Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

LAPORAN KEGIATAN MICE (Table manner)


“ MENU MAKANAN TRADISIONAL”

Disusun oleh : Melinda Sepria Apriliani


Kelas : XII UPW
Nomor Absen : 17
Guru pembimbing : Hevni Rahmania, S. Sos

PRODUKTIF USAHA PERJALANAN WISATA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUSAN NEGERI 1 TROWULAN 2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Hevni Rahmania, S. Sos.
Sebagai guru pengampu mata pelajaran Produktif upw yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Mojokerto,03 januari 2024

Melinda Septia Apriliani


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................2

BAB I............................................................................................................................4

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………….5

1.1 Latar belakang.......................................................................................................6

1.2 Tujuan penulisan...................................................................................................6

BAB II……………………………………………………………………...............................................7

DESKRIPSI MENU………………………………………………………………………………………8

2.1 Makanan pembuka: bakwan...................................................................................8-10

2.2.Makanan inti:Nasi goreng jawa...................................................................10-14

2.3 Makanan penutup: Kue lapis & minum.....................................................14-17

BAB III……………………………………………………………………………………………………..18
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………18

5.1Kesimpulan...........................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang dari laporan mengenai “Menu Tradisional” Makanan
tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,
spesifik, beraneka macam dan jenis yang mencerminkan potensi
alam daerah masing-masing. Makanan tidak hanya sebagai
sarana untuk pemenuhan kebutuhan gizi seseorang. Makanan
juga berguna untuk mempertahankan hubungan antar manusia,
simbol identitas suatu masyarakat tertentu, dan dapat pula dijual
dan dipromosikan untuk menunjang pariwisata yang dapat
mendukung pendapatan suatu daerah.Berbagai daerah di
Indonesia mempunyai beranekaragam masakan,jajanan, dan
minuman tradisional yang telah lama berkembang secara
spesifik di setiap daerah.

Makanan tradisonal atau makanan daerah merupakan salah satu


ciri khas dari suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah
ditemukan dan mudah untuk dikenali. Makanan tradisional
merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan, spesifik,
beraneka ragam, dan jenisnya mencerminkan potensi alam
daerah masing- masing. Indonesia merupakan negara yang
memiliki cakupan wilayah yang luas, di setiap daerah memiliki
makanan tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut,
sehingga Indonesia memiliki beraneka ragam makanan
tradisional.
Makanan tradisional saat ini mulai tergeser dengan makanan
cepat saji. Hal ini disebabkan karena budaya masyarakat yang
lebih suka makanan cepat saji yang mudah ditemui dan cara
penyajiannya mudah. Perlu adanya upaya untuk
mengembangkan dan mengenalkan makanan tradisional pada
masyarakat khususnya para generasi muda.
Makanan tradisional adalah makanan yang telah ada sejak lama
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka sering kali
mencerminkan budaya dan warisan suatu daerah atau negara.
Latar belakang makanan tradisional sangat beragam dan
bervariasi di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa latar
belakang umum yang terkait dengan makanan tradisional:

1. Sejarah: Makanan tradisional sering kali memiliki sejarah


yang panjang dan kaya. Mereka dapat berasal dari zaman kuno
atau memiliki akar dalam peristiwa sejarah yang penting bagi
suatu masyarakat. Misalnya, beberapa makanan tradisional di
Asia memiliki hubungan dengan kebudayaan dan sejarah kuno
seperti China, Jepang, atau India.

1.2 Tujuan penulisan


Menulis tentang makanan tradisional memiliki beberapa tujuan
yang penting. Pertama, itu adalah cara yang baik untuk
mempromosikan dan melestarikan warisan budaya suatu daerah.
Dengan menulis tentang makanan tradisional, kita dapat
memperkenalkan orang-orang pada kekayaan kuliner yang
dimiliki oleh suatu wilayah atau negara.

Selain itu, menulis tentang makanan tradisional juga dapat


membantu dalam mempertahankan identitas budaya suatu
komunitas. Makanan tradisional sering kali menjadi bagian
penting dari identitas suatu kelompok, dan dengan menulis
tentang makanan tersebut, kita dapat membantu menjaga dan
memperkuat ikatan budaya yang ada.

