Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
berlimpah dalam penyusunan laporan penelitian ini. laporan penelitian ini merupakan
syarat wajib dalam menyelesaikan tugas akhir semester.

Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan penelitian ini bisa selesai dengan hasil yang
baik. Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak
hambatan yang penulis temui di lapangan. Dan jika penelitian ini pada akhirnya bisa
diselesaikan dengan baik tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak
terkait.

Untuk itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Diantaranya :

1. Bapak Kahfi Nuruddja selaku kepala madrasah.

2. Bapak Mulyono, S.os selaku koordinat out study berbasis riset.

3. Ibu Kamiati, M.Si selaku wali kelas sekaligus guru IPA.

4. Ibu Miftakhul Illiyah, S.os selaku guru BK.

5. Orang Tua yang sudah mendukung dan memberi semangat setiap saat.

5. Teman-teman yang sudah membantu dan memberi dukungan.

6. Pihak penyelanggara kampung susu dinasty.

Tak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus kepada
para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau
kritik dari para pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis sangat berharap
bahwa laporan penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca
dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

Tulungagung, 22 Desember 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar belakang..............................................................................................................3
B. Rumusan masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................4
D. Manfaat penelitian........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................6
 Pasturisasi....................................................................................................................6
 Sterilisasi......................................................................................................................6
 UHT (Ultra hight Teknologi).......................................................................................6
 Hewan yg susunya bisa dikonsumsi :...........................................................................6
 Membuat susu pasturisasi dengan alat sederhana.........................................................6
 Membuat susu bubuk...................................................................................................7
 Sapi yg bisa diperah.....................................................................................................8
 Fase persiapan..............................................................................................................8
 Proses pemerahan menggunakan tangan......................................................................8
 Pasca pemerahan..........................................................................................................8
 Pengaturan waktu pemerahan.......................................................................................9
 Pengertian biogas.......................................................................................................10
 Prosesnya biogas dari limbah kotoran sapi.................................................................10
 Keuntungan biogas.....................................................................................................10
 Kekurangan biogas.....................................................................................................10
BAB III.................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
A. KESIMPULAN..........................................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................................11
LAMPIRAN.........................................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Sapi perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan


dibandingkan ternak lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah makanan
ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Di negara-negara maju, sapi perah dipelihara dalam populasi tertinggi,
karena merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi bangsa. Sapi perah
menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat
digantikan bahan makanan lain (Shiddieqy, 2007). Sapi perah yang ada di Indonesia
merupakan sapi impor dan hasil persilangan sapi impor dengan sapi lokal.

Selain menghasilkan susu, Usaha sapi perah ini juga berhubungan erat dengan
pertanian Sapi perah ini juga menghasilkan kotoran yang dapat dijadikan pupuk. Sapi
perah yang sudah tidak berfungsi atau afkiran,dagingnya bisa dijual seperti daging
sapi potong. Dengan demiian dapat dikatakan bahwa usaha sapi perah ini merupakan
usaha serba guna.

Di Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung atau sekitar 15


kilometer arah barat dari pusat Kota Tulungagung, wisata yang dikenal dengan nama
Kampung Susu Dinasty ini berada. Di lokasi wisata Kampung Susu Dinasty terdapat
beberapa tempat edukasi yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung.

Di antaranya pengenalan tentang sapi perah, memberi makan sapi, memerah


susu, pengenalan bio gas hingga memasak susu. Sudah menjadi kegiatan
mainstream, bila melihat cara budidaya sapi perah hingga proses produksi olahan
susu melalui media televisi atau buku panduan, namun berbeda cerita ketika
mengunjungi desa susu Dinasty di Tulungagung, maka pengunjung menyaksikan
langsung proses memerah susu sapi dengan benar. Bahkan tak sedikit pengunjung
penasaran mencoba memerah susu sapi, tentu menjadikan pengalaman tak terlupakan
dan berkesan.

Seusia anak-anak sangat suka dengan berbagai hewan-hewan lucu seperti sapi.
Tentu anak-anak akan merasa senang bila dapat mempratekkan secara langsung
bagaimana cara memberi makan hewan sapi dan kuda, dengan pakan rumput,

3
memerah susu sapi perah, menangkap ikan dan belajar bercocok tanam. Benar-benar
merasakan sensasi kembali ke alam, menjadi seorang petani sukses.

