Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

MASAKAN NUSANTARA
SULAWESI

Disusun Oleh :
M. Iqbal Kahfie Kurnia

AKADEMI KESEJAHTERAAN SOSIAL


IBU KARTINI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah


melimpahkan berkat rahmat dan taufiq hidayahNya terutama nikmat kesempatan
dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang kudapan dan
makanan Indonesia.
Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. Yang memberikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ira Mayasari, S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah kudapan dan
makanan Indonesia yang telah membimbing, memberikan penjelasan, dan
tambahan materi selama pembelajaran sehingga penulis mendapatkan banyak
bahan dan inspirasi dalam penyusunan makalah.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan.Untuk itu segala kesalahan mohon dimaafkan, dan segala bentuk
kritik dan saran sangat penulis harapkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Masakan Nusantara.........................................................................5
2.2 Klasifikasi Makanan Indonesia.........................................................................7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Sulawesi..............................................................................................11
3.2 Keadaan Alam Sulawesi..................................................................................14
3.3 Masakan Daerah Sulawesi...............................................................................17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................33

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wisata kuliner saat ini menjadi sebuah jenis wisata yang sangat banyak
dampaknya bagi perkembangan sebuah daerah . Salah satu nilai pentingnya
adalah menumbuh kembangkan potensi makanan asli daerah yang sepertinya
sudah mulai tergeser oleh produk-produk asing ataupun berorentasi makanan
asing. Untuk itu perlu dibuat sebuah usaha untuk meningkatkan potensi
ekonomis ini dengan memberikan sentuhan atau dukungan untuk dapat
menarik wisatawan lokal atau asing dalam menikmati kuliner asli daerah.
Selama ini ketika membicarakan dan menunjukkan suatu lokasi
dimana pusat kuliner berada, sering kali keterangan yang didapatkan hanyalah
terbatas pada nama jalan dan arah atau ciri-ciri kawasannya. Adapun kejelasan
lokasi dimana pusat kuliner tersebut berada tidak terpetakan secara baik.
Tempat makanan yang strategis, murah dan nyaman merupakan salah satu
komponen akhir dalam menentukan lokasi kuliner yang diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana sejarah Pulau Sulawesi?
2) Bagaimana keadaan alam wilayah Pulau Sulawesi?
3) Sebutkan macam-macam masakan yang ada di Pulau
Sulawesi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan
informasi mengenai keadaan alam, sejarah, karakteristik dan
macam-macam masakan yang ada di Pulau Sulawesi pada
pembaca.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Masakan Nusantara
Makanan tradisional merupakan makanan yang paling banyak
memiliki ciri-ciri

dimana seseorang dilahirkan dan tumbuh (Winarno, 1994).

Secara lebih spesifik, kepekatan tradisi-tradisi itu cirikan antara lain :


makanan tradisional dikonsumsi oleh golongan etnik dalam wilayah tertentu.
Makanan tradisional pada umumnya lebih banyak dikonsumsi oleh
masyarakat yang menjadi daerah asal tersebut yang kemudian diperkenalkan
kepada orang lain atau orang pendatang.
Makanan tradisional diolah mengikuti ketentuan (resep) yang diberika
nsecara turun-temurun. Pada umumnya resep dalam makanan tradisional yang
dibuat oleh penduduk asli tersebut merupakan hasil resep rurun-temurun dan
biasanya lebih banyak diturunkan di dalam keluarga. Hal ini dilakukan dengan
tujuan supaya citarasa khas makanan tersebut dapat tetap terjaga.
Makanan tradisional terbuat dari bahan-bahan yang diperoleh secara
lokal dan disajikan sesuai selera dan tradisi setempat. Bahan-bahan untuk
membuat makanan tradisional bisa dikatakan dapat mudah untuk diperoleh
karena pada dasarnya bahan-bahan tersebut dapat dengan mudah dibeli
dipasar-pasar daerah penghasil makanan tradisional tersebut dan biasanya
disesuaikan dengan selera yang diinginkan sehingga ada makanan tradisional
yang terasa pedas, manis, dan lain-lain.
Tradisional itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses yang me
nggambarkan tidak berubah, namun juga bisa menggambarkan dinamika

dalam cara berbagi pengetahuan dan belajar. Receveur dan Kuhlen (1996)
mendefinisikan sistem pangan masyarakat adat menyiratkan proses sosial
budaya berbagi. Sistem makanan tradisional masyarakat adat dapat
didefinisikan ke sistem yang berasal dari lokal. Lingkungan alam yang secara
kultural dapat diterima dan juga mencakup makna sosiokultural,teknik
pemrosesan, penggunaan, komposisi, dan gizi konsekuensi bagi orang yang
menggunakan makanan.
Makanan tradisional

adalah

makanan

dan

minuman,

termasuk

makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan
telah lama berkembang secara spesifik di daerah atau masyarakat Indonesia.
Biasanya makanan tradisional dioleh dari resep yang sudah dikenal
masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang diperoleh dari sumber lokal
yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat.
Disadari atau tidak banyak makanan tradisional yang berkhasiat bagi
kesehatan.

