Anda di halaman 1dari 20

PROSES PEMBUATAN ES CENDOL

DI DESA LURAGUNG LANDEUH KECAMATAN


LURAGUNG KABUPATEN KUNINGAN

Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Pelajaran Bahasa


Indonesia
sebagai Syarat Ujian Nasional

Disusun Oleh:
1. M. Fadilah
2. M. Faridz R.
3. M. Vicko F.
4. Dejan A.S.
Kelas IX.6
SMP NEGERI 1 CIWARU
2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN

PROSES PEMBUATAN ES CENDOL


DI DESA LURAGUNG LANDEUH KECAMATAN LURAGUNG
KABUPATEN KUNINGAN

Disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Suryadana Ida Rosida, S.Pd.


NIP. 19650824 199703 1 001 NIP. 19710619 200701 2 005

Kepala Sekolah
SMP Negeri 1 Ciwaru

WIJAYA, S.Pd., M.Si.


NIP. 19610410 198403 1 004

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang berjudul
Proses Pembuatan Es Cendol di Desa Luragung Landeuh
Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk melengkapi salah satu
syarat Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Ciwaru, Kecamatan Ciwaru,
Kabupaten Kuningan. Penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam karya tulis ilmiah ini baik sistematika
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, sangat
penyusun harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
terhadap karya tulis ilmiah ini, karena dengan adanya hal
tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penyusun telah
mendapat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Suryadana, selaku Pembimbing I yang telah
memberi ilmu pengetahuan yang tiada terhingga nilainya.
2. Ibu Ida Rosida, S.Pd., selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
3. Bapak Eko, selaku narasumber dan pengusaha Es Cendol di
Desa Luragung Landeuh Kecamatan Luragung Kabupaten
Kuningan.
4. Siswa-siswi SMP Negeri 1 Ciwaru terutama kelas IX yang telah
berpartisipasi aktif pada pelaksanaan penelitian sampai pada
pengumpulan data.

4
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan, bimbingan, motivasi, dan
doa restunya baik berupa moril maupun materiil, semoga
diterima oleh Allah SWT, sebagai amal ibadah. Penyusun
berharap karya tulis ilmiah ini bermanfaat, khususnya bagi
penyusun dan pembaca pada umumnya.

Ciwaru, April 2017


Penyusun

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 2
D. Metode Penelitian........................................................................... 3
E. Sistematika Penelitian.................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Filosofi Es Cendol............................................................................ 4
B. Isi Kandungan Es Cendol............................................................. 5
C. Resep Es Cendol............................................................................. 5
D. Manfaat Mengonsumsi Cendol.................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cendol merupakan makanan tradisional yang berasal dari

Asia Tenggara yang masih populer di Indonesia , Malaysia ,

Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand Selatan. Di

6
Singapura, minuman ini dinamakan lortchorng. Cendol

merupakan minuman khas Indonesia, lebih tepatnya dari

Banjarnegara yang terbuat dari tepung beras dan disajikan

dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Minuman

khas Banjarnegara ini lezat serta segar dan cocok diminum

pada saat cuaca panas, minuman ini lebih nikmat disajikan

dingin.
Berkembang kepercayaan populer dalam masyarakat

Indonesia bahwa istilah "cendol" mungkin sekali berasal dari

kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa dan

Indonesia; hal ini merujuk sensasi jendolan yang dirasakan

ketika butiran cendol melalui mulut kala tengah meminum es

cendol. Namun kata cendol juga mungkin berasa dari kata

Thailand "chorn dooi" yang artinya "tolong".


Cendol berasal dari daerah Banjanegara yang dulunya di

sebut sebagai Dawet Ayu Khas Banjarnegara. Dawet

Bajanegara menjadi terkenal karena pada awalnya dari lagu

yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono

berjudul Dawet Ayu Banjarnegara. Pada tahun 1980an, lagu

tersebut dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan

Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan

Banyumas pada era 1970-1980an.


Selain soal kemunculan nama dawet ayu, Ahmad Tohari

mengatakan berdasarkan tutur turun-temurun, ada sebuah

2
keluarga yang berjualan dawet sejak awal adab ke-20.

Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka,

dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.


