Mata Kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS (SKB)
Disusun Oleh:
Nama : Jupri
NPM : 125404140384
PROG. STUDI : MANAJEMEN INFORMATIKA
SEMESTER : IV (EMPAT)
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 VISI
Menjadi salah satu usaha kuliner tersukses di ternate
Memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya
1.3 MISI
Menyediakan kualitas terbaik dalam upaya menarik konsumen.
Aspek pasar menyangkut hal permintaan dan penawaran kemplang dan kerupuk ikan
sedangkan aspek pemasaran meliputi masalah harga, rantai pemasaran, peluang pasar dan
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pemasaran kerupuk ikan.
b. Target
Yang akan dijadikan target pasar pda produk ini yaitu :
Masyarakat menengah ke atas untuk Produk Kamplang (khususnya orang yang melakukan
hajatan) dengan sasaran distribusinya adalah Super Market, Mini Market.
1.4 Situasi Persaingan di Lingkungan Industri
Berdasarkan survei yang saya lakukan belum terlalu banyak bahkan hampir tidak ada
persaingan bisnis untuk produk yang saya buat, baik kemplang. Khususnya di kota ternate.
2. Anilisis Pemasaran
Anailis pemasaran adalah penyelengaraan untuk mempelajari bebagai masalah pasar. Analisis
pemasaran akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifat pasar dan karakteristik pasar
agar terciptanya strategi pemasaran demi mencapai tujuan bisnis.
Produk
Agar produk ini lebih dikenal sehingga memiliki jangkauan pasar yang luas dan tinggkat
loyalitas konsumen semangkin meningkat, maka produk harus memilki brand name tersendiri
supaya tidak ada ke keliruan dari konsumen dalam membeli produk. Adapun brand name
yang saya gunakan adalah “ASOY GEBOY”
a. Harga
kemplang dapat dibeli perbungkus sesuai dengan yang telah ditetapkan yaitu dengan harga
Rp 40.000 /kg yang telah dikemas dalam bungkusan dan berisi kurang lebih 200 keping/bks
dan kemasan sedang dengan ukuran 5 ons dengan harga Rp. 20.000/bks serta ukuran mini
dengan berat 2,5 Ons/bks yang bisa didapatkan dengan harga Rp. 10.000/bks
b. Tempat
Tempat pemasaran produk ini berbeda-beda sesuai dengan target pasar yang telah
direncanakan diantaranya adalah super market, mini market, restoran, warung makan,
pengusaha kerupuk ikan serta kios warga.
c. Promosi
Untuk menawarkan produk ini kepada masyarakat Maluku Utara dan khususnya Kota
Ternate adalah dengan cara memsang no Hp pemilik industri di tiap kemasan produk.
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teknis dan teknologi pembuatan kemplang.
Secara teknis pembuatan kerupuk ikan relatif mudah dilakukan karena bahan-bahan yang
mudah didapat dan secara teknologi alat-alat yang digunakan cukup sederhana.
Rp
Wajan 2 buah Rp. 100.000/buah
200.000
Rp
Kompor 26 sumbu 2 buah Rp. 250.000/buah
500.000
Rp
Dandang 50cm 2 buah Rp. 400.000/buah
800.000
Rp
loyang 10 buah Rp. 75.000/buah
750.000
Rp
Pisau Dapur 6 buah Rp. 30.000/buah
180.000
Rp
Penggiling Daging 2 buah Rp. 350.00
700.000
Total Rp 5.630.000
Jumlah Rp1.340.000
a. Desain Kemasaan
Untuk desain kemasan produk ini saya telah berlangganan khusus pada jasa pembuat
kemasan produk dengan harga Rp 1000/lbr yang setiap minggu menghabiskan 750 lembar
kemasan dan dalam satu hari saya menghabiskan kemasan kurang lebih 125 lembar
kemasan/hari.
Contoh Gambar kemasan :
b. Biaya Produksi
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap harinya adalah, sebagai berikut :
Bahan Baku : Rp 1.034.000
Kemasan : Rp 125.000
Gaji Karyawan 3 org : Rp 360.000 +
Jumlah Biaya : Rp. 1.519.000
3.3 Rencana Kualitas
Untuk menjaga kualitas agar tetap baik dan sehat di konsumsi, produk yang saya
pasarkan ini tidak menggunakan bahan pengawet.
3.4 Pemilihan Teknologi
Teknologi yang digunakan sangat sederhana dan tidak ada teknologi modern yang
digunakan dalam bisnis ini karena tujuan utama dari usaha ini adalah untuk mendapatkan
laba dari hasil penjualan produk ini.
4.1 Pengorganisasian
A. Bentuk Organisasi
Bentuk organisasi dalam bisnis ini tidak formal karena ini hanya bisnis rumahan atau
bisa di katakan UKM pengawasan menjadi tanggung jawab bersama (keluarga).
B. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan roda organisasi bisnis ini tentunya dibutuhkan tenaga kerja yang
berpengalaman untuk mempermudah proses pembuatan hingga pengemasan produk demi
tercapainya target yang telah ditentukan.
Namun dalam usaha ini kami menggunakan organisasi garis, karena dalam organisasi ini
paling sederhana dalam menjalankan tugasnya dengan jumlah karyawan yang sedikit dan
organisasi yang kecil.
Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
PEMILIK
BAGIAN
PRODUKSI
BAGIAN
PEMASARAN
BAGIAN
PENGEMASAN
4.2 Pengendalian
Nama : Jupri
Jabatan : Manager
Tugas : Mengontrol dan Mengawasi seluruh kegiatan usaha
Nama : Angelina
Jabatan : Bagian Produksi
Tugas : Menjaga kualitas dan cita rasa produksi
Nama : Maimuna
Jabatan : Bagian Pengemaasan
Tugas : Melihat Kerapaian pada kemasan
Nama : Steven
Jabatan : Bagian Pemasaran
Tugas : Dsitributor
BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
BAB VI
ASPEK FINANSIAL
= 477.000
6
= 79.500
b. Payback Period
Waktu pengembalian modal dalam bisnis ini adalah 6 tahun. Berikut rumus
PP = Rp. 15.000.000 x 12 bulan
Rp. 2.500.000
= 72 bulan
= 6 tahun
BAB VII
ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK
b. Aspek Sosial
Tujuan utama dalam perusahaan adalah menjadi keuntungan sebesar-besar nya, namun
perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen
lain, salah satu komponen lain yang dimaksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka
keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memilki tanggung jawab sosial. Berkaitan dengan
yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya di terima
oleh masyarakat, seperti :
Membuka lapangan kerja baru, maksudnya di bukakan proyek bisnis akan menggairahkan
masyarakat sekitar untuk turut serta membuka lapangan kerja baru.
Meningkkatkan mutu hidup. Sudah tentu, adanya proyek bisnis turut serta menurangi angka
pengangguran.
c. Aspek Politik
Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah
akan mempengaruhi permintaan dan penawaran produk. Dalam menganalisis kelakayakan
bisnis hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk memperkirakan bahwa situasi politik
saat bisnis di bangun dan di implementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajian
menjadi layak situasi politik dapat diketahui melalui berita di media masa.
BAB VIII
ASPEK YURIDIS
Penilaian atas aspek hukum sangat penting mengingat sebelum usaha tersebut
dijalankan, segala prosedur yang berkaitan dengan izin atau berbagai persyaratan lain harus
terlebih dahulu dipenuhi. Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang
semula di nyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut terjadi
karena kurangnya ketelitian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan.
8.1 Siapa Pelaku Bisnis
1. Bentuk Badan Usaha
Jenis dari perusahaan ini adalah Persorangan karena dalam sebagaimana telah dijelaskan pada
aspek finansial diatas, sumber dana dalam pembentukan bisnis ini dari satu orang.
2. Identitas Pelaksana Bisnis
a. Bukti Diri
Bukti diri mengenai identitas pemilik usaha merupakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
b. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
NPWP merupakan no yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi yang
digunakan sebagai tanda pengenal dari usaha ini, berikut No NPWP dari usaha ini 1254-
0514-2015.
8.2 Bisnis Apa yang Dilaksankan
Jenis bisnis yang dilakukan bergerak dibidang usaha makanan ringan yaitu Kemplang.
8.3 Dimana bisnis akan dilaksanakan
Lokasi pelaksanaan bisnis akan dibangun ditempat yang memiliki potensi pasar yang bagus
dalam memasarkan produk ini yang bertempat di Jl. Makam Pahlawan
BAB IX
PENUTUP
10.1 Kesimpulan
Usaha yang pembuatan kemplang ini merupakan usaha dengan skala kecil, yang
proses pembuatanya dilakukan menggunakan perlatan sederhana namun tidak mengurangi
kualitas rasa daripada produk ini sehingga produk kemplang ini digemari oleh berbagai
macam kalangan masyarakat dari kalangan kecil, menengah dan atas.
Usaha kemplang ini mempunyai peluang yang besar dalam pertarungan bisnis saat ini
karena menjanjikan dalam menopang ekonomi keluarga. Juga proses pembuatanya sangat
mudah diadopsi oleh masyarakat .
10.2 Saran
Untuk menjaga kelangsungan produksi dengan biaya yang relatif rendah pengusaha kerupuk
ikan perlu menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku terutama untuk ikan. dan untuk
meningkatkan jumlah penjualan, perlu dijaga hubungan personal antara produsen dan
konsumen yang nantinya bisa menjadi kunci dalam melebarkan jaringan pemasaran produk
ini.