D III GIZI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2014/2015
I. PENGERTIAN MAKANAN
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang
dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan nutrisi. Makanan juga dapat
diartikan sebagai semua zat yang dapat digunakan dalam metabolisme atau
faal dan atau untuk memperoleh energi.
Kuliner Rotan Makanan Khas Kalimantan Tengah – Rotan lebih kita kenal
digunakan untuk mengikat. Namun, selain digunakan sebagai tali pengikat,
mebel dan konstruksi bangunan, ternyata rotan digunakan sebagai bahan
makanan. Rotan dapat diolah menjadi makanan yang lezat.
Bagian rotan yang digunakan untuk bahan makanan biasanya adalah batang
rotan yang masih muda (umbut). Masakan yang diolah dari umbut rotan ada
berbagai macam. Misalnya pakat, sayur asam, gulai, sayur rotan, juhi singkah
dan tumis rotan muda, bahkan dijadikan lalapan. Di dalam batang terdapat
bagian yang berwarna keputih-putihan, bagian itulah yang diambil untuk
dimasak. Rasanya gurih tapi agak sedikit pahit. Umbut rotan dipercaya
mempunyai khasiat obat.
Di Kalimantan Tengah terdapat banyak hutan lebat. Rotan muda tumbuh liar
di hutan – hutan dan tepi sungai. Rotan ini muda banyak dijumpai di daerah
pedalaman, terutama di kampung suku Dayak. Rotan muda juga bisa
ditemukan di pasar dan penjual sayuran keliling. Rotan yang ada di pasar atau
penjual sayuran biasanya sudah dalam keadaan bersih dari kulitnya dan diikat
kecil-kecil dengan isi 5 batang per ikatan.
Masyarakat Dayak sering menjadikan rotan sebagai bahan makanan. Hal ini
bukanlah suatu hal yang aneh karena sehari – seharinya mereka sering
mengambil rotan, sehingga rotan muda pun sangat dikenal oleh masyarakat
ini. Masyarakat Dayak memiliki berbagai macam resep masakan yang diolah
dari rotan muda. Misalnya juhu singkah, juhu singkah sangat cocok bila
dimakan dengan ikan betok. Ada juga tumis rotan muda yang dinamakan
pojak iyur gai kotok. Tumis ini biasa dimasak pada saat upacara adat digelar
dan dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan malaria. Ada lagi resep lain
yaitu sayur rotan. Sayur ini dimasak dengan terong asam dan ubi keladi.
Biasanya dihidangkan bersama dengan ikan patin atau baung yang dibakar.
2. Kalumpe / Karuang
Kalumpe / karuang adalah sayuran yang dibuat dari daun singkong yang
ditumbuk halus. Kalumpe merupakan bahasa Dayak Maanyan
dan karuang sebutan sayur ini dalam bahasa Dayak Ngaju. Dalam
pembuatannya, biasanya daun singkong ditumbuk halus dan dicampur dengan
terong kecil atau terong pipit. bumbu untuk masakan ini adalah bawang
merah, bawang putih, serai dan lengkuas yang dihaluskan. Apabila ingin bisa
ditambahkan cabe. Kalumpe terasa sangat enak apabila sedang panas.
Masakan ini biasa disajikan bersama dengan sambal terasi yang pedas dan
ikan asin.
3. Wadi
Wadi adalah makanan berbahan dasar ikan atau menggunakan daging babi. Wadi bisa
dibilang adalah makanan yang "dibusukan". Namun pembusukan ini tidak dibiarkan
begitu saja, sebelum disimpan, ikan atau daging akan dilmuri dengan bumbu yang
terbuat dari beras ketan putih atau bisa juga biji jagung yang di-sangraisampai
kecoklatan kemudian di tumbuk manual atau di blender.
Dalam bahasa Dayak Maanyan bumbu ini disebut dengan Sa'mu dan dalam bahasa
Dayak Ngaju disebut dengan Kenta. Pembuatannya yaitu ikan atau daging yang
hendak diolah dibersihkan terlebih dahulu, kemudian direndam selama 5-10 jam
dalam air garam. Kemudian daging atau ikan diangkat dan dibiarkan mengering.