Selain itu, menulis tentang makanan tradisional juga dapat


meningkatkan kesadaran dan minat orang-orang terhadap
makanan sehat dan alami. Makanan tradisional sering kali
menggunakan bahan-bahan alami dan segar, serta memiliki nilai
gizi yang tinggi. Dengan menulis tentang makanan tradisional,
kita dapat mengedukasi orang-orang tentang pentingnya
makanan sehat dan memberikan inspirasi bagi mereka untuk
mencoba masakan tradisional yang lezat dan bergizi.

Jadi, menulis tentang makanan tradisional memiliki tujuan yang


beragam, mulai dari mempromosikan dan melestarikan warisan
budaya, mempertahankan identitas budaya, hingga
meningkatkan kesadaran akan makanan sehat dan alami.
BAB II

DESKRIPSI MENU

2.1 appetizer(makanan pembuka)


Appetizer adalah sebutan untuk makanan pembuka, biasanya appetizer berupa
makanan kecil yang dihidangkan sebelum makanan utama atau dikonsumsi di atanra
waktu makan

BAKWAN

Bakwan adalah salah satu hidangan pembuka Bala-bala merupakan salah satu
kudapan favorit warga Jawa Barat. Sebetulnya makanan ini lebih dikenal dengan
sebutan bakwan, namun terdapat nama lain tergantung daerahnya.Ote-ote merupakan
nama lain dari bakwan sayur. Nama ini biasanya digunakan warga yang tinggal di
daerah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan sekitarnya..
Sejarah
Bakwan disebut berasal dari Tiongkok. Nama bakwan berasal dari bahasa
Tionghoa, yaitu bak yang berarti daging dan wan yang berarti bola. Kata
bak yang berarti daging sama halnya dengan makanan lain dengan bahan
atau isian yang sama seperti bakso, bakpia, dan bacang

Ciri khas dari bakwan jagung adalah rasa manis dan gurih yang berasal
dari jagung dan bumbu-bumbu yang tercampur ke dalam adonan.
Potongan jagung yang tercampur dalam adonan memberikan tekstur yang
lezat dan sensasi renyah saat kamu gigit.

Bakwan mulai berkembang dan menyebar di tahun 90an berjalanya


Waktu kini tampilan bakwan mulai berfareasi
Yang awalnya hanya menggunakan daging dan tepung,sekarang bisa diganti
Dengan sayuran,dan jagung Atau bisa dikombinasikan dengan cara lain

Bahan pembuatan bakwan pun sangat mudah dan terjangkau yakni


Sebagai berikut:

BAHAN BAHAN

Bahan membuat bakwan

150 gwortel, potong korek api


150 g taoge
150g kol, iris halus
1 batang daun bawang, iris halus
½batang seledri, iris halus
8 siung bawang putih, haluskan
½sdt merica putih bubuk
1sdt
Penyedap
1sdt garam
150g tepung terigu
70g tepung beras
220ml air
1butir telur ayam, kocok lepas
minyak, untuk menggoreng

CARA PEMBUATAN
Cara memasak
1.Campur semua bahan seperti tepung terigu, tepung beras, penyedap
rasa, bawang putih, garam, merica, telur dan tambahkan air. Aduk rata.

2. Masukkan wortel, taoge, kol, daun bawang, dan


seledri ke dalam adonan tepung. Aduk rata.

3. Siapkan minyak panas di atas api sedang. Ambil adonan bakwan dengan
sendok sayur, tuang ke dalam minyak. Goreng hingga cokelat keemasan. Ulangi
proses hingga adonan habis.

4. Tiriskan bakwan siap dijadikan sajian untuk makanan pembuka


Tradisonal
2.2 Main course (makanan inti)
Main course dapat disebut sebagai hidangan pokok atau inti diantara kedua menu
lainya dengan porsi paling banyak dan padat, main course memang bertujuan untuk
mengenyangkan para tamu. Hidangan utama yang dikenal dengan istilah main dish
ini mencakup beberapa komposisi

NASI GORENG JAWA


Nasi goreng adalah salah satu hidangan inti, Nasi goreng adalah makanan yang
berasal dari negeri China dan mendapat banyak modifikasi di Indonesia. Nasi goreng
sudah ada sejak dulu bahkan sejak 4000 tahun sebelum Masehi sebagai makanan
tradisional masyarakat Tionghoa atau China.

