OLEH:
KELOMPOK
KELAS X IPAS-1
M.Azim Muzammil
Eka Wira Syahputra
M.Alkausar
Kiflayin Zein.s
Fitrah Rahmayani Syukrida
Fazlul Najmi
P EMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 16 BANDA ACEH
Jalan Prof Ali Hasyimi Gp. Ilie Kec.Ulee Kareng Kode Pos : 23119 Telp. (0651) 8011162
Email : sman16bandaaceh12@gmail.com Website : sman16bandaaceh.sch.id
2023
Lembar Pengesahan
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing I
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 16 Banda Aceh
Lembar Pernyataan
Dengan Penguji:
3. Safaliana, S.Pd 3.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
penyusunan Laporan Akhir “PEMBUDIDAYAAN TUMBUHAN TERONG UNGU”
dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan Laporan Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam
menyelesaikan proyek profil pelajar pancasila.
Dalam proses penyusunan Laporan Akhir ini kami menjumpai berbagai
hambatan, namun berkat dukungan materil dan moril dari berbagai pihak akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas ini, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Kepala sekolah SMA Negeri 16 Banda Aceh, Ibu Dra. Syarfati, M.Pd
2. Pengawas pembina SMA Negeri 16 Banda Aceh, Bapak Samsul Bahri, S.Pd, M.Ed
3. Waka kurikulum SMA Negeri 16 Banda Aceh,Ibu Safaliana, S.Si
4. Koordinator projek penguatan profil pancasila, Ibu Sri Wahyuni, M.Pd
5. Guru pembimbing kami, Ibu Sri Wahyuni, M.Pd
6. Guru pembimbing kami, Ibu Ainul Mardiah, S.Pd
7. Orang tua kami yang telah mendukung secara moral dan spiritual
8. Semua pihak yang ikut menyukseskan penyusunan laporan ini
Dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan, demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga
penyusunan Laporan ini bermanfaat khususnya bagi kami kelompok terong ungu di
kelas X IPAS 1 dan bagi pembaca lain pada umumnya.
DAFTAR ISI
76
BAB I
PENDAHULUAN
Terung atau terong merupakan sejenis tumbuhan yang dikenal sebagai sayur-
dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena L. adalah tanaman asli daerah
tropis yang cukup dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran pribumi, buah
terung hampir selalu ditemukan di pasar tani atau pasar tradisional dengan harga
yang relatif murah. Akhir-akhir ini bisnis terung masih memberikan peluang pasar
yang cukup baik terutama untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Perlu
diakui belum adanya standardisasi mutu sesuai tuntutan masa kini serta masuknya
terung hibrida introduksi dari Jepang dan Thailand ke pasaran dalam negeri
menyebabkan harga rata-rata terung varietas lokal masih berada di bawah potensi
dari usaha peningkatan produksi hasil pertanian yang bermanfaat, baik sebagai
khususnya (Safei, dkk. 2014). Tanaman terong atau terung (Solanum melongena
L) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang digemari oleh masyarakat
karena selain memiliki rasa yang enak, juga banyak mengandung vitamin dan gizi
77
seperti; vitamin A, vitamin B, vitamin C, kalium, fosfor, zat besi, protein, lemak,
dan karbohidrat. Selain itu, terung juga mempunyai khasiat sebagai obat karena
mengandung alkaloid solanin, dan solasodin yang berfungsi sebagai bahan baku
kontrasepsi oral. Buah terung juga diekspor dalam bentuk awetan, terutama jenis
sangat dikenal oleh semua lapisan masyarakat. Terung menjadi salah satu menu
yang paling diminati berbagai kalangan. Untuk membelinya pun tidak sulit karena
tersedia dipasar-pasar maupun supermarket. Selain rasanya enak, terung juga bisa
Dalam setiap 100 gram terong segar terdapat kandungan zat sebagai berikut:
fosfor, 0,4mg besi, 4mg Vitamin A, 5mg Vitamin C, 0,04mg vitamin B1, 92,7mg
selama ini terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk yang diikuti
78
tepat untuk diterapkan salah satunya penggunaan pupuk. Pupuk yang sering
digunakan adalah pupuk anorganik (pupuk kimia). Penggunaan pupuk kimia yang
asupan hara yang diperlukan, lebih parah, tanah tanah dapat mengalami
pencemaran, yaitu keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
masalah:
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
79
80
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
Menurut (Irawati, 2022: 35) dengan menjadi Pelajar Pancasila artinya menjadi
pelajar yang memiliki jati diri yang kuat sebagai bangsa Indonesia, yang peduli dan
mencintai tanah airnya, namun juga cakap dan percaya diri dalam berpartisipasi dan
2.2 Kewirausahaan
Wirausha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira berarti gagah,
atau entrepreneur yang merupakan kata serapan dari bahasa Prancis yaitu
81
Menurut Wijaya (2017: 21) wirausaha adalah orang yang melakukan upaya
kretaif dan inovatif dengan mengembangkan ide serta meramu sumber daya untuk
proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber
kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha yang
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumya. Frederick et al. (2007: 29)
kewirausahaan adalah proses visi, perubahan, dan penciptaan yang dinamis Ini
membutuhkan penerapan energi dan semangat terhadap kreasi dan implementasi ide-
mulia pada seseorang yang inovatif dan kreatif untuk kemajuan pribadi dan
masyarakat.
sesuatu yang baru dan bernilai dengan mencurahkan usaha serta waktu yang
diperlukan, dengan asumsi resiko keuangan, psikis, dan sosial yang menyertainya,
dan menerima imbalan uang yang dihasilkan dan kepuasan pribadi serta kemandirian.