2.2 Klasifikasi Makanan Indonesia


Makanan Indonesia memiliki susunan menu yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayur, sambal, sedap sedapan, dan minuman. Pada
prinsipnya makanan Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Hidangan pokok (nasi dan penggantinya)
Makanan pokok adalah jenis yang merupakan makanan utama
yang biasa dihidangkan dalam jumlah banyak. Makanan pokok pada
masakan Indonesia adalah nasi. Disamping itu dikenal pula bahan
makanan pokok yang lain, yaitu diantaranya singkong, ubi, jagung, pisang,
dan sagu. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan tersendiri atau dicampur
dengan bahan lain.
b) Hidangan lauk pauk
Lauk-pauk adalah suatu hidangan yang merupakan pelengkap nasi
yang dapat berasal dari bahan hewani dan produknya, tumbuh-tumbuhan,
atau 2 kombinasi bahan hewan dan tumbuhan yang biasanya dimasak
dengan bumbu tertentu. Teknik pengolahan lauk pauk diantaranya dengan
cara digoreng, dikukus, dibakar, kombinasi dari beberapa teknik dan
dengan teknik ganda. Teknik penyajian lauk pauk dapat dengan per porsi
atau secara prasmanan. Bahan makanan sumber protein hewani yang
banyak digunakan dalam masakan Indonesia adalah telur, daging, unggas,
ikan, hasil laut dan lainlain. Sedangkan bahan makanan nabati yang
banyak digunakan dalam lauk pauk Indonesia yaitu tempe, tahu, oncom
dan kacang-kacangan.
c) Hidangan sayur
Sayur adalah

suatu

hidangan

berkuah

yang

merupakan

kelengkapan nasi yang dapat dimakan dengan atau tanpa nasi. Sayur
biasanya berisi kuah dan bahan pokok sayuran atau dapat pula
ditambahkan dengan bahan lain seperti bahan hewani atau tumbuhtumbuhan seperti produknya (makaroni, soun). Bahan yang digunakkan

dalam masakan sayur dapat berupa air, kaldu, atau santan. Bumbu yang
digunakan bisa bervariasi tergantung rasa yang diinginkan, karena bumbu
yang digunakan tiap daerah berbeda-beda. Hidangan sayur dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sayur berkuah banyak
Sayur ini merupakan golongan sayur yag menggunakan kuah atau
bahan cair yang banyak. Bahan cair yang digunakan berupa air, kaldu,
santan atau perpaduan dari ketiganya. Sayur yang berkuah banyak
contohnya sayur asem, sayur lodeh, sayur bening, sayur sop, soto dan
lain-lain.
2. Sayur berkuah sedikit (tumis)
Sayur yang ditumis adalah sayur yang bumbunya ditumis
dahulu dengan minyak dan menggunakan sedikit kuah. Contoh
masakan sayur yang ditumis antara lain oseng-oseng, tumis kangkung,
orak-arik, cap-cay dan lain-lain.
3. Sayur tanpa kuah
Sayur tanpa kuah adalah jenis sayur yang dihidangkan tanpa
atau dengan melalui proses pengolahan. Sayuran ini bisa disajikan
dalam keadaan mentah bersama sambal atau bumbu sehingga
manambah rasa dari sayuran tersebut. Sambal yang digunakan dapat
berupa bumbu kelapa, bumbu kacang atau bumbu cabe. Contoh sayur
mentah anatara lain terancam, urapan, gado-gado dan lain-lain.
d) Sambal.
Aneka sambal Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri,
tetapi harus dimakan dengan bahan lain, terutama lalap. Sambal juga dapat
digunakan sebagai penambah rasa dan melengkapi hidangan lain. Sambal
dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sambal mentah dan matang.
Sambal mentah contohnya sambal bawang, terasi, dan colo-colo,
sedangkan sambal matang contohnya sambal tomat, sambal teri dan
sambal kacang. Ada beberapa variasi sambal contohnya, antara lain :
1. Sambal Asam, sambal ini mirip sambal terasi dan mengandung asam,
biasanya asam jawa.
2. Sambal Bajak, cabai untuk sambal ini digoreng dengan minyak,
ditambak dengan bawang putih, terasi dan bumbu-bumbu lainnya.

