Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN MODAL


PRA WIRAUSAHA MUDA (PWM)
USAHA DAGANG
PEMBESARAN DAN BUDIDAYA IKAN NILA KUKUH FISHERY
Desa Cemplang. Kec. Cibungbulang Kab. Bogor

Hal : Mohon Bantuan Dana Hibah Bogor, 19 September 2020

Kepada Yth.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
Up. Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda.

Dengan hormat,

Dengan adanya program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat


Indonesia salah satu sektor strategis penopang pertumbuhan ekonomi adalah
kewirausahaan, masyarakat diharapkan mampu mengembangkan sumber daya manusia
yang salah satunya adalah dengan membuka suatu usaha untuk pengembangan diri dan
kehidupannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan adanya bantuan dari
pemerintah itu sendiri.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami sekau pemilik usaha mandiri berupa
pembesaran dan budidaya ikan nila di Ds. Cemplang Kec. Cibungbulang Kab. Bogor
mengajukan permohonan bantuan dana hibah untuk pengembangan dan kelangsungan
usaha kami.

Demikian pemohonan ini kami sampaikan atas perhatian dan bantuan bapak kami
sampaikan terima kasih.

Pemilik Usaha Mandiri

PEMBESARAN DAN BUDIDAYA IKAN NILA KUKUH FISHERY

Eddo Saputra
DESKRIPSI UMUM USAHA

NAMA USAHA : MANDIRI

BENTUK : PEMBESARAN DAN BUDIDAYA IKAN NILA

JENIS : USAHA KECIL

NAMA PEMILIK : EDDO SAPUTRA

ALAMAT : KP. CIRANGKONG RT.21/RW.04 DS. CEMPLANG KEC.


CIBUNGBULANG
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Latar belakang didirikannya usaha ini adalah :

1. Peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini kecenderungan
masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti sapi karena
beberapa alasan seperti mahalnya harga yang di tawarkan dan mulai beralih
mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein.
2. Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran bibit
sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar
tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila
memiliki harga yang cukup terjangkau pasar.

A. Visi dan Misi Usaha

Visi :

Menjadikan usaha pembesaran dan budidaya ikan nila sebagai usaha kecil
menengah yang diminati masyarakat serta agar mendapatkan keuntungan yang
maksimal.

Misi :

1. Menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin. Yang memberikan deviden


yang memuaskan bagi para pelanggan.

2. Memberikan harga yang terjangkau bagi semua kalangan mesyarakat. Berdaya


saing tinggi melalui pengolahan yang profesional demi kepuasan pelanggan.

3. Menjalin hubungan yang baik kepada para relasi, kemitran kerja agar menjadi lebih
baik, saling menguntungkan dan tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Menciptakan lapangan pekerjaan.


B. Tujuan Usaha

Adapun tujuan wirausaha pembesaran dan budidaya ikan nila ini adalah :

1. Meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik.

2. Untuk menerapkan jiwa berwirausaha

3. Melatih kemandirian.

4. Menarik minat konsumen dengan makanan yang sehat dan bergizi.

C. MANFAAT USAHA

1. Mampu memenuhi kebutuhan dan selera konsumen

2. Menciptakan lapangan pekerjaan

3. Meningkatkan pendapatan dan memperoleh keuntungan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. ASPEK PRODUK
Usaha yang akan saya rintis adalah Budidaya ikan nila karena ikan nila merupakan
jenis ikan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Rasa daging ikan yang
enak membuat banyak orang menyukainya. Harga ikan nila pun terjangkau untuk
kalangan masyarakat. Maka dari itu saya ingin merintis budidaya ikan nila.

1. Jenis Produk

Produk yang saya buat adalah ikan nila yang siap di pasarkan, ke berbagai kolam
pemancingan, rumah makan, pedagang ikan dan lain-lain. Karena, pada saat ini
produk ikan nila banyak di nikmati oleh kalangan masyarakat, tetapi pemasokkan
kurang.

2. Jumlah Produk yang dibuat

Karena usaha saya bergerak dalam bidang ikan yang siap dipasarkan , maka target
pasar usaha saya adalah para ibu-ibu rumah tangga, para pemilik rumah makan, café,
restoran , para pedagang ikan dan lain-lain. Harga yang saya tetapkan adalah harga
yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah
memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya saya tetapkan sebagai harga yang
saya tawarkan agak murah dari harga umum di pasaran . Jika di pasaran harga perkilo
ikan nila di jual dengan harga 30.000-35.000, maka saya akan menjual ikan nila yang
saya produksi dengan harga kisaran 20.000-25.000 perkilo. Harga itu pun akan
disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.