Setelah cukup kering ikan atau daging dicampur dengan Sa'mu sampai merata.
Kemudian daging disimpan dalam kotak kaca, stoples, atau plastik kedap udara yang
ditutup rapat-rapat. Simpan kurang lebih selama 3-5 hari. Untuk daging disarankan
simpan lebih dari 1 minggu. Setelah selesao, wadi tidak bisa langsung dimakan tapi
harus diolah kembali antara lain dengan cara digoreng atau dimasak. Walau
pembuatannya terlihat mudah, tetapi apabila terjadi kesalahan sedikit saja dalam
memasukan bumbu serta perendaman maka akan membuat wadi menjadi tidak enak
bahkan tidak bisa dimakan. Oleh karena itu ada orang-orang tertentu yang memilki
keahlian untuk membuat wadi yang enak.
4. Bangamat / Paing
Bangamat dalam bahasa Dayak Ngaju atau paing dalam bahasa Dayak Maanyan
adalah masakan khas yang dibuat dari kelelawar besar / kalong (Pteropus vampyrus).
Untuk konsumsi, kelelawar dengan jenis pemakan buah terbesar. Untuk kelelawar
jenis pemakan serangga dan penghisap darah tidak digunakan dan tidak dikonsumsi
untuk membuat makanan ini. Walaupun paing dikenal dan dikonsumsi di beberapa
daerah, tetapi orang Dayak mempunyai ciri khas dalam pembuatannya. Paing yang
akan dimasak dibersihkan dengan membuang kuku, bulu kasar ditekuk dan punggung,
serta ususnya. Sementara sayap, bulu dan dagingnya dimasak. Untuk orang Dayak
Ngaju paing dimasak dengan bumbu yang lebih banyak. Sedangkan untuk Dayak
Maanyan, paing dimasak dengan bumbu yaitu serai dan daun pikauk (daun yang
memiliki rasa asam). Paing sering dimasak bersama sayur hati batang pisang yang
dipotong-potong, biasanya adalah pisang kipas. Serta juga bisa dimasak bersama
dengan sulur keladi yang dipotong-potong.
IV. CARA MENGOLAH
1. Umbu Rotan
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
500 gram umbut rotan/diganti rebung, dipotong persegi
5 butir bawang merah, diiris
2 siung bawang putih, diiris
2 buah cabai merah, diiris serong
2 buah cabai hijau, diiris serong
1 buah tomat, dipotong-potong
minyak untuk menumis
250 ml air
1 3/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1 1/4 sendok teh gula pasir
1/4 sendok teh pala bubuk
Cara Pengolahan :
1. Panaskan minyak. Tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah,
cabai hijau, dan tomat sampai harum.
2. Tambahkan rebung. Aduk rata.
3. Masukkan air, garam, merica, gula pasir, dan pala bubuk. Aduk sampai
matang.
2. Wadi
BAHAN: Ikan sungai, misalnya ikan papuyu (ikan sungai kecil yang
bentuknya pipih), tapi di desaku ada juga yang membuat wadi dari babi
hutan.
PELENGKAP: Samu / Kue 2 jari (nama untuk jenis kue beras yang sudah
diolah) hancurkan hingga menjadi serbuk. Tapi kalau tidak ada bisa
digunakan beras yang disangrai sampai kecoklatan dan diblender hingga
bentuknya menyerupai tepung (gak sampai halus banget juga gakpapa).
Cara membuatnya yaitu cuci bersih dan potong bahan yang ingin di buat
wadi (ikan sungai tadi) kemudian campurkan dengan pelengkapnya serta
penyedap (gula dan garam) secukupnya. Masukkan dalam toples yang
tertutup rapat. Awetkan sampai berubah warna dan aroma (biasanya
minimal 2 minggu). Makanan siap diolah.