Anda di halaman 1dari 27

PAPER

INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH PELEPAH


PISANG MENJADI PRODUKSI CAMILAN

PEMBIMBING:
Novia Imroatul Hanifah, S.Pd

Disusun Oleh :
1. AMANDA EKA ZULIANIK NIS 131135180001210091
2. CANDRA AGUSTIN AMELISA R NIS 131135180001210039
3. RAHMAWATI DWI LESARI NIS 131135180001210112

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGIRI 1 NGANJUK
KELAS XI ILMU PENGEAHUAN ALAM (IPA 2)
2022-2023

i
MOTTO
Untuk mencapai angka 10 tidak hanya dengan 5+5 tetapi juga ada 8+2, 7+3
bahkan 100-90. Begitupun dengan kesuksesan, untuk mencapai kesuksesan tidak
hanya dengan satu cara. Jadilah 10 dengan porsi terbaik mu, Jangan takut untuk
jatuh dan jika jatuh jangan takut untuk bangkit kembali.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis berjudul “INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH PELEPAH


PISANG MENJADI PRODUKSI CAMILAN “
Oleh :
Nama : Amanda Eka Zulianik 131135180001210091
Candra Agustin Amelisa Rizqi 131135180001210039
Rahmawati Dwi Leatari 131135180001210112
Kelas : XI Mipa 2

Telah disetujui dan disahkan di Nglawak

Koordinator KIR Pembimbing

Mustagfiroh, S.Pd Novia Imroatul Hanifah, S.Pd

NIP 197904192005012005

Mengetahui
Kepala MAN 1 Nganjuk

H. Muh. Zuhal, S,Ag.,M.Pd.I


NIP 197007252005011002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Pemanfaatn Limbah Batang Pisang Menjadi Keripik”.Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya
ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Dalam penulisaan laporan kegiataan ini penulis menyampaikan ucapan


terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada:

1. Bapak H. Muh.Zuhal, S.Ag., M.Pd.i.,selaku kepala sekolah MAN


Nglawak kertosono
2. Ibu Novia Imroatul Hanifah ,S.Pd,selaku wali kelas yang sudah berusaha
mendukung dan memotifasi sehingga bisa menjadi lebih baik dari
sebelumnya
3. Rekan-rekan semua di Kelas XI-IPA 2
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan dan dapat menjadikan

semua bantuan ini sebagai ibadah,Amin Yaa Robbal’Alamiin.

Nglawak, 4 Mei 2023


Penulis

iv
ABSTRAK
Zulianik, Amanda Eka, Amelisa, Candra Agustin, dan Lestari, Rahmawati Dwi.
2023.
“INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH PELEPAH PISANG MENJADI
PRODUKSI CAMILAN” Pembimbing : Novia Imroatul Hanifah S.Pd
Kata Kunci : Pelepah Pisang
Pelepah pisang umumnya sering terbuang, karena menganggap bahwa
pelepah pisang hanyalah sampah yang sudah tidak bisa diolah. Pelepah pisang
diolah masyarakat menjadi camilan, pembuatan keranjang pada daerah tembakau.
Seiring dengan perkembangan zaman maupun teknologi di Indonesia, pohon
pisang tidak hanya dimanfaatkan buah, kulit buah dan daunnya saja, akan tetapi
pelepah pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai olahan bahan makanan.
Kandungan gizi pada pelepah pisang memiliki potensi untuk dikembangkan
sebagai produk olahan pangan.
Pada kenyataannya pelepah pisang mempunyai kandungan yang tak kalah
bagus dengan buah pisang itu sendiri. Pelepah pisang mengandung karbohidrat,
protein, serta mengandung pati dengan jumlah 45,5%. Selain itu, kandungan gizi
yang penting dalam pelepah pisang adalah serat yang baik untuk pencernaan.
Pengolahan limbah pelepah pisang menjadi keripik adalah untuk memberikan
nilai jual terhadap pelepah pisang dan mengurangi limbah pelepah pisang.

v
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................i

Halaman Motto .............................................................................................ii

Halaman Pengesahan ....................................................................................iii

