeluarkan keuntungan yang dalam hal ini berarti
pelaku usaha karena adanya biaya bahwa peningkatan biaya transaksi akan
transaksi akan mengakibatkan perbedaan menurunkan tingkat keuntungan. Oleh
harga yang diterima oleh konsumen dan sebab itu, biaya transaksi pada akhirnya
harga yang diterima oleh produsen. akan mengakibatnya terjadinya in-
Coase dalam Moss (2013) mengata- efisiensi keuntungan yang akan diterima
kan bahwa biaya transaksi adalah biaya oleh pelaku usaha atau produsen.
yang tidak dapat terhindarkan. Setiap Keterlibatan petani baik dalam
pertukaran yang terjadi baik pertukaran lembaga pembiayaan atau lembaga
barang/jasa ataupun pertukaran informasi lainnya yang terlibat dalam pemasaran
akan menghasilkan sebuah biaya usahatani kedelai diduga akan
pertukaran yaitu biaya transaksi. menimbulkan biaya transaksi yang
Keberadaan biaya transaksi akan kemudian akan berpengaruh terhadap
membuat pengalokasian dana untuk tinggi rendahnya keuntungan usaha.
biaya yang harus dikeluarkan akan Dalam pengertian sempit, pemasaran
semakin bertambah. Namun hal ini dapat pertanian akan menunjukkan aktivitas
berkontribusi dalam perbaikan usaha itu distribusi suatu produk dari tingkat
sendiri sebab dengan teridentifikasinya usahatani sampai ke tangan konsumen
biaya transaksi maka keuntungan usaha akhir. Kemunculan biaya transaksi dalam
bisa dikendalikan dengan baik. aktivitas ini diduga tidak mampu
Beberapa kasus mengenai per- diidentifikasi oleh petani sehingga akan
dagangan barang/jasa khususnya berpengaruh pada keuntungan usaha
perdagangan dalam skala kecil seperti Sebagaimana dikatakan oleh Baye (2010)
perdagangan produk pertanian yang bahwa biaya transaksi muncul karena
berada di pedesaan, biaya transaksi ini adanya ketidaksempurnaan informasi
sulit untuk diidentifikasi oleh pelaku (imperfect information) dan keterbatasan
usaha. Berge et. al. (2011) mengemuka- dalam mengolah informasi tersebut.
kan bahwa rendahnya tingkat pendidikan Pemilihan usahatani kedelai sebagai
pelaku usaha di pedesaan mengakibatnya objek penelitian disebabkan kedelai
sulitnya pelaku usaha untuk membedakan merupakan salah satu dari lima komoditi
atau mengklasifikasikan semua bentuk pangan utama (beras, jagung, kedelai,
biaya yang akan atau telah dikeluarkan. gula dan daging sapi) di Indonesia (Badan
Kesulitan identifikasi ini akan me- Pusat Statistik, 2014). Selain itu kedelai
ngurangi keuntungan yang akan diterima merupakan sumber protein nabati utama
oleh pelaku usaha karena tanpa sadar bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
telah mengeluarkan beberapa biaya Bagi perekonomian Indonesia kacang

162
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

kedelai memiliki peranan yang besar terhadap tingkat keuntungan usahatani


karena merupakan sumber bahan baku kedelai.
utama bagi industri tahu, tempe, dan Salah satu kegiatan yang diduga
pakan ternak berupa bungkil kacang akan mempengaruhi harga input adalah
kedelai. Data dari Badan Pusat Statistik pada pengadaan tenaga kerja luar
(BPS) menunjukkan bahwa produksi keluarga. Pada saat musim panen,
kedelai dalam 5 tahun terakhir terus permintaan terhadap tenaga kerja luar
mengalami penurunan. Sedangkan keluarga sangat tinggi sehingga petani
kebutuhan kedelai dalam negeri membutuhkan informasi dari berbagai
cenderung mengalami peningkatan, pihak yang mengetahui tentang buruh tani
misalnya kebutuhan kedelai tahun 2010 borongan. Terkadang petani harus
mencapai 2.647.151 ton sedangkan mencari ke kabupaten lainnya disebabkan
produksi kedelai hanya mampu mencapai buruh tani di Kabupaten Lamongan sudah
907.031 ton. Hal ini diduga terjadi karena dipekerjakan oleh petani lainnya.
rendahnya keuntungan yang didapatkan Pencarian informasi hingga mendapatkan
petani untuk produk kedelai sehingga buruh tani yang sesuai diduga
petani memilih untuk membudidayakan memunculkan biaya transaksi. Pengaruh
komoditi lain misalnya kangkung. biaya transaksi yang ditimbulkan ini
Salah satu kabupaten yang menjadi tentunya sangat berpengaruh terhadap
pemasok kedelai untuk Provinsi Jawa harga input usahatani kedelai yaitu pada
Timur adalah Kabupaten Lamongan. pengadaan tenaga kerja luar keluarga.
Walaupun bukan sebagai penghasil Selain mempengaruhi harga input,
utama, namun Kabupaten Lamongan biaya transaksi juga mempengaruhi harga
merupakan daerah yang secara kontinu output. Kegiatan usahatani yang diduga
memproduksi kedelai sehingga dinilai akan memunculkan biaya transaksi yang
bahwa kabupaten ini dapat memberikan berpengaruh terhadap harga output
gambaran secara umum mengenai adalah kegiatan mencari informasi harga
kondisi usahatani kedelai di Jawa Timur. kedelai. Lokasi usahatani kedelai di
Beberapa kegiatan yang diduga akan Kabupaten Lamongan sebagian besar
memunculkan biaya transaksi adalah berada jauh dari pasar sebagai lokasi
pada kegiatan pengadaan sumbr perdagangan kedelai. Pasar untuk kedelai
pembiayaan, pengadaan input dan juga terdapat di perkotaan dan juga beberapa
pada kegiatan penjualan output. berada diluar kabupaten. Sistem
Pada kegiatan pengadaan input, pemasaran kedelai di Kabupaten
biaya transaksi diduga akan mem- Lamongan dimulai dari penjualan kedelai
pengaruhi harga input sedangkan pada oleh petani kedelai kepada pedagang
kegiatan penjualan output, biaya transaksi perantara (tengkulak) di tingkat desa.
diduga akan mempengaruhi harga output. Kondisi ini menyebabkan petani sangat
Perubahan harga input dan harga output bergantung pada informasi harga yang
ini kemudian diduga akan berpengaruh dimiliki oleh pedagang perantara
sebagaimana diketahui bahwa pedagang

