Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI TERNAK POTONG

MANAJEMEN PERKANDANGAN SAPI POTONG DI KOPERASI LARAS ATI


KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN
NAMA KELOMPOK 4
Fuji Anjeli (2005104010075)
Arifurrahman (2005104010047)
Cut Naura Fahira Rahmi (2105104010012)
Akhbar Angga Riski (2105104010051)
Fatanah (2105104010096)
Halifah (2105104010091)

Prodi Peternakan Fakultas Pertanian


Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tapa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman penuh akan cahaya keimanan.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan dengan jduul “MANAJEMEN
PERKANDANGAN SAPI POTONG DI KOPERASI LARAS ATI KECAMATAN
CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnadan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
bimbingan, kritik dan saran agar kedeoannya bisa lebih baik lagi.
Kota Banda Aceh, 04 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Metode Penelitian................................................................................................................3
2.2 Usaha Sapi Potong...............................................................................................................3
2.3 Bakalan Sapi........................................................................................................................3
2.4 Populasi Sapi Potong...........................................................................................................3
2.5 Manajemen kandang...........................................................................................................4
BAB III. KESIMPULAN....................................................................................................................7

ii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Usaha ternak sapi potong dewasa ini mempunyai kecenderungan semakin
berkembang, perkembangan usaha sapi potong ditandai dengan semakin banyaknya
masyarakat, wiraswasta dan pemerintah daerah yang mengusahakan peternakan sapi potong.
Perkembangan usaha yang pesat ini disebabkan prospek usaha ternak sapi potong cukup
menguntungkan terbukti dari kebutuhan akan konsumsi daging sapi setiap tahun selalu
meningkat. Sementara itu pemenuhan akan kebutuhan daging selalu kurang, dengan kata lain
permintaan daging sebagai konsumsi terus bertambah.

Perkandangan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pemeliharaan ternak
sapi karena kandang sangat berperan dalam usaha peningkatan produksi. Kandang
merupakan tempat bagi sapi untuk makan, minum dan tidur. Sapi potong haruslah selalu
diawasi dan dilindungi dari aspek-aspek lingkungan yang sekiranya merugikan. Petemak
dituntut untuk menyediakan bangunan kandang yang dapat mengamankan sapi terhadap
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Bangunan kandang harus memberi jaminan
terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup sapi menunjang tatalaksana pemeliharaan.

Manajemen perkandangan merupakan salah satu bentuk pengelolaan perkandangan


yang meliputi fungsi kandang, jenis kandang dan tipe kandang. Manajemen perkandangan
yang belum sesuai dengan persyaratan dapat mengganggu produktivitas ternak dan
berdampak pada lingkungan sekitar. Kandang yang baik yaitu jauh dari pemukiman
penduduk, ventilasi dan suhu udara kandang yang baik, efisien dalam pengelolaan, kuat dan
tahan lama, tidak berdampak pada lingkungan sekitar serta memudahkan peternak dalam
proses produksi seperti pemberian pakan, pembersihan kandang dan penanganan kesehatan.
Letak dan bentuk kandang harus sesuai dengan sifat biologis temak yang dipelihara dan iklim
setempat. Pembuatan kandang perlu mendapatkan perhatian yang serius dengan
mempertimbangkan unsur- unsur efesiensi kerja dan perhitungan ekonomis serta masalah
yang menyangkut lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah:
1. Apakah faktor-faktor manajemen kendang mempengaruhi hasil produksi daging sapi
potong?
2. Apa saja hal yang diperlukan untuk mendapatkan hasil produksi sapi yang baik?
3. Bagaimana manajemen kandang yang baik dan benar?
4. Bagaimana manajemen kandang mempengaruhi produksi akhir hasil ternak potong?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas diperoleh tujuan penulisan makalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja faktor-faktor ,manajemen kandang mempengaruhi hasil daging sapi
potong.
2. Mengetahui dan memahami apa saja hal yang diperlukan untuk mendapatkan hasil
produksi sapi yang maksimal dan optimal.
3. Mengetahui cara manajemen kandang yang baik dan benar.
4. Mengetahui bagaimana manajemen kandang mempngaruhi produksi akhir hasil ternak
potong.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Metode Penelitian


Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan dilaksanakan di
Koperasi Laras Ati Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Kegiatan kerja
praktek lapangan dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 10 Oktober - 10 November
tahun 2022. Kegiatan dimulai pada pukul 06.00 WIB berakhir pada pukul 17.00 WIB. Materi
Materi kegiatan praktek kerja lapangan adalah kandang sapi potong di Koperasi Laras Ati
Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap kandang sapi potong Koperasi
Laras Ati .Wawancara yaitu pengambilan data dengan memberikan pertanyaan kepada
petugas untuk memperoleh datadata yang diperlukan. Data yang diperoleh adalah data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan hasil wawancara. Data sekunder
diperoleh dari cacatan yang ada di koperasi yang meliputi keadaan umum lokasi, sejarah dan
latar belakang berdirinya Koperasi Laras Ati .

2.2 Usaha Sapi Potong


Usaha sapi potong di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar. Ini diakibatkan
karena permintaan akan pasar mengenai permintaan daging semakin melunjak. Menurut
sjurnal yang diperoleh dari Koperasi Laras Ati. Peluang usaha Kabupaten Kuningan sangat
menjanjikan karena permintanan daging sapi di Kabupaten Kuningan meningkat pertahun
tetapi selalu kurang. Maka dari itu Koperasi Laras Ati memfokuskan di penggemukan sapi
potong sejak tahun 2021. Untuk pemasarannya sendiri meliputi Kabupaten Kuningan dan
sekitarnya serta dengan menggunakan dua cara penjualan yaitu konsumen datang ke Koperasi
Laras Ati dan dihantarkan. Dengan cara ini, Koperasi Laras Ati sering melakukan survei
pasar untuk memperoleh harga yang terbaik bagi konsumen. Selain itu, bukan hanya di
kabupaten Kuningan menurut data yang diperoleh rata-rata konsumsi daging sapi sejak 2012-
hingga 2022 meningkat laju. Dan emnunjukkan grafik yang sangat signifikan.
2.3 Bakalan Sapi
Bakalan Sapi di Koperasi Laras Ati diambil dari daerah Tulung Agung dan Blitar.
Dengan bangsa sapi Simental dan Limousin jantan rentang umur 2-2,5 tahun. Ini dikarenakan
pada umur tersebut kedua sapi memiliki laju pertumbuhan yang tinggi serta efesiensi akan
pakan tinggi. Keunggulan sapi Limousin adalah memiliki pertumbuhan cepat dengan
pertambahan harian sebanyak 1-1,4 kg/hari. Dan bisa mencapai hingga 800-1.100 kg, dan
memiliki kualitas daging yang baik. Sedangkan untuk sapi Simental memiliki kelebihan
pertumbuhan yang cepat, pertambahan berat badan harian 0,9-1,2 kg/hari dan bisa mencapai
hingga 800-1.200 kg, dan karkas tinggi dengan sedikit lemak.
2.4 Populasi Sapi Potong
Populasi sapi potong di Koperasi Laras Ati adalah 30 ekor dengan jumlah 15
Limousin dan 15 ekor Simental. Sapi Simental memiliki ciri fisik tubuh berwarna merah bata,
bentuk tubuh yang kekar dan berotot, bagian muka, perut dan kaki berwarna putih.
Sedangkan, sapi Limousin memiliki ciri badan kompak dan padat berwarna seluruhnya coklat

