Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GIZI KULINER
“Tahu Bacem”

DOSEN PENGAMPU:
Ruwiah, S.P., M.Kes.
OLEH:
Kelompok 9
ANGGOTA:
Imelsa Sari Dewi J1B121032
Fika Dwi Ataya Avicenna J1B121055
Lestari Ika Wulandari J1B121060

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah Swt yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Tahu
Bacem” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Kuliner semester 3.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber yang relevan sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Dan harapan kami, semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kendari, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Gizi Kuliner


B. Tujuan Penyelenggaran Gizi Kuliner
C. Tahu Bacem
D. Teknik Dalam Pembuatan Tahu Bacem
E. Bahan Tahu Bacem
F. Cara Pembuatan Tahu Bacem
G. Kandungan Gizi Tahu Bacem
H. Pendistribusian Tahu Bacem

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makanan adalah suatu hidangan hasil pengolahan bahan makanan. Untuk
mendapatkan hasil pengolahan yang baik dan sesuai dengan tujuan, perlu diadakan
perencanaan. Bila telah direncanakan dan ditentukan apa yang akan dihidangkan, lalu
direncanakan pengadaan bahan makanannya, yaitu dengan membuat suatu daftar pembelian
atau daftar pembelanjaan sesuai dengan bahan makanan yang dibutuhkan. Pada waktu
mempraktekkan perbelanjaan inilah, pengetahuan ilmu bahan makanan dan ilmu gizi di
terapkan untuk dapat memilih dan menentukan bahan makanan yang dikehendaki sesuai
dengan kebutuhan yang sehat, bergizi dan aman.
Selain mengerjakan semuanya dengan tepat, kita juga harus memperhatikan nilai gizi
yang terkandung pada bahan makanan tersebut, dari hal tersebut maka akan mucul lah istilah
gizi kuliner, atau yang sering diartikan dengan perpaduan anatara pengetahuan ilmu gizi dan
ilmu bahan makanan serta seni mengolahan bahan makanan yang dapat menghasilkan
hidangan siap santap, lezat, sehat, bergizi dan menarik sehingga menggugah selera makan.

Lauk Nabati adalah semua bahan makanan sumber lauk pauk nabati, biasanya dikenal
sebagai sumber protein nabati. Terdapat dalam semua jenis kacang kacangan termasuk hasil
olahannya, contohnya adalah kacang kedele, kacang hijau, kacang tanah, kacang tolo, kacang
merah, kacang kara, kacang mede, kapri, dll. Protein kacang-kacangan secara umum
mempunyai nilai gizi lebih rendah dibanding protein hewani, hanya mencapai nilai kualitas
setengah sempurna bahkan tidak sempuma sehingga harus dikombinasikan (cynthia dewi,
dkk 2018).

Sumber protein nabati juga lebih murah, atau dapat dikatakan bahwa sumber protein.
nabati memiliki nilai sosial rendah. Serealia juga dapat dimasukkan sebagai sumber protein
nabati, walaupun kandungan proteinnya lebih rendah dibanding kacang-kacangan (beras 7-8
gr%, terigu 8-9gr%), tetapi serealia dikonsumsi dim jumlah besar sehingga kuantum
proteinnya lebih besar dari kacang-kacangan. Selain memiliki manfaat bagi tubuh manusia,
kacang-kacangan juga memiliki efek negatif bagi tubuh.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang
difermentasi. Tahu berasal dari Cina seperti halnya kecap, tanco, bakpau, dan bakso. Nama
"tahu" merupakan), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di
Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Versi tahu yang dikenal di Jepang
adalah tofu Tofu lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan. Tofu dan tahu dibawa
para perantau Cina ke seluruh penjuru dunia sehingga menyebar ke Asia Timur dan Asia
Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.
Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu
serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning
Karena populemya. tahu menjadi bagian tak terpisahkan tempat makan berbagai tingkat
sosial di Indonesia, bersama-sama dengan tempe. Di Kediri tahu kuning menjadi makanan
1
khas. Tahu ini dikenal sebagai tahu takua. Tempat lain yang juga terasosiasi dengan tahu
adalah Sumedang (tahu Sumedang) Tahu masih terkait dengan kembang tahu dan tauhue
(juga disebut sebagai "kembang tahu") menurut cara pembuatannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi kuliner?
2. Apa tujuan penyelenggaraan gizi kuliner?
3. Apa itu tahu bacem dan bagaimana sejarah singkat dari tahu bacem?
4. Apa saja teknik yang dilakukan dalam pembuatan tahu bacem?
5. Apa saja yang menjadi bahan dari pembuatan tahu bacem?
6. Bagaimana cara membuat tahu bacem?
7. Apa saja kandungan gizi yang terdapat pada tahu bacem?
8. Bagaimana pendistribusian tahu bacem?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Gizi Kuliner

