KALIMANTAN UTARA
Disusun oleh :
Nama : Mazhendra
Nim :2000011057
Kewirausahaan dan Praktek Bisnis Kelas E
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................ i
BAB 3 PENUTUP................................................................................. 7
A. KESIMPULAN............................................................................ 7
B. ANTISIPASI MASA DEPAN ...................................................................... 7
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumput laut tetap merupakan sumber daya yang relatif belum tergarap dengan
potensi besar sebagai bahan makanan kaya nutrisi, bahan pakan, kosmetik,
agrichemical, biomaterial dan molekul bioenergy. Rumput Laut jenis Eucheuma
cottonii merupakan salah satu potensi lokal Kota Tarakan yang berperan penting dalam
perekonomian masyarakat. Permasalahan yang sering ditemui di lapangan (kawasan
Kelurahan Pantai Amal, Tarakan) adalah cuaca yang tidak menentu sehingga
mengurangi hasil panen, juga harga jual rumput laut yang tidak stabil. Rumput laut juga
masih sebatas dijual dalam bentuk rumput laut kering.
Hasil studi yang dilakukan oleh Imam (2016) menyimpulkan bahwa rantai
pemasaran yang panjang akibat belum adanya KUD ataupun perusahaan lokal (di
Tarakan) membuat para pengumpul menekan harga rumput laut. Selain itu juga akibat
kurangnya permintaan dari perusahaan domestik sehingga pengumpul lokal menekan
harga rumput laut. Hikmah (2015) menyebutkan bahwa saat ini sekitar 80% rumput
laut Indonesia hanya diekspor sebagai bahan baku primer (raw material) dalam bentuk
rumput laut kering dengan harga relatif rendah, dan hanya 20% saja yang diolah di
dalam negeri. Hal ini menyebabkan nilai tambah yang dihasilkan oleh produk rumput
laut cenderung minim. Kondisi tersebut di atas memerlukan perhatian dari berbagai
pihak, khususnya Universitas Borneo Tarakan sebagai wujud pengabdian masyarakat.
Solusi yang dapat segera dilaksanakan adalah dengan Program Diversifikasi
Produk Olahan Rumput Laut (DIPORLA). Rumput laut yang dihasilkan di Kota
Tarakan adalah jenis Eucheuma cottoni. Rumput laut jenis ini dapat diolah menjadi
berbagai produk lain salah satunya adalah berbagai olahan makanan. Jenis rumput laut
yang biasanya diolah menjadi makanan yang siap dikosumsi adalah jenis Eucheuma sp
dan Gellidium sp (Lubis, 2013). Rumput laut jenis Cottonii per 100 gram mengandung
protein 0,7%, lemak 0,2%, air 3,4%, serat pangan tidak larut 58,6 g/100 g, serat pangan
larut 10,7 g/100 g. Selain itu, rumput laut tersebut mengandung sejumlah mineral yang
dibutuhkan tubuh diantaranya kalsium (Ca) 2,8 mg/g, garam natrium (Na) 11,93 mg/g,
kalium (K) 87,1 mg/g, magnesium (Mg) 2,88 mg/g dan seng (Zn) 0,01 mg/g (Santoso
dalam Peranginangin et al., 2013).
1
Potensi yang mendukung usaha produk olahan rumput laut yang dilakukan oleh
mitra antara lain:
1. Sumber daya rumput laut yang melimpah.
2. Bahan-bahan lain untuk pembuatan produk olahan rumput laut relatif
mudah diperoleh.
3. Modal usaha pengolahan rumput laut menjadi berbagai produk makanan
relatif tidak terlalu besar sehingga terjangkau oleh petani rumput lau
B. VISI DAN MISI
1. Visi
Berusaha memproduksi makanan ringan yang sehat, terjangkau, memiliki nilai gizi
yang tinggi dan tentunya banyak disukai masyarakat. Nantinya makanan ini akan
dijajakan langsung ke pelanggan.
2. Misi
1. Membuat makanan yang berbeda dari yang sebelumnya
2. Membangun integrasi usaha pengolahan rumput laut dan yang berdaya saing
internasional
3. Mendukung Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama
nelayan daerah kalimantan utara
Membuat konsumen puas akan kerjasama kami
4.
5. menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas
6. mengembangkan Kreatifitas dalam usaha
Belajar melayani pelanggan dengan etika yang baik
7.
8. Memprioritaskan kepuasan konsumen karena pembeli adalah raja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. kualitas alat dan bahan terjamin dan higienis
2. Weakness
a. Dikarenakan ini usaha baru, maka media untuk berjualan masih sangat terbatas.
b. Selain itu, wilayah penjualan belum tercover layanan gofood/ grabfood sehingga
menyulitkan delivery online
3. Opportunities
a. wilayah penjualan yang strategis
b. pesaing yang sangat sedikit
c. permintaan yang tinggi
4. Threats
Dikarenakan bahan utamanya adalah ayam, yang mana itu komoditas warga, bisa saja
harganya naik drastis terutama menjelang labaran. hal ini tentunya mengganggu
penjualan nanti.