163
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

perantara lebih menguasai harga pasar Kecamatan Tikung sebanyak 50 orang,


daripada petani. Untuk mengetahui harga Kecamatan Kembangbahu sebanyak 18
kedelai, petani akan berupaya untuk orang dan Kecamatan Mantup sebanyak
mendapatkan informasi harga baik 52 orang.
melalui petani lainnya ataupun langsung Persamaan yang digunakan untuk
melalui pedagang desa atau pedagang menghitung komponen dan rasio biaya
kecamatan. Kegiatan mencari informasi transaksi:
inilah yang digolongkan sebagai biaya TrC = ∑ Zi
transaksi. Berapapun jumlah biaya 𝑍𝑍𝑍𝑍
transaksi yang ditimbulkan pada kegiatan 𝑍𝑍 = ∶ ∑𝑍𝑍𝑍𝑍 = 1
Tr𝐶𝐶
ini diduga akan berpengaruh terhadap Sedangkan persamaan regresi linear
harga output yang berlaku. berganda yang digunakan untuk melihat
Berdasarkan uraian latar belakang faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: 1) keuntungan usahatani sebagai berikut:
Menganalisis struktur biaya transaksi
yang terdapat dalam kegiatan usahatani PROF = a 0 + a 1 POUT + a 2 PWTK +
kedelai, 2) Menganalisis faktor-faktor a 3 PBEN + a 4 PPUK + a 5 LHN +
yang mempengaruhi keuntungan a 6 CRED + a 7 FEDU +
usahatani dan pengaruh biaya transaksi a 8 NFEDU + a 9 EXC + a 10 TRC
terhadap keuntungan usahatani. +µ

(a 0 , a 1 , a 5 , a 6 , a 7 , a 8 , a 9 > 0 dan a 2 , a 3 , a 4 ,
METODE PENELITIAN
a 10 < 0)
Penelitian dilakukan di Kabupaten
Lamongan, Jawa Timur. Pemilihan lokasi keterangan:
ini dilakukan dengan pertimbangan PROF = Keuntungan usahatani
POUT = Harga output/kedelai
karena daerah tersebut merupakan salah PWTK = Harga upah tenaga kerja
satu sentra produksi kedelai di Jawa PBEN = Harga benih kedelai
PPUK = Harga pupuk kimia
Timur. Waktu penelitian pada bulan LHN = Luas lahan usahatani
Agustus 2014 hingga Maret 2015. CRED = Kredit
FEDU = Pendidikan formal
Metode pengumpulan data primer NFEDU = Pendidikan non formal
dilakukan melalui wawancara langsung EXC = Pengalaman usahatani
TRC = Biaya Transaksi
kepada petani responden dengan
menggunakan kuesioner. Penentuan Metode yang digunakan untuk
responden dilakukan dengan metode mengetahui dan menghitung biaya
simple random sampling dengan transaksi adalah metode deep interview
pembagian proporsi yang rata untuk pada setiap kegiatan wawancara dengan
setiap kecamatan. Metode ini dilakukan petani responden. Metode ini digunakan
karena telah terdapat sampling frame untuk menelusuri setiap kegiatan yang
untuk masing-masing kecamatan terpilih. memungkinkan terdapatnya biaya
Jumlah keseluruhan sampel adalah 120 transaksi didalamnya.
petani kedelai yang berasal dari

164
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

Sangat penting untuk mengetahui (direct dan indirect) dan biaya implisit
setiap proses yang terjadi dalam usahatani sesuai dengan penelitian Williamson
khususnya untuk penelitian ini yaitu (1981) yang menemukan biaya eksplisit
usahatani kedelai. Setiap kegiatan yang atau disebut juga biaya informal gift
menghasilkan pertukaran baik pertukaran exchange dan biaya implisit atau disebut
barang ataupun pertukaran informasi juga biaya emotional interaction. Kedua
harus diteliti dengan baik. Ketika jenis biaya ini terbagi menjadi biaya
pertukaran tersebut mengeluarkan biaya informasi, negosiasi, koordinasi,
maka biaya ini perlu diidentifikasi apakah pelaksanaan, monitoring dan risiko.
memenuhi kriteria sebagai biaya Keseluruhan biaya ini adalah yang
transaksi atau tidak (Hardt, 2009). dikeluarkan petani responden mulai dari
Beberapa jenis biaya transaksi dalam persiapan sebelum tanam kedelai hingga
usahatani terdiri atas biaya informasi, pada saat penjualan kedelai (pasca
biaya negosiasi, biaya koordinasi, biaya panen).
pelaksanaan dan biaya monitoring. Biaya Penentuan masing-masing kompo-
informasi menurut Baye (2010) adalah nen biaya transaksi berdasarkan dari hasil
setiap biaya yang dikeluarkan dalam beberapa penelitian. Biaya informasi,
sebuah usaha untuk mendapatkan negosiasi dan pelaksanaan sesuai dengan
informasi mengenai kepentingan usaha, penelitian Anggraini (2005) yang
misalnya informasi harga, informasi meneliti tentang biaya transaksi pada
budidaya, ataupun informasi mengenai usahatani padi dan pada usaha perikanan
sumber pembiayaan. Biaya negosiasi tangkap di Pelabuhanratu, Kabupaten
adalah biaya yang dikeluarkan saat Sukabumi. Biaya monitoring berdasarkan
melakukan negosiasi dengan pihak yang penelitian Sukmadinata (1995) yang
ingin diajak bekerjasama (Baye, 2010; meneliti tentang usaha penangkapan ikan.
Williamson, 1989). Biaya monitoring timbul karena adanya
Biaya koordinasi adalah biaya yang pengawasan terhadap kegiatan penang-
dikeluarkan pada saat terjadinya kapan ikan yang telah terikat kontrak.
penyesuaian kesepakatan antar setiap Penentuan biaya koordinasi dan risiko
pelaku usaha yang terlibat (Williamson, berdasarkan penelitian Rudiyanto (2011)
1989). Biaya pelaksanaan adalah biaya pada pengelolaan sea farming yang
yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan menunjukkan bahwa jumlah biaya
(Coase dalam Moss, 2013) yang transaksi terbesar adalah pada biaya
dilakukan. Biaya monitoring adalah biaya pelaksanaan setelah kontrak (ex post
yang dikeluarkan karena adanya kegiatan transaction cost).
untuk mengawasi pihak lain dalam
melaksanakan kontrak (Baye, 2010). Biaya Transaksi pada Pengadaan
Sumber Pembiayaan
HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur biaya transaksi pada
Struktur biaya transaksi pada lokasi pembiayaan usahatani kedelai di
penelitian terdiri dari biaya eksplisit Kabupaten Lamongan terdiri dari biaya