Kuliner adalah seni mengolah bahan makanan yang dimulai dari memilih bahan
makanan dan mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasak, memasak dan menyajikan
makanan. Termasuk mengupas, mencuci, memotong dan memberi bumbu yang semuanya
dikerjakan dengan tepat. Kemudian diteruskan dengan memasak bahan makanan yang telah
dipersiapkan, dengan berbagai macam teknik memasak, serta bagaimana menyajikan
makanan.

Pengertian gizi kuliner adalah Perpaduan antara pengetahuan ilmu gizi dan ilmu seni.
Untuk mempelajari gizi kuliner, dibutuhkan pengetahuan ilmu gizi dan ilmu bahan makanan
serta pengetahuan tentang alat-alat penyelenggaraan makanan. Ilmu bahan makanan serta
seni mengolah bahan makanan yg dapat menghasilkan hidangan siap santap, lezat, sehat,
bergizi dan menarik sehingga menggugah selera makanan.

B. Tujuan Penyelenggaran Gizi Kuliner


Tujuan penyelenggaraan gizi kuliner berkaitan dengan kemampuan umenghidangkan
makanan yang siap untuk disantap, yaitu makanan yang lezat, sehat, bergizi, aman dan
menarik.
Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan pengetahuan sebagai berikut:

1. Pengetahuan ilmu bahan makanan


Untuk mempelajari tentang macam bahan makanan, sifat bahan makanan, asal bahan
makanan, komposisi kimia zat-zat gizi, dan keadaan bahan makanan.
2. Pengetahuan ilmu gizi
Suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya
dengan tubuh manusia, antara lain mempelajari tentang zat-zat gizi yang dibutuhkan
tubuh manusia, yang terdapat dalam tiap bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh
manusia, akibat bila kekurangan dan kelebihan zat-zat gizi serta penanggulangannya.
3. Pengetahuan tentang resep makanan
4. Pengetahuan tentang alat penyelenggaraan gizi kuliner
Mempelajari tentang alat-alat, khususnya alat atau barang yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan gizi kuliner.
5. Pengetahuan tentang keterampilan seni memasak
Meliputi terampil dalam membaca dan mempraktekkan resep masakan dan terampil
dalam mengembangkan resep-resep yang ada, serta menciptakan resep-resep baru
atau kreasi baru.

3
Oleh karena itu, untuk mempunyai keahlian dalam bidang gizi kuliner ini dibutuhkan
ketekunan, keuletan, dan kreativitas serta kepandaian tentang pengetahuan-pengetahuan
bahan makanan, gizi, dan penyelenggaraan gizi kuliner.

C. Tahu Bacem
Bacem atau baceman (Hanacaraka) merupakan sajian panganan dari daerah Jawa
Tengah, juga Yogyakarta bagian timur (Mataraman). Orang Yogyakarta menyukai bacem
yang bercitarasa manis, yaitu dengan bumbu khas gula merah. Sebetulnya bacem merupakan
cara pengolahan makanan untuk mengawetkan produk, biasanya adalah tempe dan tahu.
Dibacem artinya direndam dalam air gula atau garam supaya bahan makanan menjadi awet.

Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang
difermentasi. Tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama
"tahu" merupakan), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di
Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Versi tahu yang dikenal di Jepang
adalah tofu. Tofu lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan.
Tofu dan tahu dibawa para perantau Cina ke seluruh penjuru dunia sehingga
menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. Tahu telah
mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu serta panganan
berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun.
Bacem atau baceman merupakan sajian panganan dari daerah mataram, bacem bercita
rasa manis dengan bumbu khas gula merah. Sebetulnya bacem merupakan pengolahan
makanan untuk mengawetkan produk contohnya tahu bacem dengan teknik braising atau
stewing atau istilahnya mengungkep teknik olah yang menggunakan sedikit cairan yang
ditambahkan bumbu-bumbu, digunakan agar bahan makanan dapat meresap lebih banyak
bumbu sehingga memiliki cita rasa yang baik. Di bacem artinya direndam dalam air gula
atau air garam supaya makanan menjadi awet. Bahan dasar bacem bisa berupa tahu atau
tempe yang telah dipotong potong sesuai keinginan. Saat membuat tahu bacem, tahu harus
direndam dalam bumbu dan kecap lalu dimasak hingga airnya menyusut agar semua
bumbu terserap sempurna ke dalam tahu.
Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu
campur, tahu guling, tahu isi (tahu bunting), perkedel tahu, dan kerupuk tahu. Tahu goreng
biasanya dihidangkan untuk menemani makanan berkuah cair, seperti mie bakso dan soto;
atau batagor. Siomay, salah satu bentuk dimsum, juga menggunakan tahu kukus sebagai
komponennya.

D. Teknik Dalam Pembuatan Tahu Bacem


1. Mois Heat
Teknik mois heat adalah teknik memasak dengan suhu yang rendah dan waktu
yang lama sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang lebih terkonsentrasi pada

4
makanan. Teknik ini sangat cocok untuk masakan yang membutuhkan proses
marinasi sebelum dimasak, seperti tahu bacem.
Dalam pembuatan tahu bacem menggunakan teknik mois heat, potongan tahu
yang sudah dibumbui direbus dengan air secukupnya dan dimasak dengan suhu yang
rendah dan waktu yang lama. Hal ini bertujuan untuk membuat bumbu meresap ke
dalam tahu dan menghasilkan rasa yang lebih terkonsentrasi pada tahu. Teknik ini
juga membantu mempertahankan tekstur tahu agar tidak hancur selama proses
memasak.
Dengan menggunakan teknik mois heat, tahu bacem dapat dihasilkan dengan
rasa dan aroma yang kaya, empuk, dan berair. Namun, perlu diingat bahwa teknik ini
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan hasil yang maksimal,
sehingga membutuhkan kesabaran dalam proses memasak.
2. Dry Heat
Teknik dry heat dalam memasak adalah teknik memasak di mana makanan
