Anda di halaman 1dari 23

NATION ECONOMIC VIEW 2018

SOCIOPRENEURSHIP LEAN CANVS COMPETITION

(PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KEPALA UDANG MENJADI OLAHAN


PANGAN HOME INDUSTRY KALDU BUBUK DAN SAKOKE KEPALA UDANG)

DISUSUN OLEH:

Misbahul Ma’ruf : 16050101024

Ulfi Nur Ma’rifah : 16050101025

Tusmiati Al Muarifah : 16050101029

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


KENDARI
2018
RINGKASAN

Sultra Seafood adalah sebuah perusahaan Home Industri yang bergerak dibidang
produksi makanan dari limbah hasil pengolahan Seafood di Sulawesi Tenggara. Penggunaan
hasil limbah Seafood sebagai bahan baku utama oleh perusahaan disebabkan karena adanya
keinginan perusahaan untuk meningkatkan potensi pasar terkait hasil kelautan yang tak lain
merupakan obyek geografis dari daerah ini.
Pengolahan makanan dengan berbahan dasar Seafood tentunya bukan lagi hal yang
baru di Sulawesi tenggara. Dimana, banyak dijumpai rumah makan yang menyajikan
berbagai hidangan Seafood di pinggiran kota. Berbeda halnya dengan olahan makanan siap
saji yang berbahan dasar dari limbah Seafood, yang masih terbilang langka di daerah ini.
Oleh karenanya, selain untuk meningkatkan pangsa pasar industri makanan yang ada,
kami juga bertujuan untuk melestarikan lingkungan yang kondusif. Sebagaimana biasanya
limbah hanya dibuang begitu saja tanpa ada nilai ekonomis di dalamnya.
Kami memiliki dua produk dari hasil limbah Seafood yang terkhusus pada limbah
kepala udang, yaitu Kapang (kaldu kepala udang) bubuk yang merupakan bumbu penyedap
makanan dan Sakoke(Sako sako kelapa) kepala udang yang bisa digunakan untuk
pendamping nasi ataupun lauk lainnya. Meskipun berbahan dasar kepala udang, tetapi kepala
udang ini sangat rendah kolestrol dibandingkan dengan dagingnya, tidak menggunakan bahan
pengawet dan bahan-bahan yang dapat merusak tubuh. Karena dalam kandungan kepala
udang itu sendiri terdapat zat Kitosan. Kitosan merupakan senyawa turunan yang berasal dari
Polimer Kitin(chitin). Kitosan berguna sebagai zat pengawet makanan.Selain itu, Kitosan
sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan.Zat Kitosan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
obat kanker, tekanan darah tinggi, liver, dan gangguan organ tubuh lainnya.
Dikarenakan adanya manfaat lebih dari produk ini, maka target pasar kami tidak hanya
dibatasi pada satu kelompok saja,akan tetapi lebih mengarah pada keseluruhan masyarakat
pada umumnya. Sedangkan untuk target pasar secara khususnya lebih kepada ibu rumah
tangga yang juga bekerja diluar rumah, untuk memudahkan dan mengefisienkan waktu
mereka.
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Bisnis


Nama Perusahaan = Sultra Seafood
Alamat Persahaan = Jl. kosgoro Baruga kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Jenis Perusahaan = Home Industry
Jenis Produk = Makanan dari hasil pengolahan limbah Seafood

