Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Makanan Khas Suku Mandailing dan Angkola

Disusun oleh:
Deviana Claudia Habeahan (2221132014)
Gita Febriyanti Simbolon (2223132037)
Hiskia Simarmata (2223332003)
Irna Yani Siregar (2222432009)
Mirna Wati Siregar (2222132006)

Program Studi: Pendidikan Bahasa Jerman


Mata Kuliah: Perkembangan Peserta Didik
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Makanan khas suku Mandailing dan
Angkola dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah Makanan Khas ini
adalah untuk mengetahui apa itu dan bagaimana itu cara
pembuatan makanan khas Suku Mandailing dan makanan
khas Suku Angkola
Terima Kasih kepada Bapak Ahmad Bengar Harahap.,
S.pd, M.Hum. yang telah memberi kesempatan kepada kami
semua untuk membuat tugas makalah secara berkelompok.

Medan, 05 Oktober 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Makanan khas adalah cermin dari warisan budaya suatu daerah atau
komunitas. Setiap negara, daerah, atau etnis memiliki hidangan istimewa yang
menggambarkan kekayaan rasa, tradisi, dan sejarah mereka. Makanan khas
sering kali menjadi bagian penting dari identitas kultural suatu masyarakat.
Makanan khas merupakan salah satu karya budaya masyarakat. Semua
manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup, siapa pun dia, dari mana
asalnya, berapapun umurnya, dan dalam keadaan sehat ataupun sakit. Oleh
karena itu, makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Pada dasarnya makanan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan mentah dari
alam sekitar, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing-
masing. Misalnya, makanan di daerah pegunungan dengan di daerah pesisir
pantai.
Daerah pegunungan memiliki ketersediaan bahan makanan berupa variasi
jenis tumbuhan yang dominan, sebaliknya di daerah pantai ketersediaan bahan
makanan lebih dominan dengan variasi ikan (Haryono, 2013).

II. Rumusan Masalah


1. Apa defenisi makanan khas daerah?
2. Apa saja jenis makanan khas suku Mandailing dan Angkola?
3. Bagaimana cara membuat makanan khas suku Mandailing
danAngkola?

III. Tujuan
1. Memahami pengertian makanan khas daerah.
2. Memahami tentang jenis makanan khas suku Mandailing dan
Angkola.
3. Mengetahui cara membuat makanan khas suku Mandailing dan
Angkola.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Khas Daerah


Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing, termasuk
makanan. Sebelumnya, berbagai macam makanan khas daerah yang hanya bisa
ditemukan di tempat asalnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan
teknologi, makanan khas daerah dapat ditemukan di wilayah lainnya. Makanan
daerah tercipta dengan perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia.
Pengolahan makanan di setiap daerah tentunya berbeda sehingga menghasilkan
aneka jenis makanan yang beraneka ragam dengan karakter yang berbeda pula.
Menurut Syamsul Rahman dalam Pengembangan Industri Kuliner
Berbasis Makanan Tradisional Khas Sulawesi, makanan khas daerah dapat
didefinisikan sebagai makanan umum yang biasa dikonsumsi sejak beberapa
generasi.
Makanan tersebut terdiri dari hidangan yang sesuai dengan selera
manusia, tidak bertentangan dengan keyakinan agama masyarakat lokal, serta
dibuat dari bahan-bahan makanan dan rempah-rempah yang tersedia lokal.
Ahli lainnya menyebutkan, makanan khas daerah adalah jenis makanan
yang berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya tanpa mengurangi atau menambahkan apa yang sudah
digariskan.
Makanan khas daerah umumnya menjadi salah satu identitas suatu
kelompok masyarakat yang sangat mudah untuk ditemukan dan dikenali.
Hal ini menjadikan makanan khas daerah sebagai wujud budaya yang
berciri kedaerahan, spesifik, beraneka macam dan jenis yang mencerminkan
potensi alam daerah masing-masing.
B. Jenis-jenis makanan khas Suku Mandailing dan Suku Angkola

1. Makanan Khas Suku Mandailing.


I. Asam Padeh

Menurut buku Budaya dan Kepariwisataan Sumatera Utara, Asam


Pade ialah istilah dalam bahasa Minang Kabau yang artinya asam
pedas. Sesuai namanya, kuliner ini mempunyai rasa asam dan pedas.
Satu porsi asam pade disajikan berupa aneka jenis hidangan laut
sejenis gurami, ikan tongkol, kakap, cumi-cumi, tuna, dan sebagainya.
Di beberapa tempat, ada pula yang menyajikan asam pade dengan isi
sayuran, tergantung selera. Racikan bumbunya sangat khas masakan
Minangkabau, kaya rempah-rempah hingga membuat kuahnya kental
berwarna merah atau orange.

Bahan ;
 1 kg ikan tongkol
 3 buah jeruk nipis
 750 ml air
Rempah:
 4 lembar daun salam
 5 ;embar daun jeruk purut
 2 batang serai, memarkan
 1 helai daun kunyiy, ikat
 3 cm lengkuas, memarkan
 3 butir kapulaga
 4 buah asam kandis
Bumbu Halus:
 150 g cabe merah
 10 butir bawang merah
 7 siung bawang putih
 3 cm jahe
 4 butir kemiri
 1 sdt gula pasir
 1 sdm garam

Cara Membuat Asam Padeh Ikan Tongkol :

 Siangi ikan hingga bersih, potong-potong menjadi berukuran sedang.