3. Sambal Balado, berasal dari Minangkabau. Cabai untuk sambal ini


digoreng dengan minyak, bawang putih, bawang merah atau bawang
bombay, tomat, garam dan jeruk nipis.
4. Sambal Balacan, sambal ini mengandung balacan atau udang yang
dilumatkan. Sambal ini juga dapat digabung dengan bahan lain seperti
kangkung untuk menghasilkan sambal kangkung, cumi-cumi untuk
menghasilkan sambal sotong, dan dengan telur untuk menghasilkan
sambal telur.
5. Sambal Kemiri, sambal ini mengandung kemiri.
6. Sambal Pencit, sambal ini dicampur dengan irisan buah mangga muda
(bahasa jawa : Pencit)
7. Sambal Tomat, sambal ini dicampur dengan tomat, baik yang diiris
kecil-kecil atau dilumatkan.
8. Sambal Trassi atau sambal terasi, sambal yang mengandung terasi,
yang adalah udang yang dilumatkan. Juga mengandung cabai merah
dan hijau, tersasi, gula, garam dan jeruk nipis.
9. Sambal udang, cabai digoreng dengan minyak, bawang putih dan
udang.
e) Sedap-sedapan
Sedap-sedapan atau kudapan adalah makanan kecil yang biasa
dihidangkan bersama minuman, baik untuk keperluan sehari-hari maupun
untuk kesempatan khusus. Sedap-sedapan Indonesia dapat diklasifikasikan
menurut bentuk, rasa, bahan, dan teknik olah.
1. Klasifikasi Kudapan menurut Bentuk
Klasifikasi kudapan menurut bentuk dapat dibedakan menjadi kue
kecil (kue mangkuk, coro bikang, klepon, lumpia dan lain-lain), kue
besar (kue lapis, kue zebra) dan kue yang disertai kuah (bubur, kolak,
serabi kocor).
2. Klasifikasi Kudapan Menurut Rasa
Klasifikasi kudapan menurut rasa dapat dibedakan menjadi kue manis
(yangko, geplak, klepon) dan kue asin atau gurih (lemper, lumpia,
semar mendem).
3. Klasifikasi Kudapan Menurut Bahan Klasifikasi kudapat menurut
bahan dapat dibedakan menjadi beras (aremarem), tepung beras
(nagasari, bubur sumsum), beras ketan (lemper, wajik), tepung ketan
(klepon) dan lain-lain.

4. Klasifikasi Kudapan Menurut Teknik Olah Klasifikasi kudapan


menurut teknik olah dapat dibedakan menjadi dikukus (lemper, aremarem), direbus (klepon), digoreng (lumpia, martabak), dipanggang
(bika ambon) dan lain-lain.
f) Minuman
Minuman adalah salah satu kebutuhan hidup yang penting dan
harus dipenuhi. Kegunaan minuman adalah untuk mencegah rasa haus,
menambah nilai gizi serta memenuhi kebutuhan tubuh akan air. Minuman
Indonesia menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu minuman panas
dan dingin. Minuman panas ada dua macam yaitu minuman panas tidak
berisi (teh, kopi, coklat, jeruk) dan minuman panas berisi (bajigur, wedang
ronde, sekoteng dan wedang ublek). Sedangkan minuman dingin juga ada
dua macam yaitu minuman dingin tidak berisi (es sirup, es limun, es beras
kencur) dan minuman dingin berisi (dawet, es campur, es buah).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Pulau Sulawesi

A. Asal Mula
Nama Sulawesi diperkirakan berasal dari kata dalam bahasabahasa di Sulawesi Tengah yaitu kata sula yang berarti nusa (pulau) dan
kata mesi yang berarti besi (logam), yang mungkin merujuk pada praktik
perdagangan biji besi hasil produksi tambang-tambang yang terdapat di
sekitar Danau Matano, dekat Sorowako, Luwu Timur. Sedangkan
bangsa/orang-orang Portugis yang datang sekitar abad 14-15 masehi
adalah bangsa asing pertama yang menggunakan nama Celebes untuk
menyebut pulau Sulawesi secara keseluruhan.
Sejak abad ke-13, akses terhadap barang perdagangan berharga dan
sumber mineral besi mulai mengubah pola lama budaya disulawesi, dan
ini memungkinkan individu yang ambisius untuk membangun unit politik
yang lebih besar. Tidak diketahui mengapa kedua hal tersebut muncul
bersama-sama, mungkin salah satu adalah hasil yang lain. Pada 1400an,
sejumlah kerajaan pertanian yang baru telah muncul di barat lembah
Cenrana, serta di daerah pantai selatan dan di pantai timur dekat Parepare
yang modern.
B. Masuknya Kolonial
Orang-orang Eropa pertama yang mengunjungi pulau ini (yang
dipercayai sebagai negara kepulauan karena bentuknya yang mengerut)
adalah pelaut Portugis pada tahun 1525, dikirim dari Maluku untuk

