Disusun oleh:
Nama:Hairia Masahida
La ari Buton
Kelas: Xll MIPA 1
Karya tulis dengan judul" Pemanfaatan ampas tahu sebagai pakan ternak di maluku tenggara "
dia buat untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian sekolah tahun pelajaran 2022/2023, telah
Hari:
Tangggal:
Mengetahui,
1 Kepala sekolah dan staf dewan guru SMA Negri 2 Maluku Tenggara yang membantu
penulis dalam bentuk pengajaran dan pembinaan selama penulis menempuh pendidikan
2 Bapak Mohamad suad s.pd selaku pembimbing atas bimbingan dan arahan sehingga
terselesainya karya tulis ilmiah ini
3 Ibu Nova C Leleury s.pd selaku wali kelas XII MIPA 1 yang selalu memotivasi penulis
4 Orang tua tercinta dan saudara yang telah membantu penulis dalam penulisan iniberubah doa
dan motivasi untuk keberhasilan penulis
5 Teman teman angkatan 2023 yang saling memberikan dukungan sehingga terselesaikannya
karya tulis ini
Akhir kata, besar harapan penulis karya ilmiah ini dapat memberikanbanyak manfaat bagi para
pembacanya, walau masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, penulis masih sangat
membutuhkan kritik dan saranberupa motivasi untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang lebih
baik dimasa mendatang.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
DAFTAR ISI
BAB III
PEMBAHASAAN
3.1 Konsumsi Ransum....................................................................................................................8
3.2 Bobot Badan Akhir....................................................................................................................9
3.3 Tambahan Bobot Badan..........................................................................................................10
103.4 Konversi Ransum (FCR)........................................................................................................11
BAB IV
4.1 Simpulan............................................13
4.2 Saran...............................................................................................................................13
Daftar Pustaka ...............................................................................................................................v
Lampiran........................................................................................................................................vi
BAB I
PENDAHULUAN
Masih banyak orang yang belum tahu tentang manfaat dari ampas tahu. Ampas tahu adalah salah
satu jenis makanan yang sangat terkenal di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Tengah
dan beberapa daerah lainnya. Namun bagi daerah perkotaan biasanya memang belum mengenal
makanan yang berasal dari tahu ini yaitu, ampas tahu. Ampas tahu adalah zat buangan yang
diperoleh selama proses produksi tahu.
Kedelai hasil perebusan akan didiamkan selama beberapa saat, kemudian akan digiling. Lalu,
sari-sari tahu hasil dari kedelai giling akan diendapkan menjadi tahu. Sementara itu sisa dari
kedelai giling yang tidak terpakai akan menjadi ampas.
Karakter ampas sama seperti tahu yaitu memiliki warna yang lebih putih dan lembut. Disinilah
ampas tahu dapat diolah menjadiberbagai macam jenis makanan lainnya yang juga memiliki gizi
yang cukup untuk tubuh. Selama ini limbah ampas tahu belum dimanfaatkan secara maksimal.
Ampas tahu lebih banyak digunakan sebagai pakan ternak (sapi dan babi) atau bahkan dibuang
begitu saja. Padahal ampas tahu memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan bisa diolah
menjadi makanan yang lezat dan aman dikonsumsi.
Konsumsi Ransum
Ternak yang diberi ransum komersial 100% (R1) mengkonsumsi ransum sebanyak 170,20 kg
selama 15 minggu atau 1,62 kg (DM) perhari. Sedangkan babi yang diberi ransum dengan
penggantian ransum komersal dengan ampas tahu 5%, 7,5% (R2, R3) masing-masing lebih
rendah 2,26 dan 0,32%, sedangkan dengan yang penggantian ransum komersial dengan ampas
tahu 10% (R4) mengkonsumsi ransum lebih tinggi 0,89% (Tabel 2), namun secara statustik tidak
berbeda nyata (P>0,05). Kalau dihitung konsumsi harian perlakuan R2, R3 dan R4 masing-
masing 1,58; 1,59 dan 1,64 kg. Tidak terjadi perbedaan konsumsi antar perlakuan hal ini
disebabkan bobot badan babi juga tidak berbeda. Selain itu penggantian ransum komersial
dengan ampas tahu sampai level 10% tidak menyebabkan perbedaan kandungan energi ransum.
Kandungan energi ransum sangat berpengaruh terhadap konsumsi. Jika kandungan energi
ransum rendah, maka konsumsi akan tinggi, sebaliknya jika kandungan energi tinggi maka babi
akan mengkonsumsi ransum lebih sedikit.
Badan Pusat statistik Provinsi Bali. 2013. Bali dalam Angka 2013.
Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia). 2015. Produksi Kedelai Tahun 2014.
Budaarsa, K. 1997. Kajian penggunaan rumput laut dan sekam padi sebagai sumber serat
dalam ransum untuk menurunkan kadar lemak karkas dan kolesterol daging
Budaarsa K., P.H. Siagian, dan Kartiarso. 2007. Penggunaan rumput laut dan sekam
sebagai sumber serat dalam ransum terhadap kadar lemak karkas babi. Jurnal Ilmu Ternak 7. 2 : 95-100
Budaarsa, K. 2012. Babi Guling Bali, dari Beternak, Kuliner hingga Sesaji. Penerbit
Davis, J.M., P.E. Urriola, G.C. Shurson. S.K. Baidoo and L. J. Johnston. 2014. Effects of
adding supplemental tallow to diets containing 30% distillers dried grains with
Duldjaman.M. 2004. Penggunaan ampas tahu untuk meningkatkan gizi pakan domba
pilot plant on chemical composition and standardized ileal amino acid digestibility
in rapeseed meal for pigs. Journal of Animal Science: Vol. 93 No. 6, p. 2813-
2825
Ferdian Kusuma. 2008. Pengaruh pemberian tepung ampas tahu dalam ransum terhadap
Hernaman, I., R. Hidayat dan Mansyur. 2005. Ampas tahu adalah limbah hasil
Universitas Jambi.
Nuraini, S.A.Latif, dan Sabrina. 2009. Potensi monascus purpureus untuk membuat
Shurtleff, W. And A. Aoyagi. 1975. The Book of Tohu, Food for Mankind. Ten Speed
Sri Harjanto. 2011. Pengaruh penggunaan ampas tahu dalam ransum terhadap performan
Tanwiriah, Wiwin, 2009. Pengaruh tingkat pemberian ampas tahu dalam ransum
Tarmidi, A.R. 2010. Penggunaan Ampas Tahu dan Pengaruhnya pada Pakan Ruminansia. Layanan dan
Produk Umban Sari Farm.
LAMPIRAN