Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PRAKARYA &

KEWIRAUSAHAAN
MAKANAN KHAS DAERAH ‘TAHU GEJROT’
(CIREBON)
KELAS XI MIPA 6

Tim Penyusun :
1. Nabila Nur Anggia (22)
2. Nazwa Lestari (23)
3. Siti Zahra Aisyah (32)
4. Triannisa Ramadhani (34)
5. Wildatusyakila Yasmin (35)
6. Yola Amelia (36)

SMA Negeri 3 Cirebon


Jl. Ciremai Raya No.63, Larangan, Kec. Harjamukti
Kota Cirebon, Jawa Barat 45141
1. Sejarah Makanan Khas Daerah

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah dan
cocok dengan lidah masyarakat setempat. Cita rasa yang dimiliki berbeda antara suatu
daerah dengan yang lainnya (Halomuda, 2016.) Makanan khas daerah atau juga
makanan tradisional merupakan hasil budidaya masyarakat setempat yang dilakukan
turun-temurun dalam mengembangkan makanan berimbang dengan bahan-bahan
tumbuhan dan hewan baik melalui budidaya ataupun yang berasal dari alam
sekitarnya. Salah satu contoh makanan khas daerah adalah Tahu Gejrot yang berasal
dari daerah Provinsi Jawa Barat yaitu Cirebon.

Tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon, Jawa Barat, yang terbuat dari tahu dan
bumbu lainnya. Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong
agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabai, bawang putih, bawang
merah, gula. Biasanya disajikan di layah kecil. Tahu gejrot juga merupakan jajanan
khas daerah Cirebon yang digemari di kalangan anak-anak dan orang dewasa, karena
sensasi rasanya yang khas. Tahu gejrot ialah tahu yang dipotong kecil-kecil kemudian
ditaruh di atas piring kecil dan tahu yang digunakan ialah tahu sumedang. Cara
memakannya pun unik, yakni dengan satu lidi kecil kemudian tusuk bagian tahu yang
telah dipotong-potong itu. Saat ini tahu gejrot telah menyebar ke seluruh Indonesia
seperti Jakarta, Malang, Depok, Surabaya, dan beberapa tempat di kota-kota besar
lainnya di Indonesia.

Tahu gejrot Cirebon memiliki nilai historis seperti makanan khas lainnya, makanan
ini berasal dari Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon. Tahu gejrot
muncul tidak lepas dari pabrik tahu miliki keturunan Tionghoa di Jatiseeng.
Dahulunya, di daerah tersebut banyak berdiri pabrik tahu dan banyak masyarakat
yang bekerja di di sana karena situasi ekonomi dan politik yang tidak stabil. Kejadian
ini terjadi sebelum tahun 1950-an. Setelah kondisi mulai membaik, pemilik pabrik
mulai meninggalkan usaha pembuatan tahu tersebut. Hal tersebut membuat banyak
masyarakat kehilangan pekerjaan.

Dan akhirnya, mantan pekerja di pabrik tahu memutuskan untuk membuka usaha
sendiri. Sejak saat itulah muncul pengusaha tahu baru yang membuat bahan makanan
ini semakin populer. Nama dari tahu gejrot ini muncul dari kebiasaan penjual tahu
yang memberikan air gula merah dalam sebuah botol. Kemudian meletakkan seluruh
bahan di atas piring dari gerabah dan menghaluskannya. Setelah itu, air gula merah
disiramkan di atas makanan ini. Karena terdengar bunyi “jrot-jrot” dari botol yang
digunakan untuk menyimpan air gula merah ini yang akhirnya menjadi inspirasi untuk
nama makanan khas Cirebon tersebut.

Itulah sebabnya mengapa orang harus mengetahui makanan tradisional daerahnya


masing-masing, supaya tidak menghilangkan ciri khas daerahnya masing-masing.
Dalam pembuatan makanan tradisional biasanya menggunakan alat-alat yang masih
tradisional dan cara pengolahan makanannya pun memiliki kekhasan
2. Alat, Bahan & Harga
- Alat.
a. Pisau, sendok plastik.
b. Cobek dan ulekan.
c. Thin Wall 300 ml.

