Anda di halaman 1dari 3

MENGGALI INSPIRASI

UNTUK MENULIS PAPER


oleh: Mustagfiroh

Salah satu program kegiatan di MAN 1 Nganjuk untuk siswa kelas XI semua jurusan
adalah pelaksanaan penelitian sederhana yang tagihan konkretnya berupa laporan hasil
penelitian dalam bentuk paper. Kewajiban menyelesaikan paper ini ternyata menimbulkan
keresahan di kalangan siswa. Mereka menganggap tugas itu terlalu berat, membingungkan,
dan (yang paling parah) sia-sia.
Dari fenomena itu, kita bisa tahu, betapa tradisi ilmiah dan berpikir sistematis dalam
menyelesaikan masalah masih belum ada dalam lingkungan pendidikan kita. Kita lebih suka
menyelesaikan persoalan dengan cara yang praktis dan pragmatis dibandingkan dengan
mengakaji secara komprehensif masalah tersebut untuk menghasilkan solusi yang tepat.
Hal itulah yang sesungguhnya menjadi alasan paling masuk akal, mengapa paper
diwajibkan bagi siswa. Selain untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca,
menulis, dan menelaah bidang ilmu tertentu, diharapkan dengan penyusunan paper itu,
mereka juga akan terbiasa menyelesaikan suatu masalah secara terencana, teruji, mendalam,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menulis laporan hasil penelitian semacam paper, pada dasarnya tidak berbeda dengan
menulis tulisan-tulisan ilmiah lainnya, bahkan, kalau saya boleh mengatakan, memiliki
tingkat kesulitan yang sama juga dengan menulis fiksi. Bukankah untuk menghasilkan fiksi
yang berkualitas, seorang penulis juga perlu mengadakan penelitian dan pengkajian terhadap
masalah yang disampaikan? Hal yang membedakan hanyalah pada formalitas bahasa dan
sistematika penyajian.
Sering saya mendengar siswa mengeluh “tidak punya inspirasi” saat saya meminta
mereka menulis. Dari hasil wawancara singkat dengan mereka, saya bisa menyimpulkan,
hambatan terbesar mereka dalam melakukan kegiatan ini adalah kurangnya pengetahuan,
keringnya gagasan tentang persoalan yang akan ditulis, dan tidak terbiasanya menuangkan
pikiran dan perasaan melalui media tulisan.

Bagaimana Mencari Inspirasi?


Definisi dasar inspirasi adalah ilham, gagasan, atau hasil pemikiran yang berada
dalam benak kita. Oleh karena itu, masing-masing orang sebenarnya memiliki inspirasi dan
tidak perlu mencari ke mana-mana, karena inspirasi tersebut tersimpan rapi di dalam diri kita
sendiri-sendiri. Yang kita perlukan sebenarnya adalah media untuk memancing agar inspirasi
itu keluar.
Hedi Sastrawan (2012) mengatakan media atau sumber inspirasi ada banyak di
sekeliling kita yang dengan mudah dapat kita peroleh. Sumber inspirasi itu antara lain adalah
sebagai berikut.
(1) Buku
Sumber inspirasi yang paling populer, mudah didapat, dan kaya akan ilmu adalah
buku. Dengan membaca buku kita akan memperoleh banyak informasi yang dapat
menjadi inspirasi. Untuk memperoleh ide dalam membuat paper, sebaiknya kita benyak
membaca buku yang berbicara berkaitan dengan bidang ilmu yang kita minati.
(2) Artikel di majalah, koran, atau blog dan website
Sumber kedua yang dengan mudah dapat kita baca adalah artikel, baik di koran,
majalah, koran, atau yang diposting melalui blog dan website. Artikel tersebut tidak
harus selalu baru, karena masalah yang dibicarakan dalam artikel biasanya masalah yang
aktual (betul-betul baru atau selalu dianggap baru). Dengan banyak membaca artikel,
pasti akan muncul gagasan tentang masalah apa yang seharusnya kita pilih untuk paper
kita.
(3) Lingkungan sekitar
Sumber inspirasi yang tak kalah kaya dan menariknya adalah lingkungan sekitar dan
komunitas masyarakat tertentu dengan segala aspek budayanya. Jika kita mau
berinteraksi lebih intens dengan lingkungan sekitar kita atau dengan komunitas
mayarakat terentu, kita akan memperoleh beragam jenis informasi. Banyaknya informasi
yang kita peroleh itu akan memberikan kita inspirasi masalah apa yang seharusnya kita
tulis dalam paper.