1.2 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah dan
memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi jenis maupun volume produksinya.Udang
merupakan komoditas yang penting bagi hasil perikanan Indonesia dan memainkan peranan
yang penting dalam ekspor perikanan Indonesia.Produksi udang terus meningkat dari tahun
ke tahun.Namun hingga saat ini pengolaban hasil laut dari krustase belum dioptimalkan.
Udang di ekspor dalam bentuk udang beku segar, yang telah mengalami cold storage
setelah melalui pemisahan kepala dan kulit. Industri udang beku segar mengakibatkan adanya
limbah berupa kepala (carapace) dan kulit (peeled) yang menimbulkan masalah pencemaran
lingkungan. Limbah yang industri dapat mencapai 25 % dari total produksi. Sampai saat ini
hasil samping tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kerupuk, petis, terasi,
pupuk, dan pakan, tetapi jumlah yang dimanfaatkan hanya 30% dari jumlah limbah yang ada
(KKP, 2016).
Selama ini pemanfaatan udang di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara hanya
terbatas sebagai kebutuhan pangan saja, tetapi limbahnya seperti kepala udang dan kulit
udang kurang termanfaatkan dengan baik.Salah satu pemanfaatan limbah kepala dan kulit
udang yaitu dengan mengolahnya menjadi kitosan. Berdasarkan besarnya manfaat dari
kitosan serta tersedianya bahan baku kepala udang dan kulit udang di Kota Kendari, bahkan
merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan dan merusak estetika lingkungan
hidup, maka perlu mendapatkan perhatian khusus seperti upaya pemanfaatan menjadi produk
yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
Pada umumnya udang diekspor dalam bentuk beku tanpa kepala atau tanpa kepala dan
kulit.Bagian kepala udang belum dimanfaatkan secara optimal, hanya dianggap limbah yang
dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.Bagian kepala udang yang dianggap
limbah masih memiliki unsur gizi sekitar 10%. Disamping kandungan protein yang cukup
tinggi juga mengandung unsur Glisin yang menyebabkan rasa manis dan gurih pada udang.
Kepala udang mengandung protein (25-40%), kitin (15-20%), dan kalsium karbonat (45-
50%).Pemanfaatan udang untuk keperluan konsumsi menghasilkan limbah dalam jumlah
besar yang belum dimanfaatkan secara komersial.
Melihat kenyataan di atas maka ekstrak limbah kepala udang dapat dimanfaatkan
sebagai alternatif usaha inovatif yang dapat diolah menjadi sakoke (sako-sako kelapa) cap
kepala udang yaitu sebagai sumber protein hasil modifikasi makanan tradisional khas kendari
yang tadinya kombinasi sagu, gula merah dan kelapa sangrai, sekarang menjadi kepala udang
yang di kombinasikan dengan gula merah dan kelapa sangrai. Selain Sakoke kepala udang,
alternatif usaha yang lain yaitu membuat kaldu bubuk dari kepala udang berbahan dasar
alami yang bernilai sehat dan ekonomis.
1.3 Motivasi
Motivasi kami untuk membuat olahan limbah kepala udang untuk menjadi Sasoke
kepala udang dan kaldu bubuk kepala udang adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengembangkan kreatifitas yaitu dengan mengolah bahan yang tadinya
dianggap tidak bernilai menjadi produk yang memiliki daya guna dan memiliki nilai
ekonomis
2. Memberikan alternatif solusi pengolahan limbah kepala udang sebagai upaya
menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, terutama masalah
bau yang dikeluarkan serta estetika lingkungan yang kurang bagus.
3. Untuk menciptakan lapangan kerja sendiri di masa depan sebagai aplikasi dari belajar
mata kuliah entrepreneurship.
1.4 Justifikasi Pemilihan Bisnis
Kami memilih limbah kepala udang sebagai objek usaha karena beberapa alasan,
antara lain :
1. peluang bisnis dari pemanfaatan kepala udang masih terbuka lebar.
2. Kepala udang memiliki sumber protein dan nilai gizi tinggi salah satunya
mengandung zat kitosan (kitin) yang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bahan obat
anti kanker dan anti bakteri.
3. Limbah kepala udang mudah didapatkan dan cukup berlimpah sekitar lokasi usaha.
4. Terdapat produsen limbah kepala udang disekitar lokasi usaha
1.5 Tujuan
1. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong
terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan limbah kepala udang sebagai
produk yang bernilai tambah dan ekonomis.
2. Mengasah kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga mampu
untuk terus berkreasi kearah yang lebih baik.
3. Untuk memperoleh pendapatan, sebagaimana layaknya wirausahawan yaitu;
menghasilkan laba, untuk menunjang keperluan kuliah.
4. Untuk mengurangi limbah kepala udang yang dapat mencemari lingkungan.
BAB II
KELAYAKAN ASPEK PASAR