mencari emas, yang kepulauan memiliki reputasi penghasil. Belanda tiba


pada tahun 1605 dan dengan cepat diikuti oleh Inggris, lalu mendirikan
pabrik di Makassar. Sejak 1660, Belanda berperang melawan Kerajaan
Gowa Makasar terutama di bagian pesisir barat yang berkuasa. Pada tahun
1669, Laksamana Speelman memaksa penguasa, Sultan Hasanuddin,
untuk menandatangani Perjanjian Bongaya, yang menyerahkan kontrol
perdagangan ke Perusahaan Hindia Belanda. Belanda dibantu dalam
penaklukan mereka oleh panglima perang Bugis Arung Palakka, penguasa
kerajaan Bugis Bone. Belanda membangun benteng di Ujung Pandang,
sedangkan Arung Palakka menjadi penguasa daerah dan kerajaan Bone
menjadi dominan. Pada tahun 1905 seluruh Sulawesi menjadi bagian dari
koloni negara Belanda dari Hindia Belanda sampai pendudukan Jepang
dalam Perang Dunia II. Selama Revolusi Nasional Indonesia, "Turk"
Westerling Kapten Belanda membunuh sedikitnya 4.000 orang selama
Kampanye Sulawesi Selatan Setelah penyerahan kedaulatan pada
Desember 1949, Sulawesi menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat
(RIS). Dan pada tahun 1950 menjadi tergabung dalam kesatuan Republik
Indonesia.
C. Kemerdekaan
Pada
saat kemerdekaan
Indonesia,
Sulawesi
berstatus
sebagai provinsi dengan bentuk pemerintahan otonom. Provinsi Sulawesi
ketika itu beribukota di Makassar. Bentuk sistem pemerintahan provinsi
ini merupakan perintis bagi perkembangan selanjutnya, hingga dapat
melampaui masa-masa di saat Sulawesi berada dalam Negara Indonesia
Timur (NIT)
dan
kemudian NIT menjadi negara
bagian dari
negara federasi Republik Indonesia Serikat (RIS). Saat RIS dibubarkan
dan kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sulawesi
statusnya dipertegas kembali menjadi provinsi. Status Provinsi Sulawesi
ini kemudian terus berlanjut sampai pada tahun 1960.
Pada tahun 1964 dibentuk Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, yang
dipisahkan dari Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah,
sedangkan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah diubah menjadi
Daerah Tingkat I Sulawesi Utara. Demikian pula Daerah Tingkat
I Sulawesi Tenggara dibentuk terpisah dari Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan-Tenggara, sedangkanDaerah Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara
diubah menjadi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan.
Mulai tahun 1999 pemakaian istilah Daerah tingkat I dihilangkan,
sehingga ke-empat wilayah di atas sebutannya berubah masing-masing

menjadi provinsi. Memasuki era Reformasi seiring dengan munculnya


pemekaran
wilayah
berkenaan
dengan
otonomi
daerah,
terbentuk provinsi Gorontalo pada
tahun
2000,
dan
kemudian provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2004

3.2 Keadaan Alam Sulawesi


A. Letak Geografis
Sulawesi atau Pulau Sulawesi (atau sebutan lama dalam bahasa
Inggris : Celebes) adalah sebuah pulau dalam wilayah Indonesia yang

terletak
di
antara Pulau Kalimantan di
sebelah
barat
dan
Kepulauan Maluku di sebelah timur. Dengan luas wilayah sebesar
174.600 km, Sulawesi merupakan pulauterbesar ke-11 di dunia. Di
Indonesia
hanya
luas
Pulau Sumatera, Kalimantan,
dan
Pulau Papua sajalah yang lebih luas wilayahnya daripada Pulau Sulawesi,
sementara dari segi populasi hanya Pulau Jawa dan Sumatera sajalah yang
lebih besar populasinya daripada Sulawesi.
Sulawesi merupakan pulau terbesar keempat di Indonesia setelah
Papua,Kalimantan dan Sumatera dengan luas daratan 174.600 kilometer
persegi. Bentuknya yang unik menyerupai bunga mawar laba-laba atau
huruf K besar yang membujur dari utara ke selatan dan tiga semenanjung
yang membujur ke timur laut, timur, dan tenggara. Pulau ini dibatasi oleh
Selat Makasar di bagian barat dan terpisah dari Kalimantan serta
dipisahkan juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut Maluku. Sulawesi
berbatasan dengan Borneo di sebelah barat, Filipina di utara, Flores di
selatan, Timor di tenggara dan Maluku di sebelah timur.

Geografi
Lokasi

Koordinat

Asia Tenggara

208LU 12017BT

Kepulauan

Kepulauan Sunda Besar

Luas

174,600 km

Ketinggian tertinggi 3,478 m

Puncak tertinggi

Rantemario

B. Iklim
Iklim dapat
didefinisikan
sebagai ukuran statistik cuaca untuk jangka waktu tertentu, dan cuaca
menyatakan status atmosfer pada sembarang waktu tertentu. Unsur cuaca

