Pendahuluan
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan
panjang pantai kurang lebih sekitar 81.000 km, memiliki sumber daya pesisir yang sangat
besar baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Hutan mangrove merupakan
ekosistem yang unik namun juga statusnya rawan dari pengerusakan. (Suryono, 2013).
Dengan mangrove yang melimpah banyak masyarakat mencoba untuk mengelola buah
mangrove menjadi aneka makanan yang dapat dikonsumsi dan menghasilkan nilai ekonomis.
Buah mangrove sangat beragam rasanya tergantung dari jenis tanamannya, jadi tidak semua
buah mangrove dapat dikelola menjadi satu jenis makanan yang sama, oleh karena itu rasa
buah harus disesuaikan dengan makanan yang akan dikelola.
Buah Pedada/Bogem (Sonneratia caseolaris) telah banyak diolah untuk dijadikan
beberapa produk pangan seperti jenang, dodol, selai dan sirup. Buah Pedada/Bogem
(Sonneratia Caseolaris) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis tanaman
mangrove yaitu sifat buahnya tidak beracun, dapat dimakan langsung. Rasa asam dan aroma
yang khas serta tekstur buah yang lembut dari buah Pedada/Bogem (Sonneratia Caseolaris)
diolah menjadi sirup (Indra dkk.,2007)
Mangrove yang melimpah diolah masyarakat menjadi aneka makanan yang dapat
dikonsumsi dan menghasilkan nilai ekonomis. Buah mangrove sangat beragam rasanya
tergantung dari jenis tanamannya, jadi tidak semua buah mangrove dapat diolah menjadi satu
jenis makanan yang sama, oleh karena itu rasa buah harus disesuaikan dengan makanan yang
akan diolah. Masa berbuah pohon bakau sangat pendek hanya sekitar bulan Januari-Februari,
setelah bulan itu buah pedada / bogem sangat sedikit.
Buah yang diperoleh, dipilih (sortasi) buah yang matang dengan ciri ukuran 44 mm
lebih, kelopak buah mudah lepas, bagian bawah buah berwarna merah, dan tekstur buah
lunak, serta tidak terserang larva lalat buah. Buah dicuci dengan air bersih, dikupas kulitnya
dengan pisau antikarat, dilumatkan dengan penambahan air. (Hamsah, 2013:4) dalam buah
“Sonneratia sp” terkandung karbohidrat sebesar 77,5 mg/100 g, protein 9,21 mg/100g dan
lemak 4,82 mg/100g, serta vitamin C sebesar 56,74 mg/100 g.
Ice cream merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.
Membayangkan ice cream akan terbayang kelembutan dan kelezatan rasanya. Rasa yang
manis, gurih,dingin dan lembut amat menggugah selera. Ice cream telah menjadi salah satu
makanan paling diminati oleh masyarakat di dunia ini terlebih anak - anak dan remaja.
Maka dari itu kami berinovasi dengan menciptakan produk mangrove yang di kemas
dalam bentuk yang menarik yaitu ice cream. Sehingga mangrove menurut pandangan
masyarakat, anak-anak, dan remaja adalah produk yang praktis, enak, dan menarik.
Nama produk kami adalah SriManggala: “Es Krim Mangrove ala cinta” , nama ini
kami usung karena kami yakin bahwa Indonesia adalah negara maritim kepulauan
menciptakan pandangan masyarakat akan kaya tanaman mangrove, yaitu dengan mengangkat
mangrove ini yang dikemas seperti ice cream sehingga dapat bermanfaaat bagi
perekonomian daerah maupun nasional. Kemasan yang kami gunakan adalah cup yang
didesain untuk menjelaskan manfaat dari mengkonsumsi mangrove tertentu sehingga
mempunyai nilai tambah dan bisa dijadikan media promosi. Ide bisnis ini berasal dari
kesamaan minat kami untuk berwirausaha dan keinginan untuk menciptakan bisnis yang
berbeda dari yang lain. Untuk harga kami mematok harga Rp.15.000 karena segmentasi pasar
kami yang utama adalah masyarakat umum.