2.1 Sasaran dan Target Pasar

Target pemasaran kami umumnya adalah seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan secara
khusus target pemasaran kami yaitu :
1) Pekerja, tugas yang melelahkan membuat seseorang memiliki waktu santai yang lebih
sedikit. Mereka hanya terfokus mengerjakan tugas yang dikejar deadline. Bahkan
karena kesibukkannya, membuat mereka tak punya waktu untuk menyiapkan lauk
pauk. Oleh sebab itu, produk kami dapat menjadi salah satu alternatif lauk siap saji.
2) Ibu rumah tangga, sebagai seseorang ibu rumah tangga, mereka harus siap
dalamsetiap kondisi keadaan rumah. Kesibukannya di mulai dari memasak, mencuci
bahkan hingga bekerja. Oleh karenanya, produk sako sako ini dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu makanan untuk berjaga-jaga ketika kondisi rumah tidak
memungkinkan untuk memasak lauk pauk lainnya.
3) Pencinta Udang. Bagi mereka yang menyukai kuliner udang namun takut jika
kolestrolnya naik, maka produk kami sangat cocok bagi kalangan tersebut. Karena,
rasa udang di dalam produk kami berasal dari kepala udang yang rendah kolestrol.
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah perusahaan
bagi keberlangsungan usaha tersebut. Disini kami membagi perencanaan pemasaran kami
dalam dua jangka waktu yaitu :
1. Rencana Jangka Pendek
Perencanaan ini yang akan kami lakukan dalam waktu dekat untuk membangun usaha
kami. Adapun rencana jangka pendek kami yaitu :
 Pengenalan produk, sebagai bentuk usaha yang baru, tentu saja pengenalan produk
sangat dibutuhkan. Kami akan melakukan promosi baik secara langsung maupun
tidak langsung. Promosi langsung artinya kami akan langsung terjun ke lapangan
untuk memperkenalkan produk kami di tempat ramai pengunjung, seperti MTQ,
pameran, Kendari Beach (Kebi) dan tempat ramai lainnya.
 Membangun mitra kerja dengan pengusaha lain, ini merupakan salah satu langkah
awal yang akan kami lakukan sebagai awal promosi produk kami yaitu menitip
produk ke kios-kios atau toko-toko yang ramai pengunjung.
 Internet marketing, yaitu memanfaatkan social media sebagai alat promosi. Dimana
kami melihat peluang pasar yang tinggi di dalamnya. Sebab, social media saat ini
telah menjamur di seluruh lapisan masyrakat terutama facebook yang sudah diakses
oleh anak-anak, remaja, dewasa,maupun orang tua.
2. Rencana Jangka Panjang
Adapun rencana panjang usaha kami yaitu :
 Pengembangan produk, hal ini adalah strategi yang sangat penting untuk dilakukan
agar tidak memberikan kebosanan akan rasa pada produk kami. Jika saat kami hanya
menyajikan satu rasa yaitu Sakoke (sako sako kelapa) kepala udang, maka
kedepannya kamiakan mencoba mengkreasikan produk kami dengan berbagai varian
rasa.
 Pengembangan wilayah pemasaran, untuk menambah besarnya kemungkinan
keuntungan, tentu ekspansi pemasaran perlu dilakukan. Jika saat ini kami terfokus
untuk memasarkan produk kami di provinsi Sulawesi Tenggara, maka kedepannya
kami akan memasarkan produk kami ke luar kota kendari, seperti pulau jawadan
sekitarnya.
 Mendirikan outlet sendiri, sebagai tempat memasarkan produk karena kemungkinan
keuntungan akan lebih besar. Selain itu, dengan adanya outlet yang ada maka
diharapkan dapat membuka tenaga kerja.
 Membuat berbagai makanan yang berbahan dasar dari hasil kelautan baik berupa
makanan siap saji maupun berbagai cemilan.
BAB III
KELAYAKAN ASPEK PRODUK

