Anda di halaman 1dari 16

MINIRISET FISIOLOGI HEWAN

“PEMBERIAN PAKAN KOSENTRAT DAN HIJAUAN PADA PERTUMBUHAN


DAN KECERNAAN GIZI PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI DESA
KARANG GADING KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI
SERDANG”
Miniriset diselesaikan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah
Fisiologi Hewan
Dosen Pengampu: Roni Afriadi, M.Pd

Disusun Oleh:

Rizka Lucy Nadia (0310203067)


Selvia (0310202078)

PRODI TADRIS BIOLOGI-2/SEM IV


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan miniriset tentang “Pemberian
Kosentrat danHijauan Pada Pertumbuhan dan Kecernaan Gizi Pakan Pada Penggemukan
Sapi Potong Di Desa Karang Gading Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang”.
Tugas ini kami buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Fisiologi Hewan.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan Bapak “Roni Afriadi, M.Pd” yang telah
memberikan tugas kepada kami demi menumbuhkan dan mengembangkan wawasan dan
pengetahuan kami. Sebelumnya kami memohon maaf apabila penulisan tugas ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharap adanya kritik dan saran yang membangun
untuk kemajuan pada penulisan tugas selanjutnya.

Penyusun Miniriset

Rizka Lucy Nadia & Selvia

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... II
DAFTAR ISI.........................................................................................................................III
ABSTRAK...................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuandan Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................ 4
BAB III METODOLOGI DAN WAKTUPENELITIAN ................................................... 6
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................................ 6
2.2 Alat dan Bahan ......................................................................................................6
2.3 Analisis Data .........................................................................................................6
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 7
BAB V PENUTUP................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan .................................... ..............................................................................11
3.2 Saran .......................................................... ................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 13

iii
ABSTRAK

Hijauan ternak atau (pakan hijauan) ialah bahan makanan dari tanaman (tumbuhan) yang
merupakan daun-daunan, terkadang termasuk ranting, batang, dan bunga. Contohnya seperti bangsa
rumput, kacang-kacangan (leguminosa)dan rumput yang dapat dimakanoleh ternak. Kosentrat
adalah sebuah pakan ternak yang bergizi tinggi yang terbagi dari bahan pakan dengan
proporsi dan jumlah kandungan dari nutrisi yang seimbang. Konsentrat dapat tersusun atas
bahan pakan lokal murah, mudah diperoleh dan berkualitas sangat baik. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada 24 Juli 2022, di. Di Desa Karang Gading Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten
Deli Serdang secara online menggunakan video call aplikasi whatsApp dengan pemilik yaitu
Bapak Mujiono. Dikarenakan terkendalanya waktu dan jarak tempuh menuju lokasi
peternakanyang dituju. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hp/smartphone
dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah sapi limousin, sapi simmental, sapi Fh(perah),
dan sapi aceh dengan jumlah didalam peternakan ±200 ekor. Data yang diperoleh
dilampirkan pada lembar hasil pengamatan dan foto-foto yang berkaitan dengan sapi
didapatkan dari bapak mujiono pemilik peternakan sapi.

