Disusun Oleh:
FARID KHAMSAHADA
1018001
Disusun Oleh:
FARID KHAMSAHADA
1018001
Tugas Akhir ini Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
i
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena
atas karuniaNya, penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “Pemanfaatan
Ampas Tahu Sebagai Inovasi Makanan Ringan Stik Ampu Udang Rebon”. Penulisan
laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak.Oleh karena itu,
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Bapak Ali Saifudin,
drh., M.Sc.
2. Ketua Program Studi Agribisnis sekaligus Dosen PengujiBapak Ahmad
Fanani, S.P., M.Si.
3. Dosen Pembimbing Ibu Aliyah, S.P., M.Si yang telah banyak memberikan
saran dan bimbingan dalam penulisan tugas akhir.
4. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis yang telah membantu dalam
penulisan tugas akhir.
5. Kepada orang tua penulis Bapak H.M. Ichwan dan Ibu Hj. Siti Muslikah
(Almarhumah) yang selalu memberikan doa, bimbingan dan nasehat.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan tugas akhir.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak
kekurangan. Meskipun demikian, penulis berharap agar kegiatan tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tuban,September 2021
Penulis
iii
ABSTRAK
Ampas tahu merupakan produk sisa dari produksi tahu yang masih memiliki
kandungan protein relatif tinggi, karena pada proses pembuatan tahu tidak semua
protein dapat terekstrak. Selama ini pemanfaatan ampas tahu masih terbatas
sebagai pakan ternak dan diolah menjadi tempe gembus, Udang rebon merupakan
salah satu jenis udang yang hidup dilaut, umumnya sebagai pakan ikan karena
ukurannya yang kecil dan nilai ekonomisnya yang rendah. Selain itu udang rebon
juga bisa dimanfaatkan untuk penambah varian cita rasa dalam pembuatan stik
ampas tahu Keterampilan membuat produk olahan makanan ringan dari ampas
tahu dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Kegiatan
tugas akhir ini bertujuan untuk 1) Mempraktikan pembuatan ampas tahu menjadi
makanan ringan stik ampu udang rebon 2) Mengetahui cara pengemasan branding
produk makanan ringan stik ampu yang menarik konsumen. Metode yang
digunakan adalah mempraktikan secara langsung pengolahan stik ampu udang
rebon. Hasil dan pembahasan yaitu persiapan alat dan bahan, pencucian,
pengeringan, pencampuran adonan, pencetakan, penggorengan, pengemasan dan
branding. Kesimpulan dari tugas akhir ini yaitu Inovasi produk stik dengan
tambahan lain seperti ampas tahu dan udang rebon. Pengemasan menggunakan
plastic standing pouch dan branding berupa label depan dan label belakang yang
berisi logo produk, keterangan produk, berat bersih dan berat kotor
produk.Pengembangan stik ampu udang rebon bisa diberi varian warna atau rasa
yang bervariasi seperti rasa bayam, wortel dan sawi.
iv
ABSTRACT
Tofu dregs is a waste product from tofu production which still has a
relatively high protein content, because in the process of making tofu not all
protein can be extracted. So far, the use of tofu dregs is still limited as animal feed
and processed into tempe gembus. Rebon shrimp is a type of shrimp that lives in
the sea, generally as fish feed because of its small size and low economic value. In
addition, rebon shrimp can also be used to add flavor variants in making tofu
dregs sticks. Skills in making processed snack products from tofu dregs can be
developed to increase people's income. This final project is aimed at 1) Practicing
the making of tofu dregs into rebon shrimp sticks snacks 2) Knowing how to
package branding of ampu sticks snack products that attract consumers. The
method used is to practice directly the processing of rebon shrimp ampu sticks.