165
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

Tabel 1. Rata-Rata Biaya Transaksi pada Pembiayaan Usahatani Kedelai di


Kabupaten Lamongan 2014/2015
Komponen Biaya Transaksi Jumlah (Rp) Persentase (%)
Biaya informasi 17.317,08 44,15
Biaya negosiasi 4.108,33 10,47
Biaya koordinasi 6.576,28 16,77
Biaya pelaksanaan 10.753,75 27,42
Biaya monitoring 469,58 1,20
Total 39.225,03 100,00

informasi, biaya negosiasi, biaya yang dikonsumsi selama melakukan


koordinasi, biaya pelaksanaan dan biaya perbincangan.
monitoring Selain itu, komunikasi juga biasanya
Pada Tabel 1 terlihat bahwa kom- dilakukan melalui media elektronik
ponen biaya transaksi pada pembiayaan (handphone). Petani akan melakukan
usahatani kedelai yang memiliki persen- komunikasi dengan pemilik informasi
tase tertinggi adalah biaya informasi. atau dengan orang-orang yang telah
Kondisi di lokasi penelitian menunjukkan menerima pinjaman modal lebih dulu.
bahwa untuk mendapatkan pinjaman Biaya ini disebut juga biaya pulsa.
modal dari lembaga keuangan baik Beberapa petani yang mengeluarkan
formal maupun informal, petani kedelai biaya ini adalah petani yang kediamannya
membutuhkan beberapa informasi dari jauh dari sumber informasi.
beberapa orang yang telah lebih dahulu Komponen biaya transaksi dengan
menerima pinjaman modal. Informasi ini persentase tertinggi kedua adalah biaya
dapat diperoleh oleh petani dengan cara pelaksanaan. Biaya ini terdiri dari biaya
melakukan komunikasi baik secara administrasi dan biaya pengurusan
langsung maupun tidak langsung dengan dokumen peminjaman modal seperti
sumber informasi atau pemberi informasi. fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk),
Komunikasi secara langsung yang fotokopi KK (Kartu Keluarga) dan
dimaksud adalah beberapa petani fotokopi RUA (Rancangan Usahatani).
melakukan perbincangan di warung- Dokumen ini merupakan persyaratan
warung makan untuk membahas tentang yang harus dilengkapi untuk men-
sumber pembiayaan yang tersedia. dapatkan pinjaman modal dari lembaga
Pembahasan menyangkut tentang pembiayaan formal yaitu LKMA.
prosedur apa saja yang harus dilakukan Sedangkan untuk lembaga pembiayaan
oleh petani untuk mendapatkan pinjaman formal lainnya seperti bank, dibutuhkan
modal. Biasanya petani akan mengeluar- fotokopi sertifikat kepemilikan lahan juga
kan biaya untuk memperoleh informasi terdapat biaya untuk administrasi. Selain
ini. Biaya ini dikenal dengan sebutan itu, terdapat juga jenis biaya pelaksanaan
biaya dengar. Petani mengeluarkan uang lainnya yaitu biaya antrian yang termasuk
untuk membayar makanan dan minuman biaya implisit. Biaya ini adalah konversi

166
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

dari waktu antrian pada saat pengurusan terdapat beberapa jenis biaya transaksi
dokumen peminjaman modal. yang akan menambah harga input.
Komponen biaya transaksi dengan Biaya transaksi yang mempengaruhi
persentase yang terendah adalah biaya input adalah biaya informasi untuk
monitoring. Biaya ini berupa biaya yang usahatani kedelai, biaya mencari tenaga
dikeluarkan petani untuk membayar kerja keluarga dan biaya mempertahan-
pekerja suruhan yang bekerja untuk kan kontrak tenaga kerja luar keluarga.
menyelesaikan pengurusan dokumen Keseluruhan biaya transaksi ini akan
peminjaman modal. Hal ini sebagian berpengaruh terhadap harga input
besar dilakukan oleh petani yang tidak kedelai. Dengan biaya ini maka harga
sempat mengurus kelengkapan dokumen input kedelai akan bertambah sehingga
sebagai persyaratan peminjaman modal. biaya pengadaan input akan lebih besar.
Selain itu juga ada beberapa petani yang Namun hal ini tidak disadari oleh petani
menyewa pekerja suruhan karena tidak karena yang dihitung oleh petani
terlalu mengerti tentang peminjaman hanyalah harga rill untuk input usahatani,
modal. sedangkan biaya transaksi yang terbentuk
Biaya koordinasi lebih tinggi 5,35% tidak dihitung.
dari biaya negosiasi. Biaya koordinasi Biaya informasi yang dikeluarkan
dan biaya negosiasi lebih besar petani pada pengadaaan input usahatani
dikeluarkan pada pembiayaan non kedelai adalah biaya informasi untuk
formal. Hal ini disebabkan pembiayaan mengetahui tentang usahatani kedelai
non formal hanya berlandaskan pada asas misalnya teknik budidaya atau bagaimana
saling percaya sehingga beberapa mengatasi hama dan penyakit serta biaya
persyaratan tidak dibuat secara baku informasi untuk mencari tenaga kerja luar
melainkan hanya melalui koordinasi dan keluarga. Biaya untuk mengetahui
negosiasi antara pihak peminjam dan informasi mengenai usahatani kedelai
pemberi pinjaman. dikeluarkan oleh 28 orang petani res-
ponden atau sebesar 23,33%. Petani yang
Biaya Transaksi pada Pengadaan mengeluarkan biaya ini adalah petani
Input Usahatani Kedelai yang kekurangan informasi mengenai
Tahap awal sebelum memasuki jenis pestisida apa yang digunakan untuk
masa tanam kedelai adalah petani membasmi hama yang sedang menyerang
menyiapkan input apa saja yang tanaman kedelai. Banyaknya jenis
diperlukan seperti benih kedelai, benih pestisida yang digunakan akan membuat
tanaman tumpangsari dan pupuk. petani selektif untuk memilih. Dengan
Penggunaan input lainnya seperti demikian secara tidak disadari maka
pestisida dan tenaga kerja dibutuhkan selain dari harga input (pestisida) itu
pada pertengahan tanam hingga musim sendiri, petani telah mengeluarkan biaya
panen. Selama tahapan ini, petani transaksi yang akan berpengaruh
mengeluarkan biaya untuk pengadaan terhadap harga input tersebut.
input. Dalam pengadaan input ini,

