TENTANG KACANG-KACANGAN
KELOMPOK 3
Penyusun:
Alvin Fabio
Efraim Christian
Gabriella Celestyn
Rafael Yogaherry
Rowina Ayu
Sabrina Putri
Vincent Faustino
Zaki Alfa
SMP PSKD 3
KABUPATEN JAKARTA TIMUR, PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR
Selamat hari yang cerah bagi para pembaca,
Kami, kelompok 3, dengan tulus dan penuh semangat, ingin menunjukkan makalah
ini kepada anda, yang berjudul "Tentang Kacang-kacangan". Dalam upaya kami
untuk menjelajahi dan memahami topik yang sangat menarik ini, kami telah berusaha
keras untuk mengumpulkan informasi terkini, fakta-fakta menarik, serta wawasan
yang mendalam tentang kacang-kacangan dan segala keajaiban yang terkandung di
dalamnya.
Makalah ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama antara anggota kelompok 3
yang terdiri dari [Fabio,Efraim,Gabriella,Rafael,Rowinna,Putri,Vincent,Alfa]. Kami
bertekad untuk menyajikan informasi yang relevan, terbaru, dan bermanfaat bagi
semua pembaca. Kacang-kacangan adalah bagian penting dari diet kita, dan dalam
makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek penting yang berkaitan dengan
kacang-kacangan, seperti karakteristiknya, jenis-jenisnya, teknik pengolahan, serta
manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsinya.
Tanpa berlama-lama, kami mengundang Anda untuk menjelajahi makalah ini dan
semoga informasi yang kami sajikan dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang kacang-kacangan serta merangsang minat Anda untuk lebih
mendalami topik yang sangat bermanfaat ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dan
bermanfaat bagi semua pembaca. Selamat membaca!
Hormat kami,
[Fabio,Efraim,Gabriella,Rafael,Rowinna,Putri,Vincent,Alfa]
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Tujuan Penulisan....................................................................1
1.2 Ruang Lingkup Materi...........................................................1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini adalah memberikan informasi kepada pembaca seperti tentang
kacang-kacangan, baik dari segi sifat fisik, kimia, maupun biologi, sehingga mereka
dapat memahami nilai gizi, manfaat kesehatan, dan peran dalam diet. Menyajikan
teknik-teknik pengolahan yang beragam dapat menginspirasi inovasi dalam dunia
kuliner. Ini bisa membantu koki atau pengusaha makanan untuk menciptakan
hidangan-hidangan baru dengan menggunakan kacang-kacangan sebagai bahan
utama. Kita juga akan lebih memahami tentang menyajikan teknik-teknik
pengolahan yang beragam dapat menginspirasi inovasi dalam dunia kuliner. Ini bisa
membantu koki atau pengusaha makanan untuk menciptakan hidangan-hidangan
baru dengan menggunakan kacang-kacangan sebagai bahan utama.
1. Bahan Baku: Tahu dibuat dari kedelai yang direndam dalam air, dihaluskan,
dan dicampur dengan air untuk menghasilkan susu kedelai. Susu kedelai ini
kemudian dicampur dengan koagulan seperti cuka, garam, atau garam
berbagai jenis untuk memisahkan padatan dari cairan.
3. Bau Khas: Tahu memiliki aroma khas yang lembut yang berasal dari
fermentasi kedelai selama proses pembuatan.
4. Warna: Tahu biasanya berwarna putih, tetapi ada variasi tahu yang berwarna
kuning atau coklat, terutama jika bahan tambahan seperti kunyit atau pewarna
makanan digunakan.
5. Rasa: Tahu memiliki rasa yang netral dan cenderung menyerap rasa bumbu
atau saus yang digunakan dalam hidangan. Karena rasa yang netral, tahu
dapat digunakan dalam berbagai hidangan dari yang gurih hingga manis.
6. Kandungan Gizi: Tahu kaya akan protein nabati, serat, kalsium, zat besi,
magnesium, dan berbagai nutrisi lainnya. Ini adalah sumber protein yang baik
bagi vegetarian dan vegan, serta makanan yang rendah lemak jika tidak
digoreng.
7. Kandungan Lemak dan Kalori: Tahu bisa rendah lemak jika dibuat dengan
varietas kedelai rendah lemak, tetapi tahu goreng atau tahu isi biasanya
mengandung lebih banyak lemak. Kandungan kalorinya juga dapat bervariasi.
