Gambar 1. Suatu plot dari diagram tegangan-regangan Beton
Gambar 2. Kurva tegangan-regangan dari kuat tekan fc’ (compressive strength)
yang berbeda-beda. Batas-batas proporsional elastis (ASTM C469 dan Eurocode-92: 0.40fc’, modulus secant) dalam estimasi atau perhitungan angka modulus sangat penting, sebab sifat bahan beton yang sebenarnya adalah non linear atau elasto-plastik, dimana akibat dari suatu pembebanan tetap yang sangat kecil sekalipun, disamping memperlihatkan kemampuan elastis bahan juga menunjukkan deformasi permanen. Angka modulus elastis yang didasarkan atas ketahanan bahan terhadap deformasi (uji kuat tekan) disebut modulus elastis statik. Hal ini membatasi persoalan terdapatnya variansi pengukuran modulus elastis dengan memfokuskan pada modulus elastis statik (yang diperoleh melalui uji kuat-tekan) dan modulus elastis, berdasarkan rumus hanya pada limit regangan proporsional elastik, atau membatasi definisi Masalah kedua yang timbul adalah kenyataan bahwa angka modulus elastisitas beton itu sendiri dalam praktek telah dibawa kepada suatu formulasi empiris yang mengandung faktor kuat tekan fc’ (compressive strength) beton. Regangan semakin besar jika tegangan maksimum dilampaui, tegangannya masih ada walaupun dalam arah parallel dengan arah gaya menjadi lebih nyata. Untuk test plastisitas beton digunakan mesin test yang lebih besar, jika beton tidak dapat memper-tahankan gaya regangan dari mesin test, ketika tegangan beton maksimum dilewati, sehingga sampel menjadi hancur (failuare). Medulus elastisitas dari beton : Ec = W1,5 . 33Ѵf’c (psi) Sedangkan Tegangan tarik beton lebih kecil dari 20 % tegangan tekan beton, ini dapat diperoleh langsung dari percobaan dengan ditarik pada kedua ujungnya. Bagaimanapun sukarnya untuk memegang sumpel pada kedua ujung waktu ditarik, tentunya juga menimbulkan tegangan-tegangan skundaer yang disbabkan oleh alat pemegang. Test tarik secara langsung jarang dilakukan terkecuali untuk maksud riset. Tegangan tarik beton diukur, waktu menghitung tegangan tarik dengan meletakkan sebuah sampel (silinder) beton pada arah horizontal mesin test yang kemudian dibebani sampai diameter sampel putus, Cara pelaksanaan testing,berkurangnya tegangan sepanjang diameter sama dengan yang didapat.
Prosedur estimasi menggunakan kurva stress-strain uji tekan
Gambar 3. Plot nilai tegangan-regangan dari suatu kuat tekan fc’ (compressive strength) tertentu yang akan diestimasi angka modulus elastisitasnya.