atau unsur iklim terdiri dari penerimaan radiasi matahari (kerapatan flukas
pada permukaan datar di permukaan bumi), lama penyinaran matahari,
suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin,
penutupan
awan,
presipitasi
(embun,
hujan,
salju)
dan
evaporasi/evapotranspirasi. Dua unsur utama iklim adalah suhu dan curah
hujan. Indonesia sebagai daerah tropis ekuatorial mempunyai variasi suhu
yang kecil, sementara variasi curah hujannya cukup besar. Oleh karena itu
curah hujan merupakan unsur iklim yang paling sering diamati
dibandingkan dengan suhu.
Ada beberapa sifat khas dari iklim Sulawesi, terutama mengenai
curah hujan, yaitu :
1) Sulawesi terletak di daerah peralihan antara rezim hujan Indonesia
Barat dan Indonesia Timur. Garis peralihan itu terletak pada kira-kira
1200 BT atau di lintang Banteang di Sulawesi Selatan. Tempat-tempat
pada lintang tersebut memperoleh hujan maksimum pada bulan
Januari, sedangkan tempat-tempat di sebelah timur lintang tersebut
memperoleh hujan terbanyak pada bulan Mei atau Juni.
2) Sulawesi terdiri dari daratan yang sempit dan bergunung, sehingga
pengaruh laut terhadap cuaca sangat besar. Akibatnya di beberapa
tempat perubahan cuaca terjadi sangat cepat. Cuaca terang pada suatu
saat bisa dalam sekejap berubah manjadi mendung dan hujan.
Sehingga sering terjadi pula dilanda angin kencang pada musim
pancaroba.
3) Punggung-punggung pegunungan yang cukup rapat mengakibatkan
terlindungnya tempat-tempat dari angin pembawa hujan, sehingga
tempat itu memperoleh hujan sangat sedikit.
Selain sifat khas iklim di Sulawesi diatas, curah hujan di Sulawesi
tidak berbeda dengan yang terdapat di pulau-pulau lainnya, seperti :
1) Pantai sebelah timur selamanya lebih kering dari pantai barat. Tetapi
pantai barat di sebelah selatan Mamuju sampai Majene tidak demikian,
hal itu disebabkan oleh angin yang berhembus ke arah pantai arahnya
hampir sejajar dengan pantai dari Mamuju-Majene itu.
2) Makin tinggi suatu tempat, jumlah hujan yang turun semakin banyak.

C. Komoditas Utama

Komoditi unggulan Pulaui Sulawesi yaitu sektor pertanian,


perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditi
unggulannya adalah jagung, kedelai,kentang, nanas, pisang, ubi jalar, ubi
kayu, sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit,
Kakao, Karet, Tebu, kopi, Kelapa, Cengkeh, Jambu Mete, kapuk, Kemiri,
Lada, nilam, pala, pinang, Sagu, tembakau dan Vanili. Sub sektor
perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan tangkap, budidaya
jaring apung, budidaya keramba, budidaya kolam, budidaya laut, budidaya
sawah, dan budidaya tambak, sub sektor peternakan komoditinya adalah
sapi, babi,domba, kambing, kerbau, dan kuda sedangkan untuk sub sektor
jasa yaitu wisata alam dan wisata budaya.

3.3 Masakan Daerah Sulawesi

A. Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak
di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut
Ujungpandang.
Beberapa masakan Khas Sulawesi Selatan :
1. Coto Makassar

Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan


tradisional Makassar,Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan
(isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan
bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan
bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk
dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto Mangkasara
sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung
pinggir jalan hingga restoran.

2. Sop Konro

Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang
berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat
dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna
coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang
dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal
dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif
"kuat" akibat digunakannya ketumbar.
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya
rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro
bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.
3. Kapurung

Kapurung adalah makanan berkuah kenyal dengan bahan dasar


sagu, saat pembuatannya sagu tersebut dicampur dengan air panas
hingga berbentuk kenyal dan di olah berbentuk bulat bulat sedang.
Kapurung biasanya dicampur dengan aneka jenis sayuran dan ikan
yang telah di suir suir. Sajian khas kapurung biasanya ditambah
dengan perasan jeruk dan sambal yang pedas untuk menambah cita
rasanya.

Bulatan bulatan kapurung dikonsumsi dengan cara ditelan


langsung bersama dengan kuahnya. Sensasi makan kapurung paling
pas disaat masih panas sehingga peluh keringat akan keluar dari tubuh
anda.
4. Mie Titi

Mie Titi ini adalah sejenis mie kering yang disajikan dengan
kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Mirip
ifumie, hanya mienya sangat tipis. Tadinya nama mie titi ini adalah
nama jenis makanan, namun ternyata kata titi berasal dari nama
panggilan pemiliknya. Mie Kering di Makassar mulai popular sejak
tahun 70-an. Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang
Kho Tjao, yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie
kering kepada tiga orang anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Setelah
Ang Kho Tjao meninggal dunia, usaha kedai mie kering dilanjutkan
oleh ketiga anaknya yang masing-masing membuka kedai sendiri.
Yang cukup popular di Makassar adalah kedai milik Titi, sehingga
nama mie kering ini selalu diidentikan menjadi Mie Titi.