Kata Pengantar ..............................................................................................iv

Abstrak ..........................................................................................................v

Daftar Isi .......................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................4

2.1 Pengertian Pisang ........................................................................4

2.2 Pengertian Camilan .....................................................................5

2.3 Pengertian Produksi ....................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................7

3.1 Rancangan Penelitian ............................................................7


3.2 Subjek Penelitian ..................................................................7
3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................7
3.4 Teknik Analisis Data .............................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................9

4.1 Penyajian Data ............................................................................9

4.2 Analisis Data................................................................................9

vi
4.3 Pembahasan .................................................................................13

BAB V PENUTUP........................................................................................15

5.1 Kesimpulan .................................................................................15

5.2 Saran ...........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................16

LAMPIRAN ..................................................................................................17

BIODATA ..................................................................................................18

vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pisang merupakan tanaman atau tumbuhan yang berasal dari kawasan Asia
Tenggara dan dapat dengan mudah dijumpai di Indonesia. Sebagian besar pulau
Indonesia dapat ditanami pohon pisang. Pohon pisang dapat tumbuh pada
tanah yang subur didataran atau di lereng dengan kondisi minimnya
hara di tanah. Tanaman pisang dibudidayakan dengan diberi naungan atau
ditanam dengan sistem tumpangsari, dengan tanaman perdu atau tanaman
tahunan dan berlarik.

Seiring dengan perkembangan zaman maupun teknologi di Indonesia,


pohon pisang tidak hanya dimanfaatkan buah, kulit buah dan daunnya saja, akan
tetapi pelepah pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai olahan bahan makanan.
Selama ini buah pisang dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan mengandung
vitamin A dan C serta unsur Kalium dan Natrium serta Protein. Kulit pisang saat
ini dimanfaatkan sebagai bahan olahan pangan untuk membuat abon kulit pisang,
keripik kulit pisang serta serundeng pisang. Kulit pisang mengandung
antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit. Disisi lain daun pisang umumnya
masih dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan secara tradisional jajanan
pasar dan sebagai pengganti piring/wadah pada menu makanan tertentu seperti
pecel khas Kertosono.

Dari semua manfaat tanaman pisang, belum maksimalnya pengetahuan


tentang pengolahan ilmu tersebu. Pada kenyataanya pelepah pisang mempunyai
kandungan yang tak kalah bagus dengan buah pisang itu sendiri. Pelepah pisang
mengandung karbohidrat, protein, serta mengandung pati dengan jumlah 45,5%.
Selain itu, kandungan gizi yang penting dalam pelepah pisang adalah serat yang
baik untuk pencernaan. Kandungan gizi pada pelepah pisang memiliki potensi
untuk dikembangkan sebagai produk olahan pangan. Hal ini dapat menunjang
pemanfaatan semua bagian pohon pisang.

1
Pelepah pisang yang mempunyai tekstur berlapis lapis dan berongga
antara ruang dapat dijadikan keripik pelepah pisang dengan tambahan bumbu dan
tepung tertentu, tetapi untuk menghilangkan kesan tekstur pelepah bisa dilakukan
dengan cara diblender. Keripik merupakan makan ringan yang hampir disukai
oleh setiap kalangan dan semua umur (anak-anak, remaja dan dewasa). Tentunya
hal ini menjadikan peluang untuk berinovasi dengan bahan baku yang mudah
dijumpai yaitu pelepah pisang. Pada umumnya pelepah pisang hanya dibuat untuk
campuran pakan ternak bebek dengan cara dicincang, selebihnya pelepah pisang
dibakar atau dibuang di sungai - sungai yang pada akhirnya akan mencemari
lingkungan.

Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, maka timbul gagasan untuk


mengoptimalkan pemanfaatan produksi dari bahan pelepah pisang sendiri yang
selama ini sering diabaikan dan dibuang begitu saja. Solusinya adalah
memanfaatkan pelepah pisang tersebut untuk diolah menjadi bahan makanan atau
cemilan. Keripik pelepah, adalah olahan berupa pelepah pisang yang diolah
menjadi cemilan keripik. Hal itu akan mengurangi limbah sampah dari pohon
pisang, serta pemanfaatan pohon pisang yang tadinya tidak berguna dan bernilai
menjadi bernilai ekonomis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pengolahan limbah pelepah pisang menjadi camilan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengolahan keripik dari limbah pelepah pisang?