Di Sunda Cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan

tepung beras yang diwarnai daun suji dengan ayakan

sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di

ujungnya. Orang Sunda yang minum cendol disebut nyendol.

Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau

sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang hari.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari pembatasan masalah tersebut, penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa filosofi es cendol?


2. Apa isi kandungan es cendol?
3. Apa resep es cendol?
4. Apa manfaat mengonsumsi cendol?

C. Tujuan Penulisan

1. Kegunaan Secara Teoretis

Secara ilmiah penelitian ini sebagai media informasi

serta sebagai salah satu pengetahuan dan wawasan

tentang cara dan proses pembuatan es cendol, serta gizi

yang terkandung di dalamnya.

2. Kegunaan Praktis

3
Penelitian ini dapat digunakan oleh praktisi pendidikan

dan insan pembelajaran, adapun manfaat dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran tentang cara pembuatan es

cendol.
b. Bagi siswa, mendapat pengalaman yang baru dalam

proses pembelajaran dan termotivasi untuk lebih aktif

dan kreatif.
c. Bagi peneliti, dapat mengetahui kelebihan dan

kekurangan makanan es cendol.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode observasi, yaitu

dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke

tempat yang akan diobservasi agar mendapatkan informasi

yang dapat dibuktikan kebenarannya.

E. Sistematika Penelitian

1. Datang langsung ke tempat pengusaha pembuatan es

cendol agar lebih mudah untuk melakukan penelitian.


2. Melihat dan berbincang dengan pengusaha es cendol

untuk mendapatkan data tentang es cendol.


3. Mendokumentasikan cara pembuatan es cendol.

4
4. Ikut membantu dalam pembuatan es cendol supaya lebih

memahami tentang cara pembuatan es cendol.

BAB II
PEMBAHASAN

A Filosofi Es Cendol

Biasanya pada angkringan dawet ayu terdapat

gambar/patung Semar dan Gareng. Simbolisasi Semar dan

Gareng dipilih karena padanan kata dua figur punakawan itu

mencipta kata mareng. Mareng dalam Bahasa Jawa artinya

musim panas atau kemarau. Saat cuaca panas, dawet ayu

adalah oase penyegar yang sempurna untuk memberantas

dahaga.
Mengutip penelitian Ika Kusuma dari Universitas Negeri

Semarang (2009) Makna Simbol Semar dan Gareng pada

Dawet Ayu Banjarnegara, jenis kayu untuk ukiran wayang

Semar dan Gareng pun ditentukan secara khusus dari jenis

kayu kanthil. Ini diyakini memiliki unsur magis untuk daya

pelarisan. Kanthil dalam bahasa Jawa artinya terenggut

tertarik. Pohon kanthil memang menghasilkan bunga kanthil

yang wangi, dan lazim digunakan untuk upacara sesaji.


Jika mau lebih memaknai dawet ayu, kita sesungguhnya

tak sekedar menemukan figur Semar dan Gareng saja pada

pikulan dawet ayu. Melainkan keempat Punakawan itu. Tafsir

5
nya lebih komprehansif. Ini yang kata Sunardi masih jarang

diketahui publik.
Tokoh Semar memiliki makna dasaran dawet ayu. Simbol

yang menjadi pokok berjualan. Tokoh Gareng artinya

ngeneng. Kata dalam logat Banyumasan ini berarti menarik

perhatian orang. Tokoh Petruk bermakna nyeluk yang

artinya mengundang untuk membeli. Dan, tokoh Bagong

bermakna njagong, yakni perwujudan dari duduk ketika

asah-asah atau membersihkan gelas setelah dipakai

pembeli. Keempat tokoh punakawan ini selalu menghias dan

memaknai pikulan dawet ayu dimanapun berada. Dipercaya,

filosofi punakawan ini juga bisa melariskan penjualan dawet

ayu.

B Isi Kandungan Es Cendol

1. Energi 878 kkal


2. Protein 11,25 gr
3. Lemak 14,9 gr
4. Karbohidrat 175,37 gr
5. Kalsium 163 mg
6. Fosfor 230 mg
7. Zat besi 2,28 mg
8. Vitamin A 0 IU
9. Vitamin B1 0 mg
10. Vitamin B2 2 mg.