Pada zaman dulu, masyarakat China tidak suka dengan nasi yang sudah dingin
kemudian memasak lagi nasi tersebut menjadi nasi goreng dengan berbagai bumbu
dan rempah. Ternyata nasi goreng sangat enak. Sejak saat itulah, nasi goreng menjadi
makanan yang begitu digemari. Selain rasanya yang enak, nasi goreng juga digemari
karena nasi goreng membuat masyarakat mengurangi pemborosan beras karena nasi
goreng terbuat dari nasi dingin atau bahkan nasi sisa.

Masyarakat China yang merantau ke berbagai negara lain di dunia akhirnya


memperkenalkan nasi goreng ke daerah baru mereka. Masyarakat China yang
menetap di beberapa negara lain di dunia juga mencoba membuat nasi goreng dengan
bumbu yang tersedia di daerah yang mereka tempati.

Dari sinilah tercipta beragam nasi goreng dengan cita rasa unik dan menyesuaikan
lidah masing-masing daerah termasuk menyesuaikan lidah orang di Indonesia. Di
Indonesia, nasi goreng memiliki banyak jenis. Hampir setiap daerah memiliki nasi
goreng khas masing-masing

Salah satunya yakni nasi goreng jawa yang khas dari jawa menggunakan bumbu
bumbu rempah tradisional jawa rasa dan aromanya sangat berbeda dengan nasi
goreng biasanya

Nasi goreng Jawa adalah nasi goreng yang memiliki ciri khas berwarna putih
kecoklatan serta menggunakan sambal ulek sebagai bumbu dasarnya. Ciri khas lain
nasi goreng jawa yaitu di masak secara tradisional menggunakan tungku tanah liat
dengan kayu atau arang sebagai bahan bakarnya.
Tak hanya itu saja chiri khas nasi goreng jawa ini bisa dilihat dari bahan bumbunya

BAHAN

Bahan memhuat nasi goreng jawa

 2 siung bawang putih

 4 siung bawang merah

 cabai secukupnya

 Daun jeruk

 Terasi

 Garam 1 sdm

 Penyedap 1 sdt

 daun bawang

CARA MEMASAK

Cara memasak

 Siapkan penggoreng

 panaskan minyak

 lalu masukkan bumbu yang sudah dihaluskan


 kemudian masukkan nasi putih

 tambahkan bumbu penyedap

 kasih irisan daun bawang biar nasi goreng terlihat cantik

nasi goreng ini adalah makanan inti yang gampang dijumpai dimana mana karna
warga indonesia sangat familiar dengan makanan yang satu ini,bahkan diindonesia
nasi goreng sudah dijadikan makanan bersejarah,meskipun nasi goreng asal usulnya

Bukan dari indonesia tetapi indonesia sudah menganggapnya sebagai makanan khas
tradisional indonesia

2.3 Disert ( Makanan Penutup)

Disert atau hidangan penutup adalah pencuci mulut, disert adalah hidangan yang
dihidangkan diakhir makan hidangan ini terdiri dari minuman dan makanan manis

KUE LAPIS
Kue lapis adalah salah satu makanan penutup tradisional yang memiliki rasa manis,
berawal dari tiongkok kuno,kue lapis kemudian menyebar ke seluruh asia tenggara
termasuk indonesia, di indonesia kue lapis mengalami penyesuaian dengan bahan dan
selera lokal, serta menjadi berkembang dengan varian rasa,warna dan tekstur yang
berbeda beda

Kue Lapis adalah kue tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran tepung beras,
santan, gula, dan pewarna makanan. Adonan kue ini dipanggang secara bertahap
hingga membentuk lapisan yang menumpuk. Kue Lapis berasal dari Sumatra,
terutama Palembang.