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Peternakan mewujudkan usaha tidakjauh dari factor genetic 30% dan faktor
lingkungan sekitar 70%. Pakan sangat berperan dalam keberhasilan peternakan, karena
60+80% total pembiayaan digunakan sebagai biaya pakan . Pakan diberikan pada level
yang bervariasi mengakibatkan keadaan fisiologis seperti jumlah denyut nadi, pernafasan
dan suhu didalam badan memiliki ketidak samaan saat mengalami metabolisme saat
mekanisme berkerja, sehingga memiliki pengaruh dan respon penghasilan suatu hewan
ternak(Astuti, Ayu., dkk .2015).
Strategi dalam peterrnakan memiliki langkah yang baik di masa depan, dikarenakanm
permintaan akan pemasokan ternak terus menerus meningkat dikarenakan bertambahya
populasi penduduk, kesadaran masyarakat dan pendapatan dalam mengkonsumsi sebuah
pangan yang mengandung gizi tinggi sebagai salah satu factor dari berkembangnya tingkat
sebuah pendidikan yang rata-rata penduduk. Dalam usaha peternakan memiliki proses
dalam menggabungkan sebuah faktor-faktor sebuah produksi dalam lahan, tenaga kerja,
ternak dan modal dalam usaha peternakan. Sebuah keberhasilan dalam usaha peternakan
sapi potong sangat berkaitan dengan tiga unsur utama yaitu pakan, bibit dan manajemen
dalam pengelolaan peternakan. Pengelolaan ataupun manajemen dengan usaha dalam
peternakan tidak terlepas dari ciri-ciri sosial ekonomi sebuah peternakan sehingga
kedepannya sangat mempengaruhi penghasilan yang akan diperoleh oleh peternak. (
Indrayani, I dan Andri (2018).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah Kosentrat dan hijauan dalam mendukung penggemukan dan
kecernaan gizi pada sapi potong di desa karang gading kecamatan labuhan deli
kabupaten deli serdang?
1.2.2 Berapakah bobot sapi potong maksimal dan minirimal dalam proses
penggemukan kecernaan gizi di desa karang gading kecamatan labuhan deli
kabupaten deli serdang?
1.2.3 Berapakah pendapatan usaha ternak sapi potong di di desa karang gading
kecamatan labuhan deli kabupaten deli serdang?
1.2.4 Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi

2
potong di di desa karang gading kecamatan labuhan deli kabupaten deli serdang?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Dalam mewujudkan usaha peternakan sapi potong bertujuan dalammemberikan
produksi pakan yang sangat berkualitas dengan waktu semaksimal mungkin. Manfaatnya
sangat berkaitan dengan penggemukan hewan sapi sebagai suatu penghasilbibit sapi ternak
kualitas tinggi danharga jual tinggi. Dalam sebuah perbaikan pakan kualitas tinggi
pada sapi potong sangat berperan tinggi dalam produktivitas peternakan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
Kementerian Pertanian mengedarkan sebuah edaran tentang program Perbaikan khusus
mengenai peningkatan populasi sapi & kerbau bunting sebagai perbaikan dalam perubahan
peningkatan target pemaksimalan populasi sapi potong dalam negeri. Program ini dimasukkan pada
peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/ PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus
Percepatan dalam meningkatkan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani oleh Menteri
Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016. Upsus Siwab memiliki tujuan dalam memaksimalkan potensi
sapi indukan terus menghasilkan pedet didalam negeri. Program ini menjadi fokus Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 2017 kedepannya. Dalam mengupayakan dalam wujud
komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang menjadi tujuan Presiden Joko Widodo
tercapai pada 2026 kedepannya mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dalam pemenuhan sebuah
pangan asal hewan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat. (Budiasa,.dkk.
(2018).

Pada makanan hewan berkembangbiak (ruminansia) adalah hijauan dan konsentrat.


Keseimbangan kosentrat dan hijauan menjadi makanan yang berperan pada hal baru ada bagi sebuah
mikroorganisme lain. Kegiatan pada mikroba yang berada pada lambung merupakan sebuah
keunggulan peternakan ruminansia yang mengakibatkan ternak hewan ruminansia memiliki sebuah
kemampuan dalam mengubah kadar protein yang kualitas rendah. Ekosistem kompleks pada tempat
pakan dengan masing-masing mikroba disebut rumen (protozoa, bakteri serta fungi) yang memiliki
tempat tinggal didalam (Budiasa,.dkk. (2018).

Pakan Hijauan yaitu bahan utama pada ternak ruminansia yang serupa dengan rumput dan
daun-daunan. Pakan Hijauan disetarakan menjadi sebuah hijauan limbah pertanian, hijauan segar,
limbah pengolahan pertanian dan hijauan awetan). Hijauan dapat dengan cara yaitu hijauan tumbuh
secara liar dan hijauan yang tumbuh dibudidayakan. Hijauan yang tumbuh liar meliputi bermacam-
macam jenis leguminaceae, rumput, dan tanman yang termasuk didalamnya, sedangkan hijauan yang
tumbuh dibudidayakan hanya terdapat pada rumput campuran yaitu bergabung dengan spesies rumput
yang bermacam-macam. (Budiari, Ni Luh Gede. (2020).