3
muda, kuning agak kelabu, kisaran antara warna gelap dan hitam. Sangat cocok di daerah
curah hujan tinggi dan iklim sedang.
2.5 Manajemen kandang
Manajemen kandang merupakan salah satu aspek yang penting dalam memastikan
pengoptimalan perkembangan dan pertumbuhan sapi potong. Ada beberapa aspek lingkungan
kandang yang harus diperhatikan seperti terhindar dari angin kencang, terik matahari, air
hujan, suhu udara malam hari yang dingin, gangguan binatang buas hingga pencurian.
Sedangkan kandang yang baik adalah kandang yang memberi kenyamanan bagi ternak dan
memberi perlindungan serta naungan dari pengaruh lingkungan.
Untuk persyaratan kandang sendiri meliputi pemilihan lokasi kandang, jenis kandang,
arah kandang, konstruksi kandang, sanitasi kandang, sarana dan prasarana kandang.
1. Lokasi Kandang
Lokasi kandang untuk Koperasi Laras Ati adalah diatas dataran tinggi yaitu
sekitar 1100 meter diatas permukaan laut (mdpl). Ini ditujukan agar kandang tidak
tergenang air dan memudahkan pembuangan limbah cair. Untuk suhu rata-rata adalah
18-32 ℃ dengan kelembapan berkisar antara 60-80%. Karena dengan suhu dan
kelembapan tersebut sapi bisa mencapai pertumbuhan yang optimal. Lokasi kandang
juga berjarak sekitar 1 km dari pemukiman penduduk serta memiliki akses jalan yang
mudah dilalui oleh kendaraan. Lokasi kandang yang jauh dari pemukiman bertujuan
untuk mencegah adanya pencemaran lingkungan dan akses jalan yang baik memudah
kan peternak dan konsumen untuk membeli daging sapi. Untuk sumber airnya sendiri
diperoleh dari mata air yang berasal dari Gunung Ciremai yang disimpan dalam
tandon air. Penyediaan air pada sapi potong haruslah secara ablibitum juga digunakan
untuk memandikan sapi, pembersihan kandang dll.

2. Jenis kandang
Jenis kandang merupakan hal yang sangat penting dalam pendukung produksi
optimal daging sapi potong. Kandang dapat melindungi ternak dari ganggunan angin
kencang, panas terik, dan hujan, serta menjamin kesehatan ternak, mengurangi angka
kematian, memberikan rasa nyaman dan aman bagi ternak dan memudahkan
pengelolaan sapi potong. Jenis kandang yang digunakan oleh Koperasi Laras Ati
adalah jenis kandang individu dengan model tail to tail dengan lebar 8 meter dan
panjang 60 meter. Kandang individu adalah dimana sapi memiliki tempat masing-
masing dan penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau jajaran. Kandang individu
digunakan agar ruang gerak sapi terbatas sehingga energi banyak disalurkan ke
pertumbuahn daging sapi. Kandang tail to tail adalah dimana sapi ditempatkan dua
baris sejajar dengan gang di tengah dengan ekor saling berhadapan. Ada pula model
lainnya yaitu kandang face to face dimana ditempatkan dua baris sejajar dengan gang
di tengah dengan kepala ternak saling berhadapan.

4
3. Arah Kandang
Arah kandang Koperasi Laras Ati menghadap ke arah timur. Tujuannya adalah
agar sinar matahari bisa masuk dan sirkulasi udara tidak terhambat/baik. Sinar
matahari pagi memberikan vitamin D pada ternak dan bisa membunuh kuman
penyakit dalam kandang. Posisi kandang kearah timur juga karena jenis kandang sapi
potong adalah kandang tunggal. Untuk kandang ganda membujur menghadap ke utara
hingga ke selatan.

4. Kontruksi Kandang
Kontruksi kandang haruslah diperhatikan karena keadaaan kandang yang didirikan
nantinya berpengaru terhadap operasional kandang. Kandang haruslah dilengkapi
dengan atap, dinding, ventilasi yang baik agar suhu dan kelembapan dalam kandang
stabil.
a. Atap
Atap merupakan penutup atas bagian kandang dimana berfungsi sebagai
melindungi ternak dari hujan, terik sinar matahari, serta mempertahankan
kelembapan dan suhu kandang. Atap kandang di Koperasi Laras Ati
menggunakan spandek dengan campuran bahan aluminium serta seng. Spandek
merupakan bahan yang murah, pemasangan yang mudah, bisa memantulkan
cahaya matahari, serta ramah lingkungan. Sedangkan untuk tipe atapnya adalah
ripe gible. Gible adalah atap yang berbentuk segitiga dua sisi yang berbeda, yaitu
disisi depan dan sisi belakang. Kelebihannya adalah tidak mudah kotor, tidak
membentuk genangan, dan mampu menahan panas.