167
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

Selain biaya informasi mengenai Bangunan/PBB) merupakan biaya


usahatani kedelai, petani responden juga transaksi. Hal ini disebabkan sifat PBB
mengeluarkan biaya untuk mencari yang dibayarkan oleh petani atau pemilik
tenaga kerja luar keluaga. Biaya ini lahan adalah untuk mempertahankan
sebagian besar dikeluarkan petani kontrak atas lahan dan bangunan yang
sebelum memasuki musim panen. dimilikinya kepada pemerintah.
Permintaan terhadap tenaga kerja yang Nilai pajak ditentukan berdasarkan
sangat tinggi pada musim panen membuat harga lahan yang berlaku pada tahun
petani harus dengan segera mencari tersebut sehingga setiap tahunnya bisa
tenaga kerja. Petani yang mencari mengalami perubahan. Faktor penentu
informasi tentang tenaga kerja luar harga lahan adalah berdasarkan letak
keluarga sebanyak 16 orang atau sebesar lahan dan kesuburan lahan. Lahan yang
13,33% dari kategori petani dengan lahan lokasinya dekat dengan pusat-pusat
menengah dan lahan luas. perekonomian seperti pasar atau jalan
Pada pengadaan input usahatani raya akan memiliki harga lahan yang
kedelai juga terdapat biaya negosiasi lebih tinggi.
berupa biaya keakraban. Biaya ini Selain biaya negosiasi terdapat pula
dikeluarkan petani untuk mempertahan- biaya koordinasi berupa biaya rapat dan
kan kontrak dengan tenaga kerja luar biaya iuran kelompok tani. Biaya rapat
keluarga. Biasanya petani akan mengajak adalah keseluruhan biaya yang dikeluar-
tenaga kerja luar keluarga untuk kan petani responden pada saat akan
berbincang-bincang di warung kopi atau menghadiri rapat kelompok tani. Biaya
di warung makan. Keseluruhan biaya ini bisa termasuk biaya makan dan
makan dan minum akan dibayarkan oleh minum untuk konsumsi petani.
petani. Biaya inilah yang termasuk Sedangkan biaya iuran kelompok tani
kedalam biaya negosiasi (biaya adalah iuran yang harus dibayarkan
keakraban). kelompok tani sebagai anggota dari
Biaya ini antara lain biaya mem- kelompok tani. Iuran kelompok tani
pertahankan kontrak (pajak lahan), biaya dibayarkan setiap dua kali dalam satu
rapat kelompok tani, iuran kelompok tani tahun. Iuran ini berbeda-beda jumlahnya
dan iuran desa. Keseluruhan biaya ini untuk masing-masing kelompok tani
tidak terkait dengan sumber pembiayaan, seperti Rp 2.500, Rp 3.500 hingga Rp
input dan output usahatani kedelai. 5.000 per 6 bulan.
Biaya negosiasi yaitu biaya mem- Iuran lain yang juga dikeluarkan
pertahankan kontrak lahan (pajak lahan) oleh petani adalah iuran desa. Iuran ini
merupakan komponen biaya transaksi dikeluarkan satu kali dalam satu tahun.
yang terbesar diantara biaya transaksi Jumlah iuran berbeda-beda untuk setiap
lainnya. Biaya ini dikeluarkan petani desa mulai dari Rp 5.000 hingga Rp
responden sebesar Rp 81.375. Sesuai 10.000. Iuran desa termasuk kedalam
dengan hasil penelitian Anggraini (2005) biaya monitoring karena biaya ini
bahwa pajak lahan (Pajak Bumi dan dikeluarkan untuk menjaga keamanan

168
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

bersama dalam satu desa termasuk mengeluarkan biaya ini. Hal ini dilakukan
keamanan bersama termasuk dalam karena jumlah hasil panen tidak
menjaga hasil panen dan peralatan- memenuhi jumlah yang ditentukan oleh
peralatan usahatani yang dimiliki petani. pedagang perantara. Jika hasil panen
mencapai 1 truk atau ±3 ton maka
Biaya Transaksi pada Pengadaan pedagang perantara akan menjemput
Output Usahatani Kedelai hasil panen tersebut namun jika tidak
Saat memasuki musim panen hingga maka petani harus mengantarkannya
pasca panen, petani melakukan beberapa sendiri. Oleh karena itu beberapa petani
kegiatan yang memunculkan biaya dengan hasil panen yang sedikit
transaksi. Biaya ini diantaranya adalah mengumpulkan hasil panennya agar
biaya untuk mencari informasi mengenai memenuhi persyaratan tersebut. Setelah
harga kedelai, biaya untuk upah supir itu mereka akan mengubungi pedagang
pengantar hasil panen dan juga biaya perantara. Supir yang mengangkut hasil
risiko. Biaya ini akan berpengaruh panen memang disediakan oleh pedagang
terhadap harga output kedelai. Dengan perantara, namun beberapa dari petani
tidak disadari oleh petani responden tersebut mengeluarkan uangnya secara
bahwa keberadaan biaya ini akan sukarela untuk supir pengangkut hasil
mengurangi harga output. panen tersebut.
Ketika musim panen tiba, beberapa Dalam perjalanan menuju pedagang
petani akan mencari informasi mengenai perantara terkadang ada kedelai yang
harga kedelai yang berlaku di pasar serta rusak, apalagi pada saat turun hujan yang
harga yang ditentukan oleh pedagang tidak terduga. Oleh sebab itu ada
kecamatan. Jumlah petani responden beberapa petani yang melakukan anti-
yang mencari informasi harga ini sipasi berupa menyiapkan plastik ataupun
sebanyak 8 orang atau sebesar 6,66%. terpal berukuran sedang untuk menutup
Petani ini termasuk petani yang kedelai saat dalam perjalanan menuju
kediamannya dan lokasi lahannya jauh pedagang perantara. Biaya ini termasuk
dari pusat kecamatan sehingga untuk kedalam biaya untuk menghindari risiko
mengetahui tentang informasi apa saja kedelai rusak. Berbeda halnya ketika
termasuk informasi harga sangat sulit. kedelai sudah mengalami kerusakan saat
Dengan begitu petani akan mengeluarkan tiba di pedagang perantara. Harga yang
biaya misalnya menemui petani lain atau diterima akan otomatis berkurang. Harga
langsung menemui pedagang kecamatan. yang hilang ini termasuk kedalam biaya
Biaya inilah yang termasuk biaya mencari pengendalian risiko. Sebanyak 6 orang
informasi harga kedelai. petani responden atau sebesar 5% akan
Jenis biaya lain pada pengadaan mengeluarkan biaya ini sebagai
output adalah biaya untuk membayar pengendalian terhadap risiko yang
upah supir pengantar hasil panen. ditimbulkan karena kedelai yang rusak.
Sebanyak 26 orang atau sebesar 21,66%
petani dengan kategori lahan sempit yang