The results and discussion are the preparation of tools and materials, washing,
drying, mixing dough, printing, frying, packaging and branding. The conclusion
of this final project is the innovation of stick products with other additions such as
tofu dregs and rebon shrimp. The packaging uses a plastic standing pouch and
branding in the form of a front label and a back label containing the product logo,
product description, net weight and gross weight of the product. The development
of rebon shrimp ampu sticks can be given a variety of colors or flavors such as
spinach, carrots and mustard greens.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
2.1 Ampas Tahu .................................................................................................. 3
2.2 Udang Rebon ................................................................................................. 5
2.3Produk Olahan Ampas Tahu .......................................................................... 6
BAB III METODE ................................................................................................ 7
3.1 Alat dan Bahan .............................................................................................. 7
3.2 Jadwal Pelaksanaan ....................................................................................... 9
3.3Anggaran Biaya .............................................................................................. 9
BAB lV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 11
4.1 Proses Pembuatan Stik Ampu Udang Rebon .............................................. 11
4.2Pengemasan dan Branding Produk Stik Ampu Udang Rebon ..................... 13
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 15
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 15
5.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 17
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri tahu merupakan salah satu unit usaha yang potensial, karena tahu
merupakan makanan yang familiar di masyarakat. Pengolahan tahu menghasilkan
limbah berupa ampas tahu berbentuk padat dan cair. Limbah padat berupa ampas
kedelai, dan limbah cair berupa cairan yang menimbulkan bau yang menyengat
dan menganggu lingkungan. Ampas tahu padat berupa ampas kedelai terdapat
kandungan gizi yaitu protein (23,55%), lemak (5,54%), karbohidrat (26,92%), abu
(17,03%), serat kasar (16,5%), dan air(10,4%) (Kaswinarni, 2008).
Salah satu pemanfaatan limbah industri tahu berupa ampas kedelai adalah
dengan dijadikan produk kuliner berupa ampas tahu. dimana tepung ampas
kedelai mempunyai sifat fisiko kimia, fungsional dan mikrobiologi yang
berpotensi sebagai bahan baku produk olahan kue kering, minuman, dan
brownies. Diversifikasi produk olahan tahu diperlukan sebagai bentuk usaha
sampingan yang mendatangkan income (Auliana et al, 2013). Melihat sifat ampas
tahu dan udang rebon yang memiliki banyak kelebihan seperti mengandung
protein tinggi, banyak mengandung serat, serta murah dan mudah di dapat, maka
dapat dikembangkan suatu bentuk produk baru yang memanfaatkan ampas tahu
dan udang rebon sebagai bahan dasar pembuatan produk makanan, dalam
pembuatan stik ampas tahu dengan tujuan selain sebagai salah satu upaya
mengurangi pencemaran dari limbah ampas tahu pada khususnya daerah perairan,
juga mampu memberikan alternatif gizi sebagai sumber protein yang bermanfaat
bagi tubuh.
Pada tahun 2010 jumlah produksi perikanan tangkap di Kabupaten Tuban
mencapai 10.070,4 ton. Jumlah tersebut memberikan kontribusi yang cukup tinggi
dari 21 wilayah di Jawa Timur dengan potensi perikanan lautnya. Keberlanjutan
dari hasil penangkapan ikan laut tersebut yakni pengolahan menjadi produk yang
memiliki nilai guna dan ekonomis yang tinggi. Mengkonsumsi hasil laut seperti
ikan laut dan udang diharapkan menjadi penunjang dalam memenuhi kebutuhan
asupan gizi sehari-hari. Hal ini dikarenakan olahan hasil laut menjadi salah satu
sumber protein yang tinggi. Salah satu produk olahan khas dari hasil perikanan
1
Kabupaten Tuban yang sederhana, digemari dan sering dikonsumsi adalah udang
rebon (Karim, 2014).
Melihat sifat ampas tahu dan udang rebon yang memiliki banyak kelebihan
seperti mengandung protein tinggi, banyak mengandung serat, serta murah dan
mudah di dapat, maka dapat dikembangkan suatu bentuk produk baru yang
memanfaatkan ampas tahu dan udang rebon sebagai bahan dasar pembuatan
produk makanan.Berdasarkan ulasan diatas ampas tahu dan udang rebon bisa
diolah menjadi produk olahan stik ampas tahu yang bermanfaat bagi
masyarakat.Tujuan dari laporan ini adalah memanfaatkan limbah industri tahu
menjadi produk makanan ringan berupa stik ampas tahu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah industri tahu
menjadi stik ampas tahu
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan hasil samping dalam proses pembuatan tahu yang
berbentuk padat. Ampas tahu masih mempuyai kandungan karbohidrat dan
protein yang masih relatif tinggi karena pada saat pembuatan tahu tidak semua
kandungan dapat terestrak, apalagi bila hanya menggunakan proses penggilingan
sederhana dan tradisional. Namun meskipun demikian tepung ampas tahu ini
masih belum banyak yang memenfaatkan secara optimal, bahkan masih ada
pengrajin tahu yang membuang limbah atau ampas tahu begitu saja sehingga
menimbulkan pencemaran lingkungan disekitarnya (Riniphapsari, 2016 ).