5. Barobbo

Barobbo adalah bubur jagung khas Bugis Makassar, rasanya


enak dan mengenyangkan. Barobbo adalah campuran irisan jagung
muda, sayur-sayuran, ayam atau udang yang dimasak dan menjadi
bubur yang super lezat. ada beberapa warung yang menyediakan
kuliner ini, tetapi di daerah sulawesi selatan biasanya setiap musim
jagung tiba ini adalah menu yang favorit yang disajikan bersama
perkedel jagung.
6. Lekkua Manuk (Ayam Masak Lengkuas)

Lekkua Manuk merupakan makanan khas bagi orang Bugis.


Makanan ini biasanya disajikan bersama buras. Menu ini sepertinya
menjadi sesuatu yang wajib disajikan pada Hari Raya Idul Fitri atau
Idul Adha. Bahan dasar dari makanan in adalah ayam, lengkuas,
santan.

B. Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara terletak di ujung utara Pulau


Sulawesi dengan Ibu kota terletak di kota Manado. Provinsi ini di sebelah
selatan berbatasan dengan provinsi Gorontalo yang merupakan hasil
pemekaran wilayah dari provinsiSulawesi Utara. Sementara
kepulauan Sangihe dan Talaud merupakan bagian utara dari provinsi ini
merupakan berbatasan dengan Davao del Sur di negara Filipina.
Beberapa masakan Khas Sulawesi Utara :
1. Tinutuan (Bubur Manado)

Makanan khas Indonesia dari Manado,Sulawesi Utara. Ada juga


yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, Sulawesi
Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak
mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan
pergaulan antar kelompok masyarakat di Manado. Tinutuan biasanya
disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.
2. Sinandoi
Sinandoi merupakan makanan khas Mongondow yang terbuat
dari daging sapi atau bolog (sidat) dalam Bahasa asli suku
Mongondow yang dimasukkan ke dalam patung (bambu) kemudian
dimasak dengan api dengan ukuran yang normal, untuk itu dalam hal
pembakaran makanan ini harus diawasi agar api tidak mati atau
membesar.
Makanan ini sangat digemari oleh masyarakat kotamobagu
karena rasanya yang enak dan lezat. Makanan ini disajikan pada setiap
acara-acara adat maupun pernikahan, dan sudah bisa dipastikan
makanan ini menjadi makanan yang favorit dan sudah ditunggu-tunggu
penyajiannya oleh masyarakat asli Kotamobagu maupun pendatang.

3. Ayam Tuturuga

Merupakan masakan khas Manado yang berbeda dengan cita


rasa ayam pada umumnya. Karena memiliki tampilan yang mirip
dengan opor ayam yang biasa kita hidangkan saat lebaran agama
Islam, maka banyak yang beranggapan hidangan ini adalah opornya
masyarakat Manado. Hidangan ini sedikit unik karena dipadukan
dengan daun pandan yang pastinya membuat Ayam Tuturuga ini
menjadi enak, gurih serta memanjakan lidah penikmatnya.
4. Ikan Woku Belanga

Masakan Ikan Woku Belanga dibuat dengan menggunakan


bahan-bahan ikan Kerapu yang dibersihkan kemudian dipotong dua
bagian, sebutir jeruk nipis yang diperas airnya, garam, minyak goreng
untuk menumis, dan bawang merah yang diiris-iris tipis. Haluskan
cabe rawit merah, kunyit, jahe, kemiri, dan garam.
Selain itu, bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah daun
bawang yang diiris-iris sekitar 1 cm, daun kemangi, daun kunyit yang
disimpulkan, daun jeruk purut, daun pandan, sebatang serai yang
dimemarkan, serta air.

5. Paniki

Paniki adalah makanan yang berasal dari Sulawesi Utara yang


dibuat dari daging kelelawar (paniki).Sebelum diolah menjadi
masakan, biasanya kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk
menghilangkan bulu-bulu halusnya, kemudian dimasak dengan bumbu
santan.

C. Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau
Sulawesi,Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Palu. Luas
wilayahnya 61.841,29 km, dan jumlah penduduknya 2.831.283 jiwa
(2014). Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua

provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak


kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi Sulawesi Selatan.
Beberapa masakan Khas Sulawesi Tengah :
1. Palumara

Palumara adalah sop ikan khas Palu. Seperti hidangan khas


Palu lainnya, kuah Palumara ini rasanya asam dan pedas. Rasa asam
diperoleh dari buah asam muda yang dijadikan sebagai bumbu
masakan. Sedangkan rasa pedas diperoleh dari cabe keriting.
Ikan yang dipakai untuk Palumara ini adalah ikan Kolombo.
Yaitu sejenis ikan kakap yang berdaging tebal. Semua bagian ikan ini
dipakai termasuk bagian kepalanya. Tapi jika tidak menemukan daging
Kolombo, biasanya akan diganti dengan ikan Bandeng yang lebih
mudah ditemukan.