169
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

Jumlah Biaya Transaksi pada Komponen biaya transaksi dengan


Usahatani Kedelai persentase terbesar setelah biaya nego-
Jumlah biaya transaksi yang terdapat siasi adalah biaya informasi. Sebagai-
pada usahatani kedelai sebesar Rp mana telah diketahui bahwa biaya
144.120,86. Keseluruhan jumlah biaya informasi mendominasi hampir seluruh
transaksi tersaji pada Tabel 2. Komponen kegiatan yang dilakukan petani selama
biaya transaksi untuk setiap kegiatan melakukan usahatani kedelai misalnya
pengadaan sumber pembiayaan, pengada- pada kegiatan pengadaan sumber
an input, pengadaan output serta kegiatan pembiayaan, pengadaan input dan
lainnya didominasi oleh biaya negosiasi pengadaan output. Biaya informasi untuk
sebesar 60,30%. Besarnya jumlah biaya usahatani memiliki persentase sebesar
mempertahankan kontrak lahan (pajak 14.07%. Kurangnya akses yang dimiliki
lahan) menjadi faktor utama penentu nilai petani untuk mendapatkan informasi
dari komponen biaya transaksi ini. membuat petani harus selalu mengeluar-
Kewajiban petani responden untuk kan biaya untuk memperoleh informasi.
membayar Pajak Bumi dan Bangunan Walaupun begitu biaya yang dikeluarkan
(PBB) membuat petani responden akan ini terkadang belum diketahui oleh
selalu mengadakan kegiatan negosiasi petani. Pengeluran biaya ini tidak
dengan pemerintah. Hal ini dilakukan dihitung sebagaimana biaya usahatani
agar petani dapat terus mempertahankan lainnya.
lahan dan bangunan yang dimilikinya.

Tabel 2. Jumlah Biaya Transaksi pada Usahatani Kedelai di Kabupaten


Lamongan 2014/2015
Pengadaan
Pengadaan Pengadaan Jumlah Persentase
Jenis biaya transaksi sumber
input output (Rp) (%)
pembiayaan
Biaya informasi
- Explicit/direct cost 17.317,08 2.512,50 445,83 20.275,42 14,07
Biaya negosiasi
- Explicit/direct cost 4.108,33 82.800,00 86.908,33 60,30
Biaya koordinasi
- Explicit/direct cost 6.175,00 11.033,33 17.208,33
- Implicit cost 401,28 401,28 12,22
Biaya pelaksanaan
- Explicit/direct cost 10.510,83 862,50 11.373,33
- Implicit cost 201,25 201,25 8,03
Biaya monitoring
- Explicit/direct cost 469,58 5.625,00 6.094,58 4,23
Biaya risiko
- Explicit/indirect cost 1.658,33 1.658,33 1,15
Total biaya transaksi 144.120,86 100,00

170
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

Tabel 3. Perbandingan Jenis Biaya Transaksi pada Usahatani Kedelai di


Kabupaten Lamongan 2014/2015
Jenis Jumlah (Rp Presentase (%)
Biaya eksplisit 143.518,33 99,58
Biaya implisit 602,53 0,42
Total 144.120,86 100,00

Pada Tabel 3 terlihat bahwa terdapat kegiatan pengurusan dokumen pemin-


perbedaan yang sangat besar antara biaya jaman modal, jika yang ingin dihitung
eksplisit dan biaya implisit. Sebagaimana adalah biaya imbangan maka keseluruhan
yang dijelaskan oleh Williamson (1989) nilai yang seharusnya didapatkan
bahwa biaya eksplisit adalah biaya dihitung pada saat pengurusan dokumen
informal gift exchange yaitu biaya dilakukan, mulai dari penyiapan
dikeluarkan dalam setiap pertukaran dokumen hingga selesai (karena ada
sedangkan biaya implisit adalah biaya pekerjaan yang dikorbankan). Sedangkan
emotional interaction yaitu biaya yang jika yang ingin dihitung adalah biaya
dikeluarkan pada setiap kegiatan yang implisit maka yang dihitung hanyalah
akan menimbulkan interaksi emosi di biaya pada saat melakukan antrian dalam
dalam diri pelaku usaha yang jika pengurusan dokumen. Pada saat
dihitung akan menghasilkan nilai ketika melakukan antrian, tetap ada nilai yang
melakukan pekerjaan lain. Dilanjutkan seharusnya diterima pelaku usaha jika
oleh D’Hondt (2008) bahwa biaya melakukan kegiatan lain (sama dengan
implisit menyerupai biaya opportunity biaya imbangan) namun inti dari biaya
cost. Jika disinkronkan maka yang mem- implisit adalah melibatkan emosi dalam
bedakan biaya opportunity (imbangan) diri pelaku. Williamson (1989) mengata-
dengan biaya implisit adalah interaksi kan bahwa ketika ada interaksi emosional
emosional yang ditimbulkan oleh pelaku dalam diri pelaku usaha ketika melakukan
usaha ketika melakukan kegiatan lain kegiatan transaksi maka hal tersebut
disaat seharusnya ada kegiatan lainnya termasuk dalam biaya emotional
yang dikorbankan. Penghitungan biaya interaction. Pada saat melakukan antrian,
implisit adalah dengan melakukan terdapat interaksi emosional dalam diri
konversi terhadap keseluruhan nilai yang petani kedelai. Interkasi emosional yang
seharusnya didapatkan dengan waktu dimaksud adalah adanya pemikiran-
yang dikorbankan. pemikiran lain yang menggangu dan
Jika biaya imbangan akan meng- adanya kegiatan lain yang menunggu
hitung keseluruhan nilai yang seharusnya sedangkan petani kedelai harus mengantri
didapatkan saat melakukan pekerjaan demi untuk menyelesaikan pengurusan
korbanan, maka biaya implisit hanya dokumen peminjaman modal. Jadi yang
akan menghitung kegiatan yang me- dihitung hanya biaya antriannya saja,
nimbulkan interaksi emosional dalam diri sedangkan biaya untuk kegiatan
pelaku usaha saja. Misalnya untuk pengurusan dokumen mulai dari awal
171
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