Setelah Punya Inspirasi...?


Kadang kita merasa bingung dan tak tahu langkah apa yang harus kita lakukan
berikutnya setelah memperoleh inspirasi. Mau diapakan inspirasi atau gagasan itu?
Bagaimana memulai menulis paper? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita
bisa berpedoman pada langkah-langkah ilmiah atau metode ilmiah yang secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut.
(1) Menyadari adanya masalah dan merumuskan masalah
Inspirasi yang muncul sebenarnya adalah bentuk dari penyadaran adanya masalah.
Setelah mendata beberapa masalah yang muncul, kita bisa menentukan masalah yang akan
kiat teliti dengan mempertimbangkan hal berikut ini.
a. Masalah atau topik yang dipilih harus bermanfaat, artinya teori dari hasil penelitian
bisa dimanfaatkan, baik secara teoretis, maupun praktis.
b. Topik yang dipilih harus menarik dan sesuai dengan minat penulis, hal ini
dimaksudkan agar peneliti serius mengerjakan penelitiannya.
c. Topik yang dipilih harus dikuasai, artinya tidak terlalu asing bagi penulis.
d. Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik memungkinkan untuk diperoleh,
artinya tersedia bahan atau literatur sehubungan dengan topik yang akan ditulis.
Jika masalah telah kita tentukan, baru kita rumuskan dalam bentuk pertanyaan atau
pernyataan yang lebih rinci.
(2) Melakukan penelitian awal untuk menentukan hipotesis
Agar kita paham dengan masalah yang akan kita teliti, kita bisa melalukan penelitian
awal terhadap masalah dan objek yang kita teliti tersebut. Penelitian awal ini dapat kita
lakukan dengan observasi, wawancara, atau menyebar angket. Informasi yang kita peroleh
dari penelitian awal tersebut kemudian kita komparasikan dengan teori-teori yang sesuai dari
beragam literatur. Dengan demikian, kita akan dengan mudah mengajukan hipotesis atau
dugaan-dugaan sementara untuk menentukan alternatif pemecahan masalah, menentukan
objek penelitian, menentukan data/informasi yang akan dianalisis, menentukan instrumen
atau alat penjaring data, sampai merencanakan cara mengolah data atau informasi yang telah
kita peroleh. Sampai langkah ini, sebenarnya kita sudah menyusun proposal penelitian.
(3) Menguji Hipotesis
Setelah kita berhasil merumuskan masalah dan menentukan hipotesis, maka langkah
berikutnya adalah menguji hipotesis kita tersebut. Untuk itu, kita harus melakukan penelitian
secara lebih detail dan mendalam. Pada langkah ini kita tinggal melaksanakan rencana yang
secara teknis tergambar di dalam proposal penelitian yang telah kita susun.
(4) Menarik kesimpulan dan menyusun laporan
Dari kegiatan menguji hipotesis, kita akan mempeloleh sebuah kesimpulan berkaitan
dengan pemecahan masalah yang telah kita teliti. Dan langkah terakhir dalam kegiatan ini
adalah menuliskan proses dan hasil dalam bentuk laporan.
Tak ada hal yang sulit kita lakukan selama kita mau mencobanya. Dan jika kita
mengalami kegagalan, seharusnya kita berprinsip pada slogan “once more again”, satu kali
lagi. jika gagal lagi, satu kali lagi mencoba, begitu seterusnya. SELAMAT MENCOBA.

Anda mungkin juga menyukai