2. Tujuan Perusahaan
1. Menghasilkan inovasi produk kuliner terapan yang memiliki standar nilai gizi tinggi dan
layak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya anak anak dan remaja.
2. Meningkatkan perekonomian keluarga,daerah dan nasional
3. Memperoleh keuntungan dari hasil penjualan produk.
4. Menjadikan brand terbaru terhadap produksi penjualan es krim denganbahan mangrove
yang samapi saat ini belum pernah ditemui pada kompetisi pasar.
3. Manfaat :
1. Mampu mengembangkan inovasi teknologi sesuai dengan permintaan pasar,
2. Meningkatkan perekonomian keluarga,daerah dan nasional dari menggali potensi alam
didaerah pesisir .
3. Memperoleh brand inovasi produk kuliner yang mayoritas disukai oleh masyarakat dan
belum pernah ditemui pada kompetisi pasar.
4. Menambah produk kuliner dengan inovasi terbaru sebagai kuliner opsional kepada
masyarakat.
5. Menciptakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat.
A. DESKRIPSI BISNIS
Visi : Menjadikan mangrove sebagai ice cream yang unggul yang dapat meningkatkan
perekonomian daerah dan nasional
Misi :
1) Memberikan konstribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat indonesia khususnya
didaerah pantai
2) Meningkatkan kualitas bisnis di kalangan pemuda penerus bangsa
3) Menghasilkan produk kuliner yang inovatif dan kreatif
4) Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran masyarakat sekitar tempat produksi dan
masyarakat indonesia
Proses produksi dalam inovasi bisnis yang dilakukan ini tidak menimbulkan masalah
bagi lingkungan dan sosial karena produk yang kami olah adalah produk inovatif dari alam.
Selain itu modifikasi bahan yang digunakan berasal dari bahan organik sehingga ramah
lingkungan. Dengan adanya produk ini, diharapkan mampu memenuhi keinginan
masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya.
Tiap orang tertarik berwirausaha karena berbagai imbalan misalnya laba, kebebasan,
dan kepuasan dalam menjalani hidup. Walaupun imbalan dalam berwirasuaha
menggiurkan, namun ada beberapa resiko yang mungkin terjadi yang harus
diminimalisasi akibatnya. Resiko yang mungkin terjadi dalam usaha ini adalah lemahnya
produk karena kurangnya pengalaman dan permodalan kami dalam hal produksi. Namun
untuk mengantisipasi hal ini,kami akan terus menggenjot pemasaran agar bisnis kami
terjaga profitabilitasnya sehingga dapat menunjang produksi kami untuk lebih baik.
Kemungkinan gagal dalam berwirausaha adalah ancaman yang selalu ada bagi
wirausahawan, tidak ada jaminan kesuksesan sehingga kita harus nyaman dalam
ketidakpastian itu. Wirausahawan harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan
kegagalan bisnis. Tetapi dari hal tersebut muncul berbagai tantangan dalam berwirausaha
berupa kerja keras mengingat produk yang akan dipasarkan adalah produk baru dan resiko
yang meminta tingkat komitmen serta pengorbanan yang besar untuk mencapai tujuan
dalam bisnis ini. Adapun solusi untuk mengatasinya adalah sebagai berikut.
1. Melakukan penelitian secara berkala guna menemukan produk produk baru dan inovatif
2. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan agar konsumen merasa
puas sehingga SRIMANGGALA lebih diminati dibandingkan produk pesaing.