Chiri khas dari kue lapis adalah dari warnanya yang berwarna warni melambanggakn
kehidupan yang pernuh dengan lika liku, rasa manis dan tekstur kuenlapis juga
memiliki chiri khas tersendiri.
BAHAN PEMBUATAN

Bahan-Bahan

500 gram tepung kanji

250 gram tepung beras

500 gram gula pasir

8 gelas santan, rebus dengan 2 lembar daun pandan lalu dinginka

1 sdt garam

1 sdt vanili

pewarna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu)

MINUMAN
WEDANG SECANG

Wedang secang adalah salah satu minuman penutup tradisional khas indonesia,
wedang secang memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh karna secang
merupakan tanaman yang bisa dijadikan obat untuk berbagai penyakit.

Tanaman ini tumbuh liar diwilayah pegunungan, perbukitan atau lereng dan berasal
dari brazil dikarenakan jal tersebut tanaman obat ini disebut ‘kayu brazil’ tanaman
secang (caesalpinia sappan L) salah satu spesies tumbuhan yang sapat dimanfaatkan
sebagai obat tradisional.

Secara tradisional, kayu secang dikonsumsi sebagi teh herbal atau jamu untuk
mengobati diare hal ini didukung oleh beberapa studi uang menyebutkan bahwa kauu
secang bermanfaat dalam membasmi bakteri penyebab diare karena kandungan anti
bakteri didalamnya

Chiri khas wedanh secang adalah warnanya yang merah dan manfaat dari kayu
secang

Secang berasal dari Asia Tenggara Kepulauan dan mudah ditemukan di Indonesia.
Kulit kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan
minuman penyegar. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar
atau pembatas kebun. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun.

BAHAN PEMBUATAN

Air putih

Kayu secang

Gula secukupnya
CARA PEMBUATAN

Cara memasak wedang secang

Siapkan wadah untuk memasak

Masukkan air sedukupnya, campur dengan kayu secang

Aduk rata dengan menyalakan api kecil

Biarkan sampai air berubah warna menjadi warna merah

Tambahkan gula secukupnya lalu hidangkan


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Setelah membuat laporan yang berjudul “MENU MAKANAN


TRADISIONAL” penulis berhadap pembaca dapat mengetahui sejarah makanan
tradisional indonesia dan bisa memahami materi TABLE MANNER tentang menu
makanan : appeyizer merupakan makanan pembuka yang porsinya hanya sedikit
hanya beberapa gigitan saja,appetizer biasa dihidangkan sebelum makanan inti. Main
course adalah makanan inti atau makanan berat yang memiliki porsi padat daripada
menu yang lainya, hidangan ini adalah hidangan pokok yang bersifat
mengenyangkan. Disert adalah makanan penutup atau isitilah lainya adalah pencuci
mulut disert dihidangkan dibagian paling akhir menu, memiliki porsi yang sedikit
yang berupa minuman dan makanan manis. Dalam penutup makalah ini, dapat
disimpulkan bahwa makanan tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari
warisan budaya suatu daerah. Melalui makanan tradisional, kita dapat memahami
sejarah, nilai-nilai, dan kekayaan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi. Makanan tradisional juga memiliki peran penting dalam memperkuat
identitas suatu komunitas dan mempertahankan keberagaman kuliner di dunia.

Dalam mengapresiasi makanan tradisional, penting bagi kita untuk menjaga


kelestarian dan keaslian resep serta teknik memasak yang digunakan. Selain itu,
mendukung usaha kecil dan lokal dalam memproduksi dan mempromosikan makanan
tradisional juga merupakan langkah penting untuk menjaga keberlanjutan kuliner
tradisional.
Dengan mengenali, menghargai, dan menjaga makanan tradisional, kita turut
berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya yang berharga. Mari terus menjaga
dan merayakan kekayaan kuliner tradisional, sehingga generasi mendatang juga dapat
menikmati kelezatan dan keunikan makanan tradisional yang telah menjadi bagian
tak terpisahkan dari identitas kita

Anda mungkin juga menyukai