dipanggang, direbus, atau digoreng di atas permukaan yang panas tanpa
menggunakan cairan atau air. Pada teknik ini, suhu yang lebih tinggi digunakan
untuk menghasilkan hasil yang renyah dan karamelisasi pada permukaan makanan.
Dalam pembuatan tahu bacem, teknik dry heat tidak digunakan karena
makanan direbus dengan bumbu hingga meresap dan empuk. Bumbu pada tahu
bacem memiliki kandungan gula dan akan membakar dengan suhu yang tinggi,
sehingga akan mempengaruhi rasa dan kualitas tahu bacem yang dihasilkan.
Sebaliknya, teknik mois heat digunakan untuk memasak tahu bacem, di mana
tahu direbus dalam air yang dicampur dengan bumbu dan dimasak dengan suhu yang
rendah dan waktu yang lama. Teknik ini memungkinkan bumbu meresap ke dalam
tahu dan menghasilkan rasa yang lebih kaya dan empuk tanpa membakar bumbu.
3. Combination
Teknik combination dalam memasak adalah kombinasi dari dua atau lebih
teknik memasak yang berbeda dalam satu resep. Tujuannya adalah untuk mencapai
hasil yang lebih baik dan memaksimalkan rasa, tekstur, dan konsistensi makanan
yang dihasilkan.
Dalam pembuatan tahu bacem, teknik combination dapat digunakan dengan
merebus tahu dengan bumbu hingga bumbu meresap ke dalam tahu, kemudian
diikuti dengan teknik memasak dry heat dengan menggoreng tahu hingga
permukaannya kering dan kecoklatan. Teknik ini memberikan hasil yang renyah
pada permukaan tahu dan membuat rasa tahu bacem lebih beragam, yaitu empuk dan
kaya rempah serta renyah pada bagian luar tahu.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknik combination dalam memasak
memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang teknik-teknik
memasak yang digunakan. Selain itu, perlu juga memperhatikan kondisi dan jenis
bahan makanan yang digunakan agar tidak merusak rasa dan tekstur makanan yang
dihasilkan.
4. Oven Elektromagnetik
Teknik oven elektromagnetik dalam memasak adalah teknik memasak dengan
menggunakan oven yang menghasilkan panas melalui gelombang elektromagnetik.
5
Oven elektromagnetik memancarkan radiasi elektromagnetik yang dapat menembus
bahan makanan dan menghasilkan panas di dalamnya, sehingga makanan dapat
matang secara merata.
Dalam pembuatan tahu bacem, teknik oven elektromagnetik tidak digunakan
karena tahu bacem biasanya dimasak dengan teknik mois heat atau kombinasi dari
teknik memasak yang lain. Teknik ini mungkin lebih cocok untuk makanan yang
membutuhkan proses memanggang atau pemanggangan, seperti roti atau kue.
Untuk membuat tahu bacem, umumnya menggunakan teknik memasak dengan
merebus tahu dengan bumbu hingga meresap ke dalam tahu. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan rasa yang kaya dan empuk pada tahu bacem. Setelah direbus, tahu
bacem dapat digoreng atau dibakar di atas wajan dengan sedikit minyak untuk
membuat permukaannya menjadi renyah.
Jadi, teknik oven elektromagnetik bukan teknik yang umum digunakan dalam
pembuatan tahu bacem.