3.1 Deskripsi Produk

Produk yang menjadi business plan kami adalah bumbu penyedap rasa dan makanan
pendamping nasi dan lauk lainnya dari limbah kepala udang. Ini merupakan inovasi lain dari
pengelolahan kepala udang seperti biasanya, jika kebanyakan masyarakat menggunakan
limbah kepala udang sebagai pakanan ternak, kami suguhkan dengan hal yang berbeda, yaitu
berupa bubuk dan pendamping makanan (lauk). Tentu ini akan menjadi hal yang menarik
karena sensasi rasa yang diciptakan sangat berbeda dari biasanya. Kepala udang juga
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yaitu sebagai bahanobat kanker, tekanan darah
tinggi, liver, dan gangguan organ tubuh lainnya. Karena dalam kepala udang mengandung zat
kitosan yang sangat baik untuk tubuh.
Adapun nama produk kami yaitu‘’Kapang (Kaldu Kepala Udang)’’ dan Sakoke (Sako
sako kelapa) cap kepala udang nama ini diambil untuk memberikan kesan awal kepada
konsumen bahwa produk kami tebuat dari kepala udang asli tanpa ada campuran apapun, baik
yang bersifat mengurangi khasiat dari kepala udang atau menggunakan campuran bahan
kimia yang berbahaya bagi tubuh. Sedangkan nama brand dari produk kami yaitu ‘’Otahi
Sultra’’ yang memiliki arti Kelautan Sulawesi Tenggara, karena di provinsi kami ini lebih
luas lautnya dibandingkan dengan daratannya.
3.2 Karakteristik
Dalam produk ini, kami tidak hanya menyuguhkan produk yang sehat dan enak, tetapi
kami juga menyuguhkan bumbu penyedap dan makanan pendamping (lauk) yang berbeda
dari olahan-olahan sejenisnya. Karena menggunakan bahan baku yang terbilang masih sangat
sedikit yang mengolahnya, yaitu limbah kepala udang dengan rasa yang sangat unik dan
khas, dengan keseimbangan rasa asin, manis, gurih dan pedas. Kami pun mengemas dengan
sangat simpel tapi elegan, juga bisa dibawa kemanapun kita membutuhkannya.
3.3 Harga
Harga yang kami tawarkan pun sangat terjangkau, yaitu Rp.15.000 untuk kaldu kepala
udang dan Rp. 13.000 untuk Sakoke cap kepala udang.
3.4 Proses Produksi
Adapun cara pembuatan Kapang (kaldu kepala udang) yaitu:
1. Cuci bersih kepala udang dengan air mengalir sampai air tidak keruh lagi dengan
menggunakan penyaring besar.
2. Setelah bersih, sangrai kepala udang tersebut dengan menaburkan beberapa sendok
bawang putih bubuk.
3. Sangrai sampai kepala udang benar-benar kering.
4. Setelah kering, sisihkan sampai dingin.
5. Masukkan kepala udang sedikit demi sedikit ke chopper, sampai selesai.
6. Setelah selesai, sangrai kembali hingga kering.
7. Setelah kering, masukkan kembali ke chopper.
8. Lakukan beberapa kali agar kepala udang kering dan halus.
Adapun cara pembuatan Sakoke (sako sako kelapa) kepala udang yaitu:
1. Haluskan bawang putih, bawang merah, gula merah, cabai keriting dan cabai besar.
2. Panaskan wajan dan masukkan sedikit air, bumbu halus, daun salam,daun jeruk, gula
dan garam.
3. Aduk sampai air sedikit menyusut.
4. Kemudian, masukkan kelapa muda tersebut.
5. Aduk sampai rata dan kelapa berubah warna menjadi coklat yang benar-benar kering.
6. Angkat dan sisihkan.
3.5 Jumlah Produksi yang Dihasilkan
 Kaldu kepala udang dapat menghasilkan 240 botol/ bulan
 Sakoke (sako sako kelapa) cap kepala udang dapat menghasilkan 240
kemasan/bulan
3.6 Analisis SWOT
 Strenght (Kekuatan)
Dalam produk yang kami buat, Kami memiliki keunggulan-keunggulan yang belum
tentu dimiliki oleh produk yang lain, diantaranya :
1. Bahan dasar yang kami gunakan tentunya sangat berbeda dengan produk-produk
sebelumnya yang telah ada, yaitu limbah kepala udang.
2. Setiap produk yang kami buat tentunya berperan terhadap perbaikan ekosistem
lingkungan alam, guna menyelamatkan lingkungan kita.
3. Mengajak konsumen secara tidak langsung untuk turut ikut serta dalam pelestarian
lingkungan.
4. Baik dari rasa sampai penampilan, kami memberikan inovasi-inovasi yang unik dan
khas.
5. Walaupun dari limbah, kami menjamin isi kandungan bahan dasarnya yang pasti
aman untuk dikonsumsi untuk semua kalangan.
6. Tidak hanya sekedar aman, namun bahan dasar produk kami juga mempunyai
kandungan-kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh.
 Weakness (Kelemahan)
1. Kurangnya sumber daya manusia, keterbatasan sumber daya manusia sebagai
produsen atau pembuat makanan dari limbah kepala udang.
2. Proses pengolahan yang manual. Dimana, kami masih terbatas oleh peralatan yang
minim dan tradisional sehingga pengolahan masih bersifat seadanya.
 Opportunity (Peluang)
Banyaknya konsumen yang menggemari makanan siap saji sebagai pendamping nasi atau
lauk pauk lainnya. Selain itu banyak pula masyarakat yang menggunakan bumbu penyedap
rasa di dalam masakan seperti bumbu kaldu. Oleh karena itu, produk kami sangat cocok bagi
masyarakat. Selain siap saji juga baik untuk kesehatan jika dikonsumsi.
 Treath (Ancaman)
Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui tentang zat yang terkandung dalam kepala
udang. Kebanyakan dari mereka berasumsi bahwa kepala udang memiliki kadar kolestrol
yang cukup tinggi yang tidak baik apabila dikonsumsi oleh tubuh. Sehingga, kebanyakan dari
mereka takut untuk mengkonsumsi berbagai olahan yang berasal dari kepala udang.
BAB IV
KELAYAKAN ASPEK SDM

Direktur
Misbahul Ma'ruf

Manajer Pemasaran Manajer Keuangan


Tusmiati Al Muarifah Ulfi Nur Ma’rifah

Untuk usaha awal dalam menjalankan bisnis ini, sumber daya manusia terdiri dari 3
orang, yiatu : direktur, pemasaran, keuangan. Meskipun jumlah pekerja masih terbilang
sedikit, namun setiap sumber daya yang kami miliki mempunyai keahlian di bidang masing-
masing.Selain itu, Kapang (kaldu kepala udang) dan Sakoke (sako sako kelapa) kepala udang
ini juga merupakan usaha home industry sehingga masih dapat terkontrol meski hanya
memiliki 3 sumber daya manusia.
Berikut tugas masing-masing sumber daya yang tersedia :
Direktur, yaitu salah satu orang yang memimpin dan mengawasi segala hal yang
terjadi di tempat usaha.selain sebagai pemimpin, direktur juga wajib mengontrol dan melihat
perkembangan usaha setiap tahunnya. Selain itu, ada beberapa fungsi direktur yaitu :
(1)Menjalankan bisnis perusahaan (2) Memimpin seluruh karyawan dalammenjalankan bisnis
perusahaan (3) Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan (4) menetapkan dan
merumuskan strategi bisnis perusahaan (5) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
(6)Meningkatkan performance perusahaan.
Manajer Pemasaran, dalam proses memasarkan produk, sangat penting dengan
adanya manajer pemasaran, manajer pemasaran ini nantinya akan memenuhi kebutuhan dan
mendatangkan keuntungan atau laba bagi sebuah perusahaan. Target secara umum dari
manajer pemasaran sama dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba sebesar-besarnya.
Sedangkan secara khusus tujuan manjer pemasaran, yaitu : meningkatkan kualitas produk,
memeperlebar pangsa pasar,dan memperoleh laba dalam jangka pendek.
Adapun dalam manjemen pemasaran terdapat tugas manajer yang harus dilakukan
yang meliputi tugas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.Termasukdi dalamnya
menyusun strategi pemasaran, memimpin departemen pemasaran beserta seluruh sumber
dayayang dimiliki hingga mengawasi seluruh kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh
departemen pemasaran dengan efektif dan efisien.
Selain itu, manajer pemasaran juga berperan penting dalam mengenalkan produk
maupun mendapatkan konsumen bagi perusahaan. Tugas manajer perusahaan bisa ditinjau
dari segi fungsi manajemen tersebut dijalankan untuk dapat mengubah sumber daya menjadi
produk yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan konsumen, tugasnya diantaranya: (1)
Mempelajari kebutuhan maupun keinginan dari konsumen (2) mengembangkan suatu konsep
produk atau barang yang ditujukan untuk kebutuhan dan kepuasan konsumen atau pasar (3)
membuat desain produk dan mengembangkan pembungkusan maupun merek (4) menetapkan
harga supaya memperoleh return of investmen yang layak (5) mengatur distribusi dan
memeriksa penjualan (6) menciptkan komunikasi pemasaran yang baik.
Keuangan, yaitu bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab
mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan.
BAB V
ANALISIS KEUANGAN

5.1 Kebutuhan dan Investasi


a. Investasi Awal
Investasi ini mencapai Rp 20.000.000
b. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai
Rp. 3.127.000
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 23.127.000
5.2 Rencana Kebutuhan Dana
1. Biaya tetap (Fixed cost)
No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
1 Kompor Gas 1 buah Rp. 305.000 Rp. 305.000
2 Tabung Gas 1 buah RP. 170.000 RP. 170.000
3 Wajan 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
4 Chopper 1 buah Rp. 195.000 Rp. 195.000
6 Spatula Wajan 1 buah Rp. 25.000 Rp. 25.000
7 Penyaring Besar 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
8 Keranjang 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
9 Timbangan 1 buah Rp. 350.000 Rp. 350.000
10 Pisau dapur 2 buah Rp. 30.000 Rp. 60.000
Total Rp. 1.275.000

2. Biaya Variabel (Variable Cost) perbulan


a) Kapang (kaldu kepala udang)
No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
1 Kepala Udang Segar 7 kg Rp. 10.000 Rp. 70.000
2 Bawang Putih Bubuk 90 gr Rp. 120.000 Rp.120.000
3 Merica 35 gr Rp. 35.000 Rp. 35.000
4 Gula pasir 1 kg Rp. 13.000 Rp.13.000
5 Garam 1 bungkus Rp. 4.000 Rp. 4.000
6 Botol 50 buah Rp. 1.000 Rp. 50.000
7 Stiker 3 Kertas Rp. 15.000 Rp. 45.000
8 Listrik 20 Rp. 25.000 Rp. 25.000
9 Gas 3 kg 2 buah Rp. 30.000 Rp. 60.000
10 Biaya Gaji karyawan 3 orang Rp. 200.000 Rp. 600.000
Total Rp. 1.022.000

b) Produk Kedua, Sakoke (sako sako kelapa) cap kepala udang


No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
1 Kepala Udang Segar 7 kg Rp. 10.000 Rp. 70.000
2 Bawang Putih 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
3 Bawang Merah 1 kg Rp. 23.500 Rp. 23.500
4 Lombok Besar 1 kg Rp. 22.000 Rp. 22.000
5 Lombok Keriting 1 kg Rp. 26.000 Rp. 26.000
6 Kelapa Parut 5 Buah Rp. 5.000 Rp. 25.000
7 Daun Salam 1 Ikat Rp. 2.000 Rp. 2.000
8 Daun Jeruk 1 Bungkus Rp.2.500 Rp. 2.500
9 Gula aren 2 Bungkus Rp. 6.000 Rp. 12.000
10 Garam 1 Bungkus Rp. 4.000 Rp. 4.000
11 Stiker 5 Lembar Rp. 15.000 Rp. 75.000
12 Listrik 20 Rp. 25.000 Rp. 25.000
1 Pack (100
13 Zipper Lock Rp.38.000 Rp. 38.000
pcs)
14 Gas 3 kg 1 buah Rp. 30.000 Rp. 30.000
15 Biaya Gaji Karyawan 3 orang Rp.150.000 Rp. 450.000
Total Rp. 830.000