Tak perlu takut mempratekkan segala kegiatan di KSD Tulungagung, karena


semua kegiatan akan dipandu secara bertahap oleh para instruktur profesional.
Sebaiknya sebelum pulang kerumah, ada baiknya membeli oleh-oleh Kampoeng susu
Dinasty Tulungagung seperti berbagai olahan susu sapi murni, yogurt dan susu segar
beragam rasa. Selain ada peternakan sapi, ada juga tempat bermain kelinci dan taman
yang bisa untuk berfoto.

Setelah melakukan penelitian ini, kami membuat laporan hasilnya yang bisa
melatih siswa menujukkan ide-ide ke dalam laporan penelitian setelah mengamati
masalah

B. Rumusan masalah

Guna memperluas pengetahuan tentang dunia hewan peliharaan maka siswa MTSN 1
Tulungagung mengadakan riset tentang pengolahan susu sapi. Dimana akan muncul sebuah
pertanyaan sebagai berikut :

“Apa manfaat sapi dalam kehidupan sehari-hari?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

 Mengenal jenis-jenis sapi


 Cara mengolah produk dari sapi
 Cara memelihara sapi
 Meningkatkan nilai ekonomi
 Tamasya

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dan


memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bermasyarakat.

4
2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Siswa

1) Diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam

pengolahan susu untuk menciptakan lapangan pekerjaaan.

2) Dapat menciptakan kebiasaan-kebiasaan positif seperti kerja

kelompok, aktif pada proses pembelajaran, mudah bersosialisasi,

berani mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.

b. Bagi Guru

Menambah pengetahuan tentang pengolahan susu.

c. Bagi Sekolah

Sebagai masukan untuk menentukan kebijakan dalam meningkatkan

mutu pembelajaran wira usaha di sekolah, khususnya mata pelajaran IPS

dan IPA.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengolahan susu
 Pasturisasi => Proses pengolahan makanan/minuman dengan suhu
70-80℃
- Dalam proses ini dpt dikembangkan menjadi
yogurt,permen susu,kripik susu

 Sterilisasi

 UHT (Ultra hight Teknologi)

 Hewan yg susunya bisa dikonsumsi :

- Susu sapi manfaatnya membantu pertumbuhan gigi dan tulang,


cocok untuk kesehatan kulit
- Susu Kambing adalah susu yg terbaik karna mempunyai
kalsium yg tinggi
- Susu Kuda fungsinya meningkatkan kerja jantung, hipertensi
- Susu Unta untuk menambah stamina
 Satu liter susu sama dengan 1,5 milyar gram kalsium
 Susu adalah penetral zat artinya, susu tdk boleh dikonsumsi
bersamaan dengan minum obat

 Membuat susu pasturisasi dengan alat sederhana

1. Nyalakan kompor dengan api sedang


2. Tuangkan susu kedalam panci. Perlahan saja agar tdk terkena
wajah
3. Tambahkan sedikit gula dan aduk perlahan
4. Setelah cukup hanggat masukkan termometer ke dalam susu yg
sudah hangat
6. Jika suhu mencapai 65℃ susu akan berubah warna menjadi
kekuningan dan mengeluarkan lemak. Lalu matikan kompor
7. Setelah cukup dingin tuang dipanci kecil lalu beri perasa dan
sedikit pewarna agar menarik
8. Susu siap disajikan kedalam botol

6
 Membuat susu bubuk

1) Pemerahan dari sapi perah


- Susu disimpan maksimal 2 jam
2) Dibawa ke pabrik
3) Penampungan
- Pemeriksaan kembali kualitas susu
4) Paesturisasi
- Disimpan dalam suhu 60℃ selama 20 menit untuk
mwmbunuh kuman.
5) Standarisasi
- Susu cair dipisah menjadi bahan baku susu skim dengan
bahan baku lemak 26-30 persen.
- Sisa lemak biasanya dijadikan mentega/butter.
6) Pemanasan awal
- Susu dipanaskan disuhu 75-120℃ selama beberapa menit
untuk membunuh bakteri
7) Penguapan
- Konsentrat dari evaporator dikeringkan melalui udara
bersuhu 200℃
- Kadar air akan tersisa 6%
- Susu berubah menjadi partikel dengan ukuran diameter
kurang dari 0,1 milimeter
8) Pengeringan
- Kandungan air dihilangkan hingga 85%
- Didihkan didalam vakum bersuhu sekitar 72℃
9) Pengeringan lanjut
- Udara panas kembali ditiupkan pada bubuk susu
- Kadar air tersisa 2-4%
10) Pencampuran
- Susu bubuk ditambahkan perisa,mineral,dan probiotik
11) Pengemasan
- Dikemas dengan gas nitrogen untuk mencegah oksidasi
- Dikemas dalam kemasan yang mencegah kelembapan
oksigen dan cahaya

7
- Harus disimpan dibawah suhu 40℃ untuk menjaga
kualitas

B. Pemerahan
 Sapi yg bisa diperah :
- Sapi perah
- Sapi jersey (umumnya ada di prancis & inggris)
- Sapi guerney
- dsb

 Fase persiapan

- Sebelum pemerahan dimulai, pemerah mencuci tangan bersih-


bersih dan mengeringkannya, kuku tangan pemerah dipotong
pendek agar tidak melukai puting sapi, sapi yang akan diperah
dibersihkan dari segala kotoran, tempat dan peralatan telah
disediakan dan dalam keadaan yang bersih.
- Sebelum diperah sapi dimandikan terlebih dahulu, ekor diikat ke
kakinya agar tidak mengibas-ibas ketika diperah, pemerah juga
harus dalam keadaan sehat serta setiap puting dicek kesehatannya

 Proses pemerahan menggunakan tangan

- cuci/bersihkan ambing sapi dengan air hangat


- kandang sapi sudah dibersihkan
- peralatan yang akan digunakan berada dalam keadaan steril
- Kegunaan pembersihan ambing dengan air hangat bertujuan untuk :
- merangsang keluarnya air susu
- mengurangi kemungkinan air susu terkontimanasi oleg bakteri
- mengurangi munculnya mastitis (menurunkan produksi susu hingga
30 %.)

 Pasca pemerahan

- Selesai diperah, ambing dilap menggunakan kain yang telah


dibasahi oleh desinfektan. Kemudian dilap kembali dengan kain
yang kering. Setelah itu ,puting juga dicelupkan ke dalam cairan
desinfektan selama 4 detik.

8
- Semua peralatan yang digunakan untuk memerah juga harus
dibersihkan, kemudian dikeringkan. Susu hasil pemerahan juga
harus segera ditimbang, dicatat, kemudian disaring agar kotoran
saat pemerahan tidak ikut masuk ke dalam susu
- Sesudah pemerahan sebaiknya bagian puting dicelupkan dalam
larutan desinfektan untuk menghindari terjadinya mastitis

 Pengaturan waktu pemerahan

- Musim
Sapi yang melahirkan di musim dingin atau musim gugur umumnya
produksi susunya lebih tinggi dibandingkan yang melahirkan di
musim panas. Jadi pada cuaca yang panas produksi susu sapi
umumnya menurun.
Pada sapi yang digembalakan, umumnya produksi susunya
menurun pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan, ini
hubungannya dengan ketersediaan hijauan makanan ternak.

- Frekuensi Pemerahan
Pada umumnya sapi diperah 2 kali sehari ialah pagi dan sore hari.
Pemerahan yang dilakukan lebih dari 2 kali sehari hanya dilakukan
pada sapi yang dapat berproduksi susu tinggi, misalnya pada sapi
yang produksi susunya 20 liter per hari dapat diperah 3 kali sehari;
sedangkan sapi yang berproduksi susu 25 liter atau lebih per hari
dapat diperah 3 kali sehari.
Pada sapi yang berproduksi tinggi bila diperah 3 – 4 kali sehari
produksi susunya lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya
diperah 1 – 2 kali sehari. Pemerahan 3 kali sehari akan
meningkatkan produksi susu sebanyak 10 – 25 % dibandingkan
dengan pemerahan 2 kali sehari. Peningkatan produksi susu tersebut
karena pengaruh hormon prolaktin yang lebih banyak dihasilkan
dari pada yang diperah 2 kali sehari.
Bila sapi diperah dua kali sehari dengan selang waktu yang sama
antara pemerehan tersebut, maka sedikit sekali terjadi perubahan
kualitas air susu. Bila sapi diperah 4 kali sehari, kadar lemak akan
tiggi pada besok paginya pada pemerahan pertama. Makin sering
sapi diperah, produksi susu akan naik

9
C. Pengolahan biogas

 Pengertian biogas

- gas yang berasal dari sebuah aktivitas anaerobik ataupun fermentasi


bahan-bahan organik, dan termasuk diantaranya ialah kotoran
hewan ternak sapi, limbah domestik, sampah biodegradable ataupun
setiap limbah organik yang biodegradable didalam kondisi
anaerobik. Dan kandungan utama yang ada pada biogas ialah
metana dan jga karbondioksida.

 Prosesnya biogas dari limbah kotoran sapi

- Kotoran sapi dimasukkan kedalam bak penampungan setelah itu


ditambah air dan dimasukkan kedalam digester (suatu alat
penghasil biogas yang sudah banyak dikembangkan diseluruh
dunia dengan jenis dan bentuk yang berfariasi, ada yang
berbahan fiberglas berbentuk silinder, berbahan Benton
berbentuk dome dan berbahan plastik berbentuk balon) dengan
kondisi tanpa udara.
- Apabila tangki pencerna diisi terus, maka limbah biogasnya akan
keluar keatas melalui pipa menuju ke tangki penampungan
limbah biogas.
- Lalu disalurkan kedalam pipa-pipa dapur.
- Ditabung biogas ini mengghasilkan gas metana yg nantinya bisa
menghidupkan api kompor/lampu penerangan.
 Sisa dari biogas tadi akan menghasilkan ampas yg bisa digunakan
untuk pupuk

 Keuntungan biogas

- Bisa diperbaharui karna dari hewan dan untuk hewan


- Bisa juga untuk pengganti bahan bakar fosil
- Mengurangi limbah organik
- Menghasilkan api yg lebih biru sehingga lebih panas

10
 Kekurangan biogas

- Membutuhkan biaya yang relatif cukup tinggi.


- Tidak bisa dikemas didalam sebuah tabung.
- Dan saat pengolahannya dibutuhkan waktu yg relatif cukup lama

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan

1. Wisata merupakan sarana yang mampu untuk


mengobati segala jenis kepenatan hidup, apalagi objek wisatanya mengacu
pada pendidikan yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan dengan
cara yang menarik. Hal inilah yang diterapkan pada setiap kegiatan Studi
Lapangan Komprehensif MTsN 1 Tulungagung, dimana objek wisata yang
dikunjungi mendominasi pada peningkatan kemampuan berfikir yang
memiliki berbagai unsur.
2. Setelah melakukan out study riset di kampung
susu dinasty, kita jadi tau bagaimana pengolahan, cara membuat susu,
bagaimana cara memerah sapi dengan baik dan benar, bagaimana cara
pengolahan biogas, dan masii banyak lagi.
3. Selain itu kita juga mendapatkan pengalaman
yang sangat berkesan.
4. Setelah ke kampung susu ini saya harap bisa ke
Bali untuk study tour selanjutnya.

B. SARAN
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat
diberikan antara lain

 Bagi pengelola wisata


- Membuat inovasi baru untuk dapat meningkatkan daya tarik pengunjung.
- Meningkatkan fasilitas-fasilitas yang ada.
- Untuk wisata pendidikan, sebaiknya disertai guide agar pengujung
mendapatkan pemahaman yang lebih jelas.

11
 Bagi ibu/bapak guru atau pihak sekolah
- Sebaiknya guru pendamping meningkatkan pengawasan terhadap siswa-
siswinya.
- Sebaiknya guru pendamping memberikan pengarahan yang jelas kepada
siswa-siswinya dalam melakukan suatu kegiatan.
 Bagi siswa-siswi
- Sebaiknya siswa meningkatkan rasa ingin tahu mengenai hal-hal baru.
- Melibatkan diri langsung untuk mempraktekkan alat peraga IPTEK yang
dijumpai.
- Meningkatkan kedisiplinan dan taat tata tertib.
- Sebaiknya siswa menjaga nama baik sekolah dengan cara menjaga sikap.
 Bagi penyusun
- Mengkaji lebih dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat
dari kegiatan observasi tersebut
- Menambah referensi dalam pembuatan laporan
- Selalu berupaya memberikan hasil laporan yang terbaik

Note [Dan semoga jadi ke Bali ya bu..... aminnnn]

12
LAMPIRAN

13
Daftar Pustaka
Narasumber :
- Bu Ida pemandu saat biogas
- Pak Heri pemandu saat pemerahan
- Para pegawai dikampung susu dinasty
- https://www.datawisata.com/kampung-susu-dinasty-tulungagung
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160406175804-2651
22171/bagaimana-proses-pembuatan-susu-bubuk
- https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/01/pengertian-biogas-kelebihan-
dan-kekurangannya-lengkap.html
- https://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/panduan-
petunjuk-teknis-leaflet/104-pemanfaatan-kotoran-sapi-sebagai-bahan-biogas
- https://sumbarprov.go.id/home/news/11169-jenis-jenis-sapi-perah
- https://kumparan.com/kabar-harian/cara-memerah-susu-sapi-yang-benar-agar-
hasilnya-berkualitas-1wIQiJlSnpw/4

14
15

Anda mungkin juga menyukai