- Bahan untuk kuah.


a. Gula merah.
b. Air.
c. Asam Jawa.
d. Garam sesuai selera.

- Bahan untuk tahu.


a. Tahu.
b. Bawang merah.
c. Cabe hijau.
d. Garam.
e. Gula merah

3. Pembuatan
- Potong-potong tahu menjadi ukuran lebih kecil, lalu sisihkan.
- Membuat kuah tahu gejrot: Panaskan air di panci. Tuangkan Kecap Manis
Bango, lalu tambahkan kecap asin, gula merah, dan air asam jawa. Masak
hingga air mendidih.
- Letakkan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan garam di cobek. Ulek
kasar dan siram dengan minyak panas.
- Letakkan tahu di atas cobek dan aduk rata beserta bahan-bahan lainnya.
- Penyajian: Pindahkan tahu yang sudah berbumbu ke dalam piring. Siram
dengan kuah yang sudah dibuat.

4. Pengemasan
Dalam pengemasannya kami menggunakan Thinwall 300ml yang berbahan dasar
plastik. Plastik yang digunakan sebagai material penyusun Thinwall biasanya adalah
plastik polypropylene atau PP. Sifatnya tahan panas, tahan air, tidak mudah bocor,
dan kuat.
5. Komentar dan Saran
a. Dari Kelompok Seblak : “Enak namun terlalu manis dan pedasnya
kurang, namun ada beberapa anggota yang merasakan rasa kuahnya sudah
pas, disarankan untuk memperbanyak tahunya.”

b. Dari Kelompok Empek-Empek : “Enak banget! Hanya saja ada rasa yang
kurang yaitu kurang pedas.”

c. Dari Kelompok Dodol : “Bumbunya terlalu manis namun selebihnya


rasanya enak.”

d. Dari Kelompok Gonjing : “Enak namun kuahnya terlalu manis.”

e. Dari Kelompok Gudeg : “Enak, ada kurangnya juga, yaitu kuahnya tidak
terlalu pedas.”
6. Kesimpulan

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang tak hanya dikenal oleh
masyarakat dunia sebagai negara dengan destinasi wisata alam yang apik, melainkan
juga terkenal akan makanan tradisional atau makanan khas daerahnya. Makanan khas
daerah Indonesia yang sudah mendunia tidak hanya satu jumlahnya, tapi ada beberapa
seperti nasi goreng, gado-gado, rendang, sate, bakso solo, dan masih banyak lagi.
Harus kami akui kalau makanan khas daerah Indonesia memang sudah dikenal di
kancah internasional. Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita wajib melestarikan
makanan khas daerah yang dimiliki Indonesia. Alasannya adalah makanan khas
daerah Indonesia yang masih ada hingga sekarang ini tentunya merupakan hasil resep
dari para leluhur kami yang terus melestarikannya sehingga tidak punah. Dengan
begitu kita masih bisa merasakan cita rasa masakan khas Indonesia hingga sekarang.

Tahu Gejrot adalah kudapan khas dari Cirebon, Jawa Barat. Tahu Gejrot merupakan
tahu gembos yang dihidangkan bersama kuah kecap, cabe rawit, bawang merah dan
gula merah. Biasanya Tahu Gejrot dihidangkan dengan piring khas yang terbuat dari
gerabah. Dan dari komentar dan saran, kesimpulan yang didapat adalah makanan khas
daerah yaitu Tahu Gejrot yang kami buat kuahnya tidak terlalu pedas di lidah
beberapa orang, kendati ada juga yang berkomentar jika kuahnya terlalu manis.
Namun ada beberapa yang berkomentar jika Tahu Gejrot yang kami buat sudah enak
rasanya.

Anda mungkin juga menyukai