Anda di halaman 1dari 26

PROSES PRODUKSI SUSU SAPI PERAH

DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN PARE

KELAS : XII-IPS4

DISUSUN OLEH :

 Avianda Miftakhul M (05)


 Lilis Fitriani Rantari (17)
 Rofi’atus Sholikhah (32)
 Scarrissa Ovis A. (33)

UPTD SMA NEGERI 1 PLEMAHAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kearifan Lokal "PROSES PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI


DESA SAMBIREJO KECAMATAN PARE”

SMAN 1 PLEMAHAN

Tahun Pelajaran 2022/2023

Oleh:

Kelompok 7

XII-IPS 4

MENGETAHUI

GURU PEMBIMBING KETUA KELOMPOK

Ninik Suci Erlinawati,M.Pd Scarrissa Ovis A.

NIP.196602162007012013 NIS. 1234


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayhNya penyusun dapat menyelesaikan kegiatan ini yang berjudul “Proses Produksi
Susu Sapi Perah Di Desa Sambirejo Keamanatan Pare”.

Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberi bantuan untuk menyelesaikan kegiatan pemberdayaan ini dengan baik dan
benar. Ucapan terimakasih ditujukan kepada :

Ibu Ninik Suci Erlina Wati S.Sos selaku pembimbing kegiatan pemberdayaan ini, orang tua
yang telah mendukung agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, serta dukungan dari
pegawai di Pertanian Organik yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kegiatan pemberdayaan ini jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun khususnya dari pembimbing
kegiatan pemberdayaan ini guna menjadi acuan dalam bekal untuk lebih baik bagi masa yang
akan datang.

Kediri, 18 Januari 2023

Penyusun
RINGKASAN KEGIATAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Produksi susu sapi perah di Desa Sambirejo sebagai salah satu hasil produktivitas
masyarakat.
2) Produksi susu sapi perah meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan
mutu lokasi pemberdayaan.
3) Produksi susu sapi perah merupakan konsepsi pikiran manusia yang produktif, kreatif,
dan inovatif.
4) Sistem pertanian organik di desa Sambirejo dipilih untuk mendukung upaya
pelestarian lingkungan dan ekosistem.
5) Produksi susu sapi perah diklasifikasikan dalam hakekat hidup manusia dan hakekat
hubungan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya.
6) Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat
untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.
7) Peningkatan produktivitas pada sektor masyarakat meningkatkan produktivitas
lingkungan.
8) Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan dan
efisien dalam menggunakan sumber daya.
9) Pengukuran atas pemanfaatan sumber daya pada ekosistem yang dilakukan seminimal
mungkin guna menghasilkan produksi semaksimal.
10) Dengan memanfaatkan sumber daya alam pada ekosistem secara produktif dan
melakukan pelestarian lingkungan secara arif, maka dapat mewujudkan lingkungan
yang produktif dengan kearifan lokal yang berkelanjutan.
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Ringkasan Kegiatan Evaluasi
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................................1

A. Latar Belakang. .......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah. ..................................................................................................2
C. Tujuan Evaluasi. .....................................................................................................3
D. Manfaat. ..................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. .......................................................................................5

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI PEMBERDAYAAN / METODOLOGI. ..........6

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan. ...........................................................................6


B. Teknik yang Digunakan. ........................................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN EVALUASI PEMBERDAYAAN 8

A. Deskripsi Kondisi Umum Lokasi Pemberdayaan....................................................6


B. Deskripsi Program Umum Kegiatan Pemberdayaan...............................................6
C. Hasil Kegiatan Evaluasi Pemberdayaan..................................................................6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................5

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................6

Lampiran

Daftar Pustaka

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1.1. papan nama lokasi produksi