Proses pembuatan tahu meliputi tahap perendaman kedelai, penggilingan,
pendidihan bubur kedelai, penyaringan atau pemerasan, penggumpalan sari
kedelai dan pengepresan pada proses penyaringan, bahan yang tersaring yaitu
berupa padatan yang dikenal sebagai ampas. Kandungan nutrisi yang terdapat
dalam ampas tahu bervariasi, hal ini antara lain disebabkan oleh perbedaan
varietas dari kedelai yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tahu.
Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro yaitu Fe sebanyak
200-500 ppm, Mn sebanyak 30-100 ppm, Cu sebanyak 5-15 ppm, Co kurang dari
1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm. Kadar air ampas tahu segar sekitar 84,5%. Kadar air
yang tinggi dapat menyebabkan umur simpan yang pendek.Ampas tahu basah
tidak tahan disimpan dan menjadi busuk setelah 2-3 hari. Ampas tahu kering
mengandung air sekitar 10,0-15,5 % sehingga umur simpannya lebih panjang
dibandingkan dengan ampas tahu segar (Noor, 2012).
Menurut Sulistiani (2004), karakteristik kimia ampas tahu dalam 100 gram
yaitu mengandung Air 5,74% , Karbohidrat 59,59% , Protein 10,8% , Lemak
14,49%, Abu 9,02%
Tabel 1. Karakteristik Kimia Ampas Tahu (Sulistiani, 2004)
Karakteristik Kimia Ampas Tahu Basah Ampas Tahu Kering
Air (%) 89,88 5,74
Protein (%) 1,32 10,80
Lemak (%) 2,2 14,49
Abu (%) 0,32 9,02
Karbohidrat (%) 6,33 59,95
3
Berdasarkan tabel 1, bisa kita lihat banyaknya kandungan manfaat ampas
tahu jika dibuat produk makanan pada umumnya masarakat hanya menjadikan
ampas tahu sebagai pakan ternak dan sebagaian digunakan sebagian besar
pembuatan tempe gembus. Melihat kurangnya pemanfaatan ampas tahu selama
ini, dan untuk menjaga kekayaan bahan pangan lokal, maka ampas tahu dapat
dibuat menjadi stik.Ampas tahu dapat diformulasi dan diolah menjadi berbagai
produk olahan. Produk olahan yang akan dibuat dengan memanfaatkan ampas
tahu adalah stik.Daerah pengambilan ampas tahu dalam pembuatan stik ampu
udang rebon adalah di desa blawirejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan nama perusahaan aneka usaha dan dibawah adalah sebagaian data
industri tahu yang ada di Kabupaten Lamongan :
Tabel 2. Produksi Data Perusahaan Pabrik Tahu Di Kabupaten Lamongan
No Perusahaan Pemilik Alamat Kecamatan
1. Sabar Siti Rugayyah Dsn. Waru 105 Ds. Mantub
Sumber Agung
2. Aneka Usaha Moch Yasin Ds. Blawirejo Kedungpring
3. Dwi Jaya Subardan Jl. Sumargo Gg. Arjuno Lamongan
N0 71 Lamongan
4. Industri Tahu Supardi Dsn. Karang Tengah Rt. Sambeng
Supardi 001, Rw 08 Ardirejo
5. Industri Tahu Sukadi Dsn. Cumpleng Rt. 003, Brondong
Sukadi Rw 13 Brengkok
6. Makmur Jaya Trisman Dsn. Kedungpucang Ds. Sambeng
Kedungwangi
7. Maulicko Jaya Supardi Dsn. Karangtengah Sambeng
Ardirejo
8. Pabrik Tahu M. M. Choirul Dsn. Blumbang. Rt. 002, Kedungpring
Choirul Anam Anam Rw 01 Dradblumbang
Sumber : Sistem Informasi Industri Lamongan 2017
4
makan nasi misalnya digoreng, dijadikan perkedel, ataupun hanya dimanfaatkan
sebagai pakan ternak. Selain itu udang rebon juga dapat diolah menjadi varian cita
rasa stik ampas tahu dan digunakan pada produk makanan sebagai upaya
divertifikasi produk perikanan.