Perciki air jeruk nipis dan remas-remas hingga meresap. Sisihkan.
 Bumbu Halus: Giling atau tumbuk semua bahan hingga benar-benar
halus.
 Panaskan 4 sdm minyak sayur, tumis Bumbu Halus hingga matang
lalu angkat, masukkan ke dalam panci.
 Tambahkan air dan bumbu Rempah. Masak dengan api kecil hingga
mendidih.
 Masukkan potongan ikan, masak terus hingga kuahnya susut dan
menjadi kental.
 Angkat asam kandis sebelum disajikan.
II. Dodol Alame

Menurut buku Budaya dan Kepariwisataan Sumatera Utara, Dodol


Alame atau disebut juga dodol Panyabungan merupakan snack atau
makanan ringan khas Mandailinng Natal. Dodol ini dibuat dengan
bahan beras ketan hitam yang dicampurkan dengan gula merah atau
gula aren serta santan kelapa, kemudian dikenas dengan anyaman
daun kelapa. Makanan ini sering disajikan ketika hari raya lebaran.
Dodol alame sangat cocok untuk dijadikan buah tangan karena dapat
bertahan beberapa hari tanpa adanya perubahan rasa.

Bahan ;
1. Tepung beras ketan 7kg
2. Tepung terigu 3,5 kg
3. Gula Aren 11kg
4. Santan Kelapa 6kg

Cara Membuat ;
 Langkah pertama, campur tepung beras ketan, irisan gula
merah, santan cair, dan sedikit garam. Rebus hingga kental.
 Kemudian, tuang santan kental dan gula pasir. Masak hingga
kental, sekitar 3,5 jam.
 Setelah itu, tuang adonan di atas tampah besar yang telah diberi
kertas minyak. Olesi adonan dengan minyak goreng hingga rata,
dinginkan.
 Terakhir gulung adonan hingga bulat atau dipotong bentuk
dodol sesuai selera. Takaran adonan ini akan menghasilkan 100
Alame perbungkus sumpit.

2. Makanan Khas Suku Angkola


I. Sambal Tuktuk

Sambal Tuktuk merupakan sambal dari Sumatera Utara. Sambal


Tuktuk adalah sambal khas tradisional Batak. Dahulu, Sambal Tuktuk
biasa dicampur bersamaan dengan ikan aso-aso, sebuah ikan yang hampir
mirip dengan ikan kembung yang sudah dikeringkan. Biasanya Sambal
Tuktuk dibuat juga dengan perpaduan ikan teri tawar. Seperti masakan
khas Batak lainnya, Sambal Tuktuk memiliki rasa pedas yang menggigit
karena dibuat menggunakan andaliman.

Bahan ;
 Cabe merah 1 ons
 Cabe rawit secukupnya
 Tomat 1 buah
 8 siung bawang merah
 2 siung bawang putih
 1 buah kecombrang
 10 butir kemiri
 Secukupnya andaliman, garam, dan air panas
 1 buah jeruk nipis

Cara Membuat ;

 Rebus cabe, kecombrang, dan tomat.


 Goreng bawang merah, bawang putih, dan kemiri.
 Haluskan semua bahan menjadi satu dengan gilingan batu.
 Beri perasan jeruk nipis untuk menambahkan rasa asam di
dalam sambal.

II. Gule Bulung Gadung

Menurut buku Budaya dan Kepariwisataan Sumatera Utara, Gule bulung


gadung adalah salah satu makan yang tentunya sudah hampir diketahui
seluruh kalangan masyarakat. Gule bulung gadung juga tentunya tak
pernah lupa yang dihidangkan diberbagai warung makan khas batak
Angkola.
Bahan-bahan:
 200 gram Daun singkong
 100 gram Rimbang
 1 jempol Lengkuas dikeprek
 2 batang Sereh dikeprek
 3 buah Cabe merah
 5 buah Cabe rawit
 4 siung Bawang merah
 1 buah Bawang putih
 450 ml Santan
 secukupnya Garam

Cara Membuat:
 Cuci bersih sayur. Ambil lesung, tumbuk setengah halus daun
singkong, rimbang, cabe rawit+merah, bawang merah+putih.
 Sambil menunggu daun singkong ditumbuk selesai, didihkan
santan yang sudah diberi garam, lengkuas, sereh dan udang ebi.
Setelah itu masukkan daun singkong. Aduk sampai mendidih,
kemudian tutup. Kurang lebih 8-10 menit.
 Icip-icip setelah garam dirasa pas, siap untuk disajikan.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Makanan khas Mandailing dan Angkola adalah cermin dari
kekayaan kuliner Indonesia, khususnya dari Sumatra Utara. Kedua
daerah ini menawarkan hidangan-hidangan yang unik dengan
kombinasi cita rasa pedas, gurih, dan manis yang khas. Dari Asam
Padeh yang gurih hingga Sambal Tuktuk yang pedas dan segar, setiap
hidangan mencerminkan penggunaan bahan-bahan lokal dan rempah-
rempah khas, menciptakan karakteristik rasa yang istimewa. Keunikan
kuliner ini tidak hanya memikat lidah, tetapi juga mengungkapkan
kekayaan tradisi dan budaya dari masyarakat Mandailing dan
Angkola. Pelestarian dan promosi makanan khas ini adalah cara untuk
mempertahankan dan memperkenalkan keindahan dan kelezatan
kuliner dari kedua daerah ini kepada dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Budaya dan Kepariwisataan Sumatera Utara (FBS Unimed


Press)
https://food.detik.com/makanan-laut/d-5615503/resep-asam-padeh-
ikan-tongkol-khas-rumah-makan-padang
https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-makanan-khas-daerah-
dan-ciri-cirinya-1wigko9fplE
https://www.detik.com/sumut/kuliner/d-6610877/mengenal-sambal-
tuktuk-khas-batak-yang-pedas-dan-asam
https://cookpad.com/id/resep/225476-daun-ubi-tumbuk-kampung-
bulung-gadung-duda

Anda mungkin juga menyukai