hingga selesai akan termasuk kedalam pengembalian modal di LKMA harus


jenis biaya transaksi lainnya yaitu biaya mengantri dengan petani lainnya yang
pelaksanaan. juga sudah jatuh tempo pembayarannya.
Kegiatan lain selain dari pengurusan
dokumen yang menimbulkan biaya Pengaruh Biaya Transaksi terhadap
implisit adalah kegiatan pertemuan pada Keuntungan Usahatani Kedelai
saat peminjaman dan pengembalian Setelah mengetahui struktur biaya
modal. Hal ini hanya terjadi pada petani transaksi pada usahatani kedelai, tujuan
responden yang memiliki pinjaman penelitian selanjutnya adalah untuk
modal pada sumber pembiayaan formal. mengetahui bagaimana pengaruh biaya
Pada saat peminjaman modal misalnya di transaksi terhadap keuntungan usahatani
bank, petani akan melakukan antrian kedelai. Keuntungan usahatani diperoleh
dengan nasabah lain. Begitu juga dengan dari total penerimaan yang dikurangi
peminjaman modal pada LKMA dengan total biaya usahatani.
(Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis). Berdasarkan Tabel 4 diketahui
Pada saat dana telah dicairkan oleh bahwa penerimaan usahatani kedelai
pengurus LKMA, maka petani akan terdiri dari penerimaan untuk kedelai itu
dikumpulkan untuk dibagikan pinjaman sendiri dan penerimaan dari tanaman
tersebut. Namun kegiatan pembagian ini tumpangsari yaitu jagung atau kacang
tidak langsung dibagikan melainkan akan hijau. Untuk biaya usahatani sudah
dirangkaikan dengan kegiatan lainnya termasuk biaya untuk usahatani kedelai
misalnya untuk membahas masalah dan juga biaya tumpangsari. Sehingga
usahatani kedelai atau pembahasan rata-rata keuntungan yang diperoleh
lainnya. untuk satu hektar dalam satu tahun
Sama halnya pada saat pengem- usahatani kedelai yaitu sebesar Rp
balian pinjaman. Pengembalian pinjaman 3.685.282,39.
di bank juga harus mengantri dengan Keuntungan ini diperoleh setelah
nasabah lain. Begitu juga saat melakukan dikurangi dengan total biaya usahatani

Tabel 4. Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Kedelai di Kabupaten


Lamongan 2014/2015
Variabel Satuan Jumlah (Rp)
Produksi kedelai kg 1.539,08
Harga kedelai Rp/kg 6.683,33
Penerimaan kedelai Rp 10.184.200,00
Produksi tanaman tumpangsari kg 222,63
Harga tanaman tumpangsari Rp/kg 1.270,83
Penerimaan tanaman tumpangsari Rp 556.562,50
Penerimaan usahatani kedelai Rp 10.740.762,50
Biaya usahatani kedelai Rp 7.055.480,11
Keuntungan usahatani kedelai Rp 3.685.282,39

172
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

Tabel 5. Perbandingan Biaya Transaksi Terhadap Biaya dan Keuntungan


Usahatani Kedelai di Kabupaten Lamongan 2014/2015
Uraian Jumlah (Rp) Rasio (%)
Biaya usahatani 7.055.480,11 2,04
Keuntungan usahatani 3.685.282,39 3,91
Jumlah biaya transaksi/Rp1 juta biaya usahatani 20.426,80
Jumlah biaya transaksi/Rp1 juta keuntungan 39.107,14

sebesar Rp 7.055.480,11. Setelah di- faktor tersebut seperti luas lahan dan
ketahui total biaya dan total keuntungan biaya usahatani. Sesuai dengan penelitian
usahatani, maka akan diperoleh rasio/ Tahir, dkk (2010) bahwa luas lahan
perbandingan biaya transaksi terhadap sangat berpengaruh terhadap keuntungan
biaya usahatani dan juga terhadap usahatani. Semakin besar luas lahan yang
keuntungan usahatani. dimiliki oleh petani maka akan semakin
Pada Tabel 5 terlihat bahwa rasio tinggi keuntungan yang diterima oleh
biaya transaksi terhadap biaya usahatani petani. Hal ini disebabkan peningkatan
kedelai sebesar 2,04%. Selain itu jumlah produksi yang juga semakin
diketahui bahwa setiap Rp 1 juta biaya tinggi. Penelitian yang dilaksanakan di
usahatani yang dikeluarkan, maka biaya Gorontalo, Sulawesi Selatan ini me-
transaksi yang juga harus dikeluarkan nunjukkan bahwa penurunan luas lahan
sebesar Rp 20.426,80. Hal ini berarti kedelai di Gorontalo menyebabkan
bahwa total biaya yang seharusnya menurunnya produksi kedelai. Penetapan
dikeluarkan petani kedelai dalam harga kedelai yang cenderung tidak
usahataninya jika dihitung dengan biaya berubah membuat keuntungan yang
transaksi yaitu sebesar Rp 7.199.600,97. diterima petani semakin rendah.
Selain rasio terhadap biaya usahatani Faktor lainnya seperti biaya usaha-
juga terdapat rasio biaya transaksi tani juga menjadi faktor yang ber-
terhadap keuntungan usahatani. Rasio pengaruh terhadap keuntungan usahatani.
yang diperoleh dari Tabel 7 yaitu sebesar Dikatakan oleh Firdaus (2007) bahwa
3,91%. Dengan perhitungan bahwa setiap semakin tinggi biaya input yang
Rp 1 juta keuntungan usahatani, akan dikeluarkan oleh petani maka akan
dikeluarkan biaya transaksi sebesar Rp semakin rendah keuntungan yang
39.107,14. Sehingga jika dihitung total didapatkan. Penelitian yang mem-
keuntungan setelah dikurangi dengan bandingkan usahatani kedelai di Jember
biaya transaksi, maka didapatkan total dan Banyuwangi, Jawa Timur ini
keuntungan sebesar Rp 3.541.161,53. menunjukkan bahwa keuntungan usaha-
Sebelum melihat pengaruh biaya tani kedelai di Jember lebih tinggi
transaski terhadap keuntungan usahatani, daripada keuntungan usahatani kedelai di
maka akan diketahui terlebih dahulu Banyuwangi. Hal ini disebabkan peng-
faktor-faktor lain yang juga mem- gunaan biaya upah tenaga kerja yang
pengaruhi keuntungan usahatani. Faktor- lebih tinggi di Banyuwangi.
173
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