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan adalah udang rebon.
Udang rebon telah dikenal sebagai bahan bumbu sejak dulu kala dalam bentuk
terasi, dengan pemanfaatan udang rebon untuk penambah varian cita rasa stik
ampu agar lebih gurih dan memiliki rasa yang sesuai dilidah konsumen,
diharapkan dapat menjadi salah satu usaha divertifikasi pengolahan dari udang
rebon yang dapat meningkatkan ekonomi dari udang itu tersendiri. Hal ini juga
dilakukan sebagai upayamendukung potensi makanan lokal dari Indonesia
(Fatty,2012).Selama ini udang rebon sering dikategorikan sebagai udangnya
kaum marginal. Dibandingkan dibandingkan udang lainya, rebon jauh lebih murah
harganya. Namuun nilai gizi, udang rebon tidak kalah dari jenis udang lain
(Astawan, 2009)
Udangan rebon memiliki kandungan protein yang tinggi, terutama pada
udang rebon kering. Dalam 100 gram udang rebon kering terdapat kandungan
protein sebanyak 59,4% (Poedijadi, 2005). Kandungan protein tersebut tidak
kalah tinggi dari produk hewani lain yang bisa dibuat menjadi bahan produk
olahan stik ampu yang memiliki cita rasa udang rebon. Disamping protein, udang
rebon juga mengandung kalsium tinggi dan merupakan sumber zat besi yang
sangat baik. (Astawan 2009)
5
ampas kedelai, stik buah-buahan, stik susu, stik ikan lele, stik wortel (Sutanti
2017).
Sebenarnya ampas tahu bisa juga diolah menjadi bahan baku olahan aneka
makanan, yakni sebagai tepung ampas tahu. Dalam bentuk tepung, ampas tahu
akan memiliki masa simpan lebih panjang, mudah disimpan, dan lebih variatif
dalam pemanfaatannya. Dari tepung ampas tahu ini selanjutnya dapat dikreasi
menjadi produkproduk pangan yang enak, bergizi, dan aman dikonsumsi, seperti
kerupuk, stik, kue kering dan sebagainya (Yustina dan Rahmat, 2012)
Pada pembuatan kue dan aneka makanan, pemakaian tepung ampas tahu
dapat disubstitusikan ke dalam gandum. Pemakaian tepung ampas tahu sebagai
bahan substitusi gandum memiliki manfaat antara lain dihasilkannya suatu produk
yang masih mempunyai nilai gizi dan nilai ekonomi, serta lingkungan menjadi
bersih (Kuswinarni,2007).
Pada proses pembuatan makanan, tepung ampas tahu bersifat sebagai bahan
pengganti sehingga sebelum digunakan biasanya selalu diawali dengan pembuatan
tepung ampas tahu terlebih dahulu. Proses pembuatan tepung ampas tahu diawali
dengan mengurangi kadar air dalam ampas tahu dengan cara diperas airnya.
Selanjutnya ampas yang sudah dikukus selanjutnya dijemur di terik matahari atau
dikeringkan dengan oven atau alat pengering. Setelah kering, dihaluskan dengan
cara digiling atau diblender kemudian diayak. Tepung ampas tahu disimpan di
tempat yang kering. Ampas tahu dalam bentuk tepung seperti ini tahan lama,
mudah disimpan, dan siap menjadi bahan baku pengganti tepung terigu atau
tepung beras untuk berbagai makanan. Penambahan bahan lain disesuaikan
dengan kebutuhan yang sesuai dengan produk apa yang akan dibuat (Kuswinarni,
2007).
6
BAB III
METODE
3.1 Metodelogi
Kegiatan tugas akhir telah dilaksanakan pada bulan April sampai bulan
Juli 2021. Berlokasi di rumah penulis di Desa. Tlanak Kecamatan.
Kedungpring Kabupaten. Lamongan Adapun metode yang digunakan yaitu
praktik langsung pembuatan stik ampu udang rebon.