F. Resep Es Cendol

Tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan

dicetak melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran.

6
Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari

daun pandan, namun saat ini telah digunakan pewarna

makanan buatan. Di sunda, cendol dibuat dengan cara

mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun

suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong

yang lancip di ujungnya. Di sunda, minum cendol disebut

'nyendol'.
1. Bahan untuk membuat cendol
a. Bahan-bahan dasar
1) Tepung beras 250 gram
2) Tepung tapioka 250 gram
3) Air sari daun pandan 100 ml
4) Air matang 600 ml
5) Es batu serut secukupnya
b. Bahan santan untuk cendol
1) Santan 1 liter
2) Daun pandan 3 lembar
3) Garam sendok teh
c. Bahan larutan gula merahnya :
1) Gula merah aren 500 gram, disisir
2) Gula putih 50 gram
3) Air 250 ml
2. Cara membuat cendol
1. Terlebih dahulu campurkan tepung beras, tepung

tapioka, daun pandan serta air. Aduk rata. Direbus

sampai mengental.
2. Cetak adonan dawet menggunakan alat cetak cendol.

Kerjakan hingga adonan habis. Letakkan wadah berisi

air hangat di bawah cetakan dawet supaya hasil

cetakan dawetnya bagus dan tidak menggumpal.

Sisihkan.

7
3. Membuat kuah santannya yaitu rebus santan, daun

pandan dan garam sampai mendidih sambil terus

diaduk aduk supaya santannya tidak pecah. Angkat

dan dinginkan. Sisihkan.


4. Membuat larutan gula merahnya yaitu rebus air, gula

merah serta gula putih hingga mendidih. Aduk rata.

Angkat dan dinginkan.


5. Cara menyajikan es cendol yaitu siapkan gelas, lalu

masukkan dawet secukupnya, kemudian siram dengan

kuah santannya dan tuangkan larutan gula merahnya.

Tambahkan es batu serut.


6. Es cendol siap disajikan.

G. Manfaat Mengonsumsi Cendol

1. Membantu pencernaan.
2. Efek mendinginkan tubuh.
3. Meningkatkan nilai gizi.
4. Menjaga kesehatan tulang.
5. Meningkatkan asupan gula.
6. Mengontrol tekanan darah.
7. Meningkatkan kesehatan..

BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan

Kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa

istilah "cendol" mungkin sekali berasal dari kata "jendol",

8
yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa dan Indonesia;

hal ini merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika

butiran cendol melalui mulut kala tengah meminum es

cendol. Namun kata cendol juga mungkin berasa dari kata

Thailand "chorn dooi" yang artinya "tolong".


Biasanya pada angkringan dawet ayu terdapat

gambar/patung Semar dan Gareng. Simbolisasi Semar dan

Gareng dipilih karena padanan kata dua figur punakawan itu

mencipta kata mareng. Mareng dalam Bahasa Jawa artinya

musim panas atau kemarau. Saat cuaca panas, dawet ayu

adalah oase penyegar yang sempurna untuk memberantas

dahaga.
Manfaat mengonsumsi cendol adalah:
1. Membantu pencernaan.
2. Efek mendinginkan tubuh.
3. Meningkatkan nilai gizi.
4. Menjaga kesehatan tulang.
5. Meningkatkan asupan gula.
6. Mengontrol tekanan darah.
7. Meningkatkan kesehatan.

H. Saran

Penjual es cendol sebaiknya meningkatkan produk es

cendol inovasi agar bisa meningkatkan kualitas, mutu, dan

pelayanan. Sedangkan untuk peningkatan pelayanan dapat

dilakukan dengan bersikap ramah dengan pelanggan dan

memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendol

http://semuacaramembuat.blogspot.co.id/2014/11/cara-
membuat-cendol.html

http://intipsejarah.blogspot.co.id/2014/11/sejarah-minuman-es-
cendol.html

http://legenda-unik.blogspot.co.id/2014/09/asal-usul-es-
cendol.html

http://ginna-amora.blogspot.co.id/2015/12/sejarah-filosofi-dan-
resep-es-dawet.html

LAMPIRAN-LAMPIRAN

10
11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai