NIM : 225-706-1017-016
PRODI : MRPHP
TAHUN 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan alam di Indonesia sebagian besar berupa bentangan luas laut
mencapai kurang lebih 5,8 juta km² yang terdiri dari perairan kepulauan / laut
Nusantara 2,3 juta km², perairan teritorial 2,8 juta km², perairan pedalaman dan
kepulauan 2,7 km² Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dikelilingi lebih 17.500 pulau dan
panjang pantai 95.181 km. Berbagai jenis tumbuhan laut, ikan, kerang,
rajungan/kepiting, terubu karang, udang dan ikan hias merupakan sebagaian
kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Rumput laut merupakan salah satu
komoditas bahan pangan yang mempunyai kandungan serat yang tinggi.
Rumput laut merupakan bagian dari tanaman peraiaran (algae) yang
diklasifikasikan kedalam 2 kelas yaitu macroalgae dan microalgae. Rumput laut
dengan kandungan untuk agar terutama di dapatkan dari
spesies Glaricilaria dan Gelidium, sedangkan untuk kandungan kargenan banyak di
budidayakan spesies Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum.
Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan rumput laut harus memiliki
mutu yang baik, agar menghasilkan produk yang baik pula. Sebelum rumput laut di
olah mejadi berbagi macam produk, terlebih dahulu rumput laut yang akan dijadikan
bahan utama di lakukan proses bleaching.
Produk bernilai tambah adalah suatu complimentary dari suatu teknik,
diverifikasi dan peralatan yang diberikan pada produk sehingga produk mempunyai
peningkatan ekonomi dan jaminan mutu (Quality Assurance) yang meliputi ketahanan
pangan (food securty), keamanan pangan (Food Safety) dan pemanfaatan pangan
(Food Utilization/consumption).
Pengembangan produk ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai jual
rumput laut dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya rumput laut. Jika nilai jual
rumput laut meningkat, kerusakan terhadap laut dapat ditekan, pendapatan petani
rumput lautmaupun industri pengolah meningkat dan dapat meningkatkan devisa
negara. Salah satu bentuk usaha pengembangan produk bernilai tambah adalah
dengan merubah produk primer menjadi produk sekunder atau produk akhir yang siap
saji.
Ice cream rumput laut merupakan produk yang baru dan sangat modern
sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba hal yang baru yang . Dilihat dari nilai
gizinya, ice cream rumput laut cukup tinggi mengandung serat yang sangat
2
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Konsumsi serat dapat
mengatasi masalah pencernaan yang banyak diderita masyarakat.
3
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
4
masyarakat, khususnya untuk kaum remaja dan anak-anak. Tetapi ice cream ini juga
dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami
harus mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan pemasaran, perusahaan kami
akan mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui sekolah-sekolah,
cafe, dan supermarket yang mudah terjangkau oleh para pembeli/konsumen.
Dalam sehari penjualan ice cream ini menghabiskan sampai 50 cup, telah
termasuk garnis berupa sendok yang akan dipakai untuk setiap ice creamnya.
Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki beberapa
keunggulan:
Bahan baku yang di peroleh sangat segar dan berkualitas.
Dengan warna-warna yang cerah.
Tidak menggunakan bahan pengawet.
Ice cream ini sangat unik dengan campuran rumput laut.
Terkturnya yang lembut sehingga dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
5
BAB III
PASAR DAN PEMASARAN
B. Kondisi Pasar
a. Pasar Sasaran
Faktor utama yang menentukan kesuksesan dari usaha kuliner adalah citarasa
makanannya. "Sesuaikan citarasa makanan dengan target pasar yang dituju. Lakukan
survei pasar untuk menemukan apa yang diinginkan masyarakat,".
b. Peluang Pasar
Pada masa sekarang ini makanan bukan hanya sebagai pengganjal rasa lapar,
tetapi juga bagian dari gaya hidup. Jika pandai melihat peluang yang ada, dan
menggabungkannya dengan jenis makanan yang menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat, maka produk usaha Anda berpeluang untuk disukai banyak orang.
6
C. Rencana Pemasaran
1. Penetapan Harga Produk
Karena produk yang kami buat memiliki harga yang ekonomis dan terbuat dari
bahan-bahan yang baik bagi kesehatan. Sehingga kami menjual produk dalam bentuk
cup. Dengan membeli 1 cup seharga Rp. 4000,- yang ssangat terjangkau oleh semua
kalangan.
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dengan menjual produk ice cream di berbagai cafe, super
market, mini market, dan beberapa rumah makan serta kantin-kantin sekolah. Target
pelanggan adalah anak-anak, remaja, dewasa dan berbagai kalangan. Serta dijual
untuk berbagai kalangan baik kalangan atas, sedang, dan rendah dapat membeli
produk dengan mudah.
7
BAB III
ASPEK PRODUKSI
E. Proses Produksi
Proses produksi yang kami jalankan dalam perusahaanRainbow IceCream ini
dapat dilihat pada bagan berikut :
1. Kuning telur dan gula halus dimixer hingga rata dan berwarna pucat,
8
2. Panaskan susu dengan api kecil, kemudian masukkan rumput laut dan adonan
kuning telur juga krim,
3. Panaskan hingga campuran merata,
4. Kemudian dinginkan adonan kemudian dibekukan dalam freezer,
5. Siapkan baskom yang berisi air yang telah dibekukan terlebih dahulu,
6. Mixer whippy cream dengan air sebanyak 125 ml. mixer dilakukan diatas
permukaan es dalam baskom,
7. Masukkan adonan yang telah dibekukan tadi sedikit demi sedikit,
8. Lakukan mixer samapai adonan mengembang.
9. Adoanan kemudian dimasukkan ke wadah cup sebagai kemasan.
10. Kemudian ice cream di bekukan.
F. Kapasitas Produksi
Perusahaan bisa memproduksi sebanyak 50 cup dalam sehari, pelaksanaan kerja
dimulai pada pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 15.00 siang.
9
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. Sumber-sumber Permodalan
Sebagai sumber awal mula pendirian PELANGI NUSANTARA yaitu dari
pemilik perusahaan sendiri. Sebagai investasinya untuk itu didirikanlah perusahaan
dalam bidang perdagangan home industri.
10
4. Proyeksi Penjualan
Biaya tetap :
Bahan Baku Rp. 150.000,-
Listrik /1 bulan Rp. 50.000,-
Pajak Rp. 50.000,-
Pemeliharaan toko dan peralatan Rp. 300.000,- +
Jumlah biaya lain-lain Rp. 6.463.000,
BAB VII
PENUTUP
Sebuah inovasi yang hebat tidak pernah lepas dari ide sederhana yang kreatif.
Walaupun ice cream tersebuti terkesan sederhana , namun jika dipadukan dengan
pola pikir yang kreatif dan inovatif , maka tidaklah mustahil jika rangkaian ini bisa
menjadi sebuah solusi besar yang sangat membantu kita dalam melakukan usaha
berbisnis kue dengan keuntungan yang besar.
11