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah
Memberikan informasi kepada siswa/siswi mengenai pemanfaatan
limbah batang pisang yang diolah menjadi camilan
2. Bagi masyarakat
a. Terciptanya peluang usaha kecil bagi masyarakat

2
b. Terciptanya kreativitas masyarakat dalam bereksperimen untuk
menciptakan inovasi baru
3. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan,pengetahuan serta pengalaman bagaimana
proses pengolahan limbah pelepah pisang menjadi camilan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pisang

Pisang adalah tanaman buah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara.
Kemudian menyebar ke Afrika, Amerika Selatan dan Tengah. Di jawa barat,
pisang disebut dengan cau, sedangkan di jawa timur dan jawa tengah pisang
dinamakan gedang. Pisang juga mempunya prospek yang cukup cerah, tanaman
pisang dapat hidup dengan baik di daerah yang mempunyai iklim tropis dengan
ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut.

Buah pisang mengandung gizi cukup tinggi dengan nilai 120 kalori dan
mengandung vitamin, mineral, dan zat pati yang cukup tinggi 30mg/100g. Pisang
adalah buah yang kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, dan
kalsium, mengandung vitamin A, B6 dan C serta mengandung serotonin yang
aktif sebagai neurotransmitter untuk kecerdasan otak.¹ Secara tradisional, air umbi
batang pisang kepok bisa dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus
besar, sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan
penawar racun. Selain itu juga pelepah pisang juga bisa dimanfaatkan sebagai
camilan.² (Rismunandar.1990.Bertanam Pisang.C.V. Sinar Baru. Bandung)

Bagian tanaman pisang yang banyak tidak di manfaatkan yaitu pelepah,


karena menganggap bahwa pelepah pisang hanyalah sampah yang sudah tidak
biasa diolah. Pelepah pisang diolah masyarakat menjadi camilan, pembuatan
keranjang tembakau apda daerah tembakau. Di dalam dunia industri pelepah
pisang digunakan untuk pembuatan kertas maupun bahan tekstil. Pelepah pisang
yang sudah dikeringkan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat tas, keranjang
pakaian, dan lain sebagainya.³

Pelepah pisang mengandung karbohidrat, protein, serta mengandung pati


dengan jumlah 45,5%. Selain itu, kandungan gizi yang penting dalam pelepah

pisang adalah serat yang baik untuk pencernaan . Kandungan gizi pada pelepah

4
pisang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk olahan pangan .
(Ambarita, Yanti.2015 ”identifikasi karakter morfologis pisang(musa ssp)
dikabupaten Deli Serdang’’

Tanaman pisang merupakan tumbuhan berbatang basah yang besar,


biasanya mempunyai batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun.
Tangkai daun jelas beralur pada sisi atasnya, helaian daun lebar dan memanjang.
Di balik cap-nya sebagai ‘limbah’, batang pisang bagian bawah (bonggol) ternyata
mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi yang lengkap.

Dalam 100 gram bonggol pisang basah terkandung 43,0 kalori, 0,36 g
protein, 11,60 g karbohidrat, 86,0 g air, beberapa mineral seperti Ca, P dan Fe,
vitamin B1 dan C, serta bebas kandungan lemak.Terkenal memiliki buah yang
enak dan kaya akan manfaat, membuat tanaman pisang begitu populer di kalangan
masyarakat Indonesia. Tak hanya buahnya yang bermanfaat, pelepah pisang juga
kaya akan manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan nya dapat
mengobati diabetes, sembuhkan anemia, mengatur tekanan darah, membakar
lemak di perut sampai menurunkan berat badan.