E. Bahan Tahu Bacem


1. Bahan
a. Tahu
Tahu adalah makanan tradisional yang terbuat dari kedelai, yang kaya
akan protein dan rendah sodium, kolesterol dan kalori. Makanan ini telah
memiliki sejarah hingga 2000 tahun lamanya lho. Karena efek kedelai baik
untuk kesehatan, tahu dianggap sebagai makanan sehat yang jika dikonsumsi
bisa bermanfaat bagi kesehatan.Tahu terbuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari
Indonesia, tahu berasal dari Tiongkok. Tahu adalah kata serapan dari bahasa
Hokkian (tauhu) yang secara harfiah berarti kedelai yang difermentasi.
Awalnya jenis tahu hanya satu macam, yaitu tahu putih. Seiring
perkembangan kuliner, jenis tahu dan rasanya mengalami banyak
perkembangan juga.
b. Cabe rawit
Cabai rawit atau cabai kathur, adalah buah dan tumbuhan anggota
genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai
bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan
Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand
phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang
menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa
Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat
matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia
dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada
skala Scoville. Cabai rawit biasa dijual di pasar-pasar bersama dengan varitas
cabai lainnya.
c. Minyak
6
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau
hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamardan biasanya
digunakan untuk menggoreng makanan, seperti minyak kelapa, minyak
jagung, minyak kacang. Minyak gorengtersusun atas asam lemak berbeda
yaitu sekitar dua puluh jenis asam lemak. Setiap minyak atau lemak tidak ada
yang hanya tersusun atas satu jenis asam lemak, karena minyak atau lemak
selalu ada dalam bentuk campuran dari berberapa asam lemak. Asam lemak
yang dikandung oleh minyak sangat menentukan mutu dari minyak, karena
asam lemaktersebut menentukan sifat kimia dan stabilitas minyak.
d. Bawang merah
Bawang merah adalah merupakan sayuran penting di Indonesia, selain
untuk bumbu masak, bawang merah juga dapat digunakan sebagai obat-
obatan. Dengan banyaknya penggunaan bawang merah menjadikan bawang
pasar bawang merahsangat terbuka luas, baik pasar dalam negeri maupun luar
negeri. Bawang merahmerupakan salah satu komoditas sayuran unggulan.
e. Bawang putih
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama
dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih adalah
merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan nusantara. Selain itu
temyata bawang putih juga sangat bermanfaat dan berkhasiat bagi kesehatan.
Bawang putih mentah mengandung senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat
kimia yang disebut Alliin. Zat inilah yang membuat rasa bawang putih
menjadi terasa getir atau langur.
f. Kecap manis
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa
cairan berwama hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan
kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap
yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap
manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair
dan terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau
bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air
kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu.
g. Gula pasir
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air
dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi, yang umumnya
dihalalkan dari tebu. Namun ada juga bahan dasar pembuatan gula yang lain,
seperti air bunga kelapa, aren, palem, kelapa atau lontar. Gula sendiri
mengandung sukrosa yang merupakan anggota dari disakarida.
h. Garam
Garam merupakan salah satu bumbu makanan yang paling esensial
atau dibutuhkan.
i. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia HO: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
7
oksigen. Air bersifat bening ti dak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan te mperatur 273 K (0 °C).
j. Merica
Merica disebut juga dengan lada (piper nigrum L) merupakan salah
satu jenis rempah yang paling penting diantara rempah-rempah lainnya (king
of spices) baik ditinjau sebagai perannya dalam menyumbangkan devisii
negara maupun dari segi kemampuan yang sangat khas yang tidak dapat
digantikan dengan rempah lainnya. Lada atau yang sering disebut merica
memiliki nama ilmiah piper nigrum L. Adalah salah satu rempah yang
berbentuk biji- bijian kecil. Tumbuhan lada adalah tumbuhan merambat dan
memiliki daun tunggal berbentuk bulat telur berwarna hijau pucat dan buram
dengan ujung runcing yang tersebar dengan batang yang berbuku-buku.
k. Gula merah
Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang
berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga
diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang
dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan
siwalan.
l. Ketumbar
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah rempah-rempah yang populer.
Buahnya kecil dikeringkan dan dihancurkan, baik untuk diperdagangkan atau
tidak. Bentuk digerus seperti merica, mirip dengan biji kecil-kecil seperti
diameter 1-2 mm.

2. Alat
- Wajan
- Sutil
- Bascom
- Penyaring
- Talenan
- Pisau
- Piring
- Mangkuk
- Sendok
- Garpu
- Cobekan

F. Cara Pembuatan Tahu Bacem


Tahu bacem adalah salah satu jenis olahan tahu yang cukup populer di Indonesia.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan tahu bacem:

8
Bahan Bahan

• 4 buah tahu ukuran sedang


• 1 lt air kelapa
• 50 gr gula Jawa
• 1 ruas lengkuas
• 2 lembar daun salam
• 3 sdm kecap manis
• 2 sdm air asam Jawa
• Minyak secukupnya untuk menggoreng tahu
Bahan-bahan yang Dihaluskan:

• 1 sdt ketumbar
• 1 sdt garam
• 5 siung bawang merah
• 4 siung bawang putih
Cara membuat:

1. Iris tahu menjadi beberapa bagian yang sama besar. Jangan lupa untuk menyayat
bagian permukaan tahu agar bumbu meresap sempurna.
2. Haluskan semua bahan-bahan halus menggunakan blender lalu rebus bersama air
kelapa, gula jawa, dan potongan tahu.
3. Saat merebus tahu dan bumbu-bumbu pastikan untuk menggunakan api kecil agar
bumbu meresap secara hingga ke dalam tahu dan matang sempurna.
4. Selanjutnya, masukkan lengkuas kecap manis, gula jawa, daun salam, dan air
asam jawa. Kemudian rebus hingga air habis dan tahu berwarna kecokelatan.
5. Saat memasak tahu bacem, pastikan untuk menutup pancinya. Hal ini
dilakukan agar tahu bacem cepat matang dan membuat bumbu semakin
meresap.

