Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GIZI ENCANA

Dosen:
wahyuni Sammeng S. Gz.M,Kes

disusun Oleh:
Ode Hidayat
Nim: P07131021022

KEMENTERIA KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
JURUSAN GIZI 2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang dengan rahmat dan hidayah- Nyasaya
dapat membuat dan menyelesaikan makalah dengan judul “ GIZI BENCANA” dengan segala
baik. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih kurang dari apa yang di
harapkan.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah kami ini.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam penyusunan makalah ini. Dan akhir kata saya meyerahkan makalah ini
kepada Ibu Dosen mata kuliah GIZI BENCANA untuk di periksa ataupun di komentari. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dalam upaya meningkatkan kualitas belajar.

AMBON,10 APRIL 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………
1.1 latar belakang ……………………………………………………………………………
1.2 tujuan penelitian …………………………………………………………………………
1.3 manfaat ……………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………
2.1 pengertian dendeng ………………………………………………………………………
2.2 pengertian daging …………………………………………………………………………
2.3 manfaat ……………………………………………………………………………………
2.4 kandungan gizi ……………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………
3.1 kesimpulan ………………………………………………………………………………
3.2 saran …………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

Saat terjadi bencana mungkin kita akan sangat memerlukan alat-alat kesehatan karena
suasana yang tidak bersahabat, ditambah cuaca yang rawan akan penyakit.Untuk itu, pastikan
ada kotak obat-obat di dalam tas, yang berisi obat sakit kepala, pembalut, minyak kayu putih,
dan sebagainya. Makanan dan minuman juga sangatlah penting untuk itu Siapkan makanan
ringan dan air minum kemasan di dalam tas siaga darurat. Hal ini bisa menjadi sumber tenaga
dan menghindari dehidrasi saat sedang evakuasi.

1.1. Latar belakang


Daging merupakan salah satu bahan pangan yang sangat sensitif dan rentan terhadap
kerusakan (perishable food). Daging adalah bahan pangan, memiliki kandungan nilai gizi
yang sangat tinggi. Saat ini konsumsi daging terus mengalami peningkatan dan juga
produk olahan daging lainya. Biasanya untuk dikonsumsi daging diolah menjadi beberapa
jenis masakan, namun beberapa varian olahan daging lainnya biasanya dibuat juga dalam
bentuk makanan yang diawetkan. Dendeng merupakan salah satu alternatif pengawetan
daging yang paling banyak dilakukan khususnya oleh masyarakat Indonesia. Hingga saat
saat ini pengonsumsi dendeng masih cukup meluas di berbagai daerah baik pedesaan
hingga perkotaan. Namun demikian hanya dendeng sapi yang beredar luas dikalangan
masyarakat. Dalam penelitian Evanuarini & Huda, (2011) menjelaskan salah satu makanan
setengah basah (intermediate moisture food) yang populer diklangan masayarakat
indonesia adalah dendeng.
Dendeng merupakan irisan atau gilingan daging yang dikeringkan dengan campuran
bumbu sering dijadikan sebagai lauk pauk berbentuk lempengan. Proses pembuatan
dendeng dilakukan dengan mengiris atau menggiling daging yang 2 ingin dijadikan
dendeng, kemudian dicampuri dengan bumbu lalu dijemur dibawah sinar matahari hingga
kering (Kristen Wacana, 2019). Komposisi dan kandungan nilai gizi dari dendeng cukup
baik serta memiliki rasa lezat. Dendeng akan bertahan lama bahkan dapat berbulan-bulan
tanpa mengurangi kualitas mutu jika cara pengolahan dendeng dilakukan dengan baik.
Dendeng dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengawetan daging agar dapat
bertahan lama dengan kualitas rasa yang lezat. Produk dendeng masih menjadi sebuah
peluang bisnis dikalangan masyrakat serta nilai gizi yang bermanfaat untuk kesehatan.
Oleh sebab itu perlu adanya variasi dendeng dengan cara penggantian bahan utama atau
pemanfaatan dengan penambahan bahan lain. Bahan yang bisa dijadikan dendeng syarat
utama yang harus dimiliki adalah serat untuk dapat dibuat olahan makanan awetan yaitu
dendeng.
Selama ini dendeng dengan campuran nabati sudah banyak dibuat. Sehingga mulai
bermunculan ide untuk membuat produk olahan dendeng dengan memberikan campuran
lain, sebagai bahan tambahan berupa bahan pangan nabati. Berikut olahan dendeng
dengan bahan nabati seperti dendeng nangka muda (Astawan, 2006), dendeng jantung
pisang (Putro, 2006), dendeng sukun (Rosida dkk, 2008), dan dendeng jamur (Listyowati,
2014). Dalam penelitian ini memanfaatkan okra sebagai tambahan dalam pembuatan
dendeng sapi, dikarenakan okra memiliki kandungan serat. Tanaman okra biasanya
digunakan sebagai campuran dalam pembuatan dendeng dikarenakan tanman ini memiliki
kandungan serat yang lumayan besar berkisaran antara 3,2 per 100 gramnya. 3 Selain itu,
okra (Abelmoschus esculentus L) merupakan salah satu sayuran terpenting di seluruh
dunia.Shi et al., (2020). Selain itu okra mengandung serat yang lembut serta kandungan
protein pada biji okra lebih tinggi dari kedelai. (Daun, Dan dan Jahe, 2019). Selain itu okra
digunakan sebagai sumber makanan dan kaya akan asam amino, vitamin dan elemen
mineral (zat besi, kalium, dan kalsium). Terdapat berbagai produk pangan yang terbuat dari
tanaman okra, salah satunya pembutan mie dengan pemanfaatan tepung okra,
pemanfaatan okra dalam pembutan kue mochi predricka (2018), pemanfaatan okra dalam
pembuatan quick bread syamsuddin (2021), pemanfaatan okra dalam pembuatan jelly
Nurmalia (2018), serta aneka minuman dengan pemanfaatan okra.