1. Bentuk dan Tekstur: Tempe umumnya memiliki bentuk persegi panjang atau
persegi dengan ketebalan sekitar 1-2 cm. Tempe ditutupi oleh lapisan putih,
yang adalah miselium jamur yang menggumpalkan biji-bijian kedelai.
Teksturnya padat dan agak lembut, dengan biji-bijian yang masih terasa tetapi
lunak setelah proses fermentasi.
2. Rasa dan Aroma: Tempe memiliki aroma yang khas, yang dapat digambarkan
sebagai bau jamur yang lembut. Rasa tempe umumnya gurih dan khas,
dengan sentuhan rasa asam dan kacang yang berasal dari fermentasi.
3. Warna: Warna tempe umumnya coklat tua hingga coklat kekuningan. Lapisan
putih yang menutupi permukaan tempe adalah miselium jamur dan sering
terlihat.
4. Protein dan Nutrisi: Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik dan
kaya nutrisi. Selama fermentasi, protein dalam kedelai mengalami hidrolisis
dan menjadi lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
5. Kandungan Serat: Tempe mengandung serat diet yang baik, yang dapat
mendukung pencernaan yang sehat.
2. Kandungan Gizi: Kedelai adalah kacang yang kaya akan protein nabati.
Selain itu, kandungan gizinya juga mencakup serat, lemak sehat, vitamin B
kompleks, mineral seperti tembaga, magnesium, dan mangan, serta senyawa
fitokimia seperti isoflavon. Kandungan proteinnya menjadikannya sumber
utama protein nabati dalam makanan manusia dan pakan hewan.
1. Asal Usul: Kacang tanah, juga dikenal sebagai "peanut," berasal dari Amerika
Selatan, terutama Brasil. Masyarakat Inca dan Aztec telah mengonsumsi
kacang tanah selama ribuan tahun sebelum penjelajah Eropa membawanya ke
Eropa.
2. Kandungan Gizi: Kacang tanah mengandung protein, lemak sehat, serat,
vitamin E, magnesium, dan folat. Mereka juga kaya akan antioksidan yang
disebut resveratrol, yang terkenal karena manfaat kesehatannya. Lemak
dalam kacang tanah adalah lemak tak jenuh ganda yang baik untuk kesehatan
jantung.
3. Alergi Kacang Tanah: Alergi kacang tanah adalah salah satu alergi makanan
yang paling umum. Orang yang alergi terhadap kacang tanah harus berhati-
hati dalam memilih makanan dan memeriksa label dengan teliti.
1. Asal Usul: Kacang almond berasal dari pohon almond (Prunus dulcis) yang
tumbuh di daerah Mediterania, Timur Tengah, dan beberapa bagian dari Asia.
Almond adalah biji dari buah almond yang berkulit keras. Pohon almond di
budidayakan untuk bijinya yang kaya nutrisi, sementara buahnya juga bisa
dimakan.
1. Pembentukan Fisik:
Pemadatan: Tahu mentah dipadatkan dengan memerasnya untuk
menghilangkan kelebihan air.
Pemotongan: Tahu yang sudah dipadatkan dipotong sesuai ukuran yang
diinginkan.
Pemasakan: Tahu dipanaskan untuk mematangkan dan menghilangkan bau
amis dari kedelai.
2. Proses Kimia:
Koagulasi: Kacang kedelai yang sudah difermentasi diaduk dengan cairan
koagulan, seperti cuka atau garam garam Epsom. Proses ini mengendapkan
protein kedelai dan membentuk gumpalan tahu.
Pemisahan: Gumpalan tahu kemudian dipisahkan dari cairan sisa untuk
membentuk tahu mentah.
3. Proses Biologi:
Fermentasi: Kacang kedelai yang telah direndam digiling dan dicampur
dengan kultur bakteri yang mengandung Rhizopus oligosporus (untuk tahu
tempe) atau bakteri asam laktat (untuk tahu putih). Fermentasi ini memainkan
peran penting dalam mengubah komponen kacang kedelai menjadi bentuk
yang lebih mudah dicerna dan memberikan rasa khas tahu.
4.3 Tahapan Pengolahan Tahu Dan Tempe
Pengolahan tahu dan tempe melibatkan beberapa tahapan yang berbeda, mulai dari
bahan baku hingga produk akhir. Berikut adalah tahapan pengolahan tahu dan tempe
beserta contohnya:
1. Bahan Baku Utama: Kedelai adalah bahan baku utama untuk tahu dan tempe.
Kedelai direndam, digiling, dan diolah menjadi produk akhir.
2. Proses Fermentasi: Sama-sama melibatkan proses fermentasi meskipun
dengan kultur mikroba yang berbeda. Tahu dihasilkan melalui koagulasi
dengan garam kalsium atau magnesium, sedangkan tempe melibatkan
fermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus.
3. Produk Fermentasi: Baik tahu maupun tempe adalah produk fermentasi. Tahu
dihasilkan melalui penggumpalan protein kedelai, sementara tempe
dihasilkan melalui fermentasi biji kedelai oleh jamur tempe. Kedua proses ini
mengubah sifat dan rasa bahan baku asalnya.
4. Nutrisi: Kedelai adalah sumber protein nabati yang kaya, dan baik tahu
maupun tempe mengandung protein yang tinggi. Keduanya juga mengandung
serat dan nutrisi penting lainnya, seperti zat besi, kalsium, dan vitamin B.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulannya, Kacang-kacangan kaya akan berbagai nutrisi penting,
termasuk protein nabati, serat, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Mereka adalah sumber yang baik untuk zat besi, magnesium, asam folat,
kalium, dan vitamin B kompleks. Ada berbagai jenis kacang-kacangan,
seperti almond, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang hijau, dan
lain-lain, yang masing-masing memiliki profil nutrisi yang berbeda.
Saran
Dalam rangka mendapatkan manfaat terbaik dari kacang-kacangan,
disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah moderat sebagai bagian
dari diet seimbang. Selain dia kaya akan nutrisinya kalau prosesnya dengan
garam, gula, atau minyak yang berlebih maka makanan itu akan tidak sehat
sama sekali. Jika Anda memiliki alergi atau masalah kesehatan tertentu,
selalu konsultasikan dengan profesional medis atau ahli gizi sebelum
mengubah pola makan Anda.
DAFTAR PUSTAKA
Bhat, R., & Karim, A. A. (2009). Health benefits of pulses with a special
reference to chickpea. International Journal of Food Science & Technology,
44(6), 1137-1142.
Hosseini, S., Khadem, M., & Haghighi, M. (2015). A comprehensive review
on the nutritional and health aspects of lentils. American Journal of Food
Technology, 10(2), 79-88.
Anderson, J. W., & Major, A. W. (2002). Pulses and lipaemia, short-and
long-term effect: potential in the prevention of cardiovascular disease. The
British Journal of Nutrition, 88(S3), S263-S271.
Winham, D. M., & Hutchins, A. M. (2011). Perceptions of flatulence from
bean consumption among adults in 3 feeding studies. Nutrition Journal, 10(1),
128.
Rojas-Molina, I., Gutiérrez-Díaz, I. A., & Reyes-Moreno, C. (2019).
Nutritional and nutraceutical properties of pigeon pea (Cajanus cajan): an
overview. Journal of Food Science and Technology, 56(1), 1-10.
Singh, B., Singh, J. P., Singh, N., & Kaur, A. (2017). Saponins in pulses and
their health promoting activities: a review. Food Chemistry, 233, 540-549.
Hou, X. Y., Wu, F. F., Guo, M. L., & Li, S. (2020). Advances in research on
the nutritional value and bioactive components of chickpea (Cicer arietinum
L.). Food & Function, 11(3), 1947-1959.
Rani, M., Durge, S., Batra, M., & Sharma, R. (2016). Bioactive compounds
in lentils and their health benefits. Journal of Food Science and Technology,
53(8), 3393-3401.
Singh, N., Kaur, A., Nishinari, K., & Singh, H. (2006). Relationships between
molecular, rheological and functional properties of rice starch. Food
Hydrocolloids, 20(3), 246-254.
Ganjali, S., Bari, M. R., & Rajoka, M. I. (2017). Composition and health
benefits of peanuts and their products: a review. Journal of Food Processing
and Preservation, 41(4), e12902.