2.2 Pengertian Camilan

Camilan atau snack merupakan makanan ringan yang dikonsumsi diantara


waktu makan utama. Camilan disukai oleh anak-anak dan orang dewasa, yang
umumnya dikonsumsi kurang lebih 2-3 jam diantara waktu makan utama yaitu
pada pukul 10 pagi dan pukul 4 sore. Snack mengandung monosodium glutamate
(MSG), kalori, dan lemak. Produk yang dikategorikan makanan ringan adalah
semua makanan yang berbahan dasar kentang, ubi, dan tepung.

Di Indonesia terdapat beragam jenis pangan dengan kandungan protein


nabati yang bersumber dari kacang-kacangan. Salah satunya yaitu, kacang merah
yang merupakan bahan makanan sumber protein nabati yang potensial. Camilan
memiliki sifat yang praktis dan dapat langsung dikonsumsi.

5
Berdasarkan hasil Statistik Konsumsi Pangan tahun 2018 tentang rata-rata
konsumsi per kapita makanan dan minuman jadi, dengan konsumsi seminggu.
Kue kering/biskuit/semprong/cookies sebanyak (0,168 Ons pada tahun 2014),
(0,353 Ons pada tahun 2015), (0,373 Ons pada tahun 2016), (0,373 Ons pada
tahun 2017) dan (0,384 Ons pada tahun 2018) dengan rata-rata pertumbuhan
tahun 2014-2018 sebanyak 33,314% (Kementerian Pertanian Republik Indonesia,
2018).

Perkembangan ilmu teknologi yang semakin pesat dengan adanya


pemenuhan kebutuhan secara cepat dan mudah, karena permintaan pasar akan
produk-produk makanan ringan pun semakin meningkat setiap tahunnya. Produk
makanan yang bermutu dapat diperoleh dengan adanya pengawasan mutu produk.
Pengawan mutu produk dapat dilakukan dengan cara pengawasan bahan baku,
pengawasan proses produksi, pengujian produk akhir. Pengawasan mutu sangat
penting dilakukan untuk menjaga kontinuitas kualitas dan keamanan produk yang
dihasilkan.

(_2018.http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/8415/2/Bab I.pdf )

2.3 Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai


guna suatu benda atau menciptakan benda sehingga lebih bermanfaat.Teori
produksi ada dua macam. Teori Produksi Jangka Panjang, dimana apabila
seseorang produsen menggunakan faktor produksi maka ada yang bersifat variabel
dan yang bersifat tetap. Teori Produksi Jangka Pendek, dimana apabila semua
input yang digunakan adalah input variabel dan tidak terdapat input tetap,
sehingga dapat diasumsikan bahwa ada dua jenis faktor produksi.

Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan jumlah


maksimum hasil (output) yang dihasilkan dengan kombinasi masukan (input)
tertentu. Fungsi produksi merupakan landasan teknis dari proses produksi yang
menggambarkan hubungan antara faktor produksi dengan kuantitas produksi.
Pentingnya fungsi produksi dalam teori produksi. Dapat mengetahui hubungan

6
antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output) secara langsung dan
hubungan tersebut dapat dengan mudah dimengerti. Dapat mengetahui hubungan
antara variabel yang menjelaskan (X) sekaligus hubungan antar variabel penjelas.

Fungsi produksi menghubungkan input dengan output dan menentukan


tingkat output optimal yang bisa diproduksi dengan sejumlahh input tertentu atau
sebaliknya. teknologi dan lain-lain yang digunakan oleh suatu perusahaan. Input-
output untuk suatu sistem produksi merupakan suatu fungsi dari bahan baku,
tenaga kerja, peralatan, teknologi dan lain-lain yang digunakan oleh suatu
perusahaan.
(Yogatama, Ipunk. 2016. http://eprints.umsida.ac.id/7013/ )

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu suatu


rumusan masalah yang memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau
memoret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sebagai camilan yang dikonsumsi


masyarakat.

3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Proses pembuatan dilaksanakan pada Mei 2023 dirumah salah satu anggota
kelompok, yaitu di Dusun Sambirobyong Desa Jekek Kecamatan Baron.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.

1. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan menggali


informasi melalui dokumen baik tertulis maupun elektronik. Studi pustaka
dalam penelitian ini menggali informasi tentang Pemanfaatan Limbah Pisang
Menjadi Camilan.

2. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi.


Pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data melalui uji coba
produk yang dilakukan peneliti.

3. Dokumen

8
Data berupa dokumen digunakan untuk menggali informasi yang sudah
berlalu. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar, tulisan yang
dijadikan bahan dalam penelitian ini.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Proses Pengolahan Limbah Batang Pisang Menjadi Keripik

4.1 Pengolahan limbah pelepah pisang menjadi camilan

Langkah pertama yaitu memilih pelepah pisang, semua jenis pohon


pisang dapat diolah menjadi keripik kecuali pohon pisang ambon dan pisang
pulet, karena warnanya menjadi hitam dan ada rasa pahit setelah menjadi keripik.

Cara Pembuatan

Berikut adalah bahan, alat, dan cara pembuatanya:

Alat yang digunakan :

- Pisau

- Ember

- Alat Penggorengan (Kompor, Wajan, Spatula )

Bahan Perendam:

- air 600 ml ( sesuai kebutuhan)

- garam kasar 3 sendok

- Kapur sirih 3 sendok teh penuh

Bahan-Bahan Marinasi:

- Lada bubuk 1 sdt

- Teh kaldu bubuk 1 sdt

- Garam ½ sdt

- Baking soda ½ sdt

Bahan – bahan Pelapis :

10
- Tepung terigu 150 gram

- Tepung tapioka 100 gram

- Tepung beras 100 gram

- Tepung sajiku 100 gram

- Bumbu kaldu 1 sdt

- Garam ½ sdt

Resep Cara Membuatan Kripik Pelepah Pisang :

1. Cuci bersih pelepah pisang pada bagian yang muda kemudian potong
menggunakan pisau lalu buang sisi pinggir pelepah. Setelah itu kupas
sisi kulit bagian luar dan ambil bagian dalam, Lalu potong pelepah
bagian dalam sesuai selera. Setelah dipotong sebaiknya langsung di
rendam di air kapur sirih dan garam kasar untuk menghindari warna
hitam.

2. Siapkan air dan masukkan air kapur sirih, garam kasar secukupnya
untuk merendam pelepah pisang selama kurang lebih 2 sampai 3 jam

11
3. Lalu, cuci bersih dengan air mengalir, bilas 3 sampai 4 kali. Cuci pelan
– pelan dan jangan sampai teksturnya remuk. Cuci sampai airnya
bebas dari kapus sirih dan pastikan airnya sudah bening, buang air dan

tiriskan

4. Masukkan bahan marinasi seperti lada bubuk, kaldu bubuk,garam


halus, baking soda dan tambahkan 2 gelas air. Aduk rata, dan
masukkan potongan batang pisang tadi lalu aduk rata pelan-pelan
kemudian diamkan selama 10 menit.

12
5. Setelah didiam kan selanjutnya peras dengan kuat- kuat,peras dengan
satu arah dan pastikan potongan batang pisang benar- benar meresap.
6. Setelah itu masukkan bahan pelapis seperti tepung terigu,tepung
tapioka, tepung beras, tepung sajiku, kaldu bubuk, aduk rata.
Kemudian masukkan batang pisang
yang telah dimarinasi kedalam bahan pelapis.

7. Panaskan minyak secukupnya untuk menggoreng dengan


menggunakan api sedang, goreng hingga kecoklatan

13
8. Keripik pelepah pisang siap disajikan

4.3 Pembahasan

Setelah peneliti melakukan praktek, ternyata cara pembuatan keripik


limbah pelepah pisang tidak terlalu rumit. Awalnya memilih pelepah pisang
kepok, hindari menggunakan pelepah pisang ambon karena apabila dibuat keripik
rawan pahit. Setelah mendapatkan pelepah pisang kepok kupas pelepah pisang
satu persatu hingga terlihat pelepah yang muda. Kemudian, buang pelepah bagian
pinggir lalu ambil bagian dalam/ seratnya. Setelah iu potong pelepah pisang
menjadi kotak lalu masukkan kedalam air kapur sirih tunggu hingga 2 sampai 3