2. Kaledo

Kaki Lembu Donggala atau yang lebih dikenal dengan


nama Kaledo ini adalah makanan khas masyarakat Donggala. Terletak
di provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di kota Palu. Makanan ini mirip
dengan sup buntut, bedanya tulangnya dari kaki lembu dan disajikan
bukan dengan nasi melainkan dengan ubi. Tulangnya itu sendiri adalah
ruas tulang lutut yang masih penuh dengan sum-sum. Ada juga yang
mengatakan, bahwa Kaledo berasal dari Bahasa Kaili, bahasa
penduduk Palu. Ka artinya Keras, dan Ledo artinya Tidak, sehingga
dapat diartikan "tidak keras".
3. Uta Kelo (Sayur Daun Kelor)

Di Palu daun kelor dipakai dalam masakan. Sayur daun kelor


ini, konon katanya, sayur paling enak di Palu. Bahkan kalau orang
Palu bilang siapapun yang makan sayur ini pasti akan kembali datang
ke Palu. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh orang Palu. Begitu
merasakan kuah sayur daun kelor ini saja, aku sudah jatuh cinta.

D. Sulawesi Tenggara

Sulawesi
Tenggara adalah
sebuah provinsi di Indonesia yang
beribukotakan Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah
Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan
garis khatulistiwa di antara 0245' - 0615' Lintang Selatan dan 12045' 12430' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km
(3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km (11.000.000 ha).
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten
di Provinsi
Sulawesi
Selatan dan Tenggara Sulselra
dengan Baubau sebagai ibukota kabupaten.
Beberapa masakan Khas Sulawesi Tenggara :
1. Kasoami

Kasoami oleh masyarakat Buton memiliki makna yang sangat


penting yaitu sebagai media keakraban dan persaudaraan. Kasoami
dalam bahasa setempat berasal dari kata "soa" yang artinya uap panas.
Kasoami berbahan dasar tepung singkong (kaopi) yang telah
difermentasi selama kurang lebih 3 atau 5 hari dan mutu kasoami yang
dihasilkan sangat bervariasi. Proses pembuatannya sangat sederhana
yakni dengan cara dimatangkan dengan proses uap panas atau
pengukusan. Bentuknya menyerupai kerucut. Kasoami biasanya
dihidangkan dengan ikan bakar dan paling enak dimakan di waktu
pagi. Biasanya oleh masyarakat setempat menambahkan kelapa parut
dan sedikit bawang merah sebagai tambahan penyedap rasa. Kasoami
ini mampu bertahan hingga seminggu.

2. Ikan Parende

Sesuai dengan namanya, bahan dasar adalah ikan. Cara


pembuatannya adalah ikan dimasak hingga kuah yang ada di dalam
wadah mengering. Bumbunya hanya air gula asam, garam, kunyit, dan
ditambahi sedikit minyak kelapa. Ikan parende dapat bertahan hingga
sebulan. Ikan parende paling enak disajikan di waktu siang hari. Ikan
parende juga dapat diolah kembali menjadi ikan goreng. Biasanya
warga setempat membuat ikan parende ketika harga ikan di pasar
melonjak naik, musim ikan, atau untuk bekal perjalanan.
3. Sinonggi

Kalau di maluku atau di papua namanya papeda, kalau di


makassar namanya kapurung, nah kalau di kendari namanya sinonggi.
Sinonggi adalah makanan yang terbuat dari sagu warnanya putih,
rasanya tawar dan teksturnya lengket tapi kalau suddah di campur
dengan kuah ikan masak dan sayur-sayuran seperti sayur kacang
panjang atau sayur kangkung tergantung selera.

4. Sate Pokea

Makanan yang satu ini sejenis sate tapi bukan dari daging sapi
dan daging ayam melainkan dari kerang yang di sebut dengan pokea.
Walaupun bukan dari daging sapi dan daging ayam tapi bumbunya
tetap sama yaitu bumbu kacang. Sate pokea ini cocok dimakan
bersama gogos, seperti lemper tapi tidak mempunyai isi abon
didalamnya.

E. Gorontalo

Gorontalo adalah
sebuah provinsi di Indonesia.
Sebelumnya,
semenanjung Gorontalo (Hulontalo) merupakan wilayah Kabupaten
Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di Sulawesi Utara. Seiring dengan
munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah di Era
Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember 2000 dan menjadi
Provinsi ke-32 di Indonesia. Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota
Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal dengan
julukan "Kota Serambi Madinah".
Beberapa masakan Khas Gorontalo :
1. Binte Biluhuta

Binte Biluhuta alias Milu Siram alias Jagung Siram, itulah


nama kuliner khas dari Kota Gorontalo ini. Mirip seperti sop dengan
isi jagung manis yang dipipil, dengan tambahan parutan kelapa, daun
kemangi, daun bawang dengan taburan bawang goreng dan kucuran
jeruk nipis. Dan yang spesial adalah selipan daging ikan cakalang yang
memberikan aroma milu siram menjadi luar biasa. Gurihnya aroma
ikan cakalang yang membuat milu siram ini jadi istimewa.