82
dikenal dengan nama ilmiah Solanum melongena L. adalah tanaman asli daerah
tropis yang cukup dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu sayuran pribumi, buah
terung hampir selalu ditemukan di pasar tani atau pasar tradisional dengan harga
yang relatif murah. Akhir-akhir ini bisnis terung masih memberikan peluang pasar
yang cukup baik terutama untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Perlu
diakui belum adanya standardisasi mutu sesuai tuntutan masa kini serta masuknya
terung hibrida introduksi dari Jepang dan Thailand ke pasaran dalam negeri
menyebabkan harga rata-rata terung varietas lokal masih berada di bawah potensi
sangat dikenal oleh semua lapisan masyarakat. Terung menjadi salah satu menu
yang paling diminati berbagai kalangan. Untuk membelinya pun tidak sulit karena
tersedia dipasar-pasar maupun supermarket. Selain rasanya enak, terung juga bisa
83
peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan
biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam
pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur
menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pupuk kandang pula. Beberapa petani di
Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan kandang adalah kadar
haranya yang bervariasi. Komposisi hara ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya, alas kandang, dan
tidak hanya tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan dan air
yang diberikan, umur, dan bentuk fisik dari ternak (Hartatik dan Widowati, 2006).
84
tanaman. Penggunaan jenis media tanam yang tepat akan memberikan kondisi
lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Syarat media tanam yang baik
adalah sebagai berikut : (1) dapat berfungsi sebagai tempat berpijak tanaman, (2)
dapat mengikat air dan unsur hara, (3) mempunyai drainase dan aerasi yang baik, (4)
sumber penyakit bagi tanaman, dan (6) mudah didapatkan dan harganya relatif murah
optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media tanam yang sesuai. Media
tanam terdiri dari dua tipe yaitu campuran tanah (soil-mixes) yang mengandung tanah
alami dan campuran tanpa tanah (soilles-mixes) yang tidak mengandung tanah
2.6 Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan. Jenis tanah dibedakan menjadi
dua, yaitu tanah mineral dan tanah organik. Tanah mineral adalah tanah yang
adalah tanah yang berasal dari hasil pelapukan bahan-bahan organik. Tanah organik
memiliki bahan organik dalam jumlah yang tinggi, misalnya tanah gambut. Setiap
jenis tanah memiliki sifat fisik dan sifat kimia yang berbeda, sebagai contoh tanah
85
latosol memiliki sifat kimia yang kurang baik, memiliki KTK yang rendah
disebabkan oleh bahan organik sedikit dan memerlukan tambahan unsur hara N, P, K,
Ca, Mg dan beberapa unsur mikro. Tanah latosol mengandung hidrooksida besi atau
Pengaruh kondisi tanah bagi tanaman merupakan salah satu faktor yang
Tempat tumbuhnya tanaman; (2) Tempat persediaan udara bagi pernafasan akar
tanaman dan kehidupan mikroorganisme; (3) Tempat persediaan unsur hara bagi
pertumbuhan tanaman, baik berupa zat organik maupun anorganik; (4) Tempat
persediaan air untuk melarutkan unsur hara agar bisa diserap tanaman (Balai
tanaman adalah tanah yang mengandung zat organik, anorganik, air, dan udara dalam
keadaan cukup dan tersedia sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Zat organik
merupakan zat yang terbentuk dari hasil pelapukan atau pembusukan sisasisa
tanaman dan hewan. Biasanya zat organik terdapat pada lapisan tanah paling atas (top
ialah zat yang berasal dari hancuran bebatuan dan mineral, biasanya tersebar pada
lapisan tanah bawah pada kedalaman lebih dari 15 cm. Tanah dikatakan subur apabila
86
anorganik, 25% air, dan 25% udara (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim,
2015).
dalamnya terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air, tanah, dan udara. Air,
tanah, dan udara sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman. Keuntungan dari
tanah yang berstruktur gembur atau remah ini yakni udara dan air tanah berjalan
tanah yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik di
1. Bahasa Indonesia
kepedulian, empati atau pendapat dari teks aural, visual dan atau audio
visual.
2. Matematika
3. Sosial
87
4. PKWU
5. Ekonomi
6. PKN
ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk
lain.