E. PELUANG PASAR
Saya melakukan survei lapangan di kalimantan utara untuk mengetahui selera
masyarakat kalimantan utara dari kalangan anka-anak hingga orang tua menyukai
makanan yang unik seperti olahan rumput laut ini unruk dijadikan makanan singan atau
cemilan ketika sedang berlibur
F. MEKANISME PRODUKSI BARANG DAN JASA LAYANAN
1. Manajemen Operasional
a. Persiapan tempat dan lokasi usaha
Lokasi yang strategis merupakan hal penting dalam menjual suatu produk
karena dapat dengan mudah dijumpai oleh banyak orang dan tidak menyulitkan
orang lain untuk mencari lokasi penjualan. Lokasi yang kita gunakan sebagai
tempat berjualan adalah lingkungan Alun-Alun Kab.Nunukan Kalimantan
Utara
b. Persiapan produk
Bahan baku rumput laut tentunya mudah untuk dicari,bisa didapatkan
didaerah pantai sebagai bahan utama yang Kelola.saya juga tentunya
memastikan bahwasanya bahan yang akan digunakan berkualitas baik dan
bersih.
c. Promosi
4
Promosi yang akan kami gunakan dalam memperkenalkan produk adalah
melalui periklanan di media sosial, seperti memposting di instagram yang
mereview dan mempromosikan secara gratis. Selain itu, kita memanfaaatkan
promosi dari mulut-ke mulut yang dilakukan oleh konsumen kita yang puas
dengan rasa dan kualitas.
2. Manajemen Pelayanan
Untuk meningkatkan loyalitas konsumen, saya akan melakukan manajemen
pelayanan yang baik. Mulai dari pelayanan yang fast-response, pelayanan yang
ramah, dan pemberian diskon dan promo di hari spesial. Pelayanan fast-response
bertujuan agar apa yang konsumen dapatkan, bisa terlayani dengan cepat dan sigap.
Pelayanan yang ramah bertujuan agar memberi kesan baik konsumen
terhadap pelayanan kita. Sedangkan pemberian diskon dan promo di hari tertentu ini
bisa meningkatkan penjualan dan memperkuat loyalitas konsumen. Apabila
tingkat loyalitas konsumen sudah tinggi, kita dapat mengurangi biaya pemasaran
dan fokus pada peningkatan kualitas.
G. RENCANA PEMASARAN
1. Rencana jangka pendek dan Jangka panjang
5
2. Segmen Pasar
Berdasarkan data di tabel, saya menargetkan 70% dari total pangsa pasar produk ini
adalah anak – anak muda khususnya yang berusia 14 – 20 tahun. Tempat yang kami rencanakan
untuk dijadikan lokasi berjualan berada di halaman sekitaran Alun-Alun Kab.Nunukan
Kalimantan Utara yang sebagian besar orang yang beraktivitas di sana adalah anak- anak muda.
Ada 1 sekolah yang berdekatan di daerah itu. Alasan lainnya adalah anak muda memang lebih
tertarik untuk mencoba membeli makanan makanan baru. Mereka juga lebih akrab dengan
teknologi dan media sosial, yang mana itu merupakan salah satu media promosi kami.
Sedangkan 30% dari total pangsa pasarnya adalah masyarakat umum.
6
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rumput laut Eucheuma spinosum merupakan termasuk kelompok penghasil
karaginan (berupa garam sodium, kalsium dan potasium dari senyawa polisakarida
sulfat asam karaginat) yang disebut karaginofit. Metode penguapan yang paling umum
digunakan dalam industri adalah proses evaporasi vakum karena dalam kondisi tersebut
suhu bisa diatur sesuai dengan keinginan serta dalam kondisi vakum sehingga akan
menjaga nutrisi / gizi produk tidak hilang atau rusak. Pada praktikum ini menggunakan
agitated thin film evaporator. Pada evaporator tipe ini, pindah panas dapat ditingkatkan
dengan cara melakukan penyapuan sinambung pada lapisan sekeliling permukaan
pindah panas. Variabel tetap meliputi suhu, waktu, dan konsentrasi. Sedangkan variabel
bergantung meliputi nilai rendemen, viskositas, dan densitas. Penentuan variabel pada
praktikum menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) sekumpulan
teknik matematika dan statistika yang berguna untuk menganalisis permasalahan
dimana beberapa variabel independen mempengaruhi variabel respon dan tujuan
akhirnya adalah untuk mengoptimalkan respon.
B. ANTISIPASI MASA DEPAN
Untuk mengantisipasi adanya saingan yang lebih unggul dari pada kami di masa
yang akan datang. Maka dari itu mulai sekarang kami mempersiapkan diri untuk
memperbaiki secara perlahan kekurangan yang terdapat pada produk kami. Terutama
pada kualitas, kuantitas dan harga.
Tujuannya adalah agar semakin hari usaha yang kami jalankan ini mengalami
peningkatan dan tentunya akan menambah mutu dari produk yang kami pasarkan.
Dengan adanya kualitas yang kami miliki baik itu dari produksi maupun dari cara
kerja kami,pelanggan akan berfikir seribukali untuk beli ditempat yang lain.