3. Melalukan inovasi produk
B. STRATEGI PEMASARAN
1. Analisis Pasar
2. Analisis Kompetitor
Produsen produk sejenis yakni produk mangrove, yang dikemas dalam bentuk cemilan
yakni krupuk. Adapula es krim yang dijual di pasaran
3. Rencana Pemasaran
1) Segmenting
Dimensi Kriteria Penjelasan
Geografi Kota Semarang
Iklim Tropis
Area Kota Semarang terletak pada 6º, 5' - 7º,
10' Lintang Selatan dan 110º, 35' Bujur
Timur
Demografi Usia Lebih dari 5 tahun sampai dewasa
Status Semua Status Ekonomi
Ekonomi
Ethnis Semua Ethnis
Kelamin Semua Jenis Kelamin
2) Targeting
Secara spesifik yaitu anak-anak SD, SMP, SMA, dan mahasiswa, serta pengunjung
kelontok,warung-warung dan pengunjung Car Free Day Minggu Pagi.
3) Positioning
Positioning kami adalah pecinta ice cream.
4) Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Berdasarkan analisa 4P yaitu :
a. Product
Srimangala adalah suatu inovasi es krim berbahan dasar dari Mangrove, es krim
mangrove dapat menjadi pilihan dalam berbagai produk makanan dan minuman
sehat bagi manusia. Ice cream yang diedarkan mengutamakan kualitas serta manfaat
yang di berikan. Selain itu ice crean jamu memiliki berbagai varian rasa yaitu coklat
dan vanila untuk di jadikan ice cream sehingga masyarakat akan lebih tertarik.
b. Place.
SD Pedalangan SMP N 27 Semarang
C. RENCANA OPERASIONAL
1. Perencanaan Produksi
2. Proses Produksi
CEO
M.Rizqi Kurniawan
- -
Operation Team
Berdasarkan bagan manajemen inti yang kami tampilkan diatas, maka kami bagi
pekerjaan sebagai berikut :
1. CEO (Chief Executive Office)
CEO adalah pimpinan tertinggi. Dia bertugas untuk mengawasi perkembangan usaha.
Semua laporan penjualan dan laporan keuangan dari manager keuangan langsung menuju
ke CEO. CEO yang mengatur setiap pelayanan yang diberikan oleh manager.
2. Operating Manager
Manajer operasi bertanggung jawab sepenuhnya terhadap produk yang dihasilkan, mulai
dari input bahan, proses, dan output.
3. Financial Manager
Membuat laporan keuangan dari setiap pelayanan yang diberikan dan melaporkannya
langsung kepada CEO setiap minggunya.
4. Chief Marketing Officer
Manajer Pemasaran bertanggung jawab penuh terhadap pemasaran dan kerjasama yang
dilakukan oleh Perusahaan.
5. Operation Team
Memproduksi SRIMANGGALA
E. ANGGARAN BIAYA
BIAYA PRODUKSI
BBB (Biaya Bahan Baku) per bulan
Total Rp.418.000
Biaya Operasional
Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel.
Volume produksi yang dapat dicapai 3 orang pegawai produksi dalam 4 jam tiap hari
kerja adalah 20 Ice Cream Mangrove. Setiap bulan, volume produksi yang
ditargetkan adalah 22 hari kerja x 20 Ice Cream Mangrove = 440 Ice Cream
Mangrove.
Biaya Advertising
= 32.526.000 / 12
= 2.710.500
Analisis Keuangan
` = Rp 9.359.000÷ Rp 2.710.500
=3,45 bulan
B/C Ratio
=6,4
Dengan waktu pengembalian modal yang singkat yakni hanya dalam 4 bulan serta
perbandingan B/C > 1 peluang bisnis ini layak dijalankan.
(Bulan)
Blender 2 10 150.000 300.000 30.000
Pisau 2 2 20.000 40.000 20.000
Stainssteel
Pisau Kupas 2 2 15.000 30.000 15.000
Saringan 2 2 10.000 20.000 10.000
Stainssteel
Ember 4 2 25.000 100.000 50.000
Frezer 1 10 5.000.000 5.000.000 500.000
Kompor+gas 1 10 500.000 500.000 50.000
2 tungku
Panci 2 2 50.000 100.000 50.000
Mixer 1 10 500.000 500.000 50.000
Spatula 2 2 10.000 20.000 10.000
Total 785.000