3.1.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan stik ampu udang rebon adalah alat
penggiling mie, timbangan, nampan, pisau, blander, cobek dan ulekan, alat peras
ampas. Bahan yang digunakan dalam pembuatan stik ampu udang rebon adalah
ampas tahu 2 kg, tepung terigu ½ kg, tepung tapioka ½ kg , udang rebon kering
¼ kg, mentega, 2 butir telur, 4 siung bawang putih, 5 helai daun seledri, 2 sdm
garam , 1 sdm micin, 4 saset penyedap rasa masako dan minyak goreng 2 liter.
3.1.2 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan proses pembuatan stik ampu udang rebon. Dengan
bahan baku ampas tahu dan udang rebon dapat dilihat pada gambar 1.
Pencucian
Pengeringan
Pencampuran Adonan
Pencetakan
Penggorengngan
7
1. Persiapan alat dan bahan:
a. Alat yang digunakan dalam pembuatan stik ampu udang rebon adalah
alat penggiling mie, kain kasa, timbangan, nampan, pisau, cobek dan
ulekan.
b. Bahan yang digunakan dalam pembuatan stik ampu udang rebon adalah.
Ampas tahu 2 kg, tepung terigu 1/2 kg, udang rebon kering 1/4kg, telur,
bawang putih, bawang merah, cabai merah besar, seledri, mentega,
minyak goreng dan penyedap rasa.
2. Pencucian
a. Bersihkan bahan dengan air mengalir seperti : ampas tahu, udang
rebon, telur, bawang putih, bawang merah, cabai merah besar dan daun
jeruk.
3. Pengeringan
a. Setelah di bersihkan ampas tahu di peras dengan mengunakan kain
kasa untuk menghilangkan kadar air yang terdapat di ampas tahu. Lalu
ampas tahu dikeringkan dengan menggunakan panas matahari selama
1 jam, semakin kering semakin bagus ampas tahu yang akan diolah
menjadi stik.
4. Pencampuran adonan
a. Bahan-bahan : ampas tahu kering, tepung terigu, tepung tapioka,
mentega, seledri, bawang putih, bawang merah, telur, penyedap rasa
dan air secukupnya.
b. Pencampuran : Campur semua bahan lalu aduk sampai kalis
tambahkan air jika masih menggumpal takaran air 440 ml.
5. Pencetakan
a. Ambil sedikit adonan, dan bulatkan kecil-kecil lalu cetak tipis dengan
diameter kurang lebih 7 cm, jika sudah di giling lalu cetak dengan
cetakan mie ketebalan sesuai keinginan.
6. Pengorengan
a. Lalu goreng dengan menggunakan minyak panas sampai warna
berubah menjadi kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.
7. Pengemasan
a. Pengemasan stik ampu udang rebon menggunakan plastik standing
pouch Uk. 14 x 22 x 0,1stoples plastic, kemasan lebih menarik maka
kemasan bisa diberi label, berupa nama produk, gambar produk dan
komposisi bahan.
8
3.2 Jadwal Pelaksanaan
Berdasarkan kegiatan tugas akhir yang telah dilaksanakan, jadwal
pelaksanaan disajikan sebagai berikut :
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
1 Penyusunan
proposaltugas akhir
3 Proses pembuatan
stik ampu rebon
udang
4 Pembuatan desain
kemasan
5 Evaluasi kegiatan
6 Penyusunan
laporan hasil
7 Persiapan Bursa
Inovasi Mahasiswa
9
3.3 Anggaran Biaya
Berdasarkan kegiatan tugas akhir yang telah dilaksanakan,
adapunanggaran biaya kegiatan disajikan sebagai berikut:
Tabel 4. Anggaran Biaya Kegiatan Tugas Akhir
No Uraian Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Peralatan penunjang
Alat penggiling mie 1 buah 100.000 100.000
Sewa alat penggorengan 3 kali 5.000 15.000
Timbangan 1 buah 50.000 50.000
Nampan 1 buah 5.000 5.000
Plastik kemasan 20 buah 1.000 20.000
Label kemasan 20 lembar 2.000 40.000
Pisau 1 buah 10.000 10.000
Sewa cobek dan ulekan 3 kali 1.000 3.000
Sewa kompor 3 kali 5.000 15.000
Gas LPG 1 buah 20.000 20.000
Sewa alat peras kain kasa 1 buah 10.000 10.000
Sub Total 288.000
2. Bahan Habis Pakai
Ampas tahu 2 kg 25.000 25.000
Tepung terigu ½ kg 5.000 5.000
10
BAB lV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
13.00 WIB siang hari. Dengan catatan semakin kering semakin bagus
ampas tahu yang akan diolah menjadi stik.