7. TIK
88
membentuk identitas yang kuat pada setiap peserta didik. Membentuk sikap yang
dapat membawa peserta didik pada kemajuan dan sesuai dengan karakteristik.
kebutuhan baru yang berbeda dengan masa sebelumnya dan memiliki tatanan baru
89
Kerangka pemikiran adalah ilustrasi dari ringkasan yang lugas dan benar
mengenai konsep atau gambaran yang berhubungan satu kejadian dengan fenomena
lainnya. Kerangka pemikiran sangat penting untuk mengetahui konsep dasar atau
gambaran ringkas dari sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh seseorang
Adapun kerangka untuk penelitian dapat dilihat dari proses penanaman dan
pembudidayaan terong ungu dapat meningkatkan life skill siswa dalam bidang
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada proses penerapan teknik Budidaya
Terong Ungu yaitu:
90
Pupuk 10 Karung
Air -
Tali 30 Meter
Polybag 50 Pcs
Paranet 9 Meter
91
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
peraturan yang terdapat dalam penelitian yaitu bagaimana cara seseorang untuk
penelitian ini berfokus pada makna dari elemen-elemen pembentukan ukiran pinto
Aceh dan proses penerapan teknik manik-manik pada tas etnik pinto Aceh.
dengan menggunakan tipe deskriptif. Dimana metode ini merupakan penelitian yang
dilakukan terhadap objek atau sesuatu yang harus diteliti secara menyeluruh,
mendalam dan utuh. Penelitian yang dilakukan dengan metode kualitatif bertujuan
realitas sosial yang ada di dalam masyarakat yang menjadi penelitian dan berupaya
menarik realita itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, model, tanda atau
gambaran tentang kondisi dan fenomena tertentu, dan dan proses penerapan teknik
92
penelitian ini yaitu pada SMA Negeri 16 Banda Aceh, Jl Prof Ali Hasyimi, Ilie
Ulee Kareng Banda Aceh dan Museum Aceh Kota Banda Aceh yang berada di Jl.
Aceh.
2 3 4
1 Pelaporan proposal
3 Proses produk
4 Pelaporan akhir
93
peneliti berperan menjadi instrumen. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif
instrumen, maka peneliti harus mempunyai wawasan yang luas sehingga mampu
yang dibuat, oleh penulis sendiri. Peneliti menggunakan metode ini karena untuk
mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang
terjadi. Selain itu, peneliti hanya sebagai pelaku peran dari implementasi mandiri
penerapannya.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama pada objek penelitian. Adapun data primer yang digunakan dalam
94
terhadap motif ukiran pinto Aceh di Museum Aceh, baik yang diperoleh
secara lisan maupun tulisan dari para informan, dan informasi sebagai
dari manik-manik.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber ketiga dari
seperti skripsi, artikel, jurnal ilmiah, ensiklopedia, buku bacaan dan situs
1. Wawancara
dari metode wawancara ini bahwa di setiap penggunaan metode ini selalu
95
(2007:190)
2. Dokumentasi
yang berupa fakta dan data sosial yang tersimpan di objek penelitian.
96
Kumpulan data lainnya dapat berupa foto, video, CD, hardisk, flashdisk,
yang bersumber dari dokumen arsip. Kegiatan ini selain untuk mencatat
3. Observasi
Burhan (2007:118).
pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Karena itu
97
4. Studi Kepustakaan
guna mencari buku-buku ataupun hal-hal yang terkait dengan analisis motif
5. Internet Searching
website tertentu yang dapat mendukung hasil pencarian. Penulis juga akan
dari internet sehingga dapat dipastikan setiap data yang digunakan benar-
adalah analisis makna yang terkandung dalam motif ukiran pinto Aceh dan
atau menjadi sumber dari objek penelitian, menurut Indra (2019: 17).
98
butuhkan. Subjek pada penelitian ini yang pertama adalah staf khusus
(2007:111). Pada penelitian ini yang menjadi informan adalah staf khusus
https://noniaryanti.wordpress.com/2016/05/17/snowball-sampling/, (Website
diakses pada tanggal 10 Januari 2023, Pukul 13:32)
Menurut Suardi Endaswara (2016:119), Kriteria informan dalam
99
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil studi pustaka, catatan lapangan
kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain,
Budidaya Terong Ungu sebagai ukuran dari beberapa data yang diperoleh,
Mustafa (2013:164).
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Waktu Penyiangan pada
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L.) Var. Grobogan. Budidaya
http://industri.bisnis.com/read/20150610/99/442242/tanaman hortikultura-
Nusatama. Yogyakarta.
Cahyono, B. 2016. Untung Besar dari Terong Hibrida. Pustaka Mina. Jakarta.
Direktorat Bina Produksi Padi dan Polowijo. 1990. Pengembangan Produksi Kedelai.
Direktorat Gizi Depkes. R.I. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta:
Emma. S. Wirakusumah. 1994. Buah dan Sayuran untuk Terapi. Penebar Swadaya.
W, Zakaria F. 2013.
Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogeal L.) berdasarkan Waktu