c) Biaya Total

Biaya total = Variabel cost + Fixed cost

= (Rp.1.022.000 + Rp.830.000) + Rp.1.275.000

= Rp. 3.127.000/bulan
d) Biaya dan Harga Perunit
 Biaya perunit untuk produk pertama, Kapang (Kaldu Kepala Udang) adalah
total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan perbulan.
Rp. 1.275.000 + Rp. 1.022.000: 240 = Rp. 9.570/buah.
Harga Jual Perunit = Rp. 15.000
 Biaya perunit untuk produk kedua, Sakoke (sako sako kelapa) Cap Kepala
Udang adalah total biaya produksi dalam 1 bulan: jumlah produk yang
dihasilkan perbulan.
Rp. 1.275.000 + Rp. 830.000 : 240 = Rp. 8.770/buah.
Harga Jual Perunit = Rp. 13.000

5.3 Priyeksi Laba Rugi dan Arus Kas

Tabel. Proyeksi Laba Rugi


Jenis Jumlah Harga Hari Minggu Bulan Tahun
Produksi
Penjualan - Kapang 240/bulan 15.000 120.000 840.000 3.600.000 43.200.000
(Kaldu
kepala
Udang)
- Sakoke 240/bulan 13.000 104.000 728.000 3.120.000 37.440.000
Cap
Kepala
Udang
Total Penjualan 224.000 1.568.000 6.720.000 80.640.000
Produksi - Kapang 240/bulan 10.000 80.000 560.000 2.400.000 28.800.000
(Kaldu
kepala
Udang)
- Sakoke 240/bulan 9.000 72.000 504.000 2.160.000 25.920.000
Cap
Kepala
Udang
Total Produksi 152.000 1.064.000 4.560.000 54.720.000

Laba Kotor 72.000 504.000 2.160.000 25.920.000

Tabel. Income Statement


- Kapang - 240@15.000 3.600.000 43.200.000
Penjualan (Kaldu kepala Udang)
- Sakoke Cap Kepala - 240@13.000 3.120.000 37.440.000
Udang
Harga Pokok Penjualan 6.720.000 80.640.000
Biaya-Biaya
Biaya Tetap 1.275.000
Biaya 1.852.000
Variabel
Total Biaya 2.952.000 35.424.000
Laba Bersih 3.768.000 45.216.000

Laporan arus kas 3 tahun kedepan

Penjualan Jenis Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020


Kapang (kaldu 43. 200.000 86.400.000 172.800.000
Penjualan kepala udang)
Sakoke Cap 37.440.000 74.800.000 149.600.000
Kepala Udang
Total penjualan Rp.80.640.000 Rp.161.200.000 Rp.322.400.000
Kapang (kaldu 28.800.000 57.600.000 115.200.000
kepala udang)
Produksi Sakoke Cap 25.920.000 51.840.000 103.680.000
Kepala Udang
Total Produksi Rp.54.720.000 Rp.109.440.000 Rp.218.800.000
Arus Kas Bersih

 Produk pertama (Kaldu Kepala Udang)

Tahun Arus Masuk Arus Keluar Selisih (PV kas


bersih)
2018 43.200.000 28.800.000 14.400.000
2019 86.400.000 57.600.000 28.800.000
2020 172.800.000 115.200.000 57.600.000
Total PV Kas Bersih 100.800.000
 Produk kedua (Sakoke Cap Kepala Udang)

Tahun Arus Masuk Arus Keluar Selisih (PV arus kas)


2018 37.440.000 25.920.000 11.520.000
2019 74.880.000 51.840.000 23.040.000
2020 149.760.000 103.680.000 46.080.000
Total PV Kas Bersih 80.640.000

Investasi = 20.000.000

NPV = Total PV aliran kas bersih – Total PV Investasi

= (100.800.000 + 80.640.000) - 20.000.000

= 181.440.000 – 20.000.000

= 161.440.000

5.4 Payback Priode

Metode ini merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode pengembalian
investasi suatu usaha).