14
jam. Setelah direndam cuci bersih dengan air yang mengalir cuci hingga 3 sampai
4 kali untuk memastikan pelepah benar-benar bersih dari air kapur sirih, lalu
rendam pelepah dengan air yang sudah dicampur dengan bumbu- bumbu marinasi
tunggu sampai 10 menit. Setelah 10 menit lalu goreng pelepah pisang hingga
berwarna coklat. Keripik limbah pelepah pisang siap disajikan.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarakan hasil analisa diatas dapat memberikan kesimpulan bahwa pelepah


pisang tidak hanya dibuang setelah mengambil buahnya,tetapi bisa juga
dimanfaatkan untuk membuat keripik. Sebuah inovasi baru dalam pengolahan
pelepah pisang yaitu dengan adanya keripik pelepah pisang merupakan peluang
usaha baru yang dapat dikembangkan masyarakat sebagai pencaharian. Pelepah
pisang juga dapat membantu masyarakat yang membutuhkan makanan dengan
kandungan serat alami yang tinggi dan memiliki harga terjangkau.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam pengolahan keripik limbah pelepah pisang dapat dilakukan


perendaman tawas untuk menghilangkan getah dan oksidasi. Dalam proses
pemotongan sebaiknya dilakukan secara sejajar dengan arah serat batang pisang.
Dan diperlukannya kontribusi dengan toko-toko untuk memasarkan hasil
produksi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Suryalita. 2019. “ Review Beraneka Ragam Jenis Pisang Dan Manfaatnya”.


Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas Indonesia
Munadjim.1983. “Teknologi Pengelolaan pisang”.Jakarta PT. Gramedia
Agustin, Arin Tria.2020. “Pengaruh Metode Dan Suhu Blancing Terhadap
Persenyawaan Serat Batang Pisang Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Ares”
Rismunandar.1990. “Bertanam Pisang”. C.V Sinar Baru Bandung
Ambarita, Yanti. 2015 ”Identifikasi Karakter Morfologis Pisang (Musa ssp)
dikabupaten Deli Serdang
_2018.”Pengertian Camilan”
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/8415/2/Bab I.pdf
Yogatama, Ipunk. 2016. “Teori Produksi” http://eprints.umsida.ac.id/7013/

16
LAMPIRAN

17
BIODATA

Nama Lengkap : Amanda Eka Zulianik

Tempat Tanggal Lahir : Nganjuk, 07 Agustus 2005

Pendidikan/ Sekolah : RA Al Falah

MI Al Falah

MTsN 4 Nganjuk

MAN 1 Nganjuk

Alamat sekolah : Nglawak Kertosono Nganjuk

Alamat Rumah : Sambirobyong – Jekek- Baron.- Nganjuk

Hobi : Membaca, Bulu Tangkis

Cita- Cita : Dokter, Apoteker

Nama Orang Tua : Sumarno

Pekerjaan : Wiraswasta

18
BIODATA

Nama Lengkap : Candra Agustin Amelisa Rizqi

Tempat Tanggal Lahir : Nganjuk, 26 Agustus 2005

Pendidikan/ Sekolah : TK As Salam

SD Ar Rahman Kertosono

MtsN 1 Nganjuk

MAN 1 Nganjuk

Alamat sekolah : Nglawak – Kertosono - Nganjuk

Alamat Rumah : Bogo – Nglawak – Nganjuk

Hobi : Menggambar, Melukis

Cita- Cita : Desainer, Arsitektur

Nama Orang Tua : Lahuri

Pekerjaan : Wiraswasta

19
BIODATA

Nama Lengkap : Rahmawati Dwi Lestari

Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 21 Mei 2006

Pendidikan/ Sekolah : TK Dharma Wanita

MTsN 1 Nganjuk

MAN 1 Nganjuk

Alamat sekolah : Nglawak – Kertosono - Nganjuk

Alamat Rumah : Selotapak – Trawas - Mojokerto

Hobi : Berenang, Memasak

Cita- Cita : Dokter

Nama Ayah : Suyono

Pekerjaan Orang Tua : Kuli Bangunan

20

Anda mungkin juga menyukai