1.2. Tujuan Penelitian


 Tujuan umum
Untuk Menganalisis formulasi dendeng sapi dengan tambahan okra
 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui formula dendeng sapi dengan tambahan okra.
2. Untuk mengetahui kualitas dendeng sapi dengan tambahan okra dilihat dari aspek
aroma, tekstur dan warna.

1.3. Manfaat
 . Manfaat Teoritis
 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa konsentrasi
Tata Boga khususnya Program Studi Pendidikan yang dapat dijadikan sebagai referensi
belajar, khususnya dalam pemanfaatan okra.
 Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan peneliti mengenai
okra dalam pembuatan dendeng serta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang
didapatkan dibangku kuliah.
b. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi
masyarakat dalam membuat usaha. Selain itu dapat juga memancing kreatifitas
masyarakat untuk mengolah okra menjadi beberapa produk lain yang memiliki nilai
ekonomis lebih
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dendeng
Dendeng merupakan salah satu hasil produk olahan daging kering secara tradisional atau
konvensional, yang merupakan hasil suatu proses kombinasi curing dan pengeringan,
dengan memotong dalam bentuk lembaran tipis, kemudian ditambahkan garam sendawa,
gula dan garam dapur (NaCl) serta bumbu berupa rempah–rempah misalnya ketumbar,
bawang putih, bawang merah, laos dan jahe. Proses pembuatan dendeng merupakan
kombinasi dari proses curing dan pengeringan. Proses curing yaitu proses pembumbuan
dengan tujuan mengawetkan, memperbaiki warna, rasa aroma dan tekstur dari daging.
Proses curing ada dua cara yaitu, cara kering dan cara basah. Proses curing cara kering
dilakukan dengan membalur bahan dendeng dengan bahan curing yang telah dihaluskan,
sedangkan cara basah dilakukan dengan cara merendam bahan–bahan dendeng dengan
bahan–bahan curing yang telah dihaluskan dan dibuat larutan.

2.2. Daging
Daging adalah salah satu hasil ternak yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Selain penganekaragaman sumber pangan, daging dapat menimbulkan
kepuasan atau kenikmatan yang memakannya karena kandungan gizi yang lengkap
sehingga keseimbangan gizi untuk hidup dapat terpenuhi. Daging dapat diolah dalam
berbagai jenis olahan mulai dari yang sederhana seperti digoreng, dipanggang, disate,
diasap atau diolah menjadi produk olahan yang lebih rumit yang mempunyai bentuk dan
rasa yang lebih menarik seperti daging korned, sosis, dendeng dan abon. Daging yang
dimakan dapat berasal dari ternak yang berbeda dan dari berbagai jenis hewan liar atau
aneka ternak dan ikan. bagian daging yang digunakan untuk membuat dendeng adalah
papa karena pada bagian ini memiliki jaringan otot yang halus, lemaknya sedikit dan
mempunyai serat panjang sehingga baik sebagai bahan baku dalam pembuatan dendeng

2.3. Manfaat
Daging kering memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Protein dalam dendeng
kering akan terurai dalam usus dan menjadi asam amino yang dapat digunakan oleh
tubuh untuk membangun jaringan sel tubuh dan enzim yang dapat berguna untuk semua
fungsi anggota tubuh.

2.4. Kandungan Gizi


Jumlah Lemak 26 g,Lemak jenuh 11 g, Kolesterol 48 mg,Natrium 2.081 mg, Kalium 597
mg, Jumlah Karbohidrat 11 g, Serat pangan 1,8 g, Gula 9 g, Protein 33 g, Vitamin C 0
mg Kalsium 20 mg, Zat besi 5,4 mg, Vitamin D 11 mg, Vitamin B6 0,2 mg, Vitamin
B12 1 µg, Magnesium 51 mg.
BAB III
PENUTUP

3.1. kesimpulan
Dendeng merupakan salah satu cara pengawetan daging secara tradisonal yang sudah
banyak dikenak oleh masyarakat Indonesia. Dendeng diolah dengan menambahakan
bumbu berupa rempah-rempah dan dikeringkan baik menggunakan bantuan sinar
matahari ataupun oven. Dendeng biasanya disajikan dengan cara digoreng dan
biasanya ditmbahakan bumbu lainnya untuk menigkatkan cita rasa dari dendeng
tersebut.

3.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pengolahan dendeng sapi dengan
penambahan okra itu cukup menarik diharapkan peneliti berikutnya untuk melakukan uji
masa simpan produk dendeng sapi.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://repo.undiksha.ac.id/10195/3/1715011048-BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
2. https://id.scribd.com/doc/81159990/MAKALAH-DENDENG
3. https://intannursiam.wordpress.com/2010/12/13/pembuatan-dendeng-daging-sapi/

Anda mungkin juga menyukai