Tahu bacem siap dihidangkan sebagai lauk atau camilan yang nikmat. Tahu bacem
yang sudah dingin bisa disimpan di dalam kulkas dan bisa dihangatkan kembali sebelum
disajikan. Variasi dari resep ini juga bisa dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan
lain, seperti cabe rawit atau bawang merah goreng sebagai pelengkap.

G. Kandungan Gizi Tahu Bacem


Sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk
perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai

9
komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar
85% -98%). Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk
hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat
cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein
hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak,
karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin,
vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya
kerangka tulang). Dan paling penting, dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh
tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung.
Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah
satu menu diet rendah kalori dibalik kelezatannya, tahu menyimpan khasiat medis tersendiri.

H. Pendistribusian Tahu Bacem


Pendistribusian tahu bacem adalah proses penyaluran produk tahu bacem dari
produsen atau supplier ke konsumen atau pembeli. Proses ini melibatkan berbagai tahapan,
mulai dari persiapan produk, pengemasan, hingga pengiriman dan penjualan.
Pada tahap awal, produsen atau supplier akan menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat tahu bacem, seperti tahu, bumbu-bumbu, dan gula merah. Setelah
itu, tahu dan bahan-bahan tersebut akan diolah dan dimasak hingga menjadi tahu bacem yang
siap untuk dijual. Setelah proses pengolahan selesai, tahu bacem akan dikemas dalam
kemasan yang menarik dan praktis. Kemasan tersebut harus memberikan informasi yang jelas
mengenai produk, seperti bahan-bahan, tanggal kadaluarsa, dan harga.

Setelah tahu bacem dikemas, produk tersebut akan didistribusikan ke toko-toko atau
agen-agen yang menjadi mitra bisnis. Mitra bisnis ini akan membantu mendistribusikan tahu
bacem ke konsumen atau pembeli akhir. Proses distribusi dapat dilakukan melalui berbagai
jalur, seperti melalui agen penjualan, toko-toko kecil, pasar tradisional, atau melalui e-
commerce.
Selama proses distribusi, penting untuk menjaga kualitas produk agar tetap terjaga
hingga sampai ke tangan konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi
penyimpanan dan transportasi, serta memastikan produk tidak rusak atau kadaluarsa sebelum
sampai ke konsumen. Dalam menjalankan bisnis pendistribusian tahu bacem, perlu juga
untuk memperhatikan faktor-faktor seperti harga, promosi, dan kualitas produk untuk
meningkatkan daya saing dan menarik minat konsumen.
Untuk mendistribusikan tahu bacem agar laku di masyarakat, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan, antara lain:
1. Pilih tempat yang strategis: Pilih tempat yang strategis untuk memasarkan tahu
bacem, seperti di pasar tradisional, minimarket, atau toko-toko kecil di pinggir jalan
yang ramai dilalui oleh masyarakat.

10
2. Kemasan yang menarik: Kemas tahu bacem dengan kemasan yang menarik dan
praktis, seperti kemasan plastik atau bungkus kertas yang mudah dibuka. Pastikan
kemasan tersebut memberikan informasi yang jelas mengenai produk yang dijual,
seperti bahan-bahan, tanggal kadaluarsa, dan harga.
3. Berikan contoh gratis: Berikan contoh gratis tahu bacem kepada calon pembeli. Hal
ini dapat menarik perhatian pembeli dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mencoba produk Anda sebelum memutuskan untuk membeli.
4. Tawarkan harga yang bersaing: Pastikan harga yang ditawarkan bersaing dengan
produk sejenis di pasaran. Jika harga yang ditawarkan lebih tinggi, berikan alasan
mengapa produk Anda layak dibeli dengan harga yang lebih tinggi, seperti kualitas
bahan yang lebih baik atau proses pengolahan yang lebih baik.
5. Promosikan melalui media sosial: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan
produk Anda, seperti dengan membuat akun Instagram atau Facebook khusus untuk
produk tahu bacem. Posting foto produk dengan deskripsi yang menarik dan update
mengenai promo atau event yang sedang berlangsung.
6. Jaga kualitas produk: Pastikan kualitas produk tetap terjaga dengan menghindari
penggunaan bahan yang sudah kadaluarsa atau penggunaan bahan yang tidak sesuai
standar. Hal ini dapat mempertahankan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan
kemungkinan untuk mendapatkan pelanggan yang loyal.