2. Ilabulo

Ilabulo merupakan makanan khas Gorontalo, ilabulo ini


biasanya digunakan untuk menemani lauk pauk untuk di makan
dengan nasi, ilabulo sering dibuat dengan rasa yang pedas dengan
bumbu-bumbu alami.
Ilabulo biasa disantap masyarakat Gorontalo pada siang hari
sebagai makanan utama. Sekilas, Ilabulo mirip Pepes ala kuliner
Sunda. Bedanya, Ilabulo menggunakan sagu dengan isian ati ampela.
Rasanya gurih berkat pemakaian santan sebagai pengganti air untuk
mengencerkan sagunya.
"Ilabulo dalam bahasa Gorontalo berarti sagu ati ampela. Dua
bahan ini jadi kekuatannya, bila salah satu diganti, maka rasa
keasliannya akan menghilang,"
Bahan-bahan yang digunakan adalah rempah-rempah yang
terdiri dari dedaunan, seperti daun kemangi, daun seledri, dan daun
bawang yang dirajang halus. Diberi pula bawang putih serta bawang
merah yang diiris tipis. Bagi penyuka pedas, silakan ditambahkan
cabai sesuai selera. Jangan lupa siapkan kemiri, lada, dan garam untuk
memberi rasa. Untuk pemakaian santan, dirinya menyarankan
memakai buah kelapa asli karena aromanya lebih tajam, bukan santan
instan dalam kemasan.

3. Ayam Iloni

Ayam Iloni merupakan salah satu makanan khas Gorontalo.


Ayam bakar iloni ini memiliki perbedaan dengan ayam bakar pada
umumnya, karena cara memasaknya yang berbeda menyebabkan ayam
bakar iloni memiliki cita rasa yang berbeda. Pada dasarnya ayam bakar
dimasak dengan bumbu, akan tetapi ayam iloni cara memasaknya yaitu
dimasak dengan santan terlebih dahulu. Sehingga perbedaan cara
memasaka inilah yang menyebabkan ayam bakar iloni memiliki cita
rasa yang khas dan patut untuk dicoba.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sulawesi merupakan pulau terbesar keempat di Indonesia setelah
Papua,Kalimantan dan Sumatera dengan luas daratan 174.600 kilometer
persegi. Bentuknya yang unik menyerupai bunga mawar laba-laba atau huruf
K besar yang membujur dari utara ke selatan dan tiga semenanjung yang
membujur ke timur laut, timur, dan tenggara. Pulau ini dibatasi oleh Selat
Makasar di bagian barat dan terpisah dari Kalimantan serta dipisahkan juga
dari Kepulauan Maluku oleh Laut Maluku. Sulawesi berbatasan
dengan Borneo di sebelah barat, Filipina di utara, Flores di selatan, Timor di
tenggara dan Maluku di sebelah timur.

Komoditi unggulan Pulaui Sulawesi yaitu sektor pertanian,


perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa. Sektor pertanian komoditi
unggulannya adalah jagung, kedelai,kentang, nanas, pisang, ubi jalar, ubi
kayu, sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa Sawit, Kakao,
Karet, Tebu, kopi, Kelapa, Cengkeh, Jambu Mete, kapuk, Kemiri, Lada, nilam,
pala, pinang, Sagu, tembakau dan Vanili. Sub sektor perikanan komoditi yang
diunggulkan berupa perikanan tangkap, budidaya jaring apung, budidaya
keramba, budidaya kolam, budidaya laut, budidaya sawah, dan budidaya
tambak, sub sektor peternakan komoditinya adalah sapi, babi,domba,
kambing, kerbau, dan kuda
Macam-macam masakan nusantara di Sulawesi yaitu Coto Makassar,
Sop Konro, Lekkua Manuk, Ayam Iloni, Kapurung, Bubur Manado, Sate
Pokea, Ikan Parende, Paniki Dll.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatan
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/area.php?ia=70
http://www.hasbihtc.com/8-kuliner-khas-makassar-aneka-makanan-sulawesi.html
http://hellomakassar.com/4-kuliner-khas-yang-hanya-ada-di-palopo/
http://www.pareparekota.go.id/kominfo/berita-dan-informasi-news-andinformation/wisata-perkotaan/kuliner-wisata
http://totabuannaton.blogspot.co.id/2016/02/oleh-oleh-kotamobagu.html
http://mokingjay-art.blogspot.co.id/2013/01/40-makanan-dan-minuman-khasmanado.html
http://direktori-wisata.com/wisata-kuliner-khas-palu/
http://www.kompasiana.com/yusril/kuliner-khasbuton_55207955a33311084746cf16
http://www.tamalangkun.com/suka-suka/kuliner-kota-kendari
http://risnawatipninigorontalo.blogspot.co.id/2014/05/makanan-khas-gorontalo1.html

Anda mungkin juga menyukai