Rumus :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛


Payback Periode = 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

- Jika payback priode < waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut dapat
diterima ataudianggap layak.
- Jika payback priode > waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut tidak
dapat diterima atau dianggap tidak layak.

Proses Tahun 2018 :

- Aliran kas bersih kaldu kepala udang = 14.400.000


- Aliran kas bersih sakoke cap kepala udang = 11.520.000

20.000.000 𝑥 12
Payback priode 2018 = (14.400.000+11.520.000)= 9,072

9,072 X 30 hari = 277,5 hari

= 278 hari

Pada perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa modal akan kembali dalam jangka
waktu 278 hari atau 9 bulan 8 hari.

5.5 Profititabilitas Indeks (PI)

Indeks profitabilitas adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarang arus
kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal proyek.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑉 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


Rumus :PI = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

- Jika PI>atau = 1,00, maka usaha dinilai layak


- Jika PI<1,00, maka usaha dinilai tidak layak.

 Produk Pertama (Kaldu Kepala Udang)

100.800.000
PI = = 5,04
20.000.000

Dari data di atas dapat di ketahui bahwa profitabilitas indeks lebih dari satu, sehingga
investasi dapat diterima.

 Produk Kedua (Sakoke Cap Kepala Udang)

80.640.000
PI = 20.000.000 = 4,032

Berdasarkan data, investasi dapat diterima karena provibilitas indeks lebih dari satu.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kaldu kepala udang merupakan bumbu penyedap rasa, sedangkan sakoke (sako sako
kelapa) Kepala udang merupakan pelengkap makanan sehat yang kami produksi dengan rasa
dan tampilan yang baru karena mengandalkan bahan limbah kepala udang segar. berasal dari
limbah kepala udang kami manfaatkan sebagai alternatif usaha inovatif yang diolah dan kami
modifikasi dari makanan tradisional khas kendari “Sako Sako” yang tadinya kombinasi sagu,
gula merah dan kelapa sangrai, sekarang menjadi kepala udang yang di kombinasikan dengan
gula merah dan kelapa sangrai. Selain Sakoke kepala udang, alternatif usaha yang lain yaitu
membuat kaldu bubuk dari kepala udang berbahan dasar alami yang bernilai sehat dan
ekonomis. Produk yang kami produksi bertujuan untuk mendorong minat masyarakat
menyadari bahwa limbah kepala udang yang tidak terpakai dapat diolah dan dijadikan
sebagai makanan yang populer.Disamping itu, kepala udang juga mengandung banyak
manfaat.Diantaranya kepala udang mengandung antioksidan astaxanthin yang 10 kali lebih
efektif menyehatkan mata dibandingkan buah dan sayur.selain itu, Kepala udang
mengandung protein (25-40%), kitin (15-20%), kalsium karbonat (45-50%), dan rendah
kolestrol.
B. Rekomendasi
Produk kami mengandalkan kesehatan yang terkandung pada setiap produk yang kami
produksi.sehinggah membedakan produk kami dan produk yang lain dipasaran. Oleh karena
itu konsistensi dan kreatifitas adalah hal yang sangat penting dalam mengembangkan
perusahaan ini untuk memproduksi produk yang menyehatkan dan popular.
LAMPIRAN
1. Kapang dan Sakoke kepala udang

2. Foto bersama pengurus IPEMI Kendari pada Pameran HAKTEKNAS Sulawesi


Tenggara 2018
DAFTAR PUSTAKA
Murpi, Solehuddin. Business Plan Praktis dan Dahsyat. Bekasi: Laskar Askara
Jatikom, “Contoh Proposal Bisnis Plan”. 26 September 2018.
https://www.jatikom.com/2016/03/contoh-proposal-bisnis-plan.html
sajian sedap, “Jangan Dibuang Ternyata Makan Kepala Udang Punya Banyak
Manfaat Tubuh Lo”.27 September 2018.
https://www.google.com/amp/sajiansedap.grid.id/amp/10769481/jangan-dibuang-
ternyata-makan-kepala-udang-punya-banyak-manfaat-tubuh-lo

Anda mungkin juga menyukai