b. Lantai Kandang
Lantai kandang sapi potong di Koperasi Laras Ati terbuat dari beton dan
menggunakan karpet karet. Beton diharapkan agar tahan lama dan mudah
dibersihkan serta karpet karet adalah agar kaki dan tubuh sapi tidak terluka karena
bersentuhan langsung dengan lantai. Untuk kemiringannya sendiri adalah 5- 10°
agar memudahkan sanitasi dan pembersihan kandang.

c. Dinding Kandang
Dinding kandang berfungsi untuk mengurangi terpaan angin secara
langsung pada ternak sapi, menghambat pengeluaran panas tubuh pada ternak
malam hari secara berlebihan dan membatasi pergerakan ternak. Pada Koperasi
Laras Ati menggunakan dinding setengah terbuka agar sinar matahari masih bisa
masuk kedalam kandang.

d. Tempat Pakan dan minum


Pada Koperasi Laras Ati menggunakan tempat pakan dan minum terbuat
dari semen berbentuk cekung dengan lubang pembuangan bagian bawah. Dengan
panjang 100 cm dan lebar 40 cm serta kedalaman 25 cm. Tempat pakan dan
minum dibersihkan 2 kali sehari. Pagi dan sore sebelum pemberian pakan.

5
e. Selokan Kandang Sapi
Selokan dibuat untuk memudahkan aliran limbah kotoran sapi mengalir ke
tempat penampungan limbah. Untuk ukuran selokan kandang sapi potong di
Koperasi Laras Ati adalah dengan lebar 50 cm dan kedalaman 10 cm. Bertujuan
untuk memudahkan air mengalir dan mudah dibersihkan.

5. Sarana dan Prasarana Kandang


Sarana merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk memudahkan
pelaksanaan manajemen kandang sedangkan prasarana kandang adalah peralatan
yang digunakan untuk menunjang segala kegaitan di perkandangan sapi potong.
Untuk sarananya sendiri terdiri dari mobil pakan, gudang penyimpanan pakan, mess
karyawan, tempat penampungan limbah, dan tandon penampungan air. Sedangkan
prasarananya terdiri dari cangkul, ember, sekop, sapu lidi, alat penggaruk, gerobak,
sabit, dan selang air.

6. Sanitasi Kndang
Sanitasi kandang yang dilakukan di Koperasi Laras Ati adalah membersihkan
tempat pakan dan minum ternak, membersihkan kotoran sapi, memandikan sapi,
membersihkan area kandang sapi seperti gang, jalan, tempat penampungan air,
selokan, dan halaman kandang dari sisa pakan dan kotoran sapi. Tujuannya sanitasi
itu sendiri adalah kegiatan pembersihan kandang untuk mencegah berkembangnya
bakteri dan virus penyebab penyakit pada ternak.

6
BAB III. KESIMPULAN
Berdasarkan dari jurnal tersebut diperoleh kesimpulan bahwasanya manajemen
perkandangan sapi potong sudah cukup baik karena tersedianya sarana kandang seperti
gudang pakan, mobil pakan, tempat penampungan air, tempat penampungan limbah, dan
mess karyawan.

Sanitasi kandang yang dilakukan adalah membersihkan tempat pakan dan minum,
membersihkan kotoran sapi , memandikan sapi serta membersihkan area kandang yaitu jalan,
gang antar kandang, tempat penampungan air, selokan dan halaman kandang dan halaman
kandang dari kotoran dari kotoran atau sisa – sisa pakan.

Anda mungkin juga menyukai