Biaya transaksi dapat menjadi faktor harga output, pendidikan formal dan
yang mempengaruhi keuntungan usaha- pengalaman usahatani.
tani dikatakan oleh Martin et. al. (2010) Variabel harga output tidak ber-
karena biaya transaksi memunculkan pengaruh signifikan walaupun tanda
kondisi uncertainty. Kondisi ini akan parameter dugaan adalah positif terhadap
memunculkan sebuah biaya yang disebut keuntungan usahatani kedelai. Harga
biaya ketidakpastian. Selain pada usaha output atau harga kedelai tidak
skala makro, kondisi ketidakpastian juga berpengaruh signifikan karena pada
selalu terjadi pada usaha mikro salah lokasi penelitian, harga kedelai yang
satunya adalah usahatani. Untuk melaku- diterima oleh petani tidak bervariasi.
kan pengukuran terhadap biaya ini Dengan harga yang sama, tidak berarti
diperlukan managemen biaya transaksi memberikan pengaruh yang sama untuk
yang efektif karena hal ini juga setiap keuntungan petani. Harga tertinggi
menyangkut tentang peramalan (for- yang diterima petani yaitu sebesar
ecasting). Hasil dari pendugaan para- Rp 6.800 dan harga terendah yaitu
meter untuk melihat faktor-faktor yang sebesar Rp 6.200. Penetapan harga
mempengaruhi keuntungan usahatani kedelai ditentukan oleh pedagang
kedelai terdapat pada Tabel 6. berdasarkan kualitas kedelai yang
Berdasarkan hasil pendugaan pada dihasilkan.
Tabel 6 terlihat bahwa faktor yang Variabel upah tenaga kerja, harga
berpengaruh signifikan pada taraf 10%, benih dan harga pupuk merupakan
yaitu variabel harga upah tenaga kerja, komponen dari harga input pada
harga benih, harga pupuk, luas lahan, usahatani kedelai di lokasi penelitian.
kredit, pendidikan non formal dan biaya Ketiga variabel ini berpengaruh
transaksi. Sedangkan faktor yang tidak signifikan terhadap pembentukan modal
berpengaruh signifikan yaitu variabel dengan tanda parameter negatif. Hal ini

Tabel 6. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Keuntungan Usahatani pada


Usahatani Kedelai di Kabupaten Lamongan 2014/2015
Parameter Standar
Variabel Nilai t Pr > |t| Elastisitas
Dugaan Error
Konstanta 41146509,00 35059891,00 1,17 0,24
Harga output 1018,98 2931,31 0,35 0,73 1,96
Upah tenaga kerja -0,86 0,17 -5,03 <,00 -1,37
Harga benih -19,71 7,47 -2,64 0,00 -0,39
Harga pupuk -6871,46 3419,58 -2,01 0,04 -12,59
Luas lahan 7711857,00 1749396,00 4,41 <,00 1,61
Kredit 27,52 12,42 2,22 0,03 1,09
Pendidikan formal -301793,00 238783,30 -1,26 0,21 -0,57
Pendidikan non formal 4893805,00 1408824,00 3,47 0,00 0,43
Pengalaman usahatani 46522,66 59674,84 0,78 0,44 0,38
Biaya Transaksi -7,57 2,28 -3,31 0,00 -0,82

174
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

berarti bahwa semakin tinggi nilai dari lembaga keuangan non formal.
variabel ini, maka keuntungan akan Berdasarkan hasil pendugaan, kredit
semakin rendah dan begitu pula berpengaruh positif dan signifikan
sebaliknya. Sama halnya dengan terhadap keuntungan usahatani. Sesuai
penelitian Firdaus (2007) bahwa semakin yang terjadi di lokasi penelitian bahwa
tinggi harga input yang dikeluarkan oleh penggunaan kredit memang ditujukan
petani maka akan semakin rendah untuk kegiatan usahatani. Sebelum
keuntungan yang didapatkan. Penelitian musim tanam kedelai tiba, petani akan
yang membandingan usahatani kedelai di menerima kredit untuk digunakan
Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur ini membeli benih, pupuk dan pestisida.
menunjukkan bahwa keuntungan usaha- Sejalan dengan penelitian Kohansal, dkk
tani kedelai di Jember lebih tinggi (2008) bahwa adanya fasilitas kredit akan
daripada keuntungan usahatani kedelai di mengurangi financial constrain dan
Banyuwangi. Hal ini disebabkan peng- meningkatkan produktivitas. Keuntungan
gunaan biaya upah tenaga kerja yang petani akan meningkat seiring dengan
lebih tinggi di Banyuwangi. penggunaan kredit. Kemunculan lembaga
Variabel luas lahan berpengaruh keuangan yang berada di perdesaan akan
positif dan signifikan terhadap berpengaruh positif terhadap peningkatan
keuntungan usahatani. Semakin luas keuntungan petani sehingga kesejah-
lahan yang dimiliki oleh petani maka teraan petani juga akan meningkat.
keuntungan usahatani juga akan semakin Variabel pendidikan non formal
tinggi. Rata-rata luas lahan yang dikuasai petani berpengaruh positif dan signifikan
oleh petani kedelai di lokasi penelitian terhadap keuntungan usahatani. Pada
yaitu sebesar 0,76 hektar. Sesuai dengan lokasi penelitian, pendidikan non formal
penelitian Tahir, dkk (2010) bahwa luas dimiliki petani kedelai melalui keikut-
lahan sangat berpengaruh terhadap sertaan dalam pelatihan ataupun penyu-
keuntungan usahatani. Semakin besar luhan yang dilakukan oleh Dinas Per-
luas lahan yang dimiliki oleh petani maka tanian Kabupaten Lamongan, Unit
akan semakin tinggi keuntungan yang Pelaksana Teknis (UPT) masing-masing
diterima oleh petani. Hal ini disebabkan kecamatan ataupun dari kelompok tani.
peningkatan jumlah produksi yang juga Petani responden yang mendapatkan
semakin tinggi. Penelitian yang pendidikan non formal sebesar 27,50%.
dilaksanakan di Gorontalo, Sulawesi Hasil pendugaan menjelaskan bahwa
Selatan ini menunjukkan bahwa pendidikan non formal yang dimiliki
penurunan luas lahan kedelai di petani kedelai berpengaruh positif
Gorontalo menyebabkan menurunnya terhadap keuntungan usahatani kedelai.
tingkat produksi kedelai. Hal ini berarti bahwa pengetahuan dan
Jenis kredit yang diterima oleh keahlian yang diperoleh dalam pelatihan
petani kedelai di lokasi penelitian adalah ataupun penyuluhan dapat meningkatkan
kredit modal kerja. Sumber kredit berasal keuntungan yang diperoleh oleh petani
dari lembaga keuangan formal dan kedelai.