12
4.1.6Penggorengan
Goreng adonan yang sudah di giling dengan menggunakan minyak
goreng 2 liter dengan menggunkqn api sedanglalu tunggu sampai warna
berubah menjadi kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.
13
ampu merupakan produk yang terbuat dari ampas tahu dengan varian
rasa udang rebon merupakan cemilan sehat dengan kandungan protein
yang baik untuk tubuh.Komposisi produk stik ampu udang rebon
meliputi ampas tahu, udang rebon, tepung, mentega, telur dan penyedap
rasa.Berat bersih produk masing-masing kemasan yaitu 100 gram dan
berat kotor 107 gram. Harga penjualan per kemasan 100 gram adalah
Rp. 10.000
Gambar 10. Label kemasan depan Gambar 11. Label kemasan belakang
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pelaksanaan tugas akhir pemanfaatan ampas tahu sebagai
inovasi makanan ringan stik ampu udang rebon dapat penulis simpulkan
bahwa :
1. Proses pembuatan stik ampu udang rebon meliputi, persiapan alat dan
bahan, pencucian, pengeringan, pencampuran adonan ampas tahu,
pencetakan, penggorengan dan pengemasan produk ini memiliki varian
cita rasa udang rebon.
2. Pengemasan menggunakan plastic standing pouch dan branding berupa
label depan dan label belakang yang berisi logo produk, keterangan
produk, berat bersih dan berat kotor produk.
5.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan tugas akhir pemanfaatan ampas tahu sebagai
inovasi makanan ringan stik ampu udang rebon penulis memberikan saran
sebgai berikut :
1. Inovasi produk stik dengan tambahan lain seperti ampas tahu dan udang
rebon.
2. Proses pencetakan menggunakan alat penggiling manual sehingga waktu
pembuatan lebih efisien.
3. Pengembangan stik ampu udang rebon bisa diberi varian warna atau rasa
yang bervariasi seperti rasa bayam, wortel dan sawi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Auliana et al, 2013. Hubungan Ketahanan Pangan Tingkat Keluarga dan Tingkat
Kecakupan Zat Gizi Dengan Status Gizi balita Di Desa Gondang Winangun
Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2(2):2.
Fitriani, dkk. 2013. Produksi Biotanol Tongkol Jagung dan Hasil Proses
Delignifikasi. Palu: Universitas Tadulako Press.
Fatty (2012). Senyawa Fenolik pada Beberapa Sayuran Indigenous dari Indonesia.
South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (Seafast)
Center. Bogor.
Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri
Tahu. Tesis. Program Study Magister Ilmu Lingkungan Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Karim, F.A., Swastawati, dan Anggo, A.D. 2014. Pengaruh Perbedaan Bahan
Baku Terhadap Kandungan Asam Glutamat Pada Terasi Udang Rebon
Basah. Universitas Diponegoro. Semarang. [diunduh 1 ju;i 2021] Tersedia
dari : https://media.neliti.com
Noor. 2012. Analisis Kehidupan Kerja, Kinerja dan Kepuasan Kerja pada CV.
Duta Senenan Jepara, Vol.8, No.1.
Susanti 2017. Skripsi dengan Judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Problem Based Learning Pada Subtema Pemanfaatan
Kekayaan Alam di Indonesia. Bandung: Universitas Pasundan, Tidak
diterbitkan.
16
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Lamongan tepatnya di Desa Tlanak,
Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan pada tanggal 18 Maret 1999.
Penulis merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan Bapak H.m
lchwan dan Ibu Hj. Muslikah (Almarhumah). Penulis menempuh pendidikan di
SDN Tlanak 1 pada tahun 2005 sampai tahun 2011. Penulis melanjutkan di
SMPN 1 Kedungpring dan lulus pada tahhun 2014. Penulis kembali melanjutkan
sekolah di SMAN 1 Kedungpring dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2018
penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Agribisnis Politeknik
Pertanian dan Peternakan Mapena. Penulis merupakan anggota pencak silat
(Persaudaraan Setia Hati Terate) Pusat Madiun dan lulus pengesahan tahun 2015,
selama masa perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan organisasi, menjadi anggota
Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) 2018-2021
17