Gambar 1.2 lokasi tampak depan tempat produksi

Gambar 1.3 proses pemerahan susu sapi

Gambar 1 4 para sapi yang akan diambil susunya

Gambar 1.5 produk susu yang sudah dikemas

Gambar 1.6 produk susu yang sudah diteliti dan aman dikonsumsi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sapi perah adalah salah satu hewan ternak penghasil susu. Produksi susu yang
dihasilkan mampu menyuplai sebagian besar kebutuhan susu di dunia dibanding jenis
hewan ternak lainnya. Penghasil susu yang lain seperti kambing, domba dan kerbau,
maka dari itu sapi perah mempunyai kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan
susu nasional yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Kebutuhan protein
hewani nasional Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat pesat. Produksi susu
dapat ditingkatkan dengan adanya manajemen pemeliharaan yang baik dalam usaha
peternakan sapi perah, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan pemberian
pakan yang berkualitas dan menjaga kesehatan sapi perah.
Faktor lingkungan memegang peranan penting terhadap proses perkembangan
fisiologis tubuh sapi perah, sehingga pada gilirannya akan mempengaruhi kapasitas
produksi susu. Faktor iklim masih dapat diatasi dan tidak banyak berpengaruh apabila
sapi perah tersebut diberi pakan yang berkualitas tinggi sehingga dapat berproduksi
sesuai dengan kemampuannya. Sapi perah membutuhkan pemeliharaan secara intensif
dengan memperhatikan aspek kesehatan, pakan, dan kebersihan sapi perah harus
selalu dijaga dengan baik untuk mendapatkan produksi susu yang optimal dan
berkualitas. Faktor yang mempengaruhi kualitas air susu antara lain adalah pakan dan
tingkat laktasi. Salah satu permasalahan kesehatan bagi tubuh adalah makanan dan
minuman. Di zaman sekarang ini, banyak olahan makanan dan minuman yang
dicampur menggunakan bahan berbahaya. Maka dari itu, penting untuk berhati-hati
akan makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya. Supaya tubuh terhindar
dari penyakit, ada baiknya jika kita memilih minuman yang sehat.
Di Desa Sambirejo Kecamatan Pare terdapat tempat Pertanian Organik yang
bernama Gubug Lazaris. Banyak orang-orang yang sering berdatangan untuk belajar
bertani, berkebun, berternak dan lain-lain. Tak hanya orang dewasa atau remaja yang
datang kesini namun banyak anak kecil sampai orang tua datang untuk belajar atau
bahkan hanya berkunjung saja.
1
Biasanya tempat ini di jadikan tempat magang (KKN) bagi remaja-remaja
kuliahan, tak hanya itu bahkan anak sd-smp-sma terkadang juga ke sini untuk belajar
mengenal cara berkebun dan berternak. Di Gubug Lazaris ini tidak hanya menanam
tanaman-tanaman hijau saja tetapi juga memproduksi susu sapi hasil peternakannya
sendiri.
Susu yang di hasilkan dari peternakan tersebut tidak hanya di setorkan kepada
konsumen-konsumen luar saja tetapi mereka juga memproduksi susu untuk di olah
menjadi susu siap minum dengan memberikan banyak varian rasa yang disukai anak-
anak jaman sekarang tanpa bahan yang berbahaya. Tidak hanya kegiatan memasak
susu sapi, adapun kegiatan tata cara memeras dan mengemas (packing). Dengan
dibukanya industri kecil seperti ini juga dapat memunculkan lapangan pekerjaan baru
yang dapat membantu mengurangi pengangguran yang ada di Desa Sambirejo
maupun daerah sekitar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara pengolahan susu sapi perah?
2. Bagaimana awal mula produksi susu sapi perah?
3. Bagaimana proses pengolahan susu sapi perah?
4. Berapakah omset penjualan susu sapi perah?
5. Bagaimana proses pemasaran susu sapi perah?
6. Berapa lama tahan susu sapi perah yang siap jadi?
C. TUJUAN EVALUASI
Adapun tujuan penulisan yang menjadi acuan penulis untuk membuat laporan ini
adalah sebagai beriku:
1. Untuk mengetahui cara pengolahan susu sapi perah
2. Untuk mengetahui awal mula produksi susu sapi perah
3. Untuk mengetahui proses pengolahan susu sapi perah
4. Untuk mengetahui omset penjualan susu sapi perah
5. Untuk mengetahui proses pemasaran susu sapi perah
6. Untuk mengetahui tahan lamanya susu ini untuk dikonsumsi
D. MANFAAT
Kegiatan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan atau wawasan kepada
pembaca dan penulis tentang olahan susu sapi dan memberi lapangan pekerjaan untuk
masyarakat Desa Sambirejo dan sekitar. Adapun manfaat susu sapi perah bagi
manusia yaitu:
1. Susu memberikan nutrisi alami yang seimbang. Susu mengandung komposisi
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang pas dan dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia. Susu mengandung sembilan zat gizi penting
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, yaitu :
– Kalsium : berperan membangun dan menjaga kesehatan gigi dan tulang
– Protein : membangun dan memperbaiki jaringan otot tubuh dan juga
berfungsi sebagai sumber energi
– Kalium : membantu menjaga tekanan darah normal
– Fosfor : membantu menguatkan gigi dan tulang serta menghasilkan energi
– Vitamin D : membantu menjaga tulang
– Vitamin B12: menjaga kesehatan sel darah merah dan jaringan saraf
– Vitamin A : menjaga sistem imun, penglihatan (baik untuk mata), dan kulit
– Riboflavin (Vitamin B2) : Berperan penting untuk mengubah makanan
menjadi energiNiasin : berperan dalam metabolisme gula dan asam lemak.
2. Susu baik untuk tulang