3. Waktu Kegiatan Produksi

Waktu panen ikan 5 – 6 bulan.

4. Jumlah Tenaga yang Dibutuhkan

Diperlukan satu orang yaitu pemilik sendiri sekaligus bertindak sebagai pembuat dan
penjual.
5. Bahan dan Peralatan Yang digunakan

 Peralatan yang digunakan :

Nama Peralatan Jumlah Harga satuan Total

Jaring ikan 20 m2 Rp. 5.000 Rp. 100.000

drum ikan 1 bh Rp. 250.000 Rp. 250.000

Sewa Kolam 1 Periode Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

Serok ikan 5 bh Rp. 30.000 Rp. 150.000

kolam terpal
10 m2 Rp. 20.000 Rp. 200.000
penampung

Waring Kotak 4 bh Rp. 450.000 Rp. 1.800.000

Pompa Air 1 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000

Jumlah Rp 5.000.000,00

Bahan-bahan yang digunakan :

Nama barang Satuan Harga satuan Total

Bibit 3 cm 5000 ekor Rp. 240 Rp. 1.200.000

Indukan ikan nila 40 kg Rp. 35.000 Rp. 1.400.000

Pakan 200 kg Rp. 12.000 Rp. 2.400.000

Jumlah Rp. 5.000.000,00


6. Proses Produksi
Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila
tergantung dari sistem pemeliharaan dan perawatannya (sistem 1 kolam, 2
kolam dan lain sebagainya). Adapun jenis kolam yang umum dan sering
dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain:
a. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan
membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam
pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:

1) Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan


selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4
buah dengan luas maksimum kolam. Pembesaran tahap I ini tidak
dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan
ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih
memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual.
2) Kolam pembesaran tahap II berfungsi memelihara benih gelondongan
besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga
dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran
pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter.
3) Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan
kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.

b) Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa
berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran
hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang
sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan
pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam
dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar
1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila
diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu
untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,
baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),
cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar
kekeruhan.

Peralatan yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila


antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan
diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan
ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut
ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat
melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol)
atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari
alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk
menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap
ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet
(untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser
(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk
segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
B. ASPEK PEMASARAN

1. Segmen Pasar

Target konsumen adalah masyarakat di daerah sekitar dari semua golongan baik usia
muda maupun tua.

2. Strategi Pemasaran

 Dekat dengan target market.


Target utama pemasaran dekat dengan konsumen. Sehingga dengan mudah
kita mempromosikan produk yang kita miliki.
 · Mudah di akses
Tempat yang mudah di akses oleh masyarakat akan membuka usaha kita
lebih maju. Sehingga memudahkan pelanggan untuk mengunjungi toko
distro kita.
 · Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk mempromosikan
usaha, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan
mengetahui usaha yang kita buat. Dan apabila usaha sudah diketahui dan
disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain
agar membeli produk di tempat yang sudah di ketahuinya .
 · Melalui internet
Internet adalah salah satu tempat kita untuk memasaran produk kita.
Sehingga para pelanggan bisa melihat produk baru yang kita miliki melalu
internet. Baik melalui website yang kita punya, atau pun situs jejaring
sosial.

3. Sistem Penjualan/Distribusi
 Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah
langsung dan menerima pesanan lewat telepon atau secara langsung.
C. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. Tim Manajemen

Usaha produksi Susu Kurma ini dijalankan oleh pemilik pribadi secara sendirian, tetapi
untuk mengantarkan pesanan dapat dibantu oleh keluarga atau menyuruh orang.

2. Informasi partner usaha

 Koperasi sekolah.
 Koperasi perkantoran.
 Toko / warung.
 Pasar tradisional.

3. Beberapa Kelemahan atau hambatan yang timbul

 Kondisi sirkulasi air tidak ada.


 Kurang pengalaman dalam pemasaran.
 Air mengandalkan mata air tanah & resapan air.

4. Peluang untuk maju


 Pertumbuhan ikan yang cepat dengan FCR di < 1%.
 Pemberian pakan alternatif tanpa harus membeli.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu
mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang
didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis, pemasaran produk
dan aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan
dijalankan dapat berjalan dengan baik. pembesaran dan budidaya ikan nila ini merupakan
suatu usaha skala kecil yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru,
sehingga mengurangi pengangguran. Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup
besar, namun memerlukan perencanaan yang matang..

Pemilik Usaha Mandiri

PEMBESARAN DAN BUDIDAYA IKAN NILA KUKUH FISHERY

Eddo saputra

Anda mungkin juga menyukai