175
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

Selain pendidikan non formal, petani transaksi. Sesuai dengan struktur biaya
responden juga mendapatkan pendidikan transaksi yang terbentuk memperlihatkan
formal. Sebesar 40,83% petani responden bahwa biaya transaksi pada pengadaan
adalah tamatan SD, 15% tamatan SLTP, input, output dan sumber pembiayaan
18,33% tamatan SLTA, 1,67% sarjana memberikan pengaruh negatif terhadap
muda dan sisanya 24,17% tidak tamat keuntungan usahatani kedelai. Hal ini
SD/Sederajat. Walaupun 75,83% petani sesuai dengan penelitian Martin et. al.
responden memperoleh pendidikan for- (2010) dan Mayvani (2011) yang
mal namun hasil pendugaan menunjuk- mengatakan bahwa biaya transaksi dapat
kan bahwa pendidikan formal tidak menjadi faktor yang mempengaruhi
berpengaruh signifikan terhadap ke- keuntungan karena adanya biaya
untungan usahatani kedelai. Sebagaimana transaksi menunjukkan tidak adanya
yang terjadi di lokasi penelitian bahwa pemusatan kegiatan pada satu titik
petani dengan pendidikan rendah namun (aglomerasi). Hal ini mengakibatkan
memiliki lahan yang luas maka tingkat terjadinya kegagalan pasar dan juga
keuntungannya lebih tinggi daripada terjadinya penurunan tingkat keuntungan
keuntungan usahatani petani yang usaha yang sangat rendah.
memiliki pendidikan tinggi namun
memiliki lahan yang termasuk kategori SIMPULAN DAN SARAN
menengah. Luas lahan lebih besar dan Simpulan
signifikan pengaruhnya terhadap ke- Berdasarkan hasil penelitian pe-
untungan usahatani dibandingkan ngaruh biaya transaksi terhadap ke-
pendidikan formal. Sama halnya dengan untungan usahatani kedelai di Kabupaten
pengalaman usahatani, hasil pendugaan Lamongan, Jawa Timur diperoleh
menunjukkan bahwa pengalaman usaha- simpulan sebagai berikut:
tani tidak berpengaruh signifikan 1. Biaya transaksi yang terbentuk pada
terhadap keuntungan usahatani. Sebesar usahatani kedelai adalah biaya
26,67% petani responden memiliki informasi, biaya negosiasi, biaya
pengalaman usahatani yaitu selama 20 – koordinasi, biaya pelaksanaan, biaya
30 tahun namun jika dilihat dari monitoring dan biaya risiko. Masing-
keuntungan usahatani yang diperoleh masing komponen biaya terdapat pada
sangat beragam. Hal ini menunjukkan pengadaan sumber pembiayaan,
bahwa pengalaman tidak menentukan pengadaan input dan output usahatani
tingkat keuntungan yang diperoleh oleh kedelai. Jumlah biaya transaksi pada
petani responden. usahatani kedelai sebesar Rp
Variabel biaya transaksi ber- 144.120,86. Biaya negosiasi merupa-
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kan komponen biaya transaksi yang
keuntungan usahatani kedelai. Kom- memiliki persentase terbesar yaitu
ponen biaya transaksi yang memiliki 60,30%.
persentase tertinggi adalah biaya 2. Biaya transaksi berpengaruh negatif
negosiasi sebesar 60,30% dati total biaya dan signifikan terhadap keuntungan

176
Pengaruh Biaya Transaksi terhadap Keuntungan Usahatani Kedelai …

usahatani. Faktor lain yang juga Hill Companies, Inc. 1221 Avenue
berpengaruh negatif yaitu variabel of the Americas, New York.
upah tenaga kerja, harga benih dan Berge LIO, Kjetil B, Bertil T. 2011.
harga pupuk. Sedangkan faktor yang Human and Financial Capital for
berpengaruh positif terhadap ke- Microenterprise Development;
untungan usahatani kedelai yaitu Evidence from a Field and Lab
variabel luas lahan, kredit dan Experiment. CMI (Chr. Michelsen
pendidikan non formal. Institute) Working Paper.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Luas
Saran Panen, Produktivitas dan Produksi
1. Diperlukan kerjasama dari pihak Kedelai di Indonesia.
penyuluh untuk memberikan penge- www.bps.go.id. Diakses 08
tahuan yang lebih banyak mengenai Agustus 2014.
biaya transaksi agar keberadaan biaya D’Hondt C. 2008. Transaction Cost
transaksi dapat diketahui sehingga Analysis A-Z. EDHEC. France
dapat diminimalkan. Firdaus, M. 2007. Analisis Daya Saing
2. Kebutuhan akan infrastruktur yang Kedelai di Jawa Timur. Jurnal
memadai sangat diperlukan untuk Sosial Ekonomi Pertanian Vol.1
meminimalkan biaya transaksi. Jarak No.2, November 2007.
antara lahan petani dengan pasar Hardt L. 2009. The History of
sebagai sumber informasi yang cukup Transaction Cost Economics and
jauh membuat petani mengeluarkan Its Recent Development. Erasmus
biaya-biaya yang tidak diperhitungkan Journal for Philosophy and
dalam biaya usahatani. selain itu, Economics, Volume 2, Issue 1,
keterlibatan dan keaktifan kelompok Summer 2009, pp. 29-51.
tani juga sangat diperlukan untuk Lind DA, Marchal WG dan Wathen SA.
mengurangi biaya transaksi. Koor- 2008. Teknik-teknik Statistika
dinasi yang kuat antar petani bisa dalam Bisnis dan Ekonomi.
mengurangi biaya informasi, biaya Salemba Empat: Jakarta.
koordinasi, biaya pelaksanaan dan Martins R, Serra FR, Leite AS, Ferreira
juga biaya negosiasi. MP dan Li D. 2010. Transaction
Cost Theory influence in strategy
research: A review through a
DAFTAR PUSTAKA
bibliometric study in leading
Anggraini E. 2005. Analisis Biaya journals. Working paper
Transaksi dan Penerimaan Nelayan No.61/2010 April. globAdvantage
dan Petani di Pelabuhanratu Center of Research in International
Kabupaten Sukabumi. [Tesis]. Business and Strategy.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Moss CB. 2013. Agricultural Finance.
Baye MR. 2010. Managerial Economics Routledge. 711 Third Avenue,
and Business Strategy. Mc Graw- New York.

177
Hardiyanti Sultan, dan Dwi Rachmina

Rudiyanto BY. 2011. Analisis


Kelembagaan dan Biaya Transaksi
dalam Pengelolaan Sea Farming di
Pulau Panggang Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu.
[Tesis]. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Sukmadinata T. 1995. Kajian
Kelembagaan Transaksi dalam
Pemasaran Hasil Usaha
Penangkapan Ikan di Jawa Timur.
[Disertasi]. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Tahir AG, Darwanto DH, Mulyo JH dan
Jamhari. 2010. Analsisi Efisiensi
Produksi Sistem Usahatani Kedelai
di Sulawesi Selatan. Jurnal Agro
Ekonomi Vo. 28 No. 2, Oktober
2010: 133-151.
Williamson OE. 1981. The Economics of
Organization: The Transaction
Cost Approach. The American
Journal of Sociology, Vol.87 No.3
(Nov. 1981), 548-577.
Williamson OE. 1989. Transaction Cost
Economics: An Introduction.
Handbook of Industrial
Organization, Volume I. Elsevier
Science Publishers B.V. 1989.
University of California, Berkeley.

178

Anda mungkin juga menyukai