Susu dikenal sebagai minuman yang penting bagi kesehatan tulang manusia.
Susu dan produk olahannya mengandung kalsium, fosfor, magnesium dan protein
yang sangat esensial untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tulang. Itulah
sebabnya anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan sangat dianjurkan untuk
minum susu.

3. Susu baik untuk gigi

Kandungan kalsium dan fosfor dalam susu sangatlah baik untuk kesehatan
gigi. Susu mampu mencegah timbulnya masalah gigi berlubang. Protein, kalsium,
fosfor yang terkandung dalam susu dapat melindungi email gigi, merangsang
produksi saliva dan menetralisir asam akibat makanan yang masuk ke dalam mulut.

Salah satu jenis protein yang paling banyak terkandung dalam susu adalah
kasein yang dapat melindungi lapisan email gigi dan mencegah hilangnya kalsium
dan fosfat pada email gigi saat gigi terkena makanan yang asam. Studi kesehatan
terbaru juga menyebutkan bahwa susu juga mampu menurunkan efek karsinogenik
makanan pada gigi.

4. Susu dapat mencegah dan menurunkan resiko terkena penyakit serangan


jantung

Menurut sebuah studi kesehatan yang dilakukan di Universitas Cardiff,


Inggris, kebiasaan minum susu setiap hari dapat menurunkan resiko terkena penyakit
berbahya mematikan seperti serangan jantung dan stroke sebesar 15 – 20 %. Banyak
nutrisi penting dalam susu yang disinyalir amat bermanfaat untuk kesehatan jantung,
salah satunya adalah kalsium. Kalsium yang dikonsumsi dalam jumlah yang cukup
dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol
jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.

5. Susu bermanfaat untuk menjaga dan menurunkan tekanan darah

Kalsium, kalium, protein dan magnesium dalam susu berkhasiat untuk


menjaga dan menurunkan tekanan darah. Konsumsi 3 porsi susu atau produk olahan
susu per hari bersamaan dengan konsumsi 5 porsi buah-buahan dan sebagai bagian
dari diet rendah garam dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada orang dewasa dan
anak-anak. Selain itu, kalsium juga dapat mengikat dan mengurangi penyerapan
lemak jahat pada usus sehingga pada akhirnya dapat mencegah kenaikan tekanan
darah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Susu Sapi

Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae (ambing) pada
binatang mamalia betina seperti sapi, kambing, atau bahkan kerbau yang diperoleh dengan
cara pemerahan sebagai bahan makanan dan sumber gizi. Susu merupakan bahan makanan
yang bergizi tinggi karena di dalam susu segar mengandung berbagai zat makanan lengkap
dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.Secara kimiawi susu
normal mempunyai komposisi air (87,20%), lemak (3,70%), protein (3,50%), laktosa
(4,90%), dan mineral (0,07%). Dari aspek kimia, susu merupakan emulsi lemak di dalam
larutan air dari gula dan garam-garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid. Air susu
sebagai salah satu makanan yang tertinggi nilai gizinya, mempunyai sifat-sifat baik untuk
menunjang kesehatan (Sanam dkk, 2014).

Menurut Wardana (2012), terdapat beberapa jenis susu yang ada di pasaran berdasarkan jenis
dan teknik pengolahan yang digunakan, yaitu:

a. Susu murni
Susu murni atau susu mentah merupakan susu yang belum mendapatkan proses
pengolahan. Susu murni sangat mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan kecuali
setelah mendapat perlakuan khusus. Kontaminasi bakteri yang terdapat pada udara,
peralatan pemerahan, kebersihan kandang sangat berpengaruh terhadap pengaruh
cemaran mikroba.
b. Susu pasteurisasi
Susu pasteurisasi adalah susu dengan proses pengolahan yang di panaskan pada suhu
63 derajat Celcius dalam waktu 30 menit, tujuannya untuk membunuh bakteri
patogen, kelemahan dari susu pasteurisasi mempunyai jangka waktu simpan yang
pendek, jangka simpan 12 – 16 hari dari tanggal pemrosesan. Namun proses ini tidak
dapat mematikan bakteri bersifat termoresisten alias tahan pada suhu tinggi.
Kontaminasi pseteurisasi terjadi melalui peralatan pengolahan dan kemasan yang
digunakan. Kemasan yang sering digunakan pseteurisasi adalah gelas, botol, plastik
serta kemasan fleksibel berbentuk pouch.

c. Susu UHT
Susu UHT adalah salah satu proses pengolahan susu yang di anggap paling aman
karena memakai peralatan modern yang lebih aseptis dengan pengawasan yang ketat
dalam proses pengolahan. Pengolahan susu UHT menggunakan suhu tinggi dengan
temperatur 135 – 145 derajat Celcius dalam waktu 2-3 detik. Susu kemasan UHT
menggunakan kemasan aseptis multilapis menjamin keamanan dan daya tahan susu
serta tidak perlu disimpan pada lemari pendingin hingga 10 bulan setelah produksi.
Kontaminasi mikroba biasa terjadi pada proses distribusi sampai ke konsumen yang
biasanya terdapat kerusakan pada kemasan selama dalam perjalanan. Suhu rendah
selama proses penyimpanan sampai ke konsumen tidak membunuh mikroorganisme
tetapi hanya menghambat perkembangbiakannya.
d. Susu bubuk
Prinsip pembuatan susu bubuk adalah menguapkan sebanyak mungkin kandungan air
susu dengan cara pemanasan (pengeringan). Terdapat empat jenis susu bubuk
berdasarkan cara pengolahannya, yaitu:
Susu penuh, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu segar yang tidak mengalami
separasi.Bubuk susu skim, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu skim. Susu ini
banyak mengandung protein, kadar airnya 5%.Bubuk krim atau bubuk susu mentega.
Dibuat dari krim yang mengandung banyak lemak. Bubuk whey, bubuk susu coklat,
bubuk susu instan dan lain-lain.
e. Susu kental
Susu kental diperoleh dengan cara mengurangi (menguapkan) kandungan air susu
sampai kandungan airnya tinggi sekitar 40%. Beberapa contoh jenis susu kental
adalah; susu kental tidak manis, susu kental manis, susu skim kental dan krim kental.
Beda susu kental manis dengan susu kental tidak manis adalah penambahan gula
sehingga terasa manis.Namun sayangnya ada beberapa orang yang masih kurang
memahami bagaimana ciri-ciri dari susu yang baik dan bagaimana penanganan susu
saat akan dikonsumsi. Untuk tata cara penyimpanan susu murni juga perlu
diperhatikan agar tidak merusak produk susu dan menghilangkan kandungan nutrisi
yang ada.

Sejarah susu sapi

1 Juni selalu diperingati dunia sebagai hari susu. Peran susu bagi umat manusia memang
begitu penting. Manfaatnya dari segi nutrisi, membuat susu terus dikonsumsi sampai saat ini.
Susu dihasilkan hewan mamalia. Yang paling populer dan paling banyak dijadikan konsumsi
tentu saja susu yang berasal dari sapi. Ada banyak versi tentang siapa orang pertama yang
mulai berternak sapi dan mengonsumsi susu.

Versi awal menyebut bahwa susu pertama kali dikonsumsi pada abad 18. Orang pertama
yang meminumnya adalah petani dan penggembala di Eropa Barat. Tubuh manusia
diperkirakan baru bisa mencerna susu di era itu, yang muncul setelah mereka mendapat
pengetahuan baru soal hewan ternak. Saat itu, mulai terjadi persistensi laktase,
memungkinkan tubuh manusia untuk mencerna susu.

Di sisi lain, para ilmuwan percaya bahwa sebelum sapi, manusia terlebih dulu mengonsumsi
susu dari auroch, spesies ternak liar yang pernah hidup di dekat Mediterania, sekitar 10 ribu
tahun lalu. Auroch lantas dikenal sebagai nenek moyang sapi perah modern. Di samping itu,
penelitian lain menyebutkan bahwa pemerahan susu pertama dalam sejarah terjadi sekitar
8.000 SM di Mesopotamia. Saat itu, bangsa Sumeria sudah mulai menjinakkan sapi, dan
mengolahnya jadi konsumsi, termasuk susu.

Beberapa artefak di kuil Ninhursag di kota Sumeria, Tell al-Ubaid, bahkan menunjukkan
ukiran bergambar susu. Menggambarkan dengan jelas gambaran manusia memerah susu
sampai membuat mentega. Penelitian lain juga menyebut masa Mesir kuno, kisaran 3.000
SM, sebagai awal manusia mengonsumsi susu. Di era itu, sapi mulai dipelihara karena
dianggap hewan suci. Orang-orang Mesir membawa sapi suci dan mempersembahkannya
pada Isis, dewi pertanian. Sapi juga diyakini sebagai dewi bernama Hathor, yang bertugas
menjaga kesuburan tanah Mesir. Temuan lain menyebut, di India kisaran tahun 2.000 SM,
juga mulai muncul ketergantungan pada sapi dan produk susu. Ini karena peradaban Veda
yang memerintah India Utara sekitar tahun 1.750 SM sampai sekitar 500 SM, menjalankan
ajaran Weda, di mana sapi dianggap sebagai hewan suci.

Masyarakat pun menjadikan susunya sebagai konsumsi Penelitian paling mutakhir adalah
bukti awal adanya sapi perah di Inggris Neolitik sekitar 4.000 SM. Lewat sejumlah kajian,
para ilmuwan menemukan bahwa petani Neolitik di Inggris dan Eropa Utara, diduga jadi
yang pertama kali memerah susu untuk konsumsi.Kalau hipotesis ini benar, sejarah asal
muasal manusia mengonsumsi susu bisa bergeser. Inggris Neolitik bisa jadi adalah bangsa
pertama yang mengonsumsi susu di tahun 4.000 SM, jauh sebelum bangsa Eropa, Sumeria,
Mesir Kuno, dan India.

BAB III

PELAKSANAAN EVALUASI

PEMBERDAYAAN/METODOLOGI EVALUASI

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan evaluasi kegiatan pemberdayaan komunitas
dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan di Desa Sambirejo.
Dengan program sebagai berikut

No Kegiatan Desember Januari Februari


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
B. TEKNIK YANG DIGUNAKAN

Teknik yang digunakan dalam pembuatan laporan kegiatan


evaluasi pemberdayaan home industri susu sapi perah adalah
teknik observasi dan wawancara secara langsung untuk
menyajikan informasi mengenai usaha proses pengolahan susu
sapi perah. Dengan teknik ini penulis mendapat hasil yang
memuaskan serta dapat mengetahui secara langsung proses
pembuatan susu sapi segar.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEGIATAN EVALUASI PEMBERDAYAAN

A. Deskripsi Kondisi Umum Lokasi Pemberdayaan

Indonesia merupakan negara agraris, mayoritas penduduknya


bekerja pada sektor pertanian. Tanah di Indonesia yang relatif subur
dan iklim yang cukup sangat cocok untuk mengembangkan kegiatan
agribisnis, salah satunya Adalah kegiatan agribisnis di bidang
peternakan.

Peternakan adalah kegiatan Mengembangbiakkan dan


membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan Manfaat dan
keuntungan. Bidang pertenakan yang ada di Indonesia sangat banyak
Salah satunya yaitu sapi. Sapi terbagi menjadi dua golongan, yaitu
sapi perah dan Sapi pedaging. Sapi pedaging memberikan manfaat
bagi masyarakat berupa Daging untuk dikonsumsi, kulit, dan
kotorannya untuk dijadikan pupuk. Sedangkan sapi perah
memberikan manfaat bagi masyarakat berupa daging, susu (utama),
kulit, dan kotorannya. Peternakan sapi perah banyak tersebar di Pulau
Jawa. Sapi perah yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah sapi
Perah FH (Fries Holland).

Susu merupakan salah satu hasil dari budidaya Peternakan sapi


perah. Susu sapi perah merupakan salah satu bahan pangan yang
Sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, karena
susu bernilai Gizi tinggi dan mempunyai komposisi zat gizi lengkap
dengan perbandingan gizi Yang sempurna, sehingga mempunyai nilai
yang sangat strategis. Jumlah populasi Sapi perah dan produksi susu
yang dihasilkan mendominasi dunia peternakan dan Industri olahan
susu dibandingkan dengan ternak perah lainnya seperti kambing
Perah dan kerbau perah (Nurdin 2016). Susu merupakan bahan
pangan yang dapat Dikonsumsi dan bernilai gizi tinggi bagi manusia.
Pemberdayaan susu sapi perah di desa sambirejo sangat tepat
dikarenakan sangat dibutuhkan untuk warga sekitar maupun diluar
sekitar wilayahnya.

A. Gambaran Umum Kabupaten Kediri

1.) Letak dan Batas wilayah


Pare adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa
Timur. Pare dulunya direncanakan sebagai ibukota dari Kabupaten
Kediri, tetapi telah dibatalkan dan secara de jure ibu kota Kabupaten
Kediri saat ini berada di Ngasem. Posisi Pare sekitar 25 km di timur
laut Kota Kediri dan kecamatan Ngasem yang menjadi ibukota
Kabupaten Kediri. Di kecamatan Pare cukup banyak kegiatan home
industri atau industri yang dikembangkan masyarakat. Salah satunya
adalah Gubug Lazaris di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare,
Kabupaten Kediri. Meskipun merupakan pusat pertanian organik di
desa Sambirejo, Gubug Lazaris bukan hanya berfokus pada sektor
pertanian saja tetapi juga pada peternakan sapi perahnya yang bisa
menghasilkan susu untuk dijual dan dikonsumsi oleh khalayak ramai.

2.) Keadaan Wilayah

Desa sambirejo adalah desa yang masuk di kecamatan pare kabupaten


kediri yang wilayahnya berbatasan dengan Kecamatan Gurah dan
kecamatan Pagu. Wilayah Kabupaten Kediri merupakan seitengah
daerah perkotaan, sehingga lahan untuk pertanian dan peternakan
Sebagian digunakan untuk daerah perkotaan. Gubug Lazaris di Desa
Sambirejo, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, menerapkan pola
tanaman secara organik. Seluas kurang lebih 2,5 Hektar lahan
tanaman pertanian, pupuk hingga proses pembasmian hama semuanya
dengan bahan organik serta dilakukan secara mandiri.