11
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwan semua bahan makanan sumber
lauk pauk nabati biasanya dikenal sebagai sumber protein nabati Terdapat dalam semua jenis
kacang kacangan termasuk hasil olahannya, contohnya adalah kacang kedele, kacang hijau,
kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kacang kara, kacang mede, kapri,dll. masakan tahu
bacem ini memiliki Sumber protein nabati yang baik untuk di konsumsi,dan yang paling
penting memiliki harga murah dan mudah didapati. proses pembuatanya yang sangat mudah
dan memiliki berbagai macam kandungan gizi, lumayan lengkap dan dapat memenuhi
kebutuhan harian sebagai lauk pauk makanan. Berdasarkan perhitungan yang sudah
dilakukan untuk satu potong tahu bacem energinya sebesar 24 kkal, protein 1,9gram,
karbohidrat 1,09 gram, kalium 34 gram, sodium 69 gram, kolestrol 13mg. dan untuk
lemaknya sebesar 1,47gram.

B. Saran
Sebaiknya pada saat memask kecap dimasukkan setelah matang agar warna lebih
keluar dan tidak pudar dan juga sebaiknya menggunakan garnish lain agar lebih terlihat
menarik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alif Rakasha Pratama Putra. Pengolahan Limbah kimia. SMAN 8: Bandung.


Budidaya Tanaman Rempah, Obat dan Aromatika. Program studi Agroteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Tadulako: Palu.
Cynthia dewi Ryanditra, Maryadi Putra M, Novi Istriyani Rahayu. 2010. Program Studi
Pendidikan Tata Boga, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejujuran, Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung

Darwin Philips. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Perpustakaan Nasional:Sinar Ilmu.
Eka Nur Apriliani Safitri. 2014. Makalah Praktikum Rekayassa Dan Pengolahan Pangan
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Sahid:
Jakarta.

H.R, Sugeng. (1984). Petunjuk Praktis Menyusun Menu. Semarang :PT. Pabelan cerdas
Nusantara. http://www.scribd.com/doc/30632092/Makalah-gizi-Nurul

Margiyanto. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam. Grafindo: Jakarta


Marida Arista Tantia, Marina Simanungkalit, Nasrulloh Zein Maksum, Novita Lestari dan
Nur Afni Aprilia. 2016. Budidaya Tanaman Sawi (Makalah Teknik Produksi
Tanaman Hortikultura). Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian. Universitas
Lampung: lampung.
Nita Noriko, et al. 2012. Analisis penggunaan dan Syarat Mutu Minyak Goreng pada Penjaja
Makanan di Food Court UAI. Sains dan Teknologi. Vol. 1:3 hal. 147-154.

Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, Sunan
Gunung Djati: Bandung

Putri Angraini, dkk. 2013. Makalah Ilmu Gizi Bawang Putih Bagi Kesehatan. [Di akses pada
tanggal 3 mei 2013]. http://sartikasia haan22.blogspot.com/2013/05/ makalah-ilmu-
gizi-bawang-putih-bagi.html?m=1 Ria Anggraeni, Zuliana M. Lamaci, Moh Hendra
Ahsan, dan Febriansyah Kahar. Makalah
Rizki Maulana Akbar. 2011. Makalah Kimia Industri Makalah Kecap. Program Studi
Shokimun Mega Samudra. 2016.Makalah Taksonomi Tumbuhan Tinggi Klasifikasi &
Morfologi Bawang merah. Universitas Pgri Adi Buana Surabaya, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Biologi: Surabaya

Sujudi, Tarwotjo. 2000.Dasar-dasar gizi kuliner. Pustaka Utama: Jakarta. Yudharta. 2010.
Pertumbuhan Tanaman Sawi. UGM. Yokyakart

13

Anda mungkin juga menyukai