Konsentrat adalah bahan pakan yang memiliki kandungan serat kasar yang rendah dan sangat
mudah dicerna. Konsentrat memiliki fungsi untuk meningkatkan dengan memperkaya nilai-nilai
nutrisi sebuah bahan pakan yang nilai sebuah nutrisinya dalam tingkat rendah. Bahan pakan yang
dapat memiliki fungsi dalam sumber protein dengan sumber energy dapat mengandung berupa zat
pakan pelengkap yaitu feed supplementasi dan pakan imbuhan atau feed additive. Dalamfungsi lain
kosentrat berfungsi untuk dalam mencukupi kebutuhan karbohidrat, protein, mineral dan lemak yang
kebutuhanya tidak dapat dipenuhi oleh hijauan. Konsentrat mengandung serat kurang dari persentase

4
18% TDN lebih dari 60%. Dalam membandingkan pemberian hijauan dengan konsentrat untuk sapi
dengan tercapai sebuah produksi yang sangat tinggi tetap mempertahankan sebuah kandungan
kandungan lemak pada susunya ialah hijauan 60% & konsentrat 40%. Tetapi, kualitas hijauan
rendah,dan rasio kosentrat ditambahkan. (Budiari, Ni Luh Gede. (2020).

Dalam peternakan dikembangkan oleh warga masyarakat dalam berskala kecil dalam
peternakan. Didesa sering dilakukan peternakan oleh warga masyarakat. Hanya saja jumlah dalam
mengelolanya masih sebagai sebuah usaha dalam bekerja sampingan tidak diimbangi dalam
permodalan dengan pengelolaan yang memnuhi. Rata-rata (di pedesaan) yang memiliki usaha ternak
menjadi kegiatan sehari-hari. Pengembangan hewan sapi potong merupakan salah satu hewan yang
banyak hambatan dikarenakan perawatannya masih dalam tradisi tradisional, sangat tidak memiliki
keuntungan karena memiliki produksi secara maksimal. Berikutnya, banyak yang mempengaruhi
seperti status kepemilikan ternak, skala dalam usaha, pengalaman dan tingkat pendapatan dan
penerimaan yang oleh masing-masing peternak. Hal tersebut menjadi penghambat dalam peternak
dalam meningkatkan produksi hewan sapi potong. (Indrayani, I dan Andri. (2018).

5
BAB III
METODE DAN WAKTU PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada 24 Juli 2022, di. Di Desa Karang Gading Kecamatan
Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang secara online menggunakan video call aplikasi whatsApp
dengan pemilik yaitu Bapak Mujiono. Dikarenakan terkendalanya waktu dan jarak tempuh
menuju lokasi peternakanyang dituju.

2.2 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hp/smartphone dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah sapi limousin, sapi simmental, sapi Fh(perah), dan sapi aceh
dengan jumlah didalam peternakan ±200 ekor.

2.1 Analisis Data


Data yang diperoleh dilampirkan pada lembar hasil pengamatan dan foto-foto yang
berkaitan dengan sapi didapatkan dari bapak mujiono pemilik peternakan sapi.

6
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada 24 Juli 2022, di Desa Karang Gading Kecamatan
Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang secara online menggunakan video call aplikasi whatsApp
dengan pemilik yaitu Bapak Mujiono. Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan secara
online menggunakan video call aplikasi whatsApp dengan bapak Mujiono beliau menyatakan
bahwa sapi itu umurnya biasa sampai 5 tahun lebih.

Adapun jenis-jenis sapiyang dipelihara yaitu terdapat pada tabel 1. sebagai berikut.

No. Jenis Sapi Gambar Keterangan Klasifikasi


Berdasarkan informasiyang
didapatkan bahwa Sapi aceh
dapat dikatakan sapi local
yang telah lama ada
dilingkungan warga
masyarakat. Populasinya
1. Sapi Aceh sangat dijaga dari penjualan
dan pemotongan sapi
dikarenakan diperkirakan
akan punah. Berat sapi
jantan pada umur 2 tahun
diperkirakan yaitu mencapai
±300 kg dan sapi

Berdasarkan informasiyang Kindom : Animalia


didapatkan bahwa Sapi Phylum : Chordata
Simental mmiliki sebuah Class : Mamalia
bulu kemerahan dengan Ordo : Artiodactyla
corak berwarna putih, dan Famili : Bovidae
pada peternakan diternakan Genus : Bos
2. Sapi Simmental
untuk diambil susu dan Spesies : Boss p.
daging yang dimilikinya.
Sapi Simental memiliki
bobot ±400 kg sesuai
dengan masa
pertumbuhannya.

Berdasarkan informasiyang
didapatkan bahwa sapi
limousin memiliki warna
terang dibagian bawah
3. Sapi Limousin perut, sekitar mata,
moncong mulut, danpaha
dalam, di sekitar ekor,
dandisekitar anus. Kulit
pada sapilimousin bebas ada

7
yang berwarna cokelat
kuning muda dan cokelat
hitam pada usia dewasa.
Peternak mengatakan bahwa
Sapi limousin memiliki
berat yang identic yaitu
pada jantan dan betina bias
mencapai ±600 kgsesuai
pakan nutrisigizi yang
diberikan.

Berdasarkan informasi yang


didapatkan bahwa sapi FH
(Perah) merupakan sapi
yang dapat menghasilkan
susu dan daging. Sapi
inidapat mengubah pakan
hijauan dan kosentrat
4. Sapi FH( Perah) menjadi susu yang sangat
memiliki peran penting
dalam kesehatan. Bobot sapi
perah yang diperhatikan
pakannya secara berkualitas
dapat mencapai ±600 kg.

Selanjutnya macam-macam pakan pada sapi potong di peternakan bapak Mujiono di di


Desa Karang Gading Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang yaitu terdapat pada tabel 2.
sebagai berikut.

No. Jenis Pakan Gambar Kandungan Gizi

- Kandungan protein 20%


- Memiliki ± Serat Kasar
1. Hijauan 18% (kandungan sebuah
energiyang rendah)

- Kadar air maksimal yaitu


12%
- Protein kasar 47%
- Lemak kasar 6%
2. Kosentrat
- Serat Kasar 2,5%
- Mineral 1%
- Abu 10%
- TDN 64%

8
Hijauan

Hijauan ternak atau (pakan hijauan) ialah bahan makanan dari tanaman (tumbuhan) yang
merupakan daun-daunan, terkadang termasuk ranting, batang, dan bunga. Contohnya seperti bangsa
rumput, kacang-kacangan (leguminosa)dan rumput yang dapat dimakanoleh ternak. Rumput tersebut
dapat memberikan pakan yang bergizi pada sapi, yakni hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan
yaitu bahan pakan makanan sebuah ternak ruminansia yang memegang peranan sangar penting karena
hijauan mempunyai semua zat yang sangat diperlukan hewan. Bahan pakan makanan dapat berupa
rumput-rumputan dan bias dibedakan menjadi rumput pada lapangan (liar) dan rumput pada pertanian
(rumput budidaya). Rumput pada pertanian dapat sengaja diusahakan serta dikembangkan berguna
untuk sebagai persediaan sebuah pakan hewan ternak (rumput unggul).

Pakan hijauan dapat kita digolongkan kedalam sebuah makanan kasar dikarenakan memiliki
kadar serat yang sangat tinggi. Hewan mamalia atau memamah-biak (ruminansia) akan merasakan
sebuah penghambat pencernaan bila sebuah nilai tambah dalam serat yang kasar (ransum) yaitu
rendah. Kandungan pada serat kasar diperlukan sebuah ternak sapi yaitu bahan kering 13% . Pakan
hijauan memiliki fungsi dalam menjaga alat pencernaan sapi agar bekerja baik, membuat sapi
kenyang dan mendorong keluarnya feses dan sekresi pencernaan.

Konsentrat

Kosentrat adalah sebuah pakan ternak yang bergizi tinggi yang terbagi dari bahan pakan
dengan proporsi dan jumlah kandungan dari nutrisi yang seimbang. Konsentrat dapat
tersusun atas bahan pakan lokal murah, mudah diperoleh dan berkualitas sangat baik.
Adapun, konsentrat mempunyai fungsi sebagai bahan pakan dalam menunjang serta
melengkapi pakan utama (pakan sumber serat/rumput) yaitu:

1. Mengandung sebuah sumber protein

2. Mengandung sebuah sumber energy

3. Mengandung sebuah pakan pelengkap

Untuk berfungsi secara optimal dan efesien konsentrat harus tersusun dari sebuah gizi:

9
1. Pakan yang mempunyai sumber protein tinggi

2. Pakan yang mempunyai sumber vitamin dan mineral yang berguna dalam
meningkatkan pertumbuhan sapi potong

Kandungan gizi yang terkandung yaitu:

- Kadar air maksimal yaitu 12%


- Protein kasar 47%
- Lemak kasar 6%
- Serat Kasar 2,5%
- Mineral 1%
- Abu 10%
- TDN 64%

10
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pakan hijauan dapat kita digolongkan kedalam sebuah makanan kasar dikarenakan memiliki
kadar serat yang sangat tinggi. Hewan mamalia atau memamah-biak (ruminansia) akan merasakan
sebuah penghambat dalam pencernaan bila serat kasar (ransum) yaitu terlalu rendah. Dalam serat
yang kasar diperlukan sebuah ternak pada sapi yaitu 13% bahan kering di desa karang gading, kec.
Labuhan deli, Kab.Deli Serdang. Hewan mamalia atau memamah-biak (ruminansia) akan
merasakan sebuah penghambat pencernaan bila sebuah nilai tambah dalam serat yang kasar (ransum)
yaitu rendah. Kandungan pada serat kasar diperlukan sebuah ternak sapi yaitu bahan kering 13% .
Pakan hijauan memiliki fungsi dalam menjaga alat pencernaan sapi agar bekerja baik, membuat sapi
kenyang dan mendorong keluarnya feses dan sekresi pencernaan. Bobot pada sapi dapat mencapai
kurang lebih yaitu 600kg.
Dengan demikian hal ini dapat diketahui bahwa meningkatnya daya cerna sapi yang
terjadi merupakan akibat dari penambahan jumlah pemberian konsentrat dikarenakan
konsentrat dapat merangsang sebuah pertumbuhan pakan yang didalamnya terdapat mikroba
rumen yang mengakibatkan kegiatan dalam pencernaan lebih jauh meningkat. Kandungan
gizi yang terkandung yaitu:
- Kadar air maksimal yaitu 12%
- Protein kasar 47%
- Lemak kasar 6%
- Serat Kasar 2,5%
- Mineral 1%
- Abu 10%
- TDN 64%

3.2 Saran
Miniriset ini dilakukan sebenarnya sangat jauh dari sebuah kata sempurna. Dengan
demikian penulis mengharapkan bapak dosen pengampu dan pembaca dengan senang hati
memberi saran dan kritik yang membangun untuk pembaca. Penulis menyarankan
Pembaca untuk memahami miniriset ini terlebih dahulu.

11
DAFTAR PUSTAKA
Trariq, Syah Mohd Hadiid. (2017). Pengaruh Pakan Hijauan Dan Konsentrat Terhadap
Daya Cerna Pada Sapi Aceh Jantan.Gent Mulia. VIII(2).
Budiasa,.dkk. (2018). Imbangan Hijauan Dan Konsentrat Dalam Ransum Terhadap Respon
Fermentasi Rumen Dan Sintesis Protein Mikroba Pedet Sapi Bali Calon Induk.
Majalah Ilmiah Peternakan. 21 (2).
Astuti,Ayu,.dkk. (2015). Pengaruh Cara Pemberian Konsentrat-Hijauan Terhadap Respon
Fisiologis Dan Performa Sapi Peranakan Simmenta. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu
3(4): 201-207.
Budiari, Ni Luh Gede. (2020). Pengaruh Pemberian Konsentrat Pada Pertumbuhan Dan
Kecernaan Gizi Pakan Pada Penggemukan Sapi Bali. Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian.23(1): 83-92.
Hamarutu, Hengky Umbu L.(2018). Pengaruh Pemberian Pakan Konsentrat Yang
Mengandung Tepung Tongkol Jagung terhadap kinerja Fisiologis Sapi Bali
Penggemukan. Jurnal Nukleus Peternakan. 5( 2):126 – 133.
Indrayani, I dan Andri. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak Sapi
potong di Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Jurnal Peternakan Indonesia. 20 (3):
151-159.

12
LAMPIRAN

1. Hijauan

2. Kosentrat

3. Pemilik Peternakan (Bapak Mujiono)

4. Sapi

13

Anda mungkin juga menyukai