3.) Keadaan Demografis


Luas Wilayah Desa Sambirejo : 616,53 Ha . Desa Sambirejo terletak
pada posisi 112.139514 LS/LU -7.790464 BT/BB, dengan
ketinggian kurang lebih 110 M diatas permukaan laut terletak di
Kecamatan Pare merupakan satu diantara 343 desa yang ada di
Kabupaten Kediri. Luas wilayah Kabupaten Kediri seluas 1.386,05
km2 , terdiri dari 666 kecamatan,777 kelurahan dan 7.724 desa.
Heterogenitas penduduk di kabupaten Kediri cukup tinggi, baik segi
pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.

4.)Mata Pencaharian

Dilihat dari mata pencahariannya, penduduk Kabupaten Kediri


mempunyai beraneka ragam pekerjaan diantaranya pengusaha, buruh
industri, buruh bangunan, pedagang, pengangkutan, PNS atau Polri,
pensiunan dan lain sebagainya. Dan juga ada yang bermata
pencaharian sebagai petani ataupun buruh tani

B. DESKRIPSI PROGAM DAN KEGIATAN


PEMBERDAYAAN

Gubug Lazaris di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare Kabupaten


Kediri, menerapkan pola tanaman secara organik. Seluas kurang lebih
2,5 Hektar lahan tanaman pertanian, pupuk hingga proses
pembasmian hama semuanya dengan bahan organik serta dilakukan
secara mandiri. Pelaksanaan kegiatan evaluasi pemberdayaan susu
sapi dilakukan kurang lebih selama 1 bulan. Peneliti melakukan
wawancara dan observasi secara langsung kepada salah satu warga
yang memiliki indusrti susu sapi perah. Berikut hasil yang diperoleh
dari kegiatan yang telah dilakukan oleh peneliti.

1. Setelah mendapatkan susu hasil perahan, segera bawa susu


hasil perahan tersebut ke kamar susu, kemudian disaring.
Penyaringan harus dilakukan segera untuk menghindari agar
jangan sampai kuman-kuman yang hinggap pada kotoran di
dalam air susu mendapat kesempatan untuk berkembang
biak lebih lanjut.
2. Adapun beberapa cara pada proses pengolahan susu murni
segar tersebut dengan proses perebusan.
3. Sebelum susu direbus, alangkah baiknya susu murni segar
dalam wadah plastik direndam di air supaya kandungan
nutrisi tetap terjaga. Kemudian dilakukan proses perebusan
susu, yakni dengan suhu api sedang kurang lebih selama 15
menit.
4. Setelah 15 menit proses perebusan, campur dan aduk
beberapa rasa tambahan secukupnya pada susu murni segar
untuk menambah cita rasa, seperti misalnya rasa melon,
strawberry, dan coklat, namun juga ada yang original atau
susu murni segar tanpa rasa tambahan. Lalu tunggu hingga
suhu pada susu murni segar tidak terlalu panas sembari
diaduk.Setelah suhu susu dingin, dilakukan proses
penyaringan dan proses packaging atau pengemasan dengan
cara memasukkan susu murni segar kedalam botol yang
berukuran 250ml dan tutup dengan rapat untuk menjaga
kesterilannya. Usai dikemas, susu murni segar disimpan
kedalam kulkas (pendingin) yang bertujuan supaya
kandungan nutrisi dan vitamin pada susu murni tetap
terjadi

C. HASIL KEGIATAN EVALUASI PEMBERDAYAAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang ada dan telah dijelaskan,


Maka dapat disimpulkan temuan penelitian sebagai berikut:

1.) Di Desa Sambirejo Kecamatan Pare terdapat tempat Pertanian


Organik yang bernama Gubug Lazaris. Banyak orang-orang yang
sering berdatangan untuk belajar bertani, berkebun, berternak dan
lain-lain

2.) Susu memberikan nutrisi alami yang seimbang. Susu mengandung


komposisi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan gizi
bermanfaat lainnya yang pas dan dibutuhkan untuk menjaga
kesehatan tubuh

3.) Jumlah populasi Sapi perah dan produksi susu yang dihasilkan
mendominasi dunia peternakan dan Industri olahan susu dibandingkan
dengan ternak perah lainnya seperti kambing Perah dan kerbau perah

4.) Rata-rata jumlah sapi perah yang dimiliki peternak di desa


sambirejo yaitu 5 ekor. Rata-rata besarnya biaya mengusahakan usaha
ternak sapi perah dalam waktu satu bulan adalah Rp. 1.000.000.
5.) Selain menghasilkan tanaman pangan yang sehat, peternakan yang
bagus dan industri yang membangun masyarakat juga bisa menjadi
pribadi-pribadi yang ikut melestarikan lingkungan hidup. Sehingga
semua di sini, bisa menjadi bagian dalam upaya penyelamatan
lingkungan hidup

6.) Dengan penelitian ini kelompok kami bisa mengetahui cara


memerah susu sapi yang baik dan bener, cara mensterilkan susu sapi
supaya aman di konsumsi dan menghilangkan bakteri yang ada, dan
cara pengemasan yang menarik minat pembeli dan mudah dibawa
kemana saja.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari kesimpulan di atas bahwa konsumen suka dengan produk minuman susu
sapi segar dengan berbagai pilihan rasa. Dengan banyaknya pilihan rasa yang sesuai
dengan selera konsumerisme maka prodak ini mendapatkan respond yang sangan
baik. Selain rasanya yang enak prodak ini juga dijual denga harga terjangkau (rp
6.000). Karakteristik responden yang mengonsumsi lebih dominan anak kecil hingga
remaja.

Adapun keuntungan antara lain memberikan nilai tambah pada susu segar
sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi peternak, serta mampu
memunculkan makanan baru yang bergizi tinggi, tahan relatif lama, dan mampu
mengangkat sektor pariwisata bila diproduksi secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil
penelitian mengenai analisis produksi susu dan usaha ternak sapi perah Desa
Sambirejo Kec. Pare dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata jumlah sapi perah yang dimiliki peternak di desa sambirejo yaitu 5
ekor. Rata-rata besarnya biaya mengusahakan usaha ternak sapi perah dalam
waktu satu bulan adalah Rp. 1.000.000.
2. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi berupa
hijauan, konsentrat dan jumlah ternak secara individu berpengaruh positif
terhadap produksi susu sapi perah, sedangkan tenaga kerja dan pengalaman
beternak tidak berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi perah peternak di
desa sambirejo kecamatan pare.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis Faktor”Produksi


dan Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Desa Sambirejo Kec. Pare dapat ditarik
saran sebagai berikut :

1. Peternak perlu memperhitungkan penggunaan biaya pakan dengan tepat sehingga


usaha ternak sapi perah menjadi lebih efisien.
2. Variabel faktor-faktor produksi susu sapi perah yang terdiri dari konsentrat,
hijauan dan jumlah ternak memiliki pengaruh nyata secara individu terhadap
produksi susu peternak di desa sambirejo kec pare maka disarankan agar peternak
memperhatikan konsentrat, hijauan dan jumlah ternak dapat meningkatkan
produksi susu.
LAMPIRAN

Gambar 1.1 papan nama lokasi produksi


Gambar 1.2 lokasi bagian depan tempat produksi

Gambar 1.3 proses pemerahan susu sapi

Gambar 1.4 para sapi yang akan diambil susunya


Gambar 1.5 produk susu yang sudah dikemas

Gambar 1.6 hasil produk susu yang sudah diteliti dan aman untuk dikonsumsi

Anda mungkin juga menyukai